UJIAN PORMATIF
GENETIKA DAN EVOLUSI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2009/2010
yakni tinggi, tapi pada keturunan kedua, ke dua karakter itu berpisah kembali.
Dengan begitu karakter rendah muncul kembali.
P : TT x tt
Tinggi kerdil
Gamet : T t
F1 : Tt
Tinggi
F1 x F1 : Tt x Tt
Tinggi tinggi
F2 :
iandukjanta T T
n
indukbetina
T Tt Tt
tinggi Tingg
i
T Tt tt
tinggi kerdil
FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC
Tampak bahwa pada F1 sifat kerdil tidak tampak baru pada F2 sifat kerdil
muncul.
2.jika dominasi tampak semua, maka F1 memilii fenotip seperti induk yang
dominan.
homozigot ).
Makin dekat nilai ratio kenyataan, yang bdalam bahasa Inggrisnya disebut
o ( dari kata observation) terhadp ratio teoritis, yang dalam bahasa Inggrisnya
disebut e (dari kata expected), makin sempurna yang dipakai, berarti makin
bagus pernyataan fenotipe.
Telah di amati oleh Greor Mendel bahwa makin banyak jumlah generasi
yang dihitung, makin mendekatilah ratio kenyataan terhadap ratio teoritis,
dengan catatan bahwa suasana lingkungan dan susunan genotype tidak
berbeda.
Perkawinan pada marmut dengan bulu hitam gen dominan (A) yang
memnentuka terbentuknya pigmen melanin. dengan marmut bulu putih gen
resesif (a) perkawinan induk berbulu hitam dengan berbulu putih akan
menghasilkan keturunan F1 yang semuanya heterozigot warna hitam.jika
keturunan F1 disilangkan dengan sesama F1 maka akan diperoleh
perbandingan genotifnya adalah 1 AA : 2Aa : 1aa
1.jari lebih ( polydactyli) gendominan (P), sedang alel jari normal resesip (p)
2.seseorang yang dapat merasakan rasa pahit disebut taster ditentukan oleh
gen dominan (T),sedang yang tidak dapat merasakan apasaja
disebutnontaster ditentukan oleh gen resesip (t)
3.penyakit diabetes militus dengan gen resesif (d) orang yang normal dengan
gen dominan (D)
FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC
Eksperimen Mendel
Generasi F1 :
Keturunan dari bunga putih dan bunga ungu adalah bunga ungu yang persis
seperti induknya.
- Warna ungu = sifat dominan
- Warna putih = sifat resesif
FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC
Eksperimen Mendel 2
Generasi F2 :
Perkawinan dari generasi F1 menghasilkan beberapa bunga putih yang
bersifat resesif
Rasio dominan : resesif diantara generasi F2 selalu mendekati 3 : 1
3 : 1!!!
Interpretasi Mendel
FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC
Kesimpulan Mendel:
Contoh dapat diikuti pada percobaan mendel dengan tanaman Ercis, pada
bijinya terdapat dua sifat beda, yaitu soal bentuk biji dengan warna biji,kedua
sifat beda ini ditentukan oleh gen yang berbeda yaitu
P BBKK x bbkk
Gamet BK bk
F1 BbKk
Gamet BK,Bk,bK,bk
F2 F1 x F1
Gamet BK Bk bK bk
BK BBKK BBKk BbKK BbKk
Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk
bK BbKK BbKk bbKK bbKk
Bk BbKk Bbkk bbKk bbkk
Berdasar data hasil percobaannya itu mendel menyusun hukumnya yang
dikenal dengan HUKUM MENDEL II DISEBUT HUKUM
PENGELOMPOKAN GEN SECARA BEBAS ( THE LAW OF
INDEPENDENT ASSORTMENT OF GENES)
Hukum ini menyatakan alel memisah secara bebas ketika terjadi pembelahan
secara reduksi ( meiosis) pada saat pembentukan gamet.
KesetaraanHukumMendel II danmeiosis
g. Sex Linked
a.1 Dominan Inkomplit (Dominan Tak Penuh)
Alel tidak sepenuhnya dominan
Menghasilkan fenotip dengan sifat antara
d. Sex Linked
Sex-limited inheritance
- Fenotip spesifik hanya ada pada satu jenis kelamin tertentu
- Contoh : Sapi jantan tidak memproduksi susu
Sex-influenced inheritance
- Jenis kelamin mempengaruhi ekspresi fenotip tapi tidak hanya ada
pada satu jenis kelamin
- Contoh : Bulu ayam jantan lebih panjang dan kruwel sedangkan bulu
ayam betina lebih pendek dan lebih bulat
Sifat yang dibawa pd kromosom seks memiliki pola penurunan sifat yang
berbeda
Pada manusia: gen sex linked umumnya ada pada kromosom X
Bila sifat sex-linked resesif :
- Wanita : terekspresi bila homozigot
- Pria : akan terekspresi (hemizygous)
e. Pleiotrophy
FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC
Perbedaan :
a. Hukum Mendel 1 (Hukum Dominan) : menitikberatkan pada
sifat/gen/alel yang dominan yang akan terekspresikan, hal ini dapat
dilihat baik pada persilangan monohibrid maupun pada persilangan
dihibrid.
b. Hukum Mendel II (Hukum segregasi) : pada pembentukan gamet,
kedua gen yang merupakan pasangan alela itu akan memisah, hal ini
dapat dibuktikan atau dilihat pada persilangan baik monohibrid maupun
pada dihibrid.
c. Hukum Mendel III (Hukum Berpasangan secara bebas) : alel dengan
gen sifat yang berbeda tidak saling memengaruhi. Hal ini menjelaskan
bahwa gen yang menentukan misalnya tinggi tanaman dengan warna
bunga suatu tanaman, tidak saling memengaruhi. Hal ini hanya berlaku
pada persilangan dihibrid dan untuk gen yang letaknya berjauhan.
kkpp KkPp
F1 :
Gamet
KP Kp kP kp
Gamet
Rasio Genorpe :
KkPp : Kkpp : kkPp : kkpp
1 1 1 1
Rasio Fenotipe :
Kuning, Panjang : Kuning, Pendek : Cokelat, Panjang :
Cokelat, pendek ( 1 : 1 : 1 : 1)
Jawab :
P = IAIA IAIB
G = IA IA, IB
F1 =
P = IAIO IAIB
G = IA, IO IA, IB
F1 =
P = IOIO I B IB
G = IO IB
F1 =
FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC
P = IOIO I B IO
G = IO IB , IO
F1 =
P = IAIA I B IB
G = IA IB
F1 =
P = IAIO I B IO
G = IA, IO IB , IO
F1 =