Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MEMBENTUK ETIKA DALAM PENANGGULANGAN KERUSAKAN


LINGKUNGAN

Dosen pengampu:

Sigid Sudaryanto, SKM, M.Pd

Naris Dyah Prasetyawati,SKM,MPH

DISUSUN OLEH :

1. RISKA MEILIANA R. (P07133121003)


2. ADINDA HURIN Z. (P07133121012)
3. AZA M. (P07133121026)
4. AYU PUJA I. (P07133121037)

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA SANITASI JURUSAN


KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEKENKES
YOGYAKARTA 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Membentuk Etika
Dalam Penanggulangan Kerusakan Lingkungan " dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya
Dasar. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang manusia
prasejarah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih Kepada Dosen Pengampu mata kuliah Ilmu
Sosial Budaya Dasar dan terima kasih juga kepada teman - teman kelompok 6 atas
kerja samanya kita dapat menyelesaikan makalah ini bersama

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta,1 April 2022

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................2

DAFTAR ISI ............................................................................................................3

BAB I .......................................................................................................................4

PENDAHULUAN ...................................................................................................4

Latar Belakang .....................................................................................................4

Tujuan Pembahasan ..............................................................................................5

BAB II ......................................................................................................................7

PEMBAHASAN ......................................................................................................7

Pengertian Etika Dan Etika Lingkungan ..............................................................7

Jenis-Jenis Etika Lingkungan ...............................................................................9

Etika Ekologi Dangkal..........................................................................................9

Etika Ekologi Dalam ............................................................................................9

Masalah Lingkungan ..........................................................................................10

Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Sumber Daya Alam dan Lingkungan ........11

Tujuan dan Pelestarian Lingkungan ...................................................................12

Upaya Mengatasi Kerusakan Sumber Daya Alam dan Lingkungan ..................13

BAB III ..................................................................................................................14

PENUTUP ..............................................................................................................14

KESIMPULAN ..................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan menjadi aset terpenting bagi makhluk hidup di bumi di mana seiring
meningkatnya pembangunan dan pertambahan penduduk, sumber daya alam akan
terus terbatas dan menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem. Permasalahan
lingkungan bukan lagi menjadi masalah baru di dunia, terjadinya kerusakan
lingkungan banyak disebabkan dari aktivitas manusia yang mengekploitasi alam
besar-besaran untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya akan
memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya (Jur, 2008: 1)

Secara garis besar lingkungan hidup yang kompleks dilihat secara utuh satu
kesatuan komponen lain karena semua komponen kehidupan tersebut saling
berinteraksi, saling mempengaruhi dan saling terkait. Tanpa manusia, pada
dasarnya organisme lain dan lingkungannya dapat berubah secara alami dengan
bercirikan keajegan, keselarasan, dan keseimbangan. Dalam ilmu lingkungan ada
masalah benar atau salah, atau dengan kata lain ilmu lingkungan adalah ekologi
ditambah dengan pertimbangan moral benar atau salah

Salah satu perilaku manusia yang tidak dapat terkendalikan adalah ekspansi
(perluasan) pembukaan lahan untuk pembangunan perumahan oleh pihak-pihak
perusahaan maupun masyarakat pribadi. Ekspansi pembangunan terjadi akibat dari
perubahan, kompleksitas dan ketidakpastian bahwa lingkungan harus siap
menghadapi perkembangan perubahan sistem sosial, ekonomi dan politik yang
berkompleksitas pada dampak kegiatan manusia terhadap alam yang mengalami
ketidakpastian dalam pengambilan keputusan oleh kebijakan pemerintah.
Pengawasan oleh negara telah diatur dalam UU No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Menurut pasal 1 mencantumkan
pengertian apa yang dimaksudkan dengan kearifan lokal, masyarakat hukum adat,
instrumen ekonomi, izin lingkungan dan pengertian pemerintah serta pemerintah

4
daerah. Sementara pada Pasal 1 butir 35 UU No. 32 Tahun 2009 menyatakan bahwa
izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan
usaha/kegiatan yang wajib Amdal atau UKL UPL dalam rangka perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup sebagai syarat izin pembangunan (Ria, 2012: 79 -
80).

Di dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup terdapat juga ketentuan pidana


yang mengandung rumusan delik. Rumusan Delik dalam UU Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Pasal 19 ayat 1 adalah setiap orang
melakukan perbuatan yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap keutuhan
kawasan suaka alam dan Pasal 33 ayat 1 bahwa melakukan kegiatan yang dapat
mengakibatkan perubahan terhadap keutuhan zona inti taman nasional (Jur, 2008:
111) Sehubungan pada lahan dalam proses perizinan kegiatan pembangunan dari
segi bangunan, perumahan, atau tempat tinggal di dalam kawasan bagaimanapun
tentunya telah diatur dalam UU No 28 tahun 2002 pada BAB IV Pasal 7
menjelaskan pengertian bahwa setiap bangunan memiliki izin administratif Oleh
karena itu, pembangunan daerah yang maju juga memperhatikan tata ruang wilayah
dalam hubungan kesinambungan antara kawasan ruang terbuka hijau maupun ruang
permukiman. Potensi lahan tentunya menjadi faktor segala penunjang relasi
manusia dan lingkungan alam sehingga perlunya keseimbangan antara kedua aspek
tersebut.

B. Rumusan masalah

1. Apa itu etika lingkungan?


2. Apa saja jenis etika lingkungan?
3. Apa saja masalah di lingkungan?
4. Apa saja faktor-faktor penyebab kerusakan SDA?
5. Apa itu tujuan dan pelestarian lingkungan?
6. Apa saja upaya untuk mengatasi kerusakan SDA dan lingkungan?
A. Tujuan Pembahasan
1. Agar mahasiswa tahu apa itu etika lingkungan
2. Mengetahui jenis-jenis etika lingkungan
3. Memahami masalah lingkungan yang terjadi

5
4. Mengetahui faktor masalah lingkungan
5. Paham akan tujuan pelestarian lingkungan
6. Memahami upaya yang harus di lakukan dalam mengatasi kerusakan SDA
dan lingkungan sekitar

6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika Dan Etika Lingkungan

Dalam arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup
yang baik, baik pada diri seseorang atau masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini
perlu dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Dalam bentuk
kaidah, aturan atau norma yang disebarluaskan, dikenal, dipahami dan diajarkan
secara lisan dalam masyarakat. Kaidah, norma atau aturan ini pada dasarnya
menyangkut baik buruk perilaku manusia. Karena dengan melalui pendidikan anak
didik bangsa, Jadi lebih baik beretika dalam beradaptasi dan berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya terutama dalam menjaga alam, seperti contoh kecil yang
dapat dilakukan yaitu membuang sampah pada tempatnya, dengan begitu kita sudah
membantu dalam menjaga pencemaran lingkungan. Dengan kita berbekal etika
dalam menjaga lingkungan dan dimulai dari yang kecil akan berdampak besar
nantinya, dan akan terbiasa dalam menjaga, meningkatkan, melestarikan sumber
daya alam dan lingkungan. Seperti yang kita tahu di era globalisasi sangat
memprihatinkan, banyak yang sudah lupa akan etika dan selalu mementingkan diri
sendiri dengan melakukan tindakan-tindakan yang melanggar aturan dan dengan
demikian banyak pihak yang akan dirugikan , bahkan akan berdampak buruk pada
dirinya sendiri. Sehingga peran pendidikan dalam beretika saat ini sangatlah
penting dan nantinya akan berdampak pada lingkungan. Dalam mengatasi masalah
pencemaran dan pengurasan sumber daya alam berasumsi bahwa krisis lingkungan
hidup merupakan persoalan teknis yang membutuhkan perubahan dalam kesadaran
manusia dan sistem ekonomi, memusatkan perhatian pada dampak lingkungan
hidup yang terjadi dan berusaha mengatasinya fenomenal tersebut. Secara teknis
dan persial berusaha untuk melihat akar permasalahan kerusakan dan pencemaran
lingkungan hidup secara lebih komprehensif dan holistik, untuk kemudian
mengatasinya secara lebuh mendalam. Aspek sosial dan manusia juga menjadi
perhatian utama.

Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan. Etika
berasal daribahasa Yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan.

7
Ada tiga teori mengenaipengertian etika, yaitu: etika Deontologi, etika Teologi, dan
etika Keutamaan. Etika Deontologiadalah suatu tindakan di nilai baik atau buruk
berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban. Etika
Teologi adalah baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan atau akibat suatu
tindakan. Sedangkan Etika keutamaan adalah mengutamakan pengembangan
karakter moral pada diri setiap orang.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
mempengaruhikelangsungan kehidupan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup
lain baik secara langsungmaupun secara tidak langsung. Jadi, etika lingkungan
merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya.
Etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan
dipertimbangkan secara cermat sehinggakeseimbangan lingkungan tetap terjaga.
Jadi, etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul
dengan lingkungannya. Etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang
menyangkut lingkungandipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan
lingkungan tetap terjaga.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika
lingkungansebagai berikut:
a. Manusia merupakan bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan
sehingga perlumenyayangi semua kehidupan dan lingkungannya selain
dirinya sendiri.
b. Manusia sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya
untuk menjaga terhadap pelestarian, keseimbangan dan keindahan alam.
c. Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk bahan
energi.
d. Lingkungan disediakan bukan untuk manusia saja, melainkan juga untuk
makhluk hidupyang lain.
Di samping itu, etika Lingkungan tidak hanya berbicara mengenai perilaku
manusia terhadap alam, namun juga mengenai relasi di antara semua kehidupan
alam semesta, yaitu antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak
pada alam dan antara manusia dengan makhluk hidup lain atau dengan alam secara
keseluruhan.

8
B. Jenis-Jenis Etika Lingkungan
Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya
dibedakan danmenjadi dua yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal.
Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan
etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada
mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika
pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan
untuk kepentingan semua makhluk.
a. Etika Ekologi Dangkal
Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang
menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia,
yang bersifat antroposentris.Etika ekologi dangkal ini biasanya diterapkan pada
filsafat rasionalisme dan humanisme sertailmu pengetahuan mekanistik yang
kemudian diikuti dan dianut oleh banyak ahli lingkungan.Kebanyakan para ahli
lingkungan ini memiliki pandangan bahwa alam bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia.
Secara umum, Etika ekologi dangkal ini menekankan hal-hal berikut ini :

1. Manusia terpisah dari alam.

2. Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan


tanggung jawabmanusia.
3. Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.

4. Kebijakan dan manajemen sumber daya alam untuk kepentingan manusia.

5. Norma utama adalah untung rugi.


6. Mengutamakan rencana jangka pendek.

7. Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk


khususnya dinegaramiskin.
8. Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi.
b. Etika Ekologi Dalam
Etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat
pentingnyamemahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling
menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika

9
Ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki
nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena
harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang. Premisnya adalah
bahwa lingkungan moral harus melampaui spesies manusia dengan
memasukkan komunitas yang lebih luas. Komunitas yang lebih luas di sini
maksudnya adalahkomunitas yang menyertakan binatang dan tumbuhan serta
alam.
Secara umum etika ekologi dalam ini menekankan hal-hal berikut:

1. Manusia adalah bagian dari alam.

2. Menekankan hak hidup makhluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh


manusia, tidakboleh diperlakukan sewenang-wenang.
3. Prihatin akan perasaan semua makhluk dan sedih kalau alam
diperlakukan sewenang-wenang.
4. Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua makhluk.

5. Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai.

6. Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati.

7. Menghargai dan memelihara tata alam.

8. Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.

9. Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif


yaitu sistemmengambil sambil memelihara.
Demikian pembagian etika lingkungan, keduanya memiliki beberapa
perbedaan- perbedaan seperti di atas. Tetapi bukan berarti munculnya etika
lingkungan ini memberi jawab langsung atas pertanyaan mengapa terjadi
kerusakan lingkungan. Namun paling tidak dengan adanya gambaran etika
lingkungan ini dapat sedikit menguraikan norma-norma mana yang dipakai oleh
manusia dalam melakukan pendekatan terhadap alam ini. Dengan demikian
etikalingkungan berusaha memberi sumbangan dengan beberapa norma yang
ditawarkan untuk mengungkap dan mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.
C. Masalah Lingkungan
Pada sekitar tahun 1950-an masalah-masalah lingkungan hidup hanya
mendapat perhatian dari kalangan ilmuwan. Kemudian dalam

10
perkembangannya sejak dilaksanakan konferensi stockholm 1972, masalah-
masalah lingkungan mendapatkan perhatian secara luas dan berbagai bangsa.
Sejak itu pula berbagai himbauan dilontarkan oleh para pakar dari berbagai
disiplin ilmu tentang adanya bahaya yang mengancam kehidupan, yang
disebabkan oleh pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Masalah
lingkungan timbul pada dasarnya karena:
a. Dinamika penduduk.
b. Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya yang kurang bijaksana.
c. Kurang terkendalinya pemanfaatan akan ilmu pengetahuan dan
teknologi maju.
d. Dampak negatif yang sering timbul dari kemajuan ekonomi yang
seharusnya positif, dan
e. Benturan tata ruang.(Yonathan Pongtuluran,2015).
D. Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan
a. Penggundulan hutan mengakibatkan lahan yang ditinggalkan
menjadi kurang subur dan ditumbuhi alang-alang.
b. Pemberian pupuk dan penyemprotan hama yang berlebihan akan
mengakibatkan timbulnya hama jenis baru yang kebal terdapat kimia
tersebut.
c. Penangkapan ikan yang salah mengakibatkan berkurangnya jenis-
jenis ikan di daerah perairan.
d. Penggunaan teknologi yang kurang tepat dan tidak sesuai, akan
mengakibatkan sesuatu yang buruk.
e. Hasil limbah industri berupa gas karbon monoksida dan dioksida,
belerang dioksida dan lainnya.
f. Pencemaran suara oleh bisingnya suara mobil, pesawat, kereta api
dan jet udara.
g. Pencemaran sisa-sisa industri secara sembarangan, bisa
mencemarkan air laut busa sabun tidak dapat diserap oleh tanah.
h. Membuang sampah sembarangan.
i. Tertutupnya tanah perkotaan dengan beton dan aspal sehingga daerah
resapan air berkurang dan mengakibatkan banjir.

11
E. Tujuan dan Pelestarian Lingkungan
Kelembagaan analis mengenai dampak lingkungan, baku mutu limbah,
pengendalian pencemaran, pengaturan pelestarian lingkungan, tata
lingkungan, tata ruang sanksi dan lain-lain, masih harus dituangkan dalam
sistem pengaturan yang dapat menjadi pegangan bagi para pelaksana di
lapangan. Demikian pula kebutuhan untuk mengadakan pengaturan berkenaan
dengan perlindungan hutan baku dan kayu ulin, penyelamatan penyu dan
satwa-satwa liar, pemburuan rusa dan lainnya. Yang dirasakan semakin
mendekati kepunahan perlu mendapatkan perhatian khusus, lingkungan hidup
sebagai karunia Tuhan merupakan ruang bagi aspek dan mantranya. Sumber
saya alam merupakan unsur dari lingkungan hidup yang mendukung
kehidupan di muka bumi. Untuk mencapai kebahagiaan hidup, perlu
diusahakan pendayagunaan sumber daya alam dan pelestarian kemampuan
lingkungan hidup yang serasi dan seimbang serta berkesinambungan. Selain
itu, dilaksanakan dengan kebijaksanaan terpacu dan menyeluruh serta
memperhitungkan kebutuhan generasi sekarang dan mendatang. Bila
pengelolaan lingkungan hidup didasarkan kepada ekosistem, maka yang perlu
diupayakan pemanfaatan sumber daya yang ada pemeliharaan, pengawasan,
pengendalian, pemulihan kembali dan pengembangan lingkungan hidup.
Adapun tujuan akhir pengelolaan lingkungan hidup adalah pelestarian
kemampuan unsur-unsur lingkungan, misalnya sumber daya air, tanah, udara,
manusia dan biologis untuk menunjang pembangunan yang berkelanjutan.
Jadi, pembangunan lingkungan hidup merupakan bagian penting dari
ekosistem yang berfungsi sebagai penyangga kehidupan seluruh makhluk
hidup di muka bumi yang diarahkan pada terwujudnya kelestarian fungsi
lingkungan hidup dalam keseimbangan dan keserasian yang dinamis dengan
berkelanjutan. Maka seperti yang telah digariskan dalam garis-garis besar
Haluan Negara Republik Indonesia Tahun 1993, dinyatakan bahwa
pembangunan lingkungan hidup bertujuan untuk:
a. Meningkatkan mutu lingkungan hidup.
b. Memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan.
c. Merehabilitasi kerusakan lingkungan.

12
d. Mengakibatkan pencemaran, dan
e. Meningkatkan kualitas hidup.

F. Upaya Mengatasi Kerusakan Sumber Daya Alam dan Lingkungan


a. Menggunakan teknologi dengan baik dan benar.
b. Mendatangkan tenaga ahli dan teknologi asing.
c. Pendidikan tingkat Diploma dan Sarjana untuk memenuhi kebutuhan
sumber daya manusia(SDM).
d. Bekerja sama dengan negara lain dalam pengolahan sumber daya alam.
e. Membuat saluran pembangunan limbah udara dan air sehingga tidak
mengganggu keseimbangan alam.
f. Pengurangan penggunaan zat kimia berbahaya.

13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masalah lingkungan pada zaman modern ini adalah masalah yang sangat mendesak
untuk dipecahkan. Kerusakan lingkungan berarti kehancuran bagi keseluruhan umat
manusia, sehingga alam seharusnya diperlakukan secara manusiawi dengan penuh
tanggung jawab. Masalah lingkungan ini menjadi tanggung jawab bersama, individu,
keluarga, masyarakat dan bangsa (negara). Dalam masalah ini bangsa (negara)
mempunyai peran yang sangat strategis Maka dari itu pentingnya etika dalam
penanggulangan kerusakan lingkungan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ariwidodo, Eko.(2014).Relevansi Pengetahuan Masyarakat Tentang Lingkungan dan Etika


Lingkungan Dengan Partisipasinya Dalam Pelestarian Lingkungan.Nuansa, Vol. 11.

file:///C:/Users/Administrator/Downloads/downacademia.com_etika-dalam-mengatasi-
kerusakan-sumber-daya-alam-dan-lingkungan.pdf

https://www.academia.edu/39727710/Etika_dalam_Mengatasi_kerusakan_sumber_day
a_alam_dan_lingkungan

15

Anda mungkin juga menyukai