Anda di halaman 1dari 15

FUNGSI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH SEMENTARA DI

TANJUNG REJO

Disusun Oleh :
Kelompok 2

Nama :
1. Valiant Gracia Purba 210200230
2. Jocelyn Ho 210200235
3. Vinski Qahirra Erlan 210200483
4. Ruth Brenita 210200486
5. Marshella M. Serfina Tarigan 210200487
6. Tesalonika Marisa E. Hutauruk 210200490
7. Muhammad Rafialdi 210200497
8. Sang Surya Pratama Limbong 210200516

HUKUM LINGKUNGAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
kehendaknya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini berisikan hasil penelitian kelompok mengenai “Fungsi Tempat Pembuangan
Sampah Sementara di Tanjung Rejo”.

Penyelesaian makalah ini tak terlepas dari pihak – pihak yang telah membantu penulis
dalam penyusunan makalah ini oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih banyak
kepada dosen pengampu mata kuliah Hukum Lingkungan, Ibu Dr. Affila , S.H, M.Hum. yang
telah memberikan tugas ini serta membimbing dalam proses penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini tak luput dari kekurangan. Oleh sebab itu, penulis
menerima kritik, saran, dan tanggapan yang membangun untuk perbaikan penulis di masa
depan. Mohon maaf penulis katakana bila terdapat kesalahan kata dalam penulisan.

Medan, Oktober 2022

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3
BAB I .......................................................................................................................... 4
1.1.Latar Belakang ....................................................................................................... 4
1.2.Rumusan Masalah .................................................................................................. 5
1.3.Lokasi Penelitian .................................................................................................... 5
1.4.Tujuan Penelitian ................................................................................................... 5
1.5.Manfaat Penelitian ................................................................................................. 5
BAB II IDENTIFIKASI MASALAH .......................................................................... 6
BAB III METODOLOGI............................................................................................. 7
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PROYEK LAPANGAN ........................................ 8
4.1. Pengertian Lingkungan ......................................................................................... 8
4.2. Kerusakan Lingkungan......................................................................................... 8
4.3. Dasar Hukum yang Mengatur tentang Pemeliharaan Lingkungan .................... 9
4.4. Penyebab Kerusakan Lingkungan........................................................................ 10
4.5.Tempat Pembuangan Sampah Sementara ............................................................ 10
4.6. Hasil Penelitian ...................................................................................................... 11
BAB V PENUTUP ....................................................................................................... 14
5.1. Kesimpulan ........................................................................................................... 14
5.2. Saran ..................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Lingkungan merupakan tempat berlangsungnya kehidupan seluruh makhluk hidup,
mulai dari manusia, hewan, hingga tumbuhan. Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan
dari lingkungan karena segala aktivitas manusia dilakukan disini. Lingkungan yang baik akan
menciptakan keseimbangan terhadap kehidupan makhluk hidup. Manusia memperoleh
makanan dari tumbuhan dan hewan. Selain itu, lingkungan yang bersih dan tidak tercemar
akan memberikan dampak kesehatan bagi makhluk yang tinggal di lingkungan tersebut.
Keadaan lingkungan yang sejuk, aman dan nyaman dapat membuat kita nyaman untuk
tinggal di lingkungan tersebut. Kebanyakan orang saat memilih tempat untuk menetap
pastilah selalu mempertimbangkan keadaan lingkungan tempat dia akan tinggal. Sangat
jarang ditemui seseorang yang memilih untuk tinggal di daerah yang memiliki keadaan
lingkungan yang buruk, dikarenakan orang – orang selalu mengutamakan kenyamanan dalam
memilih tempat dia akan tinggal.
Namun pada kenyataannya, kondisi lingkungan saat ini sangat memprihatinkan,
khususnya di Indonesia. Hal ini dikarenakan perilaku manusia yang cenderung tidak peduli
akan lingkungan sekitarnya. Penyumbang kerusakan lingkungan terbesar salah satunya
datang dari Tempat Pembuangan Sampah. Permasalahan sampah ini kerap menjadi perhatian
pemerintah. Menurut Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia
menghasilkan sampah sebanyak 21,88 juta ton pada tahun 2021 lalu. Permasalahan sampah
ini harus segera dibenahi, karena merupakan akar dari permasalahan lingkungan lainnya,
seperti pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah, dan lain-lain. Hal inilah yang
menjadi latar belakang kelompok kami untuk melakukan penelitian mengenai “Fungsi
Tempat Pembuangan Sampah Sementara Di Tanjung Rejo.”
Keefektifan tempat pembuangan sampah sementara juga sangat perlu diperhatikan,
bagaimana tahapan pengerjaan, masalah apa saja yang dirasakan oleh pekerja juga kadang
perlu diperhatikan. Pekerja - pekerja yang ada biasanya berasal dari pekerja yang diturunkan
oleh pemerintah, namun ada juga pekerja yang bekerja sebagai relawan di tempat
pembuangan sampah tersebut. Hal ini juga menjadi salah satu penunjang apakah keberadaan
tempat pembuangan sampah tersebut sudah berfungsi sebagaimana mestinya.

4
1.2.Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalahnya yaitu :
a. Bagaimanakah pengaruh limbah masyarakat bagi lingkungan?
b. Apakah yang menjadi penyebab kerusakan lingkungan di sekitar tempat pembuangan
sementara Tanjung Rejo?
c. Apakah tempat pembuangan sementara Tanjung Rejo berjalan sesuai fungsi dan
tujuannya?
d. Apa dasar hukum yang mengatur tentang pemeliharaan lingkungan?
1.3.Lokasi Penelitian
Kelompok memilih lokasi penelitian di Tempat Pembuangan Sampah Sementara yang
berada di Kecamatan Tanjung Rejo dikarenakan tempat pembuangan sampah tersebut
memiliki lokasi yang strategis untuk dilakukannya penelitian.
1.4.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain :
a. Untuk mengetahui akibat hukum dari pencemaran sampah.
b. Untuk mengetahui izin pemerintah daerah pembuang sampah tersebut.
c. Untuk mengetahui akar masalah pencemaran sampah dan limbah domestik meningkat
di wilayah tersebut
1.5.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain :
a. Menyebar kesadaran bagi masyarakat di sekitar lingkungan tempat pembuangan
sampah sementara untuk lebih menjaga lingkungan.
b. Memperluas pengetahuan tentang akibat hukum dari pencemaran sampah terhadap
lingkungan.

5
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH

Dalam mewujudkan fungsi tempat pembuangan sampah sementara yang efektif guna
menciptakan lingkungan yang sehat, kita sering dihadapkan pada berbagai masalah yang
dapat menghambat dalam mewujudkan tujuannya. Berdasarkan latar belakang masalah yang
telah diuraikan sebelumnya, identifikasi masalah yang timbul dan akan dibahas adalah
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan:
1. Kurangnya kesadaran baik pemerintah maupun masyarakat terhadap pengelolaan
sampah
2. Fungsi tempat pembuangan sampah sementara mempengaruhi keadaan lingkungan di
sekitarnya
3. Sistem pengelolaan sampah yang masih kurang sistematis

6
BAB III
METODOLOGI

Dalam menyelesaikan proposal penelitian ini, kelompok menggunakan dua metode


yakni studi pustaka dan kualitatif. Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data dan
informasi yang diperoleh melalui buku maupun jurnal. Studi Pustaka diharapkan dapat
membantu menyelesaikan penelitian ini.
Metode kualitatif adalah salah satu jenis metodologi penelitian yang di mana dalam
penerapannya menggunakan data-data yang berasal dari hasil riset yang kemudian dianalisis. 1
Dalam hal ini kelompok secara langsung melakukan survei di lapangan dan juga
mewawancarai salah satu pekerja di TPS Tanjung Rejo
Setelah wawancara dilakukan pada salah satu pekerja yang ada di TPS Tanjung Rejo
selesai dilakukan, maka dari wawancara tersebut kelompok mendapatkan data yang lebih
akurat dan mendetail tentang kegiatan observasi di tempat yang dituju.
Dari data tersebut nantinya akan digunakan dalam penjabaran isi dari penelitian
beserta dengan segala hal detail dari apa yang terjadi pada daerah observasi dilakukan, atau
lebih tepatnya observasi yang dilakukan di TPS Tanjung Rejo

1
Restu. Metodologi Penelitian : Pengertian Jenis, Manfaat, dan Tujuan. Gramedia Blog. Dapat diakses pada
<https://www.gramedia.com/literasi/metodologi-penelitian >

7
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PROYEK LAPANGAN

4.1 Pengertian Lingkungan


Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 32 Tahun 2009, lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan,
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata lingkungan adalah daerah
(Kawasan dan sebagainya) yang termasuk di dalamnya. Arti lainnya dari lingkungan adalah
bagian wilayah dalam kelurahan yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan
pemerintahan desa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah lingkungan dapat
diartikan sebuah daerah atau Kawasan dan seluruh bagian yang terdapat di dalamnya yang
ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.

Menurut Munadjat Danusaputro, lingkungan atau lingkungan hidup adalah semua


benda dan daya serta kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah-perbuatannya, yang
terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan memengaruhi kelangsungan hidup serta
kesejahteraan manusia dan jasad - jasad hidup lainnya. 2 Menurut Otto Soemarwoto,
lingkungan hidup diartikan sebagai ruang yang ditempati suatu makhluk hidup bersama
dengan benda hidup dan tak hidup di dalamnya. 3

Beberapa definisi tersebut memberikan satu pengertian, bahwa lingkungan hidup


adalah ruang dimana manusia bergerak dalam rangka melakukan aktivitas sosialnya yang
melibatkan semua aspek dalam ruangan tersebut sesuai dengan insting-insting kebutuhan
manusia yang menggerakkan daya aktivitas sosial manusia yang berkaitan.

4.2. Kerusakan Lingkungan


Kerusakan lingkungan dapat dimengerti sebagai suatu keadaan dimana terjadi penurunan
mutu pada lingkungan tertentu. Hal ini dapat dilihat seperti air yang tidak baik untuk

2
Akib,S.H.,M.Hum, Prof. Dr. Muhammad. 2018. Hukum Lingkungan Prespektif Global dan Nasional, Edisi
Revisi. Depok: PT. Raja Grafindo. hlm 1.
3
Ibid. Hlm 1.

8
dikonsumsi, udara yang tercemar dan tanah yang tidak subur lagi. Faktor penyebab masalah
lingkungan hidup dapat bermacam - macam, seperti kegiatan pertambangan, industri,
pertanian, dan relokasi penduduk atau transmigrasi. Di samping itu, juga karena peristiwa -
peristiwa alam, seperti letusan gunung, gempa dan tsunami. 4 Kerusakan lingkungan paling
banyak disebabkan oleh limbah – limbah yang dibuang oleh pabrik atau pun limbah
masyarakat atau limbah rumah tangga.
Dalam Pasal 1 butir 20 Undang – Undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, limbah adalah sisa usaha dan/atau kegiatan. Sedangkan
menurut KBBI, limbah memiliki arti sisa proses produksi; bahan yang tidak mempunyai nilai
atau tidak berharga untuk dimaksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian;
barang rusak atau cacat dalam proses produksi. Sedangkan menurut Karman, limbah adalah
sisa atau sampah dari suatu proses aktivitas manusia yang dapat menjadi bahan polutan di
suatu lingkungan.5

4.3. Dasar Hukum yang Mengatur tentang Pemeliharaan Lingkungan


Perkembangan hukum lingkungan modern di Indonesia lahir sejak diundangkannya
Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup, tanggal 11 Maret 1982 UULH 1982. UULH 1982 pada tanggal 19
September 1997 digantikan oleh Undang-undang No. 23 Tahun 1997 dan kemudian UU No.
23 Tahun 1997 (UULH 1997) juga dinyatakan tidak berlaku oleh UU No. 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (LN tahun 209 No. 140, disingkat
dengan UUPPLH). sehingga dasar hukum yang berlaku saat ini adalah UU No. 32 Tahun
2009. Undang-undang 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (PPLH). Peraturan ini mengatur regulasi yang komprehensif dan lebih ketat daripada
peraturan sebelumnya yaitu undang-undang 23 tahun 1997. UU 32 tahun 2009 tidak hanya
mengatur perdata tetapi juga kasus pidana jika merusak lingkungan. UU 32 tahun 2009 juga
mengatur secara sistematis mengenai pengelolaan lingkungan mulai dari perencanaan,
instrumen pengendalian, hingga sanksi hukum, sehingga UU ini dianggap UU yang paling
mencakup segala aspek yang perlu diatur dalam UU.

4
Wahid, S.H.,M.Si, Prof.Dr. A.M. Yunus. 2018. Pengantar Hukum Lingkungan. Jakarta Timur: Prenadamedia
Group. Hlm 63.
5
Restu. Jenis Limbah: Pengertian, Karakteristik, dan Cara Mengatasinya. Gramedia Blog [online]. Dapat
diakses pada <https://www.gramedia.com/literasi/jenis-limbah/>

9
4.4. Penyebab Kerusakan Lingkungan
Penyebab kerusakan lingkungan hidup secara umum bisa dikategorikan dalam dua
faktor yaitu akibat peristiwa alam dan akibat ulah manusia. Letusan gunung berapi, banjir,
abrasi, tanah longsor, angin puting beliung, gempa bumi, dan tsunami merupakan beberapa
contoh bencana alam. Bencana –bencana tersebut menjadi penyebab rusaknya lingkungan
hidup akibat peristiwa alam. Meskipun jika ditelaah lebih lanjut, bencana seperti banjir,
abrasi, kebakaran hutan, dan tanah longsor bisa saja terjadi karena adanya campur tangan
manusia juga.
Penyebab kerusakan lingkungan yang kedua adalah akibat ulah manusia tak
bertanggungjawab. Sifat ego berlebihan yang memandang lingkungan ialah sumber daya
alam yang harus dieksploitasi sebanyak mungkin demi kepentingan dan keuntungan sendiri.
Hal tersebut apabila dilakukan terus menerus akan menyebabkan kerusakan lingkungan
hidup. Kerusakan yang disebabkan oleh manusia ini justru lebih besar dibanding kerusakan
akibat bencana alam. Ini mengingat kerusakan yang dilakukan bisa terjadi secara terus
menerus dan cenderung meningkat. Kerusakan ini umumnya disebabkan oleh aktivitas
manusia yang tidak ramah lingkungan seperti perusakan hutan dan alih fungsi hutan,
pertambangan, pencemaran udara, air, dan tanah dan lain sebagainya.

4.5. Tempat Pembuangan Sampah Sementara


Tempat Pembuangan Sampah Sementara ialah suatu tempat dimana sampah sampah
yang berasal dari sebuah desa/kelurahan dikumpulkan dan dipilah, pada prosesnya tempat
pembuangan sampah sementara berfungsi sesuai dengan Namanya, setelah sampah selesai
dipilah dan dikumpulkan, maka semua sampah akan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir
(TPA).
Dapat dikatakan bahwa pada Tempat Pembuangan Sampah Sementara ini, sampah
sampah yang sudah dikumpulkan oleh warga sekitar atau bahkan petugas terkumpul pada
satu tempat, sehingga para petugas yang bertanggung jawab atas sampah tersebut memiliki
tugas untuk memilah dan membereskan sampah sampah yang berserakan, agar tidak
mengotori lingkungan di sekitar tempat pembuangan.
Sampah yang dikumpulkan pada tempat pembuangan sementara biasanya akan
diangkut oleh pihak yang berwajib dan akan dipilah lebih detail agar dapat dimusnahkan dan

10
diproses sesuai dengan jenis sampahnya, dan peristiwa ini terjadi dalam tahap pembuangan
akhir.
Tempat Pembuangan Sampah Sementara memiliki peran penting dalam proses
pengelolaan sampah, karena banyak jenis sampah yang pastinya datang dan dikumpulkan
agar dapat diproses dan juga berfungsi sebagai tempat pembuangan masyarakat dengan
sampah rumah tangga yang mereka miliki, maka dari itu fungsi dari pembuangan sementara
sangat penting bagi lingkungan ataupun daerah di sekitarnya
Tujuan dibuatnya TPS ialah sebagai tempat penampungan sementara sampah sebelum
diangkut ke tempat pembuangan akhir sampah atau Tempat Pengolahan Akhir. Tempat
pembuangan sampah sementara merupakan wadah yang keberadaannya untuk menampung
sampah warga di sekitarnya atau sekitarnya, baik lokasi maupun daya tampungnya sesuai
dengan jumlah potensi sampah warganya.
Adapun fungsi dari tempat pembuangan sampah sementara, yaitu
1. Memudahkan masyarakat membuang sampah dan tidak harus langsung ke tempat
pembuangan sampah akhir.
2. Memudahkan petugas kebersihan memindahkan sampah ke tempat pembuangan akhir.
3. Terhindar dari pembuang sampah liar yang dapat menyebabkan banjir, dll.
4. Menciptakan lingkungan yang bersih dan terhindar dari bau sampah tersebut.
5. Tidak ada pembuangan sampah liar jika sudah ada tempat pembuangan sementara.
6. Mempermudah proses daur ulang untuk kerajinan tangan dan daur ulang.

4.6. Hasil Penelitian


Setelah dilakukannya penelitian yang berlokasi di Tempat Pembuangan Sampah
Sementara yang berada di Tanjung Rejo didapatkan beberapa permasalahan lingkungan yang
jika dibiarkan terus menerus dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah.

11
Dari gambar diatas dapat kita lihat bahwa sampah - sampah masih berserakan di
sekitar bantaran sungai. selain itu, masih banyak tumpukan sampah yang mengarah ke jalan.
Udara disekitar tempat pembuangan sampah sementara ini terasa lembab dan berbau kurang
sedap.

12
Berdasarkan keterangan dari narasumber yakni Bapak Yusman yang sudah bekerja
selama 15 tahun sebagai relawan kebersihan di TPS Tanjung Rejo, tempat pembuangan
sampah ini sudah ada lebih dari 10 tahun yang dimana lokasi sebelumnya berada di gang
sepakat. Namun, dikarenakan tempat pembuangan sampah tersebut masih dianggap terlalu
dekat dengan pemukiman masyarakat dikhawatirkan dapat mempengaruhi kesehatan
masyarakat. Tempat pembuangan sampah sementara yang berada di Tanjung Rejo berdekatan
dengan sungai dan dapat dilihat masih ada sampah yang mencemari sungai. Berdasarkan
keterangan narasumber, sampah - sampah yang ada di sekitar sungai merupakan sampah yang
dibuang oleh masyarakat setempat dan bukan berasal dari TPS tersebut.
Salah satu masalah lingkungan yang paling dirasakan oleh masyarakat sekitar adalah
pada saat hujan, air sungai akan meluap hingga menutupi akses jalan yang ada di sekitar
bantaran sungai. Hal ini disebabkan oleh masyarakat sekitar yang masih banyak membuang
sampah rumah tangganya kedalam sungai. Hal ini dikarenakan kesadaran masyarakat akan
pentingnya menjaga lingkungan masih minim.
Dalam sistem kerja Tempat Pembuangan Sampah Sementara di Tanjung Rejo para
petugas akan mengangkut sampah dari kediaman masyarakat setiap dua kali dalam sehari
yakni di pagi dan sore hari. Biasanya para petugas menggunakan gerobak khusus untuk
mengangkut sampah - sampah tersebut. Setelah semua sampah dikumpulkan, para petugas
akan memilah sampah - sampah yang bisa didaur ulang yang kemudian mereka jual. Hal ini
dilakukan para relawan dikarenakan mereka tidak menerima gaji dari pemerintah. Setelah
sampah - sampah selesai dipilah, para petugas dari pemerintah kota akan mengangkut sampah
tersebut ke tempat pembuangan akhir yang berada di Marelan.
Menurut narasumber, sistem pengangkutan sampah di Tempat Pembuangan Sampah
Sementara yang berada di Tanjung Rejo sudah berjalan secara efektif. Namun, beliau
mengeluhkan oknum - oknum yang secara sembarangan melakukan pungutan liar kepada
para relawan tempat pembuangan sampah. Selain itu, masih ada juga masyarakat yang bukan
merupakan masyarakat sekitar TPS yang membuang sampah mereka ke TPS Tanjung Rejo.
Hal ini membuat para pekerja dan relawan TPS Tanjung Rejo merasa terbebani karena
bertambahnya pekerjaan yang mereka harus lakukan. Mereka berharap pemerintah dapat
lebih memperhatikan nasib para pekerja.

13
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Tempat Pembuangan Sampah Sementara yang berada di Tanjung Rejo belum
berfungsi secara maksimal. Hal ini dapat kita lihat dengan masih banyaknya sampah yang
berserakan dan juga sampah yang mencemari sungai. Kesadaran masyarakat sekitar juga
masih rendah, hal ini dapat kita lihat dari keterangan narasumber yang mengatakan bahwa
masih banyak masyarakat yang membuang sampah di sungai. Keadaan lingkungan sekitar
juga belum bisa dikatakan baik, dikarenakan udara yang lumayan lembab dan juga air sungai
yang bisa meluap sampai menutupi badan jalan ketika hujan.

5.2. Saran
1. Pemerintah harus lebih memperhatikan nasib para pekerja yang ada di TPS Tanjung Rejo.
2. Perlunya sosialisasi mengenai pentingnya menjaga lingkungan khususnya dalam hal
pembuangan sampah.
3. Diharapkan masyarakat dapat melakukan gotong royong untuk membersihkan kawasan
sungai yang tercemar.

14
DAFTAR PUSTAKA

Akib,S.H.,M.Hum, Prof. Dr. Muhammad. 2018. Hukum Lingkungan Prespektif Global dan
Nasional, Edisi Revisi. Depok: PT. Raja Grafindo.
Restu. Jenis Limbah: Pengertian, Karakteristik, dan Cara Mengatasinya. Gramedia Blog
[online]. Dapat diakses pada <https://www.gramedia.com/literasi/jenis-limbah/>
Restu. Metodologi Penelitian : Pengertian Jenis, Manfaat, dan Tujuan. Gramedia Blog.
Dapat diakses pada <https://www.gramedia.com/literasi/metodologi-penelitian >
Wahid, S.H.,M.Si, Prof.Dr. A.M. Yunus. 2018. Pengantar Hukum Lingkungan. Jakarta
Timur: Prenadamedia Group. Hlm 63.

15

Anda mungkin juga menyukai