Anda di halaman 1dari 9

MODUL PRAKTIKUM

MK. PERALATAN INDUSTRI PERTANIAN

EVAPORATOR DAN HEAT EXCHANGER

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

HEAT TRANSFER

Proses perpindahan terdiri dari tiga jenis yaitu perpindahan panas, perpindahan
massa, dan perpindahan momentum. Perpindahan panas didefinisikan sebagai
berpindahnya energi dari satu tempat ke tempat lainnya yang disebabkan perbedaan
temperatur antara tempat-tempat tersebut. Bila dalam suatu sistem terdapat gradien
temperatur atau bila dua sistem yang temperaturnya berbeda disinggungkan maka
akan terjadi perpindahan energi yang disebut panas (heat). Energi ini tidak dapat
diukur atau diamati secara langsung tetapi arah perpindahan dan pengaruhnya dapat
diamati dan diukur. Pada perpindahan panas contoh fenomena yang terjadi antara lain
konduksi, konveksi, dan radiasi.
Perpindahan Panas Secara Konduksi
Merupakan perpindahan panas antara molekul molekul yang saling
berdekatan antar yang satu dengan yang lainnya dan tidak diikuti oleh perpindahan
molekul molekul tersebut secara fisik.
Perpindahan Panas Secara Konveksi
Perpindahan panas dari suatu zat ke zat yang lain disertai dengan gerakan
partikel atau zat tersebut secara fisik. Dalam hal ini, perpindahan panas terjadi akibat
adanya gerakan fluida.
Perpindahan Panas Secara Radiasi
Perpindahan panas tanpa melalui media (tanpa melalui molekul). Suatu energi
dapat dihantarkan dari suatu tempat ke tempat lainnya (dari benda panas ke benda
yang dingin) dengan pancaran gelombang elektromagnetik dimana tenaga
elektromagnetik ini akan berubah menjadi panas jika terserap oleh benda yang lain.
Perpindahan energi atau panas dengan menggunkan alat penukar kalor (heat
exchanger) banyak sekali diaplikasikan dalam dunia industri. Alat penukar panas atau
Heat Exchanger (HE) digunakan untuk memindahkan panas dari sistem ke sistem
lain tanpa perpindahan massa dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai
pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai adalah air yang dipanaskan sebagai
fluida panas dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water). Penukar panas
dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung
secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida
terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung (direct
contact).
Dasarnya prinsip kerja dari alat penukar kalor yaitu memindahkan panas dari
dua fluida pada temperatur berbeda di mana transfer panas dapat dilakukan secara
langsung ataupun tidak langsung.
a. Secara kontak langsung, panas yang dipindahkan antara fluida panas dan dingin
melalui permukaan kontak langsung berarti tidak ada dinding antara kedua
fluida.Transfer panas yang terjadi yaitu melalui interfase/penghubung antara kedua
fluida. Contoh perpindahan panas secara langsung adalah aliran steam pada suatu
bahan.

b. Secara kontak tak langsung, perpindahan panas terjadi antara fluida panas dan
dingin melalui dinding pemisah. Dalam sistem ini, kedua fluida akan mengalir.

Gambar 1.1 Skema Umum Proses Pertukaran Panas


Perpindahan energi atau panas dengan menggunkan alat penukar kalor (heat
exchanger) banyak sekali diaplikasikan dalam dunia industri. Proses perpindahan
panas pada heat exchanger sebagian besar didominasi oleh konveksi dan konduksi
dari fluida panas ke fluida dingin, dimana keduanya tidak terjadi kontak secara
langsung dalam hal ini dipisahkan oleh dinding.
Dilihat dari proses yang terjadi ada beberapa jenis transfer panas, yang dapat
digolongkan dalam dua golingan besar yaitu :
a. Transfer panas yang menyertai perubahan fisika.
- Panas sensibel/ sensible heat (perubahan suhu)
- Panas laten/ laten heat (perubahan bentuk)
b. Transfer panas yang menyertai perubahan kimia.
- Panas reaksi
Tipe-tipe penukar panas :
Penukar panas tipe permukaan
Operasi pindah panas berlangsung dengan cara mengalirkan media pemanas
atau pendingin lewat tabung/pipa dan produk dibiarkan turun ke bawah sebagai
akibat gaya gravitasi melalui luaran tabung/pipa tersebut.
Penukar panas tipe tabung (tubular)
Penukar panas tipe tabung ganda terdiri dari dua pipa yang mana salah satu pipa
berdiameter lebih kecil berada di dalam pipa lainnya. Produk dialirkan melalui
pipa dalam sedangkan media pendingin atau pemanas mengalir pada ruang
antara dinding pipa dalam dan pipa luar.
Penukar panas tipe tabung bisaa terdiri atas dua atau tiga lapis tabung yang
disusun secara konsentris. Produk dialirkan melaui lapisan bagian tengah
sedangkan media pemanas atau pendingin dialrkan dibagian luar dan bagian
dalam produk.

M
P
ed
r
ia M
o
pe e
d
P d
u panasm
Gambar 1.2 Penukar panas tipe tabung ganda dan penukar
tipe tabung tiga
i
r
an
k
Penukar panas plat datar (Plate Heat Hxchanger/PHE)
o a
Tipe ini sangat efisien, kompak, biaya operasi lebihas
murah
dan mudah
dibersihkan. Aliran antara media pemanas atau pendingin
/dbisa psearah atau
berlawanan terhadap aliran produk sesuai dengan yang diharapkan. Jika
e
umenggunakan
pe
digunakan sebagai pemanas maka media pemanasnya bisa
air
panas atau uap dan untuk pendinginan biasanya dengan menggunakan
air
yang
m
k
nd
telah didinginkan. Pelat terbuat dari stainless steel, titanium atau grafit.
a
in
gi n
a
n
s/
p
e
n
d
Gambar 1.3 Penukar panas plat datar
i
Penukar panas tipe Barrel (Shell And Tube Heat Exchanger)
Produk yang dipanaskan dibawa melalui tabung stainless steel
n yang
ditempatkan di dalam tabung yang lebih besar. Uap air panas atau
pemanas/pendingin lainnya mengalir didalam tabung atau silindergyang lebih
besar mengelilingi produk yang akan dipanaskan atau didinginkan
i Tipe ini
sering digunakan pada pabrik pengentalan susu sebagai pemanasan awal yang
n
menggunakan media pemanas uap dari evaporator atau bejana vacuum.

Gambar 1.4 Penukar panas tipe Barrel


Pemanas Roswell
Tipe ini memiliki tabung jaket tempat uap pemanas dialirkan. Ruangan ini
didisain agar aliran uap pemanas berbentuk spiral pada permukaan pertukaran
panas.
Penukar panas tipe Swept atau Surface
Tipe ini digunakan terutama untuk produk yang kekentalannya melebihi kisaran
kemampuan dari penukar panas plat datar atau produk dengan
pemanasan/pendinginan pada suhu yang ekstrim. Tipe ini bisa beroperasi diatas
300 oF atau dibawah suhu titik beku. Penukar panas tipe ini mempunyai silinder
jaket yang didalamnya terdapat blade pembawa produk yang berputar.
Kecepatan pendinginan/pemanasan tidak tergantung pada kecepatan alir produk
tetapi tergantung pada kecepatan putar blade dan jumlah efektif dari jalur pada
blade. Media pemanasnya menggunakan uap air panas, air panas atau cairan
panas lainnya, sedangkan sebagai media pendingin digunakan air, pendingin
lain (coolant) juga refrigeran ekspansi langsung.

Gambar 1.5 Penukar panas tipe Swept

Alat penukar panas kumparan pipa


Pipa penukar panas dililit menjadi sebuah paket spiral, dipasang dalam sebuah
wadah berbentuk silinder (Bernasconi et al., 1995).
1. Agak sukar dibuat
2. Menghemat tempat
3. Biaya cukup murah
Penukar panas aliran bersilangan
Penukar panas ini umumnya digunakan untuk pendinginan udara atau gas. Zat
alir yang didinginkan atau dipanaskan dialirkan melalui pipa dan udara atau
suatu gas dapat dipaksa mengalir melalui kisi-kisi menyilang arah aliran zat
dalam pipa.
Pemanas uap air kontak langsung
Pada tipe ini tidak ada diniding penukar panas antara produk dan media
pemanas. Panas ditransfer pada produk dengan cara mencampur secara terbaur
melalui injeksi uap infusi. Pemanas tipe ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu
pemanas jenis injector dan pemanas jenis infuser.
Peralatan pendingin
Mesin pendingin memiliki bagian utama, yaitu evaporator, kompresor dan
kondensor, yang didalamnya terdapat medium pendingin yang disebut refrigeran.
Medium pendingin adalah bahan yang digunakan untuk mengangkut panas dari
bahan yang yang didinginkan dan membuangnya ke luar mesin pendingin melalui
kondensor.
Peralatan pendingin yang umum digunakan adalah refrigerator, freezer, condition
chamber dan cold storage.

Jenis-jenis refrigeran yang sering digunakan:

Amoniak (NH3) untuk pendingin makanan


Air untuk AC
CO2 padat, sebagai es kering
CCl3, untuk AC berkapasitas besar

EVAPORATOR

Evaporator merupakan salah satu alat yang sering digunakan dalam proses
perindustrian. Evaporator adalah alat yang digunakan untuk mengevaporasi larutan.
Evaporasi sendiri artinya adalah menghilangkan air dari larutan dengan mendidihkan
larutan di dalam tabung evaporator. Evaporasi bertujuan untuk memekatkan larutan
yang terdiri dari zat terlarut yang tidak mudah menguap dengan pelarut yang mudah
menguap. Atau bisa dikatakan bahwa evaporasi adalah proses penguapan. Evaporator
berfungsi untuk mengubah sebagian atau keseluruhan pelarut dari suatu larutan dari
betuk cair menjadi uap.
Steam

EVAPORATOR

Produk

Feed

Air Kodensat

Gambar 2.1 Skema Umum Proses Evaporasi


Prinsip kerja evaporasi atau pemekatan didasarkan pada perbedaan titik didh
yang sangat besar antara zat-zat yang terlarut dengan pelarutnya. Titik didih pelarut
selalu lebih rendah daripada zat terlarutnya, sehingga pelarut akan menguap dan akan
diperoleh padatan yang tidak menguap, sehingga akan diperoleh larutan yang makin
pekat. Titik didih cairan dipengaruhi oleh tekanan. Makin tinggi tekanan maka titik
didih juga semakin tinggi. Selain itu kadar zat juga berpengaruh terhadap titik didih.
Pada tekanan yang sama, makin tinggi kadar zat makin tinggi titik didih larutannya.
Beda antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut murninya disebut kenaikan
titik didih.
Evaporasi akan lebih efektif jika dijalankan pada tekanan rendah dibawah 1
atm (tekanan vakum). Adapun tujuan penggunaan tekanan vakum yaitu mencegah
kerusakan bahan dan penghematan energi dengan memanfaatkan uap yang terbentuk
sebagai pemanas. Proses penting yang terjadi dalam evaporator secara garis besar ada
3 yang berlangsung secara simultan, yaitu :
1.
2.
3.

Transfer panas
Penguapan (transfer massa)
Pemisahan uap dan cairan

Ada empat komponen dasar yang dibutuhkan untuk melakukan penguapan,


yaitu sebuah tabung penguapan, sebuah alat pindah panas, sebuah kondensor dan
sebuah metode untuk menjaga tekanan vakum. Keempat komponen ini harus
diperhatikan dalam merencanakan suatu evaporator. Sistem tekanan vakumnya harus
dapat mengalirkan gas yang tidak terkondensasi agar bisa menjaga tekanan vakum
yang diinginkan di dalam tabung penguapan. Panas yang cukup harus dialirkan atau
diberikan ke produk untuk penguapan sejumlah air yang diinginkan, serta sebuah
kondensor yang berguna untuk mengembangkan dan memindahkan uap air yang
diprosuksi melalui penguapan.
Evaporator mempunyai berbagai macam jenis. Jika kita melihat dari
penggunaan evaporator itu sendiri, terdapat tiga metode yang biasa digunakan. Yang
pertama bila kita hanya menggunakan satu evaporator saja, uap dari zat cair yang
mendidih dikondensasikan dan dibuang. Metode ini disebut dengan evaporasi efektunggal (single-effect evaporation). Walaupun metode ini sederhana, namun proses ini
tidak efektif Dalam penggunaan uap. Untuk menguapkan llb air dari larutan,
diperlukan 1 1.3 lb uap.
Yang kedua, jika uap dari satu evaporator dimasukkan ke dalam rongga uap
(steam chest) evaporator kedua, dan uap dari evaporator kedua dimasukkan ke dalam
kondenser, maka metode ini akan menjadi efek dua kali atau biasa disebut evaporasi
efek-dua (double-effect evaporation). Yang ketiga, ketika evaporator yang digunakan
dalam suatu metode lebih dari satu, seperti misalnya uap dari evaporator kedua
dimasukkan ke dalam rongga uap evaporator ketiga, dan berlanjut sampai beberapa
evaporasi, maka metode ini disebut evaporasi efek-ganda (multiple-effect
evaporation).
Selain itu, terdapat klasifikasi jenis evaporator lainnya yang biasa digunakan.
Jenis jenis utama evaporator tabung dengan pemasukan uap yang lazim dipakai
adalah evaporator tabung horizontal, dan evaporator vertikal tabung panjang.

Gambar 2.2 Single-effect Evaporator

Gambar 2.3 Multiple-effect Evaporator


Fungsi evaporasi adalah :

Digunakan untuk pemekatan sebelum pengeringan, untuk mengurangi


berat dan volumemenghemat energi untuk penyimpanan, transport
dan distribusi
Lebih praktis untuk konsumen
Evaporasi meningkatkan kadar total solid, menurunkan nilai water
activity : lebih awet
Merubah flavor dan warna makanan

Contoh prosesnya adalah :

Proses persiapan susu sebelum pengeringan dalam spray dryer,


industri garam
Untuk mempersiapkan gula sebelum proses pengkristalan
Mengentalkan larutan sehingga pada pendinginan kristal-kristal gula
akan terbentuk dan dipisahkan
Pembuatan pasta tomat dari evaporasi air juice tomat
Pembuatan sari buah.

Anda mungkin juga menyukai