Anda di halaman 1dari 12

1.

Judul
Instalasi Penerangan Lampu Redup
2. Tujuan
Mahasiswa dapat memahami Instalasi Penerangan Lampu Redup
3. Rumusan Masalah
Bagaiamana cara memasang instalasi yang benar ?
Bagaiamana cara kerja instalasi yang benar ?
4. Teori Singkat
a. Sakelar listrik
Sakelar Listrik berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan
rangkaian listrik. Terdapat bermacam-macam sakelar listrik, diantaranya
adalah saklar tunggal, saklar deret (seri), saklar tukar dan lain-lain.

Gambar 1. Saklar Tunggal dan Saklar Seri

Saklar tukar adalah saklar yang yang dapat digunakan untuk


menghidupkan dan mematikan lampu dari tempat yang berbeda. Instalasi
saklar tukar adalah penggunaan dua buah saklar untuk meyalakan dan
menghidupkan satu buah lampu dengan cara bergantian.

Saklar tunggal adalah saklar yang terdiri dari satu buah tuas. Bias
mematikan dan menghidupkan lampu dengan sekali tekan.

b. Lampu Pijar
Lampu pijar adalah lampu yang menghasilkan cahaya dengan
memanaskan serabut pijar (filamen) di dalamnya. Di dalam serabut pijar
inilah tenaga listrik diubah menjadi panas dan cahaya. Terdapat beberapa

1
ukuran daya untuk lampu pijar misalnya: 10W, 15W, 25W, 40W, 60W dan
lain-lain. Semakin besar daya sebuah lampu pijar, maka akan semakin terang
lampu tersebut.

Gambar 2. Lampu

c. Fitting lampu
Fitting atau dudukan lampu adalah suatu alat untuk menghubungkan
lampu dengan kawat-kawat jaringan listrik secara aman. Berdasarkan
pemakaiannya bentuk fitting terdapat beberapa macam, yaitu fitting tempel
(fitting duduk), fitting gantung, fitting bayonet, gabungan antara fitting
dengan stop kontak dan lain-lain.

Gambar 3. Fiting Lampu

d. Sekring
Fuse/sekering. Pada dasarnya sebuah sekering merupakan alat pemutus
rangkaian karena adanya pemakaian arus listrik yang berlebihan. Terjadinya
arus yang berlebihan dalam suatu rangkaian dapat disebabkan adanya
hubungan singkat. Jadi, pada prinsipnya sekering digunakan sebagai
pengaman. Di dalam beberapa sekering dipasang kawat perak yang
sedemikian kecil sebagai sambungan sekering sehingga kawat tersebut mudah
meleleh (putus) bila teraliri arus yang melebihi kapasitasnya.

2
Gambar 4. Sekring

e. Pipa Listrik
Pipa Listrik berfungsi untuk melindungi kabel-kabel instalasi listrik.
Terdapat beberapa jenis pipa diantaranya pipa union dan pipa pvc. Ukuran
pipa yang biasa digunakan dalam pemasangan instalasi rumah adalah 5/8”.
Untuk pemasangan pipa pada instalasi rumah biasanya dilengkapi dengan
bahan-bahan pendukungnya, seperti klem pipa, dan pipa penyambung.
Berikut adalah contoh dari beberapa bentuk pipa dan penyambungnya serta
klem pipa.

Gambar 5. Pipa Lurus dan Pipa L

f. Kabel
Kabel yang umum dipakai pada instalasi lisrik biasanya menggunakan
kabel jenis NYM dan NYA dengan ukuran yang disesuaikan dengan keadaan
beban yang terpasang. Biasanya untuk instalasi penerangan digunakan kabel
1.5 mm, untuk instalasi stop kontak digunakan kabel 2.5 mm dan untuk
pemasangan dari KWH menuju MCB digunakan kabel dengan ukuran 4 mm.

3
Gambar 6. Kabel

g. Stop kontak

Stop kontak atau kotak kontak adalah komponen listrik yang berfungsi
untuk tempat mensupply arus listrik yang diperlukan oleh peralatan listrik
lainnya seperti TV, Kulkas, Setrika, dll.

h. Lasdop
Lasdop adalah komponen untuk menutup dan melindungi sambungan
kabel listrik pada sistem instalasi. Tersedia dalam berbagai ukuran
disesuaikan dengan besaran penampang luas kabel listrik yang disambung.
i. Klem Pipa
Klem pipa atau yang biasa disebut dengan U Bolt clamp merupakan
salah satu jenis baut (bolt) yang berbentuk huruf "U", yang biasa digunakan
dan berfungsi untuk mengikat sebuah pipa atau tiang berbentuk silindris pada
sebuah support atau penyangga, atau digunakan sesuai dengan kebutuhan
tertentu.

Gambar 7. Klem Pipa

j. T-Dos
Fungsi dari alat ini adalah untuk terminal penyambungan kabel yang
dicabang. Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus
menggunakan kotak sambung. Menurut ketentuan peraturan instalasi yang
diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat sambungan,karena dikhawatirkan
kawat putus dalam pipa. Digunakan untuk percabangan-percabangan,
misalnya terdapat pemakaian saklar, stop kontak.

4
Gambar 8. T-Dos

5. Gambar Rangkaian
Gambar pelaksanaan dan bagan untuk merangkai Penerangan Lampu
Redup ditunjukkan gambar di bawah ini :

Gambar 9. Pelaksanaan dan bagan Penerangan Lampu Redup


6. Alat dan Bahan
a. Alat yang dibutuhkan
Bahan yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi listrik ditunjukan
pada table di bawah.

NO Nama Alat Spesifikasi Satuan Jumlah


1 Tang Kombinasi - Buah 1
2 Tang Lancip - Buah 1
3 Tang Potong - Buah 1

5
4 Palu - Buah 1
5 Obeng + - Buah 1
6 Obeng - - Buah 1
7 Cutter - Buah 1
8 Uncek - Buah 1
Tabel 1. Tabel alat

b. Bahan yang dibutuhkan


Bahan yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi listrik ditunjukan
pada table di bawah.

NO Nama Bahan Spesifikasi Satuan Jumlah


1 Pipa PVC - Buah 10
2 Pipa L - Buah 2
3 Klem - Buah 18
4 T-Dos - Buah 3
5 Saklar tukar - Buah 1
6 Saklar tunggal - Buah 1
7 Fiting lampu - Buah 2
8 Lampu - Buah 2
9 Triplek - Buah 1
10 Kabel - Buah Secukupnya
11 Lasdop - Buah Secukupnya
12 Isolasi - Buah Secukupnya
Tabel 2. Tabel bahan

7. Prosedur Praktek
Prosedur praktek yang dilakukan untuk merangkai penerangan lampu
redup adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
b. Memasang pipa paralon dan klem sesuai dengan gambar rangkaian
c. Memasang T-dos pada percabangan pipa
d. Memasang kabel pada sekring sesuai prosedur pemasangan dan
memasangnya pada rangkaian

6
e. Memasukkan kabel phase dari sekring ke paralon dan menuju ke saklar
tunggal
f. Memasukkan kabel phase dari saklar tunggal menuju ke lampu 1
g. Memasang kabel phase dari lampu 1 mnuju saklar tukar
h. Memasang kabel out 1 dari saklar tukar 1 menuju nol
i. Memasang kabel out 2 dari saklar tukar 2 menuju lampu 2
j. Memasang kabel nol menuju lampu 2
8. Tabel Data
Pada praktek ini merangkai penerangan lampu redup. Data yang
diperoleh pada saat melakukan praktek adalah berfungsinya sekring, saklar
tunggal, saklar tukar, dan menyalanya kedua lampu. Hasil praktek
ditunjukkan pada table di bawah ini.
No Nama Bahan Keadaan
1 Sekring Berfungsi
2 Saklar tunggal Berfungsi
3 Saklar tukar Berfungsi
4 Lampu 1 Menyala
5 Lampu 2 Menyala
Tabel 3. Tabel hasil praktikum
Berdasarkan dari hasil tabel yang kami tulis, jika pemasangan sekring,
saklar tunggal, saklar tukar, dan kedua lampu sesuai dengan prosedur maka
rangkaian akan berjalan seperti fungsinya, jika pemasangan sekring salah,
maka rangkaian tidak akan berfungsi dengan semestinya, karena sekring
merupakan pemutus dari sumber
9. Interprestasi Data
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa untuk merangkai
penerangan lampu redup menghasilkan sekring dalam keadaan berfungsi,
saklar tunggal dalam keadaan berfungsi, saklar tukar dalam keadaan
berfungsi, dan kedua lampu dalam keadaan menyala
10. Analisa Data
Pada rangkaian penerangan lampu redup, maka arus listrik akan
dialirkan ke semua bahan yang telah dipasang. Untuk mengalirkan arus listrik

7
dilewatkan melalui pusat arus disalurkan ke sekring lalu dialirkan ke saklar
tunggal untuk memberi arus listrik ke saklar tunggal, lalu dari saklar tunggal
ditarik kabel lagi untuk mengalirkan arus listrik ke lampu 1, lalu dari lampu 1
dialirkan ke saklar tukar, dan dari saklar tukar ditarik kabel lagi untuk
mengalirkan arus listrik ke lampu 2. Untuk kabel netral hanya menyambung
ke saklar tukar dan lampu 2. Untuk kabel fasa menyambung ke saklar
tunggal, lampu 1, saklar tukar, dan lampu 2. Itu membuat semua komponen
bekerja dengan baik. Jika posisi saklar tunggal OFF dan posisi saklar tukar
OFF, maka menyebabkan lampu 1 mati dan lampu 2 mati. Jika posisi saklar
tunggal ON dan posisi saklar tukar OFF, maka menyebabkan lampu 1
menyala terang dan lampu 2 mati. Jika posisi saklar tunggal ON dan posisi
saklar tukar ON, maka menyebabkan lampu 1 menyala redup dan lampu 2
menyala terang.
11. Kesimpulan
Posisi Saklar Posisi Saklar Kondisi Lampu 1 Kondisi Lampu 2
Tunggal Tukar
OFF OFF Mati Mati
ON OFF Menyala Terang Mati
ON ON Menyala Redup Menyala Terang
Tabel 4. Tabel kesimpulan

Maka kesimpulannya adalah disaat keadaan kedua saklar (tunggal dan


tukar) sama-sama OFF atau ON, maka menyebabkan 2 keadaan yaitu jika
OFF, kedua lampu mati dan jika ON, kedua lampu menyala dengan lampu 1
menyala redup dan lampu 2 menyala terang, sedangkan jika saklar tunggal
ON dan salah saklar tukar OFF, maka menyebabkan lampu 1 menyala terang
dan lampu 2 mati. Dalam memasang instalasi listrik penerangan lampu
tangga/hotel, terlebih dahulu yang harus dipersiapkan adalah membaca dan
memahami gambar rangkaian atau denah instalasi yang akan dipasang, serta
alat dan bahan dan ketelitian saat penyambungan kabel harus diperhatikan,
kemudian dari segi keamanan saat perangkaian rangkaian dan kemanaan dari
diri sendiri harus sangat diperhatikan hal ini dikarenakan dalam pekerjaan
yang berhubungan dengan kelistrikan kita harus patuh pada SOP yang

8
berlaku agar tidak terjadi kecelakaan saat bekerja. Aspek keindahan atau
estetika juga perlu ditekankan, karena pada saat pemasangan instalasi listrik
yang sebenarnya, pemasangan harus terlihat rapi.

Saran

Saat proses pemasangan yang di utamakan kita melihat denah atau


instalasi yang kita kerjakan. Kemudian saat pemasangan kita terlebih dahulu
memasang pipa kemudian jalur dari pada instalasi tersebut, kemudian kabel
dan yang paling utama adalah K3-nya. Pemasangan sakelar tukar harap di
perhatikan dari posisi sakelar saat kita kerjakan karena perpengaruh untuk
sakelar selanjutnya.

12. Referensi

https://akhdanazizan.com/rangkaian-instalasi-listrik-dengan-sakelar-tukar/

http://sumberilmupengetahuanku.blogspot.com/2018/03/instalasi-penerangan-
dengan-sakelar.html

9
LAMPIRAN

Gambar 1. Melihat gambar/denah instalasi

Gambar 2. Mempersiapkan alat dan bahan

10
Gambar 3. Rangkaian pada saat saklar tunggal OFF dan saklar tukar OFF, kedua lampu mati

Gambar 4. Rangkaian pada saat posisi saklar tunggal ON dan saklar tukar OFF, lampu 1 menyala
terang dan lampu 2 mati

11
Gambar 5. Rangkaian pada saat posisi saklar tunggal ON dan saklar tukar ON, lampu 1 menyala
redup dan lampu 2 menyala terang

12

Anda mungkin juga menyukai