Anda di halaman 1dari 18

FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC

UJIAN PORMATIF
GENETIKA DAN EVOLUSI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2009/2010

1. Ada tiga hukum yang dikemukakan oleh Mendel untuk menjelaskan


bagaimana pewarisan sifat berlangsung pada makhluk hidup. Sebutkan
dan jelaskan apa perbedaan dan persamaan dari ketiga hukum tersebut.
Dan lengkapi penjelasan saudara dengan contoh yang mendukung.
Jawab:
Hukum Mendel 1:
Pemisahan gen sealael (Segregation of allelic genes)
Peristiwa pemisahan alael ini terlihat ketika pembikinan gamet individu
yang memiliki gentotipe heterozigot, sehingga tiap gamet mengandung salah
satu alel itu.
Hukum ini disebut juga hokum segregasi . Berdasarkan percobaan mendel 2
individu yang memiliki satu karakter yang berbeda: monohybrid.
Mendel menyilang kacang kapri atau ercis normal (tinggi) dengan kacang
kapri kerdil (rendah, abnormal). Ukuran yang normal itu ialah 1,8 meter, yang
kerdil 0,3 meter untuk melakukan persilangan itu, penyerbukan sendiri
dicegah lebih dulu dengan membuang benang sari bunga bersangkutan
sebelum sempat matang, lalu serbuk sari ldari batang pohon lain yang
dinginkan dilekatkan ke kepala putik, sehingga terjadilah penyebukan silang
buatan, biji yang dihasilkan oleh bunga yang disilangkan itu ditanam
tumbuhlah tanaman yang memiliki karakter hasil persilangan dalam hal ini
ercis batang tinggi x batang rendah. Dari biji-biji yang ditana itu ia
menemukan semuanya tumbuhan berupa kacang yang normal (tinggi). Kalau
kacang hasil silang ini di silang lagi sesamanya ternyata biji yang tumbuh dari
silangan itu menjadi kacang kapri yang tinggi batangnya ada 2 rupa. Sebagian
tinggi, sebagian rendah disini kelihatan karakter tinggi dan rendah, yang pada
persilangan pertama menghasilkan tanaman yang memiliki satu karakter saja,
FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC

yakni tinggi, tapi pada keturunan kedua, ke dua karakter itu berpisah kembali.
Dengan begitu karakter rendah muncul kembali.

Contoh tanaman dengan pohon tinggi disilangkan dengan tanaman pohon


rendah

(T melambangkan sifat tinggi tanaman t melambangkan sifat rendah tanaman)


maka dapat diamati pada papan catur persilangan berikut

P : TT x tt

Tinggi kerdil

Gamet : T t

F1 : Tt

Tinggi

F1 x F1 : Tt x Tt

Tinggi tinggi

Gamet : T,t T,t

F2 :

iandukjanta T T
n
indukbetina
T Tt Tt
tinggi Tingg
i
T Tt tt
tinggi kerdil
FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC

Dari data diatas diperoleh perbandingan persilangan tiga tanaman dengan


batang tinggi dan satu tanaman dengan batang kerdil ( 3 : 1 ) untuk hukum
mendel I .

Tampak bahwa pada F1 sifat kerdil tidak tampak baru pada F2 sifat kerdil
muncul.

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hukum mendel I persilangan


mono hibrit adalah :

1.semua F1 adalah seragam.

2.jika dominasi tampak semua, maka F1 memilii fenotip seperti induk yang

dominan.

3.pada f1 induk heterizigot akan membentuk gamet maka terjadilah hukum

pemisahan alel.sehingga gamet hanya memilii salah satu alel saja.

4.jika dominasi nampak semua maka perkawinan monohibrit menghasilkan

perbandingan 3 : 1 ( yaitu tinggi : kerdil ), tetapi menghasilkan

perbandingan genotif 1 tinggi homozigot : 2 tinggi heterozigot : 1 kerdil

homozigot ).

Ratio teoritis dan kenyataan:

Sesunguhnya ratio fenotipe F2 3: 1di atas adalah perhitungan secara


teoritis. Ratio ini di dapat ratio genotiprnya. Sebetulnya dalam kenyataan
sehari-hari, ratio penotipe yang di dapat tidak persis demikian. Kalau
umpamanya tanaman F2 yang tumbuh 1000 batang, maka tidak akan selalu
persis bahwa yang berbatang tinggi x 1000 batang = 750 batang. Dan yang
kerdil x 1000 batang = 250 batang. Tetapi boisa saja ratio itu seperti: 800
tinggi : 200 kerdil, atau 785 tinggi : 215 kerdil umpamanya, sehingga kalau
disederhanakan angka-angka itu tidak persis 3 : 1.
FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC

Makin dekat nilai ratio kenyataan, yang bdalam bahasa Inggrisnya disebut
o ( dari kata observation) terhadp ratio teoritis, yang dalam bahasa Inggrisnya
disebut e (dari kata expected), makin sempurna yang dipakai, berarti makin
bagus pernyataan fenotipe.

Kalau perbandingan o/e mendekati angka 1 berarti data yang didapat


makin bagus, dan pernyataan fenotipe tentang karakter yang diselidiki makin
sempurna. Ytapi kalau o/e makin menjauhi angka 1, data itu buruk, dan
pernytaan fenotipe karakter yang diselidiki berarti dipengaruhi oleh suatu
faktor lain entah factor lingkungan entah karena data yang dipakai berasal
dari objek yang sedikit.

Telah di amati oleh Greor Mendel bahwa makin banyak jumlah generasi
yang dihitung, makin mendekatilah ratio kenyataan terhadap ratio teoritis,
dengan catatan bahwa suasana lingkungan dan susunan genotype tidak
berbeda.

Contoh perkawinan monohibrid pada hewan

Perkawinan pada marmut dengan bulu hitam gen dominan (A) yang
memnentuka terbentuknya pigmen melanin. dengan marmut bulu putih gen
resesif (a) perkawinan induk berbulu hitam dengan berbulu putih akan
menghasilkan keturunan F1 yang semuanya heterozigot warna hitam.jika
keturunan F1 disilangkan dengan sesama F1 maka akan diperoleh
perbandingan genotifnya adalah 1 AA : 2Aa : 1aa

Contoh perkawinan monohibrid pada manusia

1.jari lebih ( polydactyli) gendominan (P), sedang alel jari normal resesip (p)
2.seseorang yang dapat merasakan rasa pahit disebut taster ditentukan oleh
gen dominan (T),sedang yang tidak dapat merasakan apasaja
disebutnontaster ditentukan oleh gen resesip (t)

3.penyakit diabetes militus dengan gen resesif (d) orang yang normal dengan
gen dominan (D)
FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC

Dan masih banyak lagi contoh monohibrit pada manusia mengingat


kromosom manusia yang berjumlah banyak.

Eksperimen Mendel

Generasi F1 :
Keturunan dari bunga putih dan bunga ungu adalah bunga ungu yang persis
seperti induknya.
- Warna ungu = sifat dominan
- Warna putih = sifat resesif
FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC

Eksperimen Mendel 2

Generasi F2 :
Perkawinan dari generasi F1 menghasilkan beberapa bunga putih yang
bersifat resesif
Rasio dominan : resesif diantara generasi F2 selalu mendekati 3 : 1

3 : 1!!!

Interpretasi Mendel
FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC

Kesimpulan Mendel:

Orangtua menurunkan sifat2 fisik tersendiri pada keturunannya (faktor =


allel).
Setiap individu menerima 2 faktor yang dapat mengkode sifat2 yang sama
atau berbeda.
Tidak semua faktor2 / allel2 tersebut identik.
homozigot = allel2nya sama
heterozigot = allel2nya berbeda
Keberadaan allel tertentu tidak dapat memastikan bahwa sifat yang dikode
akan diekspresikan.
genotip = Total dari allel2 pada suatu individu
fenotip = Penampakan fisik
FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC

2. PERKAWINAN DIHIBRIT (Hukum Mendel II)

Hukum Kedua Mendel: Selama pembentukan gamete, pembelahan allele


dari satu gen adalah bebas dari pembelahan allele dari gen yang lainnya.
Untuk menguji asumsinya mengenai unit pewarisan sifat berikutnya (ingat ini
hanya asumsi mengingat pada masa itu istilah gen belum ditemukan hingga
abat ke duapuluhan) mendel menggabungkan berbagai sifat menjadi satu
membentuk galur murni,kemudian melakukan hibridisasi pada tanaman ini
memberi kesempatan pada F1 untuk melakukan persilangan secara bebas,dan
sekalilagi mencatat rasionya.

Contoh dapat diikuti pada percobaan mendel dengan tanaman Ercis, pada
bijinya terdapat dua sifat beda, yaitu soal bentuk biji dengan warna biji,kedua
sifat beda ini ditentukan oleh gen yang berbeda yaitu

B = gen untuk biji bulat

b = gen untuk biji keriput

K = gen untuk biji kuning

k = gen untuk biji hijau

jika tanaman ercis bulat- kuning homozigot (BBKK) disilangkan dengan


tanaman ercis keriput- hijau (bbkk) maka akan diperoleh F1 yang semuanya
berbiji bulat-kuning.maka jika F1 ini dibiarkan bebas melakukan
penyerbukan maka akan diperoleh gamet baik jantan maupun betina yang
masing-masing dengan kombinasi BK,Bk,bK dan bk,akibatnya pada F2
diperoleh 4 x 4 = 16 kombinasi yang terdiri dari 4 macam fenotip yaitu =

bulat-kuning 9/16 bagian

bulat-hijau 3/16 bagian

keriput-kuning 3/16 bagian

keriput-hijau 1/16 bagian


FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC

Diagram persilangan berikut persilangan dihibrit diatas adalah :

P BBKK x bbkk

Gamet BK bk

F1 BbKk

Gamet BK,Bk,bK,bk

F2 F1 x F1

Gamet BK Bk bK bk
BK BBKK BBKk BbKK BbKk
Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk
bK BbKK BbKk bbKK bbKk
Bk BbKk Bbkk bbKk bbkk
Berdasar data hasil percobaannya itu mendel menyusun hukumnya yang
dikenal dengan HUKUM MENDEL II DISEBUT HUKUM
PENGELOMPOKAN GEN SECARA BEBAS ( THE LAW OF
INDEPENDENT ASSORTMENT OF GENES)

Hukum ini menyatakan alel memisah secara bebas ketika terjadi pembelahan
secara reduksi ( meiosis) pada saat pembentukan gamet.

Tabel hubungan antara banyaknya sifat beda, gamet,kombinasi F2,fenotip


F2,genotif F2 apabila terdapat dominansi.

Banyak Mac Banyak Banyak Banyak Banyak Banyak banya


nya am nya nya nya nya nya knya
sifat gam kombin fenotif kombin kombin kombin maca
beda et asi dalan asi asi asi baru m
dari dalam F2 persis homozi yang genoti
F1 F2 dalam got homozi f
F1 got dalam
F2
1 2 4 2 2 2 0 3
2 4 16 4 4 4 2 9
3 8 64 8 8 8 6 27
4 16 256 16 16 16 14 81
FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC

Ke-n 2n (2n)2 2n 2n 2n 2n-2 3n

Law of Independent Assortment


Setiap allel pada pasangan gen berpisah secara independen dari pasangan gen
lain pada pembentukan gametnya

KesetaraanHukumMendel II danmeiosis

3. Hukum Mendel III (Perluasan Hukum Mendel)


a. Dominan Inkomplit
b. Kodominan
c. Allel Multipel
d. Pleiotrophy
e. Poligenic Inheritance
f. Epistasis
FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC

g. Sex Linked
a.1 Dominan Inkomplit (Dominan Tak Penuh)
Alel tidak sepenuhnya dominan
Menghasilkan fenotip dengan sifat antara

b.1 Kodominan dan Alel Ganda


Kasus Kodominan dan Alel Ganda
Alel Ganda : dalam satu lokus/gen> 2 alel contoh : Golongan Darah pada
manusia dan SistemABO = 3 alel
FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC

Alel IA bersifat kodominan terhadap alel IB Alel IA dan IB bersifat dominan


terhadap alel I0
c.1. Epistasis.
Sifat Poligenik : suatu sifat dikendalikan oleh banyak gen
Pleiotropi : satu gen terekspresi dalam banyak sifat
Ekspresi 1 gen bergantung pada gen lainnya
Warna Bulu Tikus:
B Bulu Hitam
b Bulu Coklat
C Punya pigmen
c Tak punya
pigmen
FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC

d. Sex Linked
Sex-limited inheritance
- Fenotip spesifik hanya ada pada satu jenis kelamin tertentu
- Contoh : Sapi jantan tidak memproduksi susu
Sex-influenced inheritance
- Jenis kelamin mempengaruhi ekspresi fenotip tapi tidak hanya ada
pada satu jenis kelamin
- Contoh : Bulu ayam jantan lebih panjang dan kruwel sedangkan bulu
ayam betina lebih pendek dan lebih bulat
Sifat yang dibawa pd kromosom seks memiliki pola penurunan sifat yang
berbeda
Pada manusia: gen sex linked umumnya ada pada kromosom X
Bila sifat sex-linked resesif :
- Wanita : terekspresi bila homozigot
- Pria : akan terekspresi (hemizygous)

e. Pleiotrophy
FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC

Satu gen mempengaruhi banyak sifat


Hb Sickle Cell
f. Poligenic Inheritance
Sesetengah ciri individu ditentukan oleh kesan gabungan beberapa gen. Ini
dikenali sebagai ciri poligenik atau selanjar. Salah satu ciri poligenik ialah
warna kulit dimana warna kulit seseorang adalah hasil dan interaksi
beberapa gen yang mengkodkan warna kulit.

Persamaan dan perbedaan ketiga hukum Mendel tersebut adalah :


Persamaan :
Pada Hukum Mendel 1, 2 dan 3 berlaku hal-hal sebagai berikut :
a. Setiap organisme dikendalikan oleh sepasang gen. Satu berasal dari
induk jantan dan satu dari induk betina.
b. Setiap sepasang gen menunjukan bentuk alternatif sesamanya yang
mengatur variasi pada karakter misalnya, tinggi atau pendek, bulat atau
keriput, asam atau manis. Kedua bentuk alternatif itu disebut alel
(konsep mengenai alel).
c. Bila pasangan faktor itu terdapat bersama sama, faktor dominan akan
menutupi faktor resesif.
FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC

Perbedaan :
a. Hukum Mendel 1 (Hukum Dominan) : menitikberatkan pada
sifat/gen/alel yang dominan yang akan terekspresikan, hal ini dapat
dilihat baik pada persilangan monohibrid maupun pada persilangan
dihibrid.
b. Hukum Mendel II (Hukum segregasi) : pada pembentukan gamet,
kedua gen yang merupakan pasangan alela itu akan memisah, hal ini
dapat dibuktikan atau dilihat pada persilangan baik monohibrid maupun
pada dihibrid.
c. Hukum Mendel III (Hukum Berpasangan secara bebas) : alel dengan
gen sifat yang berbeda tidak saling memengaruhi. Hal ini menjelaskan
bahwa gen yang menentukan misalnya tinggi tanaman dengan warna
bunga suatu tanaman, tidak saling memengaruhi. Hal ini hanya berlaku
pada persilangan dihibrid dan untuk gen yang letaknya berjauhan.

2. Hitung berapa probabilitas suatu pasangan suami istri akan memperoleh


3 orang perempuan secara berturut-turut?
Jawab :
Karena yang diinginkan 3 orang anak perempuan berturut-turut, maka n = 3,
oleh karena itu untuk menjawab dapat digunakan pedoman segitiga Pascal,
yaitu :
1
1 1 (a + b)1
1 2 1 (a + b)2
1 3 3 1 (a + b)3
(a + b)3 = a3 + 3a2b + 3ab2 + b3
diketahui kemungkinan untuk lahirnya anak perempuan dan anak laki-laki
adalah sama, yaitu .
Misalkan : a kemungkinan lahirnya anak perempuan ()
b kemungkinan lahirnya anak laki-laki ()
K (3 anak perempuan) = a3 = ()3 = 1 / 8
FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC

3. Pada anjing labrador, rambut kuning adalah bersifat dominan terhadap


rambut cokelat dan lidah panjang dominan terhadap lidah pendek.
Bagaiman perbandingan genotif dan perbandingan fenotif keturunan
hasil persilangan anjing jantan hetrozigot dengan anjing betina homozigot
resesif untuk kedua sifat. Tunjukkan skema persilangannya!
Jawab :
Diketahui : Genotif KK (kuning, Dominan), PP (lidah panjang, Dominan), kk
(cokelat, resesif), pp (lidah pendek, resesif)
P: cokelat, pendek x Kuning, panjang

kkpp KkPp

Gamet : kp KP, Kp, kP, kp

F1 :

Gamet

KP Kp kP kp

Gamet

KkPp Kkpp kkpp


kkPp (cokelat,
Kp (kuning,panja (kuning,pende (cokelat,
panjang )
ng) k) pendek)

Rasio Genorpe :
KkPp : Kkpp : kkPp : kkpp
1 1 1 1

Rasio Fenotipe :
Kuning, Panjang : Kuning, Pendek : Cokelat, Panjang :
Cokelat, pendek ( 1 : 1 : 1 : 1)

4. Tuliskan semua kemungkinan genotipe dan fenotipe keturunan dari


pasangan suami istri berikut :

a. Ayah (golongan darah A) Ibu (golongan darah AB)


FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC

b. Ayah (golongan darah O) Ibu (golongan darah B)


c. Ayah (golongan darah A) Ibu (golongan darahB)

Jawab :

a. Ayah (golongan darah A) Ibu (golongan darah AB)

P = IAIA IAIB

G = IA IA, IB

F1 =

IAIA = Golongan darah A = 50 %

IAIB = Golongan darah AB = 50 %

P = IAIO IAIB

G = IA, IO IA, IB

F1 =

IAIA = Golongan darah A 50 %

IAIO = Golongan darah A

IBIO = Golongan darah B = 25 %

IAIB = Golongan darah AB = 25 %

b. Ayah (golongan darah O) Ibu (golongan darah B)

P = IOIO I B IB

G = IO IB

F1 =
FINAL EXAM EVOLUTION AND GENETIC

IBIO = Golongan darah B = 100 %

P = IOIO I B IO
G = IO IB , IO

F1 =

IBIO = Golongan darah B = 50 %

IOIO = Golongan darah O = 50 %

c. Ayah (golongan darah A) Ibu (golongan darahB)

P = IAIA I B IB

G = IA IB

F1 =

IAIB = Golongan darah AB = 100 %

P = IAIO I B IO
G = IA, IO IB , IO

F1 =

IAIO = Golongan darah A = 25 %

IBIO = Golongan darah B = 25 %

IAIB = Golongan darah AB = 25 %

IOIO = Golongan darah O = 25 %

Anda mungkin juga menyukai