P : BB >< bb
(bulat) (keriput)
Gamet: B b
F1 : Bb
(bulat)
F1 >< F1 : Bb >< Bb
Gamet : B B
b b
F2 : BB Bb Bb bb
(bulat) (bulat) (bulat) (keriput)
Hukum Mendel II dikenal dengan hukum Asortasi atau hukum berpasangan secara
bebas. Jadi setiap gen/sifat dapat berpasangan secara bebas dengan gen/sifat lain.
Meskipun demikian, gen untuk satu sifat tidak berpengaruh pada gen untuk sifat yang
lain yang bukan termasuk alelnya. Hukum Mendel II dapat diterangkan melalui
persilangan Dihibrid, yaitu persilangan dengan dua sifat beda. Dengan hasil persilangan
dihibrid tersebut mempunyai perbandingan keturunan 9 : 3 : 3 : 1
Cth; persilangan Dihibrid
P : BBKK (bulat, kuning) >< bbkk (keriput, hijau)
G : BK bk
F1 : BbKk (bulat, kuning)
F1 >< F1 : BbKk >< BbKk
G : BK, Bk, bK, bk BK, Bk, bK, bk
F2
Gamet BK Bk bK Bk
BBKK BBKk BbKK BbKk
BK
1 2 3 4
BBKk BBkk BbKk Bbkk
Bk
5 6 7 8
BbKK BbKk bbKK bbKk
Bk
9 10 11 12
BBKk BBkk BbKk Bbkk
Bk
13 14 15 16
Ket:
Bulat kuning pada kotak nomer: 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 13 (jumlah 9)
Bulat hijau pada kotak nomer: 6, 8, 14 (jumlah 3)
Keriput kuning pada kotak nomer: 11, 12, 15 (jumlah3)
Keriput hijau pada kotak nomer: 16 (jumlah 1)
Jadi perbandingan bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput
hijau = 9 : 3 : 3 : 1
Tabel. Hubungan antara Sifat Beda, Banyaknya Macam Gamet pada F1 dan
Perbandingan Fenotip pada F2
Jumlah Kemungkinan Macam
Perbandingan fenotip pada F2
sifat beda macam fenotip gamet F1
1 11 2 3:1
2 121 4 9:3:3:1
3 1331 8 27 : 9:9:9:3:3:3:1
4 14641 16 81:27:27:27:27:9:9:9:9:9:9:3:3:3:3:1
5 15101051 32 243:81:81:81:81:81: dan seterusnya
n
N Dan seterusnya 2 3n : dan seterusnya
c. Kegiatan Akhir 10 TM
Siswa bersama guru menyimpulkan hukum Mendel dan menit
implementasinya pada pewarisan sifat.
Pertemuan 2 (2 × 45 menit)
Kegiatan Pembelajaran waktu ket
Tatap Muka : 10 TM
a. Pendahuluan menit
Doa bersama dipimpin oleh siswa ( Nilai Religius )
Guru secara kekeluargaan menyapa siswa dengan mengabsen
kehadirannya
Motivasi :
Guru menanyakan kembali prinsip hukum Mendel.
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan
jumlah kotak kancing genetika kebenaran hukum Mendel dengan
model persilangan dengan Kegiatan 5.1.
Guru memberi pengarahan cara penggunaan kancing genetika
b. Kegiatan Inti 70 TT
1) Eksplorasi : menit
Siswa menyiapkan Kegiatan 5.1 dengan mengambil seperangkat
kancing genetika.
Siswa secara teliti dan kerjasama kelompok melakukan
pengujian hukum Mendel I dengan model perkawinan
monohibrid dengan menggunakan Kegiatan 5.1.
Siswa melanjutkan dengan menguji hukum Mendel II dengan
model perkawinan dihibrid dengan menggunakan petunjuk yang
diberikan guru.
2) Elaborasi
Siswa mencatat hasil penghitungan dan membulatkan
perbandingan.
Siswa menyimpulkan hasil penghitungan dengan hasil teoritik
menurut hukum Mendel.
Siswa menyusun laporan hasil kegiatan.
3) Konfirmasi :
Guru memberikan konfirmasi hasil kegiatan siswa
c. Kegiatan Akhir 10
Guru mengumpulkan hasil kegiatan setiap kelompok, menit
kemudian menghitung hasil kelas.
Siswa menyimpulkan perbandingan antara hasil kelompok
dan hasil kelas.
Siswa mengumpulkan laporan hasil kegiatan.
Pertemuan 3 (2 × 45 menit)
Kegiatan Pembelajaran waktu ket
Tatap Muka : 10 TM
a. Pendahuluan menit
Doa bersama dipimpin siswa sebagai ungkapan rasa syukur
kepada Allah SWT (Nilai Religius)
Guru mengabsen kehadiran siswa
Apersepsi :
Guru menanyakan kembali prinsip perbandingan hukum
Mendel hasil monohibrid,dihibrid,trihibrid
Guru mengkaitkan dengan adanya perubahan perbandingan
Mendel
b. Kegiatan Inti 75 TM
1) Eksplorasi : menit
Siswa bersama guru mendiskusikan sifat intermediat/dominan
tidak sempurna dan kodominan
Siswa bersama guru mendiskusikan penyimpangan semu
hukum Mendel,meliputi :
- Interaksi beberapa pasang alel,dengan contoh persilangan
pada pial ayam
- Kriptomeri, dengan contoh persilangan pada Linaria
maroccana
- Polimeri, dengan contoh persilangan pada biji gandum
- Epistasis/hipostasis
2) Elaborasi :
Siswa dibimbing guru mencari formula angka perbandingan
penyimpangan semu hukum Mendel berdasar atas prinsip Mendel
yang ada
c. Kegiatan Akhir 5
Siswa bersama menyimpulkan hubungan hukum Mendel menit
dengan berbagai pola penurunan sifat.
Pertemuan 4 (2 × 45 menit)
Kegiatan Pembelajaran waktu ket
Tatap Muka : 10 TM
a. Pendahuluan menit
Guru menanyakan kepada siswa apakah prinsip-prinsip hukum
Mendel dapat diterapkan dengan mudah pada manusia.
Siswa bersama guru mendiskusikan kesulitan mempelajari
genetika pada manusia.
Siswa bersama guru mendiskuikan penggunaan peta silsilah untuk
mempelajari genetika manusia.
b. Kegiatan Inti 70 TT
1) Eksplorasi menit
Guru menjelaskan prinsip pewarisan sifat golongan sistem
ABO, MN, dan Rh.
Guru memberikan beberapa contoh permasalahan golongan
darah pada manusia dan siswa memecahkan permasalahan
tersebut.
Guru menjelaskan beberapa kelainan genetis pada manusia
untuk dapat menghindarinya
2) Elaborasi :
Guru memberikan beberapa persoalan gangguan/penyakit
genetis pada manusia dan siswa dengan cermat, teliti
memecahkan persoalan tersebut.
Siswa mendiskusikan upaya perbaikan keturunan pada
tumbuhan dan hewan
Siswa mendiskusikan upaya perbaikan keturunan pada
manusia.
3) Konfirmasi :
Guru menekankan perbedaan golongan darah sistem ABO,Rh
dan MN.
c. Kegiatan Akhir 10
Bersama siswa menyimpulkan prinsip penerapan genetika menit
pada manusia.
A. Kompetensi Dasar
3.6. Memahami pola-pola hereditas pautan dan pindah silang .
4.6.Mengevaluasi pola-pola hereditas pautan dan pindah silang.
C. Materi Pembelajaran
Determinasi Seks
Deteminasi seks, seperti halnya penentuan ciri khas lain dari makhluk hidup, diturunkan
dari induk kepada turunannya. Mekanisme penentuan jenis kelamin ini melalui mekanisme
yang sama dengan penentuan ciri lain.
penentuan jenis kelamin satu individu bergantung pada kromosom seks. Penentuan ini
dilakukan semenjak pembentukan gamet dan proses fertilisasi. Berdasarkan tipe
kromosom dan makhluk hidup yang memilikinya, determinasi seks dapat dibedakan atas
tipe XY, Z , XO, dan ZO.
1. Tipe XY
Determinasi seks berdasarkan kromosom tipe XY ini berlaku pada manusia, sebagian
hewan, dan tumbuhan. Pada betina, memiliki jenis kromosom seks XX, sedangkan jantan
memiliki jenis kromosom seks XY.
Jika diperhatikan, kromosom dalam sel tubuh, misalnya pada lalat Drosophila, berada
dalam keadaan berpasangan dengan kromosom homolognya. Pada lalat Drosophila betina,
Kromosom X dan Y diberikan dari satu sel ke sel keturunannya seperti kromosom lain,
kecuali saat proses meiosis. Sel tubuh betina memiliki sepasang kromosom X sehingga
saat meiosis dan pembentukan gamet, semua sel gamet betina memiliki kromosom X.
Adapun sel tubuh jantan memiliki kromosom X dan Y sehingga saat meiosis dan
pembentukan gamet, terdapat gamet dengan kromosom X dan gamet dengan kromosom Y.
Melalui fertilisasi, gamet jantan melebur dengan gamet betina menghasilkan individu XX
(betina) dan XY (jantan) dengan perbandingan fenotipe 1:1. Oleh karena itu, kemungkinan
didapat individu jantan adalah 50% dan betina 50%.Mekanisme kromosom X dan Y juga
terjadi pada manusia dan menghasilkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan
kemungkinan yang sama.
2. Tipe ZO
Penentuan jenis kelamin berdasarkan tipe ini berlaku pada beberapa unggas, kupu-kupu,
reptil, dan beberapa jenis ikan. Penentuan jenis kelamin tipe ini kebalikan dengan tipe XY.
Jika manusia laki-laki XY dan perempuan XX, pada tipe ini terjadi kebalikannya. Untuk
menghindari kekeliruan, maka dipakai lambang ZZ untuk jantan dan Z untuk betina.
3. Tipe XO
Pada tipe ini, kromosom seks atau gonosom yang dimiliki jantan hanya X saja (XO),
sedangkan betina XX. Penentuan jenis kelamin tipe ini berlaku pada beberapa jenis
serangga, seperti kutu, belalang, serta anggota Orthoptera dan Heteroptera lain.
4. Tipe Ploidi
Penentuan jenis kelamin tipe ini tidak ditentukan oleh kromosom kelamin, tetapi
ditentukan oleh jumlah set kromosom yang dimiliki. Pada lebah, betina memiliki jumlah
kromosom diploid (2n) hasil fertilisasi. Adapun lebah jantan merupakan individu haploid
(n) yang dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu utuh meskipun tidak dibuahi.
Proses ini disebut juga partenogenesis.
Pautan
Pautan adalah ikatan dua gen atau lebih yang terletak pada kromosom yang sama dan
selalu memisah bersama sama. Pautan dibedakan menjadi dua : Pautan pada autosomal
dan pautan pada kromosom seks.
Pautan autosomal/pautan gen menurut Morgan adalah gen–gen yang terletak pada
kromosom yang sama tidak dapat bersegrasi secara bebas dan cenderung diturunkan
bersama. Misalnya : persilangan pada lalat buah. Abu abu sayap normal dengan lalat buah
hitam sayap vestigial, bila gen BV, dan bv terletak pada kromosom yang sama.
Pautan seks adalah suatu sifat yang diturunkan yang tergabung dalam gonosom. Gen yang
ada dalam setiap makhluk hidup sangat banyak,sedangkan kromosom yang ada hanya
sedikit. Hal tersebut mengakibatkan di dalam satu kromosom terdapat lebih dari satu gen.
Gen Lethal
Gen lethal merupakan gen yang menyebabkan kematian individu yang memilikinya bila
dalam keadaan homozigot. Ada dua jenis gen lethal, yaitu lethal dominan dan lethal
resesif.
Lethal dominan menyebabkan kematian dalam keadaan homozigot dominan.
Contoh: persilangan antara tikus kuning dengan sesamanya
p :tikus kuning x tikus kuning
Kk Kk
F : KK : tikus kuning (lethal)
2Kk : tikus kuning
kk : normal
Rasio fenotif yang hidup antara tikus kuning : normal = 2 : 1 karena tikus kuning
homozigot dominan selalu lethal.
Lethal resesif menyebabkan kematian dalam keadaan homozigot resesif.
Contoh: persilangan antara jagung berdaun hijau dengan sesamanya
p : jagung berdaun hijau x jagung berdaun hijau
Hh Hh
F : HH : berdaun hijau
2Hh : berdaun hijau
hh : berdaun pucat (albino) – lethal
Dari pesilangan di atas hanya tiga yang kemungkinannya dapat hidup yaitu yang
bergenotif HH dan Hh. Sedangkan yang bergenotif hh mati karena tidak dapat membentuk
klorofil.
D. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
Langkah Sintak Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Model Waktu
Pembelajara
n
Kegiatan a. Guru memberi salam dan peserta didik 15 menit
Pendahuluan menjawab salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu peserta
didik/ketua kelas untuk berdoa memohon
kepada Allah swt semoga diberi
kelancaran dan kemudahan dalam belajar.
c. Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru.
d. Guru member apersepsi tentang pola-pola
pewarisan sifat menurut Mendel dan
penyimpangannya.
e. Guru memotivasi peserta didik dengan
pertanyaan-pertanyaan ringan tentang
penyebab adanya penyimpangan pola
pewarisan sifat dari Mendel; “Peristiwa
apa sajakah yang menyebabkan terjadinya
penyimpangan pola pewarisan dari
Mendel?”.
f. Guru menjelaskan indikator pembelajaran
kemudian menjelaskan konsep dasar
pembelajaran yang akan dilakukan.
Kegiatan Inti Orientasi Mengamati 5 menit
**) peserta Peserta didik mengamati diagram
didik pada persilangan yang menunjukkan bahwa
masalah pasangan suami istri bisa mendapatkan
keturunan yang berbeda jenis kelaminnya.
Diagram Persilangan;
P ; XY X XX
G X X
Y
F XX dan XY
Menanya
Peserta didik menemukan masalah tentang
penentuan jenis kelamin. Masalah yang 10 menit
diharapkan muncul adalah;
1) Apa yang menyebabkan jenis kelamin
berbeda-beda?
2) Apakah tipe penentuan jenis kelamin pada
makhluk hidup itu selalu sama?
3) Mengapa lebah madu ada yang mandul
dan ada yang fertil?
4) Tipe-tipe apakah yang kita kenal dalam
menentukan jenis kelamin?
5 menit
Pada tahap ini guru membantu peserta didik
Meng- mendefinisikan dan mengorganisasikan
organisasi- tugas belajar yang berhubungan dengan
kan peserta masalah determinasi seks,
didik Peserta didik dikelompokkan secara 20 menit
heterogen, masing-masing mengkaji lembar
kegiatan non eksperimen.
Mengumpulkan informasi
Membimbin Peserta didik dengan teliti menggali dan 20 menit
g mengumpulkan informasi dari berbagai
penyelidika sumber terkait dengan pola penurunan jenis
n individu kelamin.
dan
kelompok Mengasosiasi
Dalam kelompok diskusi, peserta didik dapat
Mengemban saling bekerja sama, menghargai pendapat 5 menit
gkan dan orang lain untuk
menyajikan mengasosiasi/mendiskusikan hal-hal terkait
hasil karya dengan pola penurunan jenis kelamin dan
sebagai panduan, mendiskusikan pertanyaan
yang ada di lembar kerja.
Mengomunikasikan
Menganalis Peserta didik dalam kelompok membuat
a dan laporan tentang hasil diskusi dan
mengevalua mempresentasikan hasil diskusi ke depan
- si proses kelas.
pemecahan Peserta didik berdiskusikan secara klasikal,
masalah kemudian menyimpulkan:
Tentang determinasi seks.
Guru melakukan evaluasi hasil belajar
mengenai materi yang telah dipelajari siswa
2. Pertemuan Kedua
Langkah Sintak Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Model Waktu
Pembelajara
n
Kegiatan a. Guru memberi salam dan peserta didik 15 menit
Pendahuluan menjawab salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu peserta
didik/ketua kelas untuk berdoa memohon
kepada Allah swt semoga diberi
kelancaran dan kemudahan dalam belajar.
c. Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru.
d. Guru memberi apersepsi tentang pola-pola
pewarisan yang menyimpang dari pola
pewarisan sifat menurut Mendel.
e. Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan
contoh-contoh yang di dapat dari
pengerjaan tugas tentang peristiwa pautan
gen.
Kegiatan Inti Orientasi Guru menjelaskan indikator pembelajaran 5 menit
**) peserta kemudian menjelaskan konsep dasar
didik pada pembelajaran yang akan dilakukan.
masalah
Mengamati
Peserta didik mengamati diagram
persilangan yang menunjukkan persilangan
monohibrid, dihibrid dan persilangan yang
menunjukkan pautan seks pada kucing
kaliko.
Diagram Persilangan;
Persilangan Monohibrid untuk sifat tinggi
tanaman
P: ♀ Tinggi x Pendek ♂
DD dd
Gamet D d
F1 : Tinggi
Dd
Persilangan dihibrid ;
P1 ♀ RRpp >< ♂ rrPP
rose pea
G Rp rP
F1 RrPp = 100% walnut
Menanya 10 menit
Peserta didik menemukan masalah tentang
peristiwa pautan. Masalah yang diharapkan
muncul adalah;
1) Mengapa kucing kaliko selalu berkelamin
betina?
2) Gen apakah yang terpaut pada kromosom
kelamin?
3) Contoh apakah yang menunjukkan
peristiwa pautan gen? 5 menit
Peserta didik
Menganalis berdiskusikan secara klasikal, kemudian
a dan menyimpulkan:
mengevalua Tentang peristiwa pautan dan pindah silang.
si proses
pemecahan Guru melakukan evaluasi hasil belajar
masalah mengenai materi yang telah dipelajari siswa
Menanya
Guru membimbing peserta didik untuk
2. Problem menanyakan hal-hal terkait dengan gambar
statemen yang diamati. Pertanyaan yang diharapkan ;
(Identifikasi 1) Apakah yang membedakan peristiwa
masalah) pautan dan pindah silang?
2) Apa yang menyebabkan peristiwa pautan
dan pindah silang?
3) Apa perbedaan pautan gen dan pautan
seks?
Mengumpulkan informasi/mencoba
Peserta didik dengan teliti menggali dan
3. Data mengumpulkan informasi dari berbagai
collection sumber terkait dengan pautan gen, pautan
(Pengumpul seks dan pindah silang.
an data)
Menalar/mengasosiasi
Bersama kelompok, peserta didik
4. Data menalar/berdiskusi tentang pautan dan
Prossing pindah silang dibantu soal-soal dari bahan
(Pengolaha diskusi di LK.
n data)
Pada tahap ini, peserta didik masih
berdiskusi dalam kelompok untuk
5. membuktikan hasil diskusinya dengan
Verification referensi untuk kemudian dibuat laporan.
(Pembuktia
n) Mengomunikasikan
Peserta didik dalam kelompok membuat
laporan tentang hasil diskusi yang berupa
diagram persilangan dan mempresentasikan
6. hasil diskusi ke depan kelas.
Generalizati
on (Menarik Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
kesimpulan) tentang peristiwa pautan dan pindah silang.
Kegiatan a. Guru memberi kesempatan kepada peserta 10
Penutup didik untuk menanyakan sesuatu yang
mungkin akan disampaikan.
b. Guru melakukan post tes.
c. Guru memberikan remedial pembelajaran
bagi peserta didik yang belum kompeten dan
memberikan tugas pengayaan pada peserta
didik yang sudah kompeten.
d. Guru memberikan tugas untuk persiapan
pertemuan berikutnya yaitu ulangan harian,
peserta didik ditugaskan mengerjakan soal-
soal pautan dan pindah silang dari buku
siswa.
Pertemuan 4
Langkah Sintak Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Model Waktu
Pembelajara
n
Kegiatan - Guru mengucapkan salam pembuka dan 10 menit
Pendahuluan berdoa dilanjutkan dengan presensi
- Guru mengkondisikan kesiapan siswa
untuk mengikuti pelajaran, baik psikis
maupun fisik dengan cara mempersilahkan
siswa menyiapkan buku Biologi dan alat
tulis menulis
Apersepsi
- Guru memberikan apersepsi dengan
bertanya “Coba kalian perhatikan disekitar
kita? Dalam satu populasi, ada individu
yang berbeda dengan yang lain.
Motivasi
- Guru menyampaikan motivasi bahwa
terkadang dalam satu populasi terdapat
individu yang berbeda dengan yang lain.
Sebagai contoh pernahkah kalian melihat
benih jagung, kemudian ada satu benih
yang berwarna pucat/ tidak hijau
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti yang akan dilaksanakan pada pertemuan
**) hari ini
Pertemuan 5
Langkah Sintak Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Model Waktu
Pembelajara
n
Kegiatan - Guru mengucapkan salam pembuka dan 10 menit
Pendahuluan berdoa dilanjutkan dengan presensi
- Guru mengkondisikan kesiapan siswa
untuk mengikuti pelajaran, baik psikis
maupun fisik dengan cara mempersilahkan
siswa menyiapkan buku Biologi dan alat
bahan yang akan digunakan
Apersepsi
- Guru memberikan apersepsi dengan
bertanya bagaimanakah kemungkinannya
dalam munculnya individu baru terjadi
gagal berpisah atau gen lethal?
Motivasi
- Guru menyampaikan motivasi bahwa
terkadang dalam satu populasi terdapat
individu yang berbeda dengan yang lain,
hal ini dapat terjadi karena peristiwa gagal
berpisah dan gen lethal seperti yang telah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
Bagaimanakah mekanisme gagal berpisah
dan persentase munculnya gen lethal?
Kegiatan Inti - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 65
**) yang akan dilaksanakan pada praktikum menit
ini
Simulation
(simulasi/ - Guru mengarahkan siswa mengamati
pemberian diagram gagal berpisah pada makhluk
rangsang) hidup dan persilangan terjadinya gen
lethal.
- Siswa mengamati gambar kelainan pada
makhluk hidup akibat peristiwa gagal
Problem berpisah dan gen lethal dengan teliti dan
statemen cermat
(Pertanyaan/
Identifikasi - Guru membimbing siswa untuk siswa
masalah) mampu mengajukan pertanyaan dari
gambar-gambar yang telah ditayangkan
guru
- Siswa mengajukan pertanyaan dari gambar
persilangan tentang gagal berpisah dan gen
lethal dengan santun.
Pertanyaan yang diharapkan muncul dari
siswa diantara:
Data Bagaimanakah mekanisme gagal
colection berpisah?
(Pengumpul- Berapa persenkah kemungkinan
an Data) munculnya individu baru dengan gen
lethal?