1) Aliran Deontologis
Adalah penilaian benar tidaknya suatu perbuatan atau baik tidaknya seseorang, tidak perlu dilihat hasil
akhirnya tetapi yang dinilai adalah perbuatan itu sendiri.
Menurut Immanuel kant Deontologis yaitu “seseorang berbuat baik karena rasional dan tidak
dogmatis”.
Contoh: orang tidak mencuri bukan karena takut neraka tapi mencuri ada perbuatan buruk.
Adalah baik buruknya seseorang dinilai dari tujuan hendak dicapai. Pembagiannya:
b. Aliran utilitarinisme : wajib berbuat baik demi kepentingan umum dan masyarakat. Contoh :
merokok
Contoh: Pendapat dokter dalam pelayanan tidak dapat diterima pasien dan keluarganya sehingga jika
dipaksakan dapat merugikan pasien.
Contoh: dokter memberi obat kanker tetapi mempunyai efek yg lain, maka dokter harus
mempertimbangkan secara cermat.
contoh: tenaga kesehatan menjaga identitas kesehatan pasien jagan menyampai semuanya jagan
sampai menghambat penyembuhannya.
Contoh: pasien berhak menentukan tindakan-tindakan baru dapat dilakukan atas persetujuan dirinya.
Contoh: tenaga kesehatan harus menyampaikan sejujurnya penyakit pasien namun tidak dapat
diutarakan semua kecuali kepada keluarganya.
3. Etika kesehatan
Menurut Leenen: suatu penerapan dari nilai kebiasaan (etika) terhadap bidang pemeliharaan/pelayanan
kesehatan.
Menurut Soerjono Soekanto: penilaian terhadap gejala kesehatan yang disetujui, dan juga mencakup
terhadap rekomendasi bagaimana bersikap tidak secara pantas dalam bidang kesehatan.
Contoh: Mantri dapat memberi suntikan tanpa ada dokter tapi Hukum kesehatan tidak membenarkan
ini.
Contoh: kerahasian dokter (etika kedokteraan) jika terkait dengan masalah hukum maka
dikesampingkan.
c. Etika kesehatan lebih diutamakan dari etika dokter. Dokter dilarang mengiklankan diri, tapi dalam
menulis artikel kesehatan tidak masalah.
a. Etika kesehatan objeknya semata-mata dalam pelayanan kesehatan, sedangkan hukum kesehatan
objeknya tidak hanya hukum tapi melihat nilai-nilai hidup masyarakat.
b. Hukum berlaku umum, etika kesehatan berlaku hanya dalam pelayanan kesehatan
c. Etika sifatnya tidak mengikat dan pelanggarannya tidak dapat dituntut ,hukum mengikat
pelanggarnya dapat dituntut.
Ayat-ayat al-Qur’an menunjukkan bahwa etika Islam amat humanistik dan rasionalistik.
· kejujuran,
· kebersihan,
· bekerja keras,
· cinta ilmu,
(http://aniromaningsih.blogspot.co.id/2015/05/makalah-tentang-etika-kesehatan.html)