LAPORAN OBSERVASI
oleh:
Dei Unzila Rahmah (1406340)
Fathimah Nurul Afifah (1406131)
Hani Solihah (1400135)
Kultum Afifah (1406851)
Mutia Audi Sudiana (1403907)
Ramadhayanti (1403448)
B. Tujuan
1. Menjelaskan identitas dan spesifikasi dari Rotary
Vacuum Evaporator.
2. Menjelaskan prinsip kerja dari Rotary Vacuum
Evaporator.
3. Menjelaskan prinsip keselamatan kerja dari Rotary
Vacuum Evaporator.
4. Menjelaskan Standart Operating Procedure (SOP) dari
Rotary Vacuum Evaporator.
5. Menjelaskan management alat Rotary Vacuum
Evaporator pada laboratorium Fisiologi. Menjelaskan
kekurangan dan kelebihan dari Rotary Vacuum
Evaporator.
6. Menjelaskan manfaat dari Rotary Vacuum Evaporator
bagi mahasiswa biologi.
7. Menjelaskan perbandingan prinsip kerja Rotary Vacuum
Evaporator dari alat-alat listrik yang lain.
C. Waktu Pelaksanaan
1. Tempat : Laboratorium Fisiologi FPMIPA A UPI
a. hari, tanggal : Kamis, 12 Februari 2015
b. waktu : 13:00-15:00 WIB
D. Dasar Teori
1. Pengertian Evaporasi
Evaporasi secara umum dapat didefinisikan dalam dua kondisi, yaitu:
a. evaporasi yang berarti proses penguapan yang terjadi secara alami
b. evaporasi yang dimaknai dengan proses penguapan yang timbul
akibat diberikan uap panas (steam) dalam suatu peralatan.
Evaporasi dapat diartikan sebagai proses penguapan daripada liquid
(cairan) dengan penambahan panas atau dapat juga didefinisikan
sebagai evaporasi adalah peristiwa menguapnya pelarut dari campuran
yang terdiri atas zat terlarut yang tidak mudah menguap dan pelarut
yang mudah menguap. Dalam kebanyakan proses evaporasi,
1
pelarutnya adalah air. Tujuan dari evaporasi adalah memekatkan
konsentrasi larutan sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi
yang lebih tinggi. . Panas dapat disuplai dengan berbagai cara,
diantaranya secara alami dan penambahan steam.
Evaporasi diadasarkan pada proses pendidihan secara intensif yaitu;
a. pemberian panas ke dalam cairan,
b. pembentukan gelembung-gelembung (bubbles) akibat uap,
c. pemisahan uap dari cairan, dan
d. mengkondensasikan uapnya.
Evaporasi atau penguapan juga dapat didefinisikan sebagai
perpindahan kalor ke dalam zat cair mendidih. Evaporasi dilaksanakan
dengan cara menguapkan sebagian dari pelarut pada titik didihnya,
sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih
tinggi. Uap yang terbentuk pada evaporasi biasanya hanya terdiri dari
satu komponen, dan jika uapnya berupa campuran umumnya tidak
diadakan usaha untuk memisahkan komponen-komponennya.
Dalam evaporasi zat cair pekat merupakan produk yang dipentingkan,
sedangkan uapnya biasanya dikondensasikan dan dibuang. Disinilah
letak perbedaan antara evaporasi dan distilasi. Perlu diperhatikan,
bahwa penguapan dapat terjadi karena adanya pemanasan
menggunakan hot plate yang dibantu dengan penurunan tekanan pada
labu alas bulat “sampel” yang dipercepat dengan pemutaran pada labu
alas bulat “sampel”. Dengan bantuan pompa vakum yang mengalirkan
air dingin (es) dari suatu wadah kedalam kondensor dan dikeluarkan
lagi oleh kondensor kepada wadahnya lagi dan dimasukkan lagi dan
seterusnya, karena proses ini berjalan secara kontinyu. sehingga ketika
uap dari pelarut mengenai dinding-dinding kondensor, maka pelarut
ini akan mengalami yang proses yg dinamakan proses kondensasi,
yaitu proses yang mengalami perubahan fasa dari fasa gas ke fasa cair.
Adapun demikian, proses penguapan ini dilakukan hingga diperoleh
pelarut yang sudah tidak menetes lagi pada labu alas bulat penampung
dan juga bisa dilihat dengan semakin kentalnya zat yang ada pada labu
2
alas bulat sampel dan terbentuk gelembung-gelembung pecah pada
permukaan zatnya.
3
digunakan untuk menguapkan larutan agar naik ke kondensor yang
selanjutnya akan diubah kembali ke dalam bentuk cair.
Labu disimpan dalam labu alas bulat dengan volume 2/3 bagian dari
volume labu alas bulat yang digunakan setelah itu waterbath
dipanaskan dan mengusahakan suhu yang digunakan dalam pemanasan
disesuaikandengan suhu pelarut yang digunakan. Setelah suhu
tercapai, labu alas bulat dipasang dengan kuat pada ujung rotor yang
menghubungkan dengan kondensor. Aliran air pendingin dan pompa
vakum dijalankan, kemudian tombol rotar diputar dengan kecepatan
yang diinginkan.
4
yang telah menguap.
Dalam hal ini kondensor
yang digunakan
berbentuk spiral agar uap
pelarut dapat
dikondensasikan dan
proses kondensasi
Gambar 3.
Condensor berjalan dengan lancar.
Di dalam kondensor juga
(Afifah, 2015)
terdapat selang-selang kecil yang
berfungsi sebagai tempat mengalir keluar
uap gas yang tidak dapat terkondensasikan
atau sering disebut gas liar/gas buang.
Kondensor juga memiliki lubang yang
berfungsi sebagai tempat keluar masuknya
air dari mesin pendingin seperti terlihat
pada gambar disamping ini
Gambar 4. Lubang
pada Condensor
(Afifah, 2015)
5. Mesin pendingin
Mesin pendingin berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk
mendinginkan air yang akan dipompakan ke kondensor. Di atas alat
ini terdapat dua selang yang berfungsi sebagai tempat masuk dan
keluarnya air dari mesin pendingin ke kondensor.
6. Tunkai atas dan tungkai bawah
5
Tungkai
bawah alat
ini
Gambar 5. Tungkai
berfungsi
Bawah untuk
(Afifah, 2015)
Gambar 6. Tungkai
mengatur tinggi rendahnya labu sampel Atas
sedangkan tunkai atas dimana alat ini
(Afifah, 2015)
berfungsi mengatur kemiringan kondensor dan labu alas bulat.
8. Pompa vakum
Pompa vakum yaitu alat yang digunakan untuk mengatur tekanan
dalam labu, sehingga mempermudah penguapan sampel.
6
1. Alat tulis
2. Alat dokumentasi
3. Buku catatan
F. Langkah Kerja
1. Alat dan bahan yang diperlukan disiapkan.
2. Laboran dihubungi untuk mempelajari alat.
3. Penjelasan didengarkan dan dicatat hal-hal yang penting.
4. Alat didokumentasikan.
G. Hasil Pengamatan
H. Pembahasan
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi
mengubah sebagian atu keseluruhan sebuah pelarut dari
sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.
Nama Evaporator diambil dari kegunaannya yaitu untuk
mengevaporasi (menguapkan) pelarut. Evaporasi berarti
7
menguapkan sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut
untuk mendapatkan zat cair yang lebih viskos (kental).
Evaporasi berbeda dengan pengeringan, karena zat sisa
dari evaporasi dalam fasa cair bukan padat. (Ez, 2014, hlm.
4)
I. Jawaban Pertanyaan
1. Spesifikasi Evaporator
2. Identitas alat
Nama : Evaporator
Asal : PGSM
Tanggal kedatangan : 1999
Penanggung jawab : Dra. Sri Anggraeni, M. Si / Dra. Any
Fitriani, M. Si
Kode alat : PT25.221.03.011BF
(PT=Perguruan Tinggi; 25=UPI;
221=FPMIPA; 03=Jurusan Pendidikan
Biologi; 011=Urutan daftar alat; BF=Asal
alat dari laboratorium fisiologi)
Spesifik alat :
Model N-2N
Motor 25 W
Bobot: 17 kg
8
memisahkan uap dari cairan lalu dimasukkan ke dalam
kondenser (untuk diembunkan/kondensasi) atau ke
peralatan lainnya. Hasil dari evaporator (produk yang
diinginkan) biasanya dapat berupa padatan atau larutan
berkonsentrasi. Larutan yang sudah dievaporasi bisa saja
terdiri dari beberapa komponen volatil (mudah menguap)
lewat dinding ke cairan yang mendidih.
Jenis Evaporator di Laboratorium Fisiologi FPMIPA UPI
adalah Rotary Vacuum Evaporator. Alat ini memanfaatkan
prinsip vakum destilasi, yaitu menurunkan tekanan udara
di sekitar larutan sehingga larutan dapat mendidih dibawah
titik didihnya. Hal ini mencegah rusaknya larutan karena
suhu yang tinggi.
9
g. ON-kan tombol utama
j. Isikan sampel
6. Managemen Alat
A. Letak Penyimpanan Evaporator
Evaporator merupakan alat laboratorium yang memiliki
massa yang berat dan membutuhkan listrik untuk
menjalankannya, oleh karena itu Evaporator disimpan di
dekat sumber listrik (stop kontak) dan lebih baik tidak
dipindah-pindahkan. Evaporator disimpan diatas meja atau
tempat permanen lainnya untuk mencegah guncangan,
selain itu Evaporator sebaiknya disimpan di tempat yang
tidak terlalu lembab atau panas.
10
a. Jika penggunaan alat telah selesai, labu sampel
dibersihkan dengan dicuci sampai bersih dan
disimpan di tempat yang aman untuk menghindari
kerusakan alat.
b. Untuk pemeliharaannya, setelah mengekstrak suatu
bahan maka alat dibersihkan dengan cara
mengevaporasi akuades agar kondisi evaporator
bersih kembali.
11
Bertujuan untuk
pemisahan
molecular dari sel
1 Centrifuge atau organel
subselular dengan
memanfaatkan
gaya centrifugal .
Mengubah energi
listrik menjadi
energi panas
dengan cara
menghambat
aliran electron oleh
2 Incubator
kawat nikelin yang
menyebabkan
munculnya panas
dan diinduksikan
ke dinding
incubator bagian
dalam .
3 Oven
Mengubah energi
listrik menjadi
panas dan ruang
oven dapat diatur
dan dapat
dipertahankan lebih
tinggi dari pada
aktivitas efektif
organism, sekitar
12
300C – 2200C
4 Evaporator
Evaporator
mempunyai dua
prinsip dasar,
untuk menukar
panas dan untuk
memisahkan uap
yang terbentuk
dari
cairan.Evaporator
umumnya terdiri
dari tiga bagian,
yaitu penukar
panas, bagian
evaporasi (tempat
di mana cairan
mendidih lalu
menguap), dan
pemisah untuk
memisahkan uap
dari cairan lalu
dimasukkan ke
dalam kondenser
(untuk
diembunkan/konde
nsasi) atau ke
peralatan
lainnya.Hasil dari
evaporator (produk
13
yang diinginkan)
biasanya dapat
berupa padatan
atau larutan
berkonsentrasi.Lar
utan yang sudah
dievaporasi bisa
saja terdiri dari
beberapa
komponen volatil
(mudah
menguap)lewat
dinding ke cairan
yang mendidih.
5 Spectrophot
ometer Prinsip kerja
dari
spectrophotometer
adalah bila cahaya
(monokromatik
maupun
campuran) jatuh
pada suatu
medium homogen,
sebagian dari sinar
masuk akan
dipantulkan,
sebagian diserap
dalam medium itu,
dan sisanya
diteruskan. Nilai
14
yang keluar dari
cahaya yang
diteruskan
dinyatakan dalam
nilai absorbansi
karena memiliki
hubungan dengan
konsentrasi
sampel.
6 Auto Clave
Prinsip kerja Auto
Clave
menggunakan uap
air yang bersuhu
dan bertekanan
tinggi untuk
mensterilkan
peralatan-
peralatan
laboratorium dari
beragam
mikroorganisme.
Uap air tersebut
berasal dari proses
pemanasan air
yang terjadi di
dalam ruang
sterilisasi
Autoclave.
15
J. Simpulan
Rotary Vacuum Evaporator merupakan salah satu alat
elektronik yang terdapat di laboratorium fisiologi FPMIPA A
UPI. Alat ini memiliki fungsi yaitu untuk menguapkan
sebagian atau seluruh pelarut dari sebuah larutan untuk
mendapatkan larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat.
DAFTAR PUSTAKA
16