Disusun Oleh :
ARIS BUDIONO
HERU MUSTIADI
MUHAMMAD YASIN
HENGKY SURIYADI
YUSMANIDA
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas anugerah dan bimbinganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
praktek kerja lapangan dan laporan resminya dengan baik.
penyusun
BAB II
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq.) berasal dari Benua Afrika.
Kelapa sawit banyak dijumpai di hutan hujan tropis Negara Kamerun, Pantai
Gading, Ghana, Liberia, Nigeria, Sierra Leone, Togo, Angola, dan Kongo.
Penduduk setempat menggunakan kelapa sawit untuk memasak dan bahan untuk
kecantikan, selain itu buah kelapa sawit juga dapat diolah menjadi minya nabati.
Warna dan rasa minyak yang dihasilkan sangat bervariasi. Minyak kelapa sawit
mengandung karotenoid yang cukup tinggi. Karotenoid merupakan pigmen yang
menghasilkan warna merah. Selain itu, terdapat komponen utama yaitu asam
lemak jenuh palmitat yang menyebabkan minyak bertekstur kental-semi padat dan
menjadi lemak padat di daerah beriklim sedang. Minyak kelapa sawit merupakan
bahan baku yang penting untuk berbagai masakan tradisional di Afrika Barat,
mulai abad ke- 14 hingga ke- 17, buah sawit dibawa dari Afrika ke Amerika yang
penyebarannya mencapai Amerika bagian timur.
Perdagangan minyak kelapa sawit dimulai sekitar abad 19. Sementara itu,
perdagangan kernel dan minyak inti kelapa sawit baru dikembangkan setelah
tahun 1832. Minyak kelapa sawit diduga dipasarkan melalui jalur darat. Pasalnya,
bukti arkeologi menunjukkan bahwa minyak sawit kemungkinan besar tersedia di
Mesir kuno sekitar tahun 3.000 SM. Berdasarkan penggalian sebuah makam di
Abydos, ditemukan beberapa kilogram minyak masih dalam bentuk aslinya di
dalam sebuah bejana. Kelapa sawit mulai dikenalkan di Indonesia pada tahun
1848 oleh pemerintah Belanda. Saat itu, tanaman kelapa sawit dianggap sebagai
salah satu jenis tanaman hias. Kebun Raya Bogor (botanical garden) yang dahulu
bernama Buitenzorg menanam empat tanaman kelapa sawit, dua berasal dari
Bourbon (Mauritius) dan dua lainnya berasal dari Hortus Botanicus, Belanda.
Pada tahun 1853, tanamantersebut berbuah dan bijinya disebarkan secara gratis.
Keempat tanaman tumbuh subur dan berbuah lebat. Uji coba penanaman kelapa
sawit pertama di Indonesia dilakukan di Banyumas, jawa tengah seluas 5,6
hektare dan di Karasidenan Palembang, Sumatera Selatan seluas 2,02 hektare.
Hasil uji coba menunjukkan bahwa tanaman kelapa sawit telah berbuah pada
tahun ke- 4 dengan tinggi batang 1,5 meter. Sementara itu, di negeri asalnya baru
Kelas : Angiospermae
Ordo : Monocotyledoneae
Subfamili : Cocoideae
Genus : Elaeis
3. E. odora
I 1300 ml 60 detik
II 1300 ml 60 detik
I 30 1,2 menit
II 30 1,4 menit
Dik : 1. r =1,5
2. sempel = 6 pkk
3. jalan pikul = ( p=30 m, l=1,5 m )
4. waktu = 1,4 menit
Perhitungan sampel
Lebar piringan
= 3,14 x 1,5 x 1,5
= 7,06 m2
= (6 x 7,06 = 42,36 m2)
Pasar pikul
= 30 x 1,5
= 45 m2
Luas keseluruhan
= 42,36 + 45
= 87,36
Waktu penyemprotan
87,36 x 1,3 = 113,56 l/menit
Perhitungan 1 ha
Hasil perhitungan
2. Waktu 16 menit
Kalibrasi
- Waktu 1 orang
- HK
Tujuan
2. Kawat
3. Paku
5. feromon
Prosedur kerja
Tujuan :
Prosedur kerja
- Daun sempel di potong menjadi 3 bagian pada bagian tengah di ambil dan
dimasukan kedalam kantong plastik
Tujuan :
Standar
Tujuan:
untuk memanen seluruh buah yang sudah matang panen dengan
mutu yang baik secara konsisten sehingga potensi penurunan
kualitas buah menurun.
Untuk kelapa sawit perlu diketahui terlebih dahulu AKP kebun dan
BJR. Dari kebun kelapa sawit seluas 16 ha dengan populasiper
hektarnya 140 pokok, maka perkiraan produksi kebun adalah :
AKP = 30%
BJR = 15 kg
Jumlah tandan yang dipanen = 140 pokok x 160.000 x 30 % = 672
Berat tandan yang dipanen = 672 x 15 kg = 10080 kg
Bila dalam setahun panen dilakukan sebanyak 61 kali, maka :
Total panen selama 1 tahun = 10080 kg x 61 = 614.880 kg
Produksi dalam rupiah yang didapatkan bila harga brondolan
Rp1.300,- adalah = 614.880 kg x Rp 1.300,- = Rp 799.344.000,-
Kebutuhan tenaga kerja untuk panen diketahui :
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 (ℎ𝑎)𝑥 𝐴𝐾𝑃 𝑥 𝐵𝐽𝑅 𝑥 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖
Tenaga kerja = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑛
16 𝑥 0,3 𝑥 15 𝑥 672
=
1.500
= 3 orang
Buana. L . 2003 Budidaya Kelapa Sawit. Pusat penelitian Kelapa Sawit ( PPKS )
.Medan. Sumatera Utara
Lubis. 1992. Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Indonesia. PPP Marihat.
Sumatera Utara
Pahan I. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis dari Hulu
Hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta.
Training Center. 2008. Materi Pelatihan 09 Hama Dan Penyakit. Pedoman teknis
Budidaya Kelapa Sawit. Teladan Prima Group. Berau Kalimantan Timur