PENGAMATAN KLOROFIL
4.1. Pendahuluan
Klorofil adalah kumpulan pigmen yang terdapat pada daun hijau, alga hijau, dan
beberapa kelompok bakteri fotosintetik. Kata chlorophyll berasal dari bahasa Yunani
kuno yang tersusun dari kata choloros yang berarti hijau, dan phyllon yang berarti daun.
Klorofil menjadi salah satu molekul yang berperan utama dalam proses fotosintesis.
Fungsi klorofil pada tanaman adalah menyerap energi dari cahaya matahari untuk
digunakan dalam proses fotosintesis, yaitu suatu proses biokimia tanaman dengan
merombak gula menjadi pati, serta merombak gas karbon dioksida dan air dengan
bantuan cahaya matahari.
Klorofil dalam tumbuhan terbagi menjadi dua jenis, yaitu klorofil a dan klorofil
b. klorofil a menyerap cahaya biru-violet dan merah. Klorofil b menyerap cahaya biru
dan orange dengan memantulkan cahaya kuning-hijau, menyebabkan daun tumbuhan
tampak berwarna hijau bila dilihat melalui mata manusia.
Tujuan praktikum pengamatan klorofil adalah untuk menentukan hasil
penghitungan kadar klorofil pada daun gamal. Manfaat praktikum pengamatan klorofil
untuk mengetahui cara penghitungan kadar klorofil pada daun gamal.
4.2. Pendahuluan
4.2.1. Gamal
4.2.2. Klorofil
Klorofil merupakan zat hijau daun yang terdapat pada semua tumbuhan hijau
yang mampu berfotosintesis (Hendriyani dan Setiari, 2009). Tanaman tingkat tinggi
mempunyai dua macam klorofil yaitu klorofil a (C55H72O5N4Mg) yang berwarna hijau
tua dan klorofil b (C55H70O6N4Mg) yang berwarna hijau muda. Klorofil a dan klorofil
b paling kuat menyerap cahaya di bagian merah (600-700 nm), dan paling sedikit
menyerap cahaya hijau (500-600 nm). Klorofil b merupakan biosintesis dari klorofil a
dan berperan penting dalam reorganisasi fotosistem selama masih beradaptasi pada
kualitas dan intensitas cahaya (Ai dan Banyo, 2011).
Alkohol berfungsi sebagai pelarut klorofil pada daun Gamal. Kandungan klorofil
bersifat tidak stabil dan lebih mudah rusak bila terkena sinar, panas, asam, dan basa.
Kadar senyawa yang terlarut dalam air adalah 12,4%, sedangkan senyawa yang larut
dalam etanol adalah 16%. (Arifin, et al 2006).
4.3. Materi dan Metode
4.3.1. Materi
Bahan yang digunakan pada praktikum Pengamatan Klorofil adalah daun Gamal
segar dan alkohol 80%. Alat yang dibutuhkan antara lain mortar untuk menghaluskan
daun Gamal, pipet ukur untuk mengukur jumlah larutan hasil saringan daun Gamal,
labu ukur sebagai wadah sementara menampung larutan hasil saringan daun Gamal
yang sudah dihaluskan, kuvet digunakan untuk menempatkan larutan klorofil daun
Gamal yang akan diukur absorbannya, dan spektrofotometer sebagai pengukur
absorban larutan.
4.3.2. Metode
Metode yang digunakan pada praktikum Pengamatan Klorofil yaitu, daun Gamal
segar ditimbang dan dihaluskan sampai klorofil terlarut, serta ditambahkan aaalkohol
80% hingga mencapai 25 ml. Larutan klorofil dimasukan ke dalam kuvet dan dibaca
absorbannya menggunakan spektrofotometer dengan tiga kali pengulangan
pengamatan.
4.4. Hasil dan Pembahasan
4.5.1. Simpulan
4.5.2. Saran
Palgunadi, S., Pratiwi, N. 2015. Prediksi umur dan kandungan klorofil daun teh
berdasarkan image daun dengan menggunakan vektor ciri warna hijau. Jurusan
Informatika, Universitas Sebelas Maret. Vol 1, No. 1 ISBN 978-602-99334-4-4.
Putra, S. 2006. Evaluasi kandungan dinding sel tanaman, tanin dan hcn pada enam
belas provenance gamal (Gliricidia sepium) yang ditanam pada lahan kering di
Bali. Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Denpasar. Journal of the
Indonesian Tropial Animal Agriculture, 31 (2). pp. 90-98.