“PEWARISAN SIFAT”
K
A
N
C
I
N
G
G Nama Kelompok :
E Anggota Kelompok :
N
E
T
I
K
A
D. Langkah KERJA
Cara kerja dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
E. TEORI DASAR
Salah satu aspek yang penting pada organisme hidup adalah kemampuannya
untuk melakukan reproduksi dan dengan demikian dapat melestarika jenisnya. Pada
organisme yang berkembang biak secara seksual, individu baru adalah hasil kombinasi
informasi genetic yang disumbangkan oleh 2 gamet yang berbeda yang berasal dari
kedua parentalnya.
Genetika merupakan ilmu pengetahuan dasar bagi ilmu terapan, misalnya
pemuliaan tanaman dan hewan, masalah penyakit dan kelainan pada tubh manusia.
Beberapa isltilah yang serin digunakan dalam bidang genetika ini seperti gen, genotif,
fenotif, resesif, dominant, alela, homozigot, heterozigot, hendaknya sudah diketahui
dan dipahami. Gen adalah unit terkecil bahan sifat menurun. Gen sebagai factor
keturunan disimpan dalam kromosom. Pasangan kromosom homolog mempunyai
ukuran sama panjang, dan padanya berderet pasangan lokus gen-gen yang bersesuaian.
Gen-gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian dan sepadan, memiliki tugas atau
pekerjaan sama atau hampir sama atau berlawanan untuk satu tugas tertentu. Pasangan
gen-gen tersebut dinamakan alela.
Mendel adalah nama tokoh genetika yang diakui sebagai penemu hokum-hukum
hereditas atau pewarisan sifat-sifat menurun. Nama lengkap Mendel adalah Gregor
Johann Mendel, anak dari seorang petani di Moravia utara. Pada saat pendapat beliau
diakui kebenarannya, beliau sudah wafat, sebab pada waktu diterbitkannya buku yang
memuat pendapat beliau pada tahun 1866, dunia ilmu pengetahuan memang belu
dapat menunjukkan bentuk maupun susunan sifat keturunan yang oleh Mendel disebut
sebagai factor penentu.
Hukum Mendel I menyatakan pemisahan gen se alel. Dalam bahasa Ingris
disebut “ Segregetion of allelia genes “. Peristiwa pemisahan ini terlihat ketika
pembuatan atau pembentukan gamet individu yang memiliki genotif heterozigot,
sehingga tiap gamet mengandung salah satu sel tersebut. Dalam hal ini disebut juga
hukum segregasi yang berdasarkan percobaan persilangan dua individu yang
mempunyai satu karakter yang berbeda atau monohibrid. Monohibrid adalah suatu
persilangan pembastaran dengan satu sifat beda. Dalam percobaan Mendel yaitu
persilangan antara kacang ercis yang tinggi dan kacang ercis yang rendah menghasilkan
perbandinga dimana yang tinggi lebih banyak jumlahnya daripada yang rendah
menghasilkan perbandingan sebesar 3 : 1 dan perbandingan genotif 1 : 2 : 1. Hukum
Mendel II yaitu pengelompokkan gen secara bebas berlaku ketika pembentukan gamet,
dimana gen sealela secara bebas pergi ke masing-masing kutub secara meiosis.
Pembuktian hokum ini dipakai pada dihibrid. Dihibrid adalah suatu persilangan
(pembastaran) dengan dua sifat beda. Untuk membuktikan, Mendel melakukan
eksperimen dengan membastarkan tanaman Pisum sativum bergalur murni dengan
memperhatikan dua sifat beda. Pembastaran pada tanaman ini diperoleh perbandingan
fenotip 9 : 3 : 3 : 1.
HASIL PENGAMATAN
1. Persilangan Monohibrid
Fenotip Genotip Tabulasi Jumlah
Ratio fenotip =
Ratio Genotif =
Persilangan Dihibrid
Fenotip Genotip Tabulasi Jumlah
Jumlah
Ratio Fenotif =
Ratio genotif =
KESIMPULAN