DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
A. TOPIK
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
C. KLIEN
1. Kriteria Klien
Klien yang sudah kooperatif
Klien dengan rencana akan pulang
2. Proses Seleksi
Mengidentifikasi pasien dengan rencana akan pulang
Mengkomunikasikan dengan perawat ruangan untuk memilih pasien yang sesuai
Membuat kontrak dengan pasien yang sudah dipilih.
Menjelaskan bahwa pasien akan digabung dengan pasien lain dalam satu
kelompok.
3. Data klien
No Klien Kondisi
1 Nia Halusinasi
2 Sahara Isolasi
3 Rika Hdr
Hari : Jumat
Tanggal : 15 maret 2020
Pukul :10.30 WIB
Tempat :Ruang Cendrawasih RSJ Daerah Provinsi Lampung
Terapis :
Leader : Evi Restu Asih
Co leader : Kurratu Aini
Observer :Ryo ramanda
●○●∆⌂○●
○ ○
Fasilitator :a. Rini Putri Anisa ● ●
○ ○
b. Martin Alvian ● ●
○ ○
●○●○●
☺
Setting Tempat
Terapis dan klien duduk membentuk lingkaran
Ruangan nyaman dan tenang
Bagan setting
Keterangan:
⌂ : Leader
∆ : Co Leader
○ : Perawat/ Fasilitator
● : Pasien
Alat :
a. Artikel
b. karpet
c. papan nama pasien dan terapis
Metode :
a. Diskusi
b. Sharing persepsi
Langkah Kegiatan
a. Persiapan
a) Membuat kontrak dengan klien tentang TAK.
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
2) Evaluasi / validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini.
b) Menanyakan masalah yang dirasakan
c) Menanyakan Penerapan TAK yang lalu.
3) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu membaca dan memberikan
pendapatnya kepada orang lain
b) Terapis menjelaskan aturan main berikut
° Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada
terapis
° Lama kegiatan 45 menit
° Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap kerja
a. Tentukan bacaan yang akan dibaca yaitu “Semangkuk Bakso”
b. Bacalah isi artikel “Semangkuk Bakso” selama 10 menit (jika mungkin berikan
foto kopi bacaan pada klien).
c. Tanyakan pendapat klien mengenai apa saja perilaku baik dan buruk yang terdapat
dalam artikel “Semangkuk Bakso”.
d. Tanyakan pendapat klien lain terhadap perilaku baik dan buruk yang terdapat dalam
artikel “Semangkuk Bakso” pendapat klien sebelumnya.
e. Berikan pujian/penghargaan atas kemampuan klien memberi pendapat.
f. Ulangi c,d, dan e sampai semua klien mendapat kesempatan.
g. Beri kesimpulan tentang bacaan.
d. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
3. Mengkaji klien yang akan pulang.
b. Tindak lanjut
1.Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan membaca dan mendiskusikan
pada orang lain.
2.Membuat jadwal membaca
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang.
2. Menyepakati waktu dan tempat.
No Nama klien
Aspek yang dinilai
1. Memberi pandapat tentang
bacaan
2. Memberi tanggapan terhadap
pendapat klien
3. Mengikuti kegiatan sampai
selesai
Petunjuk:
Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda √ jika ditemukan pada
klien atau x jika tidak ditemukan.
B. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien.
contoh catatan:
Klien mengikuti TAK stimulasi persepsi(baca),klien mampu memberi pendapat benar
tentang bacaan dan memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain serta
mengikuti sampai selesai,anjurkan klien membaca(buat jadwal).
PENGORGANISASIAAN
h. Terapis
Dikisahkan, biasanya di hari ulang tahun Putri, ibu pasti sibuk di dapur memasak dan
menghidangkan makanan kesukaannya. Tepat saat yang ditunggu, betapa kecewa hati si Putri,
meja makan kosong, tidak tampak sedikit pun bayangan makanan kesukaannya tersedia di sana.
Putri kesal, marah, dan jengkel. Ditunggu sampai siang, tampaknya orang serumah tidak peduli
lagi kepadanya. Tidak ada yang memberi selamat, ciuman, atau mungkin memberi kado
untuknya. Dengan perasaan marah dan sedih, Putri pergi meninggalkan rumah begitu saja dan
melewati sebuah gerobak penjual bakso. tiba-tiba Putri sadar, betapa lapar perutnya! Dia
menatap nanar kepulan asap di atas semangkuk bakso."Mau beli bakso, neng? Duduk saja di
dalam," sapa si tukang bakso. "Mau, bang. Tapi saya tidak punya uang," jawabnya tersipu malu.
"Bagaimana kalau hari ini abang traktir kamu? Duduklah, abang siapin mi bakso yang super
enak." Putri pun segera duduk di dalam. Tiba-tiba, dia tidak kuasa menahan air matanya, "Lho,
kenapa menangis, neng?" tanya si abang. "Saya jadi ingat ibu saya, bang. Sebenarnya... hari ini
ulang tahun saya. Malah abang, yang tidak saya kenal, yang memberi saya makan. Ibuku sendiri
tidak ingat hari ulang tahunku apalagi memberi makanan kesukaanku. Saya sedih dan kecewa,
bang." "Neng cantik, abang yang baru sekali aja memberi makanan bisa bikin neng terharu
sampai nangis. Lha, padahal ibu dan bapak neng, yang ngasih makan tiap hari, dari neng bayi
sampai segede ini, apa neng pernah terharu begini? Jangan ngeremehin orangtua sendiri neng,
ntar nyesel lho." Putri seketika tersadar, "Kenapa aku tidak pernah berpikir seperti itu?"
Setelah menghabiskan makanan dan berucap banyak terima kasih, Putri bergegas pergi. Setiba di
rumah, ibunya menyambut dengan pelukan hangat, wajah cemas sekaligus lega, ternyata
dirumahnya, ibu sudah menyiapkan makanan kesukaan putri dan menyiapkan kejutan untuknya
dengan mengundang teman-teman serta paman bibinya di hari ulang tahunnya,
"Ibu, maafkan Putri, Bu," Putri pun menangis dan menyesal di pelukan ibunya.