Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

SUMBER TEKNIK PENGUMPULAN DATA

OLEH

MARTHINA INDYANI DIWI


1806050085

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
Sumber Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data memegang peranan yang sangat penting dalam mendapatkan


informasi kesehatan, penelitian klinik dan kesehatan masyarakat. Pengumpulan data dapat
diibaratkan sebagai orangyang memasak makanan, untuk itu timbullah pertanyaan seperti
akan memasak apa, bahan apa yang dibutuhkan, berapa banyak, siapa yang belanja, dimana
tempay untuk mendapatkan bahan tersebut dan siapa yang memasak agar agar
menghasilkan masakan yang enak. Apabila bahan yang dibeli tidak baik atau terdapat bahan
penting yang tidak diperoleh maka makanan yang dihasilkan tidak enak walaupun dimasak
oleh ahlinya, demikian juga dengan pengumpulan data.
Kegiatan pengumpulan data yang baik dan sesuai dengan tujuan dibagi menjadi 2
tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Pada tahap persiapan hal yang
dilakukan adalah menentukan dan merumuskan tujuan penelitian secara baik, menentukan
metode yang akan digunakan, menentukan teknik pengmpulan data, menyusun pedoman
daftar pertanyaan yang dapat menjawab tujuan, menentukan sasaran, menentukan tempat
dimana data dikumpulkan dan jumlah responden, menentukan siapa pelaksana
pengumpulan data. Pada tahap pelaksanaan, hal yang dilaksanakan adalah pengumpulan
data dan survey lapangan sebelum data dibawa dan diolah.

A. Sumber Data
Sumber data adalah tempat didapatkannya data yang diinginkan. Pengetahuan
tentang sumber data merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui agar tidak terjadi
kesalahan dalam memilih sumber data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Misalnya suatu
penelitian tentang beberapa jenis penyakit yang sedang diderita oleh masyarakat di suatu
daerah untuk itu dilakukan survei didaerah tersebut.
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara data
sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Data primer
contohnya adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus,
dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber. Data sekunder
misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan
publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain
sebagainya.

B. Metode Pengumpulan Data


Metode atau teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan seorang peneliti
untuk mendapatkan data yang diperlukan. Dengan metode pengumpulan data yang tepat
dalam suatu penelitian akan memungkinkan pencapaian masalah secara valid dan terpercaya
yang akhirnya akan memungkinkan generalisasi yang obyektif.
Setelah ditemukan sumber data yang digunakan kemudian dilakukan pengumpulan
data. Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai metode:
1) Mengumpulkan data dari catatan medik di sarana kesehatan atau instansi yang
berhubungan dengan kesehatan, cara ini mempunyai keuntungan, yaitu mudah
dilakukan, membutuhkan waktu dan biaya yang relatif kecil. Kelemahannya sering
ditemukan data yang tidak lengkap.
2) Pengumpulan data dilakukan dengan survey. Pengumpulan data dengan cara survei data
yang dikumpulkan adalah data primer dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Akan
tetapi membutuhkan tenaga, waktu dan biaya yang cukup besar. Sebelum melakukan
survey perlu dipertimbangkan dahulu masalah waktu, biaya dan tenaga yang tersedia.
Keuntungan pengumpulan data dengan metode survey adalah data yang didapatkan data
primer yang dipercaya, sedangkan kekurangannya adalah membutuhkan waktu, tenaga
dan biaya yang cukup besar.

C. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang diperlukan adalah teknik pengumpulan data yang
paling tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliabel. Jangan semua teknik
pengumpulan data dicantumkan jika sekiranya tidak dapat dilaksanakan. Selain itu
konsekuensi dari mencantumkan ketiga teknik pengumpulan data itu adalah setiap teknik
pengumpulan data yang dicantumkan harus ada datanya, untuk mendapatkan data yang
lengkap dan objektif penggunaan berbagai teknik sangat diperlukan. Jika satu teknik
dipandang mencukupi, maka teknik lain tidak perlu digunakan dan tidak efisien.
Secara garis besar, teknik yang dapat digunakan untuk pengumpulan data adalah
wawancara, angket, observasi, pemeriksaan.
1) Wawancara
Wawancara merupakan proses interaksi atau komunikasi secara langsung antara
pewawancara dengan responden. Agar wawancara efektif, maka terdapat berapa
tahapan yang harus dilalui, yakni ; 1).mengenalkan diri, 2).menjelaskan maksud
kedatangan, 3).menjelaskan materi wawancara, dan 4).mengajukan pertanyaan.
Informan dapat menyampaikan informasi yang komprehensif sebagaimana
diharapkan peneliti, maka pada saat melakukan wawancara yang terdapat beberapa
kiat sebagai berikut; 1). ciptakan suasana wawancara yang kondusif dan tidak
tegang, 2). cari waktu dan tempat yang telah disepakati dengan informan, 3). mulai
pertanyaan dari hal-hal sederhana hingga ke yang serius, 4).bersikap hormat dan
ramah terhadap informan, 5).tidak menyangkal informasi yang diberikan informan,
6).tidak menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi yang tidak ada hubungannya
dengan  masalah/tema penelitian, 7).tidak bersifat menggurui terhadap informan,
8).tidak menanyakan hal-hal yang membuat informan tersinggung atau marah, 9).
sebaiknya dilakukan secara sendiri, 10). ucapkan terima kasih setelah wawancara
selesai dan minta disediakan waktu lagi jika ada informasi yang belum lengkap.
Data yang dikumpulkan dapat bersifat; 1)Fakta, misalnya umur,
pendidikan, pekerjaan, penyakit yang pernah diderita; 2)Sikap, misalnya sikap
terhadap pembuatan jambatan keluarga, penyuluhan kesehatan; 3)Pendapat,
misalnya pendapat tentang pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh bidan desa;
4)Keinginan, misalnya pelayanan kesehatan yang diinginkan; 5)Pengalaman,
misalnya pengalaman waktu terjadi wabah Demam berdarah melanda daerah
mereka.
Pengumpulan dengan wawancara mempunyai beberapa keuntungan,
sebagai berikut: Jawaban yang dilakukan responden secara spontan hingga jawaban
dapat lebih dipercaya; dapat digunakan untuk menilai kebenaran dan keyakinan
terhadap jawaban yang diberikan; dapat membantu responden untuk mengingat
kembali hal – hal yang lupa; data yang diperoleh adalah data primer. Kerugian
pengumpulan data dengan cara wawancara adalah membutuhkan waktu yang lama,
membutuhkan biaya yang relatif besar, mudah timbul bias. Timbulnya bias pada
waktu wawancara disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut: 1) Pewawancara,
bila pewawancara kurang menghayati permasalahan dan kurang memahami teknik
wawancara; 2)Responden, sering responden menyembunyikan jawaban yang
sifatnya pribadi; 3)Pertanyaan yang diajukan, pertanyaan mempunyai arti ganda
sehingga membingungkan atau pertanyaan yang mengharuskan responden
mengingat kembali masa lalu.
 Pedoman pelaksanaan wawancara
Pewawancara dapat melaksanakan tugasnya dengan baik maka
dibutuhkan pedoman :
1. Pewawancara harus bersikap sopan santun, sabar, dan dengan gaya
khas bahasa yang menarik, tetapi jelas dan sederhana agar dapat
dimengerti oleh responden,
2. Pergunakan bahasa responden agar tidak dianggap seperti orang
asing,
3. Ciptakan suasana psikologis agar situasi cair, saling percaya,
4. Suasana wawancara harus santai,
5. Wawancara dimuali dari pertanyaan yang mudah, karena awalnya
biasanya responden akan nampak tegang,
6. Keadaan responden harus diperhatikan, apabila belum siap atau
karena sedang terkena musibah maka wawancara sebaiknya ditunda.

2. Angket
Angket adalah pertanyaan tertulis yang diajukan kepada responden, jawaban diisi
oleh responden sesuai daftar pertanyaan yang diterima, sedangkan pada wawancara jawaban
responden diisi oleh pewawancara. Untuk pengembalian daftar isian dapat dilakukan dengan
2 cara yaitu; 1.Canvaser, yaitu daftar yang telah di isi ditunggu oleh petugas yang
menyerahkan; 2.Householder, yaitu jawaban responden dikirmkan kepada alamat yang telah
ditentukan.
Keuntungan teknik pengumpulan data dengan cara angket adalah relatif murah,
tidak membutuhkan banyak tenaga, dapat di ulang. Sedangkan kerugiannya adalah jawaban
tidak spontan, banyak terjadi non respon, pertanyaan harus jelas dan disertai dengan
petunjuk yang jelas, Jawaban sering tidak lengkap terutama bila pertanyaan kurang
dimengerti responden, sering tidak di isi oleh responden, tetapi di isi oleh orang lain, tidak
dapat digunakan oleh responden yang buta huruf. Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi
kerugian ini antara lain lakukan kunjungan dan dilakukan wawancara pada nonrespon,
jawaban yang terlambat harus dikeluarkan dan tidak dianalisis, apabila tejadi non respon
terlalu banyak dapat diulang.
3. Observasi
Obeservasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang menggunakan
pertolongan indra mata. observasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data
yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan
kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran,
untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil
observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan
perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu
peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Observasi terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: 1). Observasi partisipasi
(participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan di mana peneliti
terlibat dalam keseharian informan, 2). observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang
dilakukan tanpa menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan
pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan, dan 3). observasi
kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti terhadap
sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian.
Teknik pengumpulan data dengan dangan cara observasi bermanfaat untuk
mengurang jumlah pertanyaan, misalnya untuk melihat kebersihan rumah tangga tidak perlu
dipertanyakan tetapi cukup dilakukan observasi, mengukur kebenaran jawaban responden
pada wawancara, dilakukan dengan observasi, untuk memperoleh data yang tidak dapat
dilakukan dengan cara wawancara atau angket.
 Macam – macam observasi
Observasi terdiri dari
1. Observasi partisipasi lengkap : Mengadakan observasi dengan mengikuti
seluruh kehidupan responden (antropologi),
2. Observasi partisipasi sebagian : mengikuti sebagian kehidupan responden.
Misalnya penelitian gizi sehari –hari,
3. Observasi tanpa partisipasi: mengadakan observasi tanpa ikut dalam
kehidupan responden. Misalnya ingin tahu pemasangan IUD
Kelemahan pengumpulan data dengan teknik observasi adalah
keterbatasan indera mata, konsentrasi kepada hal-hal yang sering dilihat, kelainan
kecil tidak terdeteksi. Cara mengatasi kelemahan ini yaitu lakukan pengamatan
berulang – ulang dan pengamatan dilakukan oleh beberapa orang.
DAFTAR PUSTAKA

Hadjar, Ibnu.1999. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan. Jakarta : Raja
Grafindo Persada.

Hatch, E dan Farhady. H. 1981. Research Design and Statistics for Applied Linguistics. Teheran :
Rahnama Publications.

Kerlinger, Ferd N. 2004. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.

Kerlinger, Ferd N. 2006. Asas–Asas Penelitian Behaviour. Edisi 3 Cetakan 7. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press.

Kidder. 1981. Research Methods in Social Relations. New York : Rinehart & Winston

Sugiyono. 2014. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung: Alfabeta.

https://ranahresearch.com/metode-penelitian-dan-jenis-metode-penelitian/

https://belajar.dedeyahya.web.id/2012/02/pengertian-metode-penelitian-dan.html

https://www.statistikian.com/2017/02/metode-penelitian-metodologi-penelitian.html

https://www.dosenpendidikan.co.id/teknik-pengumpulan-data/

Anda mungkin juga menyukai