Anda di halaman 1dari 10

KETEL UAP

(BOILER)
KELOMPOK IV :
1. Andi Muhammad Rijal (331 16 032)
2. Diah Fitriyanti (331 16 053)
3. Nur Hikma (331 16 057)
4. A. Ghina Farah Adilah (331 16 069)
Latar Belakang
Pada dasarnya boiler adalah alat yang berfungsi untuk memanaskan air dengan
menggunakan panas dari hasil pembakaran bahan bakar, Uap atau fluida panas
yang dihasilkan kemudian disirkulasikan dari ketel untuk berbagai proses dalam
aplikasi pemanasan. Ketel atau pembangkit uap adalah salah satu dari sekian
banyak peralatan dalam siklus energi thermal yang bertujuan untuk merubah air
menjadi uap bertekanan sehingga dapat digunakan untuk mengoperasikan
beberapa mesin atau pesawat yang menggunakan tenaga uap panas. Dari
pengertian tersebut berarti kita dapat menyimpulkan bahwa boiler berfungsi untuk
memproduksi steam (uap) yang dapat digunakan untuk proses/kebutuhan
selanjutnya. Umumnya bahan bakar yang digunakan untuk memanaskan boiler
yaitu batu bara, gas, dan bahan bakar minyak.
Pengertian Ketel Uap (Boiler)

Ketel uap (boiler) adalah sebuah alat yang memiliki fungsi untuk menghasilkan uap,
yang mana memiliki dua bagian yang penting yaitu dapur pemanasan, dimana
pemanasan didapat dari pembakaran bahan bakar, dan boiler proper yaitu sebuah
alat yang mengubah air menjadi uap. Uap atau fluida panas kemudian
disirkulasikan dari ketel untuk berbagai proses dalam aplikasi pemanasan.
Uap yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk:
– Mesin pembakaran luar seperti: mesin uap dan turbin
– Suplai tekanan rendah bagi kerja proses di industri seperti industri pemintalan,
pabrik gula dan sebagainya
– Menghasilkan air panas, dimana bisa digunakan untuk instalasi pemanas
bertekanan rendah.
Komponen Ketel Uap (Boiler)

KOMPONEN UTAMA KOMPONEN BANTU


a. Ruang Pembakaran a. Air pengisi ketel (boiler
(Furnace) feed water)
b. Drum Air dan Drum Uap b. Dearator
c. Pemanas Lanjut (Super c. High pressure feed water
Heater pump
d. Air Heater d. Secondary Fan
e. Soot blower e. Induced Draft Fan (I.D.F)
f. Force Draft Fan (F.D.F)
g. Cerobong asap (Chimney)
h. Ash Conveyor
Prinsip Kerja Ketel Uap (Boiler)
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk mengubah air menjadi
uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air yang berada didalam pipa-
pipa dengan memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara
kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar.

Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur yang tinggi.
Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju aliran, dan panas
pembakaran yang diberikan. Boiler yang konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut
dengan water tube boiler. Ilustrasi penampangnya adalah sebagai berikut.
Siklus Air di Boiler
Siklus air merupakan suatu mata rantai rangkaian siklus fluida kerja. Boiler mendapat
pasokan fluida kerja air dan menghasilkan uap untuk dialirkan ke turbin. Air sebagai fluida
kerja diisikan ke boiler menggunakan pompa air pengisi dengan melalui economiser dan
ditampung di dalam steam drum.
Economiser adalah alat yang merupakan pemanas air terakhir sebelum masuk ke drum.
Di dalam economiser air menyerap panas gas buang yang keluar dari superheater sebelum
dibuang ke atmosfir melalui cerobong.
Peralatan yang dilalui dalam siklus air adalah drum boiler, down comer, header bawah
(bottom header), dan riser. Siklus air di steam drum adalah, air dari drum turun melalui pipa-
pipadown comer ke header bawah (bottom header). Dari header bawah air didistribusikan ke
pipa-pipa pemanas (riser) yang tersusun membentuk dinding ruang bakar boiler.
Didalam riser air mengalami pemanasan dan naik ke drum kembali akibat perbedaan
temperatur.
Perpindahan panas dari api (flue gas) ke air di dalam pipa-pipa boiler terjadi secara
radiasi, konveksi dan konduksi. Akibat pemanasan selain temperatur naik hingga mendidih
juga terjadi sirkulasi air secara alami, yakni dari drum turun melalui down
comer ke header bawah dan naik kembali ke drum melalui pipa-pipa riser. Adanya sirkulasi
ini sangat diperlukan agar terjadi pendinginan terhadap pipa-pipa pemanas dan mempercepat
proses perpindahan panas. Kecepatan sirkulasi akan berpengaruh terhadap produksi uap dan
kenaikan tekanan serta temperaturnya.
Jenis Ketel Uap (Boiler)

1. Berdasarkan Fluida yang Mengalir dalam 4. Berdasarkan Jumlah Lorong (boiler tube)
Pipa
- Ketel dengan Lorong Tunggal (Single Tube
- Ketel Pipa api (Fire Tube Boiler) Steam Boiler)
- Ketel Pipa Air (Water Tube Boiler) - Multi Fire Tube Boiler
2. Berdasarkan Pemakaiannya 5. Berdasarkan pada Porosnya Tutup Drum
(Shell)
- Ketel Stasioner (Stasionary Boiler) atau Ketel
Tetap - Ketel Tegak (Vertical Steam Boiler)
- Ketel Mobil (Mobile Boiler) - Ketel Mendatar (Horizontal Steam Boiler)
3. Berdasarkan Letak Dapur (Furnace 6. Berdasarkan Bentuk dan Letak Pipa
Posisition)
- Ketel dengan pipa lurus, bengok dan berlekak-
- Ketel dengan Pembakaran di Dalam lekuk (straight, bent and sinous tubeler heating
(Internally Fired Steam Boiler) surface).
- Ketel dengan Pembakaran di Luar - Ketel dengan pipa miring datar dan miring
(Outernally Fired Steam Boiler) tegak (horizontal, inclined or vertical tubeler
heating surface).
7. Berdasarkan Peredaran Air Ketel (Water Circulation)
- Ketel dengan Peredaran Alam (Natural Circulation Steam Boiler)
- Ketel dengan Peredaran Paksa (Forced Circulation Steam Boiler)

8. Berdasarkan Tekanan Kerjanya


– Tekanan kerja rendah : ≤ 5 atm
– Tekanan kerja sedang : 5-40 atm
– Tekanan kerja tinggi : 40-80 atm
– Tekanan kerja sangat tinggi : > 80 atm

9. Berdasarkan Kapasitasnya
– Kapasitas rendah : ≤ 2500 kg/jam
– Kapasitas sedang : 2500-50000 kg/jam
– Kapasitas tinggi : > 50000 kg/jam

10. Berdasarkan pada Sumber Panasnya (heat source)


– Ketel uap dengan bahan bakar alami
– Ketel uap dengan bahan bakar buatan
– Ketel uap dengan dapur listrik
– Ketel uap dengan energi nuklir
Ketel Pipa Air (Water Tube Boiler)

Cara Kerja :
Proses pengapian terjadi diluar pipa. Panas yang
dihasilkan digunakan untuk memanaskan pipa yang berisi
air. Air umpan itu sebelumnya dikondisikan terlebih
dahulu melalui ecomonizer. Steam yang dihasilkan
kemudian dikumpulkan terlebih dahulu didalam sebuah
steam drum sampai sesuai. Setelah melalui tahap
secondary superheater dan primary superheater, baru
steam dilepaskan ke pipa utama distribusi. Didalam pipa
air, harus ada pengkondisian air yang mengalir terhadap
mineral atau kandungan lain yang terlarut dalam air. Hal
ini harus diperhatikan pada tipe ini karena menjadi faktor
utama.
Sekian dan Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai