Anda di halaman 1dari 23

NAMA KELOMPOK:

Dedy Darmadi
Nia Septiani
Luh ariani
Wayan Kapita KM
A.Pengantar tentang Pola Pewarisan Sifat
pada Hukum Mendel
Hipotesis yang sekarang digunakan untuk menjelaskan
mengenai penurunan sifat pada mahluk hidup adalah sifat
yang diturunkan dari induk kepada keturunannya
dikendalikan oleh gen.gen ini sendiri merupakan karakter
yang dimiliki oleh induk yang unik untuk setiap
organisme.pada keturunan gen ini dicampurkan sehingga
menghasilkan karakter baru yang merupakan perpaduan
kedua induk penemuan tentang konsep gen ini melahirkan
banyak perubahan pada dunia ilmu pengetahuan terutama
pada bidang biologi dan kedokteran bahkan melahirkan
cabng ilmu baru yaitu genetika.
Konsep gen ini sendiri dilahirkan dilahirkan dari kebun kecil
yang menjadi laboratorium botani dari gregory
mendel.pekerjaan dua mendel melahirkan dua hukum
dasar genetika dan menyediakan pondasi untuk
menjelaskan mengenai penurunan sifat pada mahluk hidup
serta aplikasi biologi pada bidang kawin silang,pembuatan
peta silsilah,seleksi genetik,terapi gen,rekayasa genetika
hingga kloning.
B.Pewarisan Sifat Menurut Mendel
1. Penelitian Gregory Mendel
Tahun 1850-an ,mendel melakukan penelitian
sederhana dalam bidang pemuliaan tanaman ,proses
pemuliaan tanaman konsep dasar yang harus diketahui
adalah mekanisme penurunan sifat dari induk kepada
keturunannya
Mendel melakukan penelitian untuk mengetahui
penurunan sifat dari induk kepda keturunannya dengan
menggunakan tanaman kacang ercis.tanaman ini dipilih
oleh mendel sebagai objek penelitiannya
sifat-sifat kacang ercis
a.Mempunyai jenis-jenis yang memiliki sifat beda yang
mencolok,yaitu sebagai berikut
1) Bentuk biji :bulat >< kisut
2) Warna biji:kuning >< hijau
3) Warna bunga:ungu >< putih
4) Sifat kulit biji:halus >< kasar
5) Warna buah: hijau >< kuning
6) Letak bunga: diketiak >< di ujung
7) Tinggi bunga : tinggi >< pendek
b. Dapat melakukan penyerbukan sendiri
c. Mudah melakukan penyerbukan silang
d. Cepat berbuah atau berumur pendek
e. Mudah dipelihara
f. Ukuran tanaman relatif kecil
Pada penelitian ini,mendel menyilangkan dua galur
murni,dengan sifat sangat kontras (sebagai contoh memiliki
bungan ungu dan bunga putih).proses penyilangan ini
dekenal dengan istilah hibridisasi.kedua galur murni yang
digunakan sebagai induk dikenal denagn istialah Generasi P
(generasi parental) dan hibrid yang dihasilkan dari proses
hibridisasi dikenal dengan istilah Generasi F1 ,bila hibrid
tersebut melakukan persilangan antar mereka,maka akan
dihasilkan Generasi F2 dan seterusnya.pada penelitiannya
mendel tidak menemukan sifat yang merupakan
percampuran antara sifat dari dua induk (sebagai contoh
persilangan antara tanaman berbunga ungu dan putih tidak
menghasilkan keturunan dengan bunga berwarna ungu
pucat).
Mendel melakukan analisa penelitiannya menggunakan data
yang diperoleh dari Generasi F2 dan menyusun beberapa
hipotesa:
a. Setiap sifat dariorganisme dikendalikan oleh sepasang faktor
keturunan,satu dari induk jantan dan satu dari induk betina.
b. Tiap pasangan faktor keturunan menunjukan bentuk
alternatif sesamanya seperti merah atau putih,bulat atau
kisut,kasar atau licin,manis atau asam dan sebagainya.kedua
bentuk alternatif tersebut dinamakan alel
c. Satu dari pasangan tersebut bersifat dominan dan menutup
alel yang bersifat rsesif apabila keduanya ada bersama sama
d. Pada saat pembentukan gamet (pembelahan
miosis,pasangan faktor keturunan memisah secara bebas
e. Individu murni mempunyai dua alel yang sama yaitu
dominan saja atau resesif
2.Hukum Segregasi
Hasil persilangan mendel untuk untuk 7 karakter kacang ercis
karakter Sifat dominan Sifat resesif Jumlah generasi Rasio
f2 dengan sifat
dominan resesif
Warna bunga ungu putih 705:224 3,15:1
Posisi bunga ketiak puncak 651:207 3,14:1
Warna biji kuning hijau 6022:2001 3,01:1
Bentuk biji bulat kisut 5474:1850 2,96:1
Sifat kulit buah halus kasar 882:299 2,95:1
Warna kulit hijau kuning 428:277 2,82:1
buah
Tingi batang tinggi pendek 787:277 2,84:1
Berdasarkan hipotesis yang dibuat yang dibuat oleh mendel
dan data hasil penelitian ini,maka tedapat empat konsep
dasar yang dapat menjelaskan rasio 3:1 antara sifat
dominan dan resesif pada generasi F2
a) Bentuk alternatif dari gen menyebabkan variasi pada
keturunan yang dihasilkan
b) Untuk setiap krakter,suatu organisme mewarisi dua
salinan gen,satu dari setiap induk
c) Jika terdapat dua alel berbeda pada satu lokus ,alel
dominan akan memengaruhu karakter utama dari individu
sedangkan alel resesif tidak akan memengaruhi karakter
dari individu
d) Dua alel untuk satu karakter yang diturunkan terpisah satu
sama lain selama proses pembentukan gamet dan
berakhir pada gamet yang berbeda .konsep ini selanjutnya
dikenal dengan istilah hukum segregasi
contoh lain dari penerapan hukum segregasi untuk menduga
penurunan sifat dari induk kepada keturunannya.mendel
menyilang kan tanaman ercis berbatang tinggi dengan
tanaman ercis berbatang pendek .simbol untuk batang tinggi
adalah TT dan untuk batang pendek adalah tt.Diagram
persilangannya dapat ditulis sebagai beriku
P1 : ↗ TT >< † tt
)pendek( )tinggi(
G: T t
F2: Tt(tinggi)
P2: F1 >< F1
Tt >< Tt
G: T,t >< T,t
:F2 † ↗ T t

T 1. TT(tinggi) 2. Tt (tinggi)
t 3. Tt(tinggi) 4.Tt(pendek)
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa:
₋ Perbandinagn genotipe F2 = TT Tt = 1: 2:1
₋ Perbandingan fenope F2 = tinggi : pendek=3:1
Walaupun demikian,tidak selamanya persilangan monohibrid
akan menghasilkan ratio 3:1. terdapat beberapa
pengecualian hukum segregasi ini pada persilangan yang
melibatkan satu gen.
a.Testcros
Pada metode ini,karakter yang akan dicari genetipenya
disilangkan dengan organisme yang memiliki karakter yang
disebabkan oleh alel yang sama.jika semua keturunan
memiliki satu karakter maka organisme tersebut memiliki
alelhomozigot,sementara bila terdapat beberapa karakter
maka organisme tersebut memiliki alel heterozigot.aktivitas
ini dikenal dengan istilah testcros.testcros merupakan salah
satu alat penting bagi para ahli genetik untuk mengetahui
suatu karakter,pakah disebabkan oleh alel yang sama atau
berbeda
b. Backcros
Selain testcros,terdapat juga istilah backcross yang memiliki
tujuan untuk mencari genotipe induk.perbedaan nya adalah
pada backcross,individu F1 yang dihasilkan dikawinkan
dengan salah satu induknya(induk dominan atau induk
resesif)
3 HUKUM INDEPENDENT ASSORTMENT
Hukum I mendel(hukum sgregasi)dirumuskan oleh mendel melalui
hasil pengamatannya pada penurunan sartu jenis karakter
saja,yangdikenal dengan istilah monohibrid.pada
kenyataanny,dialam proses monohibrid relatif jarang
ditemukan.umumnya terjadi persilangan lebih satu
karakter,persilangan ini dikenal dengan istilah dihibrid dimana
terjadi persilangan dengan dua karakter berbeda atau bersilangan
antara dua inidividu yang memiliki alel berbeda didua lokus yg
berbeda
Dengan mengikuti proses penurunan dua karakter,mendel melahirkan
hukum keduannya yaitu pada oeristiwa fertilisasi gen yang dibawa
oleh gamet jantan atau gamet betina akan berpasangan secara
bebas dan membentuk zigot.
contoh Persilangan yang melibatkan dua karakter :pada
penelitian yang dilakukannya,mendel mengamati pewarisan
karakter ukuran batang dan warna bunga.sebagai
parentalnya,ia menggunakan kacang ercis btang tinggi bunga
ungu dengan batang pendek bunga putih.kedua parental
tersebut bersifat homozigot
Bagan persilangan nya adalah sebagai berikut.
P1: TTUUU >< ttuu
(tinggi,ungu) ( pendek,putih)
G : TU tu
F1: TtUu
(tinggi,ungu)
P2: F1 >< F1
TtUu TtUu
G: TU,Tu,tU,tu TU,Tu,tU,tu
F2 :
↗ TU Tu tU tu

1 2 3 4
TU TTUU TTUu TtUU TtUu
Tinggi,ungu Tinggi,ungu Tinggi,ungu Tinggi,ungu
Tu 5 6 7 8
TTUu Ttuu TtUu Ttuu
Tinggi,ungu Tinggi,putih Tinggi,ungu Tinggi,putih
tU 9 10 11 12
TtUU TtUu ttUU ttUu
tu 13 14 15 16
TtUu Ttuu ttUu Ttuu
Tinggi,ungu Tinggi,putih Pendek,ungu Prndek putih

Jadi,perbandingan genotipe f2= TTUU : TTUu :


Ttuu:TtUU:TtUu: ttUU : ttUu : ttuu =1:2:1:1:2:4:2:1:2:1
Fenotipe pada F2 yaitu :
a. Tinggi,ungu,ditunjukan oleh nomor 1,2,,3,4,5,7,9,10 dan
13.
b. Tinggi,putih ditunjukan oleh nomor 6,8 dan 14
c. Pendek,ungu ditunjukan oleh nomor 11,12 dan 15
d. Pendek,putih ditunjukan oleh nomor 16
Jadi,perbandingan fenotipe F2 = tinggi ungu: tinggi putih
:pendek ungu: pendek putih = 9:3:3:1
Dari hasil persilangan dihibrid tersebut dapat diketahui
beberapa hal yaitu
e. Parental bersifat homozigot
f. F1 semuanya tinggi,ungu heterozigot
g. Tinggi (T) dominan terhadap pendek (t) dan ungu (U)
dominan terhadap putih(u)
h. Perbandingan fenotipe generasi F2 adalah 9:3:3:1
e. Pada F2 terdapat kombinasi baru ,tinggi putih dan pendek
ungu ini menunjukan bahwa pasangan gen pada waktu
pembentukan gamet akan memisah dan membentuk
kombinasi dengan salah satu anggota pasangan gen lain
secara acak
f. Dari persilangan tersebut didapatakan juga genotipe baru
yaitu T- U-dan t-U- genotipe baru ini disebut rekombinan
4.Hukum mendel dan hukum
probabilitas
Berdasarkan penjelasan hukum mendel ,kita dapat menarik
kesimpulan bahwa keseluruhan hukum tersebut berdasarkan
kepada model matematika,terutama hukum probabilitas.hal
ini berkaitan dengan kejadian bebas penbentukan gamet yang
dijelaskan hukum segregasi dan hukum indenpendent
assortment.pemahaman mengenai hukumn probabilitas ini
memungkinkan kita untuk menduga kemungkinan karakter
yang dimiliki oleh anak melalui proses
monohibrid,dihibrid,maupun persilangan yang lebih
kompleks.
1. Hukum perkalian,yang menyatakan bahwa peluang
mendapatkan dua kejadin bebas secara bersamaam adalah
dengan mengalian peluang masing-masing kejadian tersebut
Sebagai contoh,peluang mendapatkan alel RR dari persilangan
induk dengan alel Rr dan Rr adalah peluan gamet R dari
sperma dikalikan peluang gamet R dari telur
1 1 1
2 2 4
2.Hukum penjumlahan,yang menyatakan bahwa peluang
mendapatkan salah satu dari dua kejadian atau lebih
kejadian bebas adalah dengan menjumlahkan peluang
dari masing-masing kejadian tersebut.
Sebagai contoh,peluang mendapatkan alel heterozigot dari
persilangan induk dengan alel Rr dan Rr adalah peluang
mendapatkan R dari sperma dan telur ditambah kan
peluang mendapatkan r dari sperma dan telur.
a. Peluang mendapatkan R dari sperma dan telur
1 1 1
2 2 4
b.Peluang mendapatkan r dari sperma dan telur
1 1 1
2 2 4

c.Peluang mendapatkan heterozigot 1 1 1


4 4 2

Anda mungkin juga menyukai