Anda di halaman 1dari 16

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Isolasi/Pemisahan

Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau
memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang
berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala labolatorium maupun skala industri. Metode
pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari campuran.
Isolasi di lakukan untuk mendapatkan isolat-isolat suatu senyawa atau sehingga dapat
mempermudah untuk melakukan identifikasi senyawa-senyawa yang terdapat dalam simplisia.

Proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni
dari suatu campuran senyawa kimia. Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam
keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur
dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang
memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu
senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Secara mendasar,
proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa. Proses pemisahan
sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara mekanis dan kimiawi. Pemilihan
jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi. Pemisahan
secara mekanis dilakukan kapanpun memungkinkan karena biaya operasinya lebih murah dari
pemisahan secara kimiawi. Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai
metode. Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fasa komponen penyusun campuran.
Suatu campuran dapat berupa campuran homogeny (satu fasa) atau campuran heterogen (lebih
dari satu fasa). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fasa: padat-padat,
padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas dan sebagainya. Pada berbagai
kasus, dua atau lebih proses pemisahan yang diinginkan.

Berdasarkan tahap proses pemisahan dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:

1. Metode pemisahan sederhana, yaitu metode yang menggunakan cara satu tahap. Proses ini
terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif sederhana

1
2. Metode pemisahan kompleks, yaitu pemisahan yang memerlukan beberapa tahap kerja,
diantaranya penambahan bahan tertentu, pengaturan proses mekanik alat, dan reaksi-reaksi kimia
yang diperlukan. Metode ini biasanya menggabungkan dua atau lebih metode sederhana.
Keadaan zat yang diinginkan dan dalam keadaan campuran harus diperhatikan untuk
menghindari kesalahan pemilihan metode pemisahan yang akan menimbulkan kerusakan hasil
atau melainkan tidak berhasil. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Keadaan zat yang diinginkan terhadap campuran, apakah zat ada di dalam sel makhluk hidup,
apakah bahan terikat secara kimia dan sebagainya.
2. Kadar zat yang diinginkan terhadp campurannya, apakah kadarnya kecil atau besar
3. Sifat khusus dari zat yang diinginkan dan campurannya, misalnya zat tidak tahan panas,
mudah menguap, kelarutan terhadap pelarut tertentu, titik didih dan sebagainya
4.Standar yang diinginkan. Kemurnian 100% memerlukan tahap yang berbeda dengan 96%
5. Zat pencemar dan campurannya yang mengotori beserta sifatnya
6. Nilai guna zat yang diinginkan, harga dan biaya proses pemisahan

B. Dasar-dasar Metode Pemisahan

Suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena mempunyai perbedaan sifat. Hal ini
dinamakan dasar pemisahan. Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain sebagai berikut:

1. Ukuran partikel, bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak
diinginkan (zat pencampur) dapat dipisahkan dengan metode filtrasi (penyaringan), jika partikel
zat hasil lebih kecil daripada zat pencampurnya, maka dapat dipilih penyaring atau media berpori
yang sesuai dengan ukuran partikel zat yang diinginkan. Partikel zat hasil akan melewati
penyaring dan zat pencampurnya akan terhalang
2. Titik didih, bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih yang jauh berbeda dapat
dipisahkan dengan metode destilasi. Apabila titik didih zat hasil lebih rendah daripada zat
pencampur, maka bahan dipanaskan antara suhu didih zat hasil dan di bawah suhu didih zat
pencampur. Zat hasil akan lebih cepat menguap, sedangkan zat pencampur tetap dalam keadaan
cair dan sedikit menguap ketika titik didihnya terlewati. Proses pemisahan dengan dasar
perbedaan titik didihnya terlewati. Proses pemisahan dengan dasar perbedaan titik didih ini bila

2
dilakukan dengan kontrol suhu yang ketat akan dapat memisahkan suatu zat dari campurannya
dengan baik, karena suhu selalu dikontrol untuk tidak melewati titik didih campuran.
3. Kelarutan, suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat selalu
memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat mungkin larut dalam pelarut A
tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau sebaliknya. Secara umum pelarut dibagi menjadi dua,
yaitu pelarut polar, misalnya air, dan pelarut nonpolar (disebut juga pelarut organik) seperti
alkohol, aseton, metanol, petroleum eter, kloroform dan eter. Dengan melihat kelarutan suatu zat
yang berbeda dengan zat-zat lain dalam campurannya, maka dapat memisahkan zat yang
diinginkan tersebut dengan menggunakan pelarut tertentu.
4. Pengendapan, suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam suatu
campuran atau larutan tertentu. Zat-zat dengan derajat jenis yang lebih besar daripada pelarutnya
akan segera mengendap. Jika dalam suatu campuran mengandung satu atau beberapa zat dengan
kecepatan pengendapan yang berbeda dan yang diinginkan hanya salah satu zat maka dapat
dipisahkan dengan metode sedimentasi atau sentrifugasi. Namun jika dalam campuran
mengandung lebih dari satu zat yang diinginkan maka digunakan metode presipitasi. Metode
presipitasi biasanya dikombiansi dengan metode filtrasi.
5. Difusi, dua macam zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi (bergerak mengalir
dan mencampur) satu sama lain. Gerak partikel dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik
yang diatur sedemikian rupa (baik besarnya tegangan maupun kuat arusnya) akan menarik
partikel zat hasil ke arah tertentu sehingga diperoleh zat yang murni. Metode pemisahan zat
dengan menggunakan bantuan arus listrik disebut elektrodialisis atau elektroforesis, yaitu
pemisahan zat berdasarkan banyaknya nukleotida (satan penyusun DNA) dapat dilakukan
dengan elektroforesis menggunakan suatu media agar yang disebut gel agarosa.
6. Adsorbsi, merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorpsi secara kuat sehingga
menempel pada permukaan dari bahna pengadsorbsi. Penggunaan metode ini diterapkan pada
pemurnian air dan kotoran renik satu organisme.

C. Jenis - jenis metode pemisahan yang biasa digunakan :


1. Filtrasi

Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari
cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan metode ini adalah

3
perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat
yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut. Proses
filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk larutan atau berwujud cair
kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring
disebut residu. (ampas). Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada
pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor)
pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada
gula. Penyaringan di laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan penyaring buchner.
Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan
alat penghisap.

Contoh : penyaringan kerikil dari pasir. Pemisahan zat-zat yang mempunyai perbedaan
kelarutan juga dapat dilakukan dengan penyaringan. Misalnya memisahkan garam yang
bercampur pasir, dimana garam mudah larut dalam air sedangkan pasir tidak larut. Campuran
tersebut dimasukkan dalam air, garam akan larut sedangkan pasir tidak. Setelah disaring pasir
akan tertinggal di kertas saring, dan air garam lolos menembus kertas saring. Zat yang tertahan di
kertas saring dinamakan residu dan cairan yang dapat menembus kertas saring dinamakan filtrat.

4
2. Sublimasi

Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa
melalui fasa cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal. bahan-
bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah menyublim, seperti kamfer dan
iod. Contoh : pemisahan campuran iodin dengan pasir.

3. Kristalisasi

Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut
dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan
titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.
Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan garam dapur dari air
laut. Mula-mula air laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian dengan bantuan sinar
matahari dibiarkan menguap. Setelah proses penguapan, dihasilkan garam dalam bentuk kasar
dan masih bercampur dengan pengotornya, sehingga untuk mendapatkan garam yang bersih
diperlukan proses rekristalisasi (pengkristalan kembali).

Contoh lain adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu dihancurkan dan diperas
untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap hampa udara sehingga air tebu

5
tersebut menjadi kental, lewat jenuh, dan terjadi pengkristalan gula. Kristal ini kemudian
dikeringkan sehingga diperoleh gula putih atau gula pasir.

4. Destilasi

Destilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud
cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda.
Dasar pemisahan adalah titik didih yang berbeda. Bahan yang dipisahkan dengan metode ini
adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak
terlalu dekat. Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu
diantara titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap
dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah.
Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu. Contoh distilasi
adalah proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih, dan memurnikan air
minum.

6
5. Ekstraksi

Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dalam


pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah kelarutan bahan dalam pelarut tertentu.

6. Adsorbsi

Adsorbsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari


pengotornya dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel pada
permukaan bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini dipakai untuk memurnikan air dari
kotoran renik atau mikroorganisme, memutihkan gula yang berwarna coklat karena terdapat
kotoran.

7. Kromatografi

Kromatografi adalah suatu metode fisik untuk pemisahan yang di dasar kan atas
perbedaan afinitas senyawa-senyawa yang sedang di analisis terhadap dua fasa yaitu fasa
stasioner/fase diam dan fase mobil/fase gerak. Jadi, campuran senyawa-senyawa dapat
mengalami adsorbs dan desorbsi oleh fase dalam secara berturut-turut sehingga secara berurutan
fase gerak juga akan melarutkan senyawa-senyawa tersebut dan proses pemisahan dapat terjadi
karena campuran senyawa-senyawa memiliki kelarutan yang berbeda di antara dua fase tersebut.

Fase diam yang di gunakan dalam kromatografi dapat berupa zat padat juga berupa zat
cair. Silica dan alumina merupakan contoh zat padat yang sering di gunakan sebagai fase diam
berkat kemampuan nya dalam mengabsorbsi bahan-bahan yang akan di pisahkan (sebagai
adsorben).

Fase gerak dapat berupa gas pada kromatografi gas, dapat juga berupa zat cair seperti
pada kromatografi kertas, kromatohrafi lapis tipis atau kromatografi kolom. Jika fase mobil
berupa gas, maka di namakan gas vector/gas pembawa, sedangkan jika berupa zat cair
dinamakan eluen/pelarut.

7
D. Pemisahan golongan senyawa
1. Pemisahan terpenoid
Sebagian besar monoterpenoid dan seskuiterpenoid merupakan penyusun minyak atsiri.
Untuk memisahkan komponen-komponen penyusun minyak atsiri dapat di gunakan
kromatografi gas preparative atau kromatografi cair kinerja tinggi. Beberapa terpenoid
dapat di pisahkan dengan kromatografi kolom menggunakan silica gel dan alumina
sebagai fase diam.
2. Pemisahan kapsantin
Pemisahan kapsantin dari karotenoid yang lain di lakukan dengan kromatografi pada
CaCO3 atau ZnCO3, CS2 atau campuran benzena-eter (1:1) di gunakan sebagai eluen
untuk proses elusi.
3. Pemisahan flavonoid
Pemisahan banyak dilakukan menggunakan kromatografi kolom. Jumlah adsorben yang
di pakai tergantung pada tingkat kerumitan campuran senyawa yang akan di pisahkan
yang berarti panjang dan diameter kolom yang di pakai juga bergantung pada hal
tersebut. Untuk campuran yang rumit di pisahkan di perlukan 500 gram adsorben tiap
gram sampel. Besar partikel adsorben untuk kolom biasanya memiliki rentang 100-300
mesh. Beberapa adsorben yang dapat di pakai untuk pemisahan flavonoid adalah
selulosa, silica, poliamida, sel sephadex, gel sephadex (LH-20). Kromatografi lain yang
berperan dalam analisis flavonoid adalah KLT. Umunya sama dengan adsorben dan aloen
yang di gunakan pada kromatografi kolom sedangkan pereaksi penampak noda yang
banyak di pakai dalam analisis flavonoid adalah AlCl3, komples difebil asam borat
etanolamin, asam sulfanilat terdiazotasi, fanilin Hcl.
4. Pemisahan alkaloid
Untuk alkaloid yang banyak di pakai adalah KLT pada silica gel dengan eluen campuran
MeOH-NH4OH pekat (200:3). Beberapa eluen lain yang biasa juga di pakai adalah
campuran MeOH-CHCL3 dan campuran CHCL3-dietilamin. Kadang-kadang digunakan
juga plat yang terbuat dari silica gel yang telah di campur dengan KOH 0,5M. dengan
plat jenis ini, eluen yang di gunakan berupa campuran etanol yang di gunakan berupa
campuran etanol 70%-NH4OH 25% atau campuran CHCL3-etanol.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://artikelteknikkimia.blogspot.com/2011/12/metode-pemisahan-teknik-pemisahan.html

https://www.scribd.com/doc/241134628/METODE-PEMISAHAN-Fitokimia

9
1. Suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau
kelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan,
merupakan pengertian dari
a. Metode Ekstraksi
b. Metode pemisahan
c. Kromatografi
d. Metode pemisahan sederhana
e. Metode pemisahan kompleks

2. Metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat
berpori (penyaring) adalah
a. Sublimasi
b. Destilasi
c. Kristalisasi
d. Adsorbsi
e. Filtrasi

3. Dasar pemisahan metode ini titik didih yang berbeda, bahan yang dipisahkan bentuk
larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu
dekat, metode pemisahan yang di maksud adalah
a. Destilasi
b. Ekstraksi
c. Kromatografi
d. Kristalisasi
e. Adsorbsi

4. Metode pemisahan ini untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan.
Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan garam dapur dari air laut. Metode
pemisahan yang dimaksud adalah
a. Destilasi

10
b. Ekstraksi
c. Kromatografi
d. Kristalisasi
e. Adsorbsi

5. Dibawah ini merupakan salah satu metode pemisahan.

Metode pemisahan yang dimaksud dari gambar di atas adalah


a. Ekstraksi
b. Filtrasi
c. Kromatografi
d. Sublimasi
e. Destilasi

6. Dibawah ini merupakan salah satu metode pemisahan.

Metode pemisahan yang dimaksud dari gambar diatas adalah


a. Ekstraksi
b. Filtrasi
c. Kromatografi

11
d. Sublimasi
e. Destilasi

7. Suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena mempunyai perbedaan sifat. Hal ini
dinamakan dasar pemisahan. Berikut ini merupakan dasar pemisahan, kecuali
a. Ukuran partikel
b. Difusi
c. Titik didih
d. Kelarutan
e. Osmosis

8. Metode pemisahan ini hanya menggunakan cara satu tahap dan prosesnya terbatas untuk
memisahkan campuran atau larutan yang relatif sederhana. Metode pemisahan yang
dimaksud adalah
a. Metode Ekstraksi
b. Metode pemisahan
c. Kromatografi
d. Metode pemisahan sederhana
e. Metode pemisahan kompleks

9. Metode pemisahan ini memerlukan beberapa tahap kerja, diantaranya penambahan bahan
tertentu, pengaturan proses mekanik alat, dan reaksi-reaksi kimia yang diperlukan.
Metode ini biasanya menggabungkan dua atau lebih metode sederhana. Metode
pemisahan yang dimaksud adalah
a. Metode Ekstraksi
b. Metode pemisahan
c. Kromatografi
d. Metode pemisahan sederhana
e. Metode pemisahan kompleks

12
10. Metode pemisahan yang digunakan untuk memurnikan air dari kotoran renik atau
mikroorganisme adalah
a. Adsorbsi
b. Ekstraksi
c. Kromatografi
d. Kristalisasi
e. Destilasi
11. Di bawah ini yang merupakan pemisahan campuran kromatografi adalah
a. Proses pembuatan garam
b. Penguraian tinta
c. Mengayak tepung terigu
d. Memisahkan pasir dan kerikil
e. Pencampuran air dengan tepung

12. Campuran iodin dengan pasir dapat dipisahkan dengan cara


a. Filtrasi
b. Destilasi
c. Sublimasi
d. Kromatografi
e. Kristalisasi

13. Jika disajikan data :

1.       Air campur tepung

2.       Krikil campur pasir

3.       Air campur pasir

4.       Air campur garam

Dari data diatas manakah yang merupakan campuran yang pemisahannya menggunakan
metode filtrasi :

a. 1, 2, 3

b. 1 dan 2

13
c. 1 dan 4

d. 2, dan 3

e. 3 dan 4

14. Suatu metode fisik untuk pemisahan yang di dasar kan atas perbedaan afinitas senyawa-
senyawa yang sedang di analisis terhadap dua fasa yaitu fasa stasioner/fase diam dan fase
mobil/fase gerak, metode ini disebut :

a. Filtrasi
b. Destilasi
c. Sublimasi
d. Kromatografi
e. Kristalisasi

15. Jika dalam suatu campuran mengandung satu atau beberapa zat dengan kecepatan
pengendapan yang berbeda dan yang diinginkan hanya salah satu zat maka dapat
dipisahkan dengan metode…
a. Filtrasi
b. Destilasi
c. Sublimasi
d. Sedimentasi atau sentrifugasi
e. Presipitasi

16. Jika dalam campuran mengandung lebih dari satu zat yang diinginkan maka digunakan
metode…
a. Filtrasi
b. Destilasi
c. Sublimasi
d. Sedimentasi atau sentrifugasi
e. Presipitasi

17. Metode presipitasi biasanya dikombiansi dengan metode...

14
a. Filtrasi
b. Destilasi
c. Sublimasi
d. Kromatografi
e. Kristalisasi

18. Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara
titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap
dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam
wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut...

a. Filtrat

b. Menstrum

c. Destilat

d. Residu

e. Marc

19. Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara
titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap
dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam
wadah. Sisa dari hasil proses ini disebut . . .

a. Filtrat

b. Menstrum

c. Destilat

d. Residu

e. Marc

20. 1. penyulingan minyak bumi

15
2. pembuatan minyak kayu putih

3. penguraian tinta

4. pencampuran air dengan garam

5. pencampuran iodin dengan pasir

Dari data diatas manakah yang merupakan campuran yang pemisahannya menggunakan
metode destilasi…

a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 4 dan 5
d. 3 dan 5
e. 2 dan 4

16

Anda mungkin juga menyukai