Anda di halaman 1dari 5

Pewarisan Sifat

Genetika adalah ilmu yang mempelajari pola pewarisan sifat (Hereditas) pada makhluk hidup.
Berkat penelitian Gregor Johann Mandel tentang pola pewarisan sifat tumbuhan kacang kapri
maka sekarang kita dapat mengerti pola pewarisan sifat suatu organisme. Mandel diakui
sebagai Bapak Genetika.

Kelebihan tanaman kacang kapri :

1. Menghasilkan banyak keturunan


2. Daur hidupnya pendek
3. Mudah melakukan penyerbukan
4. Mempunyai sifat sifat beda yang mencolok

Langkah awal yang dilakukan Mandel : Menentukan Galur Murni, yaitu tanaman yang apabila
melakukan penyerbukan sendiri menghasilkan keturunan yang memiliki sifat yang sama
dengan induknya.

Sifat galur murni yang dipilih Mandel :

1. Bentuk biji matang (bulat & keriput)


2. Warna biji (Kuning & Hijau)
3. Warna bunga (Putih & Ungu)
4. Warna polong muda (Hijau & Kuning)
5. Bentuk polong tua (Halus & Kasar)
6. Kedudukan bunga (Di Ketiak & Ujung)
7. Tinggi tanaman (Tinggi & Pendek)

Mandel kemudian menyilangkan 2 tanaman galur murni yang mempunyai 1 sifat beda
(Monohibrid), misal : tanaman kapri berbunga ungu disilangkan dengan tanaman kapri berbunga
putih. Keturunan hasil persilangan pertama disebut Filial Pertama (F1). F1 dicatat berdasarkan
sifat yang dipakai sebagai pembeda tetuanya.

Mandel menanam biji F1 , tanaman yang tumbuh dibiarkan melakukan penyerbukan dan
menghasilkan biji F2 , dicatat sifatnya dan ditanam. Begitu terus hingga F 7

Setelah berhasil mendapatkan pola pewarisan sifat dengan 1 sifat beda, Mandel melakukan
persilangan dengan 2 sifat beda (Dihibrid), misal : tanaman berbatang tinggi dan berbiji bulat
disilangkan dengan tanaman berbatang pendek dan berbiji kriput.
Hasil Kesimpulan Percobaan Monohibrid dan Dihibrid :

1. Setiap sifat organisme dikendalikan oleh sepasang faktor penentu sifat


2. Setiap pasangan faktor penentu sifat memperlihatkan salah satu sifat penampakan luar
3. Satu faktor penentu sifat dapat menenutupi faktor penentu sifat lainnya
4. Satu faktor penentu sifat dapat tertutupi faktor penentu sifat lainnya
5. Individu (galur) murni memiliki sepasang faktor penentu sifat yang sama
6. Pasangan faktor penentu sifat memisah secara bebas ketika pembentukan sel kelamin
7. Setiap faktor penentu sifat dapat berpasangan secara bebas ketika pembentukan
gamet

Setiap gen yang mengendalikan sifat tertentu posisi mempunyai atau tempat tertentu pada
kromosom. Posisi atau letak gen pada kromosom disebut Lokus, misal : gen penentu bentuk biji
mempunyai lokus yang berbeda dengan gen-gen penentu warna biji. Untuk membedakan gen
dari lokus yang berbeda digunakan huruf yang berbeda, misal : A dan B.

Setiap gen mempunyai pasangan gen yang disebut alel, sifatnya ada yang bersifat menutupi
alel lain (Dominan) dan tertutupi alel lain (Resesif). Bateson dan Snowdon menggunakan istilah
homozigot dan heterozigot untuk menunjukan alel pada lokus. Homozigot merupakan 2 alel yang
sama yang terdapat pada 1 lokus (AA atau aa). Heterozigot merupakan 2 alel yang berbeda yang
terdapat pada 1 lokus (Aa).

Johannsen menggunakan istilah fenotipe dan genotipe. Fenotipe merupakan sifat penampilan
fisik yang dapat diamati, misal : warna bunga, bentuk biji, tinggi tanaman. Genotipe merupakan
jenis gen yang mengendalikan fenotipe. Misal : fenotipe bentuk biji dominan bulat RR
(homozigot) Rr (heterozigot), fenotipe bentuk biji keriput dikendalikan oleh genotipe rr
(homozigot)


Persilangan Moonhibrid merupakan persilangan dengan satu sifat beda. Dengan menyilangkan
tanaman kapri berbunga ungu dan tanaman kapri berbunga putih.

o Pada generasi F1 Mandel mendapatkan : seluruh tanaman F1 (100%) berbunga ungu.


Contoh : tanaman kapri berbiji bulat disilangkan dengan tanaman kapri berbiji keriput,
biji berwarna kuning dengan hijau, berbatang tinggi dengan pendek.
o Tanaman F1 memiliki salah satu sifat tetuanya
o Rasio fenotipe F2 selalu 3 : 1.

Kita silangkan tanaman kacang kapri berbunga ungu dengan kacang kapri berbunga putih.
Kedua tanaman yang kita silangkan disebut tetua pertama atau parental (P1). Alel U (ungu)
dominan terhadap alel u (putih). Tanaman Kapri berbunga ungu, genotipe : UU , tanaman kapri
berbunga putih, genotipe uu.
Diagram Persilangan :

UU x uu

Generasi 2 (F2) :

U u
U UU (ungu) Uu (putih)
u Uu (ungu) uu (putih)

Berdasarkan tabel F2 , kita dapat membuat tabel jumlah genotipe dan fenotipe generasi F 2
sebagai berikut :

Fenotipe Genotipe Jumlah Genotipe Jumlah Fenotipe


Ungu UU 1 3
Uu 2
Putih Uu 1 1

Dengan demikian, dapat disimpulkan pada percobaan monohibrid, perbandingan jumlah


genotipe adalah 1 : 2 : 1 dan perbandingan jumlah fenotipe adalah 3 : 1

Pada pembentukan gamet dari heterozigot (F 1), terjadi pemisahan alel dari pasangannya
sehingga ada gamet dengan alel U dan dengan alel u. Hal ini menunjukkan : pada setiap
pembentukan gamet, pasangan alel akan memisah (bersegregasi) secara bebas.

Hukum I Mendel : “pasangan alel akan bersegregasi secara bebas pada pembentukan gamet”

 Bunga pukul empat berwarna merah (MM) disilangkan dengan bunga pukul empat
berwarna putih (mm), menghasilkan F1 berwarna merah muda (Mm)
 Apabila F1 disilangkan dengan sesamanya maka akan dihasilkan F2 dengan fenotipe
bunga berwarna merah, merah muda, dan putih dengan perbandingan 1 : 2 : 1
Generasi 2 (F2) :

M M
M MM (merah) Mm (merah muda)
m Mm (merah muda) mm (putih)

RASIO :

- Genotipe > MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1
- Fenotipe > merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1

Pada kasus bunga pukul empat ini, alel M yang mengendalikan warna merah tidak bersifat
dominan penuh terhadap alel m sehingga ketika alel M berpasangan dengan alel m, dihasilkan
fenotipe merah muda. Persilangan ini disebut intermediet.

Alel U (pigmen ungu) bersifat dominan terhadap alel u sehingga individu yang bergenotipe Uu
memiliki fenotipe ungu. Cara menentukan individu berfenotipe ungu itu UU atau Uu, Mendel
menyilangkan tanaman berfenotipe ungu (UU, Uu) dengan tanaman induk galur murni
berfenotipe putih homozigot resesif (uu).

F:

U u
u Uu (ungu) uu (putih)
u Uu (ungu) uu (putih)

Kesimpulan :

1. Jika individu bergenotipe UU (Ungu) disilangkan dengan individu bergenotipe homozigot


resesif uu, akan dihasilkan 100% individu bergenotipe Uu (ungu)
2. Jika individu bergenotipe Uu (ungu) disilangkan dengan individu bergenotipe uu, akan
dihasilkan 50% individu bergenotipe Uu (ungu) dan 50% individu uu (putih)

Persilangan dihibrid merupakan persilangan dengan 2 sifat beda. Mendel melakukan
penyilangan tanaman kacang kapri dengan memperhatikan 2 sifat beda, yaitu galur murni
berbiji keriput dan berwarna hijau. Alel B (bulat) dominan terhadap alel b (keriput) dan alel K
(kuning) dominan terhadap alel k (hijau)

Generasi 2 (F2) :

BK Bk bK bk
1 2 3 4
BK BBKK BBKk BbKK BbKk
5 6 7 8
Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk
9 10 11 12
bK BbKK BbKk bbKK bbKk
13 14 15 16
bk BbKk Bbkk bbKk bbkk

Tabel perbandingan fenotipe dan genotipe generasi F 2 :

Macam Nomor Perbandingan Fenotipe Perbandingan


Genotipe Kotak genotipe genotipe
BBKK 1 1 Bulat Kuning
BBKk 2, 5 2 Bulat Kuning
BbKK 3, 9 2 Bulat Kuning 9
BbKk 4, 7, 10, 13 4 Bulat Kuning
BBkk 6 1 Bulat Hijau 3
Bbkk 8, 14 2 Bulat Hijau
BbKK 11 1 Keriput Kuning 3
bbKk 12, 15 2 Keriput Kuning
bbkk 16 1 Keriput Hijau 1

KESIMPULAN :

1. Perbandingan genotipe F2 = 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 : 1
2. Perbandingan fenotipe F2 = 9 : 3 : 3 : 1
3. Hukum perpaduan bebas : “setiap alel dari satu lokus dapat berpasangan secara bebas
dengan alel dari lokus lain pada pembentukan zigot ”

Anda mungkin juga menyukai