Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum Dasar Perlindungan Hutan Medan, Desember 2022

PEMBUATAN MEDIA PDA


Dosen Penanggungjawab:
Dr. Ir. Yunasfi, M.Si
Disusun oleh:
Jonathan Roy Hutapea 161201078
Dea Habibah 201201012
Ronauli Sri Rejeki Simanjuntak 201201049
Ummu Hani 201201081
Mhd Fauzi Hasibuan 201201136
Muhammad Rafli Ananda Harahap 201201143
Gina Melisa Saragih 201201190
Gusto Pitama Simatupang 201201200
Kelompok 2
MNH 5

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktikum Dasar
Perlindungan Hutan ini dengan baik. Laporan Praktikum Dasar Perlindungan
Hutan yang berjudul “Pembuatan Media PDA” ini dimaksudkan untuk memenuhi
tugas Praktikum Dasar Perlindungan Hutan sebagai syarat masuk praktikum di
minggu yang akan datang pada Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan,
Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen penanggungjawab
Praktikum Dasar Perlindungan Hutan Bapak Dr. Ir. Yunasfi, M.Si. karena telah
memberikan materi dengan baik dan benar. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada asisten yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama
penulis mengikuti kegiatan praktikum ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu saran dan kritik dari berbagai pihak dalam upaya untuk memperbaiki isi
laporan ini akan sangat penulis hargai. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi
siapapun yang membacanya.

Medan, Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
DAFTAR TABEL...................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ iv
PENDAHULUAN
Latar Belakang.................................................................................... 1
Tujuan................................................................................................. 2
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3
METODE PRAKTRIKUM
Waktu dan Tempat.............................................................................. 5
Alat dan Bahan.................................................................................... 5
Prosedur Praktikum............................................................................ 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil.................................................................................................... 7
Pembahasan......................................................................................... 7
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan......................................................................................... 8
Saran.................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman


1. ................................................................................................... 7

iii
DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman


1. ......................................................................................................7
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu media agar yang cocok dan mendukung pertumbuhan cendawan
adalah potato dextrose agar (PDA) yang memilki pH 4.5 sampai 5.5 sehingga
menghambat pertumbuhan bakteri yang membutuhkan lingkungan yang netral
dengan pH 7.0 dan suhu optimum untuk pertumbuhan antara 25–30 °C.
Berdasarkan komposisinya, PDA termasuk dalam media semisintetik karena
tersusun atas bahan alami kentang dan bahan sintetik dextrose dan agar. Kentang
mengandung karbohidrat, vitamin, dan mikronutrien lain yang dapat dimanfaatkan
oleh cendawan. Sedangkan dextrose sebagai karbohidrat sederhana menjadi
sumber energi yang dapat segera digunakan. Komponen agar dalam media
berfungsi sebagai bahan pemadat. Masing-masing dari ketiga komponen tersebut
sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme
terutama cendawan. Media PDA instan dibuat oleh pabrik atau perusahaan
tertentu sudah dalam bentuk sediaan siap pakai (Azzahra et al., 2020).
Beberapa peneliti berhasil menemukan media alternatif pertumbuhan jamur
dari sumber protein yaitu kacang tunggak, kacang hijau, dan kacang
kedelai hitam. Selain penelitian dengan sumber protein, berbagai sumber
karbohidrat juga berhasil digunakan sebagai media alternatif seperti pati singkong
sagu dan uwi, kentang dan umbi palmirah. Sumber karbohidrat lain yang mudah
ditemukan dan belum banyak dimanfaatkan yaitu dari jenis umbi-umbian seperti
garut, ganyong, gembili. Umbi-umbi tersebut memiliki berbagai nutrisi cukup
sehingga memungkinkan untuk digunakan sebagai media pertumbuhan jamur.
Dalam mempelajari sifat mikroorganisme seperti jamur, diperlukan suatu media
pertumbuhan yang dapat mencukupi nutrisi, sumber energi dan kondisi
lingkungan tertentu. Suatu media untuk dapat menumbuhkan mikroorganisme
dengan baik diperlukan persyaratan antara lain: mempunyai pH yang sesuai,
media tidak mengandung zat-zat penghambat, media harus steril, dan media harus
mengandung semua nutrisi yang mudah digunakan mikroorganisme (Gupta et al.,
2012).
Keberadaan jamur mudah ditenukan di sekitar kita termasuk tanpa disadari
terdapat pada biji-bijian yang kita makan. Pertumbuhan jamur dapat diamati
melalui medium yang dibuat sendiri menyerupai Potatoes Dextrose Agar (PDA)
Merck yang sering digunakan di laboratorium. Pertumbuhan jamur pada biji dapat
diketahui dengan menggunakan medium pertumbuhan berbahan kentang dan
agar-agar yang biasa disebut Potatoes Dextrose Agar (PDA). Medium PDA dapat
dijadikan sebagai medium alternatif karena bahannya mudah diperoleh, murah,
dan menghemat biaya penelitian. Medium PDA adalah bahan semi sintetik yang
mengandung bahan alami yaitu kentang serta bahan sintesis yaitu agar-agar dan
dextrose. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa medium PDA
dapat menumbuhkan jamur dari biji kacang-kacangan karena memiliki nutrisi
cukup untuk pertumbuhan jamur. Pertumbuhan serta perkembangan jamur
umumnya sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor diantaranya ialah suhu, cahaya,
udara, pH serta nutrisi seperti karbon dan nitrogen (Irawati et al., 2021).
Salah satu mikroorganisme yang sering dibiakan dalam ilmu mikrobiologi
baik dalam bidang industri pangan maupun industri pertanian adalah jamur. Jamur
merupakan salah satu mikroorganisme yang sering ditumbuhkan menggunakan
media PDA. Berdasarkan komposisinya PDA termasuk dalam media semi sintetik
karena tersusun atas bahan alami (kentang) dan bahan sintesis (dextrose dan agar).
Kentang merupakan sumber karbon, vitamin dan energi, dextrose sebagai sumber
gula dan energi, komponen agar berfungsi untuk memadatkan medium PDA. Dari
ketiga komponen tersebut diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangbiakkan
mikroorganisme. Nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme untuk pertumbuhan
yaitu karbon, nitrogen, unsur non logam seperti sulfur dan fosfor, unsur logam
seperti Ca, Zn, Na, K, Cu, Mn, Mg, dan Fe, vitamin, air, dan energi. Media semi
sintetik PDA memiliki karbohidrat yang cukup sehingga baik digunakan untuk
pertumbuhan jamur. Media ini banyak dibutuhkan dalam pembiakkan jamur di
dalam laboratorium maupun bidang pertanian (Nurdin et al., 2020).
Tujuan
Tujuan dari praktikum Dasar Perlindungan Hutan yang berjudul
“Pembuatan Media PDA” adalah untuk mengenal media biakan yang sering
digunakan dalam penangkapan dan penumbuhan bakteri serta mampu mengetahui
cara membuat suatu media biakan semi sintetik berupa media PDA (Potato
Dextrose Agar)
TINJAUAN PUSTAKA

Potato Dextrose Agar (PDA) adalah media yang umum untuk


pertumbuhan jamur di laboratorium karena memilki pH yang rendah (pH 4,5
sampai 5,6) sehingga menghambat pertumbuhan bakteri yang membutuhkan
lingkungan yang netral dengan pH 7,0 dan suhu optimum untuk pertumbuhan
antara 25-30° C. Potato Dextrose Agar atau PDA adalah medium yang digunakan
untuk isolasi dan kultur jamur dan bakteri, merupakan media standar WHO yang
dipakai sebagai gold standard. Berdasarkan komposisinya PDA termasuk dalam
media semi sintetik karena tersusun atas bahan alami (kentang) dan bahan sintesis
(dekstrosa dan agar). Kentang merupakan sumber karbon (karbohidrat), vitamin
dan energi, dekstrosa sebagai sumber gula dan energi, selain itu komponen agar
berfungsi untuk memadatkan medium PDA. Masing-masing dari ketiga
komponen tersebut sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangbiakkan
mikroorganisme terutama jamur. Media PDA instan dibuat oleh pabrik- pabrik
atau perusahaan tertentu sudah dalam bentuk sediaan siap pakai, namun harganya
mahal, higroskopis, dan hanya dapat diperoleh pada tempat tertentu (Wantini,
2018).
Berdasarkan komposisinya PDA termasuk dalam media semi sintetik
karena tersusun atas bahan alami (kentang) dan bahan sintesis (dextrose dan agar).
Kentang merupakan sumber karbon (karbohidrat), vitamin dan energi, dextrose
sebagai sumber gula dan energi, selain itu komponen agar berfungsi untuk
memadatkan medium PDA. Masing-masing dari ketiga komponen tersebut sangat
diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangbiakkan mikroorganisme terutama
jamur. Media PDA instan dibuat oleh pabrik- pabrik atau perusahaan tertentu
sudah dalambentuk sediaan siap pakai, namun harganya mahal, higroskopis, dan
hanya dapat diperoleh pada tempat tertentu (Jamilatun et al., 2020).
Mahalnya harga media instant yang mencapai Rp 500.000,- hingga Rp
1.500.000,- setiap 500 g serta melimpahnya sumber alam yang dapat digunakan
sebagai media pertumbuhan mikroorganisme mendorong para peneliti untuk
menemukan media alternatif dari bahan-bahan yang mudah didapat dan tidak
memerlukan biaya yang mahal dan sekaligus dapat mengurangi keseluruhan biaya
yang harus dikeluarkan dalam penelitian. Bahan yang digunakan harus
mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan seperti dari bahan yang
kaya akan karbohidrat dan protein. kandungan kompleks dalam media
menyebabkan jamur uji membutuhkan waktu lebih lama untuk menguraikan
menjadi komponen-komponen sederhana yang dapat diserap sel yang digunakan
untuk sintesis sel dan energi. sumber karbon yang umum digunakan oleh jamur
adalah karbohidrat (polisakarida, disakarida, monosakarida), asam organik, asam
asam amino dan produk natural seperti lignin (Kansrini, 2017).
Karbohidrat merupakan komponen esensial semua organisme dan zat yang
paling banyak menyusun sel. Fungsi karbohidrat adalah sebagai sumber energi,
membentuk struktur sel, struktur penunjang tanaman. Sumber karbon berguna
sebagai energi bagi jamur dalam membentuk sel-sel. Selama proses
pertumbuhannya, jamur memerlukan sumber nutrisi dalam bentuk senyawa
sederhana agar dapat dengan mudah diserap oleh miselium. Dalam hal ini, jamur
akan mengeluarkan enzim untuk menguraikan senyawa kompleks menjadi
sederhana, antara lain karbohidrase dan protease. Miselium akan mengeluarkan
enzim ekstraseluler ke dalam substrat, kemudian enzim-enzim ini akan
mendegradasi senyawa kompleks menjadi lebih sederhana dan miselium akan
menyerap senyawa sederhana tersebut (Sajar, 2018).
Media buatan yang digunakan untuk isolasi jamur endofit adalah media
Potato Dextrose Agar (PDA). Media yang digunakan dalam proses isolasi adalah
media yang kaya nutrisi sehingga memungkinkan mempercepat perkembangan
jamur endofit. Media PDA adalah media yang kaya nutrisi dan bersifat selektif
terhadap jamur endofit. Karbohidrat dan senyawa yang terkandung dalam kentang
mampu mendukung pertumbuhan jamur endofit. Bahan yang digunakan dalam
pembuatan media PDA adalah kentang, dekstrose (gula), agar, chlorampenicol,
dan aquades steril. Kentang dan dekstrose merupakan sumber nutrisi untuk isolat
jamur endofit, agar merupakan pemadat dari media, dan chlorampenicol
mencegah kontaminasi dari bakteri (antibakteri). Untuk meminimalisir adanya
kontaminasi mikroorganisme yang tidak dikehendaki, media PDA diletakkan
dalam botol media dan ditutup permukaan botolnya dengan kapas steril dan
alumunium foil. Kemudian disterilisasi dengan metode pemanasan basah, yaitu
autoclave dengan suhu 121ᵒC dan tekanan 1,5 atm (Ariyono et al., 2014).
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Praktikum Dasar Perlindungan Hutan yang berjudul, “Pembuatan Media
PDA” dilaksanakan pada hari Kamis, 08 Desember 2022 pukul 10:00 WIB
sampai dengan selesai. Praktikum Dasar Perlindungan Hutan ini dilaksanakan
secara online melalui Zoom meeting dan Google lassroom
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada Praktikum Dasar Perlindungan Hutan ini adalah
erlenmeyer ukuran 250 ml, gelas beaker, pengaduk magnetik, cawan petri, tabung
reaksi, kompor/ hot plate, autoklaf, lampu bunsen, saringan.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Agar, kentang,
dextrose, aquadest, kapas, alumunium foil, cling wrap, kain kasa.
Prosedur Praktikum
A. Pembuatan media PDA untuk Jamur
1. Timbang 250 gr kentang, 20 gr dextrose dan 20 gr agar.
2. Kupas dan cuci bersih kentang.
3. Potong-potong kentang dengan bentuk dadu.
4. Rebus potongan kentang dengan menggunakan aquadest secukupnya hingga
mendidih.
5. Saring sari kentang dengan menggunakan kain kassa dan masukkan kedalam gelas
beaker.
6. Campurkan sari kentang dengan dextrose dan agar dan tambahkan aquadest
hingga volume dengan larutan mencapai 1000 ml.
7. Cairlan larutan PDA di dalam gelas beaker dalam rendaman air mendidih selama
kurang lebih15 menit atu hingga mendidih dan aduk terus-menerus. Sebagai
alternatif lain dapat juga dimasukkan pengaduk magnetik kedalam beaker glass
dan dipanaskan diatas hot plate.
8. Tutup mulut erlenmeyer dengan kapas padat.
9. Bungkus rapat mulut erlenmeyer dengan alumunium foil dan cling wrap.
10. Beri label pada erlenmeyer dengan spidol.
B. Sterilisasi Media
1. Sebelum melakukan sterilisasi, periksa terlebih dahulu banyaknya air di dalam
autoklaf.
2. Masukkan media yang akan disterilkan, kemudian tutup dengan sekrup
pengaman.
3. Nyalakan api dan biarkan katup uap/ udara terbuka sehingga semua udara didalam
autoklaf diganti oleh uap.
4. Pergantian udara dengan uap ini diikuti oleh peningkatan tekanan dan suhu. Pada
saat tekanan mencapai 15 lbs dan suhu meningkat 121oC, proses sterilisasi
dimulai. Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan media sekitar 15-20 menit.
5. Setelah proses sterilisasi, api dimatikan dan tekanan dibiarkan turun sehingga
mencapai 0. Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan mencapai 0, karena
cairan dalam tabung atau erlenmeyer dapat tumpah keluar disebabkan penurunan
suhu mendadak.
6. Buka tutup autoklaf, kemudian ambil erlenmeyer atau tabung dengan penjepit.
Perhatikan bahwa peralatan dan cairan yang baru dikeluarkan dari autoklaf
bersuhu tinggi sehingga dapat menimbulkan luka bakar.
DAFTAR PUSTAKA

Nurdin E, Nurdin GM. 2020. Perbandingan VariasAriyono R, Djauhari S,


Sulistyowati L. 2014. Keanekaragaman Jamur Endofit Daun Kangkung
Darat pada Lahan Pertanian Organik dan Konvensional. Jurnal HPT, 2(1):
19-28.

Jamilatun M, Azzahra N, Aminah A. 2020. Perbandingan Pertumbuhan


Aspergillus fumigatus pada Media Instan Modifikasi Carrot Sucrose Agar
dan Potato Dextrose Agar. Jurnal Mikologi Indonesia, 4(1): 168-174.

Kansrini, Y. 2015. Uji Berbagai Jenis Media Perbanyakan Terhadap


Perkembangan Jamur Beauveria bassiana di Laboratorium. Jurnal Agrica
Ekstensia, 9(1): 34-39.

Sajar S. 2018. Karakteristik Kultur Corynespora cassiicola (Berk. &Curt) Wei dari
Berbagai Tanaman Inang yang Ditumbuhkan di Media PDA. Jurnal Ilmu
Pertanian, 21 (3): 21-30.

Wantini S, Octavia A. 2018. Perbandingan Pertumbuhan Jamur Aspergillus


fumigatus pada Media PDA (Potato Dextrose Agar) dan Media Alternatif
dari Singkong (Manihot Esculenta Crantz). Jurnal Analisis Kesehatan, 6
(2): 625-631. Azzahra N, Jamilatun M, Aminah A. 2020. Perbandingan
Pertumbuhan Aspergillus Fumigatus pada Media Instan Modifikasi
Carrot Sucrose Agar dan Potato Dextrose Agar.Jurnal Mikologi
Indonsia, 4(1):168-174.

Gupta M, Manisha K, Grover R. 2012. Effect of Various Media Types on the Rate
of Growth of Aspergillus niger. Jurnal Fundamental and Applied
Life, 2(2):141-144.

Irawati W, Christianti CA, Sianipar HM, Putranto JED. 2021. Praktikum


Pembuatan Medium Potatoes Dextroxe Agar Secara Sederhana dan
Isolasi Jamur pada Biji-Bijian yang Dilakukan Secara Oi Media Alternatif
dengan Berbagai Sumber Karbohidrat Terhadap Pertumbuhan Candida
albicans.Jurnal Bionature,21(1):1-5.

Anda mungkin juga menyukai