PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adanya perbedaan warna, hal ini selain dipengaruhi oleh lingkungan juga
dipengaruhi oleh sebuah lokus gen tetapi oleh banyak lokus gen. Diversitas
genetic dapat terjadi karena adanya variasi genetic, baik internal maupun
antarspecies pada suatu populasi. Adanya polimorfisme pada suatu species akan
sangat bermanfaat dalam bidang genetika maupun kepentingan seleksi. Variasi ini
dapat digunakan untuk identifikasi dan mencari asal usul suatu jenis hewan,
beberapad sifat yang semula terdapat pada dua bangsa yang berbeda kedalam satu
Salah satu keuntungan dari persilangan adalah hybrid vigour atau heterosis yakni
untuk mendapatkan keturunan yang lebih baik. Adanya hukum peluang telah
bahwa hasil persilangan dari generasi antar F1 pada kacang buncis untuk tujuh
karakter tanaman yakni bentuk biji, warna albumen, warna kulit biji, bentuk
polong, warna polong, posisi letak bunga dan panjang batang, dengan rasio 3 : 1.
jagung QPM.
menghasilkan generasi F2 yang terdiri dari dua macam fenotip dengan rasio 3:1
atau tiga macam genotip dengan rasio 1:2:1. Pada persilangan dihibrid, gen-gen
yang terletak pada kromosom yang berbeda akan berpasangan secara bebas ketika
perbandingan 9:3:3:1.
B. Tujuan
Gen adalah bahan genetikyang terkait dengan sifat tertentu. Sebagai bahan
genetik tentu saja gen diwariskan dari satu individu ke individu lainnya. Gen
memiliki bentuk-bentuk alternatif yang dinamakan alel. Ekspresi dari alel dapat
serupa, tetapi orang lebih sering menggunakan istilah alel untuk ekspresi gen yang
secara fenotifik berbeda. Gregor Mendel telah berspekulasi tentang adanya suatu
bahan yang terkait dengan suatu sifat atau karakter di dalam tubuh suatu individu
kedua gen yang merupakan pasangan alela itu akan memisah sehingga tiap-tiap
Akhir abad kesembilan belas, beliau mengenali adanya unit informasi yang
diwariskan untuk pembentukan sifat yang dapat diamati pada organisme. Ini
merupakan konsep pertama gen (Bresnick, 2003). Kelahiran genetika dengan teori
kondisi terpisah. Terobosan Mendel masih belum diakui saat ia meninggal pada
tahun 1884, namun ditemukan kembali di awal abad ke-20 oleh para ilmuan yang
sedang menyelidiki pewarisan sifat. Faktor-faktor Mendel diberi nama baru, yaitu
bahwa hanya satu copy dari setiap gen ditemukan dalam gamet (Griffiths et al,
spesies dengan satu sifat beda. Mendel pertama kali mengetahui sifat monohibrid
pada saat melakukan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Sehingga
sampai saat ini masih berlaku Hukum Mendel I (Yatim, 1986). Persilangan
merupakan bukti berlakunya hukum Mendel I yang dikenal dengan nama Hukum
yang disebut Hukum Pengelompokkan Gen secara Bebas (The Law Independent
baik pada persilangan monohibrid maupun dihibrid maka secara sederhana dapat
kita simpulkan bahwa gen itu diwariskan dari induk atau orang tua kepada
Monohibrid adalah persilangan antar dua spesies yang sama dengan satu
sifat beda. Persilangan monohibrid ini sangat berkaitan dengan hukum Mendel I
atau yang disebut dengan hukum segresi. Hukum ini berbunyi, Pada
kedalam dua anakan. Mendel pertama kali mengetahui sifat monohybrid pada saat
melakukan percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Sehingga
sampai saat ini di dalam persilangan monohybrid selalu berlaku hukum Mendel I.
belum diketahui adanya sifat kromosom dan gen, apalagi asam nukleat yang
membina bahan genetic itu. Mendel menyebut bahan genetic itu hanya factor
dalam lokus yang sama pada kromosom, pada waktu gametogenesis gen sealel
Chi-square (chi kuadrat) sering kali digunakan untuk menguji apakah data
yang diperoleh dari suatu percobaan itu sesuai dengan ratio yangkita harapkan
atau tidak. Di dalam suatu percobaan jarang sekali kita memperoleh data yang
sesuai dengan yang kita harapkan (secara teoritis). Hampir selalu menjadi
sering terjadinya dapat dikatakan semakin normal dan cenderung lebih dapat
pertanyaan adalah seberapa besar penyimpangan itu dapat diterima dan seberapa
sering terjadinya atau berapa besar peluang terjadinya, dan jawabannya dapat
diharapkan secara teoritis, dan jumlah dari nilai X2 untuk setiap kategori.
Semakin kecil nilai X2 menunjukan bahwa data yang diamati semakin tipis
perbedaannya dengan yang diharapkan. Sebaliknya semakin besar X2 menunjuka
besar peluang terjadinya nilai penyimpangan yang dapat diterima hanya satu kali
dalam 20 percobaan (peluang 1/20 = 0,05) maka pada P = 0,05 adalah atau
ditolaknya data percobaan, selain itu data juga dapat dianalisis melalui distribusi
tipe kelahiran, rataan jumlah anak per kelahiran, bobot lahir, dan bobot sapih serta
melalui analisis statistik berupa rataan sifat, koefisien varians, analisis ragam dan
biji kedelai, media tanam (tanah), lembar pengamatan dan label. Alat yang
digunakan pada praktikum persilangan monohibrid ini antara lain seedbox dan alat
tulis.
B. Prosedur Kerja
6. Data ditabulasikan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Bagan Persilangan
UU uu
G U u
UU uu
UU UU Uu
Uu Uu uu
F2
Genotip = UU : 2 Uu : uu
B. pembahasan
bahwa pada waktu pembentukan gamet terjadi segregasi atau pemisahan alel-alel
secara bebas dari diploid menjadi haploid. Hukum 1 Mendel dapat dipelajari dari
secara bebas. Misalnya genotipe suatu tanaman Aa, maka yang dibentuk akan
yang berbuah manis dengan rambutan yang berbuah masam, persilangan antara
ayam berbulu putih dengan ayam berbuluh hitam, manusia berkulit putih dengan
manusia berkulit hitam, dan suami yang bertubuh tinggi dengan istri yang
Pisum Sativum ). Alasannya, tanaman kacang kapri memiliki siklus hidup yang
kapri tersebut akhirnya mendel dapat menemukan hukum hukum genetika yang
akan terjadi pemisahan alel secara bebas. Oleh karena itu setiap gamet
mengandung salah satu alel yang dikandung oleh induknya. Hukum mendel
Mendel menyilangkan dua individu kacang kapri yang memiliki satu sifat beda (
monohibrid) yaitu antara kapri berbatang tinggi dengan berbatang rendah, sifat
beda, dengan tujuan mengetahui pola pewarisan sifat dari tetua kepada generasi
menyatakan bahwa pasangan alel pada proses pembentukkan sel gamet dapat
memisah secara bebas. Hukum Mendel I disebut juga dengan hukum segregasi.
memilih sifat-sifat yang baik dan menghilangkan sifat-sifat yang kurang baik,
dengan sifat-sifat yang baik. Menghasilkan bibit unggul baik pada tumbuhan
maupun hewan, misalnya varietas tanaman jenis unggul hasil persilangan PB5,
PB8, IR22, IR24, juga pada ternak, misalnya sapi Santa gertrudis, hasil
mays L. cv. Guluk-guluk) dengan jagung unggul (Zea mays L. cv. Srikandi
protein total parental jagung Srikandi kuning sebesar 7,83 %, kadar protein total
tersebut lebih kecil dibanding dengan kadar protein total hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Azrai (2004) yaitu sebesar 10,3%. Penurunan
kelompok besar, salah satunya adalah albumin yang bersifat larut dalam air.
Berdasarkan hasil laporan tahunan Balitkabi Malang Jawa Timur (1995) tentang
pengaruh jenis pengemas sebagai alat penyimpan tepung jagung dari beberapa
varietas menyebutkan bahwa kadar air awal tepung dan jenis pengemas
berpengaruh terhadap kadar air tepung selama penyimpanan. Kenaikan kadar air
kandungan protein tepung sampai 2,6%. Pada F1 dihasilkan kadar protein yang
hukum Mendel, karena gen o-2 bersifat resesif dan bukan pewarisan yang bersifat
maternal. Menurut Suryo (1995) pewarisan sifat dikatakan maternal apabila induk
jantan dan dikendalikan oleh gen diluar nukleus. Sedangkan pada gen o-2 sudah
diketahui lokasi gennya yaitu terletak pada lengan pendek kromosom nomor 7
(Hartings et al., 1989; Danson et al, 2006). Sedangkan pada F2 terlihat adanya
segregasi antara kadar protein tinggi dengan kadar protein rendah. Pada ulangan 1,
2, 3, 7 dan 8 didapatkan kadar protein rendah (di bawah 10%), sedang ulangan 4,
untuk kadar protein rendah dan kadar protein tinggi. Berdasarkan persilangan
bibit padi yang memiliki sifat unggul berdaya hasil tinggi, umur pendek, dan
rasanya enak. Ditemukan pula bibit kelapa hibrida dan jagung hibrida yang
berdaya hasil tinggi. Alasan memakai kedelai yaitu sebagai tanaman model untuk
digunakan dengan alasan yang sama dengan Mendel dan mudah tumbuh di daerah tropis.
Kedelai digunakan sebagai tanaman model pengganti kapri karena lebih mudah tumbuh
kecambah kedelai mempunyai vigor yang baik, pertumbuhannya cepat, dan dapat
tumbuh baik pada lahan berdrainase kurang baik. Kemurnian benih penjenis
yang berwarna ungu dengan genotip UU, dan galur 2 yang berwarna putih dengan
pertama disilangkan dengan sesamanya dihitung dengan tabel punnet maka akan
terdapat 2 macam fenotip ungu dan putih dan dengan perbandingan genotip UU:
kurang lebih dua minggu. Diharapkan warna batang kedelai keturunan F2 dengan
warna ungu sebanyak 18 dan putih sebanyak 6. Saat destruksi didapatkan data
bahwa pada keturunan 2 tumbuh dengan banyaknya ungu dan putih yaitu 19 dan
sesuai dengan percobaan atau tidak dapat diuji dengan melakukan pengujian X2.
tabel adalah 3,84, X hitung < X tabel ini artinya perhitungan sesuai dengan
perbandingan genotipe dan fenotipe yaitu 1:2:1 dan 3:1 pada Hukum Mendel I.
A. Kesimpulan
monohibrid adalah persilangan dengan melihat satu tanda beda serta terbuktinya
B. Saran
Saran yang diajukan agar praktikan melakukan percobaan dengan tertib dan
selalu menyiram tanaman percobaan agar tetap lembab sehingga cepat tumbuh
Mega, Saraswati. 2008. Estimasi Korelasi Genetik Litter Size Bobot Lahir dan
Bobot sapih Kambing Hasil Persilangan (F1) Pejantan Boer Murni dengan
Kambing Lokal. Skripsi. Universitas Brawijaya: Malang.
Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi. 1996. Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian. Liberty. Kanisius: Yogyakarta.
Sumarno dan Hartono. 1983. Kedelai dan Cara Bercocok Tanamnya. Buletin No.
6. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Bogor: Bogor.