Anda di halaman 1dari 26

PEWARISAN SIFAT PADA

MAKHLUK HIDUP
SIFAT MENURUN PADA
MAKHLUK HIDUP
Sel :Satuan terkecil dari tubuh maklhluk hidup

Kromosom adalah pembawa sifat keturunan

Kromosom Homolog adalah kromosom yang


selalu berpasangan, mempunyai bentuk dan
struktur yang sama atau hampir sama
Jenis Kromosom
Kromosom Diploid Kromosom Haploid

Kromosom yang memiliki Kromosom yang hanya


dua set kromosom atau memiliki seperangkat
berpasang-pasangan kromosom/
tidak berpasang-pasangan
Contoh : kromosom tubuh Contoh : Kromosom sel
kelamin
Genotipe
Sifat organisme yang tidak terlihat, tidak dapat diamati oleh alat indera

Gen dominan 1. Gen Homozigot adalah


dilambangkan dengan genotif yang tersusun atas
pasangan sifat yang sama
huruf besar
Misal : BB bb
Gen resesif dilambangkan
2. Gen Heterozigot adalah
dengan huruf kecil genotif yang tersusun atas
Sifat organisme pasangan gen yang tak
dikendalikan oleh sama
sepasang gen Misal : Bb Mm
Fenotife
Sifat organisme yang terlihat, dapat diamati oleh alat indera

Parental ( P ) : Induk Alasan Mendel :


1. Memiliki sifat yang
mencolok
Fillial 1 ( F1 )
2. Dapat melakukan
Keturunan pertama penyerbukkan sendiri
3. Waktu reproduksinya
singkat
Fillial 2 ( F2 )
4. Keturunannya banyak
Keturunan kedua
5. Dapat melakukan
penyerbukkan silang
Macam Macam Persilangan
1. Persilangan Monohibrida
a. Monohibrida Dominan Penuh
Persilangan satu sifat beda dimana salah
satu gen menutupi terhadap gen pasangannya
b. Monohibrida Intermediat
Persilangan satu sifat beda dimana kedua
gen saling mempengaruhi sehingga
menghasilkan fenotif yang baru
2. Persilangan Dihibrida
Persilangan dengan dua sifat beda
Persilangan Monihibrida Dominan Penuh

Persilangan antara kacang ercis bulat galur murni


(BB) dengan kacang ercis keriput (bb).
Bagaimanakah hasil keturunan pertama dan
keduanya

Parental (P)
Fenotif : Bulat x Keriput
Genotif : BB bb
Gamet : B b
B b
GAMET b b
B Bb Bb
B Bb Bb

Seluruh F1 bergenotif Bb dan


berfenotif bulat, sehingga rasionya :
Genotif F1 = 100% Bb
Fenotif F1 = 100% Bulat
Fillial 2 (F2)
Fenotif : Bulat x Bulat
Genotif : Bb Bb
Gamet : B B
b b

GAMET B b
B BB Bb
b Bb bb
Hasil persilangan F2
rasionya :
Genotif F2 = BB : 2Bb : bb
= 1: 2 :1
Fenotif F2 = 3 Bulat : 1 Keriput
= 3 : 1
Kesimpulan :
rasio F1 :
Genotif = 100% Bb
Fenotif = 100% Bulat

rasio F2 :
Genotif F2 = BB : 2 Bb : bb
= 1 : 2 : 1
Fenotif F2 = 3 Bulat : 1 Keriput
= 3 : 1
¼ X 100 % = 25 %

2/4 X 100 % = 50 %

¼ X 100 % = 25 %

Perbandingan Fenotif :

25 % : 50 % : 25 %
Persilangan Monihibrida Intermediat
Persilangan antara bunga pukul empat
warna merah galur murni (MM) dengan
bunga pukul empat warna putih (mm)
terjadi intermediat. Bagaimanakah hasil
keturunan pertama dan keduanya

Fillial 1 (F1)
Fenotif : Merah x Putih
Genotif : MM mm
Gamet : M m
M m
GAMET m m
M Mm Mm
M Mm Mm

Seluruh F1 bergenotif Mm dan berfenotif


Merah muda, sehingga rasionya :
Genotif F1 = 100% Mm
Fenotif F1 = 100% Merah muda
Fillial 2 (F2)
Fenotif : Merah muda x Merah muda
Genotif : Mm Mm
Gamet : M M
m m

GAMET M m
M MM Mm

m Mm mm
Hasil persilangan F2
rasionya :
Genotif F2 = MM : 2Mm : mm
= 1: 2 :1
Fenotif F2 = 1 Merah : 2 Merah muda : 1 putih
= 1 : 2 :1
Kesimpulan
rasionya :
Genotif F1 = 100% Mm
Fenotif F1 = 100% Merah muda

rasionya F2:
Genotif F2 = MM : 2 Mm : mm
= 1 : 2 : 1
Fenotif F2 = 1 Merah : 2 Merah mudah : 1 putih
= 1 : 2 :
1
Persilangan Dihibrida

Dalam persilangan kacang ercis bulat kuning


(BBKK) dengan kacang ercis kisut hijau (bbkk).
Bagaimanakah rasio keturunan F1 dan F2 ?

Fillial 1 (F1)
Fenotif : Bulat Kuning x Kisut Hijau
Genotif : BBKK x bbkk
Gamet : BK dan BK bk dan bk
GAMET bk bk
BK BbKk BbKk
BK BbKk BbKk

Hasil persilangan F1
Seluruhnya genotif BbKk dan fenotif Bulat
kuning dengan rasio

Genotif = 100% BbKk


Fenotif = 100% Bulat Kuning
Persilangan F2
Fenotif = bulat kuning x bulat kuning
Genotif = BbKk BbKk
Gamet = BK Bk BK Bk
bK bk bK bk

GAMET BK Bk bK bk
BK BBKK BBKk BbKk BbKk
Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk
bK BbKk BbKk bbKK bbKk
bk BbKk Bbkk bbKk bbkk
Kemungkinan genotif dan fenotif pada F2

Kemung
Kotak Nomor Jumlah Genotif Fenotif
kinan ke
1 1 1 BBKK Bulat Kuning
2 2 , 5 2 BBKk Bulat Kuning
3 3 , 9 2 BbKK Bulat kuning
4 4 , 7 , 10 , 13 4 BbKk Bulat Kuning
5 6 1 BBkk Bulat Hijau
6 8 , 14 2 Bbkk Bulat Hijau
7 11 1 bbKK Kisut Kuning
8 12 , 15 2 bbKk Kisut Kuning
9 16 1 bbkk Kisut Hijau
Rasio fenotif F2 pada dihibrida
Bulat kuning : Bulat hijau : Kisut kuning : kisut
hijau = 9 : 3 : 3 : 1
Hubungan antara sifat beda dan jumlah kemungkinan
fenotif dan genotif

Sifat Jml Gamet Jml Genonif Jml Fenotif Rasio Penotif F2 Jml
Beda F2 F2 Individu

1 2 3 2 3 :1 4
2 4 9 4 9:3:3:1 16
27 : 9 : 9 :
3 8 27 8 64
3 :3 : 3 :1
n 2n 3n 2n 4n
Teknologi Reproduksi
Teknologi Reproduksi adalah ilmu reproduksi
yang menggunakan peralatan serta prosedur
tertentu untuk menghasilkan keturunan

Inseminasi buatan adalah suatu cara atau


teknik untuk memasukkan sperma ternak
jantan yang telah diproses ke dalam alat
reproduksi betina dengan alat khusus

Kloning adalah upaya untuk memproduksi


sejumlah individu yang secara genetik identik
Bayi Tabung adalah suatu cara yang dilakukan
untuk mempertemukan sperma suami dengan
sel telur istrinya di luar tubuh sehingga terjadi
pembuahan
Tujuan Inseminasi buatan memperoleh
keturunan hewan ternak yang berkualitas baik

Tujuan Kloning untuk memperoleh keturunan


yang identik dengan induknya

Tujuan Bayi tabung untuk membantu pasangan


suami istri tidak subur agar memperoleh
Manfaat pengembanganbiakan tanaman dan hewan
dengan sifat unggul yaitu untuk memperoleh bibit
unggul dan berkualitas baik sehingga meningkatkan
daya produksi

 Padi Atomita-3 : usia pendek, tahan hama


wererng
 Padi Atomita-4 : usia pendek, produksi
tinggi, tahan wereng dan bakteri
 Kacang Hijau Camar : umur pendek, umur
polong masak 60 hari, matang seragam
Dampak Positif Teknologi reproduksi

Dengan teknologi kloning akan diperoleh


tanaman baru dalam jumlah besar, waktu
relatif singkat, dengan sifat unggul yang
identik dengan induknya.

Dengan inseminasi buatan akan memberikan


kebahagian pada pasutri yang tidak subur
Dampak Negatif teknologi Reproduksi

Kloning menyebabkan menurunnya


keanekaragaman tumbuhan, hewan dan
hayati

Inseminasi buatan jika waktu tak tepat maka


kehamilan tak akan terjadi dan dapat
menurunkan sifat-sifat genetik yang tak
diinginkan

Anda mungkin juga menyukai