Anda di halaman 1dari 9

BAB 4

Induksi Elektromagnetik

Induksi elektromagnetik adalah peristiwa timbulnya GGL atau arus listrik pada suatu penghantar atau kumparan
akibat mengalami perubahan garis-garis gaya magnet (fluks magnetik).

Cara – cara untuk menghasilkan GGL/arus induksi :


1. Menggerak-gerakan magnet di dekat kumparan
Percobaan Faraday
2. Memutar kumparan dalam medan magnet
Prinsip kerja Generator
3. Memutar magnet di dalam kumparan
Prinsip kerja dinamo sepeda pancal
4. Menggerakkan penghantar memotong medan magnet
Prinsip timbulnya Gaya Lorentz
5. Mengalirkan arus bolak-balik (AC) kepada kumparan primer untuk diinduksikan kepada kumparan
sekunder yang ada di dekatnya
Prinsip kerja Transformator (Trafo)
6. Mengalirkan arus searah (DC) yang diputus-putus kepada kumparan primer untuk diinduksikan kepada
kumparan sekunder yang ada di dekatnya
Prinsip kerja Induktor dan Busi

A. Gaya Gerak Listrik Induksi

Telah dipelajari sebelumnya bahwa arus listrik dapat menghasilkan medan magnet (menurut Oerstead).
Bisakah terjadi hal yang sebaliknya? yaitu ”medan magnet dapat menghasilkan arus listrik”, gejala ini pertama kali
dipelajari oleh ahli fisika yang bernama Michael Faraday.

PF
Jika magnet batang digerakkan keluar masuk kumparan, ternyata jarum galvanometer akan mengalami
penyimpangan (bergerak), hal ini menunjukkan adanya arus litrik. Arus listrik yang diperoleh dengan cara
demikian disebut arus induksi dan GGL yang dihasilkan disebut GGL Induksi.

Magnet Permanen Garis-garis Gaya Medan Magnet


Magnet (GGM)

Ujung ujung
Kumparan Berubah Kumparan

Tetap
GGL Induksi
()

Tidak dihasilkan
apa apa
Arus Induksi
(Iind)
Timbulnya GGL induksi pada ujung-ujung kumparan dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Jika kutub sebuah magnet dimasukkan ke dalam kumparan, garis–garis gaya yang masuk ke dalam kumparan
bertambah.
b. Jika kutub magnet dikeluarkan dari kumparan, garis-garis gaya di dalam kumparan berkurang.
c. Jika kutub magnet tidak bergerak/didiamkan, garis-garis gaya di dalam kumparan tetap.

Jadi: timbulnya GGL induksi ialah jika jumlah garis gaya magnet yang masuk kumpuran mengalami Perubahan
Adapun perubahan jumlah garis gaya magnet yang masuk kumparan dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
1. Menggerakkan kumparan di sekitar magnet atau sebaliknya (pada dinamo)
2. Mengalirkan arus bolak balik (AC) pada kumparan primer di dekat kumparan sekunder, seperti pada trafo.
3. Memutus-mutus arus searah (DC) pada kumparan primer di dekat kumparan sekunder, seperti pada induktor.

PF
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya GGL induksi pada kumparan adalah:
1. Kecepatan perubahan garis gaya magnet
- Semakin cepat gerak magnet, semakin besar GGL induksi yang timbul
2. Jumlah lilitan yang digunakan
- Semakin banyak jumlah lilitan, semakin besar GGL induk yang timbul
3. Kekuatan magnet
- Semakin kuat magnet, semakin besar GGL induksi yang timbul
4. Inti kumparan
- Jika kumparan diberi inti besi, GGL induksi yang timbul lebih besar dari pada kumparan tanpa inti

 Besarnya GGL induksi yang terjadi dinyatakan dalam persamaan :


Keterangan :
  ind = GGL induksi (volt)

 ind = - N  N = Jumlah lilitan (lilitan)
t   = Perubahan garis gaya (weber)
 t = Selang waktu (detik)
Tanda ( - ) menunjukkan arah arus induksi berlawanan dengan arah penyebabnya.

 Bentuk lain rumus untuk menghitung GGL Induksi


Penghantar Memotong Tegak Lurus medan Magnet

Keterangan:
 B = Kuat medan magnet (webwr/m2)
 ind = B .L.V  L = Panjang penghatar (m)
 V = Kecepatan gerak magnet (m/s)

Contoh soal:
1. Sebuah magnet didekat kumparan. Gerakan magnet tersebut menimbulkan perubahan jumlah garis gaya yang
masuk kumparan sebesar 0,5 weber setiap 3 sekonnya. Jika jumlah lilitan pada kumparan 600, hitunglah GGL
induksi yang terjadi!
Penyelesaian:
Diketahui:
 = 0,5 weber
t = 2 sekon
N = 600 lilitan
Ditanya :  ind = …….. ?

Jawab :  ind = - N 
t
0,5
= - 600  100volt
3

PF
2. Panjang kumparan suatu dinamo sepeda 6 cm, berputar pada medan magnet homogen 5 tesla dengan kecepatan
12 m/s. Hitung GGL induksi yang dihasilkan dinamo!
Penyelesaian:
Diketahui: L = 6 cm = 0,06 m
B = 5 tesla
v = 12 m/s
Ditanya :  ind = …….. ?
Jawab :  ind = B . L. V
= 5 tesla x 0,06 m x 12 m/s
= 3,6 volt
Jadi GGL dinamo sepeda adalah 3,6 volt

PENERAPAN HUKUM FARADAY

1. Dinamo(Generator)
Dinamo atau generator adalah alat untuk menghasilkan energi listrik dengan induksi elektromagnetik
yang mengubah energi makanik menjadi energi listrik.
 Prinsip kerja dinamo ada dua macam yaitu:
1. Kumparan berputar di dalam medan magnet
2. Magnet berputar diantara beberapa kumparan

 Bagian-bagian dinamo:
1. Rotor : bagian dinamo yang berputar
2. Stator : Bagian dinamo yang diam

 Gaya gerak listrik induksi pada generator dapat diperbesar dengan cara:
1. Mempercepat putaran rotor
2. Memperbanyak lilitan kumparan
3. Menggunakan magnet yang lebih kuat
4. Memasukkan inti besi lunak ke dalam kumparan

 Macam-macam generator:
1. Generator arus bolak balik (AC)
2. Generator arus searah (DC)

a. Generator arus bolak–balik (AC)


Adalah dinamo yang dapat menghasilkan arus bolak balik atau AC (Alternating Current). Pada prinsipnya
sebuah dinamo terdiri dari sebuah kumparan yang berputar di dalam medan magnet. Kedua ujung kawat
kumparan dihubungkan pada dua buah cincin tembaga yang disekat satu sama lain. Pada tiap cincin ditempel
sekat yang mengambil arus dari kumparan. Apabila kumparan diputar timbul GGL induksi yang mengalir ke
dalam rangkaian listrik dinamo.

PF
b. Generator arus searah ( DC)
Adalah dinamo yang dapat menghasilkan arus searah atau DC (Direct Current). Pada dasarnya dinamo
arus searah sama dengan dinamo arus bolak balik, hanya pada ujung-ujung kumparan dipasang cincin belah,
yang beekerja sebagai komulator untuk mengubah arus listrik yang keluar dari dinamo, sehingga arus yang
keluar adalah arus searah

2. Transformator (Trafo)

Transformator adalah alat untuk mengubah tegangan listrik arus bolak balik mejadi lebih tinggi atau lebih rendah
a. Bagian-bagian transformator
1) Dua buah kumparan
2) Inti besi lunak yang dibuat berlapis-lapis

b. Jenis Transformator
Transformator dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1) Transformator penaik tegangan atau step up
Yaitu : Transformator yang digunakan untuk menaikkan tegangan dari tegangan rendah ke tegangan yang
lebih tinggi. Dalam transformator step up berlaku ketetentuan
Vs > Vp, Is < Ip dan Ns > Np.

2) Transformator penurun tegangan atau step down


Yaitu : Transformator yang digunakan untuk menurunkan tegangan dari tegangan tinggi ke tegangan yang
lebih rendah. Dalam transformator step down berlaku ketentuan :
Vs < Vp, Is > Ip dan Ns < Np

PF
Pada transformator ideal (tidak terjadi kehilangan energi) Berlaku rumus:

Wp = Ws
Pp = Ps
Vp.Ip = Vs.Is
Keterangan:
Vp Np Vp = tegangan primer (volt)
 Vs = tegangan sekunder (volt)
Vs Ns
Np = banyak lilitan primer (lilitan)
Ns = banyak lilitan sekonder
Ip = kuat arus primer (ampere)
Is = kuat arus sekunder (amper)

Vp Is

Vs Ip

Np Is

Ns Ip

Catatan:
1. Transformator hanya dapat digunakan untuk mengubah tegangan listrik arus bolak-balik
2. Transformator tidak memperbesar daya listrik (hanya memindahkan)

Contoh soal

1. Sebuah transformator dihubungkan dengan sumber tegangan 220 volt. Jika jumlah lilitan primer transformator 400
lilitan dengan sekundernya 800 lilitan, hitunglah tegangan yang dihasilkan!
Diketahui : Vp = 220 volt
Np = 400 lilitan
Ns = 800 lilitan
Ditanya : Vs = ....?
Vp Np
Jawab : =
Vs Ns
Vp.Ns
Vs =
Np
220V .800
Vs =
400
Vs = 440 Volt

2. Sebuah transformator memiliki tegangan primer 220 volt. Jika arus primer pada trafo 6 A dan kuat arus sekundernya 3
A, hitunglah tegangan sekundernya!
Diketahui : Vp = 220 volt
Ip = 6 A
Is = 3 A
Ditanya : Vs = ....?
Vp Is
Jawab : =
Vs Ip

Vs = Vp. Ip
Is
Vs = 200V. 6 A
3A
Vs = 440 V

PF
EFISIENSI TRANSFORMATOR
Pada saat trafo digunakan terasa hangat atau panas. Hal ini menunjukkan bahwa ada energi yang berubah manjadi
panas (kalor) Akibatnya energi yang keluar dari trafo lebih kecil daripada energi yang masuk trafo, sehingga muncul
istilah efesiensi yang dirumuskan sebagai berikut:

Energi listrik yang keluar


Efisiensi η (%) = = yang masuk
Energi listrik X 100%

Ws x 100%
Rumus : η : =
Wp

η = Ps x 100%
Pp

η = Vs.Is x 100%
Vp.I

Keterangan :
η ( eta) = efesiensi Vs = tegangan sekunder
Ws = energi keluar ( joule) Vp = tegangan primer
Wp = energi masuk ( Joule) Is = kuat arus sekunder
Ps = daya keluar ( watt) Ip = kuat arus primer
Pp = daya masuk (watt)

 Transmisi daya listrik jarak jauh (TDLJJ)

Transmisi adalah pembangkit dan penghantar listrik, maksudnya energi listrik itu harus dibangkitkkan oleh
generator tenaga listrik, kemudian energi listrik itu harus dihantarkan ke tempat-tempat pengguna energi listrik.

PF
Ada dua cara untuk mentransmisikan tenaga listrik, yaitu:
 Transmisi dengan sistem tegangan rendah
 Transmisi dengan sistem tegangan tinggi

1. Transmisi dengan sistem tegangan rendah


Keuntungan : Dapat mengurangi tingkat bahaya
Kerugian : 1. Karena tegangan rendah berarti arus besar sehingga harus digunakan kabel yang besar,
akibatbya biayanya mahal.
2. Karena kuat arus besar, energi yang hilang (berubah menjadi panas) juga besar.

2. Transmisi dengan sistem tegangan tinggi


Keuntungan : 1. Karena tegangan tinggi, kuat arus menjadi kecil, sehingga pengantar (kabel) yang digunakan
tidak perlu besar, akibatnya biayanya lebih murah.
2. Karena kuat arus kecil, energi yang hilang juga kecil.
Kerugian : Tingkat bahayanya besar, karena tegangannya besar

Tingkat bahaya yang besar dapat dikurangi dengan cara:


1. Kabel teganggan tinggi ditempatkan pada tiang-tiang listrik yang tinggi.
2. Kabel teganggan tinggi dilewatkan pada daerah yang tidak padat penduduknya.
3. Memasang tanda/tulisan bahwa kabel tersebut berteganggan tinggi.

3. Induktor

Induktor adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan tegangan yang sangat tinggi arus bolak balik dari arah
yang searah yang berteganggan rendah. Pada dasarnya indikator terdiri dari dua buah kumparan, yaitu
kumparan primer (lilitan sedikit) dan kumparan sekunder (lilitan banyak). Kumparan primer terhubung langsung
dengan baterai B, dan sewaktu arus mengalir arus diputus-putus secara otomatis oleh interuptor (A). karena arus
DC terputus-putus maka mengakibatkan perubahan garis gaya yang menimbulkan arus induksi pada kumparan
sekunder. Kumparan sekunder lilitannya banyak sehingga tegangannya tinggi, akibatnya pada ujung P dan Q
terjadi loncatan elektron yang mengakibatkan terjadinya bunga api listrik.
Pemanfaatan induktor Ruhmkorff misalnya pada pengapian kendaraan bermotor bensin, yaitu bagian busi.

PF
LATIHAN SOAL

SOAL HITUNGAN

1. Sebuah magnet didekat kumparan. Gerakan magnet tersebut menimbulkan perubahan jumlah garis gaya yang
sebesar 0,12 weber setiap 3 sekonnya. Jika jumlah lilitan pada kumparan 300, hitunglah GGL induksi yang
terjadi!

2. Panjang kumparan suatu dinamo sepeda 10 cm, berputar pada medan magnet homogen 7 tesla dengan kecepatan
15 m/s. Hitung GGL induksi yang dihasilkan dinamo!

3. Perhatikan gambar transformator berikut!

Jika jumlah lilitan sekunder pada transformator tersebut 100 lilitan, tegangan masukannya 2.200 V dan
menghasilkan tegangan keluaran 11 V, maka hitunglah jumlah lilitan sekundernya!

4. Sebuah transformator mempunyai tegangan pada lilitan primer 200 volt dan tegangan pada lilitan sekunder
1.800 volt. Jika arus primer 0,2A dan arus sekunder 0,02A, hitung efesiensi trafo tersebut!

5. Sebuah transformator memiliki kumparan primer dengan jumlah lilitan 1200 lilitan dan tegangannya 6 V, jika
kumparan sekunder 400 lilitan dan arusnya 3 A. Tentukan :
a. tegangan sekunder
b. arus primer
c. daya primer
d. daya sekunder
e. jenis trafo

SOAL KONSEP
6. Mengapa transmisi daya listrik jarak jauh selalu menggunakan tegangan tinggi!

PF

Anda mungkin juga menyukai