IPA
Kelas IX
Modul 3
POLA PEWARISAN SIFAT
Modul 3: Penulis:
Wiwin Sriwulan
Pola Pewarisan Sifat Reviewer:
Kelas IX Suhara
Editor:
Didi Teguh Chandra, Amsor,
Agus Fany Chandra Wijaya, Hutnal Basori,
Sukma Indira, Kader Revolusi,
Andi Andangatmadja, Tri Mulya Purwiyanti,
Tim Layanan Khusus
Layout Design:
Ghina Fitriana,
Belaian Pelangi Baradiva,
Palahudin
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nya,
Direktorat Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah telah berhasil menyusun Modul Pembelajaran SMP Terbuka
kelas IX dengan baik. Tujuan disusunnya Modul Pembelajaran ini adalah sebagai salah satu bentuk
layanan penyediaan bahan belajar peserta didik SMP Terbuka agar proses pembelajarannya lebih
terarah, terencana, variatif, dan bermakna. Dengan demikian, tujuan memberikan layanan SMP
Terbuka yang bermutu bagi peserta didik SMP Terbuka dapat terwujud.
Modul Pembelajaran SMP Terbuka kelas IX yang telah disusun ini disajikan dalam beberapa
kegiatan belajar untuk setiap modulnya dan beberapa modul untuk setiap mata pelajarannya
sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dengan adanya modul pembelajaran SMP Terbuka kelas IX
ini, kami berharap, peserta didik dapat memperoleh kemudahan dan kebermaknaan dalam
menjalankan kegiatan pembelajaran mandiri dan terstrukturnya. Selain itu, Guru Pamong dan
Guru Bina pun dapat merancang, mengarahkan, dan mengevaluasi proses pembelajaran dengan
lebih baik sebagai bagian dari proses peningkatan mutu layanan di SMP Terbuka. Dengan layanan
SMP Terbuka yang bermutu, peserta didik akan merasakan manfaatnya dan termotivasi untuk
mencapai cita-citanya menuju kehidupan yang lebih baik.
Dengan diterbitkannya Modul Pembelajaran SMP Terbuka kelas IX ini diharapkan kualitas layanan
pembelajaran di SMP Terbuka menjadi lebih baik. Modul Pembelajaran SMP Terbuka kelas IX ini
masih jauh dari sempurna, untuk itu kami berharap dapat memperoleh kritik, saran, rekomendasi,
evaluasi, dan kontribusi nyata dari berbagai pihak untuk kesempurnaan modul ini. Kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi aktif dalam
proses penyusunan Modul Pembelajaran SMP Terbuka kelas IX ini. Apabila terdapat kekurangan
atau kekeliruan, maka dengan segala kerendahan hati akan kami perbaiki sesuai dengan ketentuan
yang berlaku di masa yang akan datang.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
(faktual, konseptual, dan prosedural) konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
fenomena dan kejadian tampak mata. dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
C. PETUNJUK BELAJAR
Sebelum Ananda menggunakan Modul 3 terlebih dahulu Ananda baca petunjuk mempelajari modul berikut
ini:
1. Pelajarilah modul ini dengan seksama. Mulailah mempelajari materi pelajaran yang ada dalam Modul
3 di setiap kegiatan pembelajaran hingga Ananda dapat menguasainya dengan baik;
2. Lengkapilah setiap bagian aktivitas dan tugas yang terdapat dalam modul ini dengan semangat dan
gembira. Jika mengalami kesulitan dalam melakukannya, catatlah kesulitan tersebut pada buku
catatan Ananda untuk dapat mendiskusikannya bersama teman, menceritakannya kepada orang tua,
atau dapat menanyakannya langsung kepada Bapak/Ibu Guru pada saat jadwal kegiatan pembelajaran
berlangsung;
3. Lengkapi dan pahamilah setiap bagian dalam rangkuman sebagai bagian dari tahapan penguasaan
materi modul ini;
4. Kerjakan bagian Tes Formatif pada setiap bagian Kegiatan Belajar sebagai indikator penguasaan materi
dan refleksi proses belajar Ananda pada setiap kegiatan belajar. Ikuti petunjuk pengerjaan dan
evaluasi hasil pengerjaannya dengan seksama;
5. Jika Ananda telah menguasai seluruh bagian kompetensi pada setiap kegiatan belajar, lanjutkan
dengan mengerjakan Tes Akhir Modul secara sendiri untuk kemudian dilaporkan kepada Bapak/Ibu
Guru;
6. Gunakan Daftar Pustaka dan Glosarium yang disiapkan dalam modul ini untuk membantu
mempermudah proses belajar Ananda.
Teruntuk Bapak/Ibu Guru, modul ini disusun dengan orientasi aktivitas peserta didik dan setiap modul
dirancang untuk dapat mencakup satu atau lebih pasangan kompetensi-kompetensi dasar yang terdapat
pada kompetensi inti 3 (pengetahuan) dan kompetensi inti 4 (keterampilan). Setiap peserta didik diarahkan
untuk dapat mempelajari modul ini secara mandiri, namun demikian mereka juga diharapkan dapat
menuliskan setiap permasalahan pembelajaran yang ditemuinya saat mempelajari modul ini dalam buku
catatan mereka. Berkenaan dengan permasalahan-permasalahan tersebut, diharapkan Bapak/Ibu Guru
dapat membahasnya dalam jadwal kegiatan pembelajaran yang telah dirancang sehingga Ananda peserta
didik dapat memahami kompetensi-kompetensi yang disiapkan dengan tuntas.
B. Aktivitas Pembelajaran
Pada kegiatan belajar 1 Ananda akan belajar tentang materi genetik
dalam pewarisan sifat, hukum Mendel dalam pewarisan sifat, macam-
macam persilangan, kelainan sifat yang diwariskan juga pemuliaan hewan
dan hewan. Materi ini penting untuk dipelajari agar Ananda memahami
bagaimana sifat-sifat atau ciri-ciri yang ada di orang tua atau induk akan
diturunkan kepada anaknya/keturunannya. Selain itu agar Ananda lebih
bijak menyikapi dan waspada agar terhindar dari penyakit atau kelainan
sifat yang dapat diwariskan. Bacalah materinya dengan teliti lakukan
kegiatan yang diminta dan kerjakanlah tugas-tugasnya dengan semangat
dan selesaikan tepat waktu agar Ananda bisa melanjutkan ke kegiatan
belajar berikutnya. Lakukanlah pembelajaran secara bertahap sesuai urutan dalam aktivitas pembelajaran.
Jika Ananda telah selesai melakukan semua kegiatan maka kerjakanlah soal Tes Formatif.
Ayo Semangat! Sebelum belajar jangan lupa berdoa dulu ya!
Sekarang mari Ananda mulai aktivitas pembelajaran pada Kegiatan Belajar 1:
1. Materi Genetik
Masih ingatkah Ananda materi tentang kromosom dan DNA (deoxyribonucleic acid) pada modul 1?
Bagaimana bentuk kromosom? Dimana letaknya kromosom? Apa yang disebut dengan DNA? Apa
hubungannya dengan pewarisan sifat? Simaklah uraian materinya berikut ini.
Sebutkanlah ciri-ciri yang ada di tubuh Ananda yang mirip dengan Ayah dan ibu? Apakah ciri-ciri ayah
dan ibu nampak pada tubuh Ananda? Apa yang membawa ciri-ciri ayah dan ibu sehingga tubuh Ananda
memiliki ciri-ciri keduanya? Nah, yang membawa ciri-ciri ayah dan ibu adalah materi genetik yang ada
Keturunan
pertama F1
Semua tanaman kacang kapri berbunga ungu
Keturunan
kedua F2
Genotipe UU uu
Gamet U, U u, u
Genotipe Uu Uu
Gamet U, u U, u
Bagiamana Mencari U U = UU
F2? Uu
Cara kesatu
U
u = Uu
uu
Genotipe HH hh
Gamet H, H h, h
Keturunan F1
Genotipe
Fenotipe Hh
Semua anak kelinci yang dilahirkan berambut abu-abu
Induk P 2 Kelinci rambut abu -abu × Kelinci rambut abu -abu
(menyilangkan
sesama F 1)
Genotipe Hh Hh
Gamet H, h H, h
Gamet P H h
2
H HH Hh
h Hh hh
Keturunan F2 HH Hh Hh hh
bergenotip
Fenotipe hitam abu-abu abu-abu putih
Rasio 1 HH: 2 Hh: 1 hh
Genotipe F2
Rasio Fenotipe 1 kelinci rambut hitam: 2 kelinci rambut abu : 1 kelinci rambut putih
Persentase 25% kelinci rambut hitam: 50% kelinci rambut abu: 25% kelinci rambut
Fenotipe F 2 putih
Pada persilangan kelinci rambut hitam dengan kelinci rambut putih dihasilkan keturunan berambut
abu-abu, peristiwa pada persilangan ini disebut Intermediet.
Saatnya Ananda berlatih, kerjakanlah Latihan berikut ini:
b. Persilangan Dihibrid
Persilangan dengan dua sifat beda menghasilkan hukum II Mendel yaitu tentang hukum
penggabungan bebas. Pada saat pembentukan gen, pasangan alel gen- gen yang terpisah bergabung
kembali secara bebas. Mendel melakukan persilangan pada tanaman kacang kapri berbiji bulat
berwarna kuning dengan tanaman kacang kapri berbiji kisut berwarna hijau. Perhatikan proses
persilangannya pada gambar 3. 9
BbKk
Fenotipe Biji bulat warna kuning
×
Induk P 2 Biji bulat warna kuning Biji bulat warna kuning
(menyilangkan
sesama F 1)
Genotipe BbKk BbKk
Gamet
K BK K BK
B B
k Bk k Bk
K bK K bK
b b
k bk k bk
Keturunan F2 Gamet BK Bk bK bk
bergenotip BK
Fenotipe
Bulat kuning Bulat hijau Kisut kuning Kisut hijau
Rasio Fenotipe 9: 3: 3: 1
F2
Gambar 3. 9 Persilangan Dihibrid
Sumber: Campbell, et al. 2009
1. Apakah Ananda menemukan setelah alel-alel terpisah saat membentuk gamet kemudian
alel-alel ini bergabung secara bebas (penggabungan bebas) sesuai hukum Mendel II?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Beri bukti yang menunjukkan telah terjadi penggabungan alel secara bebas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
a b
Cuping Telinga
Sumber: ilma95.net
2
Sumber:
Sumber: sehatq.com lutfitariana.wordpress.com
a b
Lesung Pipi
a. b. c
Bentuk rambut
Sumber: news.labsatu.com
a. b. c. d. e.
Warna kulit
Sumber: agnesiarezita.com
Bagaimana hasil pengamatan ciri-ciri fisik Ananda? Apakah ada kemiripan ciri- ciri antara Ananda
dengan ayah dan ibu? Coba jelaskan kembali apa yang membuat ciri-ciri tubuh Ananda mirip ayah dan
ibu?
a. Sifat Cuping Telinga Melekat
Pada manusia cuping telinga ditemukan berbeda-beda. Cuping telinga ada yang melekat dan ada
yang menggantung (tidak melekat). Alel yang mengatur cuping telinga melekat bersifat resesif f
sedangkan alel untuk sifat cuping telinga tidak melekat adalah alel dominan F. Individu dengan
genotip ff akan memiliki cuping telinga melekat sedangkan individu dengan variasi genotip FF atau
Ff akan memiliki cuping telinga yang menggantung/tidak melekat.
b. Sifat Warna Kulit
Warna kulit manusia dipengaruhi oleh zat pigmen melanin yang dihasilkan oleh sel -sel melanosit
yang terdapat pada lapisan epidermis kulit. Sel melanosit dikendalikan oleh suatu gen dalam
menghasilkan pigmen. Warna kulit manusia yang tampak tidak sepenuhnya dipengaruhi pigmen
melanin tapi juga dipengaruhi oleh lingkungan terutama radiasi sinar matahari, sehingga warna kulit
sangat beragam. Sifat warna kulit diatur oleh beberapa gen paling sedikit diatur oleh tiga gen A, B,
dan C yang merupakan gen untuk warna kulit gelap. Pasangan gennya a, b, dan c untuk warna kulit
terang. Individu dengan genotip AABBCC akan memiliki kulit berwarna sangat gelap, individu dengan
genotip AaBbCc akan memiliki warna kulit coklat atau sawo matang, sedangkan individu dengan
genotip aabbcc akan berkulit terang. Bagaimanakah warna kulit Ananda?
Fenotipe:
Jumlah alel
kulit
Gambar 3. 10 Variasi Warna Kulit
Sumber: Campbell, et al. 2009
4. Kelainan Sifat yang Diwariskan
Beberapa sifat yang diwariskan oleh orang tua terdapat sifat yang merupakan kelainan bawaan.
Kelainan sifat ini ada yang terpaut kromosom X dan ada yang terpaut kromosom tubuh. Kelainan sifat
yang dapat diwariskan diantaranya adalah kelainan pada warna kulit Albino, buta warna, botak rambut,
dan hemofilia.
a. Kelainan Sifat Albino
Kelainan sifat yang diwariskan tidak hanya Albino dan buta warna, namun masih ada lagi
diantaranya Hemofilia dan thalassemia. Bagaimanakah kelainan sifat hemofila bisa terjadi? Apa
gen yang mengatur kelainan hemofilia dan thalassemia? Saatnya Ananda mencari jawaban untuk
kelainan Hemofilia dan thalassemia dengan menjelajah internet atau membaca buku-buku di
perpustakaan.
5. Prinsip Pewarisan Sifat pada Pemuliaan Hewan
Ilmu tentang pewarisan sifat dimanfaatkan juga untuk meningkatkan kualitas hewan dengan melakukan
pemuliaan pada hewan -hewan melalui hibridisasi. Pemuliaan merupakan kegiatan dalam memelihara
tumbuhan atau hewan untuk menjaga kemurnian galur, ras, atau varietas sekaligus memperbaiki
produksi atau kualitasnya. Pemuliaan hewan bertujuan untuk mendapatkan hewan-hewan unggul yang
berkualitas. Salah satu hasil pemuliaan hewan adalah ikan. Ikan merupakan makanan sumber protein
hewani yang mudah dijangkau oleh masyarakat karena harganya lebih murah dibandingkan makanan
sumber protein hewani lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan ikan masyarakat maka Indonesia sudah
banyak melakukan budidaya berbagai jenis ikan melalui pemuliaan ikan. Salah satunya adalah ikan Nila.
Pemuliaan tumbuhan juga dilakukan dengan tujuan memperoleh bibit-bibit unggul untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Pemuliaan tanaman yang sudah dilakukan diantaranya pada tanaman padi. Padi
varietas unggul adalah galur hasil pemuliaan yang mempunyai keunggulan khusus seperti potensi hasil
tinggi, tahan terhadap hama, tahan terhadap penyakit, toleran terhadap cekaman lingkungan, dan mutu
produk baik.
Padi varietas unggul hibrida adalah tanaman padi
keturunan pertama (F1) hasil persilangan antar tetua
tertentu dengan melibatkan galur mandul jantan
sitoplasmik, galur pelestari, dan galur pemulih
kesuburan. Varietas yang dihasilkan diantaranya Inpari 1
- Inpari 13, Inpago, Inpara, Arize, Intani 1, Intani 2, PP1,
H1, dan Bernas Prima. Namun terdapat kelemahan
dalam penyebaran padi hasil pemuliaan hibrida ini.
Kelemahannya adalah pengadaan benih hanya bisa
dilakukan oleh produsen tertentu karena hanya ahli yang
bisa mengadakan benih varietas unggul ini. Petani tidak
bisa menggunakan hasil panen untuk dijadikan benih
baru. Gambar 3.13 Padi Hibrida
Sumber: ttps://distan.bulelengkab.go.id/
Pemuliaan hewan dan tumbuhan sudah banyak
dilakukan di Indonesia. Pemuliaan hewan tidak hanya terbatas pada hewan ternak namun juga hewan-
hewan peliharaan seperti kucing, kelinci, ikan cupang, dan lain-lain. Begitu juga pemuliaan tumbuhan
tidak terbatas pada tumbuhan sumber bahan pokok, namun juga dilakukan pada tanaman hias. Ananda
dapat mencari informasi hasil pemuliaan hewan dan tumbuhan melalui internet atau buku di
perpustakaan. Lakukanlah kegiatan berikut:
Alhamdulillah kegiatan Belajar 1 berhasil Ananda selesaikan. Saatnya Ananda menguji penguasaan
konsep materi pola pewarisan sifat dengan menjawab pertanyaan di bagian Tugas.
C. Tugas
Sumber: shopee.co.id
Fenotip yang tampak pada semangka di Gambar 4.1 adalah….
A. MMKK
B. Kulit buah berwarna kuning, daging buahnya berwarna merah
C. MmKk
D. Semangka buahnya berwarna merah rasanya manis.
Sumber: Sumber:
bibitbunga.com pxfuel.com
Sumber: pixnio.com
Sifat fenotipe keturunan hasil persilangan pada Gambar 6.1 adalah ….
A. dominan
B. resesif
C. intermediet
D. fenotipe
7. Persilangan tanaman Dahlia berbunga merah dan Dahlia berbunga putih menghasilkan keturunan F1
tanaman Dahlia dengan perbandingan genotip 2 Mm : 2 mm. Jika melihat perbandingan genotip
keturunannya maka bagaimana macam genotipe induknya?
A. MM X mm
B. Mm X Mm
C. mm X mm
D. Mm X mm
8. Berikut ini macam-macam genotipe:
1. HHKK
2. HhKk
3. hhkk
4. HHkk
Genotipe homozigot dominan ditunjukkan oleh nomor ….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
1. Setelah Ananda selesai mengerjakan Tes Formatif Kegiatan Belajar 1, silahkan cocokkan jawaban Ananda
dengan kunci jawaban yang telah disediakan pada bagian lampiran Modul 3. Hitunglah tingkat penguasaan
yang dapat Ananda capai dengan menggunakan rumus berikut ini:
2. Jika tingkat penguasaan yang Ananda peroleh kurang dari 75 (disesuaikan dengan KKM yang ditetapkan),
Ananda harus mempelajari kembali materi yang belum dikuasai. Jika masih mengalami kesulitan, catatkan
pada buku catatan Ananda bagian mana saja yang masih belum Ananda pahami kemudian Ananda dapat
mendiskusikannya bersama teman, menceritakannya kepada orang tua, atau dapat menanyakannya
langsung kepada Bapak/Ibu Guru pada saat jadwal kegiatan pembelajaran berlangsung.
3. Jika tingkat penguasaan yang Ananda peroleh lebih dari atau sama dengan 75, Ananda dapat melanjutkan
mengerjakan soal Tes akhir modul.
2. Pohon Jamblang berbuah besar rasa masam bergenotip BbMm akan menghasilkan gamet berjumlah ….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
4. Seorang laki-laki hemofilia (XhY) menikah dengan seorang wanita normal carrier (XX h). Kemungkinan
pasangan ini akan memiliki anak laki-laki dengan peluang seperti berikut ….
5. Sepasang suami istri memiliki enam orang anak, dari keenam anaknya tiga orang albino, tiga orang lagi
normal. Setelah dicek DNA, tiga anak normal ternyata memiliki gen Aa. Berdasarkan fenotipe anak-
anaknya, menurut perkiraan Ananda, kemungkinan genotipe kedua orangtuanya adalah ….
A. AA X aa
B. Aa X Aa
C. Aa X aa
D. AA X AA
6. Persilangan tanaman kacang kapri yang dilakukan oleh Mendel terlihat pada diagram persilangan berikut
ini:
Induk P1 Tanaman kacang kapri berbunga × Tanaman kacang kapri
ungu berbunga putih
Genotipe UU uu
Gamet U, U u, u
Keturunan F1
Genotipe
Fenotipe Uu, Uu, Uu, Uu
8. Seorang petani tanaman buah menyilangkan pohon jeruk berbuah hijau rasa manis (HHMM) dengan
pohon jeruk berbuah kuning rasa masam (hhmm). Keturunan pertama F1 dihasilkan pohon jeruk berbuah
hijau rasa manis (HhMm). Jika sesama F1 disilangkan maka rasio keturunan kedua yang berfenotipe jeruk
berbuah kuning rasa manis adalah ….
9. Peternak kelinci mengawinsilangkan kelinci bertelinga panjang dominan heterozigot (Pp) dengan kelinci
bertelinga pendek resesif (pp). pada keturunannya dihasilkan anak kelinci sebanyak 12 ekor. Berapakah
jumlah anak kelinci yang bertelinga pendek?
A. 9
B. 6
C. 3
D. 1
10. Pernyataan yang bukan merupakan manfaat pemuliaan tanaman atau hewan adalah ….
A. Menghasilkan varietas baru yang memiliki sifat unggul
B. Menemukan plasma nutfah yang sudah ada
C. Mempertahankan kemurnian jenis yang sudah ada
D. Mengurangi keanekaragaman plasma nutfah
1. A 6. C
2. A 7. D
3. B 8. A
4. B 9. B
5. C 10. A
1. B 6. D
2. D 7. C
3. B 8. B
4. D 9. B
5. C 10. D
Anonim. (2018). Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
Anonim. (2017). Ikan Nila SRIKANDI “Salinity Resistant Improvement Tilapia from Sukamandi”.
http://bppisukamandi.kkp.go.id/komoditas/produk-rilis/ikan-nila-srikandi/
Campbell, L. et al. (2009). Biology (9th ed). San Fransisco: Pearson Benjamin Cummings.
Fowler, Samantha, et.al. (2013). Concepts Biology. Texas: OpenStax (online). Diakses dari
https://openstax.org/books/concepts-biology/pages/6-1-the-genome
Irawan, B. (2010). Genetika: Penjelasan Mekanisme Pewarisan Sifat. Surabaya: Airlangga university Press.
Mashuri, M. (2014). Dasar-dasar Reproduksi dan Embriologi Manusia. Makasar: Allaudin Universuty Press
Sharma, S. (-). Handbook Biology. India: Arihant Publications.
Labrecque, J.S., et al. (2005). The Human Reproductive System and The Perinatal Period. Canada: Sofad.
Rina, P.S. (2019). Kajian Sel dan Molekuler: (Hubungannya Dengan Penyakit Pada Manusia). Banyumas:
Penerbit CV. Pena Persada.
Samhis, S. (2021). Struktur Kromosom: Fungsi, Jenis, Susunan dan Jumlah (online). Diakses dari
https://www.gurupendidikan.co.id/