* {
:;
z
IAARD
*. PRESS
BIOCHAR
PEMBENAH TANAH YANG POTENSIAL
Penyusun
Neneng L. Nurida, Achmad Rachman, dan S. Sutono
Penyunting
Yoyo Soelaeman dan Joko Purnomo
* i44E-."3
INDONESIAN AGENCY FOR AGRICULTURAL RESEARCH
AND DEVELOPMENT (IAARD) PRESS
2015
BIOCHAR PEMBENAH TANAH YANG POTENSIAL
I. PENDAHULUAN
Katalog dalam terbitan 1.1. Latar Belakang '....."... 1
x, 48 hlm.:ill.; 49 cm
III. PEMBUATAN BIOCHAR SECARA PIROLISIS
3,1. Cara Tradisional ........ tz
ISBN 978-602-344-094-8
3.2. Penggunaan Drum Bentuk Vertical'........'. "' 22
1. Pembenah Tanah 2. Biochar 3.3. Penggunaan Pirolisator Model ISRI SS1'." " ' 24
I. ludul II. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 3.4. Penggunaan Pirolisator Model ISRI SS2,....... 26
III. Rachman, Achmad IV. Sutono, S. V. Soelaeman, Yoyo 3.5. Penggunaan Pirolisator Model Adam Retort
VL Purnomo, loko Kiln (ARK)... 28
631.82 3.6. Kriteria Menentukan Kualitas Biochar "........, 30
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
(;rIhar 1. Beberapa limbah pertanian dan hasil
labcl 1. Estimasi jumlah biomas pertanian dan konversi menjadi biochar.............................., 7
potensinya sebagai bahan baku biochar...................
5 (;rrbar 2. Lubang tempat pembuatan biochar secara
Tabel 2. Produksi biochar pada lama waktu pembakaran ....... 9 tradisional dan bahan baku berupa sisa pakan
Tabel 3. Karakteristik sifat fisik kimia Biochar,...... ternak di Oebola, Kupang, ............................, 13
10
Tabel 4. Karakteristik biochar kulit buah kakao dan sekam
( rrfirbar 3. Dimensi lubang tanah untuk pembakaran
padi pada tiga jenis alat pembakaran yang cara tradisional...... 12
berbeda
11
(,rr bar 4. Cerobong dari kawat kasa dalam pembuatan arang
Tabel 5. Pengaruh pemberian biochar terhadap pH H2O sekam di Bima, Nusa Tenggara Barat........"."....... lb
dan KTK tanah ..........., )t (,,r bar 5. Asap putih keluar dari cerobong saat pembuatan
Tabel 6. Peningkatan produktivitas tanaman pangan setelah arang sekam di Bima, Nusa Tenggara Barat........ t7
diberl
biochar ( urrrrbar 6. Pembakaran sekam hampir selesai (kiri) dan telah
38
selesai (kanan) di Bima, Nusa Tenggara Barat..... 18
(,,tnrl)ar 7. Biochar sekam padi dengan tingkat kematangan
80% di Bima, Nusa Tenggara Barat.................... 18
(,,rllbar 8. Pembuatan biochar berbahan baku janggel di Bima,
Nusa Tenggara Barat 19
vlt
I
I
I
lIr x lt ll ,r
l
I
Ternpurung
539.644 50 269.422 0,25 67.456
ldapa
TernBrrung
6.400.000 30 1.920.000 0,5 960.000
ldapa sawit
Krrit b0ah kakao 1.208.553 50 604.277 0,33 199.411
5
BIOCHAR.t c,rrl?erdt ranoh vng yre^\ial
Brrirar Aolrr t/aa Frargsi BIOCHAR
L
TEMPI'RIINC KELAPA SAWIT
1
Rtlat, Bdku d.1n FungtiBI0{HAR
l,rlr | -' ltrrllll.,l l)l(xlnrr pada lama waktu pembakaran yang berbeda
2,2 Fungsi Biochar
Berbagai hasil penelitian telah membuktikan bahwa biochar
sangat bermanfaat bagi pertanian terutama untuk perbaikan Tempurung Kult buah Tempurung
Sekam padi
kelapa kakao kelapa sawit
kualitas lahan (sifat fisik, kimia, dan biologi tanah). Beberapa
Lama pembakaran (jam)
hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan biochar dapal
r 2 l5 1 2 3,5 1 2 3,5 1 2 3,5
meningkatkan kesuburan tanah dan mampu memulihkan kualitas
tanah yang telah terdegradasi. Dalam bidang pertanian, biochar
beffungsi 1) meningkatkan ketersediaan hara; 2) meretensi
hara;3) meretensi air;4) meningkatkan pH dan KTK pada lahan
kering masam; 5) menciptakan habitat yang baik bagi
perkembangan mikroorganisme simbiotik seperti mikoriza karena
kemampuannya dalam menahan air dan udara serta
menciptakan lingkungan yang bersifat netral khususnya pada
tanah-tanah masam; 6) meningkatkan produksi tanaman
pangan; 7) mengurangi laju emisi CO2 dan mengakumulasi
karbon dalam jumlah yang cukup besar. Selain llu, biochar Ir|t1si biochar khususnya dalam bidang pedanian sangat
mampu bertahan lama di dalam tanah (> 400 tahun) karena L.r(|,rr!Irrrr(I pada karakteristik biochar tersebut Karakteristik
sulit terdekomposisi. Irt , lr,rr lcrst:but meliputi 1) pH, 2) kemampuan meretensi air,
Hasil penelitian Balai Penelitian Tanah menginformasikan l) l,rrrhrrqan Ctotal, 4) Kapasitas tukar kation dan 5)
beberapa karakteristik biochar yang dihasilkan, khususnya yang l-,lnlurxl,rr unsur hara. Perbedaan bahan baku dan proses
berasal dari bahan baku limbah pertanian. lumlah arang yang ptrxltk.,t lrr:tchar (tipe alat pembakaran, suhu pembakaran, dan
dihasilkan dalam satu kali pembakaran betkisat 22,0-53,5o/o l,rr,f lx,rfrbakaran) akan menghasilkan sifat fislk-kimia biochar
tergantung jenis bahan baku yang digunakan, suhu pembakaran y,urr; lx,rlxda. Karakteristik beberapa jenis ,/br,ar dapat dilihat
dan alat pembakaran yang digunakan. Lamanya pembakaran 1r,rrl,r I ,tlx'l 3.
dengan alat pembakaran yang sama menghasilkan produksi
K,rr(lungan hara dan KTK dalam biochar rclalif rcndah
biochar yang betbeda. Produksi biochar dari 4 jenis limbah
pertanian pada tiga lama pembakaran yaitu 1, 2 dan 3,5 jam
.,,,lrtrrr111,r tidak mampu mensuplai hara sedangkan pH,
l.,rrrrlrrrr;,rrt C-total, dan kemampuan memegang air cukup tinggi
menghasilkan perbedaan persentase biochar yang diproduksi,
,,t,lttrn1t1,r ltiochar lebih sesuai disebut sebagai pembenah tanah
persentase abu, asap cair dan kemampuan retensi air (Nurida ef
rrrrlrrk nrr,ttingkatkan kandungan bahan organik, meningkatkan
al 2009) Alat pembakaran yang digunakan berupa kiln steinless
dengan kapasitas 40 L dan suhu 250-3500C. Pada Tabel 2
hr.lr,r,,rrIaan air tanah dan menurunkan kemasaman tanah'
dapat dilihat bahwa produksi biochar terlinggi dihasilkan pada
Att,r \ o('h,tr bisa berfungsi dengan baik sebagai pembenah
pembakaran selama 3,5 jam untuk seluruh jenis limbah
l,lr,rlr, r!)nka kandungan karbon menjadi sangat penting yaitu
pertanian yaitu sekitar 22,0-48,4olo. rrlrlttr,rl .,(]bcsar 200/o.
N
lll()( llAlt /x)rr.rdl, ?.rn h tu,1t:t)otentil Buhon Bo*u dan Funesi BIo{:HAR
12
ll
ll l( X IlAlt Trnrlrzri t r nah \\,n!: pk'r;idl Ihlh Rdk .ln't ttntgtt l\l()( UAR
2 I4asukkan ranting atau dahan yang telah kering, ditata llr ',',1'.l,rlr rrr|tr1,rtlt rlitrgtn dan tidak ada asap yang ke luar,
membujur searah panjang lubang. Timbunan ranting l,lll..r lIlll)lll|,tt] t.lnah dan keluarkan arangnya untuk
3 Tumpukan kayu jangan terlalu tinggi, maksimum 10-20 cm t t r,IIl ll.ttttrl tl,tpat ditumbuk untuk dijadikan pembenah
n
di atas permukaan tanah. l.rr.rlr (,lrtl,tk,ln ayakan 0,5 cm agar butiran arang
'.l,rr,rr nr,rll(l tersebut dapat dicampur dengan kotoran
4 Nyalakan api pada bagian lubang dengan kedalaman 60 cm, pembenah
lr, w,rr y,rn(t ',(l(lah dlhaluskan untuk diiadikan
biarkan sampai nyalanya stabil dan sebagian ujung ranting L,r.'lr
terbakar.
I L l\.nrlruntan Biochar&erbahan Baku Sekam Padi
5. Tutup tumpukan kayu menggunakan lapisan batang pisang
atau daun apapun kemudian timbun dengan tanah. Pada
',, I rrnrrrp,rk,rrr slsa hasil panen padi yang tidak mudah
r,,, 1(.1,,'rrl n,',r',r li't.rPi mudah diadlkan biochar. Sekam telah
bagian yang dangkal (40-45 cm) dibiarkan terbuka selebar
10 - 15 cm x 100 cm (lebar lubang) agar asap bisa ke luar
,lr,,r,rrl.r,rll,rr rrrrltrk berbagai keperluan seperti bahan bakar
,t.rt mr trrrl)r,rl,rrr llata merah, dibakar dijadikan abu sebaqai
dengan leluasa.
rt ,r ,1,,'..1, 1r,'ttrlrt'tsih. Saat ini sekam .juga dimanfaatkan
6. Penimbunan permukaan bagian atas lubang dilakukan ,,,,,,1 llr tr,rl,.ttt l('rr)ak setelah digiling menjadi dedak kasar'
sedemikian rupa sehingga teftata dengan baik agar tidak i , r.r,r l!'lror Ir'l]qanggap sekam dan jerami mempunyai nilai
ada asap yang ke luar kecuali dari dari bagian yang sengaja , t,,,,,,rr, ',, lurlrln llahan tersebut banyak tidak dimanfaatkan
dibuat terbuka. Agar terjadi pirolisis sempurna maka semua ll,1!rl l! rl,rrrl,rll
kebocoran harus ditutup dengan tanah.
',, lr,rrt,rr r rrttloll sctiap 1 ton jerami setelah dikembalikan ke
7. Setelah nyala api stabil dan ranting-ranting terbakar dengan ,lrl,lllr l,ir,rlr rl,r1t,tt menambah hara kalium sebanyak 10 kg,
baik, lubang pembakaran ditutup dengan lapisan ,r,lrl, ir, rylrlr,!k,rrr pupuk sebanyak itu dibutuhkan anggaran
batang/daun pisang kemudian ditimbun tanah. Asap ,l,rl,r lrt, I',0.(XX). Tetapi jerami dibiarkan diambil siapa saja
dibiarkan mengalir melalui lubang pembuangan. .,l.,lr tx,l,II y,rtlrllitlitk memiliki ternak. Demikian halnya dengan
8. Ketika asap terlihat jernih maka lubang pembuangan asap ,l rrrr .| lr ln'l,rrll dibiarkan di penggilingan padi' Ketika
ditutup seperti bagian yang lainnya. Pastikan tidak ada 1,, rr r I , , r l, , r r , r r r l),rl,t nlerah belum menqgunakannya, di sekitar
sedikitpun kebocoran asap yang ke luar dari timbunan tanah 1,,rr,|,IrIrrlI,rrr Ir,rrIt st:kam menggunung dan kadang-kadang bara
tersebut. Kondisi ini bertujuan agar terjadi pirolisis .rt,r ,lrlrr.rrl,.rrr lI(ltlp sepanjang waktu agar tumpukan sekam
sempurna, sehingga arang yang akan diperoleh jumlahnya tn rl.rr.rrt rl,rrr lx'rubah menjadi Abu inilah yang abu
banyak dan kualitasnya bagus. ,Itrrr.rrrLr,rIl,ttr rrrtlrrk dijadikan abu gosok.
disiram dengan air sampai basah dan semua bara api mati. rr,t,rt rrrrrrl,rlt, (l,rl),rt menggunakan alat dapat pula tidak Untuk
,r, rrr,l,,rrr lrt,ry,t ',{'l)aiknya pembuatan biochar sekam sebagai
l, rlr,rrr tr,rlllr|tt,tlt l,tr]ah dibuat dengan cara tanpa alat
l5
1,1
BIOCHAR peatbenoh tarah vr:rng potenrial Rahan Raku dan Fungsi BIOLHAR
fa hapa n pem budta n biocha r: I Xotlka bara dl dalam merambat ke dalam timbunan sekam
1. Buat alat berupa gulungan kawat kasa yang lubangnya rokonr <lan dlperkirakan tidak akan padam, tambahkan
berukuran 1cm x 1cm atau dapat pula lebih kecil 0,5 cmx
$kim ke dalam timbunan yang telah ada mengelilinqi
(oll]bong. Tlmbunan sekam dapat mencapai 80-90 cm atau
0,5 cm. Kawat tersebut digulung membuat lingkaran
barnd0 sedlklt di bawah permukaan cerobong.
dengan diameter 20-30 cm.
ri 7=-r
jF -
I
li ,,.,or1,,r ', n..rl) putih keluar dari cerobong saat pembuatan aranq
'.r'k,rnr di Bima, Nusa Tenqgara Barat (Foto Atin
hr I (lr,tna)
Gambar 4. Cerobong dari kawat kasa dalam pembuatan arang sekam /\,,,rt' l,ulrlr ,rkan nampak ke luar dari dalam cerobong,
di Bima, Nusa Tenggara Barat (Foto: Atin Kurdiana) lrr,rrl*,rrr lr,rr,r merambat ke baglan luar timbunan sekam.
2. Sekam dapat ditempatkan di dalam lubang dengan ',,,lr,rrtr,rrr lrr,s.rr sekam akan menjadi arang setelah sekam di
kedalaman paling dalam 50 cm atau dapat pula di atas lr,rtr,Ir lr,rl(l,rr terlihat menghitam dan asam yang ke luar
pemukaan tanah. Cerobong kawat kasa diletakan di atas ,l.rr r r r.rrrlxrttg makin sedikit.
tanah kemudian di sekelilingnya ditimbunkan sekam, L f i.lrl.,r .,r.luruh permukaan sekam nampak menghitam
,,,,,1,.r.r l,rkrrkan penyiraman untuk mematikan bara.
sehingga cerobong kawat kasa berada ditengah-tengah
timbunan sekam. r,.ln,rlN,Ir ,tll yang banyak sehingga seluruh sekam menjadi
3. Masukkan bahan yang mudah terbakar seperti daun kering, lr,r.,,rlr unlIk mematikan seluruh bara. Apabila penyiraman
kayu kering, atau bambu kering ke dalam cerobong, lakukan r I r I . r l, r r ,rr
f. r ,rrlak tergesa karena ketakutan banyak menjadi
pembakaran ketika timbunan sekam masih setinggi 10-20 ,rlrrr,rl,rn rlrlxrroleh tinqkat kematangan yang masih rendah.
cm. Usahakan agar api tetap menyala di tengah-tengah i rl'.lr li,u({l,r itu, mematikan bara hendaknya dilakukan
cerobong sampai sekam yang mengelilingi cerobong mulai l' lll,r .,'lurull permukaan timbunan sekam telah berubah
terbakar. Cerobong akan mengeluarkan asap putih ketika w.rrrr,r rrr.n;,rr1i hitam biochar dan menyisakan sedikit (50/o)
sekam mulai terbakar. ',.rl,r y,url nr.l,,ih berwarna sekam.
I6 t1
BIOCHAR penbenah knah lang pt)tensiat Rahun Ruk dltn Fungsi BIOCHAR
A
llrrl,rlr,rl I r.lrr,rrrrt ntcmanfaatkan janggel dijadikan biochar dan
l. r r r r
,
r 1r,.rr rll,n,rlr tanah. Eiochar dari bahan baku janggel
r r r I r , rr
q JF
l, rl r, 11 r, rr r rr'rrlrrratan biochar janggel menggunakan metode
1
E' -
Iri l9
BIOC.HAR penbenah tanah wng potensiol Ruhu Bdk don F nsli BIOCHAR
3 Ketika api telah membakar sebagian janggel dan dipastikan lly,rl.rl..rrr .rpr rrrr,nqr;unakan bahan-bahan yang mudah
tidak akan padam, tambahkan janggel sampai setinggi l',rl',rl,,r (l..ryU ,,r."r p.rkan) di bagian tengah dasar lubang.
lubang. l',r,l,r rrxl,.l Lr)nlrkr, oksagen tidak dapat turun ke bawah api
4 Permukaan lubang ditutup pelepah/batang pisang kemudian ,,',lrtrri,rl,r ['.lrk,r (rl)r menyala di permukaan tanah maka
ditimbun tanah sampai sekitar 80o/o panjang lubang. ,,l.,,rrtr,r lr,rrry,r ,rk,rn sampai pada titik pembakaran.
Penimbunan pada bagian tengah dengan menyisakan 10olo ll,r,,rr ,,rrr ;,rrrr1rlr'l scdikit demi sedikit ke dalam kontiki yang
dibagian pembakaran pertama dan 100/o dibagian tanpa ,.rr,l,rl r rrr,.rry,rl,t.
pembakaran. l.',tr[,r ,rlrr rrrlrry,rla dengan stabil (tidak akan padam),
5 Setelah api menyala dan membakar sekitar 1/3 bagian rr r,r I l. r k,,rrrlr,rlr ;anggel secara beftahap. Penambahan
,
, rr ,rr
janggel yang ada di dalam lubang, maka lubang di atas l,,rlr,rr lr,rl.u rlrl,rkrrkan ketika yang dimasukkan terdahulu
tempat pembakaran pertama ditutup menggunakan batang l,l,rlr lr.rrl)r \(,rnua teTbakar. Dari segi praktik,
pisang dan tanah. Ir.rrrlr,rl..rr,rr nr(,n(lgunakan kontiki tidak dapat dilakukan
6 Biarkan pembakaran berlangsung sampai asap yang ke luar ,,,,1..r1r,tr,, (|l'n(l,rn cara menumpuk bahan baku sesuai
dari lubang asap lebih jernih dan tidak pekat, kemudian "r,lrrrrrr' frrrrlrkr. [\]rnbakaran hanya dapat dilakukan secara
tutup lubang secara rapat. Biarkan sampai semua bara |,, ILrlr,rl),,.,.rlrLtl tktnti sedikit.
mati. I 'lrlrll,.rr
pro,,r's tcrsebut sampai seluruh janggel terbakar
'T
Gambar 9 Biochar janggel yang telah dikeringkan
Kabupaten Bima, NTB (Foto: Atin Kurdiana)
di
G,
Tahapan pembuatan biochar dengan metode kontiki:
2{) 2t
BIOCH AR penbenoh tdnah |ang potens ial Bahan Baku don f'ung,ti BIOCIiAR
3,2 Penggunaan Drum Bentuk Vertikal lrr.l,1,Irrl,rl',rrr lr,rlr,rn baku sekam padi maka diperlukan tindakan
Alat pembakaran terbuat dari drum yang diberi lubang untuk 1t,rrrI,,rIrl.rrr l,,rlr.rr saat proses pembakaran agar terjadi
pengaturan panas dan pembakaran, serta dilengkapi dengan alat 1rlrrIr,rl,,rr.rrr y,rrrrl menyeluruh dan menghindari banyaknya
pengontrol suhu (termometer) dan tekanan udara. Keunggulan l,,rlr,rr y,rrt nr,r.,rlr rnentah. Bobot arang yang dihasilkan dari
alat ini adalah mudah dibuat karena bahan drum ,,rr.r r . r , r r (lcngan pirolasator bentuk drum adalah sekitar
r
.
rr r r 1.. , r r
mudah 1
up drum
lrrrrr 1,1,r klr ltg Udara.
Badan drum
r l',r,,.Ir(t ,,(,lrnder berongga di bagian tengah drum sebagai
t,.llrl r,rl t(,nyalakan api.
Tempat ) 'I tt.r,.u[k,I) |mbah pertanian (sekam padi, kulit buah kakao,
,lll) ki' (l,rlam alat
pembakaran/pirolisator tersebut (badan
Lubang udara
rhllrr)
Alat pembakaran berupa drum vertikal terdiri atas badan drum, r, l,rllI l),lra api yang ada dalam rongga-rongga tersebut,
I'li
tutup drum, cerobong, selinder berongga, Iubang udara, 1rr,r.,r-, lx,mbakaran akan berlangsung merata ke seluruh
pengukur suhu (Gambar 11). Selinder berongga
bagian di lr,lrlt,lt (lntm.
tengah drum berfungsi sebagai tempat menyalakan api, rlr('I ,,rrhu melalui termometer yang dipasang di bagian
sedangkan cerobong befungsi untuk mengeluarkan asap selama
' I r rr
ll ll
BIOCHAR pe,nhtlnoh k tloh r"ong potp^rial t ho,, Bok don Fms.siBl(](HAR
mengeluarkan asap, arang dikeluarkan dan langsung ; kulit kakno, dnting kayu, tempurunt
disemprot air agar tidak menjadi abu atau tidak tetadi II Lama pembakaan r2 a jam,
]J l5
BIOCHAR penbenah bnah vang poren:ial Bahun Bfi tun Fungsi BIOCHAR
l
Nama I lSRl-SS2
Kapasitas i 170 LITER
8. Setelah 2,0-3,5 jam biasanya asap makin tipis dan jernih Suhu ('C) : 400 - 500
sebagai tanda proses pirolisis berjalan sempurna, sehingga Bahan Eakar : LPG sebagaj starter
Bahan Baku : rekam, tongkol jaSung
proses pembakaran dapat dihentikan.
kutit kakao, kayu/ranting, tempurung
9. Cara menghentikan pembakaran adalah buka tutup bagian ketapa/kelapa sawit
atas, semprotkan air agar bara api mati dan terbentuk E Lama pembakaran : 2-4 jam,
bergantung bahan baku
arang. Setelah dingin arang dikeluarkan, selanjutnya
dijemur hingga kering
I l.r, Hasil i Biochar
lGtebihan : pemasangan pengatur
10. Jika diperlukan biochar digiling hingga berdiameter < 2 mm, l suhu, pengaturan ketuar masuk bahan
baku, pengoperasian lebjh mudah
bentuk setengah lingkaran, diberi lubang untuk pengaturan t, r,,,, lrrrl,,rlr tx,rl,rri.rn tersebut di bawah sinar matahari
panas dan pembakaran, dan dilengkapi dengan alat pengontrol
suhu (termometer) dan tekanan udara. Bagian depan digunakan r,,r ., ,l, t),Ir, kCluarkan tatakan Untuk tempat bahan
I',rrr
sebagai pintu untuk ke luar masuk bahan, bagian belakang lr,rl,.|l lr,rllr (sckam padi, kulit buah kakao, dll) ditata
ditutup rapat dan dilengkapi dengan cerobong tertutup yang ,r , r.,l.,l,rr ,,,,,,r,r dengan kapasitas alat.
dihubungkan dengan dasar alat. Bahan diletakkan pada tatakan
besi agar mudah memasukan dan mengeluarkan bahan, pada
ll,,,r t.llr t,rt,!l..,rr lxlrisi bahan baku ke dalam alat
bagian bawahnya diberi roda. Bahan baku dapat berupa sekam 1,, rrrl,.rl , rr, rrr/ 1rttolt.,,ttor.
padi, janggel/batang jagung, batang ubikayu, dan ranting- ,rt,r x'nqqunakan gas sebagai starter di beberapa
ranting pohon. Alat ini lebih mudah penggunaannya dan I
lrlrk) ,.r1rpai bahan baku terbakar dengan baik dan
{I
kapasitasnya sekitar 170 liter, namun memerlukan biaya yang ,,, rt r.rl,, rrr,rrrlr,rk,rr l)ahan baku tersebut.
lebih besar. Lama pembakaran tergantung bahan baku yang
r,,r,,t, l,,rlu lx,nrlr,rk.rran agar proses pirolisis bekerja
digunakan, namun umumnya sekitar 3-5 jam. Sangat cocok
,t,,,1rrr l'.rrl, lrr,rrk,rn ltrbang-lubang kecil di sekeliling badan
untuk memproduksi biochar sekam padi. Biocharyang diperoleh
r, rl,rl,r ,,,rrrr1r,rr sLrhu di dalam ruang pembakaran
biasanya bercampur dengan abu yang proporsinya sekitar 5olo 'r 'r
ill, r t( r, jl, rl l. rr l',
dari total arang.
l6 2',l
.F
llll)( llAR ponhenuh rtn.rh \\ttg t,no.\id Eohan Raku tun l-ungsi IIIOLHAR'
7. Setelah suhu mencapai lebih dari 200'C maka lubang r, r,,,,,,1.f, ,r,,rt) k(,lrka pembakaran sedang berangsung
pemasukan udara pirolisator ditutup, lubang pembuangan rr,,,,r.lr fl, ,lrl,.r)rtk(rl)r 2 termometer sebagai pengontrol suhu
^lrf
udara (cerobong asap) di baqian atas dibiarkan terbuka. , r,,1 ,trlr t,rl l,rrr rlr ll.rwah cerobong asap pembakaran dan
L l ,i, ,ll rrrl,rt,r
8. Setelah asap mulai keluar melalui cerobong berarti
Al,rl tx l|rl),!k,ran ARK ini lebih rumit pembuatannya dan
pembakaran sudah berjalan dengan baik. Setelah asap yang
,,,,r,,1 ,, rrrrn tx,rxJ(lLrnaannya relatif mudah dan kapasitasnya
ke luar dari cerobong lebih jernih, maka cerobonq udara
, r l, l" ,rl lvrrlrttttt: 3000 liler)- Biochar yang dihasilkan
ditutup.
i!,., r, ,1, rr lLr,r .r,, yang lebih baik dan lebih ramah lingkunqan
9. Biarkan selama 2- 3,5 jam dalam kondisi
pirolisis r ,, I I I rl.,rrl),rk.]r menggunakan gas elpiji sebagai pemicu,
sempurna, kemudian tatakan bahan baku berisi bara ditarik , r ,,, r , r rr,n(l.rrdalkan energi yang dihasilkan saat
keluar dan langsung disemprot air sampai bara api mati 1,,,1 rr r,r, Al,rl ini hanya menqhasilkan sedikit
qrcmbakaran
agar terbentuk arang. , ,r' L,ll.r ',' l),r()r.rn besar asap digunakan sebagai energi
10. Selanjutnya arang dijemur hingga kering. ,,,r,,r r, rrrlr,r[,rr (retofr. Alat pembakaran ini akan
,,,. ,, r,,,,t,r,,tl,rr (l,rn lebih efisien jika dimiliki oleh kelompok,
11. lika diperlukan biochar digiling hingga berdiameter < 2 mm, r , ', , ,t, r rl.r',ny.r yang besar dan membutuhkan tenaga keria
kemudian sudah dapat diaplikasikan ke lahan (langkah
, r, I r ,r,.rl ll,rut,rma untuk mengangkat bahan baku dan
pilihan).
,, , | ,, l.rr ,rrrrlQ. Produksi blochar yang dihasilkan
, , ,,, r,,', 1, r,l,r lr,rhan baku yang digunakan, untuk kulit buah
r ,r ', ,,,,t y,rrl (iihasilkan mengandung abu 5-8% dari total
3.5 Penggunaan Pirolisator Model Adam Retort Kiln
(ARK)
tr y, rr r lrr rr;kttt kematangan aranQ mencapai > 90o/o
lx l9
B hon BaIu don Fungsi Bl(>CHl'R
lll(t( llAll t)!nh.nuh tundlt ,"d g ?otot.\idl
ll
t0
IV. APLIKASI BIOCHAR DI LAPANGAN
biochar sebagai pembenah tanah diberikan pada saat
Fldahan tanah terakhir baik di lahan sawah maupun di lahan
Ehg. Pemberian blochar dilakukan 1-2 minggu sebelum tanam
,ttT
,\
q
$ {
lj
L.
,
Gambar 19, Aplikasi biochar dengan cara disebar di lahan sawah
4,2 Aplikasi dengan cara dilarik di ialur tanaman ormbar 21. Aplikasi biochar denqan cara dilarik di ialur
tanaman padi gogo
. Membuat larikan dengan lebar 20 cm dan dalam 20 cm di
jalur tanaman.
. ,tr Apllk.rsi dengan cara dibenamkan dalam lubang
Biochar disebar secara merata dalam larikan lalu ditutup
l.rt.tnr
dengan tanah.
. Setelah itu, lakukan penanaman.
. Mi rlrtl,rt lubang tanam dengan dimensi lebar, panjang
,l,rrr rl,rl,rrlr masing-masing 20 cm
. Aplikasi secara dilarik di jalur tanaman membutuhkan
tenaga kerja yang lebih banyak.
. ttht, l1.r rlrmasukkan ke dalam lubang tanam, lalu ditutup
rl,,rrr1,rtt lAnah
l5
l4
/plikasi BIOCHAR cli Lapangan
ItIOCHAR pcnbenoh tunoh \.dnX Nten\iel
. Setelah itu, lakukan penanaman. lflnhl'1l,Jrk biochar, caft pemberian, takaran yang digunakan
. Bila dosis biochar cukup tinggi. maka akan membutuhkan
lllrr 1.,.l|r,rrnpuannya menanggulangi kendala utama tanah
lubang tanam yang lebih besar
fllr nrr,r ltrochar diapltkasikan. Beberapa hasil penelitian
lrrrln; k,rrr ofektivitas penggunaan rircrar berdasarkan jenis
ror
. Aplikasi di dalam lubang tanam membutuhkan tenaga d.ll lnk,I,nnya seperti dapat dilihat pada Tabel 6.
kerja yang lebih banyak.
fnlrr'l ', l\:ngaruh pemberian biochar lerhadap pH HzO dan
K IK tanah
pH KTK
Tekstur tanah
H20 (cmol/kg)
j:r 4,15 4,75 Lempung liat
$.1
i -.3 r , ,, t,,xl /,5 t/ha 4,22 5,91 berpasir
6,29 t3,34
t,.rrrt'rrr rrrx) kelapa 15 6,49 15,04
, Lempung berpasir
4.4 Peningkatan produktivitas tanaman pangan akibat r lt l)ll,rlr kakao 5 4,61 3,67 berpasir
pemberian biochar
t,1,\ lt,tl 7,2 5,09
Berpasir
Kemampuan biochar memperbaiki kualitas tanah berimplikasi r r [,rkatr 5 8,03 5,77
pada peningkatan produktivitas tanaman. Penambahan biochar
4,6 34,3
mampu meningkatkan pH tanah dan kapasitas tukar kation
I li ti tr,r 4,5 34,6
(KTK) tanah yang sangat penting bagi tanah yang dengan ph
3,81 5,0
rendah (pH <5) dan KTK rendah. Peningkatan KTK tanah l/ha 4,7
Pasir berlempung
l'l u,,r .'.1 4,05
dengan penambahan biochar penting untuk meminimalkan
resiko pencucian hara. Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa ll,.klrvitas pemberian biochar terganlung pada jenis
pemberian biochar mampu meningkatkan pH (HzO) dan KfK rr y,rrrg diusahakan. Pada tanaman jagung, di lahan
l|r,r,,,rm aplikasi biochar pada larikan tanaman lebih efektif
tanah pada berbagai tekstur tanah berpasir. Namun demikian,
jika biochar diberikan pada tanah yang relatif baik maka lrtk,tn dengan cara disebar sedangkan di lahan kering
pengaruhnya hampit tidak kelihatan. l.'.[nq aplikasi dalam lubang tanam lebih efektif
23). larak tanam
lllrtk,rn dengan cara dilarik (Gambar
Peningkatan produktivitas tanaman pangan seperti padi y,rlq relatif lebar memudahkan untuk aplikasi ,/bcrar
gogo dan jagung akibat pemberlan biochar lelah banyak
l,rlrr tanaman, namun menyulitkan untuk diaplikasikan
dibuktikan. Peningkatan poduktivitas tanaman dibandingkan t,rrr,rrrran padi gogo. Pemberian biochar kulit buah kakao
tanpa diberi biochar sangal bervariasi. Dampak pemberian r.l|klrl dibandinqkan biochar sekam padl untuk tanaman
biochar terhadap produktivitas tanaman sangat tergantung pada ,.,rw,rlr rlan padi gogo (Gambar 24). Pertumbuhan tanaman
31
.16
BIOCHAR pe,nbenah tanah wng potensial Aplikasi BIOCHAR di Lapangtn
jagung dan padi gogo yang diberi biochar pada lahan kering
masam KP Tamanbogo Lampung dapat dilihat pada Gambar 25.
Jagung
I Itl
Padi gogo (pipilan Peningka
No, Perlakuan
(GKP t/ha) kering (o/o)
Vha)
fanpa bbchar 3,03
l lr,r /4. Hasil padi gogo (kiri) dan padi sawah (kanan) yang diberi
biochar dari sekam padi dan kulit buah kakao
Biochar sekam padi 41 t/ha 3,22 u,:,
fanpa biochar 0,37
2
Biochar sekam padi 7,5 Vha 2,3r 524,32
fanpa biochar 4,5
3
Biochar tempwung kelapa
t/ha
Biochar kotoran sapi 15 Vha
15
5,2
5,0
15,56
11,11
I
Tanpa biochar 4,17
4 Bbcharlegum 5 tlha 6,57 57,55
Biocharlqum 70 tlha B,t4 95,20
lrrflrll',lL,'). Pertumbuhan tanaman jagung dan padi gogo yang diberi
Tanpa biochar 2,8
Biochar rcsidu kayu 4 t/ha J,Z 14,29 biochar di lahan kering masam yang terdegradasi
5
Biochar residu kayu 8 (ha 3,3 17,86 I nkaran biochar yang akan diaplikasikan bergantung
8/b.rar residu kayu 16 Vha 3 7 32 14
Sumber: Nurida (2014) lmrl,r lrr(lkat degradasi tanah dan karakteristiknya seperti pH,
l.lr,r,,rl,r tukar kation (KTK), tekstur dan kadar C-organik tanah.
,b. .Llr th lla',rl tr,,rxrlitian Balai Penelitian Tanah pada lahan kering masam
sinH tll l,rrrrlrrrng menunjukkan bahwa aplikasi biochar kulil buah
Plprl.n ll,ht,{!ir t/n.) l, lll,ro (l('r)gan takaran 5 dan 15 t/ha memberikan hasil tanaman
u ltu|ln't lrnggi, namun perbedaan takaran biochar sekam padi
rll
Gambar 23
I lll u
l,
tt
0,
T
!.f-ta
Hasil jagung pada aplikasi biochar di lahan kering ik
nb
llrlnh lxrrpengaruh terhadap hasil jagung (Gambar 24).
Iorrrlr,,rr,rn biochar kulit buah kakao sangat efektif untuk
nlorlrntk,rtkan produktivitas jagung di lahan kering masam bila
dllx'rtl,rr dengan takaran 10-40 t/ha (Gambar 26). Pada lahan
|1}rhrrl lrt:riklim kering di Kupang NTT, pemberian 5-10 t/ha
fil /r,z rrrcningkatkan ketersediaan air di dalam tanah sehingga
llttlr,k,, tx,rtanaman meningkat dari satu kali menjadi dua kali per
kering (kiri) dan lahan kering masam (kanan)
lrlrrrrr
lx
BIOCHAR Wnhendh tunah yang pote$iut Aplikusi BIOCHAR di Lapotgun
6,0
lttt, /t.tl il],e(lkan baik untuk tanaman belum menghasilkan
5,0 rr,rrl,un l(rnaman yang sudah menghasilkan. Biochar diberikan
rh,lr;.rrr r,rra dibenamkan pada kedalaman 10 cm di sekitar
4.0 l,rrr.trr ,rl,ru sekitar 90 cm dari batang tanaman (Gambar 28).
b s,o
lh,, tt,t tliterikan dengan dosis 10 kg/tanaman. Bila diaplikasikan
I,r,l.r l.rlr,rrr mirang maka pemberikan dilakukan dengan cara
2,0 Irr,rrrlrrr,rl lubang sedalam 10 cm dengan bentuk setengah
llrrrll,,rr,rrr pada bagian atas tanaman, lalu biochar disebar
1,0
u'l,r rtul ry.l ditutup dengan tanah.
0,0
0 ton/ha 5 ton/ha 10 ton/ha 1S ton/ha25 ton/ha40 ton/ha ,.,I
Gambar 26. Hasil jagung pipitan kering dapa berbagai takaran bjochar kutit
buah kakao di lahan kering masam
.10 .ll
l
Bl(f llAR p.nbenah tanah wng poten iol
produktivitas
tanaman. Biochar akan terakumulasi di
tanah sehingga perbaikan kualitas lahan yang dalam PENUTUP
,raaf,
terdegradasi lebih cepat dan berkelanjutan. Atltl. t.t l)tochar (arang) pada Iahan-lahan pertanaan (lahan
Ir,rrl,1 ,rl,rLr lahan basah) dapat meningkatkan kualitas tanah
l,rr, rr,r l) kemampuannya dalam menyimpan atau menahan air
rl,rrr lr.rr,r; (2) meningkatkan pH dan KTK pada lahan kering
lr,r,,,rrrr, (3) menciptakan habitat yang baik bagi perkembangan
rrl,rrrrrr;,rnisme simbiotik seperti mikoriza; (4) kemampuannya
rl,rl,rrrr rrrr,nahan air dan udara serta; (5) menciptakan lingkungan
y,rrr,; lrlrsifat netral khususnya pada tanah-tanah masam; (6)
nr'.r,,tLir,ngi laju emisi COz; dan (7) menyimpan karbon dalam
lrrrl,rlr yang cukup besar di dalam tanah. Selain llu, biochar
rrr,rrrrprr bertahan lama di tanah (>400 tahun) karena sulit
l',r'1, l,)[]posisi. Fungsi utama biochar adabn sebagai
1r|r rrl , ,rr,rh tanah yang mampu meningkatkan produktivitas lahan
12
.ll
r
lll\rl llLlI. t)t'thtl th htmh t,uty T,,totrrLtl
+-l
l.
r l\l(t( llAR t.,"he dh k,nah rung pottnsial
Institut
climate region. In Proceeding llth international Conference l)ahan Organik. Disertasi Sekolah Pascasarjana'
the East and Southeast Asia federation of Soil Science t'crtanian Bo9or.
limbah
Societies. Bogor, Indonesia NrrrLrl,r, N.L.A. Dariah dan A, Rachman' 2009 Kualitas
baku pembenah berupa biochar
Direktorat Jenderal Bina Produksi. 2007. Statistik Perkebunan lxlrtanian sebagai bahan
Nasional dan
Indonesia. rrntuk rehabilitasi lahan Prosiding Seminar
rlralog Sumberdaya Lahan Pertanian" Tahun
2009' Hal 209-
Glaser, 8., l. Lehmann, and W. Zech. 2002. Ameliorating ,) L5.
physical and chemical properties of highly weathered soils
Lahan
in the tropics with charcoal: A revlew. Biol. Fertil. Soils dan A. Rachman 2012 Alternatif Pemulihan
Nrrr ,1,r, N.L
35:219-230. xcring Masam terdegradasi dengan Formula Pembenah
trnah Biochar di Typic Kanhapludults Lampung' Prosiding
Hidayat, A dan A. Mulyani. 2005. Lahan kering untuk pertanian.
Ieknologi Pemupukan dan Pemulihan Lahan
Teknologi Pengelolaan Lahan Kering: lvlenuju Pertanian
tcrdegradasi.2012. Hal 639-648
Produktif dan Ramah Lingkungan. Pusat Penelitian dan
Potensi pembenah
Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor. Hal T-37. Nllr'1,r., N. L. A. Rachman dan Sutono 20l2
dan
t,Itah biochar dalam pemulihan sifat tnah terdegradasi
lones, D. L. Rousk, 1., Eswards-lones, G., Deluca, T. H., Murphy, jagung pada Typic Kanhapludults
D.V., 2012. Biochar-mediated change in soil quality and t,,'ningkatan hasil
i,,,npr'ing. Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kelaman:
Buana
plant growth in a year field trial. Soil Biology and
',.,rns. Tribhuana Press' Vol 12:No l Hal: 69-74
Biochemistry. 45, 113- 724.
Nrrrr,l,r, N.L, A. Dariah dan A Rachman 20l3 Peningkatan
Kurnia, U. 1996. Kajian metode rehabilitasi lahan untuk
l.ll,tlitas tanah dengan pembenah tanah biochar
limbah
meningkatkan dan melestarikan produktivitas tanah. Iktim 37(Z); 69-78'
1,,'rtanian. lurnal tanah dan
Disertasi Fakultas Pasca Sarjana, IPB. Bogor.
l)o,rw,r, M, 1994. Symbiosis of people and nature in tropics'
Kuwagaki, H. and K. Tamura. 1990. Aptitude of wood charcoal
I , rr Ining laPan 28(5):10-34'
to a soll improvement and other non fuel use. In Technical
carbonization of
report on the research development of the new uses of l)g,rw,r, M. 2006. Carbon sequestration by
p 133-146
charcoal and
pyroligneous acid, technical research l,,,,,,tass and forestation: three case studies
of CO2
association for multiuse of carbonized material, p. 27-,+4.
'
llllrrurrr, Y., M. Ogawa, and F' Takahashi 2003 Potential
industrial tree
Novak, J.M, Lima, I., Xing 8., Gaskin J.W., Steiner C., Das K., ,, ,1,,,,,ion by carbonizing biomass waste from
Ahmedna M., Rehrah D., Watts D.W., Bussher W.l. 2009b. in South Sumatra, Indonesia' Mitigation and
I'l,Irliltion
Charachterization of designer biochar produced at different A(i,rt)tion Strategies for Global Change 8 p 261-280
{7
,1()
,
l\lt tl llLR p<Dthodh tanoh wDg potensiul
Daliar Bocatn
Pengelolaan dalam Prospek Pertanian Lahan Kering dalam Chara stics of b iochar and its aDDlicat n in remed iation
mendukung Ketahanan Pangan. Editor Dariah ef al hal of contaminated soil. Journal of Bioscience and
187-206. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian tlioengineering (In Press).
Santi, L. P. dan D. H. Goenadi. 2012. Pemanfaatan biochar llr,,lrrr, R., R. Rachmat dan Suismono. 2008. Pengembangan
cangkang sawit sebagai pembawa mikroba pemantap Aqroindustri Padt. Datam Suyamto dkk. (Ed). Padi: Inovasi
agregat. lurnal Penelitian Ilmu-llmu Kelaman: Buana Sains. lr:knologi dan Ketahanan Pangan. Balai Besar Penelitian
Tribhuana Press. Vol 12:No. 1. Hal:7-14 l\rdi, Subang. Hal 34-76'
Wr,l,,w,rti, Asnah dan Sutoyo. 2012. Pengaruh penggunaan
Sarwani, M., N.L.Nurida, and F. Agus. 2013. Greebhouse
emissions and land use issues related to the use of l)rochar dan pupuk kalium terhadap pencucian dan serapan
bioenergy in Indonesia. Jurnal Penelitian dan l,rlium pada tanaman jagung. Jurnal Penelitian Ilmu-llmu
Pengembangan Pertanian 32(2) : 56-66 l ,,laman: Buana Sains. Tribhuana Press. Vol 12:No 1' Hal:
)(i90
Sukartono dan W.H. Utomo. 2012. Peranan biochar sebagai
pembenah tanah pada pertanaman jagung di tanah Ynr,r, Y., K. Toyota, lY. Okazaki. 2007. Effects of charcoal
lempung berpasir (sandy loam) semiarid tropis Lombok ,r,l(lrtion on NzO emissions from soil resulting from
Utara. Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kelaman: Buana Sains. r,,wr.tting air-dried soll in short-term laboratory
Tribhuana Press. Vol 12:No. 1. Hal: 91-98 , rl,r:riments. Soil Science and Plant Nutrition 53:181-188
Sutono dan N.L. Nurida. 2012. Kemampuan biochar memegang Yrlnr, I ll., R.K., Quan, W. And Wang, R.H., 20ll Comparation
air pada tanah bertekstur pasir. lurnal Penelitian Ilmu- .l ,rrncliorating effect on an acidic ultisol between four crop
Ilmu Kelaman: Buana Sains. Tribhuana Press.Vol 12:No. 1. ',lr.rw and their biochan. lournal of soil and Sediment
Hal:45-52 I l(',),741-750
-18
r
I_.LOGLiALi
Pembenah Tanah
yaBg Potensial
* !44E9r-.*