Anda di halaman 1dari 4

Laporan Praktikum

Suhu dan Skala Termometer


Ahmad Dahlan.

A. Judul Percobaan
Pembuatan Skala Pada Termometer

Related

 Laporan Praktikum Fisika SMA Menguji Keberlakuan Asas Black


 Contoh Laporan Praktikum SMA Pengukuran Kalor Jenis Air
 CONTOH FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM SMA SEDERHANA JUDUL PENELITIAN: DITULIS
DENGAN HURUF BESAR
B. Latar Belakang

Sebuah termometer adalah sebuah alat sederhana yang digunakan untuk mengukur
suatu zat. Cara mengukur suhu suatru zat dengan cara mencelupkan bagian dari tabung
yang berisi dengan cairan pada daerah panas yang berbentuk fluida. Suhu panas yang
mengenai tabung akan membuat cairan pada dasar pipa kapiler memuai. Prinsip dari
pemuaian ini selanjutnya dijadikan sebagai indikator dari pertambahan suhu.

Sumber : News.tridinamika.com

Dalam mengukur suatu besaran termasuk suhu, dibutuhkan satuan internasional yang
disepakati dan digunakan di seluruh dunia. Pada besaran suhu satuan Internasional yang
digunakan adalah Kelvin dan Rankine, kedua suhu ini dikembangkan dari satuan Celcius
dan juga Fahrenheit, namun masih ada satu sataun dari suhu yang saat ini mulai
ditinggalkan yakni Reamur.

Sebuah termometer sederhana dibuat dengan cara mengukur suhu antara suhu air
mencair sampai dengan suhu air menguap. Kedua titik tersebut dijadikan sebagai titik
acuan dalam beberapa thermometer seperti thermometer celcius, reamur, dan
Fahrenheit. Pada proses pembuatan skala pada thermometer celcius, sebuah batas
bawah dari termometer diambil titik 0°C pada saat es melebur dan batas diambil 100°C
pada saat air mendidih. Suhu ini selanjutnya dijadikan sebagai satuan internasional untuk
besaran suhu. Reamur menyusun sebuah skala termometer yang dikenal dengan skala
reamur. Serupa dengan termometer celcius, Reamur mengambil titik es mencair sebagai
0°R namun titik pada saat air mendidih diambil angka 80°R. Skala reamur banyak
digunakan dieropa terutama perancis dan jerman, tapi kemudian digantikan dengan skala
celcius. Fahrenheit memiliki pandangan yang berbeda mengenai suhu dimana es
mencair dan air mendidih. Suhu pada saat es mencair diambil titik 32°F dan suhu air
mendidih diambil titik 212°F. Skala ini kemudian digunakan secara luas untuk satuan
british.
C. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah prinsip kerja dari sebuah termometer sederhana?


2. Bagaimanakah cara membuat skala pada termometer sederhana?
3. Bagaimanakah pengaruh suhu terhadap pertambahan panjang zat cair di dalam
tabung?

D. Tujuan Percobaan

1. Untuk mengenathui prinsip kerja dari sebuah teromometer sederhana


2. Untuk mengetahui cara membuat skala pada termometer sederhana
3. Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap pertambahan panjang zat cair di
dalam tabung
E. Variabel Percobaan
Variabel Kontrol :

 Satuan Pertambahan Panjang : Satuan pertambahan panjang adalah besar


kenaikan panjang tabung terhadap perubahan suhu, Besaran di jaga kosntan
dengan cara membuat pipa kapiler sangat kecil
Variabel Bebas :

 Suhu : Suhu dalam percobaan adalah suhu air yang diubah dengan dengan cara
memanaskan air dengan menggunakan Bunshen Burner
Variabel Terikat :

 Panjang Alkohol : Panjang Alkohol adalah pertambahan panjang panjang alkohol


pada pipa kapiler di dalam alkohol.

F. Alat dan Bahan


1. Air Murni
2. Es Batu
3. Kaki Tiga
4. Bunshen
5. Termometer tanpa Skala
6. Keroke Api
7. Penggaris
8. Gelas Kimia atau wadah tahan panas yang setara
G. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan sebuah wadah yang berisi air dan es dengan jumlah seimbang
kemudian diletakkan diatas kaki tiga.
2. Mengukur suhu es mencair sebagai batas bawah dari termometer yakni setara
dengan 0°C
3. Mengaatai pertambahan panjang dari batas bawah sampai dengan batas atas
yakni suhu air mendidih pada suhu 100°C
4. Mencatat hasil yang sudah diamati pada tabel pengamatan
H. Tabel data hasil pengamatan
Tabel Hubungan antara suhu terhadap panjang cairan

No Suhu Panjang
1 0°C 13 mm
2 100°C 23 mm

I. Grafik Percobaan

Berdasarkan grafik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa gradien dari grafik
menunjukkan jarak antara skala yakni 0.01 mm/°C atau setara dengan 0.1 cm/°C. Dair grafik
juga didapatkan derajat kepercayaan yakni sebesar 100 persen. Hal ini didapatkan dari data yang
dianalisis hanya terdiri dari dua data sehingga sebaran simpangan data tidak dapat di hitung.

J. Analisis Data

X = Satuan Suhu per satuan Panjang ( °C/cm). Berdasarkan persamaan di atas maka didaptkan
nila X = 0.1 cm/°C. Hasil analisis data ini sesuai dengan hasil analais Grafik. dengan tingkat
kepercayaan sebesar 100%. Kesalahan Relatif didapatkan dengan menggunakan KR = 1- R,
sehingga didapatkan kesalahan relatif 0. Hal ini disebabkan karena kurang data percobaan
sehingga sebaran variansi data tidak dapat ditunjukkan secara statistik.

K. Pembahasan
Sebuah termometer bekerja berdasarkan prinsip pemuaian dari sebuah zat cair. Sebuah
zat cair yang dimasukkan ke dalam pipa kapiler akan mengalami pemuaian, jika pipa
kapiler dibuat sangat kecil, sehingga pemuaian 3 dimensi dari cairan dapat diasumsikan
sebagai pemuaian panjang saja, maka prinsip dapat digunakan untuk menunjukkan
perubahan suhu pada saat cairan mendapatkan panas dari lingkungan. Peuaian dalam
termometer kemudian diatur sedemikian rupa agar setiap perubahan suhu dapat
ditunjukkan secara linier sebagaimana aturan pembuatan instrumen yang baku.

Proses pembuatan skala pada termometer sederhana dapat dilakukan dengan


menggunakan bantuan zat cair seperti air. Karakter air yang memiliki titik lebur dan titik
beku sebagai acuan yang digunakan oleh penemu termometer menjadi acuan sebagai
batas atas dan batas bawah dari sebuah termometer, baik itu Reamur, Celcius dan
Fahrenheit. Titik dimana air mendidih akan menjadi batas dari sebuah termometer dan
batas bawah akan ditentukan pada saat es melebur.

Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan dengan menggunakan sebuah termometer


tanpa skala, didapatkan data bahwa suhu air yang sedang dipanaskan dengan
menggunakan bunshen akan membuat cairan alkohol pada kolong pipa kapiler naik.
Perubahan ini dibuat linier sehingga setiap perubahan panjang dapat menunjukkan
perubahan suhu. Dari hasil analisis data percobaan didapatkan perubahan yang bersifat
linier, yakni sebesar 0.1 cm/°C. Hal berati setiap kenaikan 1 cm pada tabung kapiler
menunjukkan perubahan suhu sebesar 1 celcius derajat.

L. Kesimpulan.
Berdasarkan analsis data dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan.
1. Termometer batang bekerja dengan cara memanfaatkan prinsip pemuaian zat
cair.
2. Proses pembuatan skala pada termometer dilakukan dengan menggunakan
bantuan karakter dari zat cair.
3. Terdapat hubungan positif dan linier antara suhu terhadap pemuaian zat cair di
dalam pipa kapiler pada termometer
M. Saran

1. Sebaiknya melakukan pengukuran dengan cara mengukur lebih banyak titik


pada saat air dipanskan tidak hanya batas atas dan batas bawah.
2. Berhati-hati dalam penentuan batas bawah dan batas atas karena menggunakan
konsep fisika dari asas Black dan kalor laten.

Anda mungkin juga menyukai