Anda di halaman 1dari 23

GENETIKA KLASIK

Pengertian Genetika Klasik

Genetika klasik mengamati proses genetika yang terjadi pada individu dan
bagaimana gen diwariskan dari satu individu ke individu lain. Kita tentu sudah mengenal
hukum Mendel. Dalam hukum Mendel ada pembahasan mengenai persilangan
monohibrida dan dihibrida. Kita juga mengenal adanya beberapa penyimpangan hukum
Mendel. Penyimpangan hukum Mendel merupakan salah satu contoh adanya interaksi
antar gen.

Beberapa Pendapat yang Mengawali Hukum Keturunan

1.Teori Ovisma berpendapat bahwa yang sesungguhnya memiliki sifat keturunan adalah
sel telur yang dihasilkan oleh induk betina. Sedangkan sel jantan hanya menghasilkan
cairan berfungsi sebagai penggiat perkembangan sel telur

2.Teori Animalkulisma seiring ditemukannya mikroskup para ilmuwan waktu


ituberpendapat bahwa didalam cairan yang dihasilkan oleh individu jantan terdapat
hawan-hewan kecil, waktu itu disebut animalkulus yang sekarang disebut
spermatozoa.ditegaskan dari sel pria inilah sifat dari maklukhidup sedang sel betina
hanya sebagai penggiat.

3.Teori preformasi dipelopori oleh Anthonie van leeuwenhoek (1632 – 1723)


swammerdam (1637 – 1680 ),Bonnet (1720 – 1793 ) berpendapat bahwa didalam
selsperma sudah terbentuk manusia-manusia yang kecil-kecil. Hal ini seiring dengan
berkembangnya penemuan mikroskup yang masih sederhana.

4. Teori epigenesis dipeloporo oleh Wolff (1733-1794),Von baer (1792-1880) teori ini
menentang teori-teori sebelumnya dengan teorinya bahwa spermatozoa maupun sel
telur tidak memiliki susunan sperti teori preformasi ,melainkan sel telur yang sudah
dibuahi aleh seperma akan mengadakan pertumbuhan sedikit demi sedikit hingga
menjadi individu sempurna.

5.Teori pangenesis dikemukakan oleh Carles darwin (1809-1882)dikatakan didalam sel


kelamin terdapat tnas-tunas yang akan bekembang setelah sel telur dibuahi sel seperma.

6.Teori plasma benih dikemukakan oleh August weismann (1834-1914) mengatakan


gamet tidak dihasilkan oleh jaringan tubuh tetapi oleh jaringan khusus ( yang saat
sekarang dikenal sel kelamin ) sehingga jika ada kecacatan pada jaringan tubuh tidak
akan diwariskan pada keturunannya.

7.Teori perkawinan silang dikemukakan pertama kali oleh Gregor mendel (1822-1884)

Salah Satu Contoh Genetika Klasik

Perkawinan Silang yang Pertama Kali oleh Mendel

Sejarah perkembangan genetika sebagai ilmu pengetahuan dimulai


menjelang akhir abad ke-19 ketika seorang biarawan Austria bernama
Gregor Johann Mendel berhasil melakukan analisis yang cermat dengan
interpretasi yang tepat atas hasil-hasil percobaan persilangannya pada
tanaman kacang ercis (Pisum sativum). Sebenarnya, Mendel bukanlah orang
pertama yang melakukan percobaan-percobaan persilangan. Akan tetapi,
berbeda dengan para pendahulunya yang melihat setiap individu dengan
keseluruhan sifatnya yang kompleks, Mendel mengamati pola pewarisan
sifat demi sifat sehingga menjadi lebih mudah untuk diikuti. Deduksinya
mengenai pola pewarisan sifat ini kemudian menjadi landasan utama bagi
perkembangan genetika sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan, dan Mendel
pun diakui sebagai Bapak Genetika.

Hukum-Hukum yang Dihasilkan dari Experiment Mendel

1.PERKAWINAN MONOHIBRIT ( HUKUM MENDEL I )

Dikenal dengan nama hukum pemisahan gen yang sealel, dalam bahasa inggris disebut “
the law of segregation of allelic genes”. Contoh tanaman dengan pohon tinggi disilangkan
dengan tanaman pohon rendah

(T melambangkan sifat tinggi tanaman t melambangkan sifat rendah tanaman) maka


dapat diamati pada papan catur persilangan berikut:

P : TT x tt

Tinggi kerdil

Gamet : T t

F1 : Tt

Tinggi

F1 x F1 : Tt x Tt

Tinggi tinggi

Gamet : T,t T,t

F2 :

induk T T
jantan

indukbetin
a
T Tt Tt
Tinggi Tinggi
T Tt Tt
tinggi kerdil

Dari data diatas diperoleh perbandingan persilangan tiga tanaman dengan batang
tinggi dan satu tanaman dengan batang kerdil ( 3 : 1 ) untuk hukum mendel I .

Tampak bahwa pada F1 sifat kerdil tidak tampak baru pada F2 sifat kerdil muncul.

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hukum mendel I ( persilangan mono
hibrit adalah :

1.semua F1 adalah seragam.

2.jika dominasi tampak semua, maka F1 memilii fenotip seperti induk yang dominan.

3.pada f1 induk heterizigot akan membentuk gamet maka terjadilah hukum pemisahan
alel.sehingga gamet hanya memilii salah satu alel saja.

4.jika dominasi nampak semua maka perkawinan monohibrit menghasilkan perbandingan


3 : 1 ( yaitu ¾ tinggi : ¼ kerdil ), tetapi menghasilkan perbandingan genotif 1 tinggi
homozigot : 2 tinggi heterozigot : 1 kerdil homozigot )

Contoh perkawinan monohibrid pada hewan

Perkawinan pada marmut dengan bulu hitam gen dominan (A) yang memnentuka
terbentuknya pigmen melanin. dengan marmut bulu putih gen resesif (a) perkawinan
induk berbulu hitam dengan berbulu putih akan menghasilkan keturunan F 1 yang
semuanya heterozigot warna hitam.jika keturunan F 1 disilangkan dengan sesama F1maka
akan diperoleh perbandingan genotifnya adalah 1 AA : 2Aa : 1aa

Contoh perkawinan monohibrid pada manusia

1.jari lebih ( polydactyli) gendominan (P), sedang alel jari normal resesip (p)

2.seseorang yang dapat merasakan rasa pahit disebut “taster” ditentukan oleh
gen dominan (T),sedang yang tidak dapat merasakan apasaja disebut”nontaster”
ditentukan oleh gen resesip (t)
3.penyakit diabetes militus dengan gen resesif (d) orang yang normal dengan
gen dominan (D)

Dan masih banyak lagi contoh monohibrit pada manusia mengingat kromosom
manusia yang berjumlah banyak.

2.PERKAWINAN DIHIBRIT

Untuk menguji asumsinya mengenai unit pewarisan sifat berikutnya (ingat ini
hanya asumsi mengingat pada masa itu istilah gen belum ditemukan hingga abat ke
duapuluhan) mendel menggabungkan berbagai sifat menjadi satu membentuk galur
murni,kemudian melakukan hibridisasi pada tanaman ini memberi kesempatan pada F1
untuk melakukan persilangan secara bebas,dan sekalilagi mencatat rasionya.

Contoh dapat diikuti pada percobaan mendel dengan tanaman Ercis, pada bijinya
terdapat dua sifat beda, yaitu soal bentuk biji dengan warna biji,kedua sifat beda ini
ditentukan oleh gen yang berbeda yaitu

B = gen untuk biji bulat

b = gen untuk biji keriput

K = gen untuk biji kuning

k = gen untuk biji hijau

Jika tanaman ercis bulat- kuning homozigot (BBKK) disilangkan dengan tanaman
ercis keriput- hijau (bbkk) maka akan diperoleh F1 yang semuanya berbiji bulat-
kuning.maka jika F1 ini dibiarkan bebas melakukan penyerbukan maka akan diperoleh
gamet baik jantan maupun betina yang masing-masing dengan kombinasi BK,Bk,bK dan
bk,akibatnya pada F2 diperoleh 4 x 4 = 16 kombinasi yang terdiri dari 4 macam fenotip
yaitu =
bulat-kuning 9/16 bagian

bulat-hijau 3/16 bagian

keriput-kuning 3/16 bagian

keriput-hijau 1/16 bagian

perhatikan diagram persilangan berikut ini untuk menujukkan persilangan dihibrit diatas.

P BBKK x bbkk

Gamet BK bk

F1 BbKk

Gamet BK,Bk,bK,bk

F2 F1 x F1

Gamet BK Bk Bk bk
BK BBKK BBKk BbKK BbKk
Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk
Bk BbKK BbKk bbKK bbKk
Bk BbKk Bbkk bbKk bbkk

Berdasar data hasil percobaannya itu mendel menyusun hukumnya yang dikenal
dengan Hukum Mendel II Disebut Hukum Pengelompokan Gen Secara Bebas (The Law
of Independent Assortment of Genesis).Hukum ini menyatakan alel memisah secara
bebas ketika terjadi pembelahan secara reduksi ( meiosis) pada saat pembentukan gamet.

Tabel hubungan antara banyaknya sifat beda, gamet,kombinasi F2,fenotip F2,genotif F2


apabila terdapat dominansi.

Banyak Macam Banyak Banyak Banyak Banyak Banyak banyakn


nya sifat gamet nya nya nya nya nya ya
beda dari F1 kombina fenotif kombina kombina kombina macam
si dalam dalan F2 si persis si si baru genotif
F2 dalam homozig yang dalam
F1 ot homozig F2
ot
1 2 4 2 2 2 0 3
2 4 16 4 4 4 2 9
3 8 64 8 8 8 6 27
4 16 256 16 16 16 14 81

Ke-n 2n (2n)2 2n 2n 2n 2n-2 3n

HUKUM YANG MENDASARI HUKUM MENDEL I ( SEGREGASI )

Pemisahan kromosom-kromosom yang homolog sewaktu meiosis melalui


pembelahan reduksi pada hakikatnya adalah hal yang mendasari hukum segregasi
mendel.gen-gen menentukan sifat tertentu,berada berpasangan karena alel/gen ini berada
pada kromosom yang homolog pada lokus yang sama dan kromosom yang homolok ini
selalu mengalami pemisahan kedalam sel benih pada waktu meiosis,maka alel itu juga
harus berpisah satu dengan yang lain.
HUKUM YANG MENDASARI HUKUM MENDEL II ( RONDOM/ PILIH ACAK)

Dasar fisik hukum pilih acak akan mudah dimengerti jika kita menempatkan gen-gen
pada 2 pasang kromosom dalam sel yang sedang menjalani meiosis. Taham yang penting
sebagai dasar pilih acak adalah fase profase akir dan metafase I. Pada fase ini terjadi
peristiwa pindah silang. Dari kromosom homolog akan menjadi dihibrit atau dihibrit akan
membentuk konfigurasi yang baru. Kedua hal yang mendasari hukummendel ini akan
dibahas lebih mendalam pada bab reproduksi sel.

GENETIKA MODEREN

A. TEKNOLOGI REKAYASA GENETIKA

Teknologi rekayasa genetika merupakan inti dari bioteknologi didefinisikan


sebagai teknik in-vitro asam nukleat, termasuk DNA rekombinan dan injeksi langsung
DNA ke dalam sel atau organel; atau fusi sel di luar keluarga taksonomi; yang dapat
menembus rintangan reproduksi dan rekombinasi alami, dan bukan teknik yang
digunakan dalam pemuliaan dan seleksi tradisional.

Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau


melakukan perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau menyelipkan gen
baru ke dalam struktur DNA organisme penerima. Gen yang diselipkan dan
organisme penerima dapat berasal dari organisme apa saja. Misalnya, gen dari bakteri
bisa diselipkan di khromosom tanaman, sebaliknya gen tanaman dapat diselipkan
pada khromosom bakteri. Gen serangga dapat diselipkan pada tanaman atau gen dari
babi dapat diselipkan pada bakteri, atau bahkan gen dari manusia dapat diselipkan
pada khromosom bakteri. Produksi insulin untuk pengobatan diabetes, misalnya,
diproduksi di dalam sel bakteri Eschericia coli (E. coli) di mana gen penghasil insulin
diisolasi dari sel pankreas manusia yang kemudian diklon dan dimasukkan ke dalam
sel E. coli. Dengan demikian produksi insulin dapat dilakukan dengan cepat, massal,
dan murah. Teknologi rekayasa genetika juga memungkinkan manusia membuat
vaksin pada tumbuhan, menghasilkan tanaman transgenik dengan sifat-sifat baru yang
khas.
Prosedur rekayasa genetika secara umum meliputi:

1 Isolasi gen.
2 Memodifikasi gen sehingga fungsi biologisnya lebih baik.
3 Mentrasfer gen tersebut ke organisme baru.
4 Membentuk produk organisme transgenik.

METODE REKAYASA GENETIKA

Beberapa metode yang sering digunakan dalam teknik rekayasa genetika meliputi
pengunaan vektor, kloning, PCR (Polymerase Chain Reaction), dan seleksi, screening,
serta analisis rekombinan. Adapun langkah-langkah dari rekombinasi genetik meliputi (1)
Identifikasi gen yang diharapkan; (2) Pengenalan kode DNA terhadap gen yang
diharapkan; (3) Pengaturan ekpresi gen yang sudah direkayasa; dan (4) Pemantauan
transmisi gen terhadap keturunannya (BSAS, 2011; Nicholl, 2002).

PERKEMBANGAN TERBARU REKAYASA GENETIKA HEWAN

 GlowFish – Ikan Bercahaya GloFish merupakan salah satu contoh hewan


transgenik yang direkayasa secara genetiknya. Ikan ini dikembagkan dari Amerika
Serikat yang merekayasa DNA dari ikan zebra (Danio rerio) dengan gen pengkode
protein flourens warna hijau dari gfp (green flourescent protein). Namun secara
fenotip, warna yang dihasilkan bukan hanya warna hijau saja melainkan warna
kuning hingga merah (Pray, 2008).

Gambar 1. GloFish multiwarna (sumber: www.glofish.com).

 Lembu Transgenik Penghasil Protein Susu ~ Rekombinan Teknologi


transgenik ini telah sukses dilakukan untuk kepentingan di bidang agrikultur dalam
meningkatkan mutu kualitas pangan. Pada hewan uji yang berupa lembu jarang sekali
dilakukan percobaan transgenik hal ini dikarenakan banyak kendala seperti masa
regenerasinya butuh waktu sekitar 2 tahun. Namun para peneliti akhirnya bisa
menyisipi gen penghasil α-lactalbumin yang berasal dari manusia. Dari hasil uji
produksi susu sebesar 91 ml, ditemukan sekresi α–lactalbumin dengan konsentrasi 2,4
mg ml-1 (Eyestone, 1999). Metode yang digunakan adalah melakukan fertilisasi
secara in vitro yang selanjutnya akan dihasilkan zigot. Tahap berikutnya zigot akan
diinjeksi dengan DNA yang mengandung gen α–lactalbumin. Proses injeksi dengan
menggunkan teknik microinjection (Gambar 2). Selanjutnya zigot dikultur selama 6
atau 7 hari dengan menggunakan media sintetik yang menyerupai cairan oviduk.
Setelah itu akan tumbuh menjadi embrio dan ditransfer ke rahim lembu untuk proses
kehamilan (Eyestone, 1999).

Gambar 2. Proses microinjection (Sumber: UCI).

 Kelinci Penghasil Bispesifik T-Cell Antibody ~ Salah satu penyakit pada


manusia yang mematikan adalah kanker. Penyakit ini dapat diatasi dengan
meningkatkan antibodi sel T. Sekarang dengan menggunakan rekayasa genetika,
kelinci dapat dipakai sebagai hewan uji untuk menghasilkan dua macam antibodi
spesifik, yakni molekul CD28 dan r28M yang mampu menginduksi TCR/CD3 yang
mampu membunuh sel kanker. Dengan ditemukannya antibodi bispesifik ini dapat
diharapkan untuk mendapatkan cukup banyak pengetahuan tentang antibodi
bispesifik bagi aplikasi medis (Hovest et al.,2004).

Contoh dari rekayasa genetika pada tamanan yakni:

5 Kultur jaringan : proses pengembangbiakan tanaman secara vegetatif yang


dilakukan dengan mengisolasi suatu bagian tanaman dalam suatu lingkungan yang
steril dan terkontrol, guna mendapatkan tanaman yang identik sama dengan induknya
dalam waktu yang singkat.
Gambar 2. Teknik kultur jaringan

6 Tanaman transgenik : suatu tanaman yang telah disisipi gen asing dari spesi yang
berbeda guna mendapatkan tanaman yang diinginkan.

Gambar 2. Tanaman transgenik

7 Hibridisasi : persilangan antara varietas dalam spesies yang sama yang memiliki
sifat unggul , perpaduan dari sifat induknya.

Tugas Genetika Dasar

GENETIKA KLASIK DAN MODERN


RAMDHA MAWADDHA

H41112005

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

GENETIKA KLASIK

Pengertian Genetika Klasik

Genetika klasik mengamati proses genetika yang terjadi pada individu dan
bagaimana gen diwariskan dari satu individu ke individu lain. Kita tentu sudah mengenal
hukum Mendel. Dalam hukum Mendel ada pembahasan mengenai persilangan
monohibrida dan dihibrida. Kita juga mengenal adanya beberapa penyimpangan hukum
Mendel. Penyimpangan hukum Mendel merupakan salah satu contoh adanya interaksi
antar gen.
Beberapa Pendapat yang Mengawali Hukum Keturunan

1.Teori Ovisma berpendapat bahwa yang sesungguhnya memiliki sifat keturunan adalah
sel telur yang dihasilkan oleh induk betina. Sedangkan sel jantan hanya menghasilkan
cairan berfungsi sebagai penggiat perkembangan sel telur

2.Teori Animalkulisma seiring ditemukannya mikroskup para ilmuwan waktu


ituberpendapat bahwa didalam cairan yang dihasilkan oleh individu jantan terdapat
hawan-hewan kecil, waktu itu disebut animalkulus yang sekarang disebut
spermatozoa.ditegaskan dari sel pria inilah sifat dari maklukhidup sedang sel betina
hanya sebagai penggiat.

3.Teori preformasi dipelopori oleh Anthonie van leeuwenhoek (1632 – 1723)


swammerdam (1637 – 1680 ),Bonnet (1720 – 1793 ) berpendapat bahwa didalam
selsperma sudah terbentuk manusia-manusia yang kecil-kecil. Hal ini seiring dengan
berkembangnya penemuan mikroskup yang masih sederhana.

4. Teori epigenesis dipeloporo oleh Wolff (1733-1794),Von baer (1792-1880) teori ini
menentang teori-teori sebelumnya dengan teorinya bahwa spermatozoa maupun sel
telur tidak memiliki susunan sperti teori preformasi ,melainkan sel telur yang sudah
dibuahi aleh seperma akan mengadakan pertumbuhan sedikit demi sedikit hingga
menjadi individu sempurna.

5.Teori pangenesis dikemukakan oleh Carles darwin (1809-1882)dikatakan didalam sel


kelamin terdapat tnas-tunas yang akan bekembang setelah sel telur dibuahi sel seperma.

6.Teori plasma benih dikemukakan oleh August weismann (1834-1914) mengatakan


gamet tidak dihasilkan oleh jaringan tubuh tetapi oleh jaringan khusus ( yang saat
sekarang dikenal sel kelamin ) sehingga jika ada kecacatan pada jaringan tubuh tidak
akan diwariskan pada keturunannya.

7.Teori perkawinan silang dikemukakan pertama kali oleh Gregor mendel (1822-1884)

Salah Satu Contoh Genetika Klasik


Perkawinan Silang yang Pertama Kali oleh Mendel

Sejarah perkembangan genetika sebagai ilmu pengetahuan dimulai


menjelang akhir abad ke-19 ketika seorang biarawan Austria bernama
Gregor Johann Mendel berhasil melakukan analisis yang cermat dengan
interpretasi yang tepat atas hasil-hasil percobaan persilangannya pada
tanaman kacang ercis (Pisum sativum). Sebenarnya, Mendel bukanlah orang
pertama yang melakukan percobaan-percobaan persilangan. Akan tetapi,
berbeda dengan para pendahulunya yang melihat setiap individu dengan
keseluruhan sifatnya yang kompleks, Mendel mengamati pola pewarisan
sifat demi sifat sehingga menjadi lebih mudah untuk diikuti. Deduksinya
mengenai pola pewarisan sifat ini kemudian menjadi landasan utama bagi
perkembangan genetika sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan, dan Mendel
pun diakui sebagai Bapak Genetika.

Hukum-Hukum yang Dihasilkan dari Experiment Mendel

1.PERKAWINAN MONOHIBRIT ( HUKUM MENDEL I )

Dikenal dengan nama hukum pemisahan gen yang sealel, dalam bahasa inggris disebut “
the law of segregation of allelic genes”. Contoh tanaman dengan pohon tinggi disilangkan
dengan tanaman pohon rendah

(T melambangkan sifat tinggi tanaman t melambangkan sifat rendah tanaman) maka


dapat diamati pada papan catur persilangan berikut:

P : TT x tt

Tinggi kerdil

Gamet : T t

F1 : Tt

Tinggi
F1 x F1 : Tt x Tt

Tinggi tinggi

Gamet : T,t T,t

F2 :

induk T T
jantan

indukbetin
a
T Tt Tt
Tinggi Tinggi
T Tt Tt
tinggi kerdil

Dari data diatas diperoleh perbandingan persilangan tiga tanaman dengan batang
tinggi dan satu tanaman dengan batang kerdil ( 3 : 1 ) untuk hukum mendel I .

Tampak bahwa pada F1 sifat kerdil tidak tampak baru pada F2 sifat kerdil muncul.

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hukum mendel I ( persilangan mono
hibrit adalah :

1.semua F1 adalah seragam.

2.jika dominasi tampak semua, maka F1 memilii fenotip seperti induk yang dominan.

3.pada f1 induk heterizigot akan membentuk gamet maka terjadilah hukum pemisahan
alel.sehingga gamet hanya memilii salah satu alel saja.
4.jika dominasi nampak semua maka perkawinan monohibrit menghasilkan perbandingan
3 : 1 ( yaitu ¾ tinggi : ¼ kerdil ), tetapi menghasilkan perbandingan genotif 1 tinggi
homozigot : 2 tinggi heterozigot : 1 kerdil homozigot )

Contoh perkawinan monohibrid pada hewan

Perkawinan pada marmut dengan bulu hitam gen dominan (A) yang memnentuka
terbentuknya pigmen melanin. dengan marmut bulu putih gen resesif (a) perkawinan
induk berbulu hitam dengan berbulu putih akan menghasilkan keturunan F 1 yang
semuanya heterozigot warna hitam.jika keturunan F 1 disilangkan dengan sesama F1maka
akan diperoleh perbandingan genotifnya adalah 1 AA : 2Aa : 1aa

Contoh perkawinan monohibrid pada manusia

1.jari lebih ( polydactyli) gendominan (P), sedang alel jari normal resesip (p)

2.seseorang yang dapat merasakan rasa pahit disebut “taster” ditentukan oleh
gen dominan (T),sedang yang tidak dapat merasakan apasaja disebut”nontaster”
ditentukan oleh gen resesip (t)

3.penyakit diabetes militus dengan gen resesif (d) orang yang normal dengan
gen dominan (D)

Dan masih banyak lagi contoh monohibrit pada manusia mengingat kromosom
manusia yang berjumlah banyak.

2.PERKAWINAN DIHIBRIT

Untuk menguji asumsinya mengenai unit pewarisan sifat berikutnya (ingat ini
hanya asumsi mengingat pada masa itu istilah gen belum ditemukan hingga abat ke
duapuluhan) mendel menggabungkan berbagai sifat menjadi satu membentuk galur
murni,kemudian melakukan hibridisasi pada tanaman ini memberi kesempatan pada F1
untuk melakukan persilangan secara bebas,dan sekalilagi mencatat rasionya.

Contoh dapat diikuti pada percobaan mendel dengan tanaman Ercis, pada bijinya
terdapat dua sifat beda, yaitu soal bentuk biji dengan warna biji,kedua sifat beda ini
ditentukan oleh gen yang berbeda yaitu

B = gen untuk biji bulat

b = gen untuk biji keriput

K = gen untuk biji kuning

k = gen untuk biji hijau

Jika tanaman ercis bulat- kuning homozigot (BBKK) disilangkan dengan tanaman
ercis keriput- hijau (bbkk) maka akan diperoleh F1 yang semuanya berbiji bulat-
kuning.maka jika F1 ini dibiarkan bebas melakukan penyerbukan maka akan diperoleh
gamet baik jantan maupun betina yang masing-masing dengan kombinasi BK,Bk,bK dan
bk,akibatnya pada F2 diperoleh 4 x 4 = 16 kombinasi yang terdiri dari 4 macam fenotip
yaitu =

bulat-kuning 9/16 bagian

bulat-hijau 3/16 bagian

keriput-kuning 3/16 bagian

keriput-hijau 1/16 bagian

perhatikan diagram persilangan berikut ini untuk menujukkan persilangan dihibrit diatas.

P BBKK x bbkk
Gamet BK bk

F1 BbKk

Gamet BK,Bk,bK,bk

F2 F1 x F1

Gamet BK Bk Bk bk
BK BBKK BBKk BbKK BbKk
Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk
Bk BbKK BbKk bbKK bbKk
Bk BbKk Bbkk bbKk bbkk

Berdasar data hasil percobaannya itu mendel menyusun hukumnya yang dikenal
dengan Hukum Mendel II Disebut Hukum Pengelompokan Gen Secara Bebas (The Law
of Independent Assortment of Genesis).Hukum ini menyatakan alel memisah secara
bebas ketika terjadi pembelahan secara reduksi ( meiosis) pada saat pembentukan gamet.

Tabel hubungan antara banyaknya sifat beda, gamet,kombinasi F2,fenotip F2,genotif F2


apabila terdapat dominansi.

Banyak Macam Banyak Banyak Banyak Banyak Banyak banyakn


nya sifat gamet nya nya nya nya nya ya
beda dari F1 kombina fenotif kombina kombina kombina macam
si dalam dalan F2 si persis si si baru genotif
F2 dalam homozig yang dalam
F1 ot homozig F2
ot
1 2 4 2 2 2 0 3
2 4 16 4 4 4 2 9
3 8 64 8 8 8 6 27
4 16 256 16 16 16 14 81

Ke-n 2n (2n)2 2n 2n 2n 2n-2 3n

HUKUM YANG MENDASARI HUKUM MENDEL I ( SEGREGASI )

Pemisahan kromosom-kromosom yang homolog sewaktu meiosis melalui


pembelahan reduksi pada hakikatnya adalah hal yang mendasari hukum segregasi
mendel.gen-gen menentukan sifat tertentu,berada berpasangan karena alel/gen ini berada
pada kromosom yang homolog pada lokus yang sama dan kromosom yang homolok ini
selalu mengalami pemisahan kedalam sel benih pada waktu meiosis,maka alel itu juga
harus berpisah satu dengan yang lain.

HUKUM YANG MENDASARI HUKUM MENDEL II ( RONDOM/ PILIH ACAK)

Dasar fisik hukum pilih acak akan mudah dimengerti jika kita menempatkan gen-gen
pada 2 pasang kromosom dalam sel yang sedang menjalani meiosis. Taham yang penting
sebagai dasar pilih acak adalah fase profase akir dan metafase I. Pada fase ini terjadi
peristiwa pindah silang. Dari kromosom homolog akan menjadi dihibrit atau dihibrit akan
membentuk konfigurasi yang baru. Kedua hal yang mendasari hukummendel ini akan
dibahas lebih mendalam pada bab reproduksi sel.

GENETIKA MODEREN

A. TEKNOLOGI REKAYASA GENETIKA


Teknologi rekayasa genetika merupakan inti dari bioteknologi didefinisikan
sebagai teknik in-vitro asam nukleat, termasuk DNA rekombinan dan injeksi langsung
DNA ke dalam sel atau organel; atau fusi sel di luar keluarga taksonomi; yang dapat
menembus rintangan reproduksi dan rekombinasi alami, dan bukan teknik yang
digunakan dalam pemuliaan dan seleksi tradisional.

Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau


melakukan perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau menyelipkan gen
baru ke dalam struktur DNA organisme penerima. Gen yang diselipkan dan
organisme penerima dapat berasal dari organisme apa saja. Misalnya, gen dari bakteri
bisa diselipkan di khromosom tanaman, sebaliknya gen tanaman dapat diselipkan
pada khromosom bakteri. Gen serangga dapat diselipkan pada tanaman atau gen dari
babi dapat diselipkan pada bakteri, atau bahkan gen dari manusia dapat diselipkan
pada khromosom bakteri. Produksi insulin untuk pengobatan diabetes, misalnya,
diproduksi di dalam sel bakteri Eschericia coli (E. coli) di mana gen penghasil insulin
diisolasi dari sel pankreas manusia yang kemudian diklon dan dimasukkan ke dalam
sel E. coli. Dengan demikian produksi insulin dapat dilakukan dengan cepat, massal,
dan murah. Teknologi rekayasa genetika juga memungkinkan manusia membuat
vaksin pada tumbuhan, menghasilkan tanaman transgenik dengan sifat-sifat baru yang
khas.

Prosedur rekayasa genetika secara umum meliputi:

8 Isolasi gen.
9 Memodifikasi gen sehingga fungsi biologisnya lebih baik.
10 Mentrasfer gen tersebut ke organisme baru.
11 Membentuk produk organisme transgenik.

METODE REKAYASA GENETIKA

Beberapa metode yang sering digunakan dalam teknik rekayasa genetika meliputi
pengunaan vektor, kloning, PCR (Polymerase Chain Reaction), dan seleksi, screening,
serta analisis rekombinan. Adapun langkah-langkah dari rekombinasi genetik meliputi (1)
Identifikasi gen yang diharapkan; (2) Pengenalan kode DNA terhadap gen yang
diharapkan; (3) Pengaturan ekpresi gen yang sudah direkayasa; dan (4) Pemantauan
transmisi gen terhadap keturunannya (BSAS, 2011; Nicholl, 2002).

PERKEMBANGAN TERBARU REKAYASA GENETIKA HEWAN

 GlowFish – Ikan Bercahaya GloFish merupakan salah satu contoh hewan


transgenik yang direkayasa secara genetiknya. Ikan ini dikembagkan dari Amerika
Serikat yang merekayasa DNA dari ikan zebra (Danio rerio) dengan gen pengkode
protein flourens warna hijau dari gfp (green flourescent protein). Namun secara
fenotip, warna yang dihasilkan bukan hanya warna hijau saja melainkan warna
kuning hingga merah (Pray, 2008).

Gambar 1. GloFish multiwarna (sumber: www.glofish.com).

 Lembu Transgenik Penghasil Protein Susu ~ Rekombinan Teknologi


transgenik ini telah sukses dilakukan untuk kepentingan di bidang agrikultur dalam
meningkatkan mutu kualitas pangan. Pada hewan uji yang berupa lembu jarang sekali
dilakukan percobaan transgenik hal ini dikarenakan banyak kendala seperti masa
regenerasinya butuh waktu sekitar 2 tahun. Namun para peneliti akhirnya bisa
menyisipi gen penghasil α-lactalbumin yang berasal dari manusia. Dari hasil uji
produksi susu sebesar 91 ml, ditemukan sekresi α–lactalbumin dengan konsentrasi 2,4
mg ml-1 (Eyestone, 1999). Metode yang digunakan adalah melakukan fertilisasi
secara in vitro yang selanjutnya akan dihasilkan zigot. Tahap berikutnya zigot akan
diinjeksi dengan DNA yang mengandung gen α–lactalbumin. Proses injeksi dengan
menggunkan teknik microinjection (Gambar 2). Selanjutnya zigot dikultur selama 6
atau 7 hari dengan menggunakan media sintetik yang menyerupai cairan oviduk.
Setelah itu akan tumbuh menjadi embrio dan ditransfer ke rahim lembu untuk proses
kehamilan (Eyestone, 1999).
Gambar 2. Proses microinjection (Sumber: UCI).

 Kelinci Penghasil Bispesifik T-Cell Antibody ~ Salah satu penyakit pada


manusia yang mematikan adalah kanker. Penyakit ini dapat diatasi dengan
meningkatkan antibodi sel T. Sekarang dengan menggunakan rekayasa genetika,
kelinci dapat dipakai sebagai hewan uji untuk menghasilkan dua macam antibodi
spesifik, yakni molekul CD28 dan r28M yang mampu menginduksi TCR/CD3 yang
mampu membunuh sel kanker. Dengan ditemukannya antibodi bispesifik ini dapat
diharapkan untuk mendapatkan cukup banyak pengetahuan tentang antibodi
bispesifik bagi aplikasi medis (Hovest et al.,2004).

Contoh dari rekayasa genetika pada tamanan yakni:

12 Kultur jaringan : proses pengembangbiakan tanaman secara vegetatif yang


dilakukan dengan mengisolasi suatu bagian tanaman dalam suatu lingkungan yang
steril dan terkontrol, guna mendapatkan tanaman yang identik sama dengan induknya
dalam waktu yang singkat.

Gambar 2. Teknik kultur jaringan

13 Tanaman transgenik : suatu tanaman yang telah disisipi gen asing dari spesi yang
berbeda guna mendapatkan tanaman yang diinginkan.

Gambar 2. Tanaman transgenik


14 Hibridisasi : persilangan antara varietas dalam spesies yang sama yang memiliki
sifat unggul , perpaduan dari sifat induknya.

Anda mungkin juga menyukai