Anda di halaman 1dari 4

PENGOLAHAN LIMBAH DENGAN MIKROORGANISME

Pengolahan limbah secara biologi adalah pengolahan air limbah dengan menggunakan
mikroorganisme seperti ganggang, bakteri, protozoa, untuk menguraikan senyawa organik
dalam air limbah menjadi senyawa yang sederhana. Pengolahan tersebut memiliki tahapan
seperti pengolahan aerob, anaerob, dan fakuktatif. Mikroba memilik banyak peran dalam
pengolahan limbah, diantaranya yaitu :
1. Penggunaan mikroba dalam menguraikan plstik
Polimer sintetik plastik sangat sulit dirombak secara alamiah, karena plastik terdiri dari
berbagai senyawa yang terdiri dari polietiren, polistiren, dan polivinil klorida. Dari alam
telah ditemukan mikroba yang dapat merombak plastik, yaitu seperti bakteri,
actynomycetes, jamur, dan khamir. Tetapi hanya sedikit ditemukan ikroba yang mampu
merombak polimer plastik yaitu jamur Aspergillus fischeri dan Paecilomyses sp.
Sedangkan mikroba yang mampu merombak dan menggunakan sumber C dari
plasticizers yaitu Aspergillus niger, Aspergillus versicolor, Clasdosporium sp., Fusarium
sp., Penicillium sp., Trichoderma sp., Verticillium sp., dan khamir Zygosaccharomyces
drosophilae, Saccharomyces cerevisiae, serta bakteri Pseudomonas aeruginosa,
Brevibacterium sp., dan actynomycetes Streptomyces rubrireticuli. Untuk dapat merobak
plastik, mikroba harus dapat mengkontaminasi lapisan plastik melalui muatan
elektrostatik dan mikroba harus mampu menggunakan komponen di dalam atau pada
lapisan plastik sebagai nutrien. Plasticizers yang membuat plastik bersifat fleksibel
seperti adipat, oleat, risinoleat, sebakat, dan turunan asam lemak lain cenderung mudah
digunakan, tetapi turunan asam phthalat dan fosforat sulit digunakan untuk nutrisi.
Hilangnya plasticizers menyebabkan lapisan plastik menjadi rapuh, daya rentang
meningkat dan daya ulur berkurang.
2. Penggunaan Bakteri dalam Menguraikan Minyak bumi
Minyak bumi tersusun dari berbagai macam molekul hidrokarbon alifatik, alisiklik, dan
aromatik. Mikroba berperan penting dalam menguraikan minyak bumi ini. Ketahanan
minyak bumi terhadap peruraian oleh mikroba tergantung pada struktur dan berat
molekulnya. Bakteri juga telah dimanfaatkan untuk mengatasi limbah minyak bumi di
daerah kilang minyak (terutama kilang minyak lepas pantai) atau pada kecelakaan kapal
pengangkut minyak bumi. Golongan Pseudomonas, seperti Pseudomonas putida
mampu mengkonsumsi hidrokarbon yang merupakan bagian utama dari minyak bumi
dan bensin. Gen yang mengkode enzim pengurai hidrokarbon terdapat pada plasmid.
Bakteri yang mengandung plasmid rekombinan dikultur dalam jerami dan dikeringkan.
Jerami berongga yang telah berisi kultur bakteri kering dapat disimpan dan digunakan
jika diperlukan. Pada serat jerami ditaburkan di atas tumpahan minyak, mula-mula
jerami akan menyerap minyak dan bakteri akan menguraikan tumpahan minyak itu
menjadi senyawa yang tidak berbahaya dan tidak menimbulkan polusi. Bakteri ini juga
digunakan untuk membersihkan limbah minyak (lemak) di pabrik-pabrik pengolahan
daging. Kemampuan bakteri menguraikan minyak juga dimanfaatkan untuk
membersihkan pipa-pipa yang salurannya sering mengalami penyumbatan oleh minyak
(lemak) pada pabrik pengolahan daging tersebut.
3. Penggunaan Bakteri dalam Menguraikan Logam Berat
Limbah penambangan emas dan tembaga (tailling) yang banyak mengandung logam
berat terutama air raksa (Hg), industri logam dan penyamakan kulit banyak
menghasilkan limbah logam berat terutama cadmium (Cd), serta penggunaan pupuk
(misalnya pupuk fosfat) yang mengandung logam berat seperti Hg, Pb, dan Cd sekarang
banyak menimbulkan masalah pencemaran logam berat. Logam berat dalam
konsentrasi rendah dapat membahayakan kehidupan karena afinitasnya yang tinggi
dengan sistem enzim dalam sel, sehingga menyebabkan inaktivasi enzim dan berbagai
gangguan fisiologi sel.
Bakteria dapat menghasilkan senyawa pengkhelat logam yang berupa ligan berberat
molekul rendah yang disebut siderofor. Siderofor dapat membentuk kompleks dengan
logam-logam termasuk logam berat. Umumnya pengkhelatan logam berat oleh bakteri
adalah sebagai mekanisme bakteri untuk mempertahankan diri terhadap toksisitas
logam. Bakteri yang tahan terhadap toksisitas logam berat mengalami perubahan
terhadap sistem transport di membran selnya, sehingga terjadi penolakan atau
pengurangan logam yang masuk ke dalam sitoplasma. Dengan demikian logam yang
tidak dapat melewati membran sel akan terakumulasi dan diendapkan atau dijerap di
permukaan sel.
Untuk mengambil logam berat yang sudah terakumulasi oleh bakteri, dapat dilakukan
dengan beberapa macm cara. Logam dari limbah cair dapat dipisahkan dengan
memanen mikroba. Logam yang berada dalam tanah lebih sulit untuk dipisahkan, tetapi
ada cara pengambilan logam dengan menggunakan tanaman pengakumulasi logam
berat. Tanaman yang termasuk sawi-sawian (misalBrassica juncea) dapat digunakan
bersama-sama dengan rhizobacteria pengakumulasi logam (misalPseudomonas
flurescens) untuk mengambil logam berat yang mencemari tanah. Selanjutnya logam
yang telah terserap tanaman dapat dipanen dan dibakar untuk memisahkan logam
beratnya.
4. Penggunaan Mikroba dalam Menguraikan Limbah Organik
Penggunaan mikroba dalam mengolah limbah organik dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu menjadikannya pupuk organik dan menjadikannya biogas.
a. Kompos
Kompos adalah bahan organik hasil proses dekomposisi dan mempunyai susunan
yang relatif stabil. Pada proses pengomposan terjadi proses biokonversi bahan
organik oleh berbagai kelompok mikroba heterotrof. Mikroba yang berperan dalam
proses tersebut adalah bakteri, jamur actynomycetes dan protozoa. Peranan
mikroba yang bersifat selulolitik dan lignilolitik sangat besar pada proses
dekomposisi sisa tanaman yang banyak mengandung lignoselulosa.
b. Produksi biogas
Limbah-limbah organik dan peternakan yang diuraikan oleh bakteri kelompok
metanogen dapat menghasilkan biogas yang sebagian besar berupa metana. Biogas
(metana) dapat terjadi dari penguraian limbah organik yang mengandung protein,
lemak dan karbohidrat. Ada tiga tahap dalam pembuatan biogas, yaitu sebagai
berikut:
- Tahap pertama adalah reduksi senyawa organik yang komplek menjadi
senyawa yang lebih sederhana oleh bakteri hidrolitik. Bakteri hidrolitik ini bekerja
pada suhu antara 30-40oC untuk kelompok mesophilik dan antara 50-60oC untuk
kelompok termophilik. Tahap pertama ini berlangsung dengan pH optimum antara 6
sampai 7.
- Tahap kedua adalah perubahan senyawa sederhana menjadi asam organik
yang mudah menguap seperti asam asetat, asam butirat, asam propionat dan lain-
lain. dengan terbentuknya asam organik maka pH akan terus menurun, namun pada
waktu yang bersamaan terbentuk buffer yang dapat menetralisir pH. Di sisi lain
untuk mencegah penurunan pH yang drastis maka perlu ditambahkan kapur sebagai
buffer sebelum tahap pertama berlangsung. Bakteri pembentuk asam-asam organik
tersebut diantaranya adalah Pseudomonas, Flavobacterium, Escherichia
danAerobacter.
- Tahap ketiga adalah konversi asam organik menjadi metana, karbondioksida
dan gas-gas lain seperti hidrogen sulfida, hidrogen dan nitrogen. Konversi ini
dilakukan oleh bakteri metan,seperti Methanobacterium omelianskii,
Methanobacterium sohngenii, Methanobacterium suboxydans, Methanobacterium
propionicum, Methanobacterium formicium, Methanobacterium ruminantium,
Methanosarcina barkeril, Methanococcus vannielli dan Methanococcus mazei.
5. Penggunaan Bakteri dalam Pengolahan Limbah yang Kaya Protein
Limbah-limbah yang kaya protein jika terdekomposisi oleh bakteri dekomposer
akan menghasilkan nitrat, nitrit dan amonia. Ketiga hasil dekomposisi ini dapat
mengakibatkan permasalhan lingkungan dan kesehatan. Nitrit jika bereaksi
dengan senyawa amin akan menjadi senyawa nitrosamin yang merupakan
senywa karsinogenik bagi lambung. Untuk mengatasi hal tersebut harus
ditambahkan bakteri denitrifikan yang telah direkayasa seperti Alcaligens
faecalis, Bacillus lichemiformis, Pseudomonas denitrifikasi, Pseudomonas
stutzeri, micrococcus denitrificansdan Thiobacillus denitrificans. Bakteri-bakteri
ini mengubah nitrat menjadi nitrogen bebas yang tidak berbahaya bagi
lingkungan dan kesehatan manusia.

Anda mungkin juga menyukai