Anda di halaman 1dari 21

PRAKTIKUM IV

A. Judul
Genetika Mendel
B. Tujuan
Pada akhir praktikum ini para mahasiswa diharapkan dapat :
1.Mendefenisikan istilah gen,lokus,genotif,fenotip,genom,dan resesif
2.Menyusun persilangan dengan satu sifat beda (Monohibrid)
3.Menyusun persilangan dengan dua sifat beda (Dihibrid)
C. Dasar Teori
Mendel adalah seorang pendeta yang ahli dan terlatih di bidang biologi
dan matematika. Berdasrakan pengetahuan biologi yang dimilkinya dia
melakukan persilangan pada kapri dan menghitung keturunannya.
Pengetahuan matematikanya di gunakan untuk memanipulasi dat dan
menurunkan “hostulat” pewarisan. (Arumingtyas, 2016)
Ketika Mendel mempublikasikan hasil pengamatannya tentang pewarisan
sifat pada tanaman pisum sativum boleh dikatan tidak ada ahli yang tertarik,
laporan Mendel tersebut hanya tertumpuk di perpustakaan. Bahkan salah satu
makalah yang dikirim ke seorang ahli, Profesor Kerner dari Innsbruck tidak
pernah dibuka amplopnya, hal ini baru diketahui setelah beliau meninggal
dunia (brown,1993) awal abad ke-20 penemuan Mendel tersebut secara tidak
sengaja ditemukan lagi oleh tiga orang ahli botani yang melakukan percobaan
seperti Mendel untuk menguji teori mereka masing-masing tentang pewarisan
sifat. Mereka adalah Hugo De Vries, Carl Correns, dan Erich Von
Tschermak. Sejak itu ilmu genetika berkembang pesat. (Irawan, 2008)
Setelah karya Mendel ditemukan kembali maka dasar-dasar genetika
disusun dan juga ada penggabungan genetika dengan statistic sehingga
membentuk cabang genetika yang disebut “Genetika Populasi” yaitu cabang
ilmu yang mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi struktur genetik
suatu populasi. Perintis dalam bidang genetika populasi adalah Dr. Sewall
Wright (Amerika Serikat) dan Dr. Sir Ronald Fisher (Britania Raya). Dalam
genetika populasi ada hukum yang sangat terkenal yaitu Hukum Hardy-

1
Weinberg, hukum ini menerangkan bahwa dalam kondisi tertentu frekuensi
alel adalah konstan dari generasi ke generasi. (Irawan, 2008)
Terdapat beberapa istilah dalam genetika:
1. Alel, yaitu gen-gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian pada
kromosom homolog mengenai sifat-sifat yang khusus.
2. Gen, yaitu subtansi hereditas yang mengandung informasi genetik
(pembawa sifat keturunan)
3. Gen dominan, yaitu gen yang mengalahkan atau menetupi gen lain
yang sealel.
4. Gen resesif, yaitu gen yang dikalahkan atau ditutupi oleh gen lain yang
dominan atau sealel.
5. Homozigot, yaitu pasangan gen yang memiliki anggota atau alel sama,
misalnya TT atau tt
6. Heterozigot,yaitu pasangan gen yang memilki anggota atau alel
berbeda misalnya Tt. (Ambarwati, 2005)
Genetika adalah cabang biologi yang berhubungan dengan pewarisan sifat
dan ekspresi sifat-sifat menurun. Genetika menurut para ahli: genetika adalah
cabang biologi yang memgacu pada study tentang gen (Grown, 1989).
Genetika adalah ilmu tentang pewarisan sifat yang mencangkup struktur dan
fungsi gen, serta cara pewarisan gen-gen dari satu generasi ke generasi
berikutnya(Russel,1990).Genetika adalah konsep dasar yang akan digunakan
dalam komunikasi ilmu pengetahuan secara umum pada saat ini dan masa
yang akan datang(Fenfille,2002). Genetika diartikian sebagai ilmu cabang
biologi yang mengkaji materi genetika tentang strukturnya,
reproduksinya,kerjanya,perubahan dan rekombinasinnya,keberadaannya
dalam populasi, serta perekayasaannya (Corebima, 2010).
Seorang ahli genetika bernama Theodosius dobzhansky menyatakan
bahwa nothing in biology is understand dable except in delight of genetics.
Dikatakan lebih lanjut bahwa genetika adalah inti dari biologi. Berkenaan
dengan hal ini dikemukakan bahwa dalam genetika ditemukan kerangka
berfikir yang menjelaskan keanekaragaman kehidupan maupun proses-

2
prosesnya. Chorebima menyatakan hubungan antar genetika dan fisiologi
kajian fisiologi apapun (tumbuhan,hewan,manusia atau yang lainnya)
sebenarnya merupakan kajian ekspresi gen (Nusantari, 2014)
Apabila dibandingkan dengan caban-cabang biologi lain, genetika
berkembang sangat pesat. Pada awalnya kajian genetika bersifat non-
molekuler. Perubahan arah pengkajian di bidang genetika baru terjadi pada
tahun 1930-an. Pada saat itu diketahui bahwa gen merupakan suatu yang
bersifat fisik,sehingga sebagaimana halnya kompone-komponen sel lain, gen
tersusun dari molekul molekul dan oleh karena itu seharusnya dapat dipelajari
secara langsung dengan metode biofisik maupun biokimia. Perkembangan
inilah yang melahirkan biologi molekuler, yang pada mulanya berupaya
mengidentifikasi sifat kimia gen pada saat ini biologi molekuler diartikan
sebagai cabang biologi yang mengkaji interaksi biokimia maupun interaksi
molekuler dalam sel.
Kontribusi genetika di bidang lain:
1. Pertanian: khususnya pemuliaan tanaman dan ternak. Persilangan-
persilangan konvensional yang dilanjutkan dengan seleksi untuk merakit
bibit unggul, baik tanaman maupun ternak,menjadi jauh lebih efisien
berkat bantuan pengetahuan genetika. Demikian pula, teknik-teknik
khusus pemuliaan seperti mutasi, kultur jaringan dan fusi protoplasma.
Fusi protoplasma kemajuannya banyak di capai dengan pengetahuan
genetika. Dewasa ini beberapa produk pertanian, terutama pangan yang
berasal dari organisme hasil rekayasa genetika atau genetikali modifiet
organism (gmo) telah dipasarkan cukup luas meskipun masih sering
mengundang kontroversi tentang keamanan.
2. Kesehatan: Salah satu contoh lain dari perkembangan ilmu genetika di
bidang kesehatan adalah gproyek genom manusia yang dipelopori oleh
amerika serikat dimana proyek ini akan menguraikan 100.000 gen
manusia.
3. Hukum: Sengketa dipengadilan untuk menentukan ayah kandung bagi
seorang anak secara klasik sering diatasin melalui pengujian golongan

3
darah. Pada kasus-kasus tertentu cara ini dapat menyelesaikan masalah
dengan cukup memuaskan, tetapi tidak jarang hasil yang diperoleh kurang
metyakinkan. Belakangan ini dikenal cara yang jauh lebih canggih, yaitu
uji DNA dengan membandingkan restriksi pada molekul DNA anak, ibu
dan orang yang dicurigai sebagai ayah kandung anak, maka dapat
diketahui benar tidaknya kecurigaan tersebut
4. Kemasyarakatan dan kemanusiaan: Dinegara-negara maju, terutama
dikota-kota besarnya, dewasa ini dapat dijumpai klinik konsultasi genetik
yang antara lain berperan dalam memberikan pelayanan konsultasi
perkawinan. Berdasarkan atas dat sifat-sifat genetik, khusunya penyakit
genetik pada kedua belah pihak yang akan menikah, dapat dijelaskan
berbagai kemungkinan penyakit genetik yang akan diderita oleh anak
mereka dan juga besar kecilnya kemungkinan tersebut.(Nusantari,2014)

4
D. Alat dan Bahan
a. Alat
Wadah 2 buah (saku jas lab)
b. Bahan
Kancing genetika (model gen)

5
E. Prosedur Kerja
1. Monohibrid

Kancing geenetika (model gen)

Sediakan model gen masing-masing 20 buah, lalu


tandai wadah yang satu dengan huruf A dan
lainnya dengan huruf B
Masukan ke dalam wadah A dan B, masing-masing
10 buah model gen kemudian dikocok-kocok
selama beberapa menit agar kedua model gen
tercampur

Dengan mata tertutup ambilah secara serentak


model gen dari wadah berulang kali samapai habis

Amatilah model gen yang terambil, kemudian


catatlah kode susunan gen itu ke dalam tabel hasil
pengamatan

Lakukan hal yang sama untuk dua sifat beda yaitu


setiap orang praktikum menerima dua buah kantong
masing-masing berisi enam belas kancing genetika
genetika yang terdiri dari:

 4 Merah-Hijau (RB)=Bunga merah,Buah bulat


 4 Merah-Hitam (Rb)=Bunga merah,Buah oval
 4 Putih-Hijau (rB)=Bunga Putih,Buah Bulat
 4 Putih-Hitam (rb)=Bunga putih,Buah oval

6
2. Dihibrid
Kancing genetika (Model gen)

Kantung diumpamakan alat kelamin individu


dihibrid (rRbb), sedangkan kombinasi
kancing tersebut merupakan gamet-gamet
yang di bentuk oleh dihibrid itu.
Mengambil dengan menggunakan tangan kiri
di kantung kiri, dan dengan tangan kanan di
kantung kanan pada waktu yang bersamaan
sebuah kombinasi kancing. Pertemuan dari
kedua belah tangan merupakan zigot
Mencatat hasil yang diperoleh di kertas
buram. Setelah dicatat hasilnya,
mengembalikan kombinasi kancing itu
kedalam kantung asalnya, kemudian
mengocok agar kombinasi dari kantung itu
tercampur kembali
Mengulangi pengambilan kombinasi kancing
seperti diterangkan dimuka sampai berjumlah
100 kali. Akan tetapi harus selalu diingat
bahwa sebelum mengambil kombinasi
kancing dari kantung , kembalikanlah
terlebih dahulu kombinasi kancing yang telah
di ambil itu kedalam kantung asalnya, dan
mengocok. Mencatat hasilnya setiap kali
memperoleh hasilnya.

Membuat tabel dari percobaan enam belas kali

7
F. Hasil Pengamatan
1.Monohibrid
a.Tabel Hasil Observasi
Pengambilan RR Rr rr
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
8 
9 
10 
11 
12 
13 
14 
15 
16 
17 
18 
19 
20 
21 
22 
23 
24 
25 
26 
27 
28 
29 
30 
31 
32 
33 
34 
35 
36 
37 

8
38 
39 
40 
Jumlah
b. Tabel Pengujian x2

Fenotip Genotip Rasio Observasi Ekspektasi ( E-O )¿2 2


(x )
(O) (E) E
1 ( 10- 7 )¿2
Merah RR 1 7 ×40=10 = 0,9
4 10
Merah 2 ( 20- 23 )¿2
Rr 2 23 ×40=20 = 0,45
4 20
muda
1 ( 10-1 0 )¿2
Putih rr 1 10 ×40=10 =0
4 10
Jumlah 4 40 40 x2 = 1,35
Derajat Kebebasan
n-1 = 3-1= 2
x2 hitung= 1.35
x2 tabel chi square = 5,99 karena x2 hitung ¿x2 tabel chi square maka data
terdistribusi baik dan dapat diterima.
2.Dihibrid
a. Tabel Hasil Observasi
Pengambilan A-B- A-bb aaB- aabb
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
8 
9 
10 
11 
12 
13 
14 
15 

9
16 
17 
18 
19 
20 
21 
22 
23 
24 
25 
26 
27 
28 
29 
30 
31 
32 
33 
34 
35 
36 
37 
38 
39 
40 
41 
42 
43 
44 
45 
46 
47 
48 
49 
50 
51 
52 
53 
54 
55 
56 
57 

10
58 
59 
60 
61 
62 
63 
64 
65 
66 
67 
68 
69 
70 
71 
72 
73 
74 
75 
76 
77 
78 
79 
80 
Jumlah 42 14 21 3

11
12
b.Tabel pengujian x2

Fenotip Genotip Rasio Observasi Ekspektasi ( E-O )¿2 2


(x )
(O) (E) E
Merah 9 ( 45-4 2 )2
A-B- 9 42 ×80=45 = 0,2
16 45
Hijau
Merah 3 2
×80=15 ( 15-1 4 )2 = 0,67
A-bb 3 14 16
Hitam 15
2
Putih 3
aaB- 3 21 ×80=15 ( 15- 21 )2 = 2,4
Hijau 16 15
2
Putih 1
Aabb 1 3 ×80=5 ( 5- 3 )2 = 0,8
Hitam 16 5
Jumlah 16 80 80 x2 = 4,07
Derajat kebebasan :
n-1 = 4-1 = 3
x2 hitung = 4,07
x2 tabel chi square = 7,82
karena x2 hitung ¿x2 tabel chi square maka data terdistribusi baik dan dapat
diterima.
G. Pembahasan
Genetika berasal dari bahsa latin yaitu genos yang berarti asal usul.
Pengetabuan tentang adanya sifat menurun pada makhluk hidup sebenarnya
sudah lama berkembang, hanya belum dipelajari secara sistematis (Campbell,
2008). Macam-macam hukum mendel:
1. Hukum Mendel 1
“segrasi menyatakan bahwa pada pembentukan gamet kedua gen
merupakan pasangan akan dipisahkan dalam dua sel anak”. Hukum ini
berlaku untuk persilangan monohybrid dengan dominasi.
Persilangan monohybrid adalah suatu perkawinan yang hanya
memperhatikan satu sifat beda saja, misalnya hanya memperhatikan
warna biji saja. Perkawinan monohybrid adalah bentuk pewarisan sifat
yang sederhana dan merupakan dasar dalam memahami mekanisme
pewarisan sifat.(Ishahi, 2010)
Dalam melakukan persilanagan antara variates tanaman pisum
sativum Mendel memilih sifat-sifat yang kontras anatar lain warna biji
hijau disilangkan dengan warna biji kuning, tanaman berbatang tinggi
dengan tanaman berbatang rendah dan sebagainnya. Semuanya ada tujuh
sifat yang telah dicoba oleh mendel untuk disilangkan, ketujuh sifat
tersebut ada pada biji dua sifat, pada polongnya dua sifat,pada bunga dua
sifat dan pada batang satu sifat. Walaupun ada tujuh sifat yang digunakan
dalam ;percobaannya tapi setiap kali melakukan persilangan hanya sifat-
sifat yang berpadsangan saja yang diperhatikan. Dengan menggunakan
tanaman pisum sativum Mendel mendapat beberapa keuntungan anatara
lain:
a. Tanaman ini memiliki banyak sifat yang berlawanan sehingga pada
keturunannya dapat diamati sifat yang diwariskan
b. Tanaman ini dapat melakukan penyerbukan sendiri secara alami, tetapi
dengan mudah juga dapat dilakukan penyerbukan silang
c. Tanaman ini bertunas, berbunga, dan berbuah pada satu musim
sehingga dapat cepat diketahui hasilnya.
d. Tanaman ini menghasilkan banyak biji sehingga sangat membantu
dalam analisis karena sampelnya banyak.
P1 Fenotip Tinggi X Pendek

Genotip (TT) (tt)

Gamet (T) (t)

Fertilisasi

Tinggi (Tt)

F1 Fenotip

Genotip

2. Hukum mendel 2
“Bila dua individu berbeda satu dengan yang lain dalam dua pasangan sifat
atu lebih,maka diturunkannya sifat yang sepasang itu tidak tergantung
pada sifat pasangan yang lain”. Hukum ini berlaku untuk pasangan
dihibrid (ishahi,2010)
Persilangan dihibrid merupakan persilangan antara dua individu
sejenis dengan dua sifat beda. Cirri-ciri persilangan dihibrid: persilangan
dengan memperhatikan dua sifat dua, jumlah gamet yang terbentuk pada
setiap individu adalah 4 (2n), fenotip individu ditentukan oleh dua macam
sifat genetik, dijumpai maksimal 16 variasi fenotip pada F2, 7 sifat kontras
yang dimiliki ercis (Pisum sativum). (Zaifbio,2010)
Dua sifat beda yang dipelajari Mendel yaitu bentuk dan warna kapri. Pada
penelitiannya diketahui bahwwa biji bulat (W) dominan terhadap biji
berkerut (w) dan menghadsilkan nisbah 3:1 pada keturunan F2, Mendel
juga mendapatkan bahwa warna biji kuning (G) dominan terhadap biji
hijau (w) dan segregasi dengan nisbah 3:1 persilangan kapri dihibrid
berbijhi kuning bulat dan berbiji hijau berkerut menghasilkan nisbah
fenotip 9:3:3:1. Nisbah genotipnya dapat diperoleh dengan menjumlahkan
genotip-genotip yang sama diantara 16 genotip yang terlihat dalam
segitiga punnett (crowder,1999)
A. Penyimpangan semu hukum mendel:
Meliputi interaksi gen, kriptomeri, polimeri, epistasi-hipostasis, gen-
gen komplemmenter, gen dominan rangkap dan gen penghambat yang
juga sebagai faktor penyebab terjadinya penyimpangan hukum mendel.
Contohnya pada ayam dijumpai 4 macam bentuk pial (jengger), anatar lain
jengger berbentuk erchis atau biji (peal) dengan genotip rrP, jengger
dengan belah atau tunggal (single) dengan genotip rrpp, jengger berbentuk
mawar atau gerigi (rose) dengan genotip Rpp dan jengger berbentu sumpel
(walmut) dengan genotip RrPp. (William,1991)
1. Antavisme( Interaksi Gen)
Antavisme adalah munculnya suatu sifat sebagai akibat adanya interaksi
beberapa gen. contohnya pial atau jengger ayam. Pada ayam terdapat
bermacam bentuk pial ayam, contohnya pial mawar, pial ercis, dan pial
tunggal
2. Kriptomeri
Kriptomeri merupakan peristiwa tertutupnya ekspresi gen dominan apabila
berdiri sendiri. Ekspresi ini akan terlihat jika terdapat secara bersamaan
dengan gen dominan lain. Kriptomeri dapat dipandang sebagai epistasis
resesif.
3. Epistasi dan hipostasis
Epistasi merupakan peristiwa gen mengalahkan gen lain yang bukan
alelnya. Sedangkan hipostasis merupakan Gen yang dikalahkan ekspresi
oleh gen lain yang bukan sealel.
a. Epistasi dominan:warna umbi lapis tanaman bawang ditentukan oleh
dua gen yaitu gen warna merah dan gen warna kuning. Gen merah
bersifat epistasi terhadap gen kuning
b. Epistasi resesif: Warna rambut tikus ditentukan oleh gen A untuk
warna abu-abu dan alelnya gen a untuk warna hitam.
4. Gen-gen Komplementer
Gen-gen komplementer merupakan gen-gen yang saling berinteraksi atau
bekerja sama untuk memunculkan fenotip tertentu. Sebagai contoh adalah
pembentukan warna unmgu pada bunga tanaman kacang. Pembentukan ini
melibatkan dua gen yang dominan.
5. Polimeri
Polimeri merupakan peristiwa beberapa pasang gen yang bukan sealel
memengaruhi sifat tertentu. Contoh polimeri terdapat pada warna biji
gandum.
Pada percobaan ini, kami mengetahui bahwa genetika memiliki beberapa
persilangan yaitu monohybrid dan dihibrid, dengan menggunakan kancing
genetika sebagai perumpaan. Pada monohibrid percobaan dilakukan sebanyak 40
kali dengan kancing yang digunkan hanya kancing putih dan kancing merah,
sehingga mendapatkan hasil (RR) Merah-Merah=7, (Rr) Merah-Putih=23 dan (rr)
putih-putih=10. Dari hasil yang didapat kami mengetahui bahwa data yang di dpat
baik sesuai dengan tabel chi-square yang diabandingkan. Pada dihibrid dilakukan
sebanyak 80 kali dengan kancing yang digunakan Merah-Hijau, Merah-Hitam,
Putih-Hijau, dan Putih-Hitam. Sehingga mrendapatkan hasil (AB) Merah-Hijau=
42 , (Ab) Merah-Hitam=14, (aB) Putih-Hijau=21 dan (ab) Putih-Hitam=3. Dari
hasil yang didapat kami mengetahui bahwa data yang kami dapat baik dan sesuai
dengan tabel chi-square yang dibandingkan.
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat di simpulkan bahwa :
Genetika adalah sebuah cabang ilmu biologi yang terfokus pada bidang
pewarisan sifat yang terjadi pada organisme makhluk hidup (tumbuhan,
hewan, dan manusia) maupun suborganisme makhluk hidup (virus dan prion).
Pada genetika banyak hal yang bisa kita ketahui yaitu mengetahui bahwa
adanya persilangan antar gen yaitu persilangan secara monohibrid dan
dihibrid, serta mengetahui hukum-hukum mendel I dan hukum mendel II.
Persilangan monohibrid adalah suatu perkawinan yang hanya
memperhatikan satu sifat beda saja, Sedangkan, persilangan dihibrid adalah
suat perkawinan yang memperhatikan dua sifat beda.
I. Jawaban tugas
1. Jelaskan beberapa prinsip dasar hukum hereditas menurut mendel?
Jawab:
Hukum Mendel I atau hukum segregasi yaitu pemisahan gen-gen yang
sealel. menurut hukum mendel 1, tiap organisme memilki dua alel
untuk setiap sifat. Selama pembentukan gamet dua alel berpisah
sehingga masing-masing gamet hanya mengandung satu alel untuk
satu sifat.
Hukum Mendel 2 atau hukum asortasi adalah pengelompokkan gen
secar bebas. Hukum mendel 2 menyatakan bahwa apabila dua individu
memiliki dua pasang sifat atau lebih maka diturunkannya sifat secara
bebas tidak bergantung pada pasangan sifat yang lain.
2. Jika terjadi dominansi tak penuh-penuh bagaimanakah perbandingan
fenotip dan genotip?
Jawab:
gen dominan tak penuh atau domina tak sempurna akan menyebabkan
sifat intermediet, dengan fenotip (sifat tampak) berada di antara fenotip
dominan dan resesif.sifat intermerdiet adalah gen dan sifat yang bila
ada dua sifat dan gen pada organisme anakan, akan bercampur
menghasilkan sifat perantara anatara kedua sifat tersebut. Contohnya
warna pada bunga. Dua tanaman dengan bunga homozigot yang
berwarna putih dan merah, bila bereproduksi akan menghasilkan
bunga dengan sifat intermedit yaitu bunga merah muda.
Persilangan: Aa (Intermediet) X AA ( Dominan)
Gamet: Aa X a
Genotip : AA : Aa = 1:1
3. Apa yang dimaksud dengan fenotip dan genotip?
Jawab:
Fenotip adalah suatu karakteristik baik structural, biokimiawi,
fisiologis dan perilaku yang dapat damati dari suatu organisme yang
diatur oleh genotip dan lingkungan serta interaksi keduanya.
Sedangkan genotip adalah susunan genetik organisme dan biasanya
disebut berkenaan dengan sifat-sifat tertentu yang mereka gambarkan.
Istilah genotip bahkan berlaku untuk informasi genetik yang tidak
dinyatakan dalam beberapa sifat terlihat.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati. 2005. Genetika dalam sudut pandang islam. Jurnal. Surakarta: Suhuf.
Arumingtyas, Estri Laras. 2016. Genetika Mendel. Malang: UB Press
Assrafy, Aisya. 2018. Genetika Penyimpangan Hukum Mendel. Jurnal Biologi.
Irawan, Bambang. 2008. Genetika Molekuler. Surabaya: Airlangga university

press
Irawan, Bambang. 2010. Genetika. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan
Unair (AUP)
Ishahi. 2010. Jurnal Genetika Mendel. Diakses 19 Oktober 2019.

Anda mungkin juga menyukai