Anda di halaman 1dari 6

A.

VESIKEL
1. Pembentukan Vesikel

Gambar 7. Pembentukan Vesikel


Sumber : Bruce ,2014

Vesikel transport adalah pertunasan RE, Golgi, membran plasma,


endosome atau sistem endomembran lainnya. Tiap vesikel membawa
molekul/senyawa (protein/lipid) tertentu sesuai dengan tujuan, misalnya
vesikel membawa protein dari Golgi untuk membran plasma harus berfusi
dengan membran plasma dan melepas protein tersebut. Untuk dapat
ditransport, vesikel yang membawa muatan (misalnya protein), pada
permukaan sitosoliknya harus mempunyai mantel protein yang disebut coated
vesicles. Mantel ini berfungsi untuk memberi bentuk pada vesikel dan
membantu penangkapan protein scat ditangkap oleh organela target.

2. Retensi dan Pengambilan Kembali Protein Residen RE

Gambar 8 Retensi dan pengambilan kembali protein


Sumber: Karp, 2010

Berikut tiga lapisan vesikel:


a. COP II, yang berfungsi memindahkan material dari RE ke ERGIC dan
kompleks golgi (komlpeks ERGIC adalah kompartemen perantara yang berada
antara kompleks RE dan golgi. COP ( lapisan luar protein).
b. COP I memindahkan material ke arah yang sebaliknya.
1. Dari ERGIC dan golgi menumpuk ke arah RE.
2. Dari trans golgi ke cis golgi.
c. Clathrin, memindahkan material dari TGN ke endosome, lisosom, dan vakuola
tumbuhan. Clatrin juga juga memindahkan material dari membran plasma ke
kompartemen sitoplasma selama jalur endositosis. Clathrin juga terlibat dalam
lalu lintas dari endosom dan lisosom (Karp, 2010).
a. Retensi molekul penghuni yang di keluarkan dari vesikel transportasi.

Penyimpanan molekul yang dikeluarkan dari vesikel transport.


Penyimpanan mungkin didasarkan pada sifat fisik protein. Untuk protein primer
yang merupakan bagian dari kelompok kompleks besar atau protein membran
dengan trans membran yang pendek tidak akan memasuki vesikel transport.

b. Pengambilan kembali molekul yang lolos ke kompartemen tempat awal


terbentuk
Pengambilan ini mengandung urutan asam amino yang mengarah
pada pengambilan dari badan golgi yang tidak sengaja dimasukkan ke dalam
vesikel transkrip badan golgi. Protein RE yang larut mengandung sinyal
pengulangan KDEL. Pengambilan dilakukan oleh protein RE terlarut yang
mengikat reseptor KDEL yang berada di dinding membran badan golgi.
Reseptor KDEL pada gilirannya akan mengikat protein mantel COPI, yang
memungkinkan seluruh kompleks didaur ulang kembali ke RE. ( Karp, 2010).

3. Penargetan menuju Kompartemen Spesifik


Gambar 9. Penargetan vesikel ke membran
Sumber :internet

Gambar 9. Mekanisme interaksi v SNARE dan t SNARE dalam fusi membran


Sumber: Bruce, 2014

Perjalanan transport vesikel yang membawa muatan dibedakan menjadi dua


macam berdasarkan jaraknya, yaitu: dekat yang dilakukan dengan difusi sederhana
(misalnya dari RE ke Golgi) dan jauh yang dilakukan dengan bantuan motor protein
(misalnya dari Golgi pada sel saraf ke ujung sel bersangkutan). Dalam perjalanannya,
vesikel harus mengenali membran target sebelum vesikel berfusi untuk melepas
muatannya dan pada vesikel sendiri harus punya molekular marker pada
permukaannya. Marker ini spesifik dan harus dikenali oleh reseptor pada membran
target. Marker ini merupakan sekelompok protein dinamakan SNAREs . Setelah
vesikel mengenali membran target, maka selanjutnya akan berfusi dan melepas
muatannya dan membran vesikel menyatu dengan membran target. Untuk
mempermudah fusi, diperlukan protein spesifik pada area fusi yang berfungsi untuk
mengkatalisis fusi vesikel dengan membran target. Model transport vesikel. Vesikel
dari membran membawa marker spesifik berupa protein yang disebut vesicle
SNAREs (v-SNAREs) pada permukaannya, yang akan melekat pada target SNAREs
(t-SNAREs) pada membran target. Transport vesikel secara fusi. Setelah vesikel
mencapai membran organela target, kompleks membran-fusion proteins menyatu dan
mengakatlisis fusi vesikel dengan membran target. Fusi dua membran diikuti
pelepasan isi vesikel ke dalam bagian dalam (lumen) organela target dan menambah
membran vesikel ke membran target.

Berikut langkah-langkah fusi membran:


(a) Langkah-langkah pada penargetan vesikel transport menuju membran target,
pada gambar ini protein Rab pada vesikel dan target membran di libatkan
untuk mengambil menyambungkan protein yang memediasi pertemuan antara
kedua membran.
(b) Selama tahap penempelan yang mengarah ke fusi membran, v-SNARE pada
membran vesikel berinteraksi dengan t-SNARE yang menargetkan untuk
membentuk 4 strand a-helical yang membawa kedua membran yang
berhubungan erat.
(c) Model sinaptik vesikel yang menunjukan distribusi hanya satu dari jenis
konstit protein, yaitu SNARE synaptobervin. Kerapatan dan struktur
permukaan synaptobervin didasarkan pada perhitungan jumlah protein/ vesikel
dan diketahui struktur molekulnya. (Karp, 2010)
4. Eksositosis
Vesikel terbentuk oleh membran dimana protein membran donor
digabungkan ke dalam membran vesikel dan protein terlarut di kompartemen
donor yang terikat pada reseptor spesifik. Ketika vesikel pengangkutan menyatu
dengan membran lain, protein membran vesikel menjadi bagian dari membran
penerima. Dan protein terlarut tinggal dalam lumen kompartemen penerima.
Materi mengikuti jalur (atau sekretori) dari RE, melalui kompleks golgi dan
keluar ke berbagai lokasi termasuk lisosom, endosom, vesikula sekretori,
butiran sekretori, vakuola dan membran plasma. Material mengikuti jalur
endositik dari permukaan sel ke bagian dalam dengan cara endosom dan
lisosom dimana umumnya terdegradasi oleh enzim lisosom.

Di dalam sel-sel eukariotik, ada aliran tetap vesikel yang bertunas dari Golgi
trans dan berfusi dengan membran plasma melalui dua mekanisme yaitu yang
dinamakan constitutive exocytosis pathway. Aliran ini terjadi secara kontinyu, dan
menyuplai lipid dan protein baru ke membran plasma. lni adalah jalur untuk
membran plasma tumbuh ketika sel membentang sebelum membelah. Vesikel ini
juga membawa protein ke permukaan sel dan dilepas ke luar sel, suatu proses yang
dinamakan sekresi. Sebagain protein yang dilepas akan menjadi bagian dari membran
plasma, dan sebagian lain akan membentuk matriks ekstraseluler, dan lainnya
berdifusi dengan cairan ekstraseluler sebagai signal ke sel lainnya.

Eksositosis lain yang beroperasi di dalam sel yaitu regulated exocytosis


pathway, yang beroperasi pada sel spesifik untuk sekresi, misalnya sel-sel sekretoris
(memproduksi hormon, mukus, enzim pencernaan). Vesikel ini disebut vesikel
sekretoris, yang mampu menampung sejumlah besar molekul yang diperlukan
(karena adanya agregasi protein-protein tersebut dalam kondisi ionik tertentu, asam
dan kadar Ca2+ tinggi). Vesikel ini bertunas dari trans Golgi, kemudian disortir dan
dikemas. Kalau ada signal ekstraseluler isinya baru dilepas, misalnya sel pankreas
penghasil insulin.
Gambar 10. Mekanisme Eksositosis
Sumber:

Vesikel sekretori mengambil protein , selanjutnya menuju plasma


membran yang kemudian akan berfusi dengan membran, selanjutnya akan
disekresi keluar sel (eksositosis). Pada sel hewan, lisosom diproduksi oleh
badan golgi, selanjutnya akan berfusi dengan vesikel dari plasma membran,
enzim hidrolitik akan menghancurkan makromolekul, sel darah putih
memfagosit patogen yang akhirnya akan dihancurkan dalam lisosom.

Anda mungkin juga menyukai