Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

TEKNOLOGI INFORMASI DAN LITERASI DATA

DOSEN PENGAMPU: IRFANDI, S.Pd., M.Si.

"ATRIBUSI DAN REPRESENTASI DATA”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6:

1. DEDE ANTONIUS PERMANA SINAGA (4202421011)

2. JUNIANTI NABABAN (4203121024)

3. MARIA ROSA JOJOR NAINGGOLAN (4203321025)

4. SITI ZUHRA (4201121005)

5. YOHANA JUNIKA BR NAINGGOLAN (4203121021)

KELAS: PENDIDIKAN FISIKA C 2020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur khadirat Tuhan Yang Maha Esa hingga saat ini masih memberikan kita
kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa untuk dapat menyelesaikan tugas
makalah pada mata kuliah Teknologi Informasi dan Literasi Data dengan pokok pembahasan
“Atribusi dan Representasi Data."

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Rutin yang diberikan oleh dosen
pengampu Bapak Irfandi, S.Pd., M.Si. dalam rangka menerapkan kurikulum KKNI (Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia).

Kami berharap supaya makalah ini mampu berguna serta bermanfaat dalam
meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait “Atribusi dan Respresntasi Data”.
Selain itu kami juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini, oleh karena
itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran kritik yang membangun. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah ini selanjutnya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Medan, November 2020

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................................ii
BAB I ............................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................................................. 2
C. Manfaat ................................................................................................................................ 2
BAB II.............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 3
A. Atribusi ................................................................................................................................ 3
1. Pengertian Atribusi .......................................................................................................... 3
2. Asumsi Dasar ................................................................................................................... 4
3. Teori Atribusi ................................................................................................................... 5
4. Kesalahan Dalam Atribusi ............................................................................................... 8
5. Kelebihan Dan Kekurangan Teori Atribusi.................................................................... 9
B. Representasi Data ................................................................................................................ 9
1. Pengertian Representasi Data.......................................................................................... 9
2. Data Dan Komputer ....................................................................................................... 10
3. Analog Dan Digital Information .................................................................................... 10
4. Tipe Data ........................................................................................................................ 12
5. Tipe Dan Berstruktur .................................................................................................... 14
6. Sistem Bilangan .............................................................................................................. 15
7. Konversi Bilangan .......................................................................................................... 15
8. Alur Pemrosesan ............................................................................................................ 16
9. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pemrosesan Data ............................................. 21
BAB III .......................................................................................................................................... 23
PENUTUP ..................................................................................................................................... 23
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 23
B. Saran .................................................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 24

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kajian tentang atribusi telah banyak dilakukan oleh para ahli. Mereka mengatakan
setiap individu pada dasarnya berusaha untuk mengerti tingkah laku orang lain dengan
mengumpulkan dan memadukan potongan-potongan informasi sampai mereka tiba pada sebuah
penjelasan masuk akal tentang sebab-sebab orang lain bertingkah laku tertentu. Dengan kata
lain seseorang itu selalu berusaha untuk mencari sebab kenapa seseorang berbuat dengan cara-
cara tertentu. Misalkan kita melihat ada seseorang melakukan pencurian.Sebagai manusia, kita
ingin mengetahui penyebab kenapa dia sampai berbuat demikian.Terdapat dua fokus perhatian
dalam mencari penyebab suatu kejadian yakni sesuatu di dalam diri atau sesuatu di luar diri.

Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan adanya suatu pengolahan.Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah
model formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai
tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya.Dalam hal
ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi
penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.
Dan di dalam komputer data data disimpan dan dikelola oleh memori , komputer dan data saling
berhubungan tugas komputer untuk mengambil data yang berkaitan dengan mengelola dalam
beberapa cara.

Komputer mengolah data secara digital, yaitu melalui sinyal listrik yang diterimanya
atau dikirimkannya.Pada prinsipnya, komputer hanya mengenal dua arus, yaitu on atau off,
besar atau kecil, atau istilah dalam angkanya sering juga dikenal dengan 1 (satu) atau 0 (nol).
Data-data yang di-input, di-proses dan disimpan dalam komputer atau media penyimpanan
hanyalah kombinasi dari arus on atau (1) dan arus off atau (0). Kombinasi-kombinasi dari dua
hal ini kemudian diterjemahkan lagi sebelum dikeluarkan ke media output sesuai dengan bahasa
yang dapat dimengerti oleh manusia seperti huruf, gambar, suara, bahkan film-film menarik
yang ditonton dalam format digital.

1
B. Tujuan
1. Apakah yang dimaksud dengan Atribusi dan Representasi Data?
2. Bagaimana teori dari tokoh Atribusi ?
3. Apakah yang dimaksud bias dalam Atribusi dan apa saja macamnya ?
4. Apa saja tipe tipe data?
5. Bagaimana cara alur pemrosesan data?

C. Manfaat
1. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah TILDA
2. Meningkatkan pemahaman tentang Atribusi dan Representasi Data
3. Menguatkan Landasan teori Atribusi dan Representasi Data
4. Menambah wawasan teori Atribusi dan Representasi Data

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Atribusi
1. Pengertian Atribusi
Beberapa ahli psikologi telah merumuskan berbagai pengertian atribusi dan dari
pengertian tersebut kemudian berkembang menjadi sebuah teori.Para ahli psikologi seperti
Fritz Heider, Edward Jones, Harold Kelley, dan Bernard Weiner adalah ahli-ahli yang
mendefinisikan atribusi dari sudut pandang masing-masing. Adapun pengertian atribusi
menurut mereka adalah sebagai berikut (Malle, 2007 : 74):
1) Fritz Heider (1958)
Fritz Heider adalah salah satu ahli psikologi yang pertama kali mendefinisikan
istilah atribusi. Terdapat dua pengertian atribusi menurut Heider, yaitu atribusi sebagai
proses persepsi dan atribusi sebagai penilaian kausalitas.
a) Atribusi sebagai proses persepsi
Menurut Heider, atribusi merupakan inti dari proses persepsi manusia. Lebih jauh
Heider berpendapat bahwa manusia terikat dalam proses psikologis yang
menghubungkan pengalaman subyektif mereka dengan berbagai obyek yang ada.
Kemudian, berbagai obyek tersebut direkonstruksi secara kognitif agar menjadi
sumber-sumber akibat dari pengalaman perseptual. Sebaliknya, ketika orang mencoba
untuk membayangkan sebuah obyek, maka mereka akan menghubungkan pengalaman
tersebut ke dalam alam pikiran mereka.

b) Atribusi sebagai penilaian kausalitas


Ketertarikan Heider pada kognisi sosial telah mengantarkannya pada perumusan
atribusi selanjutnya. Menurutnya, kognisi sosial adalah proses dimana orang merasakan
dan membuat penilaian tentang orang lain. Di sinilah kemudian muncul atribusi sebagai
penilaian kausalitas yang menekankan pada penyebab orang berperilaku tertentu.
Terdapat dua jenis atribusi kausalitas yaitu atribusi personal dan atribusi
impersonal.Yang dimaksud dengan atribusi personal adalah penyebab personal atau
pribadi yang merujuk pada kepercayaan, hasrat, dan intensi yang mengarahkan pada
perilaku manusia yang memiliki tujuan.Sedangkan, atribusi impersonal adalah
penyebab diluar pribadi yang bersangkutan yang merujuk pada kekuatan yang tidak

3
melibatkan intensi atau tujuan. Untuk itu, dalam ranah persepsi sosial, orang akan
berupaya untuk menjelaskan terjadinya sebuah perilaku.

2) Edward E. Jones (1965)


Edward E. Jones adalah salah seorang peneliti yang tertarik pada suatu penilaian
yang terkadang diberikan oleh seseorang ketika mereka mengamati perilaku orang lain.
Inferensi yang dibuat umumnya terkait dengan disposisi orang yang lebih stabil seperti
sifat, sikap, dan nilai.Misalnya, kita melihat orang bertato dan bertampang seram dan
kemudian kita langsung menyimpulkan bahwa orang tersebut adalah preman.Kita lebih
suka membuat atribusi disposisi walaupun perilaku dalam situasi tertentu tidak
menjamin simpulan yang dihasilkan.

3) Para ahli psikologi sosial


Para ahli psikologi sosial menyatakan bahwa responsibility attributions dan blame
attributions merupakan penilaian yang bersifat moral. Ketika keluaran atau hasil negatif
terjadi maka orang akan mencoba untuk menemukan siapa yang bertanggung jawab
terhadap keluaran tersebut dan siapa yang harus disalahkan. Kerapkali, responsibility
attributions berhubungan langsung dengan atribusi kausalitas namun kadangkala lebih
kompleks. Responsibility attributions didasarkan pada kausalitas dan apa yang
seharusnya dilakukan oleh seseorang.
Itulah beberapa pengertian atribusi yang diungkapkan oleh para ahli. Dengan
demikian, pada umumnya yang dimaksud dengan atribusi adalah berbagai inferensi
atau simpulan yang digambarkan oleh manusia mengenai penyebab terjadinya sesuatu
atau perilaku orang lain dan perilaku dirinya sendiri.

2. Asumsi Dasar
Pada umumnya, teori atribusi menekankan pada bagaimana setiap individu menafsirkan
berbagai kejadian dan bagaimana hal tersebut berkaitan dengan pemikiran dan perilaku
mereka. Teori atribusi mengasumsikan bahwa orang mencoba untuk menentukan mengapa
orang melakukan apa yang mereka lakukan. Orang akan berusaha untuk memahami
mengapa orang lain melakukan sesuatu dan memberikan penyebab bagi perilaku.
Terkait dengan hal ini, Heider menyatakan bahwa orang dapat membuat dua atribusi
yaitu atribusi internal dan atribusi eksternal.Atribusi internal adalah inferensi yang dibuat

4
oleh seseorang tentang sikap, karakter, atau pribadi seseorang. Sementara itu, atribusi
eksternal adalah inferensi yang dibuat seseorang terakit dengan situasi dimana ia berada.

3. Teori Atribusi
Meskipun disebut sebagai teori atribusi, namun sejatinya teori atribusi meliputi
beberapa macam teori atribusi yang telah dirumuskan oleh para ahli psikologi, diantaranya
adalah teori atribusi Fritz Heider, teori atribusi Edward Jones dan Keith Davis, teori atribusi
Harold Kelley, dan teori atribusi Bernard Weiner.
1) Teori Atribusi Fritz Heider
Fritz Heider adalah peneliti pertama yang mengenalkan teori atribusi saat teori-teori
belajar dari pendekatan behaviorisme (contohnya teori operant conditioning), teori-
teori memori dan teori-teori psikoanalisis mendominasi ranah psikologi
akademis.Teori-teori tersebut jarang sekali digunakan untuk menjelaskan perilaku
manusia. Sebaliknya, melalui teori atribusinya, Heider mencoba untuk menekankan
bahwa mempelajari atribusi sangatlah penting karena atribusi memberikan pengaruh
pada apa yang dirasakan dan apa yang dilakukan oleh manusia.
Heider juga merupakan peneliti pertama yang mengkaji tentang proses atribusi
khususnya pada bagaimana seseorang membangun sebuah impresi atau kesan bagi
orang lain. Menurutnya, impresi atau kesan ini dibangun melalui tuga tahapan proses
yaitu pengamatan perilaku, menentukan apakah perilaku itu disengaja atau tidak, dan
mengelempokkan perilaku ke dalam perilaku yang termotivasi secara internal atau
eksternal.

2) Teori Atribusi Edward Jones dan Keith Davis


Pada tahun 1965, Edward Jones dan Keith Davis mempublikasikan sebuah teori
correspondent inference atau inferensi koresponden. Berdasarkan teori inferensi
koresponden, kita cenderung menggunakan informasi tentang perilaku orang lain dan
efeknya untuk menggambarkan sebuah inferensi koresponden dimana perilaku tersebut
dikaitkan dengan karakteristik disposisi atau kepribadian. Hal ini dilakukan dengan
cara-cara sebagai berikut:
a) Pertama, mengidentifikasi maksud dari efek perilaku seseorang. Kita cenderung
untuk menarik inferensi koresponden jika perilaku tersebut muncul dengan
disengaja dibandingkan dengan tidak disengaja.

5
b) Kedua, kita cenderung memutuskan ada korespondensi bila dampak dari perilaku
tersebut tidak diinginkan secara sosial.
Inferensi koresponden dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu efek-efek yang tidak
umum, keinginan sosial, dan kebebasan memilih.
a) Efek-efek tidak umum: berbagai elemen pola tindakan yang tidak dibagi dengan
pola tindakan alternative.
b) Keinginan sosial: perilaku yang tidak diinginkan secara sosial dapat menuntun pada
inferensi koresponden dibandingkan dengan perilaku yang diinginkan secara sosial.
c) Kebebasan memilih – semakin besar kebebasan memilih maka semakin besar pula
inferensi koresponden.
Teori inferensi koresponden memiliki keterbatasan, diantaranya adalah:
a) Teori ini mengasumsikan bahwa pengamat memutuskan kesamaan efek dengan
membandingkan perilaku aktual aktor dengan beberapa tindakan yang tidak dipilih.
Sejatinya, pengamat jarang mempertimbangkan tindakan yang tidak dipilih.
b) Kesimpulan koresponden kerap kali digambarkan bahkan ketika kita menilai
tindakan seseorang tidak disengaja.
c) Proses yang terlibat dalam menarik kesimpulan tentang perilaku orang lain lebih
kompleks daripada yang disarankan dalam teori inferensi koresponden.
3) Teori Atribusi Harold Kelley
Harold Kelley adalah salah satu ahli yang mengembangkan teori atribusi lebih
lanjut yang dikenal dengan model kovarians Kelley. Model ini merupakan teori atribusi
dimana orang membuat kesimpulan sebab akibat untuk menjelaskan mengapa orang
lain dan diri kita berperilaku dengan cara tertentu. Hal ini berkaitan dengan persepsi
sosial dan persepsi diri.
Prinsip kovariasi menyatakan bahwa sebuah efek dikaitkan dengan salah satu
penyebabnya yang mungkin dan berlebihan.Dalam artian bahwa perilaku tertentu
dikaitkan dengan potensi penyebab yang muncul pada saat bersamaan.Prinsip ini
berguna bila individu memiliki kesempatan untuk mengamati perilaku tersebut selama
beberapa kali.Penyebab hasil dapat dikaitkan dengan orang (internal), stimulus
(eksternal), keadaan, atau beberapa kombinasi dari faktor-faktor ini.Atribusi dibuat
berdasarkan tiga kriteria, yaitu konsensus, keistimewaan, dan konsistensi.
a) Konsensus: menggambarkan bagaimana orang lain, dalam keadaan yang sama,
akan berperilaku.

6
b) Konsistensi: merujuk pada apakah orang yang diamati akan berperilaku dengan cara
yang sama, dalam situasi yang sama, setiap waktu.
c) Keistimewaan: merujuk pada berbagai variasi dalam mengamati perilaku orang lain
dalam situasi yang berbeda.

4) Teori Atribusi Bernard Weiner


Bernard Weiner mengembangkan sebuah kerangka kerja teoretis yang sangat
berpengaruh dalam psikologi sosial hingga kini.Teori atribusi yang dikembangkan oleh
Weiner lebih menekankan pada pencapaian. Menurut Weiner, faktor-faktor penting
yang mempengaruhi atribusi adalah kemampuan, upaya atau usaha, kesulitasn tugas,
dan keberuntungan. Atribusi dikelompokkan ke dalam tiga dimensi kausalitas, yaitu:
a) Locus of control – internal dan eksternal
b) Stability – apakah penyebab berubah setiap waktu atau tidak
c) Controllability – penyebab seseorang dapat mengendalikan keterampilan dan
penyebab seseorang tidak dapat mengendalikan tindakan orang lain dan lain-lain.
Ketiga dimensi tersebut secara bersama-sama menciptakan delapan skenario yang
digunakan orang untuk menjelaskan pencapaian dan kekecewaan mereka. Kedelapan
skenario itu adalah (McDermott, 2009 : 61):
a) Internal – stabil – tidak dapat dikontrol, misalnya “saya tidak terlalu pintar”.
b) Internal – stabil – dapat dikontrol, misalnya “saya selalu menunggu hingga menit-
menit akhir”.
c) Internal – tidak stabil – tidak dapat dikontrol, misalnya “saya merasa sakit”.
d) Internal – tidak stabil – dapat dikontrol, misalnya “saya lupa tentang pendaftaran
itu”.
e) Eksternal – stabil – tidak dapat dikontrol, misalnya harapan dosen yang tidak
realistis.
f) Eksternal – stabil – dapat dikontrol, misalnya “guru membenci saya”.
g) Eksternal – tidak stabil – tidak dapat dikontrol, misalnya “saya tadi di mobil yang
mengalami kecelakaan”.
h) Eksternal – tidak stabil – dapat dikontrol, misalnya “kucing itu makan makanan
saya”.

7
4. Kesalahan Dalam Atribusi
Terdapat beberapa jenis kesalahan dalam atribusi, diantaranya adalah kesalahan atribusi
yang mendasar, bias melayani diri sendiri, atribusi defensif, dan efek faktor pengamat.
1) Kesalahan atribusi yang mendasar
Kesalahan atribusi yang umum di mana orang terlalu menekankan perilaku personal
atau disposisi (internal) perilaku negatif orang lain atau hasil buruk dan meremehkan
faktor situasional (eksternal). Ketika menafsirkan tindakan atau hasil positif orang lain,
bagaimanapun orang terlalu menekankan penyebab situasional dan meremehkan
penyebab disposisi. Contoh kesalahan atribusi yang mendasar adalah “Jika kamu gagal,
maka berarti kamu bodoh”.Dari contoh tersebut terlihat bahwa terdapat kecenderungan
untuk merendahkan peran disposisi atau faktor internal atau faktor-faktor pribadi.
Merujuk apa yang dinyatakan oleh Heider bahwa orang-orang adalah prototipe dari asal
usulnya maka dengan memandang orang sebagai sebuah prototipe dari asal usulnya
sejatinya menuntun kita pada kesalahan atribusi yang mendasar.

2) Atribusi defensif
Kesalahan dimana individu mengaitkan kesuksesan dan kegagalan mereka dengan
faktor yang berbeda.Keberhasilan seseorang dan hasil positif dikaitkan dengan
karakteristik internal dan disposisi sedangkan kegagalan seseorang atau hasil negatif
dianggap berasal dari sebab eksternal dan situasional.

3) Bisa melayani diri sendiri


Kecenderungan untuk menyalahkan korban atas kemalangan mereka
sendiri.Atribusi defensif dapat disebut sebagai pengembangan dari kesalahan atribusi
yang mendasar.

4) Efek aktor pengamat


Karena adanya perbedaan perspektif dan perbedaan informasi tentang suatu
kejadian dan partisipan.Setiap aktor memiliki informasi yang lebih tentang perilaku di
masa lalu dan lebih waspada terhadap faktor-faktor situasional dibandingkan pengamat.
Ketika pengamat memiliki informasi yang lebih tentang seseorang dan situasi, maka
mereka akan menjadi kurang rawan terhadap kecenderungan tersebut.

8
5. Kelebihan Dan Kekurangan Teori Atribusi
Teori atribusi pun dipandang memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan
dan kekurangan teori atribusi adalah sebagai berikut:
1) Kelebihan teori Atribusi
Kelebihan teori atribusi, diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Teori atribusi menyediakan kemampuan dalam memberikan prediksi guna
membantu kita mengatasi semua yang ditawarkan oleh kehidupan.
b) Teori atribusi efektif dalam memprediksi perilaku ketika identifikasi penyebabnya
dilakukan dengan benar

2) Kekurangan teori Atribusi


Kekurangan teori atribusi, diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Kesimpulan yang tidak akurat dapat menyebabkan penilaian yang salah.
b) Dapat menimbulkan pengharapan adanya perilaku tertentu dari diri sendiri atau
orang lain yang bisa saja tidak akan menjadi kenyataan.
c) Dalam teori atribusi, berbagai penyebab lain mungkin diabaikan.
d) Dalam teori atribusi, kesimpulan yang dibuat oleh seseorang kemungkinan besar
menjadi bias karena cenderung melestarikan citra dirinya.

B. Representasi Data
1. Pengertian Representasi Data
Representasi data merupakan cara bagaimana nilainya disimpan di dalam memori
komputer. Tipe data integral terbagi menjadi dua buah kategori, baik itu bertanda (signed)
ataupun tidak bertanda (unsigned). Bilangan bulat bertanda mampu merepresentasikan nilai
bilangan bulat negatif, sementara bilangan bulat tak bertanda hanya mampu
merepresentasikan bilangan bulat positif.
Representasi integer positif di dalam komputer sebenarnya adalah untaian bit, dengan
menggunakan sistem bilangan biner. Urutan dari bit-bit tersebut pun bervariasi, bisa berupa
Little Endian ataupun Big Endian. Selain ukuran, lebar atau ketelitian (presisi) bilangan
bulat juga bervariasi, tergantung jumlah bit yang direpresentasikanya. Bilangan bulat yang
memiliki n bit dapat mengodekan 2n. Jika tipe bilangan bulat tersebut adalah bilangan bulat
tak bertanda, maka jangkauannya adalah dari 0 hingga 2n-1.

9
2. Data Dan Komputer
Data dan kompuer adalah dua hal yang saling berhubungan. Tugas komputer untuk
mengambil data yang berkaitan dengan mengelola dalam beberapa cara. Di masa lalu,
komputer ditangani hampir secara eksklusif dengan data numerik dan tekstual, tapi
sekarang dengan komputer multimedia perangkat, berhubungan dengan area yang luas dari
kategori informasi. Komputer toko, sekarang dan membantu kita memodifikasi berbagai
jenis data, contohnya:
1) Bilangan
2) Teks
3) Audio
4) Gambar dan grafis
5) Video
Semua data ini disimpan sebagai angka biner. Setiap dokumen, gambar, dan suara
direpresentasikan sebagai string dari 1s dan 0s.Representasi data dan data compression
berfungsi untuk mengurangi jumlah ruang yang dibutuhkan untuk menyimpan sejumlah
data. Dulu hanya bisa menyimpan data yang berukuran kecil sekarang bisa menyimpan
data yang berukuran besar. Ada Web dan jaringan yang membantu dan mendasarinya
dengan memiliki bandwidth yang memembatasi jumlah maksimum bit /byte yang dapat
ditransmisikan.
Rasio kompresi berfungsi menunjukan indikasi banyaknya kompresi terjadi. Rasio
kompresi adalah ukuran data terkompresi dibagi dengan ukuran data asli. Rasio kompresi
bias dalam bit / karakter /apa pun yang sesuai asalkan kedua nilai mengukur sama hal. Rasio
harus menghasilkan angka antara 0 dan 1. Semakin dekat rasio dengan nol, kompresi
semakin ketat. Sebuah teknik kompresi data dapat:
1) lossless ( data dapat diambil tanpa kehilangan informasi asli).
2) lossy ( beberapa informasi yang hilang dalam proses pemadatan).

3. Analog Dan Digital Information


Komputer memiliki ruang yang terbatas. Memori komputer dan lainnya perangkat
keras memiliki ruang banyak untuk menyimpan dan memanipulasi jumlah data tertentu.
Informasi dapat diwakili dalam salah satu dari dua cara:
1) Data analog adalah representasi terus menerus, analog dengan information yang
dihapus.

10
2) Data digital adalah representasi diskrit, informasi menjadi unsur yang terpisah.
Contoh Termometer merkuri adalah perangkat analog. Merkuri meningkat dalam
aliran terus menerus dalam tabung dalam proporsi langsung dengan suhu.
Informasi analog adalah berbanding lurus dan terus menerus tak terbatas. Komputer
tidak dapat bekerja dengan baik dengan analog informasi. Jadi sebagai gantinya, dengan
mendigitalkan informasi dengan memecahnya menjadi potongan-potongan terpisah.
Representasi untuk menemukan cara yang tepat untuk mengambil entitas dan terpisah
menjadi elemen-elemen diskrit. Dengan Elemen diskrit maka individu direpresentasikan
menggunakan digit biner.
Komputer telah dibangun yang didasarkan pada sistem nomor. Namun, komputer
modern dirancang untuk menggunakan dan mengelola nilai-nilai biner karena perangkat
yang menyimpan dan mengelola data lebih murah dan lebih dapat . Juga, sinyal elektronik
jauh lebih mudah jika mereka transfer hanya data biner. Sinyal analog terus berfluktuasi di
atas tegangan dan bawah. Tapi sinyal digital hanya memiliki tinggi negara atau rendah,
sesuai dengandua digit biner.Semua sinyal elektronik (baik analog dan digital) berada
dibawah garis. Artinya, tegangan sinyal berfluktuasi karena lingkungan efek mental.
Masalahnya adalah bahwa segera sebagai sinyal analog degradasi, informasinya hilang.
Karena setiap tingkat tegangan dalam jangkauan tersebut valid, ITOs mustahil untuk
mengetahui sinyal asli negara. Di sisi lain,sinyal digital,melompat tajam antara dua
ekstrem.
Hal ini disebut sebagai modulasi kode pulsa-(PCM). Sebuah sinyal digital dapat
menurunkan sebelum informasinya hilang, karena nilai tegangan di atas ambang tertentu (
bernilai tinggi), dan dibawah ambang batas rendah. Sinyal digital adalah kunci untuk
mendapatkan kembali bentuk aslinya.
ITOs sifat yang melekat menggunakan biner. Satu bit adalah 0 atau 1. Oleh karena itu,
satu bit dapat mewakili dua hal. Untuk mewakili lebih dari dua hal, kita perlu beberapa bit.
Dua bit dapat mewakili empat hal karena ada empat kombinasi 0 dan 1 yang dapat dibuat
dari dua bit:, 00 01, 10, dan 11. Jika ingin mewakili lebih dari empat hal, perlu lebih dari
dua bit. Tiga bit dapat mewakili delapan hal karena ada delapan kombinasitions dari 0 dan
1 yang dapat dibuat dari tiga bit. Demikian juga, empat bit dapat mewakili 16 hal, lima bit
dapat mewakili 32 hal, dan sebagainya.

11
4. Tipe Data
Tipe data adalah jenis atau macam data di dalam suatu variable dalam bahasa
pemrograman. Tipe data yang dikenal dalam bahasa pascal antara lain:
1) Jenis Data Standard
a) Integer
Interger adalah data numerik yang tidak mengandung pecahan, dan disajikan dalam
memori komputer sebagai angka bulat. Mengacu pada obyek data dengan range -32768
s/d 32767. Operasi yang dapat dilaksanakan:
 Penambahan ( + )
 Pengurangan ( - )
 Perkalian ( * )
 Pembagian Integer ( / )
 Pemangkatan ( ^ )
Operasi sebelumnya disebut dengan operasi Binar atau arimatic operator yaitu operasi
yang bekerja terhadap 2 Integer ( operand ). Sedangkan operator yang mempunyai satu
operand disebut Unar (Negasi = Not). Selain itu ada juga operasi tambahan yang disediakan
oleh bahasa pemrograman tertentu, yaitu:
 MOD: sisa hasil pembagian bilangan
 DIV: hasil pembagi bilangan
 ABS: Mempositifkan bilangan negative
 SQR : menghitung nilai akar dari bilangan Penulisan di dalam bahasa pemrograman
Pascal : var a : integer.

b) Real
Data numerik yang mengandung pecahan digolongkan dalam jenis data Real
(floating point). Operasi yang berlaku pada bilangan integer juga berlaku pada bilangan
real. Selain itu ada operasi lainnya seperti :
INT : membulatkan bilangan real , misal INT(34.67) = 35

c) Boolean
Type ini dikenal pula sebagai “ Logical Data Types”, digunakan untuk melakukan
pengecekan suatu kondisi dalam suatu program. Elemen datanya hanya ada 2, yaitu
True dan False, biasanya dinyatakan pula sebagai 1 dan 0. Operatornya terdiri dari:
AND, OR, NOT. Dalam urutan operasi, Not mendapat prioritas pertama, kemudian

12
baru AND dan OR kecuali bila diberi tanda kurung. Sama halnya seperti table logika,
Nilai true dan false dapat juga dihasilkan oleh operator Relational.
 Operator tersebut : < , > , <= , >= , = , <> , =
 Ex. 6 < 12 : True
 A <>A : False.

d) Karakter dan String


Type karater mempunyai elemen sebagai berikut:
(0,1,2,3,…,9,A,B,C,…,X,Y,Z,?,*,/,…)
Data type majemuk yang dibentuk dari karakter disebut STRING. Suatu string adalah
barisan hingga simbol yang diambil dari himpunan karakter yang digunakan untuk
membentuk string dinamakan Alfabet.
Contoh : Himpunan string {A,A,1} dapat berisi antara lain :
 (AB1), (A1B), (1AB),…dst.
 Termasuk string Null ( empty / hampa / kosong ) = { }
Secara umum suatu string S dinyatakan : S : a1, a2, a3,… an, Panjang dari string
dilambangkan S =N atau Length (S) = N dimana N adalah banyaknya karakter
pembentuk string. Untuk string Null = 0, untuk blank (spasi)=1.

2) Jenis Data Non-Standard (User Defined)


a) ENUMERATED
Jenis data ini terdiri atas barisan identifier yang terurut dimana setiap identifier
tersebut dianggap sebagai suatu individual data item (elemen data yang berdiri
sendiri).Pada saat mendeklarasikan jenis data ini kita harus menuliskan semua elemen-
elemennya. Bentuk umum deklarasinya adalah :
TYPE nama = (data_item_1, data_item_2, ……., data_item_n);
Contoh:
 TYPE hari = (sen,sel,rab,kam,jum,sab,ming);
 TYPE warna = (red,blue,green,yellow,black,white);
Setelah jenis data ini dideklarasikan, maka selanjutnya kita dapat mendeklarasikan
suatu variabel yang berjenis data sama dengan jenis data ini. Misalnya :
 TYPE nama_hari = (sen,sel,rab,kam,jum,sab,ming);
 VAR libur : nama_hari;

13
Fungsi standar yang dapat digunakan pada jenis data ini adalah: PRED, SUCC dan
ORD. Misalnya :
 PRED (sel) = sen
 SUCC (sen) = sel
 ORD (sen) = 0
 ORD (sel) = 1

b) SUB-RANGE.
Jenis data ini berupa range dari suatu kumpulan data yang mempunyai urutan.
Bentuk umum deklarasinya adalah:
TYPE nama = data_item_pertama .. data_item_terakhir;
Contoh :
 TYPE jam_kuliah = 1 .. 10;
 TYPE tanggal = 1 .. 31;
 TYPE abjad = ‘A’ .. ‘Z’;

5. Tipe Dan Berstruktur


1) Array
Array atau sering disebut sebagai larik, adalah tipe data yang sudah terstruktur
dengan baik, meskipun masih sederhana. Array mampu menyimpan sejumlah data
dengan tipe yang sama (homogen) dalam sebuah variabel. Sebagai ilustrasi, array
mampu menampung banyak data namun dengan satu tipe data yang sama, misalnya
integer saja. Setiap lokasi data array diberi nomor indeks yang berfungsi sebagai alamat
dari data tersebut.

2) Record atau struct


Seperti halnya Array, Record atau Struct juga termasuk tipe data komposit. Record
dikenal dalam bahasa Pascal/Delphi sedangkan Struct dikenal dalam bahasa C++.
Berbeda dengan array, tipe data record mampu menampung banyak data dengan tipe
data berbeda-beda (heterogen). Misalnya, satu bagian integer, satu bagian lagi
character, dan bagian lainnya Boolean. Biasanya record digunakan untuk menampung
data suatu obyek. Misalnya, siswa memiliki nama, alamat, usia, tempat lahir, dan
tanggal lahir. Nama akan menggunakan tipe data string, alamat bertipe data string, usia

14
bertipe data single (numeric), tempat lahir bertipe data string, dan tanggal lahir bertipe
data date.

6. Sistem Bilangan
Sistem bilangan dengan basis atau radix r adalah suatu istem bilangan yang
menggunakan symbol r digit. Untuk menentukan bilangan representasi dilakukan dengan
penjumlahan hasil kali tiap-tiap digit dengan r^n.
1) Sistem bilangan Desimal
Sistem bilangan decimal yang digunakan sehari-hari menggunakan radix
10.Bilangan radix 10 menggunakan 1,2,3,4,5,6,7,8,9.
Contoh:
 234,5 = 2 x 102 + 3×101 + 4×100 + 5×10-1
Artinya : 7 ratusan,2 puluhan,4 satuan.dan 5 sepersepuluhan

2) Sistem bilangan Biner


Sistem bilangan biner menggunakan radix 2.Sistem bilangan radix 2 menggunakan
simbol 0 dan 1.
Contoh :
 101111 = 1×25 + 0×24 + 1×23 + 1×22 + 1×21 + 1×20 = 47
Sehingga (101101)2 = (47)10

3) Sistem bilangan Oktal dan Heksadesimal


Sistem bilangan oktal (radix dan heksadesimal (radix 16) juga sering digunakan
pada sistem komputer digital.Sistem bilangan oktal menggunakan simbol:
0,1,2,3,4,5,6,7. Sistem bilangan heksadesimal menggunakan simbol
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F.

7. Konversi Bilangan
Konversi ke sistem bilangan desimal dilakukan dengan menjumlahkan bobot-bobot
digit.
 Contoh sistem bilangan oktal ke bilangan decimal:
(546,4)8= 5×82 + 4×81 + 6×80 + 4×8-1 = 320 + 32 + 6 + 0,5 = ( 358,5 )10
 Contoh sistem bilangan heksadesimal ke bilangan decimal:
(E6)16 = Ex16 + 6 = (230)10

15
 Contoh konversi bilangan desimal ke bilangan biner:
(41,6875)10 = (101001,1011)2
Konversi antar sistem bilangan biner,oktal dan heksadesimal penting pada komputer
digital.Satu digit oktal berkorespondensi dengan 3 bit biner, dan 1 digit heksadesimal
berkorespondensi dengan 4 bit biner.

8. Alur Pemrosesan
1) Alur Pemrosesan Data
Input >>> i/o >>> proses >>> memori >>> storage >>> memori >>> proses >>> i/o
>>> output
Keterangan:
Input : Data yang akan diproses atau dibuat.
I/O : Input / Output.
Proses : Pengolahan data yang dimasukkan.
Memori : Tempat menyimpan data diproses.
Storage : Tempat menyimpan data secara permanen setelah diproses.
Output : Hasil dari proses yang berupa tampilan, suara, cetakan
Sistem komputer memiliki siklus pengolahan yang pasti. Siklus pengolahan itu
sendiri mengacu kepada makna dari arti komputer itu sendiri. Ada tiga pokok dalam
siklus pengolahan data dengan menggunakan komputer tersebut, yaitu input, proses,
dan output. Sedangkan untuk proses sendiri, pemroses dibantu oleh beberapa bagian
lain, yaitu program serta penyimpan (storage). Input Merupakan aktifitas pemberian
data kepada komputer, dimana data tersebut merupakan masukan bagi komputer. Agar
data dapat diterima oleh komputer dengan baik, komputer memiliki peralatan yang
berfungsi untuk hal ini, yang disebut dengan input device . Pada komputer, input device
ini juga bermacam-macam, tergantung bagaimana proses input tersebut dilaksanakan.
Bermacam-macam input device yang digunakan oleh komputer, contohnya adalah
keyboard untuk mengetikkan informasi, pembaca kode batang pada transaksi di
supermarket, kamera untuk menangkap gambar, dan lain sebagainya.
Masukan yang didapatkan oleh input device tersebut informasinya dikirimkan ke
pemroses (otaknya komputer) untuk diproses lebih lanjut, diabaikan atau informasi
tersebut disimpan dalam media penyimpanan. Proses Setiap masukan yang
disampaikan kepada komputer akan masuk ke pemroses, pemroses ini dikenal juga
dengan nama processor . Pemroses ini bisa disebut dengan otaknya komputer. Pemroses

16
ini akan menentukan akan diapakan informasi yang masuk tersebut. Jika diolah lebih
lanjut, maka data tersebut diolah sesuai dengan ketentuan yang telah disusun
sedemikian kedalam otak komputer. Ketentuan yang telah disusun ini adalah
instruction set. Instruction set ini merupakan format baku perintah yang dapat
dilaksanakan oleh pemroses. Pemroses memiliki hubungan dengan media input,
program, storage serta media output. Masing-masing akan dikontak oleh pemroses
sesuai dengan tugasnya masing-masing. Pemroses ini hanya berfungsi untuk
menjalankan perintah yang diterimanya dari program. Tindak lanjut dari masing-
masing perintah, katakanlah menampilkan data terebut ke monitor atau ke printer, maka
pemroses akan mengirimkan lagi hasil olahannya ke media yang dituju. Dengan
mengirimkan data ke media yang dituju, maka berarti pemroses menyerahkan tugasnya
kepada media tersebut sambil mengirimkan data-data yang diperlukan oleh media yang
dituju serta instruksi yang diminta untuk dilaksanakan oleh media yang dituju itu tadi.
Bus Bus merupakan jalur penghubung antar alat pada komputer yang digunakan
sebagai media dalam proses melewatkan data pada suatu proses. Bus ini bisa dianggap
sebagai sebuah pipa, dimana pipa atau saluran tersebut digunakan untuk mengirimkan
dan menerima informasi antar alat yang dihubungkannya. Pada sistem komputer, bus
ini termasuk perangkat internal, kecepatan pengiriman informasi melalui bus ini
dilakukan dengan kecepatan tinggi. Program Program merupakan kumpulan instruction
set yang akan dijalankan oleh pemroses, yaitu berupa software. Bagaimana sebuah
sistem komputer berpikir diatur oleh program ini. Program inilah yang mengendalikan
semua aktifitas yang ada pada pemroses. Program berisi konstruksi logika yang dibuat
oleh manusia, dan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa mesin sesuai dengan format
yang ada pada instruction set.
Storage Dalam menjalankan proses, selain proses diatur oleh program, pemroses
juga memiliki akses ke media penyimpan yang disebut dengan storage. Storage ini
berfungsi untuk menyimpan berbagai informasi yang dibutuhkan untuk menjalankan
fungsi pemroses, baik untuk penyimpan sementara maupun untuk jangka panjang.
Pemroses melakukan tugasnya sesuai dengan kendali yang ada pada program. Proses
untuk mengambil data atau menyimpan data pada storage ini dilaksanakan oleh
pemroses sesuai dengan perintah yang diterima pemroses dari program yang sedang ia
jalankan. Output Merupakan aktifitas menerima data dari hasil pengolahan pada bagian
pemroses. Jika terdapat data pada aktifitas output ini, berarti pemroses menyerakan
tugas selanjutnya kepada bagian ini. Tentu saja pada bagian ini diperlukan juga

17
peralatan yang bekerja, dimana peralatan terebut disebut dengan output device. Pada
komputer contoh output device ini adalah printer (pencetak). Ketika data output dari
pemroses diterimanya maka printer akan melaksanakan tugas yang diterima dari
pemroses tadi.

2) Cara Kerja Komputer


a) Memori
Di sistem ini, memori adalah urutan byte yang dinomori (seperti "sel" atau "lubang
burung dara"), masing-masing berisi sepotong kecil informasi. Informasi ini mungkin
menjadi perintah untuk mengatakan pada komputer apa yang harus dilakukan. Sel
mungkin berisi data yang diperlukan komputer untuk melakukan suatu perintah. Setiap
slot mungkin berisi salah satu, dan apa yang sekarang menjadi data mungkin saja
kemudian menjadi perintah.
Memori menyimpan berbagai bentuk informasi sebagai angka biner. Informasi
yang belum berbentuk biner akan dipecahkan (encoded) dengan sejumlah instruksi
yang mengubahnya menjadi sebuah angka atau urutan angka-angka. Sebagai contoh:
Huruf F disimpan sebagai angka desimal 70 (atau angka biner) menggunakan salah satu
metode pemecahan. Instruksi yang lebih kompleks bisa digunakan untuk menyimpan
gambar, suara, video, dan berbagai macam informasi. Informasi yang bisa disimpan
dalam satu sell dinamakan sebuah byte.
Secara umum, memori bisa ditulis kembali lebih jutaan kali - memori dapat
diumpamakan sebagai papan tulis dan kapur yang dapat ditulis dan dihapus kembali,
daripada buku tulis dengan pena yang tidak dapat dihapus.
Ukuran masing-masing sel, dan jumlah sel, berubah secara hebat dari komputer ke
komputer, dan teknologi dalam pembuatan memori sudah berubah secara hebat - dari
relay elektromekanik, ke tabung yang diisi dengan air raksa (dan kemudian pegas) di
mana pulsa akustik terbentuk, sampai matriks magnet permanen, ke setiap transistor,
ke sirkuit terpadu dengan jutaan transistor di atas satu chip silikon.

b) Pemrosesan (CPU)
Unit Pengolah Pusat atau CPU berperanan untuk memproses arahan, melaksanakan
pengiraan dan menguruskan laluan informasi menerusi system komputer. Unit atau
peranti pemprosesan juga akan berkomunikasi dengan peranti input , output dan storan
bagi melaksanakan arahan-arahan berkaitan.Contoh sebuah CPU dalam kemasan Ball

18
Grid Array (BGA) ditampilkan terbalik dengan menunjukkan kaki-kakinya. Dalam
arsitektur von Neumann yang asli, ia menjelaskan sebuah Unit Aritmatika dan Logika,
dan sebuah Unit Kontrol. Dalam komputer-komputer modern, kedua unit ini terletak
dalam satu sirkuit terpadu (IC - Integrated Circuit), yang biasanya disebut CPU (Central
Processing Unit).
Unit Aritmatika dan Logika, atau Arithmetic Logic Unit (ALU), adalah alat yang
melakukan pelaksanaan dasar seperti pelaksanaan aritmatika (tambahan, pengurangan,
dan semacamnya), pelaksanaan logis (AND, OR, NOT), dan pelaksanaan perbandingan
(misalnya, membandingkan isi sebanyak dua slot untuk kesetaraan). Pada unit inilah
dilakukan "kerja" yang nyata.
Unit kontrol menyimpan perintah sekarang yang dilakukan oleh komputer,
memerintahkan ALU untuk melaksanaan dan mendapat kembali informasi (dari
memori) yang diperlukan untuk melaksanakan perintah itu, dan memindahkan kembali
hasil ke lokasi memori yang sesuai. Sekali yang terjadi, unit kontrol pergi ke perintah
berikutnya (biasanya ditempatkan di slot berikutnya, kecuali kalau perintah itu adalah
perintah lompatan yang memberitahukan kepada komputer bahwa perintah berikutnya
ditempatkan di lokasi lain.

c) Input dan Hasil


I/O membolehkan komputer mendapatkan informasi dari dunia luar, dan menaruh
hasil kerjanya di sana, dapat berbentuk fisik (hardcopy) atau non fisik (softcopy). Ada
berbagai macam alat I/O, dari yang akrab keyboard, monitor dan disk drive, ke yang
lebih tidak biasa seperti webcam (kamera web, printer, scanner, dan sebagainya.
Yang dimiliki oleh semua alat masukan biasa ialah bahwa mereka meng-encode
(mengubah) informasi dari suatu macam ke dalam data yang bisa diolah lebih lanjut
oleh sistem komputer digital. Alat output, men-decode data ke dalam informasi yang
bisa dimengerti oleh pemakai komputer. Dalam pengertian ini, sistem computer digital
adalah contoh sistem pengolah data.

d) Instruksi
Perintah yang dibicarakan di atas bukan perintah seperti bahasa manusiawi.
Komputer hanya mempunyai dalam jumlah terbatas perintah sederhana yang
dirumuskan dengan baik. Perintah biasa yang dipahami kebanyakan komputer ialah
"menyalin isi sel 123, dan tempat tiruan di sel 456", "menambahkan isi sel 666 ke sel

19
042, dan tempat akibat di sel 013", dan "jika isi sel 999 adalah 0, perintah berikutnya
anda di sel 345".
Instruksi diwakili dalam komputer sebagai nomor - kode untuk "menyalin"
mungkin menjadi 001, misalnya. Suatu himpunan perintah khusus yang didukung oleh
komputer tertentu diketahui sebagai bahasa mesin komputer. Dalam praktiknya, orang
biasanya tidak menulis perintah untuk komputer secara langsung di bahasa mesin tetapi
memakai bahasa pemrograman "tingkat tinggi" yang kemudian diterjemahkan ke dalam
bahasa mesin secara otomatis oleh program komputer khusus (interpreter dan
kompiler). Beberapa bahasa pemrograman berhubungan erat dengan bahasa mesin,
seperti assembler (bahasa tingkat rendah); di sisi lain, bahasa seperti Prolog didasarkan
pada prinsip abstrak yang jauh dari detail pelaksanaan sebenarnya oleh mesin (bahasa
tingkat tinggi)

e) Arsitektur
Komputer kontemporer menaruh ALU dan unit kontrol ke dalam satu sirkuit
terpadu yang dikenal sebagai Central Processing Unit atau CPU. Biasanya, memori
komputer ditempatkan di atas beberapa sirkuit terpadu yang kecil dekat CPU. Alat yang
menempati sebagian besar ruangan dalam komputer adalah ancilliary sistem (misalnya,
untuk menyediakan tenaga listrik) atau alat I/O.
Beberapa komputer yang lebih besar berbeda dari model di atas di satu hal utama -
mereka mempunyai beberapa CPU dan unit kontrol yang bekerja secara bersamaan.
Terlebih lagi, beberapa komputer, yang dipakai sebagian besar untuk maksud penelitian
dan perkomputeran ilmiah, sudah berbeda secara signifikan dari model di atas, tetapi
mereka sudah menemukan sedikit penggunaan komersial.
Fungsi dari komputer secara prinsip sebenarnya cukup sederhana. Komputer mencapai
perintah dan data dari memorinya. Perintah dilakukan, hasil disimpan, dan perintah
berikutnya dicapai. Prosedur ini berulang sampai komputer dimatikan.

f) Program
Program komputer adalah daftar besar perintah untuk dilakukan oleh komputer,
barangkali dengan data di dalam tabel. Banyak program komputer berisi jutaan
perintah, dan banyak dari perintah itu dilakukan berulang kali. Sebuah komputer pribadi
modern yang umum (pada tahun 2003) bisa melakukan sekitar 2-3 milyar perintah
dalam sedetik. Komputer tidak mendapat kemampuan luar biasa mereka lewat

20
kemampuan untuk melakukan perintah kompleks. Tetapi, mereka melakukan jutaan
perintah sederhana yang diatur oleh orang pandai, "programmer." "Programmer Baik
memperkembangkan set-set perintah untuk melakukan tugas biasa (misalnya,
menggambar titik di layar) dan lalu membuat set-set perintah itu tersedia kepada
programmer lain." Dewasa ini, kebanyakan komputer kelihatannya melakukan
beberapa program sekaligus. Ini biasanya diserahkan ke sebagai multitasking. Pada
kenyataannya, CPU melakukan perintah dari satu program, kemudian setelah beberapa
saat, CPU beralih ke program kedua dan melakukan beberapa perintahnya. Jarak waktu
yang kecil ini sering diserahkan ke sebagai irisan waktu (time-slice). Ini menimbulkan
khayal program lipat ganda yang dilakukan secara bersamaan dengan memberikan
waktu CPU di antara program. Ini mirip bagaimana film adalah rangkaian kilat saja
masih membingkaikan. Sistem operasi adalah program yang biasanya menguasai kali
ini membagikan.

g) Sistem Operasi
Sistem operasi ialah semacam gabungan dari potongan kode yang berguna. Ketika
semacam kode komputer dapat dipakai secara bersama oleh beraneka-macam program
komputer, setelah bertahun-tahun, programer akhirnya menmindahkannya ke dalam
sistem operasi.
Sistem operasi, menentukan program yang mana dijalankan, kapan, dan alat yang
mana (seperti memori atau I/O) yang mereka gunakan. Sistem operasi juga memberikan
servis kepada program lain, seperti kode (driver) yang membolehkan programer untuk
menulis program untuk suatu mesin tanpa perlu mengetahui detail dari semua alat
elektronik yang terhubung.

3) Kecepatan Proses:
a) Clock : Hertz
b) Siklus mesin :Fetch, decode, execute
c) MIPS (Millions of Instructions Per Second)
d) MFLOATS (Millions of Floating point Per Second)

9. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pemrosesan Data


Ada beberapa Faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan pemrosesan data, antara
lain:

21
1) Register
CPU berisi area memori kecil yang disebut register. Fungsinya untuk menyimpan
data dan instruksi saat pemrosesan. Ukuran register (disebut juga word size)
menentukan jumlah data yang dapat dipakai oleh komputer pada satu waktu . Pada saat
ini kebanyakan PC(Personal Computer) memiliki register 32 bit, artinya CPU dapat
memproses 4 bit data tiap waktu.

2) RAM
Jumlah RAM pada PC dapat mempengaruhi kecepatan sistem . Makin banyak RAM
pada PC, makin banyak program dan instruksi yang bisa disimpan di memori, dan jauh
lebih cepat daripada disimpan di hard disk. Apabila PC tidak cukup memiliki memori
untuk menjalankan program , data akan dipindahkan sementara ke hard disk (proses ini
disebut swapping) dan hal ini akan menurunkan kinerja komputer.

3) Sistem Clock
Sistem Clock dalam computer menetapkan kecepatan CPU menggunakan Kristal
quartz yang bergetar. Satu gerakan clock adalah waktu yang dibutuhkan oleh transistor
untuk mematikan transistor kemudian menyalakannya kembali. Hal ini disebut clock
cycle, yang diukur dalam Hertz . Jika sebuah komputer memiliki kecepatan 300 MHz,
artinya sistem clock berdetak 300 juta kali/ detik.

4) Bus
Bus yaitu jalur antara komponen – komponen pada komputer. Data dan instruksi
berjalan pada jalur ini. Lebar jalur data dapat mempengaruhi berapa banyak bit yang
dapat ditransmisikan antar komponen komputer.

5) Cache Memory
Cache Memory adalah memori berkecepatan tinggi yang menyimpan data dan
instruksi terkini yang sudah diload oleh CPU. Cache lebih cepat daripada memori biasa,
dan sangat mempengaruhi kinerja komputer. Ada dua jenis cache memory, yaitu Level-
1 (L1) dan cache eksternal yang disebut Level -2 (L2).

22
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Atribusi adalah kesimpulan yang dibuat oleh seseorang untuk menerangkan mengapa
orang lain melakukan suatu perbuatan. Teori dari tokoh atribusi antara lain : (1) Theory Of
Correspondent Inference dari Edward Jones dan keith Davis (2) Model Of Scientific
reasoned (3) Atribusi keberhasilan dan Kegagalan dari Weiner. Bias dalam atribusi yaitu
sebagai berikut bias dalam atribusi, bias self serving, efek pelaku pengamat, menyalahkan
diri sendiri, relevansi hedonis, dan bias egosentris.
Representasi data yaitu lambang untuk memberi tanda bilangan biner yang telah
diperjanjikan yakni 0 (nol) untuk bilangan positif atau plus dan 1 untuk bilangan negatif
atau minus. Komputer dan data adalah dua hal saling berhubungan, tugas komputer untuk
mengambil data yang berkaitan dengan mengelola dalam berberapa cara selain itu
komputer memiliki ruang yang terbatas Memori komputer dan lainya perangkat keras
memiliki ruang banyak untuk menyimpan dan memanipulasi jumlah data tertentu. Sistem
bilangan dengan basis atau radix r adalah suatu system bilangan yang meggunakan symbol
r digit. Pemrosesan data yaitu dari Input >> I/O >> Proses >> Memori >> Storage >>
Memori >> Proses >> I/O >> Output siklus pengolahan itu sendiri mengacu kepada makna
dari arti computer itu sendiri.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak
luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan senantiasa penyusun nanti dalam upaya evaluasi. Penulis berharap, bahwa dibalik
ketidak sempurnaannya penulisan dan penyusunan manakalah ini dapat ditemukan sesuatu
yang bermanfaat atau bahkan hikmah dari penulis, maupun pembaca.

23
DAFTAR PUSTAKA

https://pakarkomunikasi.com/teori-atribusi

http://makalahrepresentasidata.blogspot.com/

24

Anda mungkin juga menyukai