Anda di halaman 1dari 4

LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

“PEWARISAN SIFAT”

K
A
N
C
I
N
G

G Nama Kelompok :

E Anggota Kelompok :
N
E
T
I
K
A

A. Nama Praktek : Persilangan Monohibrid dan Dihibrid


B. Tujuan Praktek : Untuk membuktikan hukum Mendel (rasio fenotip dan genotip yang
dihasilkan dari persilangan Monohibrid dan Dihibrid

C. ALAT DAN BAHAN


Alat yang dipergunakan dalam percobaan ini adalah :
1. Becker glass/wadah tempat kancing genetik
2. Pulpen
3. Lembar/tabel pengamatan
4. Penggaris
Bahan-bahan yang dipergunakan dalam percobaan ini adalah :
1. 50 pasang kancing genetika warna putih
2. 50 pasang kancing genetika warna merah
3. 50 pasang kancing genetika warna kuning
4. 50 pasang kancing genetika warna hijau

D. Langkah KERJA
Cara kerja dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :

D.1 Perbandingan Monohibrid


1. Menyiapkan 50 kancing merah dan 50 kancing putih yang bertanda
(berlubang/betina) ke dalam becker glass
2. Menyiapkan 50 kancing merah dan 50 kancing putih yang bertanda
(bertombol/jantan) ke dalam becker glass
3. Mengocok dan mencampurkan kedua macam gamet tadi (merah dan putih) jantan
maupun betina pada masing-masing becker glass.
4. Mengaduk sampai seluruh kancing benar-benar tercampur pada masing-masing
becker glass
5. Mengambil kancing pada masing-masing becker glass tersebut tanpa melihat
dengan mata (secara acak) kemudian memasangkan satu persatu.
6. Mencatat hasil persilangan ke dalam tabel
7. menghitung perbandingan fenotip dan genotifnya

D.2. Persilangan Dihibrid


1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan berupa kancing sebanyak 200 biji
terdiri atas : (merah = bulat, putih = keriput)
2. 25 merah jantan dan 25 putih jantan (ember kecil I)
3. 25 kuning jantan dan 25 hijau jantan (ember kecil II)
4. 25 merah betina dan 25 putih betina (ember kecil III)
5. 25 kuning betina dan 25 hijau betina (ember kecil IV)
6. Memasangkan masing-masing kancing sesuai ketentuan : B = bulat, b = keriput, K =
kuning, k = hijau.
7. Memasukkan masing-masing ke dalam becker glass dan mengaduknya hingga rata
8. Mengambil secara acak sepasang-sepasang dari ember kecil I dengan ember kecil III
dipasangkan bersamaan dengan ember kecil II dan ember kecil IV.
9. Meletakkan 2 pasang kancing yang masing-masing sudah diberi nama sesuai
ketentuan
10. Mencatat hasil persilangan ke dalam tabel
11. Menghitung perbandingan fenotip dan genotifnya

E. TEORI DASAR
Salah satu aspek yang penting pada organisme hidup adalah kemampuannya
untuk melakukan reproduksi dan dengan demikian dapat melestarika jenisnya. Pada
organisme yang berkembang biak secara seksual, individu baru adalah hasil kombinasi
informasi genetic yang disumbangkan oleh 2 gamet yang berbeda yang berasal dari
kedua parentalnya.
Genetika merupakan ilmu pengetahuan dasar bagi ilmu terapan, misalnya
pemuliaan tanaman dan hewan, masalah penyakit dan kelainan pada tubh manusia.
Beberapa isltilah yang serin digunakan dalam bidang genetika ini seperti gen, genotif,
fenotif, resesif, dominant, alela, homozigot, heterozigot, hendaknya sudah diketahui
dan dipahami. Gen adalah unit terkecil bahan sifat menurun. Gen sebagai factor
keturunan disimpan dalam kromosom. Pasangan kromosom homolog mempunyai
ukuran sama panjang, dan padanya berderet pasangan lokus gen-gen yang bersesuaian.
Gen-gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian dan sepadan, memiliki tugas atau
pekerjaan sama atau hampir sama atau berlawanan untuk satu tugas tertentu. Pasangan
gen-gen tersebut dinamakan alela.
Mendel adalah nama tokoh genetika yang diakui sebagai penemu hokum-hukum
hereditas atau pewarisan sifat-sifat menurun. Nama lengkap Mendel adalah Gregor
Johann Mendel, anak dari seorang petani di Moravia utara. Pada saat pendapat beliau
diakui kebenarannya, beliau sudah wafat, sebab pada waktu diterbitkannya buku yang
memuat pendapat beliau pada tahun 1866, dunia ilmu pengetahuan memang belu
dapat menunjukkan bentuk maupun susunan sifat keturunan yang oleh Mendel disebut
sebagai factor penentu.
Hukum Mendel I menyatakan pemisahan gen se alel. Dalam bahasa Ingris
disebut “ Segregetion of allelia genes “. Peristiwa pemisahan ini terlihat ketika
pembuatan atau pembentukan gamet individu yang memiliki genotif heterozigot,
sehingga tiap gamet mengandung salah satu sel tersebut. Dalam hal ini disebut juga
hukum segregasi yang berdasarkan percobaan persilangan dua individu yang
mempunyai satu karakter yang berbeda atau monohibrid. Monohibrid adalah suatu
persilangan pembastaran dengan satu sifat beda. Dalam percobaan Mendel yaitu
persilangan antara kacang ercis yang tinggi dan kacang ercis yang rendah menghasilkan
perbandinga dimana yang tinggi lebih banyak jumlahnya daripada yang rendah
menghasilkan perbandingan sebesar 3 : 1 dan perbandingan genotif 1 : 2 : 1. Hukum
Mendel II yaitu pengelompokkan gen secara bebas berlaku ketika pembentukan gamet,
dimana gen sealela secara bebas pergi ke masing-masing kutub secara meiosis.
Pembuktian hokum ini dipakai pada dihibrid. Dihibrid adalah suatu persilangan
(pembastaran) dengan dua sifat beda. Untuk membuktikan, Mendel melakukan
eksperimen dengan membastarkan tanaman Pisum sativum bergalur murni dengan
memperhatikan dua sifat beda. Pembastaran pada tanaman ini diperoleh perbandingan
fenotip 9 : 3 : 3 : 1.
HASIL PENGAMATAN
1. Persilangan Monohibrid
Fenotip Genotip Tabulasi Jumlah

Ratio fenotip =

Ratio Genotif =
Persilangan Dihibrid
Fenotip Genotip Tabulasi Jumlah

Jumlah

Ratio Fenotif =

Ratio genotif =

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai