Anda di halaman 1dari 13

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini membahas tentang “Penerapan


TERMODINAMIKA dalam kehidupan sehari- hari”. Dalam menyelesaikan makalah ini,
penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat terwujud.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu.

Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Penulis juga berharap
semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca,
sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini untuk kedepannya bisa
menjadi lebih baik.

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................................................................i
Kata Pengantar............................................................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................................2
D. Manfaat...................................................................................................................................2
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Dispenser dan Konsep Dispenser.............................................3
B. Fungsidari Dispenser..........................................................................................4
C. Jenis – Jenis Dispenser......................................................................................4
D. Cara kerja Dispenser menurut Hukum Termodinamika.........................4
E. Fungsi dan komponen Dispenser....................................................................7
F. Cara Perawatan Dispenser................................................................................9
III. PENUTUP
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Termodinamika berasaldaribahasa Yunani yang terdiridari kata thermos
=panas dan dynamic = perubahan. Jadi, Termodinamika adalah fisika energi , panas,
kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan
mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika. termodinamika sudah
sangat tidak asing didalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali peristiwa
termodinamika yang terjadi dalam kehidupan. Sebagai contohnya perubahan suhu
yang terdapat pada badan kita, kemudian beberapa peralatan rumah tangga yang
menggunakan konsep termodinamikamisalnyadispensir,AC,Kulkas,dlldan beberapa
peralatan lainnya.
Termodinamika telah merubah sistem industri didunia, dari yang mulanya
menggunakan kayu bakar untuk memasak sampai menggunakan listrik untuk
memasak. Hal ini karena termodinamika merupakan hukum-hukum yang menyangkut
banyak hal dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh yang paling sederhana
adalah Dispenser karenasalah satu alat rumah tangga yang mambutuhkan listrik untuk
dapat menjalankan mesin pemanas dan mesin pendinginnyadanprinsip
kerjanyadengan elemen pemanas dan mesin pendingin (compressor).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian konsep dari dispenser itu ?
2. Apa fungsi dari dispenser ?
3. Apa saja jenis-jenis dari dispenser ?
4. Bagaimana cara kerja dispenser sesuai dengan hukum termodinamika ?
5. Sebutkan fungsi darikomponen yang menyusun dispenser !
6. Bagaimana cara perawatan dispenser ?

1
C. Tujuan
1. Agar memahami pengertian dan konsep dari dispenser.
2. Agar mengetahui apa saja fungsi dari dispenser.
3. Agar mengetahui apa saja jenis-jenis dari dispenser.
4. Agar memahami cara kerja dispenser sesuai dengan hukum termodinamika.
5. Agar mengetahui fungsi dan komponen yang menyusun dispenser.
6. Agar mengetahui cara perawatan dispenser.

D. Manfaat
Makalah ini dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya dapat menambah
wawasan dan pengetahuan bagi pembaca.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Konsep Dispenser

Dispenser atau pendingin air yang menggunakan listruik sebenarnya baru ada
pada tahun 1972. Saat itu, dispenser air ini di produksi oleh Haws Corporation.
Awalnya dispenser ini adalah sebuah keran air mancur yang diciptakan oleh
Halsey Willard Taylor dan Luther Haws. Kemudian pada 1911, keran air minum
ini dipatenkan oleh Haws. Dispenser dibuat dengan tujuan agar air minum yang
dikonsumsi menjadi steril.

Dispenser adalah salah satu alat rumah tangga yang mambutuhkan listrik
untuk dapat menjalankan mesin pemanas dan mesin pendinginnya. Dispenser ada
yang menggunakan prinsip kerja dengan elemen pemanas dan mesin pendingin
(compressor). Dispenser atau tempat air minum adalah salah satu peralatan listrik
atau elektronik yang didalamnya terdapat heater sebagai komponen utamanya,
heater berfungsi untuk memanaskan air yang ada pada tabung penampung. Heater
umumnya memiliki daya sekitar 200-300 watt. Heater dapat memanaskan air yng
terdapat didalam dispenser. Biasanya dispenser berisi 19 liter air yang
ditempatkan pada sebuah galon.

Dispenser digunakan untuk mendinginkan dan memanaskan air dalam galon


ukuran kurang lebih 19 liter. Didalam dispenser bagian atas terdapat tabung yang
terbuat dari stenles steel yang bagian luar tabungnya dililitkan pipa tembaga
ukuran ¼ yang berfungsi untuk mendinginkan air. Lilitan pipa pada luar tabung
dapat disamakan dengan sebuah evaporator pada AC atau pada lemari es.

Fungsi dari heater tersebut berguna untuk memanaskan air yang berada pada
tabung, air akan mengalir / keluar melalui kran warna merah karena air panas
dalam tabung menghasilkan suatu tekanan. Sedangkan air yang dingin keluar dari
kran yang berwarna biru didasari oleh proses gravitasi.

3
B. Fungsi dari Dispenser

Biasanya dispenser digunakan untuk memasak air. Saat ini ada pula dispenser
yang dapat memanaskan air maupun mendinginkan air. Dispenser yang dapat
mendinginkan air tersebut menggunakan mesin pendingin yang dapat mendinginkan
air. Mesin pendingin ini biasanya bernama kompresor pendingin.

C. Jenis – Jenis Dispenser

1. Dispenser Reguler adalah dispenser yang tidak menggunakan sistem pemanas


maupun sistem pendingin. Dispenser ini hanya bisa digunakan untuk mengalirkan
air dari galon.
2. Dispenser Normal and Hot adalah dispenser yang menggunakan sistem pemanas,
namun tidak mempunyai sistem pendingin. Dispenser jenis ini dapat digunakan
hanya sebatas untuk memanaskan air dan mengambil air normal (tidak dingin dan
tidak panas).
3. Dispenser Extra Hot dan Hot adalah dispenser yang dapat dipakai untuk
memanaskan dan mendidihkan air. Ideal untuk ditempatkan di dalam kantor dan
ruang meeting, karena para pekerja kerap menyeduh minuman panas seperti kopi
dan semacamnya.
4. Dispenser Cold and Hot adalah dispenser yang dapat digunakan untuk
memanaskan maupun mendinginkan air. Apabila ingin mendinginkan air, dispenser
ini menggunakan prinsip kerja elemen pemanas (heater). Apabila ingin
mendiginkan air, dispenser ini menggunakan prinsip kerja elemen pendingin (fan
atau refrigan). Merupakan jenis dispenser yang paling sering dikonsumsi
masyarakat.

D. Cara kerja Dispenser

1. Prinsip Kerja Pemanas Air

Proses air mengalir dari galon yang bersuhu normal hingga sampai kedalam
cangkir / gelas yang bersuhu panas melalui beberapa komponen mulai dari galon
air kemudian mengalir kedalam tampungan yang kemudian mengalir kedalam
tabung pemanas dan kemudian air mengalir dalam keadaan panas melalui keran.

4
Proses pemanasan air terjadi pada saat air masuk kedalam tabung
pemanas. Tabung pemanas merupakan tabung yang terbuat dari logam yang
disekitar tabung tersebut dikelilingi oleh elemen pemanas, sehingga ketika air
mengalir dari tampungan menuju tabung pemanas sensor suhu yang ada pada
tabung pemanas akan memicu elemen pemanas untuk bekerja, suhu tinggi
yang dihasilkan elemen pemanas diserap oleh air yang suhunya lebih rendah,
setelah suhu air dalam tabung pemanas tinggi maksimal sensor suhu yang ada
pada tabung pemanas akan memutuskan arus listrik pada elemen pemanas.
Pada saat elemen pemanas menyala, lampu indikator pemanas menyala dan
pada saat elemen pemanas mati, maka lampu indikator pemanas juga akan
mati.

Setelah lampu indikator pemanas mati dan air pada tabung pemanas sudah
mencapai suhu tinggi maksimal maka air panas siap digunakan. Ketika
menyalakan oemanas pada dispenser adalah, pastikan air pada tabung pemanas
penuh, sebab jika tabung pemanas dalam keadaan kosong dan elemen pemanas
bekerja maka suhu tinggi yang dihasilkan oleh elemen pemanas tidak terserap
oleh air dan akan merusak tabung pemanas dan komponen lain disekitar tabung
pemanas karena terkena panas yang terlalu tinggi.

Dispenser juga dilengkapi dengan dua buah sensor temperatur yang


dinamakan Thermostat dan dua buah lampu indikator berwarna merah dan
hijau atau biru. Untuk warna merah, artinya dispenser sedang dalam proses
pemanasan air. Sedangkan untuk warna hijau atau biru artinya dispenser
dalam keadaan standby atau heater off. Jika dispenser sedang memanaskan air,
maka lampu yang akan menyala adalah lampu berwarna merah. Dan apabila
air yang ingin dipanaskan telah panas, maka lampu yang berwarna merah
berubah menjadi warna hujau atau biru.

Pada tabung dispenser dipasang heater atau pemanas serta sensor suhu
atau thermostat yang berfungsi untuk membatasi kerja heater agar tidak bekerja
terus menerus yang akan menimbulkan suhu air dalam tabung dispenser
berlebihan, karena apabila heater bekerja berlebih, heater akan panas dan
bahkan heater tersebut akan terjadi kerusakan didalamnya. Untuk mengurangi

5
terjadinya resiko tersebut, pada heater dipasang thermostat yang berguna untuk
mengatur suhu.

Ketika suhu air yang dipanaskan oleh heater mencapai suhu tertentu
sehingga melebihi suhu kerja sensor / thermostat maka sensor akan bekerja dan
memutuskan arus yang mengalir ke heater. Dengan demikian, heater akan
berhenti bekerja sehingga suhu air tetap terjaga sesuai dengan kebutuhan, bisa
dilihat di lampu indikator warna merah akan berganti menjadi warna hijau atau
biru. Heater akan bekerja kembali manakala suhu air pada tabung menurun
sampai suhunya berada dibawah suhu kerja sensor. Sensor dipasang seri
dengan heater, dengan demikian fungsi dari sensor ini mirip seperti saklar,
hanya saja bekerjanya secara otomatis berdasarkan perubahan suhu.

2. Prinsip Kerja Pendingin Air

Cara kerja pendinginan pada dispenser dapat disamakan bila kita


meletakkan sebuah gelas dari stenles steel yang berisi air kedalam bagian frezzer
pada lemari es. Pada bagian tengah dispenser terdapat tabung yang dibagian
tengahnya dililitkan sebuah heater atau pemanas dan thermostat.

Pada umumnya proses pemanasan dan pendinginan air pada dispenser


berawal dari tampungan air pertama yang berfungsi untuk membagi air yang
selanjutnya akan diproses menjadi air panas dan air dingin. Proses pendinginan air
pada dispenser pada umumnya dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Pendinginan Air dengan Fan

Proses pendinginan air dengan menggunakan fan dilakukan dengan


cara menghisap suhu tinggi pada air ketika air berada pada tampungan air
kedua yang letaknya berada dibawah tampungan air pertama, namun pada
kenyataannya fan hanya sebagai alat bantu untuk mempercepat pembuangan
panas pada air, sehingga temperatur air hanya akan turun sedikit saja. Setelah
melewati tampungan air kedua air akan dikeluarkan melalui keran dan siap
untuk diminum.

6
2. Pendinginan Air dengan Sisterm Refrigran

Pendinginan air pada dispenser menggunakan sistem refrigran sama


seperti sistem refrigran pada kulkas, hanya saja evaporatornya dimasukkan
kedalam tampungan air kedua yang berada dibawah tampungan air pertama,
sehingga air disekitar evaporator akan menjadi air dingin. Hasil pendinginan
air pada dispenser menggunakan sistem refrigran lebih maksimal
dibandingkan pendinginan air menggunakan fan. Setelah air melalui proses
pendinginan pada tampungan air kedua, air akan mengalir dan keluar melalui
keran.

E. Fungsi dari Komponen Dispenser Komponen-

komponen yang menyusun dispenser : a.

Komponen dalam

1. Saklar on / off berfungsi


untuk menyalakan dispenser
dan mematikan dispenser.
2. Thermostat 1 berfungsi untuk
mengendalikan suhu air
didalam tangki air.
3. Thermostat 2 berfungsi untuk
mengendalikan suhu air
didalam tangki air.
4. Saluran daya utama berfungsi
sebagai penyalur daya dari
sumber.
5. Elemen pemanas berfungsi
untuk memanakan air.
6. Saluran air panas berfungsi
sebagai tempat menyalurkan
air kedalam tabung pemanas dan red water tap.

7
7. Saluran air normal berfungsi sebagai tempat menyalurkan air kedalam tabung
pendingin atau blue water tap.
8. Pipa pembuangan berfungsi sebagai tempat pembuangan sisa air yang tidak
terpakai.

b. Komponen luar

1. Anti spill berfungsi


tempat dudukan galon.
2. Fuse berfungsi sebagai
pengaman dan pemutus
rangkaian arus.
3. Tombol power switch
sebagai tombol untuk
menyalakan dispenser.
4. Powerindikator
berfungsi sebagai
lampu indikator on.
5. Hot indikator berfungsi
sebagai lampu indikator hot.
6. Extra hot indikator berfungsi sebagai lampu indikator extra hot.
7. Tombol extra hot berfungsi sebagai tombol untuk extra hot.
8. Blue water tap berfungsi sebagai tempat keluarnya air biasa (normal).
9. Red water tap berfungsi sebagai tempat keluarnya air panas.
10. Drainage plug berfungsi sebagai tempat penampungan air yang berceceran
atau tumpah.

8
F. Cara Perawatan Dispenser

Perawatan dispenser mutlak di butuhkan agar dispenser yang Anda gunakan


awet dan dapat berfungsi dengan baik. Cara perawatan dispenser adalah sebagai
berikut :

1. Letakkan dispenser di tempat yang kering dan sejuk. Jangan sampai terkena sinar
matahari langsung.
2. Matikan dispenser ketika mengganti galon.
3. Hati-hati saat mengganti galon dan jika air tertumpah meskipun sedikit, maka lap
bagian dispenser yang terkena tumpahan air tersebut sampai benar-benar kering.
4. Setelah mengganti galon dengan galon yang baru, tekan kedua kran pada satu per
satu sampai airnya keluar untuk memastikan dispenser tersebut sudah terisi air
galon dan berfungsi dengan baik. Lakukan hal ini sebelum menyalakan dispenser.
5. Jika perlu, pasang stabilizer untuk menghindari tegangan listrik yang naik turun.
Tegangan listrik yang tidak stabil bisa menyebabkan masalah pada dispenser
sehingga peralatan ini tidak tahan lama.
6. Jangan mengoperasikan dipenser dalam kondisi galon kosong karena akan
menimbulkan kerusakan serius pada dispenser.
7. Jika sedang bepergian, sebaiknya dispenser tidak digunakan dalam waktu tertentu,
alangkah lebih baik jika dispenser di matikan dan lepaskan steker dari stop
kontak.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ilmu fisika yang diterapkan pada penggunaan dispenser ialah termodinamika,
dimana ketika hendak mengeluarkan air panas maka air diberi panas sehingga suhu air
meningkat, dan ketika menginginkan air dingin suhu diturunkan sehingga air
mengalami penurunan suhu. Keuntungan dari penggunaan dispenser ialah dapat
mempermudah kita jika menginginkan air minum dingin atau panas tanpa melalui
berbagai proses yang panjang dan lama. Seperti mendinginkan di kulkas atau
merebusnya sedangkan kerugian dari penggunaan dispenser yaitu ketika gallon
dipasang di dispenser tidak selamanya air itu mengalir, bahkan mungkin lebih banyak
diam dan tidak bergerak. Air yang diam dan tidak bergerak dan terus menerus
menempel disuatu tempat yang sama dalam waktu lama akan memancing timbulnya
lumut.

B. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akanlebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber - sumber yang lebih banyak yangtentunya dapat di pertanggung jawabkan.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kaskus.co.id

http://www.mythermodinamicblog.blogspot.co.id

11

Anda mungkin juga menyukai