Anda di halaman 1dari 14

R I N G K A S A N

M A T E R I

P E N D I D I K A N
A N T I
K O R U P S I
OLEH
MARTHINA I. DIWI
1806050085
PENGERTIAN KORUPSI

DEFINISI KORUPSI

Kata “korupsi” berasal dari bahasa Latin “corruptio”


(Fockema Andrea : 1951) atau “corruptus” (Webster
Student Dictionary : 1960). Selanjutnya dikatakan
bahwa “corruptio” berasal dari kata “corrumpere”,
suatu bahasa Latin yang lebih tua. Dari bahasa Latin
tersebut kemudian dikenal istilah “corruption,
corrupt” (Inggris), “corruption” (Perancis) dan
“corruptie/korruptie” (Belanda).
Arti kata korupsi secara harfiah adalah kebusukan,
keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap,
tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian.
Selanjutnya untuk beberapa pengertian lain, disebutkan bahwa
(Muhammad Ali : 1998) :
1. Korup artinya busuk, suka menerima uang suap/sogok, memakai
kekuasaan untuk kepentingan sendiri dan sebagainya;
2. Korupsi artinya perbuatan busuk seperti penggelapan uang,
penerimaan uang sogok, dan sebagainya; dan
3. Koruptor artinya orang yang melakukan korupsi.

Dengan demikian arti kata korupsi adalah sesuatu yang busuk,


jahat dan merusak, berdasarkan kenyataan tersebut perbuatan
korupsi menyangkut: sesuatu yang bersifat amoral, sifat dan
keadaan yang busuk, menyangkut jabatan instansi atau aparatur
pemerintah, penyelewengan kekuasaan dalam jabatan karena
pemberian, menyangkut faktor ekonomi dan politik dan
penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan di bawah
kekuasaan jabatan.
BENTUK-BENTUK KORUPSI

1 2 3
Suap Menyuap Penggelapan dalam
Kerugian
Jabatan
Keuangan
Negara

4 5 6 7

Pemerasan Perbuatan Curang Benturan Kepentingan Gratifikasi


Dalam Pengadaan
Perspektif politik memandang
KORUPSI DAN ANTI- bahwa korupsi cenderung
KORUPSI DALAM terjadi di ranah politik,
BERBAGAI PERSPEKTIF khususnya korupsi besar
KEILMUAN (grand corruption) dilakukan
oleh para politisi yang
menyalahgunakan kekuasaan
mereka dalam birokrasi
Perspektif hukum memandang
bahwa korupsi merupakan
kejahatan (crime), koruptor Perspektif sosiologi
adalah penjahat dan oleh memandang bahwa korupsi
karenanya yang harus adalah sebuah masalah sosial,
dilakukan oleh pemerintah masalah institusional dan
adalah menindak para masalah struktural
koruptor dengan jerat-jerat
hukum serta memberantas
Perspektif agama memandang bahwa
korupsi dengan memperkuat
korupsi terjadi sebagai dampak dari
perangkat hukum seperti
lemahnya nilai-nilai agama dalam diri
undang-undang dan aparat
individu
hukum
FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB KORUPSI

Ada 4 faktor penyebabab korupsi, yaitu: 3. Faktor Ekonomi


1. Faktor Politik, sebagaimana dikutip oleh Sulistyantoro, korupsi
Politik merupakan salah satu penyebab seharusnya hanya dilakukan oleh orang untuk
terjadinya korupsi. Hal ini dapat dilihat ketika memenuhi dua kebutuhan yang paling bawah dan
terjadi instabilitas politik, kepentingan politis logika lurusnya hanya dilakukan oleh komunitas
para pemegang kekuasaan, bahkan ketika masyarakat yang pas-pasan yang bertahan hidup.
meraih dan mempertahankan kekuasaan. Namun saat ini korupsi dilakukan oleh orang kaya
dan berpendidikan tinggi (Sulistyantoro : 2004).
2. Faktor Hukum
Faktor hukum bisa lihat dari dua sisi, di satu 4. Faktor Organisasi
sisi dari aspek perundang-undangan dan sisi Organisasi yang menjadi korban korupsi atau di
lain lemahnya penegakan hukum. Tidak baiknya mana korupsi terjadi biasanya memberi andil
substansi hukum, mudah ditemukan dalam terjadinya korupsi karena membuka peluang atau
aturan-aturan yang diskriminatif dan tidak kesempatan untuk terjadinya korupsi (Tunggal
adil; rumusan yang tidak jelas-tegas (non lex 2000). Bilamana organisasi tersebut tidak
certa) sehingga multi tafsir; kontradiksi dan membuka peluang sedikitpun bagi seseorang untuk
overlapping dengan peraturan lain (baik yang melakukan korupsi, maka korupsi tidak akan
sederajat maupun yang lebih tinggi). terjadi.
6
Faktor Internal dan Eksternal
Penyebab korupsi

1. Faktor internal, merupakan 2 . Faktor eksternal, pemicu


faktor pendorong kdari dalam perilaku korup yang disebabkan
diri, yang dapat dirinci menjadi: oleh faktor di luar diri pelaku.

a. Aspek perilaku individu


a. Aspek sikap masyarakat terhadap
• Sifat tamak/rakus manusia
korupsi
• Moral yang kurang kuat
b. Aspek ekonomi
• Gaya hidup yang konsumtif
c. Aspek polotis
d. Aspek organisasi
• Kurang adanya sikap keteladanan
b. Aspek sosial
Perilaku korup dapat terjadi karena pimpinan
• Tidak ada kultur organisasi yang
dorongan keluarga. Kaum behavioris
mengatakan bahwa lingkungan keluargalah benar
• Kurang memadainya system
yang secara kuat memberikan dorongan
bagi orang untuk korupsi dan akuntanbilitas
• Kelemahan system pengendalian
mengalahkan sifat baik seseorang yang
sudah menjadi traits pribadinya. manajemen
• Lemahnya pengawasan
PEMBENTUK PERILAKU
KORUPSI

Teori Pembentuk Perilaku


Korupsi

Menurut Jack Bologne akar penyebab korupsi ada


empat, yaitu:
G = Greedy O = Opportunity N = Needs E = Expose
Greedy, terkait keserakahan dan kerakusan para
Teori Jack Bologne (GONE)  pelaku korupsi. Koruptor adalah orang yang tidak puas
akan keadaan dirinya. Opportuniy, sistem yang
memberi peluang untuk melakukan korupsi. Needs,
sikap mental yang tidak pernah merasa cukup, selalu
sarat dengan kebutuhan yang tidak pernah
usai. Exposes, hukuman yang dijatuhkan kepada para
pelaku korupsi yang tidak memberi efek jera pelaku
maupun orang lain.
Fraud Triangle Theory
Fraud triangle adalah segitiga kecurangan yang menggambarkan
adanya 3 kondisi penyebab terjadinya penyalahgunaan aset dan
kecurangan dalam laporan keuangan. Komponen segitiga kecurangan
yang dikembangkan oleh Donal R Cressey adalah (1) Tekanan
(Pressure); (2) Pembenaran (Rationalize); dan (3) Kesempatan
(Opportunity).

Tekanan (Pressure) adalah motivasi seseorang untuk melakukan


kecurangan yang bisa saja dikarenakan tuntutan gaya hidup,
ketidakberdayaan dalam soal keuangan, mencoba-coba untuk
mengalahkan sistem dan ketidakpuasan kerja. Jenis fraud triangle
Tekanan (Pressure) ini bisa bersifat eksternal maupun internal. Tekanan eksernal
misalnya adalah beban hutang atau tagihan yang harus segera
dilunasi, keinginan memiliki sesuatu secara berlebihan
(keserakahan), gaya hidup mewah dan perilaku terlarang (berjudi,
ketergantungan narkoba atau perselingkuhan). Tekanan internal
dalam bentuk beban kerja yang terlalu tinggi atau kesibukan yang
terlalu padat untuk mencapai target financial perusahaan/instansi.
Pembenaran (Rationalize)

Rationalization (rasionalisasi) merupakan sikap, karakter, atau sistem


nilai yang digunakan oleh pelaku dengan cara mencari pembenaran
atas perbuatan curangnya.

Kesempatan (Opportunity)

Opportunity (kesempatan), yaitu situasi yang membuka


kesempatan/peluang pelaku secara leluasa untuk dapat melakukan
suatu kecurangan. Biasanya terjadi karena pengendalian internal
perusahaan yang lemah, ketidakdisplinan, tidak ada mekanisme
audit, kurangnya pengawasan dan penyalahgunaan wewenang, serta
sikap apatis yang dilakukan antar pegawai.
DAMPAK MASIF KORUPSI

B. Dampak Sosial dan C. Runtuhnya Otoritas


A. Dampak Ekonomi Kemiskinan Masyarakat Pemerintah

Berbagai macam permasalahan • Mahalnya Harga Jasa dan • Matinya Etika Sosial Politik
ekonomi lain akan muncul Pelayanan Publik • Tidak Efektifnya Peraturan
secara alamiah apabila korupsi • Pengentasan Kemiskinan dan Perundang-undangan
sudah merajalela dan berikut Berjalan Lambat • Birokrasi Tidak Efisien
ini adalah hasil dari dampak • Terbatasnya Akses Bagi
ekonomi yang akan terjadi, Masyarakat Miskin
yaitu: • Meningkatnya Angka
• Lesunya Pertumbuhan Kriminalitas
Ekonomi dan Investasi • Solidaritas Sosial Semakin
• Penurunan Produktifitas Langka dan Demoralisasi
• Rendahnya Kualitas Barang
dan Jasa Bagi Publik
• Menurunnya Pendapatan
Negara Dari Sektor Pajak
• Meningkatnya Hutang
Negara
D. Dampak Terhadap F. Dampak Pertahanan
Politik dan Demokrasi dan Keamanan

• Munculnya Kepemimpinan • Kerawanan Hankamnas Karena


Korup Lemahnya Alusista dan SDM
• Hilangnya Kepercayaan Publik • Lemahnya Garis Batas Negara
pada Demokrasi • Menguatnya Sisi Kekerasan
• . Menguatnya Plutokrasi Dalam Masyarakat
• Hancurnya Kedaulatan Rakyat

E. Dampak Terhadap G. Dampak Kerusakan


Penegakan Hukum Lingkungan

• Fungsi Pemerintahan Mandul


• Menurunnya Kualitas Lingkungan
• Hilangnya Kepercayaan Rakyat
• Menurunnya Kualitas Hidup
Terhadap Lembaga Negara

Anda mungkin juga menyukai