Anda di halaman 1dari 12

BUDIDAYA VERTIKULTUR HIDROPONIK

Bagan: 1.
Salah satu teknik aeroponik (tingkat lanjut dari sistem hidroponik) akan dijelaskan
berikut ini yakni penanaman di udara menggunakan sistim pengairan pasang surut atau
Ebb & Flow. Instalasi aeroponikum ini juga dibuat bersusun (vertikultur) supaya dalam
ukuran tempat yang sama akan dihasilkan panenan berlipat-lipat jumlahnya.
Bahan-bahan yang digunakan dalam instalasi aeroponikum mudah didapatkan dan
harganya murah. Namun karena rangkaian instalasi terbuat dari bahan-bahan yang
lentur dan tidak solid maka harus dibuatkan rangka dari bahan yang lebih keras, serta
kokoh untuk menyangga beban di atasnya.
Perlu menjadi bahan pertimbangan bahwa meskipun secara fisik instalasi aeroponikum
ini bobotnya ringan, tetapi nantinya akan terisi penuh dengan air. Juga ditambah lagi
beban tanaman diperkirakan mencapai 1/5 1 kilogram dalam setiap pot.
Sebagaimana tampak pada gambar bagan: 1, sebuah instalasi aeroponikum vertikultur
terdiri dari:
Bak penampung air nutrisi
Unit pompa air
Unit timer
Instalasi aeroponikum
Rangka

Bagan: 2.
Instalasi aeroponikum dengan ukuran 100 x 150 centimeter berkapasitas 75 pot.
Dengan jarak tanam 15 x 15 centimeter diharapkan bisa mencapai hasil panen optimal.
CARA PEMBUATAN INSTALASI AEROPONIK EBB & FLOW
Untuk membuat instalasi aeroponikum berukuran 100 x 150 centimeter dengan jarak
tanam 15 centimeter dengan kapasitas 300 pot dalam 4 susun, pertama-tama kita
persiapkan bahan-bahannya sebagai berikut:

BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN


1. Pipa PVC ukuran inci sebanyak 5 batang
2. Letter-L inci sebanyak 16
3. Letter-T inci sebanyak 380
4. Lem paralon secukupnya
5. Botol air mineral sebanyak 300
6. Styrofoam secukupnya
7. Rangka kayu atau besi

Bagan: 3.
Setiap tingkat instalasi berisi 95 Letter-T dan 4 Letter-L yang dirangkai
menggunakan pipa PVC dengan pola seperti tampak pada gambar bagan: 3 di
atas. 77 Letter-T dipasang dengan lobang tengah menghadap ke atas, sedangkan
18 Letter-T lainnya dipasang arah horizontal.
Letter-T yang menghadap ke atas kemudian disambungkan dengan pot dari bahan
botol air mineral yang telah tersedia. Sebanyak 75 item pot terpasang menjadi
sebuah bejana berhubungan, sementara sisanya 2 Letter-T dibuat saluran
pemasukan dan pelimpahan air.

ALAT-ALAT:
1. Gergaji untuk memotong pipa PVC
2. Palu
3. Styrofoam cutter

Pertama-tama buatlah potongan pipa PVC dengan ukuran panjang 5cm sebanyak
beberapa buah. Kemudian isikan pada setiap Letter-L yang akan disambungkan
pada Letter-T.

Lakukan hal yang sama pada mulut Letter-T yang menghadap ke atas untuk
disambungkan dengan mulut botol air mineral.

Buatlah saluran pemasukan dari bawah menggunakan pipa PVC yang


dihubungkan dengan unit pompa air listrik. Sedangkan di ujung yang lain dari
instalasi dibuatkan saluran pelimpahan menggunakan pipa PVC untuk membatasi
ketinggian air maksimal di setiap botol air mineral (pot).
Langkah berikutnya adalah memotong Styrofoam berbentuk lingkaran selebar
ukuran botol (pot) kemudian bagian tengahnya disayat dan dilubangi untuk
meletakkan bakal tanaman.

Prinsip kerja ebb & flow atau sistim pasang surut dalam budidaya sayuran dan
buah-buahan yang akan kita lakukan adalah menyuplai air nutrisi melalui saluran
pemasukan kemudian memenuhi pot-pot dengan air supaya seluruh bagian akar di
dalam pot terendam air nutrisi untuk beberapa saat.
Kelebihan air akan tumpah melewati saluran pelimpahan sehingga menghindari
terjadinya kerusakan posisi tanaman dan hilangnya air akibat meluap tidak
terkendali. Air dari saluran pelimpahan dikembalikan ke bak penampung air.

1.
2.
3.

4.

Apabila pot-pot sudah ditanami maka kejadiannya akan seperti berikut ini:
Pada saat pasang, air yang berisi nutrisi akan naik dan merendam akar tanaman
selama beberapa waktu.
Karena pompa air masih bekerja maka kelebihan air akan meluap melalui saluran
pelimpahan lalu kembali ke bak penampungan.
Setelah waktu yang ditentukan habis maka pompa air berhenti berputar. Air yang
masih memenuhi media tanam sedikit demi sedikit akan surut sehingga akhirnya
instalasi menjadi kering.
Pengaturan jangka waktu pasang dan surut dikerjakan oleh unit timer elektronik
yang bekerja tanpa kenal lelah sepanjang hari selama berlangsungnya masa
penanaman.

Tanaman menyerap makanan pada umumnya melalui akar. Karena itu nutrisi atau
bahan gizi disediakan melalui air yang kemudian akan diserap akar. Berbeda
dengan pemupukan di dalam tanah di mana tanah merupakan media tanam yang
juga menjadi mediator reaksi kimia pada pemecahan atom, dalam sistim aeroponik
pupuk diformulasikan sebagai bahan jadi yang langsung terurai menjadi makanan
akar.
Selama masa perendaman akar mengikat molekul pupuk. Molekul tidak serta
merta terserap oleh akar, namun mengalami penguraian lebih dulu setelah air
surut. Molekul pupuk bereaksi dengan udara sehingga menjadi tidak seimbang,
karenanya kemudian melepaskan beberapa ion atom dan menangkap ion-ion lain

dari udara. Atom bermuatan yang terlepas dari reaksi terserap oleh tajuk akar.
Sebagian besar penyerapan justru berlangsung pada saat akar mulai kering.
UNIT TIMER
Pengaturan waktu pengaliran air nutrisi dan lamanya akar dalam keadaan kering
bisa ditentukan sendiri dengan modifikasi Unit Timer. Untuk beberapa jenis
tanaman yang berdaun lebar diperlukan frekuensi pengairan lama dengan jeda
yang cepat. Namun kebalikannya bagi tanaman berukuran daun kecil-kecil
membutuhkan pengairan singkat tetapi dalam jeda lebih lama.
Unit Timer sederhana bisa dibuat sendiri dengan bahan-bahan resistor nekelin
ukuran 10 30 Kilo Ohm / 5 20 watt. Sebuah lempeng pendingin terbuat dari
bahan alumunium, sebuah thermic 60 - 80 Celsius atau sakelar otomatis yang
bekerja berdasarkan panas, dan kabel listrik secukupnya.

Bagan: 4.
Resistor nekelin ditempelkan pada lempeng pendingin aluminium dengan cara
dijepit menggunakan klem atau dibaut dengan sekrup. Kemudian thermic
diletakkan bersebelahan dengan resistor. Buatlah sambungan kabel sebagaimana
tampak pada gambar bagan: 4.
Cara kerja Unit Timer berfungsi sebagai sakelar pompa air. Resistor menjadi
elemen pemanas untuk menaikkan suhu lempengan pendingin sampai batas yang
bisa ditahan oleh Thermic. Thermic akan memutus arus listrik apabila suhunya
melebihi kapasitas. Kejadian itu akan berulang-ulang lagi ketika suhu pendingin
telah turun mengembalikan posisi bimetal di dalam Thermic.
Untuk mendapatkan frekuensi yang rendah gunakan Resistor 30 K /5W dan
Thermic 80C. Frekuensi pengairan akan menjadi tinggi serta berlangsung cepat
bila digunakan Resistor 10K /20W dan Thermic 60C. Semua bahan-bahan untuk
membuat Unit Timer bisa didapatkan di toko suku cadang elektronik.
Berikut digambarkan skema Unit Timer yang lebih komplek untuk menentukan
interval pengairan setiap jam sekali atau barapapun waktunya dengan lebih akurat.

Bagan: 5.
Dalam gambar bagan: 5. bisa diceritakan cara kerjanya sebagai berikut:
1. Thermic dalam posisi ON. Aliran listrik mencatu daya Transformator. Grade (basis)
SCR menunggu waktu trigger dari pengatur waktu (jam). Pada saat yang ditentukan
jarum jam akan memicu sakelarnya sehingga SCR bekerja, Relay = ON dan
menghidupkan unit pompa air.
2. Resistor sebagai Heater mendapatkan aliran listrik dari Sumber Listrik sehingga
memanaskan lempeng aluminium. Ketika suhu mencapai batas tertentu, maka
bimetal di dalam Thermic mengembang sehingga menyebabkan Thermic=OFF.
3. Karena Thermic merupakan sakelar utama dalam rangkaian ini, maka seluruh unit
Timer menjadi berhenti bekerja. Pompa air pun OFF.
Pompa air yang digunakan dalam instalasi ini paling optimal memiliki spesifikasi daya
125 watt dan waterproof. Dipasang tanpa katup pemasukan sehingga bekerja tanpa
melakukan pemancingan air, dan setelah dimatikan air yang terangkat dapat kembali
surut. Unit Pompa Air ini idealnya dipasang permanent di dalam bak penampungan air.
Sistem pengairan pasang surut secara otomatis bekerja sepanjang waktu sehingga
petani tidak perlu menyiram tanamannya. Jika diperhatikan budidaya secara aeroponik
ini akan sama halnya seperti kita menikmati indahnya sebuah aquarium dengan segala
perilaku ikan di dalamnya yang menarik hati. Pendek kata budidaya aeroponik adalah
suatu cara bertani instan yang memungkinkan bercocok tanam berlangsung hanya
dalam 3 kata: Tanam Tunggu Panen.
Selamat mencoba.

PUPUK AEROPONIK ANORGANIK A+B


A. Ramuan Masa VEGETATIF
1. Ramuan Pekatan A
Siapkan Jerigen (Wadah) kapasitas 5 liter
Masukkan 660 gram calcium nitrate
Masukkan 625 gram kalium nitrate
Masukkan 40 gram Librel RMX micro nutrients
Tambahkan air hingga batas 5 liter
Kocok hingga semua larut
Pekatan A sebanyak 5 liter sudah jadi

2 Ramuan Pekatan B
Siapkan Jerigen (Wadah) kapasitas 5 liter
Masukkan 270 gram mono-kalium fosfat
Masukkan 90 gram ammonium sulfat
Masukkan 35 gram kalium sulfat
Masukkan 630 gram magnesium sulfat
Tambahkan air hingga batas 5 liter Kocok hingga semua larut
Pekatan B sebanyak 5 liter sudah jadi
3. Membuat Larutan siap pakai
Ambil Tempat/Drum Plastik kapasitas 1000 liter, diisi air bersih 1000 liter
Masukkan 5 liter Pekatan A diaduk merata
Masukkan 5 liter pekatan B diaduk rata
Larutan sebanyak 1000 liter siap untuk digunakan
Catatan :
Akan lebih baik bila dilakukan pengukuran pH, dianjurkan kisaran pH 5,5 - 6,5 Optimal
pH = 6,0
Untuk menurunkan pH dianjurkan menggunakan asam kuat : asam nitrat, asam sulfat,
asam fosfat.
Untuk menaikkan pH gunakan Alkali kuat (KOH)

B. Ramuan Masa GENERATIF


1. Ramuan Pekatan A
Siapkan Jerigen (Wadah) kapasitas 5 liter
Masukkan 880 gram calcium nitrate
Masukkan 470 gram kalium nitrate
Masukkan 40 gram Librel RMX micro nutrients
Tambahkan air 5 liter
Kocok hingga larut semua
Pekatan A sebanyak 5 liter sudah jadi
2. Ramuan Pekatan B
Siapkan Jerigen (Wadah) kapasitas 5 liter
Masukkan 450 gram mono-kalium fosfat
Masukkan 20 gram amonium sulfat
Masukkan 150 gram kalium sulfat
Masukkan 850 gram magnesium sulfat
Tambahkan air 5 liter
Kocok hingga larut semua
Pekatan B sebanyak 5 liter sudah jadi
3. Membuat Larutan siap untuk dipakai
Ambil Tempat/Drum Plastik kapasitas 1000 liter, diisi air bersih 1000 liter
Masukkan 5 liter Pekatan A diaduk merata
Masukkan 5 liter pekatan B diaduk rata
Larutan sebanyak 1000 liter siap untuk digunakan

Catatan :
Akan lebih baik bila dilakukan pengukuran pH, dianjurkan kisaran pH 5,5 - 6,5 Optimal
pH = 6,0
Untuk menurunkan pH dianjurkan menggunakan asam kuat : asam nitrat, asam sulfat,
asam fosfat.
Untuk menaikkan pH gunakan Alkali kuat (KOH)

PUPUK AEROPONIK ORGANIK


Larutkan 1 liter pupuk organik cair ke dalam 200 liter air. Tambahkan ekstrak daun
mamba (mindi).
INSTALASI VERTIKULTUR
Vertikultur adalah budidaya tanaman pertanian dengan cara membuat instalasi
bertingkat (vertikal) pada sebuah lahan dengan maksud untuk meningkatkan jumlah
tanaman tanpa menambah areal. Berasal dari kata Vertikal yang berarti tegak lurus dan
Kultur yang sama dengan budidaya atau pemuliabiakan. Vertikultur merupakan salah
satu teknik ekstensifikasi pertanian dengan melipatgandakan jumlah tanaman yang
ditempatkan secara bersusun ke atas.
Orang mengenal pola vertikultur pertama kali adalah penanaman yang menggunakan
pot dengan tanah sebagai media tanamnya. Pada saat itu beberapa pot dengan sengaja
diletakkan di atas pot-pot yang lain dalam upaya melindungi tanaman dari intensitas
sinar matahari atau memang karena keterbatasan lahan. Sedangkan berikut ini akan
kita ulas secara rinci perkembangan pola vertikultur terbaru yakni Instalasi Vertikultur
Aeroponik sebagai perpaduan usaha agribisnis berupa budidaya tanaman hortikultura
dengan perawatan otomatis dan teknologi menanam di udara (Aeroponik).

Gambar di atas adalah kombinasi pola vertikultur dengan aeroponik yaitu usaha
menanam tanaman dengan media air dan udara.
Prinsip kerja instalasi ini adalah menanam menggunakan pot yang dihubungkan dengan
saluran berbentuk pipa sehingga merupakan sebuah bejana berhubungan. Bejanabejana yang berlaku sebagai media tanam ini dialiri air dengan menggunakan pompa air
dari dalam bak penampung. Ada beberapa tingkat menurut garis vertikal dimana jika air
nutrisi telah menggenangi tingkat paling atas secara penuh, maka kelebihan air akan
mengalir ke tingkat di bawahnya, dan seterusnya sampai jika tingkat paling bawah dari
bejana berhubungan ini telah penuh, kemudian air kelebihannya akan dialirkan ke bak
penampung.
Sistem penyediaan air nutrisi bagi tanaman dikendalikan oleh sebuah Unit Timer yang
menghidupkan unit pompa air selama beberapa menit dengan interval waktu 30 menit.
Hal ini dimaksudkan untuk memberikan suplai nutrisi bagi akar tanaman, kemudian
memberikan waktu bagi akar untuk menangkap unsur hara sebanyak-banyaknya
sekaligus melancarkan proses respirasi. Keuntungan cara ini adalah sebagai berikut:
1. Ukuran lahan 1 meter persegi dapat ditanami sampai 320 buah tanaman dengan
jarak tanam 12 X 12 cm.
2. Petani tidak perlu menyirami tanaman
3. Jenis tanaman bisa bermacam-macam dalam sekali musim tanam
4. Bisa menggunakan pola organik murni
5. Memungkinkan perlakuan ekstra terhadap tanaman dengan menambahkan alatalat tertentu pada instalasi

Media Tanam
Sebuah unit instalasi lengkap terdiri dari beberapa tingkat bejana berhubungan, dalam
hal ini adalah rangkaian pot-pot yang dihubungkan dengan pipa pvc. Untuk selanjutnya
akan kita namai sebagai Media Tanam. Dalam ukuran lahan sekitar 1 Meter persegi
terdapat 64 buah pot masing-masing berdiri di atas letter-T yang dipasang menghadap
ke atas.
Selanjutnya pada setiap lajur pot dipasang letter-T yang lain masing-masing sebanyak 2
buah. Jadi dalam instalasi ini dibutuhkan letter-T sebanyak 80 buah. Sedangkan
kebutuhan pipa pvc sekitar 4 meter, dan leter-L sejumlah 6 buah. Pada 5 tingkat
instalasi berkapasitas 320 pot, diestimasikan sementara bahwa kebutuhan pipa pvc
ukuran inci 5 batang x 15000 = 75000, letter-L sebanyak 30 x 2500 = 75000, letter-T
sejumlah 400 x 2500 = 1000000, pot yang dibuat sendiri dari bahan bekas botol air
mineral jika dibeli dari pemulung seharga kurang lebih 25000, serta biaya lain-lain dari
lem pvc, isolasi, sok drat atau kontra sok diperkirakan mencapai 25000. Dengan
demikian dapat dianggarkan dana untuk media tanam sebanyak Rp. 1.200.000,Pompa Air, Drum, dan Unit Timer
Unit Pompa Air juga berhubungan dengan kebutuhan akan pipa pvc sebagai saluran
transmisinya. Disamping itu terdapat pula Unit Timer sebagai pengendali pemasokan
nutrisi bagi tanaman, dan potongan drum sebagai penampungan air nutrisi. Harga drum
bekas saat ini sekitar Rp.50.000,- Spesifikasi pompa air bisa berbeda-beda tergantung
menurut kapasitas lahan, jumlah persediaan air dalam bak penampung dan pemakaian
daya listrik. Untuk ukuran instalasi ini pilihan terbaik secara ekonomi adalah
penggunaan pompa air internal yang biasa digunakan dalam taman kota, bermerk DAB
Italy 100watt. Diperkirakan produk ini sekarang dipasarkan dengan harga Rp. 250.000,-

Unit Timer terdiri dari rangkaian elektronik yang menghasilkan pengatur waktu untuk
menghidupkan unit pompa air selama beberapa menit dengan interval yang dapat diatur
sekehendak hati. Untuk membuat sendiri dengan rangkaian elektronik sederhana
diperlukan anggaran sekitar Rp. 50.000,- terdiri dari jam dinding, transformator, thermix,
elemen pemanas, dioda, kapasitor, SCR, resistor, dan sebagainya.
Konsentrasi Pupuk
Dari serangkaian keterangan tentang instalasi vertikultur aeroponik yang merupakan
sarana bagi kita untuk bertani secara inovatif dalam rangka mengusahakan peningkatan
produk baik kualitatif maupun kuantitatif, atau hanya untuk berefreshing setelah sibuk
bekerja, iseng, maupun sekedar deduwenan saja, maka hal terpenting dan masih harus
memerlukan proses pembelajaran adalah soal aplikasi pupuk. Keberhasilan budidaya
secara vertikultur aeroponik sebagian besar ditentukan oleh aplikasi pupuknya.

Disediakan beberapa paket pupuk yang dibedakan menurut pola budidaya yang akan
diusahakan. Seperti paket pupuk Mix-A untuk budidaya secara organik, dan paket Mix-B
untuk pola non organik. Paket Pupuk diberikan bersamaan dengan program
tutorial. Sekarang telah dipasarkan Instalasi Vertikultur Aeroponik lengkap dengan
pelatihan dan layanan purna jual cuma-cuma, mulai harga Rp. 1 juta.

Penanaman dalam 50 pot ukuran 100 x 80 cm dalam dua tingkat

Bahan-bahan:
1. PVC 3bt 12.000 x 3
=Rp. 36.000,2. Letter L 4bh 2000 x 4 8.000,3. Letter T 66bh 2000 x 66 132.000,4. Botol aqua 50bh 10.000,5. Pompa air 120.000,6. PVC 3/8 5.000,7. Timer 50.000,8. Ember plastik 5.000,9. Rak / meja 25.000,10. Lain-lain 9.000,Total biaya = Rp. 400.000,Proses produksi:
1. Campuran pupuk
Campuran pupuk untuk hidroponik dikenal dengan sebutan Mix-A dan Mix-B yang
artinya Mix-A adalah campuran unsur-unsur makro penyedia N, P, K, dan S, serta Mg.
Sedangkan pupuk Mix-B merupakan campuran unsur mikro.
Pada pupuk hidroponik yang kami sediakan satu paket sudah merupakan pupuk Mix-A
dan Mix-B.

1. Bibit

Anda mungkin juga menyukai