PEMBUATAN KRISTALISASI
Disusun oleh :
LABORATORIUM KIMIA
PROGRAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA
LEMBAR PENGESAHAN
Praktikan
Menyetujui
Dosen Penanggung Jawab
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
iii
Daftar Isi
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagian besar ilmu pegetahuan kimia merupakan ilmu
1
Melalui percobaan pemisahan dan pemurnian kita dapat
2
BAB II
DASAR TEORI
2.1. KRISTALISASI
Kristalisasi ialah Proses pembentukan bahan padat dari
suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu
3. Pertumbuhan Kristal
1
derajat supersaturasi larutan merupakan faktor terpenting dalam
mengontrol operasikristalisasi
dalam.
diendapkan.
1. Primary Nukleus
Homogen Nukleus
2
Nukleus disini pembentukannya spontan pada larutan dengan
Heterogen Nukleus
a,b,c,d: konstanta-konstantaJika :
terbentuknyainti kristal.
3
2. C >>> maka jumlah kristal yang terbentuk juga semakin banyak.
jumlahnya.
tidak rfisien secara teoritis dan ekonomi. Karena itu dalam kondisi
4
Proses Kristalisasi Secara Sederhana
5
akan dikristalisasi harus dibuat lewat jenuh terlebihdulu
3. Pertumbuhan Kristal
6
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat-alat yang digunakan
a. Gelas piala 100 mL 1 buah
c. Spatula 1 buah
b. Air Suling
c. Air es
7
corong dan
kertas saring
botol
semprot
3. 4 Prosedur Percobaan
1. Memanaskan air suling hingga mendidih
8
10. Memperoleh Kristal Asam Benzoat sebanyak 0,543 gram
9
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisa Data
Penentuan kadar asam salisilat
Perhitugan :
0.1 x 300mg
0.1 x 300 mg
= 69%
Rendamen
Perhitungan :
10
15
15
=1, 23 x 100%
15
= 8.2%
15
=13.28-0.69 x 100%
15
= 12.59 x100%
15
= 83.93%
11
4.2. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu proses kristalisasi bertujuan untuk
mendapatkan bentuk kristal dari asam saisilat murni dari asam salisilat
tercemar atau yang sebelum nya sudah di tambahkan masing masing SL
danNAOH . bahan yang digunkan dalah proses kristalisasi ini yaitu ,
asam salisilat , SL , NAOH, dan aquadest, dan dibuat dua sampel yaitu
asam salisilat tercemar SL dengan volume as. Salisilat sebanyal 10 gr
dan volume SL sebanyak 5 gram ,dan asam salisilat tercemar NAOH
dengan volume as. Salisilat 10 gram dan volume NAOH sebanyak 5
gram. Masing masing sampel dicampurkan dengan aquadest yang telah
dipanaskan , digunakan aquadest sebagai pelarut karena asam sampel
larut dalam air , kemudian masing masing sample dilakukan titraasi
untuk menentukan kadar asam salisilat , hasil yang di dapat pada
sampel yang pertama adalah 69% dan pada smapel yang kedua adalah
64.44% . dan dilakukan penyaringan dalam keadaan panas kedua sampel
untuk memisahkan filtrat dan residu , lalu di dinginkan dengan es batu
yang bertujuan agar sampel yang disaring dapat membentuk Kristal .
pembentukan kristal merupakan proses kesetimbangan dimana molekul
dalam larutan dan molekul Kristal berada dalam kesetimbangan . zat
pengotor tidak akan membentuk Kristal tetapi kembali membentuk
larutan , sementara molekul dari asam salisilat membentuk Kristal
secara perlahan . pendinginan yang terlalu cepat , pengadukan atau
perendaman dalam air es dapat menyebabkan zat pengotor dapat
tersumbat dan membentuk Kristal. pada proses penyaringan Kristal
sering menempel pada kertas saring maka sedangkan yang ingin
diperoleh adalah rendamen , maka cara untuk mendapatkan hasi
rendamen nya dalahh menimbang berat awal perkamen , dan sesudah
nya .lalu berat perkamen sesuudah penyaringan di kurangi dengan berat
perkamen awal . pada berat perkamen setela penyaringan akan berbeda
karena ada sampel Kristal yang menempel . hasil yang diperoleh pada
sampel As. Salisilat tercemar NAOH adalah 8.2% dan pada sampel as.
Salisilat tercemar SL adalah 83.93% . hal ini menunjukan hasil
kristalisasi pada asam salisilat tercemar SL lebih murni disbanding as.
Salisilat tercemar NAOH
12
BAB V
JAWABAN PERTANYAAN
5.1. Pertanyaan
a) Terangkan prinsip pemurnian dengan kristalisasi !
c) Apa usaha praktikan agar hasil yang didapat cukup mumi dan
5.2. Jawaban
a) Prinsip rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan zat pengotornya
akibat pelepasan pelarutdari zat terlarutnya. Rekristalisasi dapat
dilakukan dengan cara melarutkan sampel ke dalam pelarut yang
sesuai kemudian dikristalkan kembali dengan cara dipanaskan
kemudiandidinginkan. Cara ini bergantung pada kelarutan zat
dalam pelarut tertentu saat suhuditingkatkan. Konsentrasi total
impuritif biasanya lebih kecil dari konsentrasi zat
yangdimurnikan. !pabila suhu diturunkan maka konsentrasi
impuritif yang rendah namun padakonsentrasi tinggi akan
mengendap.
b) syarat-syarat pelarut yang baik yaitu mempunyai titik didih yang
rendah, bersifat inert, tidak meninggalkan zat pengotor pada
kristal, mudah dipisahkan dari kristalnya, dapat melarutkan
senyawa lain, mempunyai daya larut yang tinggi. Hubungan
tegangan permukaan pelarut yang baik akan
c) pendinginan yang terlalu cepat , pengadukan atau perendaman
dalam air es dapat menyebabkan zat pengotor dapat tersumbat
dan membentuk Kristal sehingga menyebabkan krista yang
diperoleh memiliki tingkat kemurnian yang rendah, karena
13
pengotor yang haruus nya larut kembali malah ikut membentuk
Kristal .
d) apabila zata yang diamati tidak muri, maka akna terjadi
penyimpanagna dari titik leleh senyawa murni nya ,penyimpangan
itu berupa penyimpangan titik leleh atau peluasan range titik
leleh. Dengan mengetahisuatu zat ,maka kita dapat mengetahui
kemjrnian suatu zat , untuk zat murni umum nya memiliki titik
leleh yang tinggi dibandingkan ketika zattersebut telah
ttercampur dengan zat lain
14
BAB VI
KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan kristalisasi dari asam salisilat tercemar
SL dan asam salisilat tercemar NAOH , dapat disimpulkan bahwa , pada
proses kristalisasi asam salisilat tercemar SL terbentuk massa
rendamen 1,23 gram dengantotal kemurnian 83,93% dan pada
kristalisasi asam salisilat tercemar NAOH terbentuk massa rendamen
0.59gram dengan total keurnian 8.2% . hal ini menunjukan hasil
kristalisasi asam salisilatt tercemar SL lebih murni dibandingkna
dengan kristalisasi asamsalisiat tercemar NAOH
15
LAMPIRAN
Documentasi
16
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.slideshare.net/eggaodontiatros/titik-lebur dikutip
pada 25 maret 2020
2. Hanif.ahmad. laporan praktikum kimia organik rekristalisasi . uin
sunan gunung djati
https://www.academia.edu/17346554/Lapora_Praktikum_Kimia
_Organik_Rekristalisasi bandung . 2015 dikutip pada 25 maret
2020
3. Rizka.safira
https://www.academia.edu/12458804/Laporan_Praktikum_KO_
Rekristalisasi dikutip pada 25 maret 2020
17