Anda di halaman 1dari 6

ROTARY EVAPOLATOR

FITOKIMIA

Disusun oleh :

Kelompok 1

Ajeng Kusuma Wardhani

Annisa TriHaryani

Dedek Dwi Pratiwi

Diah Desmi W

Puspa Nabila

Sarima

Sholasatun Nur Azizah

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI

POLTEKES KEMENKES BENGKULU

TAHUN AJARAN 2019/2020


ROTARY EVAPOLATOR

A. Pengertian
Evaporasi atau Penguapan adalah proses perubahan molekul dalam kondisi cair
(seperti air) dengan spontan menjadi gas (uap air), Proses ini adalah kebalikan dari
kondensasi, sedangkan sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan
sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap disebut Evaporator.
Manfaat dari alat ini ialah untuk pengentalan awal cairan sebelum diolah lebih lanjut,
pengurangan volume cairan dan untuk menurunkan aktivitas air. Evaporator memiliki dua
prinsip dasar yaitu untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap air yang terlarut
dalam cairan. Pada umumnya evaporator terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Tempat penukar panas
2. Bagian evaporasi (tempat dimana liquid mendidih lalu menguap) 
3. Bagian pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu dimasukkan ke dalam
kondenser (untuk diembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya.
Hasil dari evaporator berupa padatan atau larutan yang berkonsentrasi dan larutan
yang telah dievaporasi biasanya terdiri dari beberapa komponen volatil (mudah menguap)

B. Prisip Kerja Evapolator

Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, evaporator merupakan alat untuk
mengevaporasi larutan sehingga prinsip kerjanya merupakan cara kerja dari evaporasi itu
sendiri. Cara kerjanya ialah dengan menambahkan kalor atau panas yang bertujuan untuk
memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat pelarut yang memiliki titik didih yang
rendah dengan pelarut yang memiliki titik didih yang tinggi sehingga pelarut yang
memiliki titik didih yang rendah akan menguap dan hanya menyisahkan larutan yang
lebih pekat dan memiliki konsentrasi yang tinggi. Proses evaporasi memiliki ketentuan,
yaitu:
1. Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih antar zat-zatnya.
2. titik didih cairan dipengaruhi oleh tekanan.
3. dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal.
4. titik didih cairan yang mengandung zat yang tidak menguap akn tergantung tekanan
dan kadar zat tersebut.
5. Beda titik didih larutan dengan titik didih cairan murni disebut kenaikan titik didih
(boiling range).
C. Penjelasan Alat, Bahan dan Kegunaannya

Keterangan:

1. Hot plate berfungsi untuk mengatur suhu pada waterbath dengan temperatur yang
diinginkan (tergantung titik didih dari pelarut).

2. Waterbath sebagai wadah air yang dipanaskan oleh hot plate untuk labu alas yang
berisi “sampel”.
3. Ujung rotor “sampel” berfungsi sebagai tempat labu alas bulat sampel bergantung.

4. Lubang kondensor berfungsi pintu masuk bagi air kedalam kondensor yang airnya
disedot oleh pompa vakum.

5. Kondensor berfungsi sebagai pendingin yang mempercepat proses perubahan fasa,


dari fasa gas ke fasa cair.
6. Lubang kondensor berfungsi pintu keluar bagi air dari dalam kondensor.

7. Labu alas bulat penampung berfungsi sebagai wadah bagi penampung pelarut.

8. Ujung rotor “penampung” berfungsi sebagai tempat labu alas bulat penampung
bergantung
D. Cara Menggunakan Rotary Evaporator

1. Menghidupkan alat, semua kabel disambungkan ke dalam saklar masing-masing.


Pertama pendingin dihidupkan dengan menekan tombol On/Off untuk power dan
On/Off untuk vakum, ditunggu beberapa saat hingga temperatur menunjukkan
temperatur standar yaitu 25⁰C. Temperatur kemudian diatur dengan cara menekan
tombol set kemudian mengatur suhu sesuai dengan yang diinginkan dengan menekan
tombol Up/Down.
2. Setelah suhu diatur, pasanglah labu sampel pada rotor penggerak dan labu destilat.
Untuk memudahkan dalam melepas labu dioleskan vaselin pada bagian penghubung
kedua benda, digunakan juga klip untuk memperkuat sambungan. Penangas air
dinyalakan dengan menekan tombol On/Off dan suhu diatur dengan menekan tombol
set dan Up/Down untuk mengatur suhunya sesuai dengan yang diinginkan. Rotavapor
dinyalakan dengan menekan tombol On/Off dan kecepatan berputarnya diatur sesuai
keinginan dengan memutar knop pemutar. Kemudian, pompa vakum dinyalakan.
3. Begitu pula untuk cara mematikan alat ini langkah-langkah yang dilakukan yaitu  harus
berurutan sesuai prosedur.
1) matikan pompa vakum dengan menekan tombol On/Off
2) matikan penangas air dengan perlahan-lahan menurunkan suhu penangas air secara
bertahap
3) matikan rotavapor dengan menurunkan kecepatannya hingga rotor berhenti
berputar.
4) matikan pendingin dengan mengembalikan suhu pendingin kembali ke suhu standar
5) kemudian matikan dengan menekan tombol On/Off untuk power dan On/Off untuk
pompa.
6) Biarkan semua sampel yang telah dipisahkan turun ke dalam labu destilat.
7) Kemudian labu destilat dan labu yang berisi sampel dilepaskan dari sambungan
dengan kondensor.

Anda mungkin juga menyukai