IPA
Kelas IX
Modul 7
BIOTEKNOLOGI
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya,
Direktorat Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah telah berhasil menyusun Modul Pembelajaran
SMP Terbuka kelas IX dengan baik. Tujuan disusunnya Modul Pembelajaran ini adalah sebagai
salah satu bentuk layanan penyediaan bahan belajar peserta didik SMP Terbuka agar proses
pembelajarannya lebih terarah, terencana, variatif, dan bermakna. Dengan demikian, tujuan
memberikan layanan SMP Terbuka yang bermutu bagi peserta didik SMP Terbuka dapat
terwujud.
Modul Pembelajaran SMP Terbuka kelas IX yang telah disusun ini disajikan dalam beberapa
kegiatan belajar untuk setiap modulnya dan beberapa modul untuk setiap mata pelajarannya
sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dengan adanya modul pembelajaran SMP Terbuka
kelas IX ini, kami berharap, peserta didik dapat memperoleh kemudahan dan kebermaknaan
dalam menjalankan kegiatan pembelajaran mandiri dan terstrukturnya. Selain itu, Guru
Pamong dan Guru Bina pun dapat merancang, mengarahkan, dan mengevaluasi proses
pembelajaran dengan lebih baik sebagai bagian dari proses peningkatan mutu layanan di SMP
Terbuka. Dengan layanan SMP Terbuka yang bermutu, peserta didik akan merasakan
manfaatnya dan termotivasi untuk mencapai cita-citanya menuju kehidupan yang lebih baik.
Dengan diterbitkannya Modul Pembelajaran SMP Terbuka kelas IX ini diharapkan kualitas
layanan pembelajaran di SMP Terbuka menjadi lebih baik. Modul Pembelajaran SMP Terbuka
kelas IX ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami berharap dapat memperoleh kritik,
saran, rekomendasi, evaluasi, dan kontribusi nyata dari berbagai pihak untuk kesempurnaan
modul ini. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi aktif dalam proses penyusunan Modul Pembelajaran SMP Terbuka kelas IX ini.
Apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan, maka dengan segala kerendahan hati akan kami
perbaiki sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masa yang akan datang.
A. DESKRIPSI SINGKAT
Salam Ananda semua, apa kabarnya hari ini? Semoga Ananda dalam keadaan sehat walafiat dan
tetap semangat dalam belajar. Selamat Ananda sudah memasuki Modul 7. Pada Modul 7 ini Ananda
akan belajar tentang Bioteknologi. Penerapan bioteknologi salah satunya pada bidang pangan,
dengan memanfaatkan mikroorganisme dalam proses pengolahan makanan sehingga dihasilkan
jenis makanan baru dari berbagai bahan baku. Banyak makanan yang kita konsumsi merupakan hasil
dari bioteknologi. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki keberagaman suku dan budaya,
salah satu keragamanan terdapat pada beraneka macamnya makanan tradisional khas tiap daerah.
Setiap daerah memiliki makanan khas masing-masing. Coba sebutkan makanan khas yang ada di
daerah Ananda? Di Jawa Barat terdapat peuyeum (Tape dalam bahasa Indonesia), peuyeum ada yang
terbuat dari singkong dan beras ketan hitam, di Jawa Tengah terdapat makanan khas brem yang
terbuat dari sari tapai beras ketan. Dadiah merupakan susu fermentasi dari susu kerbau, minuman
khas daerah Minangkabau. Daerah Sumatera memiliki makanan khas dari buah Durian yang disebut
tempoyak, dan masih banyak lagi makanan-makanan khas daerah di Indonesia.
Makanan-makanan ini menjadi sumber ekonomi karena dijadikan makanan oleh-oleh khas yang
diburu oleh para wisatawan ketika mengunjungi tempat-tempat wisata di berbagai pulau di
Indonesia. Mengapa Ananda harus mempelajari Bioteknologi salah satunya agar Ananda bisa
menjaga kelestarian keberagaman makanan tradisional ini, menjaga makanannya tetap ada dan
memiliki nilai ekonomis serta ikut melestarikan tumbuhan atau hewan sebagai sumber bahan
pembuatan makanan tradisional ini. Tentunya bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam bidang
pangan namun bidang lain seperti pertanian, kesehatan, bahkan untuk mengatasi pencemaran
lingkungan.
Modul 7 ini diuraikan menjadi dua Kegiatan Belajar. Kegiatan belajar 1 Ananda akan belajar tentang
Bioteknologi dan penerapannya di berbagai bidang, dan Kegiatan Belajar 2 tentang dampak
penerapan Bioteknologi.
Di setiap kegiatan belajar terdapat:
1. Indikator pembelajaran yang memuat kompetensi yang harus dikuasai oleh Ananda setelah
mempelajari modul ini;
2. Aktivitas pembelajaran, di bagian ini diuraikan materi yang memudahkan Ananda untuk belajar
secara mandiri dan terdapat berbagai aktivitas untuk melatih kemampuan pengetahuan dan
keterampilan Ananda;
3. Tugas, terdapat soal-soal latihan untuk membantu penguasaan materi yang sudah dipelajari
Ananda;
C. PETUNJUK BELAJAR
Sebelum Ananda menggunakan Modul 7 ini terlebih dahulu Ananda baca petunjuk mempelajari
modul berikut ini:
1. Pelajarilah modul ini dengan seksama. Mulailah mempelajari materi pelajaran yang ada dalam
Modul 7 di setiap kegiatan pembelajaran hingga Ananda dapat menguasainya dengan baik;
2. Lengkapilah setiap bagian aktivitas dan tugas yang terdapat dalam modul ini dengan semangat
dan gembira. Jika mengalami kesulitan dalam melakukannya, catatlah kesulitan tersebut pada
buku catatan Ananda untuk dapat mendiskusikannya bersama teman, menceritakannya kepada
orang tua, atau dapat menanyakannya langsung kepada Bapak/Ibu Guru pada saat jadwal
kegiatan pembelajaran berlangsung;
3. Lengkapi dan pahamilah setiap bagian dalam rangkuman sebagai bagian dari tahapan penguasaan
materi modul ini;
Teruntuk Bapak/Ibu Orang Tua peserta didik, berkenan Bapak/Ibu dapat meluangkan waktunya
untuk mendengarkan dan menampung serta membantu memecahkan permasalahan belajar yang
dialami oleh Ananda peserta didik. Jika permasalahan belajar tersebut belum dapat diselesaikan,
arahkanlah Ananda peserta didik untuk mencatatkannya dalam buku catatan mereka untuk
didiskusikan bersama teman maupun Bapak/Ibu Guru mereka saat jadwal kegiatan pembelajaran
berlangsung.
Teruntuk Bapak/Ibu Guru, modul ini disusun dengan orientasi aktivitas peserta didik dan setiap
modul dirancang untuk dapat mencakup satu atau lebih pasangan kompetensi-kompetensi dasar
yang terdapat pada kompetensi inti 3 (pengetahuan) dan kompetensi inti 4 (keterampilan). Setiap
peserta didik diarahkan untuk dapat mempelajari modul ini secara mandiri, namun demikian mereka
juga diharapkan dapat menuliskan setiap permasalahan pembelajaran yang ditemuinya saat
mempelajari modul ini dalam buku catatan mereka. Berkenaan dengan permasalahan-permasalahan
tersebut, diharapkan Bapak/Ibu Guru dapat membahasnya dalam jadwal kegiatan pembelajaran
yang telah dirancang sehingga Ananda peserta didik dapat memahami kompetensi-kompetensi yang
disiapkan dengan tuntas.
B. Aktivitas Pembelajaran
Pada kegiatan Belajar 1 Ananda akan diperkenalkan dengan materi
bioteknologi dan penerapannya diberbagai bidang. Materi ini
penting untuk dipelajari oleh Ananda karena bermanfaat dalam
meningkatkan kualiatas hidup dan kesejahteraan manusia. Bacalah
materinya dengan teliti lakukan kegiatan- kegiatan dalam modul ini
dan kerjakanlah tugas-tugasnya dengan sepenuh hati serta
selesaikan tepat waktu. Setelah selesai Ananda bisa melanjutkan ke
kegiatan belajar berikutnya. Lakukanlah pembelajaran secara
bertahap sesuai urutan dalam aktivitas pembelajaran. Jika Ananda
telah selesai melakukan semua kegiatan maka kerjakanlah soal Tes
Formatif untuk menguji penguasaan konsep yang telah Ananda
pelajari.
Ayo Semangat! Sebelum belajar jangan lupa berdo’a dulu ya!
Sekarang mari Ananda mulai aktivitas pembelajaran pada Kegiatan Belajar 1.
1. Bioteknologi
Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah sering memanfaatkan produk-produk bioteknologi
terutama produk berupa makanan. Sejak jaman dahulu, nenek moyong kita sudah menerapkan
prinsip bioteknologi dalam mengolah berbagai macam makanan. Produk bioteknologi seperti,
tempe, tauco, tapai atau yoghurt dihasilkan dari memanfaatkan mikroorganisme jamur atau
bakteri dalam proses pembuatannya. Pada proses pembuatan tapai, rebusan singkong diberi ragi.
Untuk kelangsungan hidupnya ragi menguraikan senyawa amilum dalam singkong menghasilkan
energi dan zat sisa berupa karbondioksida dan alkohol. Proses penguraian amilum menjadi energi
Berdasarkan uraian tersebut bioteknologi dapat digolongkan menjadi dua yaitu bioteknologi
konvensional dan bioteknologi modern. Bioteknologi modern ditandai dengan adanya rekayasa
genetika melalui manipulasi gen untuk tujuan tertentu. Coba Ananda cermati dapatkah Ananda
menemukan perbedaan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern?
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan definisi bioteknologi yaitu penerapan prinsip-
prinsip biologi, biokimia, teknologi rekayasa genetika, dan ilmu lainnnya yang memanfaatkan
Tempe
Sumber: Regional.kompas.com
Oncom
Sumber: Orami.co.id
Yoghurt
Sumber: Hellosehat.com
Roti
Sumber: masakapahariini.com
Masih banyak jenis makanan hasil bioteknologi konvensional yang memanfaatkan fermentasi
dari beberapa jenis mikroorganisme. Nah untuk itu ayo giliran Ananda untuk mengumpulkan
informasi produk makanan hasil fermentasi selain yang dicontohkan di atas, yang ada di sekitar
Ananda atau yang merupakan makanan khas beberapa daerah di Indonesia. Lakukan kegiatan
berikut ini.
Kegiatan 1: Kenali Makanan Khas Daerah di Indonesia
Setelah Ananda selesai melakukan kegiatan 1, ayo sekarang lakukan kegiatan 2 agar Ananda
memiliki keterampilan membuat salah satu jenis makanan hasil bioteknologi konvensional
yang meupakan makanan khas di daerah Ananda tinggal. Jika Ananda sudah belajar membuat
makanan ini diharapkan Ananda semakin mencintai makanan khas yang ada di daerah Ananda
dan ikut melestarikannya agar tidak punah. Ananda juga bisa belajar menjadi pengusaha
dengan menjual makanan khas tersebut sehingga bernilai ekonomi.
b. Bioteknologi Energi
Krisis energi semakin membayangi Indonesia, harga minyak bumi yang terus naik sedangkan
cadangan dan produksi minyak bumi dan bahan bakar fosil terus mengalami penurunan.
Namun kebutuhan energi semakin meningkat selama 1990-2007 konsumsi energi total
meningkat 3,66% dan nonenergy consumption meningkat 3,18% (Setyahadi: 2010). Periode
tahun 2000 – 2007 penggunaan batubara dalam skala energi nasional meningkat 175 persen,
hal ini dilematis ketika penggunaan bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi semakin
meningkat maka emisi gas karbondioksida semakin meningkat menyebabkan semakin
parahnya pemanasan global.
Saat ini dunia termasuk Indonesia mulai beralih ke energi alternatif yang ramah lingkungan.
Peranan bioteknologi ini dikembangkan untuk menghasilkan sumber energi ramah lingkungan
yang diolah dari tumbuhan atau kotoran hewan. Pemerintah telah mengembangkan Bahan
Bakar Nabati (BBN) atau disebut juga Biofuel. Bahan Bakar Nabati (BBN) adalah bahan bakar
dari sumber hayati. BBN atau biofuel dihasilkan dari pemanfaatan biomassa. Apakah Ananda
Bioethanol
Sumber:
https://blog.ub.ac.id/linggaelvid
a/
Biodiesel
Sumber:
Pantau.com
Biogas
Sumber:
Gambar.modebaca.com
c. Bioteknologi Pertanian
Manfaat bioteknologi bagi pertanian adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bioteknologi dapat meningkatkan produksi pertanian, semakin banyak tanaman dengan
varietas -vairetas baru, dan dapat meningkatkan nilai gizi. Melalui teknik rekayasa genetika
dihasilkan tanaman dengan sifat-sifat unggul. Tanaman hasil panen menjadi lebih tahan lama
dari pembusukan. Tanaman menjadi tahan terhadap hama sehingga mengurangi
penggunaan pestisida yang mendukung pertanian berkelanjutan. Selain itu tanaman bisa
tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan misal tahan terhadap kekeringan sehingga hasil
panen meningkat. Penerapan bioteknologi di bidang pertanian dapat menunjang ketahanan
pangan suatu daerah sehingga mampu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan
kesehatan masyarakatnya.
Prinsip Teknologi transgenik adalah merekayasa gen/potongan DNA dengan mengubah atau
memindahkannya dari satu mahluk hidup ke mahluk hidup lain. Tanaman hasil rekayasa
genetika disebut tanaman transgenik atau istilah lain disebut tanaman Genetically modified
organism (GMO). GMO merupakan organisme yang gen-gennya telah diubah dengan
menggunakan teknik rekayasa genetika. Contoh tanaman hasil rekayasa genetika pada
varietas baru Jagung dan Kapas yang memiliki sifat tahan terhadap serangan serangga,
tanaman Kedelai yang tahan terhadap herbisida dan Tomat yang lebih tahan lama tidak
cepat busuk. Berikut ini beberapa tanaman transgenik yang sudah dikembangkan melalui
bioteknologi di bidang pertanian:
1) Tanaman Kapas Anti Serangga
Melalui teknik DNA rekombinan, tanaman
kapas disisipi gen delta endotoksin dari bakteri
Bacillus thuringiensis. Kemudian tanaman ini
akan memproduksi protein delta endotoksin.
Zat protein delta endotoksin akan bersifat
racun dan mematikan serangga yang memakan
tanaman kapas.
2) Tomat Anthosianin tinggi.
Hasil rekayasa dengan mentransformasikan Gambar 7.2 Tanaman Kapas GMO
tanaman tomat dengan dua gen (del dan Ros 1) Sumber: biologigonz.blogspot.com
faktor transkripsi melalui mediasi vektor
Agrobacterium tumefaciens. Gen del dan Ros 1 berasal dari bunga tanaman snapdragon
(Antirrium majus) Della dan Rosea 1. Buah tomat transgenik ini mengandung anthosanin
tinggi dengan warna dan daging buah ungu. Zat anthosianin merupakan zat anti kanker
karena mengandung antioksidan tinggi.
Bunga tanaman Snapdragon (A dan B), buah berwarna ungu pada tomat GMO dengan
kandungan anthosanin tinggi (C, E dan H), buah berwarna merah pada tomat non PRG
(D dan G), dan potongan buah tomat PRG warna ungu dan non PRG warna merah (F)
(Butelli et al, 2008, Xie 2008, GM 2008, SB 2008, BBCN 2008, JIC 2008 dalam
Sumarmiyati: 2015)
d. Bioteknologi Peternakan
Tujuan pengembangan bioteknologi dibidang peternakan adalah meningkatkan kualitas
produk yang dihasilkan hewan ternak. Manfaat bioteknologi mampu menghasilkan produksi
susu yang banyak dan bergizi tinggi. Manfaat lainnya mampu meningkatkan kualitas daging
yang lebih baik dan meningkatkan kuantitas (jumlah) dari hewan ternak. Selain itu
bioteknologi pada hewan juga digunakan untuk melestarikan hewan-hewan yang terancam
punah. Hewan - hewan hasil rekayasa genetika disebut hewan transgenik. Hewan yang sudah
dikembangkan diantaranya domba transgenik, sapi transgenik, dan zebra.
1) Domba Transgenik. DNA domba ini disisipi dengan gen manusia faktor VIII (protein
pembeku darah). Selanjutnya domba transgenik tersebut akan menghasilkan susu yang
mengandung factor VIII yang dapat dimurnikan untuk menolong penderita hemophilia.
2) Hormon BST (bovine somatotrophine hormone). Melalui rekayasa genetik dengan
menyisipkan gen somatotropin sapi pada plasmid bakteri Eschercia Coli untuk
menghasilkan BST. Hormon ini dapat memicu pertumbuhan menambah jumlah sel -sel
kelenjar susu sehingga meningkatkan produksi susu. Jika hormon yang dibuat dengan
rekayasa genetika ini disuntikkan pada hewan, maka produksi susu akan meningkat
hingga 20% (Sutarno: 2016).
Ananda bisa menambah informasi dari berbagai sumber di internet atau silakan baca buku
paket IPA Kelas IX Semester 2 edisi Revisi 2018 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
bisa juga dengan membuka di link
https://drive.google.com/fil
e/d/1CORsEMc17tepgwm
AB79F2nEehL5KxBor/vie
w?usp=sharing
atau juga scan barcodenya
Alhamdulillah sekarang saatnya Ananda menguji penguasaan konsep materi Bioteknologi dan
penerapannya diberbagai bidang dengan menjawab pertanyaan di bagian Tugas.
Sumber: sehatq.com
B. Lactobacillus Jamur
bulgaricus
Sumber: orami.co.id
Sumber: briliofood.net
D. Neurosphora Jamur
sitophila
Sumber: kompas.com
5. Penerapan bioteknologi dalam mengatasi krisis energi diantaranya dihasilkan energi alternatif yang
ramah lingkungan. Salah satunya dihasilkan bahan bakar dari hasil fermentasi pati jagung dan tebu
yaitu ….
A. biogas
B. bioethanol
C. biofuel
D. bioenergi
6. Gambar disamping ini menunjukkan sapi Herman. Sapi
Herman adalah salah satu hewan transgenik. Rekayasa
genetik yang dilakukan pada sapi tersebut adalah….
A. diberi Hormon BST (bovine somatotrophine
hormone) sehingga sapi menghasilkan susu dan
daging berkualisa bergizi tinggi
B. disisipi gen anti penyakit antraks
C. disisipi gen laktoferin sehingga mampu menghasilkan
susu mirip ASI
D. hasil transfer inti sel tubuh jantan ke dalam sel ovum sapi betina.
7. Tumpahan minyak mentah di lautan dapat diuraikan oleh mikroorganisme berikut ini….
A. Methanobacterium
B. Thiobacillus feroxidans
C. Desulfotomaculum orientis
D. bakteri petrofilik
8. Produk bioteknologi bidang kesehatan yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri
adalah ….
A. antibiotik
B. vaksin
C. hormon insulin
D. antibodi monoklonal
1. Setelah Ananda selesai mengerjakan Tes Formatif Kegiatan Belajar 1, silahkan cocokkan jawaban
Ananda dengan kunci jawaban yang telah disediakan pada bagian lampiran Modul 7. Hitunglah
tingkat penguasaan yang dapat Ananda capai dengan menggunakan rumus berikut ini:
2. Jika tingkat penguasaan yang Ananda peroleh kurang dari 75 (disesuaikan dengan KKM yang
ditetapkan), Ananda harus mempelajari kembali materi yang belum dikuasai. Jika masih mengalami
kesulitan, tulislah bagian mana saja yang masih belum Ananda pahami pada buku catatan Ananda.
Kemudian Ananda dapat mendiskusikannya bersama teman, menceritakannya kepada orang tua,
atau dapat menanyakannya langsung kepada Bapak/Ibu Guru pada saat jadwal kegiatan
pembelajaran berlangsung.
3. Jika tingkat penguasaan yang Ananda peroleh lebih dari atau sama dengan 75, Ananda dapat
melanjutkan ke Kegiatan Belajar 2.
A. Indikator Pembelajaran
Setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar 2 diharapkan Ananda dapat:
1. Menjelaskan keuntungan dari penerapan bioteknologi dalam berbagai bidang;
2. Menjelaskan kerugian dari penerapan bioteknologi dalam berbagai bidang.
B. Aktivitas Pembelajaran
Selamat Ananda sekarang memasuki Kegiatan Belajar 2. Di
kegiatan belajar 2 Ananda akan mempelajari dampak-dampak
penerapan bioteknologi di berbagai bidang, baik dampak positif
atau dampak negatif yang ditimbulkan.
Seperti halnya di Kegiatan Belajar 1, disini juga terdapat uraian
materi, kegiatan keterampilan, tugas dan tes formatif, untuk itu
pelajarilah dengan seksama, gunakan waktu belajar dengan bijak
agar Ananda dapat menyelesaikan kegiatan belajar dengan tepat
waktu dengan hasil memuaskan.
Tetap semangat dan yakin bisa!
Dampak Penerapan Bioteknologi
Bioteknologi dikembangkan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup
manusia. Melalui bioteknologi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kebutuhan hidup
manusia mulai teratasi baik kebutuhan di bidang pangan, kesehatan, ataupun kelestarian lingkungan.
Namun dalam proses penerapannya bioteknologi tidak hanya membawa manfaat yang
menguntungkan bagi kehidupan manusia juga dapat memberikan dampak yang merugikan dan
ditakutkan dapat mengganggu keberlangsungan hidup manusia dan lingkungan. Manfaat- manfaat
penerapan bioteknologi diberbagai bidang sudah Ananda pelajari di kegiatan Belajar 1. Berikut ini
secara garis besar diuraikan dampak positif dan dampak negatif dari penerapan bioteknologi
1. Dampak Positif Penerapan Bioteknologi
Banyak manfaat hasil penerapan bioteknologi sudah dinikmati oleh manusia diberbagai bidang,
dapat disimpulkan beberapa manfaat yang diperoleh sebagai berikut:
a. Kelestarian Lingkungan
Keberhasilan teknologi rekayasa gen telah menciptakan tanaman-tanaman transgenik yang
mampu bertahan terhadap serangan hama tanpa harus menggunakan pestisida, sehingga
Kegiatan 1
Produk Organisme Transgenik dalam Pandangan Masyarakat Indonesia
Sumber: hellosehat.com
Gambar di atas adalah salah satu penemuan hasil penerapan dibidang Kesehatan. Dampak positif
dari penemuan obat tersebut adalah ….
A. hilangnya pandemik folio di Indonesia
B. meningkatknya kesembuhan penyakit akibat bakteri patogen
C. resiko kegagalan gen dalam sel normal menurun
D. membantu para penderita diabetes yang tubuhnya tidak bisa memproduksi hormon insuline
secara alami.
5. Salah satu keuntungan bioteknologi terkait kebutuhan energi alternatif ramah lingkungan sekaligus
mengatasi pencemaran tanah yaitu...
A. B.
Sumber: techno.okezone.com
Sumber:
arieyoedo.blogspot.com
C. D
1. Setelah Ananda selesai mengerjakan Tes Formatif Kegiatan Belajar 2, silahkan cocokkan jawaban
Ananda dengan kunci jawaban yang telah disediakan pada bagian lampiran Modul 7 Hitunglah
tingkat penguasaan yang dapat Ananda capai dengan menggunakan rumus berikut ini:
2. Jika tingkat penguasaan yang Ananda peroleh kurang dari 75 (disesuaikan dengan KKM yang
ditetapkan), Ananda harus mempelajari kembali materi yang belum dikuasai. Jika masih mengalami
kesulitan, tulislah pada buku catatan Ananda bagian mana saja yang masih belum Ananda pahami
kemudian Ananda dapat mendiskusikannya bersama teman, menceritakannya kepada orang tua,
atau dapat menanyakannya langsung kepada Bapak/Ibu Guru pada saat jadwal kegiatan
pembelajaran berlangsung.
3. Jika tingkat penguasaan yang Ananda peroleh lebih dari atau sama dengan 75, Ananda dapat
melanjutkan ke Tes Akhir Modul.
1. Bacalah keseluruhan soal Tes Akhir Modul (TAM) berikut ini terlebih dahulu sebelum
Ananda mulai mengerjakannya satu demi satu.
2. Sewaktu membaca, berilah tanda pada soal-soal tertentu yang menurut Ananda lebih mudah untuk
menjawabnya.
3. Mulailah menjawab soal-soal yang lebih mudah menurut Ananda.
4. Berilah tanda silang pada huruf di depan pilihan jawaban yang menurutmu benar.
5. Kembangkanlah rasa percaya dirimu dan usahakanlah berkonsentrasi penuh mengerjakan semua
soal TAM.
Selamat mengerjakan soal TAM
Butir-butir Soal Tes Akhir Modul
1. Produk berikut ini merupakan hasil bioteknologi konvensional yaitu….
A. C.
Sumber: viva.co.id
Sumber: m.kaskus.co.id
2. Gambar di bawah ini menunjukkan bahan baku untuk membuat produk bioteknologi.
A. B
Sumber: Kompas.com Sumber: orami.co.id
Berdasarkan bahan baku pada Gambar diatas, produk bioteknologi konvensional yang bisa dibuat
dari bahan-bahan tersebut kecuali ….
Sumber: klikdokter.com
Keadaan roti seperti yang tampak pada gambar di atas menunjukkan adanya ….
A. gas karbondioksida yang keluar adonan ketika dipanaskan meninggalkan rongga -rongga pada
roti.
B. tepung terigu menjadi glukosa sehingga roti menjadi manis
C. roti menjadi lembut karena tepung terigu menjadi amilum
D. fermentasi pada roti dilakukan oleh jamur Sacharomyces cerevisae
4. Penicillium notatum adalah jamur yang dapat menghasilkan ….
A. Vaksin
B. Antibiotik
C. Hormon
D. Antibodi
5. Pasangan yang benar antara bahan baku, mikroorganisme dan produk yang dihasilkan adalah….
Pilihan Bahan baku Mikroorganisme Produk yang dihasilkan
A. Air kelapa Acetobacter xylinum Nata de coco
B. Biji kedelai Rhizopus oligosforus Kecap
C. Susu Lactobacillus casei Keju
D. Singkong Aspergilus wentii Tapai
6. Mikroorganisme yang berperan dalam mengatasi limbah logam berat krom (Cr) adalah ….
A. Nitrosomonas sp
B. Methanobacterium
C. Pseudomonas sp.
D. Desulfotomaculum orientis
7. DNA rekombinan pada tanaman transgenik anti hama serangga agar tanaman mampu
menghasilkan racun sehingga mampu membunuh hama serangga, dikombinasikan dengan DNA
dari mikroorganisme ….
A. Agrobacterium sp
B. Umbellularia californica
C. bakteri Bacillus thuringiensis
D. Streptomyces viridochromogenes
1. B 6. C
2. B 7. D
3. A 8. A
4. D 9. B
5. B 10. A
KEGIATAN BELAJAR 2
1. A
2. A
3. A
4. B
5. C
1. B 6. D
2. A 7. C
3. A 8. B
4. B 9. B
5. A 10. B
Amiruddin, S., dkk (2001). Kajian dan Persfektif Sosial Ekonomi Pengembangan Teknologi Transgenik.
FAE. Volume 19, No. 2, Desember 2001: 80 — 90.
https://media.neliti.com/media/publications/62612-ID
Anonim. (2018). Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
Anonim. (2017). Apa itu Bioethanol, Mengapa disebut Pengganti Bensin yang Ramah Lingkungan?
Diakses dari https://connect.upnyk.ac.id/blog/799/
Anonim. (2018). 7 Makanan Fermentasi Asli Indonesia: Brem sampai Tempoyak. Diakses dari
https://kumparan.com/kumparanfood/7-makanan-fermentasi-asli-indonesia-brem-sampai-
tempoyak/4
Campbell, L. et al. (2009). Biology (9th ed). San Fransisco: Pearson Benjamin Cummings.
Dwi, A. S., dkk (2008). Bioteknologi Lingkungan Untuk Penanggulangan Limbah Mengandung Krom.
Jurnal Tanah dan Lingkungan, Vol. 10 No. 2, 50 – 53.
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jtanah/article/view/16571/12144
Dyah, A.W. (2017). Terapi Gen: dari Bioteknologi untuk Kesehatan. Gene Therapy: From Biotechnology
to Health. Al -Kauniyah: Journal of Biology,10(1), 59 – 72. DOI:
http//:dx.doi.org/10.15408/kauniyah.v10i1.4864
Echy, W.P., dkk. (2013). KUALITAS ASAM CUKA KELAPA (Cocos nucifera L.) DENGAN METODE LAMBAT.
Jurnal Agroindustri, Vol. 3 No. 1: 1 – 13.
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/agroindustri/article/download/3901/2131
Erwin. (2011). Sapi Rekayasa Diklaim memproduksi Susu Ibu. Diakses dari https://tekno.tempo.co/read
Fowler, Samantha, et.al. (2013). Concepts Biology. Texas: OpenStax (online). Diakses dari
https://openstax.org/books/concepts-biology
Furin, dkk (2012). Produksi Ternak Sapu Transgenik Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Genetik Ternak
Sapi. Diakses dari https://aguskrisnoblog.wordpress.com/
Galih. (2015). Dampak Positif dan Negatif Bioteknologi Modern. Diakses dari
https://www.hometekno.com/2015/11/
Mahrus (2014) Kontroversi Produk Rekayasa Genetika Yang Dikonsumsi Masyarakat. Jurnal Biologi
Tropis. Vol. 14 No. 2, 108-119.
Mifta, gatya. (2021). Makanan Fermentasi Mikroorganimse yang berperan dan metabolit yang
dihasilkan. Diakses dari https://probiotics.wg.ugm.ac.id/
Seprianto, (2017). Modul Mata Kuliah Bioteknologi Dasar. Jakarta: Universitas Esa Unggul. Diakses dari
https://digilib.esaunggul.ac.id/
Setyahadi, S. (2010). “Peran Bioteknologi Dalam Mendukung Energi Berkelanjutan”. Prosiding Seminar
Nasional Teknik Kimia “Kejuangan” Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber
Daya Alam Indonesia Universitas Pembangunan Nasional. Yogyakarta
Sumarmiyati. (2015). Modifikasi Kualitas Tanaman Buah Tomat Melalui Rekayasa Genetika. Diakses dari
http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/
Sutarno. (2016). “Rekayasa Genetik dan Perkembangan Bioteknologi di Bidang Peternakan”. Proceeding
Seminar Nasional XIII Pendidikan Biologi FKIP UNS (ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) (23-27).
Surakarta: UNS
Sutawi. (2001). “Bioteknologi Untuk Pertanian Negara Berkembang: Manfaat, Resiko dan Kebijakan.
Jurnal Ilmiah Bestari No. 31. Th. XIV, 35 – 42.
https://media.neliti.com/media/publications/241600-
Wahid, (2017). 10 Contoh Bioteknologi dalam Bidang Pertanian, Peternakan. Diakses dari
https://tipspetani.com/
Wasilah, U., dkk (2019). Perkembangan Bioteknologi di Indonesia. Rekayasa: Journal of Science and
Technology 12 (2), 85 – 90. DOI: https://doi.org/10.21107/rekayasa.v12i2.5469