PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Genetika (kata serapan dari bahasa Belanda: genetica, adaptasi dari bahasa Inggris:
genetics, dibentuk dari kata bahasa Yunani: γέννω, genno yang berarti "melahirkan") adalah
cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifatpada organisme maupun suborganisme (seperti
virus dan prion). Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan
segala aspeknya. Istilah "genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi
kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika
ke-3 pada tahun 1906 (Anonim,2015).
Gen pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan, ahli Genetika danEmbriologi
Amerika Serikat (1911), yang mengatakan bahwa substansi hereditas yang dinamakan gen terdapat
dalam lokus, di dalam kromosom. Menurut W. Johansen, gen merupakan unit terkecil dari suatu
makhluk hidup yang mengandung substansi hereditas, terdapat di dalam lokus gen. Gen terdiri dari
protein dan asam nukleat (DNA dan RNA), berukuran antara 4–8 m (mikron).
Simbol-Simbol Gen :
a. Gen dominan, yaitu gen yang menutupi ekspresi gen lain, sehingga sifat yangdibawanya
terekspresikan pada turunannya (suatu individu) dan biasanyadinyatakan dalam huruf besar,
misalnya A.
b. Gen resesif, yaitu gen yang terkalahkan (tertutupi) oleh gen lain (gen dominan) sehingga sifat
yang dibawanya tidak terekspresikan pada keturunannya.
c. Gen heterozigot , yaitu dua gen yang merupakan perpaduan dari sel sperma (A) dan sel telur (a).
d. Gen homozigot, dominan, yaitu dua gen dominan yang merupakan perpaduan darisel kelamin
jantan dan sel kelamin betina, misalnya genotipe AA.
e. Gen homozigot resesif, yaitu dua gen resesif yang merupakan hasil perpaduan dua sel kelamin.
Misalnya aa.
f. Kromosom homolog, yaitu kromosom yang berasal dari induk betina berbentuk serupa dengan
kromosom yang berasal dari induk jantan.
g. Fenotipe, yaitu sifat-sifat keturunan pada F1, F2, dan F3 yang dapat dilihat, seperti tinggi,
rendah, warna, dan bentuk.
h. Genotipe, yaitu sifat-sifat keturunan yang tidak dapat dilihat, misalnya AA, Aa, dan aa
II. Tujuan
1. Kamera
Monohibrid
1. Siapkan preparat permanen dari tongkol jagung (Zea mays) monohibrid.
2. Perhatikan dan hitung jumlah bulir jagung beserta kriteria fenotipnya.
3. Catat hasil yang didapat.
4. Uji seluruh data dengan menggunakan chi-square.
5. Simpulkan apakah hasil analisis yang didapat sesuai dengan hukum Mendel I.
Dihibrid
1. Siapkan preparat permanen dari tongkol jagung (Zea mays) dihybrid.
2. Perhatikan dan hitung jumlah bulir jagung beserta kriteria fenotipnya.
3. Catat hasil yang didapat.
4. Uji seluruh data dengan menggunakan chi-square.
5. Simpulkan apakah hasil analisis yang didapat sesuai dengan hukum Mendel II.
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. Hasil
Monohibrid
Persilangan Jagung Monohibrid
P1 : Jagung Ungu x Jagung Kuning
Genotip : AA aa
F1 : Aa
(100% Ungu Heterozigot)
P2 : Aa x Aa
G2 : A,a x A,a
F2 :
U U
U UU Uu
U Uu uu
Dihibrid
Persilangan Jagung Dihibrid
P1 : Ungu Bulat x Kuning Kisut
Genotip : UUBB uubb
F1 : UuBb
UB Ub uB ub
UB UUBB UUBb UuBB UuBb
Ub UUBb Uubb UuBb Uubb
uB UuBB UuBb uuBB uuBb
Ub UuBb Uubb uuBb uubb
UUBB = 9 ~ 9/16 x 100% = 56,25%
Uubb = 3 ~ 3/16 x 100% = 18,75%
uuBB = 3 ~ 3/16 x 100% = 18,75%
uubb = 1 ~ 1/16 x 100% = 6,25%
VI. Kesimpulan
1. Setelah identifikasi, terlihat adanya persilangan monohibrid dan dihibrid pada jagung dan
hukum segregasi Mendel terbukti.
2. Hasil perhitungan analisis chi kuadrat jagung monohibrid dan dihibrid terbukti sesuai
dengan hukum segregasi Mendel.
DAFTAR PUSTAKA