OLEH
KELOMPOK 3
1. AULIA VICTORINA (17177005)
2. INE TENTIA (17177018)
3. NANA SUTRISNA (17177048)
4. SALNI RIAU WANA (17177033)
DOSEN PENGAMPU:
Prof. Dr. LUFRI, M. S.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahan genetik yang ada pada setiap jasad akan mengalami proses
perbanyakan sebagai salah satu tahapan sangat penting dalam proses pertumbuhan
sel atau perbanyakan partikel virus. Proses perbanyakan bahan genetik dikenal
sebagai proses replikasi. Studi awal mengenai proses perbanyakan bahan genetik
dilakukan pada jasad yang genomnya berupa molekul DNA. Meskipun demikian,
perlu diingat bahawea pada jasad tertentu, khususnya kelompok virus tertentu,
genomnya berupa molekul RNA. Genom yang berupa molekul RNA ini juga akan
direplikasi meskipun dengan melalui tahapan yang sedikit berbeda dibanding
dengan replikasi genom yang berupa molekul DNA.
Replikasi bahan genetik dapat dikatakan sebgai proses yang mengawali
pertumbuhan sel, meskipun sebenarnya pertumbuhan merupakan suatu resultan
banyak proses yang saling berkaitan satu sama lain. Sel mempunyai mekanisme
replikasi bahan genetik yang dilengkapi dengan sistem penyuntingan (editing)
yang sangat akurat sehingga bahan genetik yang diturunkan kepada sel anakan
mempunyai komposisi yang sangat identik dengan komposisi bahan genetik sel
induk. Replikasi bahan genetik diikuti oleh pembentukan sel-sel anakan yang
membawa duplikat bahan genetik hasil replikasi. Oleh karena itu, kesalahan
dalam proses replikasi bahan genetik dapat mengakibatkan perubahan pada sifat-
sifat sel anakan.
Secara umum, replikasi bahan genetik merupakan proses pengkopian
rangkaian molekul bahan genetik (DNA/RNA) sehingga dihasilkan molekul
anakan yang sangat identik. Meskipun konsep dasar replikasi antara struktur
bahan genetik yang satu dengan lainnya adalah serupa, namun diketahui ada
banyak perbedaan dalam hal mekanisme rincinya. Sebagai contoh, bahan gentik
yang berupa molekul RNA mempunyai mekanisme yang rinci yang berbeda
dengan replikasi molekul DNA. Dalam makalah ini akan disajikan materi tentang
hipotesis replikasi DNA dan bukti bahwa DNA bereplikasi secara
semikonservative, replikasi pada prokariot dan eukariot, kontrol replikasi oleh
bermacam-macam gen rekombinasi DNA.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana hipotesis tentang replikasi DNA dan apa bukti bahwa DNA
bereplikasi secara semikonservative?
2. Bagaimana proses replikasi pada prokariot dan eukariot?
3. Bagaimana mekanisme kontrol replikasi DNA?
4. Bagaimana mekanisme rekombinasi DNA?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk menngetahui hipotesis tentang replikasi DNA dan bukti bahwa
DNA bereplikasi secara semikonservative.
2. Untuk mengetahui proses replikasi pada prokariot dan eukariot.
3. Untuk mengetahui mekanisme kontrol replikasi DNA.
4. Untuk mengetahui meknisme rekombinasi DNA.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hipotesis replikasi DNA dan Bukti Bahwa DNA Bereplikasi Secara Secara
Konservative
C. Kontrol Replikasi
Siklus sel merupakan bagian dari proliferasi sel yang berfungsi
mempertahankan populasi sel pada organisme dewasa. Terdapat empat fase yan
berurutan dalam siklus sel, yaitu S, G1, G2, dan M (Gambar 6). Fase S (sintesis),
yaitu fase sintesis atau replikasi DNA inti. Fase G1 (Gap 1), yaitu fase persiapan
replikasi DNA yang tereletak antara mitosis dan fase S. Fase G2 (Gap 2) juga
merupakan penyusunan komponen sel yang terletak di antara fase S dan mitosis.
Fase M (mitosis), yaitu pembelahan sel yang disertai pembagian kromosom sel
anak.
Siklus sel bertujuan untuk menjamin bahwa replikasi DNA hanya terjadi
sekali selama fase S dan kromosom yang dihasilkan masing-masing dapat
disegregasikan ke sel anak pada fase M. Selama fase S dan fase M, pada kondisi
normal sel tidak akan merespons sinyal ekstraseluler.
Gambar 6. Siklus Sel
Tetapi pada fase G1, sinyal ekstraseluler akan menentukan perjalanan siklus
sel apakah akan memasuki fase S untuk melanjutkan siklusnya ataukah memasuki
fase G0, yaitu fase dimana sel tidak lagi mempunyai kemampuan membelah.
Masa penentuan ini terletak pada fase G1 akhir yang dinamakan restriction point
yang dapat dipakai menjelaskan bagaimana dan mengapa sel kanker terus
menerus melakukan proliferasi. Mekanisme kontrol replikasi DNA dapat dilihat
pada Gambar 7.
Alberts, Bruce, dkk. 2002. Molecular Biology Of The Cell Fifth Edition. New
York: Garland Science.