Universitas Abulyatama
Jurnal Agriflora
Diah Eka Puspita 1*, D.S.P Sari2, Dedhi Yustendi3, W.S. Hidayatullah2
1
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Abulyatama, Aceh Besar, 23372,
Indonesia.
2.
Fakultas Pertanian, Universitas Gunung Leuser, Aceh Tenggara, 24651, Indonesia
3
Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Abulyatama, Aceh Besar, 23372,
Indonesia.
*Email korespondensi: diaheka_pertanian@abulyatama.ac.id
Abstract: This research aims to determine the appropriate planting distance for the growth of sweet
corn planted at an altitude of 360 m above sea level. This research was conducted in Payakumer
Village, Tripe Jaya District, Gayo Lues Regency. This study uses a non-factorial Randomized Block
Design (RBD) with 3 replications, the factors being examined are the row spacing factor (J) which
consists of three levels, namely: JT1 = 50 cm x 20 cm, JT2 = 70 cm x 40 cm, and JT3 = 75 cm x 25
cm. The variables observed in this study were plant height (cm), number of leaves (strands), and stem
circumference (cm). The results showed that the treatment of row spacing significantly affected plant
height, number of leaves and age stem diameter. In general, the best results are found at row spacing
of 70 cm x 40 cm.
Keywords: row spacing, growth, sweet corn
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jarak tanam yang sesuai untuk pertumbuhan
tanaman jagung manisyang ditanam pada ketinggian 360 m dpl. Penelitian ini di laksanakan di Desa
Payakumer Kecamatan Tripe Jaya Kabupaten Gayo Lues. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan 3 ulangan, faktor yang di teliti yaitu faktor
jarak tanam ( J ) yang terdiri atas tiga taraf yaitu : JT1 = 50 cm x 20 cm, JT2 = 70 cm x 40 cm, dan
JT3 = 75 cm x 25 cm.Peubah yang di amati dalam penelitian ini yaitu tinggi tanaman (cm), jumlah
daun (helai), dan lingkar batang (cm). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan jarak tanam
berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang.Secara umum hasil
terbaik di jumpai pada jarak tanam 70 cm x 40 cm.
Jagung manis merupakan salah satu bahan cukup memadai dan dibeberapa daerah di
pangan alternatif yang potensial untuk Indonesia, jagung digunakan sebagai makanan
dikembangkan. Jagung memliki nilai gizi yang pokok. Tanaman jagung manis dikonsumsi dalam
bentuk sayur, jagung rebus, jagung bakar, jus jagung dan cahaya.Jarak tanam yangterlalu lebar kurang
dan aneka masakan lainnya. Jagung manislebih efisien dalam pemanfaatan lahan, bila terlalu sempit
suka dikonsumsi karena rasanya yang lebih manis akan terjadi persaingan yang tinggi yang
dibandingkan dengan jenis jagung yang lain. mengakibatkan produktivitas rendah. Kepadatan
Sedangkan hasil samping tanaman jagung manis populasi tanaman dapat ditingkatkan sampai
yang berupa batang dan kulit (kelobot) yang masih mencapai daya dukung lingkungan, karena
hijau bisa digunakan sebagai makanan ternak keterbatasan lingkungan pada akhirnya akan
seperrti sapi, kerbau, domba, dan kelinci menjadi pembatas pertumbuhan tanaman. Menurut
(Sukamto,2007). Tanaman jagung manis biasanya prinsip faktor pembatas leibig, Materiesensial yang
dikonsumsi pada waktu masih segar dan muda, tersedia minimum cenderung menjadi faktor
karena apabila jagung waktu pemanenannya terlalu pembatas pertumbuhan (Odum, 1959 dan Boughey,
tua, maka jagung tersebut rasanya tidak manis lagi 1968). Pengaturan kepadatan populasi tanaman
dan kualitas akan menurun dan pengaturan jarak tanam pada tanaman budidaya
Hasil penelitian Sari, Suwarto dan Syukur dimaksudkan untuk menekan kompetisi antara
(2013) menunjukkan eksport jagung manis tanaman. Setiap jenis tanaman mempunyai
mengalami penurunan sebesar 17,25 % per tahun kepadatan populasi tanaman yang optimum untuk
dan import jagung manis mengalami peningkatan mendapatkan produksi yang maksimum. Apabila
sebesar 6,25% pertahun pada tahun 2008- tingkat kesuburan tanah dan air tersedia cukup,
2010.Produksi jagung manis di Indonesia tergolong maka kepadatan populasi tanaman yang optimum
rendah dengan produksi yaitu 8,31 ton/ha. Potensi ditentukan oleh kompetisi di atas tanah daripada di
hasil jagung manis dapat mencapai 14-18 ton/ha. dalam tanahatau sebaliknya (Andrews dan
(Hawayanti, 2015 ). Jarak tanam menentukan Newman, 1970)Jarak tanaman jagung disesuaikan
efisiensi pemanfaatan ruang tumbuh, dengan umur panen. Semakin panjang umurnya,
mempermudah tindakan budidaya lainnya, tingkat tanaman akan semakin tinggi dan memerlukan
dan jenis teknologi yang digunakan yang dapat tempat yang lebih luas. Jagung berumur panjang
ditentukan oleh Jenis tanaman, kesuburan tanah, dengan waktu panen dengan lebih dari 100 hari
kelembaban tanah, dan tujuan pengusahaan, setelah tanam, sebaiknya jarak tanamnya dibuat 100
teknologi yang digunakan (manual atau mesin). cm x 40 cm (2 tanam /lubang) atau 100 cm x 25 cm
Pengaturan jarak tanam terbagi menjadi beberapa (1 tanam/lubang). Jagung berumur sedang (umur
yaitu : baris tunggal (single row), baris rangkap panen kurang dari 80 hari), jarak tanamnya 50 cm
(double row), bujur sangkar (on the square), sama x 20 cm ( 1 tanam/lubang)(Purwono dan Hartono,
segala penjuru (equidistant), atau hexagonal, dan 2011).
sebagainya (Mahdi, 2011).Jarak tanam Faktor penting untuk mendapatkan hasil
berhubungan dengan luas atau ruang tumbuh maksimal tanaman adalah jumlah populasi tanaman
yangditempatinya dalam penyediaan unsur hara, air per hektar.Semakin tinggi tingkat kerapatan suatu
- 56 -
ISSN 2549-757X (Online)
jagung varietas Bonanza F1. Penelitian ini Tabel 1 menunjukan bahwa tanaman tertinggi
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pada umur 14 HST terdapat pada perlakuan JT2
non factorial.Terdiri dari 3 taraf perlakuan yang walaupun tidak berbeda nyata dengan JT1 dan JT3.
diulang sebanyak 3 ulangan.Penelitian ini terdiri Pada 28 HST tanaman tertinggi ada pada perlakuan
atas 3 (tiga) taraf perlakuan yaitu:JT1 =50 cm x 20 JT3 walaupun tidak berbeda nyata dengan JT2.
cm,JT2 = 70 cm x 40 cm, JT3 = 75 cm x 25 cm, Pada 42 HST tanaman tertinggi dijumpai pada
Parameter yang diamati. tinggi tanaman (cm)b. perlakuan JT2 dan tidak berbeda nyata dengan JT3
jumlah daun (helai)c. diameter batang (mm). dan tanaman terendah ada pada JT1 yang berbeda
nyata dengan JT2 dan JT3. Hubungan tinggi
tanaman umur 14, 28 dan 42 HST akibat pengaruh
jarak tanam dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
5
4,5
4
3,5
3
14 HST
2,5
2 28 HST
1,5 42 HST
1
0,5
0
J1 J2 J3
Gambar 1. Hubungan Tinggi Tanaman Umur 14, 28 Dan 42 HST Akibat Pengaruh Jarak Tanam
Hal ini sesuai dengan penelitian Mayadewi Tabel 2. Rata-rata Jumlah Daun Umur 14, 28,
(2007) yang menyatakan bahwa pengaturan jarak Dan 42 HST Akibat Pengaruh Jarak Tanam.
tanam yang tepat akan menekan pertumbuhan Perlakuan Jumlah Daun (cm)
gulma. Meningkatnya intensitas cahaya pada jarak 14HST 28HST 42HST
JT1(50 cm x 2,21a 3,08a 2,41a
tanam 70 cm x 40 cm akan meningkatkan 20 cm)
pertumbuhan tunas umbi dan bahan kering total. JT2 (70 cm x 11,95b 5,04b 4,63b
40 cm)
Aziz dan Arman (2013) menyatakan jarak tanam 40 JT3 (75 cm x 2,68a 3,39a 4,09b
cm x 70 cm memberikan pengaruh terbaik terhadap 25 cm)
BNT 0,05 11,49 2,39 1,64
pertumbuhan jagungmanis. Harijadi (2002) jarak Ket: Angka yang di ikuti oleh huruf yang sama pada
tanam yag bnaik sangat tergantung pada tingkat kolom yang sama, berbeda nyata, pada taraf
peluang BNT 5%
kesuburan tanah, pengolahan tanah, pemupukan
serta varietas yang digunakan. Jarak tanam 40 cm Tabel 2 menunjukan bahwa jumlah daun
x70 cm merupakan jarak tanam yang baik untuk tanaman jagung manispada umur 14, 28, dan 42
tanaman jagung manis sehingga kurang terjadi HST berbeda nyata. Dimana perlakuan JT2
persaingan pengambilan unsur hara, air dan cahaya. mendominasi banyaknya daun, pada semua waktu
pengukuran, sementara antara JT1 dan JT3 tidak
2. Jumlah daun (helai) berpengaruh nyata pada setiap waktu pengukuran
Hasil uji F pada analisa sidik ragam walau secara umum dapat disebutkan bahwa JT3
menunjukan bahwa perlakuan jarak tanam lebih banyak jumlah daunnya dibandingkan JT1
berpengaruh nyata, terhadap jumlah daun tanaman walaupun secara statistic tidak berbeda nyata.
jagung manis berumur 14, 28 HST dan sangat nyata Hubungan jumlah daun umur 14, 28, dan 42
pada 42 HST . HST akibat pengaruh jarak tanam di tambah
- 58 -
ISSN 2549-757X (Online)
14
12
10
8 14 HST
6 28 HST
42 HST
4
0
J1 J2 J3
Gambar 2. Hubungan Jumlah Daun Umur 14, 28 Dan 42 HST Akibat Pengaruh Jarak Tanam
Dari hasil penelitian di lapangan menunjukan diameter batang umur 28 dan 42 HST akibat
bahwa perlakuan jarak tanam 70 cm x 40 cm (JT2) pengaruh jarak tanam di tambah penyiangan dapat
dapat meningkatkan jumlah daun pada umur 14 dilihat pada tabel 3.
HST hal ini di duga pada jarak tanam tersebut Tabel 3. Rata-rata diameter batang umur 28 dan
kebutuhan akan unsur hara tanaman tersebut dapat 42 HST akibat pengaruh jarak tanam.
Perlakuan Diameter batang
terpenuhi. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian (cm)
Desyanto dan Susetyo ( 2014) perlakuan jarak 28 HST 42 HST
JT1(50 cm x 20 cm) 5,22a 4,32a
tanam yang menghasilkan jumlah daun tertinggi JT2 (70 cm x 40 cm) 13,65b 3,60b
yaitu 20 cm x 40 cm. hal ini di duga pada jarak JT3 (75 cm x 25 cm) 5,37a 4,34a
BNT 0,05 1,50 1,65
tanam sempit (20 cm x 40 cm) masing-masing Keterangan: Angka yang di ikuti oleh huruf yang
tanaman mendapatkan unsur hara, air dan sinar sama pada kolom yang sama, berbeda nyata,
pada taraf peluang BNT 5%
matahari yang lebih banyak. Dengan demikian
pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik yang Tabel 3 menunjukan bahwa jarak tanam pada
akhirnya dapat menghasilkan jumlah daun lebih perlakuan JT2 dapat meningkatkan diameter batang
banyak. yaitu pada umur 28 dan 42 HST. Pada perlakuan
jarak tanam 70 cm x 40 cm (JT2) dapat dilihat
3. Diameter batang (cm) pertumbuhan yang lebih baik pada diameter batang.
Hasil uji F pada analisa sidik ragam Dengan demikian, bahwa jarak tanam tidak
menunjukan bahwa perlakuan jarak tanam mengganggu aktifitas pertumbuhan tanaman
berpengaruh sangat nyata, pada umur 28 HST dan sehingga tanaman dapat melakukan proses
berpengaruh nyata pada umur 42 HST.Rata-rata pertumbuhan dengan baik, yang di dukung oleh
Tanggapan Pertumbuhan .....
(Puspita, Sari, Yustendi, & Hidayatullah, 2019) - 59 -
Jurnal Agriflora, Vol.3, No.1, Mei 2019 : 55-61
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/agriflora
intensitas cahaya tercukup dengan perlakuan tanaman jagung manis yang ditumpangsarikan
tersebut. Selain itu pada kondisi jarak tanam dengan tanaman kedelai adalah 80 cm x 20 cm.
tersebut tanaman mampu memperoleh unsur hara Penambahan lebar jarak tanam jagung manis tidak
air dari dalam tanah dengan lebih optimal yang dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun
dapat mendukung pertumbuhan jagung manis. dan luas daun tanaman jagung manis secara nyata.
Kenyataan ini tidaksesuai dengan hasil penelitian Keadaan yang sama terajdi pada penelitian ini.
Kusmanto dan Umar (2016) perlakuan jarak tanam Bahwa jarak tanam yang paling baik adalah pada
(50 cm x 20 cm) dan perlakuan (75 cm x 20 cm) perlakuan JT2 (70 cm x 40 cm). Penambahan lebar
menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan jarak tanam tidak mengakibatkan tanaman jagung
peerlakuan jarak tanam (60 cm x 20 cm) terhadap manis menjadi lebih tinggi dan lebih banyak jumlah
variabel diameter batang umur 18 HST. daunnya serta tidak menambah lebar diameter
Penelitian Aisyah dan Ninuk (2018) batang.Hubungan antara perlakuan jarak tanam dan
menunjukkan bahwa jarak tanam jagung manis diameter batang dapat dilihat pada grafik berikut:
yang cukup memberikan ruang tumbuh bagi
16
14
12
10
8 28 HST
6 42 HST
0
J1 J2 J3
Gambar 3. Hubungan Diameter Batang Umur 28 Dan 42 HST Akibat Pengaruh Jarak Tanam
-2-