Anda di halaman 1dari 35

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Prinsip Kerja Fresh Water Generator ( Buku Manual Alfa Laval JWSP-
26-C100 )
Fresh Water Generator adalah suatu pesawat yang dapat membuat air tawar dari
air laut melalui proses destilasi ( yaitu dengan melalui uap yang didinginkan ),
dimana air laut yang dialirkan dari sea water cooling pump condensor seri dari
pipa tekan condensor ditekan masuk keruangan evaporator ( evaporator chamber
) yang dihubungkan dengan ejector nozzle untuk mengisap udara yang ada di
dalam ruangan evaporator chamber dilakukan terus menerus sampai kevakuman
mencapai batas yang diizinkan sesuai instruction manual yaitu dengan berkisar
±90 % hingga ±95 % setelah mencapai dengan vakum ruangan yang mencapai
95 %, kemudian air laut tersebut dipanaskan dengan media pemanas yang
diambil dari panas air pendingin mesin induk yang mengalir dibantu dengan
menggunakan pompa sirkulasi hot water pump melewati by pass valve dimana
panas tersebut masuk ke ruang evaporator bagian bawah ( evaporator chamber ),
temperature tersebut dijaga tetap di kisaran 80º C.
Dengan adanya panas tersebut maka air laut yang ada pada ruangan evaporator
akan menguap dan sifat air tersebut yang ringan maka akan naik menguap
kebagian atas melewati deflector dan demister filter elemen yang berfungsi
memisahkan antara uap yang mengandung kadar garam dan uap air yang tidak
mengandung kadar garam.
Uap yang tidak mengandung kadar garam selanjutnya akan naik keruang bagian
atas dan pada bagian atas terdapat pipa-pipa pendingin kondensor yang
temperaturnya lebih rendah daripada ruang evaporator, maka akan terjadilah
pemindahan panas atau penyerapan panas ( heat exchangers ) yaitu uap panas
terserap oleh dinding-dinding bagian atas dan pipa-pipa kondensor yang lebih
dingin, dimana temperaturnya lebih rendah dari pada temperature uap tersebut,

8
maka akan terjadilah butiran-butiran air yang menempel pada dinding dan sisi-
sisi pipa pendingin kondensor yang lama kelamaan menumpuk dan jatuh ke
bagian bawah pipa kondensor dimana pada bagian bawah tersebut terdapat bak
penampungan air tawar distillate ( water collector atau water receiver ). Proses
tersebut diatas berjalan secara terus menerus dan lama kelamaan jumlah air yang
dihasilkan dan diproduksi akan semakin banyak dan tertampung di dalam water
collector, dimana water collector dilengkapi dengan gelas duga yang berfungsi
untuk memeriksa batas permukaan air, bila batas air destilate sudah mencapai
tiga perempat dari tinggi gelas duga tersebut maka fresh water distillate pump
dapat dihidupkan atau dijalankan guna memindahkan air tawar tersebut untuk
kemudian disalurkan ketangki penampungan air tawar atau fresh water tank.
Untuk menunjang pengoperasian dan cara kerja dari fresh water generator, disini
penulis menguraikan yang terpenting dari fresh water generator dan fungsi-
fungsnya untuk lebih jelas dipahami.
2. Komponen Fresh Water Generator
Sesuai dengan instruction book ALFA LAVAL fresh water generator untuk unit
type JWSP-26-C100, dijelaskan komponen atau bagian-bagian dari fresh water
generator adalah sebagai berikut :
a. Evaporator
Bagian dari fresh water generator yang berfungsi untuk tempat
mendidihkan air laut yang mana banyaknya penguapan yang diproduksi
oleh evaporator sangat mempengaruhi produksi air tawar itu sendiri,
sebaiknya evaporator dijaga kebersihan baik yang berhubungan dengan
pipa-pipa pemanas maupun dinding sekitar bagian dalam. Evaporator sangat
penting sehingga perubahan air laut menjadi uap air secepatnya dengan
mudah terbentuk karena tidak ada material yang menutupi pipa pemanas
sebagai penghambat panas, dimana media pemanas yang digunakan untuk
memanaskan air laut kedalam evaporator diambil dari system air tawar
pendingin motor induk ±80º C yang disalurkan lewat pipa dengan bantuan
hot water circulation pump ( pompa sirkulasi air panas ).
Evaporator ini terletak didalam pesawat Fresh Water Generator bagian
bawah dan mempunyai bentuk pipa kecil dimana media pemanas yaitu uap
dan air tawar pendingin mesin induk berada di dalam pipa dan air laut
sebagai media yang akan dipanaskan berada diluar pipa dan ada juga yang
berbentuk plate yang di beri gasket
b. Deflector

9
Bagian dari fresh water generator yang berfungsi sebagai pelindung uap
yaitu yang terbuat dari plate yang lebar untuk melindungi condensor jangan
sampai uap panas air laut tersebut langsung berhubungan langsung dengan
mengenai pipa-pipapendingin kondensor dan bagian-bagian dinding
ruangan kondensor, dengan tujuan air laut yang menguap atau mendidih,
agar tidak naik langsung keruang kondensor. Uap air yang panas sebelum
masuk keruang kondensor tertahan oleh elemen filter demister.
c. Demister
Bagian dari fresh water generator yang berfungsi untuk menyaring garam-
garam mineral yang ikut bersama uap sebelum didinginkan oleh kondensor.
Demister befungsi untuk memisahkan uap yang mengandung kadar garam
dan uap yang tidak mengandung kadar garam. Uap yang masih mengandung
kadar garam akan tertahan oleh elemen filter demister dan jatuh kembali
keruang evaporator untuk dipanaskan kembali, dan uap yang tidak
mengandung kadar garam akan langsung menuju ke bagian ruang pendingin
kondensor dengan melewati eleman filter demister, maka akan terjadilah
penyerapan panas ( heat exchanger ) dari uap air panas terhisap oleh air
pendingin pipa kondensor dan dinding bagian sekitar kondensor maka akan
terjadilah butiran-butiran air dan berulang terus menerus.
d. Kondensor
Bagian dari fresh water generator yang berfungsi untuk merubah uap air
hasil pemanasan pada evaporator menjadi air tawar dengan media pendingin
air laut, uap yang masih mengandung kadar garam akan tertahan elemen
filter demister yang berfungsi utuk memisahkan uap air yang masih
mengandung kadar garam dan jatuh keruang evaporator untuk di uapkan
kembali, dan uap yang tidak mengandung kadar garam langsung menuju
kebagian ruang pendingin kondensor dengan melewati elemen filter
demister, maka akan terjadilah panas ( absorbing heat exchanger ) dari uap
air panas terhisap oleh pendingin pipa kondensor dan dinding sekitar bagian
kondensor maka akan terjadilah butiran-butiran air kondensor yang
menempel pada dinding-dinding dan pipa-pipa kondensor maka lama
kelamaan dengan berjalannya waktu buriran-butiran air tersebut semakin
banyak dan jatuh terampung pada water collector ( penahan air condensate).
e. Ejector Pump

10
Sebuah pompa yang befungsi untuk mengalirkan air laut kedalam kondensor
dan evaporator serta untuk membantu ejector menghampakan atau membuat
vacum udara di dalam fresh water generator.
f. Brine & Air Ejector
Suatu alat yang mempunyai bentuk seperti kerucut berfungsi untuk
menghampakan atau membuat vacum udara di dalam fresh water generator.
Kevacuman didalam Fresh Water Generator ini dapat terjadi karena udara
yang ada didalam Fresh Water Generator ini di mampatkan oleh aliran air
laut yang mempunyai kecepatan yang tinggi yang mengalir melalui ejector,
kecepatan aliran air laut yang demikian tinggi ini disebabkan karena adanya
perbedaan tekanan air laut yang mengalir melalui ejector. Kevacuman yang
di hasilkan di dalam Fresh Water Generator besarnya 90% atau antara 70-75
cmHg dimana keadaan ini harus dipertahankan selama Fresh Water
Generator dioperasikan.
Sebuah ejektor udara adalah perangkat yang menggunakan gerakan fluida
bergerak (Fluida Motif) untuk mengangkat cairan lain (cairan suction).
Pada tekanan 1 atmosfir air akan medidih pada suhu 100°C, bila tekanan
naik maka suhu titik didihnya juga akan naik, demikian sebaliknya. Air
pendingin motor induk yang masih tinggi suhunya dimanfaatkan sebagai
pemanas Evaporator, karena pada ruangan ini tekanan dikurangi maka
dengan suhu 60°C air akan mendidih maka terjadilah penguapan yang
mengakibatkan kenaikan kadar garam pada sisi air laut yang tidak sempat
menguap dalam Evaporator yang disebut gas Brein dan untuk menjaga
terjaminnya batas-batas keadaan kadar garam Evaporator dilengkapi dengan
ejektor brine untuk membuang kenaikan Brein tersebut, sedangkan
kondensat yang terjadi dalam kondensor oleh pompa kondensat dialirkan ke
tangki air tawar.
g. Salinometer
Suatu komponen elektonik yang bekerja secara otomatis untuk mendeteksi
kadar garam pada air tawar yang telah diproduksi, sehingga air tawar
tersebut sudah tidak mengandung butiran-butiran garam. Salinity meter
dikapal kami diset sekitar 10 ppm. Jadi jika air tawar yang dihasilkan diatas
10 ppm air tawar tersebut diproses kembali masuk kedalam ruang evaporator
kembali.
Hal utama dari pembuatan air tawar adalah untuk menghasilkan air tawar
yang bebas dari kandungan garam, air yang akan digunakan seharusnya

11
mengandung kapur garam kurang dari 5 mg/ltr, dan kualitas dari air tawar
yang baik adalah yang memiliki kandungan garam kurang dari 2,5 mg/ltr.
Apabila unsur tersebut melebihi dari tingkat tertinggi yang paling layak
dapat menyebabkan kesulitan atau mempengaruhi kesehatan (WHO 1971).
h. Multiple Drinking Water
Suatu alat yang berbentuk tabung yang di dalamnya mengandung sejumlah
garam-garam mineral yang berbentuk seperti batu-batu kerikil yang
berfungsi untuk menambah garam-garam mineral pada air tawar yang
dihasilkan oleh fresh water generator, agar supaya layak untuk diminum.
i. Distillate Pump
Salah satu peralatan yang ada pada fresh water generator yang dapat
mengisap air tawar yang sudah dihasilkan dari sistem destilasi yaitu
Distillate pump. Distillate pump yang digunakan adalah jenis centrifugal
pump.
Distillate pump ini berfungsi untuk menghisap air distillate atau air sulingan
yang sudah jadi dari condensor kemudian di pompakan ke tangki-tangki
penampungan air tawar.
.
3. Teori Korosi ( Menurut Buku “KOROSI” karangan Rahmat Supardi,
Penerbit Tarsito Bandung, 2004 )
Logam maupun paduan logam pada saat ini telah banyak digunakan dalam
berbagai konstruksi. Logam semakin banyak digunakan karena memiliki sifat
yang baik untuk mendukung dari segi kekuatan dan keamanan pada sebuah
konstruksi. Logam yang digunakan oleh manusia bukanlah logam murni yang
terdapat di alam. Logam yang digunakan manusia telah mengalami proses
pemurnian agar memperoleh sifat yang diinginkan. Proses korosi merupakan
kebalikan dari usaha manusia untuk memurnikan logam dari senyawanya.
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi dengan lingkungan
yang korosif. Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam
karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada
definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses
ekstraksi logam dari bijih mineral. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam
bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah
diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan
baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan
lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida).
Korosi dari semua permukaan logam yang di dalam air dan di bawah tanah

12
adalah pada dasarnya satu gejala elektrokimia, di mana perbedaan bagian-bagian
dari struktur yang mengalami korosi bertindak sebagai elektroda, sedangkan
yang membuat terjadinya korosi adalah air yang bertindak sebagai elektrolit.
Perbedaan potensial antara dua bagian-bagian dari struktur logam yang dibawah
tanah dalam kaitan dengan bermacam-macam kondisi-kondisi elektrolit seperti
perbedaan di dalam suhu, isi garam, ketersediaan O2, kelembaban, dll.
Perbedaan potensial antara perbedaan bagian dari struktur yang ada
mengalirakan arus galvanik antara bagianya. Pada intinya di mana arus galvanik
ini mengalir, ion logam bereaksi dan mendapatkan penghancuran ke dalam
elektrolit, hal ini menimbulkan kebocoran logam.
Korosi adalah teroksidasinya suatu logam. Dalam kehidupan seharihari, besi
yang teroksidasi disebut dengan karat dengan rumus Fe2O3· xH2O.
Proses perkaratan termasuk proses elektrokimia, di mana logam Fe yang
teroksidasi bertindak sebagai anode dan oksigen yang terlarut dalam air yang
ada pada permukaan besi bertindak sebagai katode.
Reaksi perkaratan :
Anode : Fe --->Fe2+ + 2 e–
Katode : O2 + 2 H2 O + 4 e– --->4 OH–
Fe2+ + 2 OH- --- Fe(OH)2 (terjadi pada permukaan yang lebih anodik).
2H2O + 2e- ---- H2 + 2OH- (terjadi pada permukaan lebih katodik).
O2 + 2H2O + 4e- --- 4OH- (terjadi pada permukaan lebih katodik).
Fe(OH)2 dapat teroksidasi lebih lanjut oleh oksigen terlarut menjadi Fe(OH)3 :
2Fe(OH)2 + ½ O2 + H2O --- 2 Fe(OH)3
Campuran Fe(OH)2 dan Fe(OH)3 dikenal sebagai karat.
Fe2+ yang dihasilkan, berangsur-angsur akan dioksidasi membentuk Fe3+.
Sedangkan OH– akan bergabung dengan elektrolit yang ada di alam atau dengan
ion H+ dari terlarutnya oksida asam (SO2, NO2) dari hasil perubahan dengan air.
Dari hasil reaksi di atas akan dihasilkan karat dengan rumus senyawa
Fe2O3·xH2O. Karat ini bersifat katalis untuk proses perkaratan berikutnya yang
disebut autokatalis.
Suatu reaksi korosi dapat berlangsung bila ada bagian yang berfungsi sebagai
anoda ( yang terkorosi ) dan ada bagian lain yang berfungsi sebagai katoda, yang
berhubungan satu sama lain. Logam dengan electrode potensial yang lebih
negative berarti lebih mudah terkorosi, dan logam yang lebih mulia tidak
berkorosi. Bila elektron yang terkumpul pada potongan logam tadi dapat
mengalir ke suatu tempat lain maka keseimbangan lain akan terganggu, dan

13
reaksi akan berlanjut yaitu makin banyak atom logam yang larut menjadi ion
logam dan makin banyak elektron yang disalurkan ke tempat lain itu. Dalam hal
ini logam tempat terjadinya reaksi oksidasi diatas akan berfungsi sebagai anoda,
reaksi yang terjadi pada anoda dinamakan reaksi anodik. Elektron yang
dihasilkan di anoda dialirkan ke tempat lain yaitu menuju katoda. Katoda ini
dapat berupa logam lain yang dihubungkan dengan potongan logam anoda, atau
bagian lain dari potongan logam yang dicelupkan kedalam elektrolit. [Suherman,
1988].
Pada katoda akan terjadi reaksi katodik yang mengkonsumsi elektron yang
mengalir dari anoda. Reaksi katodik yang sering adalah salah satu atau beberapa
reaksi :
2 H+ + 2 e H2 (Hydrogen Evolution)
O2 + 4 H+ + 4 e H20 (Oxygen Reduction, Acid Solution)
O2 + 2 H2O + 4 e 4OH (Oxygen Reduction, Basic/Neutral Solution)
Bila pada katoda terjadi hydrogen evolition dan oxygen reduction yang lebih
banyak, maka jumlah elektron yang dikonsumsi akan makin banyak, makin
banyak juga elektron yang harus dihasilkan di anoda, berarti makin banyak atom
logam yang menjadi ion dan laju korosi akan semakin tinggi.
Korosi akan semakin hebat bila elektrolit juga mengandung sejumlah oksigen
terlarut. Sebaliknya nilai salah satu reaksi (anodik atau katodik) dapat dihambat
maka reaksi korosi secara keseluruhan juga akan terhambat [Suherman, 1988].
Oleh sebagian orang korosi diartikan sebagai karat, yakni sesuatu yang hampir
dianggap musuh umum masyarakat. Karat (rust) tentu saja adalah sebutan yang
belakangan ini hanya dikhususkan bagi korosi pada besi, sedangkan korosi
adalah gejala destruktif yang mempengaruhi hampir semua logam. Walaupun
besi bukan logam yang pertama yang dimanfaatkan oleh manusia, tidak perlu
diingkari logam itu paling banyak digunakan dan karena itu paling awal
menimbulkan masalah korosi serius. Karena itu tidak dianggap mengherankan
bila istilah korosi dan karat hampir dianggap sinonim [Trethewey, et , al, 1991].
Korosi dapat didefinisikan sebagai perusakan suatu material (terutama logam)
karena bereaksi dengan lingkungannya. Kondisi yang terjadi pada saat logam
bereaksi dengan lingkungan adalah sebagian logam akan menjadi oksida. Sulfide
atau hasil reaksi lain yang dapat larut dengan lingkungan.
Efek yang diperoleh dari reaksi logam dengan lingkungan adalah sebagian
logam akan hilang menjadi suatu senyawa yang lebih stabil. Pada kondisi alam
bebas logam pada umumnya berupa senyawa, karena itu peristiwa korosi juga

14
dapat dianggap sebagai peristiwa kembalinya logam pada bentuk sebagaimana
terdapat di alam [Suherman, 1988].
Di alam bebas, kebanyakan logam ditemukan dalam keadaan tergabung secara
kimia dan disebut bijih (ore). Bijih-bijih ini biasanya berupa oksida, sulfide,
karbonat atau senyawa lain yang lebih kompleks,dank arena banyak yang sudah
ada di kerak bumi sejak bumi ini tercipta. Kita tidak boleh beranggapan bahwa
kondisi kimia bijih-bijih itu ditentukan oleh kehendak alam. Kehendak alam
inilah yang kemudian menjadi hokum dasar yang berkembang melalui
pengkajian termodinamika, dan menggunakan terminology dalam terminologika
itu kita mengatakan bahwa bijih dan senyawa-senyawa lain semacam itu berada
dalam keadaan energy yang paling rendah. Untuk memisahkan logam, misalnya
besi dari salah satu bijihnya seumpama besi oksida, orang perlu mengerahkan
energy dalam jumlah besar. Ini biasanya dilakukan melalui pemanasan (dengan
agen pereduksi) dalam sebuah tanur hembus (blast furnace) dengan temperature
sekitar 1600º C. karena itu logam-logam dalam keadaan tidak tergabung dengan
bahan lain biasanya memiliki tingkat energi tinggi.
Hukum termodinamika mengungkapkan kepada kita tentang kuatnya
kecenderungan energi tinggi untuk berubah ke keadaan energi rendah.
Kecenderungan inilah yang membuat logam-logam tergabung kembali dengan
unsur-unsur yang ada dilingkungan, yang akhirnya membentuk gejala yang
disebut korosi. Sehingga korosi dapat didefinisikan sebagai penurunan mutu
logam akibat reaksi elektrokimia dengan lingkungannya [Trethewey, et , al,
1991].
Jika suatu logam di expose ke lingkungannya maka akan terjadi interaksi.
Berdasarkan teori-teori yang ada, yang dipaparkan dalam teori korosi logam,
mekanisme interaksi akan melibatkan pertukaran ion antara permukaan logam
dengan lingkungannya. Karakteristik pertukaran ion sangat dipacu antara lain
oleh adanya perbedaan potensial diantara keduanya. Hasil dari adanya
pertukaran ion terhadap logam yang dipajan adalah timbulnya kerusakan pada
logam serta terbentuknya produk korosi. Produk korosi yang rapat (dense) dan
tidak poreus (yang lazim disebut patina) bersifat melindungi logam karena dapat
memutus pertukaran ion.
Jadi konsep yang sangat mendasar dalam rangka melindungi logam adalah
mengupayakan agar tidak terjadi pertukaran ion antara logam dengan
lingkungannya. Kalaupun tidak bisa memutus sama sekali pertukaran ion

15
tersebut, diupayakan agar pertukaran ion berlangsung dengan laju yang relatif
rendah. Berdasarkan kriteria ini maka munculah pengertian pengendalian;
artinya pertukaran ion yang terjadi, dikendalikan lajunya agar tidak berlangsung
terlalu cepat. Pertukaran ion antara logam dan lingkungannya, berdasarkan teori
korosi lazim disebut arus korosi. Besar kecilnya arus korosi menentukan besar
kecilnya laju korosi.
Korosi juga terjadi bila suatu logam dicelupkan dalam larutan aqueous (larutan
berair/mengandung elektrolit), kemudian terjadi dua lokasi yang disebut anoda
dan katoda. Pada anoda terjadi reaksi oksidasi (logam terkorosi menghasilkan
elektron) dan pada katoda terjadi reaksi reduksi (larutan air dan ion H+ menerima
elektron dan terurai menghasilkan ion hidroksida), dan reaksi redoks ini akan
berlangsung terus menerus (hingga besi habis terkorosi), bila tidak terbentuk
lapisan penghalang di permukaan besi/baja tersebut. Keberadaan ion-ion dan
elektron-elektron ini menjadikan korosi selalu berlangsung. Karena pH
berbading lurus dengan konsentrasi ion H+ dan OH- maka laju korosi bergantung
pada pH Lingkungannya.Di lingkungan aqueous dan pH netral (pH = 7) atau
agak basa ( pH > 7), seperti halnya kondisi di alam terbuka di bumi ini pada
umumnya, bila melihat potensial korosinya, maka besi dan baja-lah yang selalu
siap terkorosi. Karat bersifat porous dan tidak merekat kuat pada permukaan
logam, sehingga baja akan tetap terkorosi, dan bentuk korosi akibat perbedaan
kandungan oksigen (korosi celah) dapat berlangsung pada beberapa lokasi.
Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
yang berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan
meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit
yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari
lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan
zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya. Bahan-bahan korosif (yang
dapat menyebabkan korosi) terdiri atas asam, basa serta garam, baik dalam
bentuk senyawa an-organik maupun organik. Penguapan dan pelepasan bahan-
bahan korosif ke udara dapat mempercepat proses korosi.
4. Teori Manajemen Perawatan
Aktivitas perawatan pada awalnya tidak dianggap sebagai aktivitas yang
penting dan perlu di-manage karena hal tersebut berjalan seiring dengan
dijalankannya mesin tersebut. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan,

16
aktivitas manajemen perawatan semakin diprioritaskan karena mempunyai andil
besar dalam keberhasilan suatu peruahaan.
Peran aktivitas perawatan berubah seiring dengan tuntutan perkembangan
kompetisi global. Peran tersebut tidak lagi hanya sebatas tindakan darurat untuk
mengatasi kerusakan yang terjadi. Dengan diterapkannya sistem, infrastruktur,
proses dan prosedur yang benar dan konsisten, maka perawatan dapat
meminimalkan kerugian yang terjadi, operasional menjadi lebih stabil dan hasil
dapat lebih dimaksimalkan. Pemeliharaan didefinisikan sebagai aktifitas yang
dilakukan untuk menjaga agar fasilitas tetap berada pada kondisi yang sama
pada saat pemasangan awal, sehingga dapat terus bekerja sesuai dengan
kapasitas produksinya.1
Mary Parker Follet menyatakan bahwa, manajemen dapat diberi batasan sebagai
“Seni untuk melaksanakan/menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang”.
(Stoner 1988 : 4). Berikut ini adalah batasan manajemen yang sedikit lebih
kompleks yaitu : “Manajemen adalah proses perencanaan, pemimpinan,
pengorganisasian, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan proses
penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan” (Stoner, 1988 : 84)
a. Fungsi Management
Menurut George K. Perry (1990 ) dalam bukunya “Principle of
Management” dijelaskan bahwa manjemen perawatan mencakup beberapa
fungsi yaitu :
1) Planning
KKM harus terlebih dahulu memikirkan dengan matang tujuan dan
tindakannya. Tindakan KKM biasanya didasarkan atas suatu metode,
rencana, atau logika tertentu. Untuk perencanaan perawatan dari Fresh
Water Generator harus mengikuti Manual Book dan Planned
Maintenance Schedule berdasarkan jam kerja atau juga berdasarkan
weekly, monthly ataupun yearly maintenance. Jika sebuah planning dibuat
dengan baik maka akan mempermudah pekerjaan kita dalam merawat
alat tersebut.
2) Organizing
Kepala Kamar Mesin harus dapat mengkoordinasikan sumber daya
manusia serta sumber daya bahan dan alat yang dimiliki oleh kapal
dengan kemampuan tertentu untuk mengerahkan sumber daya dalam

1
LawrenceMann, Jr. Maintenance Management, DC. Health and Company, Canada, 1976

17
mencapai tujuannya. Jelas kiranya semakin terpadu, terkoordinasi tugas-
tugas sebuah organisasi, akan semakin efektiflah organisasi tersebut. Jadi
KKM harus bisa melihat dan memantau apakah anak buahnya
melaksanakan perawatan secara rutin terhadap pesawat tersebut. Di kapal
kami, yang bertanggung jawab dalam melaksanakan perawatan FWG
adalah Masini III dibantu dengan Oiler. KKM juga berhak menegur jika
planned maintenance system tidak dijalankan dengan benar.
3) Actuating
Masinis III dibantu dengan oiler harus melaksanakan perawatan secara
berkala sesuai manual book. Perawatan harus dilakukan secara terencana
dan dilakukan dengan sebaik – baiknya untuk memperoleh hasil yang
maksimal dan sesuai denganyang diharapkan. Untuk itu, kemampuandari
masinis ataupun oiler dalam melaksanakan perawatan sangat
berpengaruh dalam hal ini.

4) Controlling
Kepala Kamar Mesin berusaha untuk menjamin perawatan untuk
bergerak ke arah tujuannya dengan benar. Apabila ada bagian tertentu
dari perawatan itu pada jalan yang salah, KKM harus berusaha untuk
menemukan penyebabnya kemudian mengarahkan kembali ke jalan yang
benar.
Berikut adalah skema perawatan secara terencana :

18
b. Jenis – Jenis Perawatan
Jenis – jenis perawatan dibedakan menjadi2 :
1) Perawatan pada waktu rusak ( Breakdown Maintenance )
Pada tipe ini, perbaikan dilakukan pada saat kondisi mesin rusak. Jadi
jika terjadi kerusakan, baru dilakukan perawatan. Ini sering terjadi jika
perawatan rutin tidak dilaksanakan secara baik dan benar.
2) Perawatan Rutin ( Routine Maintenance )
Perawatan rutin biasanya dilakukan berdasarkan Planned Maintenance
Schedule (PMS). PMS adalah sistem perawatan yang dilakukan terhadap
pesawat-pesawat permesinan dan peralatan lainnya di kapal secara
terencana dan bersinambungan, menurut petunjuk Makernya masing-
masing untuk menghindari terjadinya kerusakan (breakdown) yang dapat
menghambat kelancaran beroperasinya kapal. Pada saat diadakan
pemeriksaan oleh Port State Control Officer ketika kapal tiba di
pelabuhan manapun pelaksanaan PMS menjadi bahagian dari program
pemeriksaan. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka dewasa ini
2
Terry Wireman, Developing Performance Indicators for Managing Management, Industral Press, Inc,
nd
2 Edition, New York, 2005.

19
telah digunakan system perencanan dan pencatatan perawatan di
(Computer. Ada dua cara sistem pencatatan di Komputer yakni :
a) Cara pencatatan biasa.
Daftar rencana perawatan komponen-komponen mesin dan
peralatan lainnya di kapal dimasukkan di Komputer, agar dipakai
sebagai referensi perawatan PMS. Tiap kali selesai mengadakan
perawatan atau perbaikan maka dicatat di Komputer, sehingga
bilamana diperlukan maka dapat dibaca atau dicetak.
b) Cara diprogram terlebih dulu di Komputer
Daftar rencana perawatan komponen-komponen mesin dan
peralatan lainnya di kapal diprogram di Komputer sehingga jika
diadakan perawatan, lalu dicatat di Komputer, maka otomatis
Komputer akan mengingatkan kapan perawatan berikutnya akan
dilakukan lagi.
3) Perawatan korektif ( Corrective Maintenance )
Perawatan yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi peralatan yang
sudah tidak berfungsi hingga terpenuhi kondisi yang diinginkan.
4) Perawatan Pencegahan ( Preventive Maintenance )
Adalah aktivitas perawatan yang dilakukan sebelum terjadinya
kegagalan atau kerusakan pada sebuah sistem atau komponen, dimana
sebelumnya sudah dilakukan perencanaan dengan pengawasan yang
sistematik, deteksi,dan koreksi, agar sistem atau komponen tersebut
dapat mempertahankan kapabilitas fungsionalnya. Beberapa tujuan dari
preventive maintenance adalah mendeteksi lebih awal terjadinya
kegagalan/kerusakan, meminimalisasi terjadinya kegagalan, dan
meminimalisasi kegagalan produk yang disebabkan kerusakan mesin.
5) Perawatan Prediktif ( Prediktif Maintenance )
Pada pemeliharaan ini dilakukan peramalan waktu kerusakan,
penggantian dan perbaikan peralatan sebelum terjadi kerusakan. Jadi
disini dapat disusun Planned Maintenance Schedule sesuai dengan
Running Hours untuk melakukan perawatan tersebut.
Jadwal perawatannya dilakukan berdasarkan dua cara:
a) Berdasarkan waktu kalender (Calender base) misalnya mingguan
/Weekly (W), bulanan/Monthly (M) atau tahunan/Yeariy (Y).

20
b) Berdasarkan Jam kerja (Running Hours) yakni perawatan
dilakukan jika jam kerja mesin sudah mencapai waktu yang
ditentukan.

21
B. KERANGKA PEMIKIRAN

MENGAPA PRODUKSI AIR TAWAR OLEH FRESH WATER GENERATOR


MENURUN SEHINGGA MEMPENGARUHI KELANCARAN PENGOPERASIAN
KAPAL INPUT
MT. SINAR BONTANG?

MENGAPA APA PENYEBAB MENGAPA


PIPA EJECTOR BISA
ENDAPAN MASINIS TIDAK
TERJADI KOROSI??? DI PELAT TERAMPIL DALAM
EVAPORATOR?? MERAWAT MESIN???
- ANALISA PENYEBAB - ANALISA PENYEBAB - MASINIS BARU NAIK
- MENCARI TEORI YANG - PERAWATAN YANG BENAR KAPAL
MENDUKUNG ANALISA - KURANGNYA TEKANAN - TIDAK ADA SELEKSI
- TIDAK BERFUNGSINYA VACUM SEBELUM NAIK KAPAL
“COMBINED AIR/BRINE - TIDAK MENGERTI PRINSIP
EJECTOR” - SUHU EVAPORATOR TINGGI
- KERJA FWG
PENGUKURAN NOZZLE - PEMBERSIHAN SECARA
DAN DIFFUSSER
MEKANIS DAN KIMIA - MELAKUKAN BIMBINGAN
- PENGAMATAN DAN PADA MASINIS YUNIOR
PENDATAAN - PEMAKAIAN CHEMICAL
PERFORMANCE YANG TEPAT - MELAKUKAN PERAWATAN
YG TEPAT

DARI PERMASALAHAN YANG TERIDENTIFIKASI, ADA


PENYEBAB YANG SALING BERKAITAN YAITU TIDAK
DILAKUKAN PERAWATAN DENGAN BAIK DAN BENAR

MEMBUAT PLANNING MAINTENANCE SCHEDULE ( PMS ) SEBAGAI


SOLUSI

- PERAWATAN TERENCANA SESUAI MANUAL BOOK.


- MELAKUKAN MANAGEMENT PERAWATAN ( POAC )
- PENDATAAN PERFORMANCE SETELAH PERAWATAN

OUTPUT

- KOROSI DAPAT DICEGAH / DITANGGULANGI


- ENDAPAN GARAM DI EVAPORATOR BERKURANG
- MASINIS LEBIH TERAMPIL
- PRODUKSI AIR TAWAR SESUAI YANG DIHARAPKAN
- LANCARNYA OPERASI KAPAL

22
Dari data – data dan informasi di atas, diketahui bahwa permasalahan –
permasalahan yang terjadi tersebut disebabkan kurangnya kesadaran dari awak
kapal dalam pemakaian air tawar, sehingga air tawar dapat berkurang drastis karena
air tawar banyak yang terpakai dan produksi dari fresh water generator tidak
mencukupinya. Selain itu kurangnya perhatian dan perawatan terhadap pesawat
fresh water generator secara berkala dan berencana sesuai dengan manual book
juga menyebabkan berkurangnya produksi air tawar.
Untuk itu, pesawat fresh water generator harus mendapat perhatian khusus dari
masinis yang bertanggung jawab terhadap pesawat tersebut, serta perawatan harus
ditingkatkan dan terencana sesuai dengan manual book agar produksi air tawarnya
dapat mencukupi kebutuhan di atas kapal.

23
BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. DISKRIPSI DATA.
Pada kapal MT.SINAR BONTANG yang berlayar dengan rute pelayaran yang jauh,
dimana sangat membutuhkan air tawar dalam jumlah yang cukup besar, air tawar
ini digunakan untuk keperluan sehari-hari dari seluruh awak kapal, keperluan
tersebut antara lain: untuk keperluan mandi, mencuci pakaian, membersihkan kapal
itu sendiri dan berbagai kebutuhan-kebutuhan lainnya yang berhubungan dengan
sanitary.
Tanki-tanki penyimpanan air tawar yang tersedia di kapal tidak mungkin
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air tawar yang relatif besar tersebut.Terjadi
penggunaan air tawar yang tidak teratur oleh crew kapal misalnya membersihkan
kapal ataupun akomodasi yang kadang lupa menutup kran air, sehingga air
mengalir terus menerus dan terbuang percuma.Selain itu juga mencuci pakaian
dengan menggunakan mesin cuci yang terlalu banyak menggunakan air tawar,
harus diupayakan sehemat mungkin. Hal ini harus betul-betul dipahami para crew
dalam penghematan air tawar yang tersedia. Karena perawatan sangat bergantung
pada metode penyampaian informasi oleh karena itu penting diketahui oleh semua
masinis bahwa rencana kerja harus berdasarkan penyelesaian yang mudah, namun
dapat dijangkau secara menyeluruh. Maka dari alternatif yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan air tawar diatas kapal yang cukup besar tersebut
dengan menempatkan suatu pesawat yang dapat memproduksi air tawar melalui
proses penguapan atau pemanasan air laut yang biasa disebut dengan fresh water
generator.
Dalam pengoperasian alat tersebut kadang juga tidak terlepas dari masalah-masalah
yang timbul, disini penulis mengambil masalah yang disebabkan penurunan

24
produksi air tawar sehingga diambil langkah-langkah untuk mengoptimalkan
kinerja fresh water generator
Kekurangan air tawar lebih berbahaya lagi apabila dalam pelayaran jarak antar
pulau yang meskipun hal ini bisa diatasi dengan pengisian air tawar di elabuhan
terdekat, jelas akan meruikan pihak perusahaan dengan tidak efisiensi dan
menimbulkan biaya yang tinggi.
Fakta yang ada dimana penurunan produksi air tawar disebabkan oleh beberapa hal,
antara lain :
1. Adanya korosi dan endapan kadar garam pada pipa ejector system
sehingga menyebabkan penyempitan pipa.
Usia kapal yang lama beroperasi menyebabkan banyak pipa aliran air laut
diameter dalamnya menyempit, juga disebabkan karena sifat air laut yang
menyebabkan korosi sehingga bagian dalam pompa menyempit karena adanya
endapan atau kotoran karat pipa ataupun adanya tiram – tiram.
Bocornya pipa yang disebabkan oleh karat ini dapat mempengaruhi tekanan
vacum dalam ruang Fresh Water Generator. Kevacuman didalam fresh water
generator ini dapat terjadi karena udara yang ada didalam fresh water
generator ini dimampatkan oleh aliran air laut yang mempunyai kecepatan yang
tinggi yang melalui ejektor, kecepatan air laut yang demikian tinggi ini
disebabkan karena adanya perbedaan tekanan tekanan air laut yang mengalir
melalui ejektor. Dan air laut ini masuk melalui ejektor di pompa oleh ejektor
pump dengan tekanan + 3,5 kg/cm2. Kevacuman fresh water generator besarnya
90 %, keadaan ini harus dapat dipertahankan selama fresh water generator
dioperasikan. Kita ketahui bahwa penguapan air didalam fresh water generator
yaitu dengan adanya kevacuman hingga 90 %, dengan temperatur dari jacket
cooling main engine yang cukup yaitu + 85ºC. Baik dan tidaknya vacuum dari
fresh water generator selain disebabkan oleh fungsi kerja ejector pump dan
ejector, dapat juga dipengaruhi oleh kondisi pipa-pipa packing-packing dan
kondisi dari fresh water generator itu sendiri.
Dalam fresh water generator yang diharapkan dapat membuat vacuum hingga
mencapai ± 90 %, atau antara 70 - 76 Cm Hg. Untuk menurunkan titik didih air
laut. Terjadinya kurang atau tidak mencapai kevacuman di dalam ruang fresh
water generator disebabkan diantaranya packing atau seal karet penutup
evaporator bocor / sobek lalu dapat menyebabkan kevakuman ini menjadi
kurang sempurna sehingga tidak dapat mencapai kevacuman yang kita
inginkan. Contoh lain kevacuman tidak tercapai atau kurang itu juga bisa terjadi

25
korosi pada impeller ejector pump karena sebelumnya tidak pernah diperiksa
keadaan dari pompa ejector itu maka dianggap biasa saja dan setelah kapal
berlayar sedangkan spare partnya tidak tersedia diatas kapal. Jika hal ini dapat
di antisipasi sebelumnya, tentunya hal tersebut tidak perlu terjadi, maka
masalah yang mengakibatkan menurunnya produksi air tawar pada pesawat
fresh water generator akan teratasi. Untuk mencegah hal – hal yang diakibatkan
oleh korosi pada pipa brine ejector, maka harus dilakukan pembersihan bagian
dalam pipa ataupun mengganti pipa yang sudah keropos dengan pipa yang baru
agar kevakuman bisa dipertahankan.
2. Terbentuknya endapan garam pada element plat di sisi evaporator dan
kondensor.
Terjadinya endapan garam dalam celah – celah dari plat evaporator dan
condensor akan mengakibatkan penurunan produksi air tawar, karena air yang
dihasilkan sedikit yang disebabkan oleh proses penguapan yang terhambat.
Terbentuknya garam ini dikarenakan oleh beberapa hal, antara lain tidak
berfungsinya “combined air/brine ejector” dikarenakan kondisinya sudah
menurun seperti nozzle dan diffuser harus diperiksa dan diukur sehingga daya
hisapan berkurang dan setiap 8000 jam harus diperiksa. Kesalahan dalam
penggunaan chemical juga akan menyebabkan endapan garam yang banyak
pada plat evaporator. Selain itu, endapan garam kadang menempel pada gasket
yang terbuat dari bahan khusus, sehingga akan menyebabkan gasket tersebut
rusak. Kerusakan gasket pada plat evaporator akan mengakibatkan proses
penguapan yang tidak sempurna, seperti terjadi kebocoran antara sisi air tawar
dan air lautnya, sehingga kualitas air tawar yang dihasilkan tidak akan murni.
Maka untuk mengatasi gangguan ini, gasket yang rusak dikarenakan endapan
garam harus segera diganti agar tidak menghambat proses penguapan.
Fresh Water Generator tidak bekerja secara optimal sehingga terjadi penurunan
produksi air tawar. Produksi air tawar yang normal di kapal MT. SINAR
BONTANG adalah 15 ton perhari, tapi kadang – kadang produksinya menurun.
Hal ini pernah dialami ketika sedang berlayar, produksi air tawar menurun
sampai 5 ton. Dan setelah diadakan pemeriksaan ternyata terjadi endapan hasil
peguapan air laut yang sangat keras di evaporator.
Terbentuknya endapan garam tersebut dapat mengurangi produksi air tawar,
karena air laut yang diuapkan sedikit akibat terhalang oleh garam dimana
penyerapan panasnya kurang. Penurunan produksi air tawar oleh Fresh Water

26
Generator dapat menimbulkan masalah apabila terus menerus menurun dan
tidak dapat mengimbangi pemakaian air tawar sehari – hari diatas kapal yang
rata – rata 25 ton perhari. Hal ini sangat penting karena air tawar dipakai untuk
melayani keperluan pendinginan mesin induk, 3 buah motor bantu, mencuci
tangki muatan dan keperluan sehari – hari crew kapal.
3. Kurang terampilnya sumber daya manusia yang merawat Fresh Water
Generator.
Seperti sudah dikemukakan di atas bahwa fresh water generator sangat penting
sekali untuk membantu persediaan air tawar di atas kapal, oleh sebab itu hasil
produksi air tawar dari fresh water generator harus selalu diperiksa setiap 4 jam
sekali dengan mencatat flow meter yang terdapat pada pesawat tersebut.
Dalam mengoperasikan fresh water generator perlu adanya pemahaman cara
kerja dan pengoperasian dari fresh water generator tersebut. Bila cara kerja dari
fresh water generator tidak paham dan dalam pengoperasiannya ceroboh tidak
mengikuti instruksi buku petunjuk (Instruction Manual Book), akan
mempercepat terjadinya kerusakan pada pesawat tersebut. Sehingga akan
menurunkan hasil produksi air tawar pada fresh water generator. Hal ini tentu
saja tidak diinginkan oleh para masinis sebagai operator.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat menjalankan fresh water generator
adalah :
- Membuka kran-kran isap, tekan dan keluar air laut dari ejector pump.
- Menutup air screw pada fresh water generator.
- Membuka kran tekan pada fresh water pump.
- Membuka kran-kran masuk dan keluar dari multiple drinking water filter.
- Jalankan ejector pump dengan tekanan 4,5kg/cm2.
- Buka kran feed water treatment dan atur agar masuknya treatment sekitar
40-60 PPM.
- Tunggu sampai vacuum gauge menunjukkan di atas 90%, yang
menunjukkan bahwa tekanan diruang condensor dan evaporator telah
mendekati vacuum.
- Membuka kran-kran isap dan tekan dari hot water pump dan jalankan hot
water pump.
- Hidupkan switch auto indicator salinity.
- Hidupkan fresh water pump.
Demikian persiapan-persiapan dan cara menjalankan fresh water generator di
kapal MT. Sinar Bontang, sebaiknya diletakkan setelah kapal bergerak full
speed atau bila jarak kapal dengan lepas pantai sudah cukup jauh kurang lebih
20 mil.

27
Setelah fresh water generator telah memproduksi air tawar di atas kapal yang
sedang melakukan pelayaran, maka hal-hal penting yang harus diperhatikan
adalah :
a. Menjaga kevacuman fresh water generator.
b. Menjaga temperature pemanas dari fresh water generator yaitu kurang lebih
80 derajat celcius.
c. Menjaga salinity agar nilainya dibawah 5 ppm atau dipertahankan dibawah
5 ppm, jadi air tawar yang dihasilkan bagus dan tidak ada kadar garamnya.
d. Memperhatikan dan mencatat selalu produksi air tawar yang dihasilkan
setiap jam jaga atau setiap empat jam sekali.
e. Memperhatikan ketinggian feed water treatment tank, bila kurang agar
ditambah dengan dosis chemical dan air yang tepat.
f. Memperhatikan ketinggian air tawar hasil produksi melalui gelas penduga
yang ada pada penampungan air tawar destilate atau water collector, dijaga
jangan sampai terjadi kekosongan.
Bila sudah mendekati pelabuhan tujuan, sebelum kapal memasuki pelabuhan
dan dekat daerah pelabuhan, maka sebaiknya fresh water generator harus
dimatikan.
Fresh water generator dalam keadaan beroperasi normal memproduksi air tawar
sebanyak 15ton per hari, bila produksi air tawar kurang dari harga tersebut di
atas berarti keadaan fresh water generator tersebut tidak normal. Harus segera
dilihat, dianalisa dan diperbaiki bila ada kerusakan pada fresh water generator
dan sistimnya.
Perlu adanya perhatian secara khusus bagi anak buah kapal bagian mesin
terutama para masinis di dalam pengoperasian fresh water generator. Karena
bila pengoperasian tidak baik dan benar akan menyebabkan penurunan produksi
air tawar pada fresh water generator.
Faktor-faktor yang mengakibatkan fresh water generator tidak bekerja dengan
baik adalah :
a. Adanya masinis junior atau masinis yang baru naik di atas kapal, yang
masih kurang dalam menguasai pengoperasian dan perawatan pada fresh
water generator.
b. Malasnya para masinis untuk membaca instruction manual book yang
tersedia diengine control room.
Hal-hal tersebut di atas tidak bisa dihindari dan sering kita dapati pada setiap
kapal walaupun sebenarnya hal tersebut tidak layak untuk seorang masinis. Ini
semua tergantung sumber daya manusia pada masinis tersebut dan adakah

28
kemauan dari masinis tersebut untuk maju sehingga dia mau mempelajari apa
yang dia tidak bisa sehingga menjadi bisa.
Kurangnya perawatan yang baik dan terencana serta tidak tersedianya suku
cadang di atas kapal dapat menyebabkan kerusakan pada fresh water generator.
Fresh water generator sangat penting dan berguna sekali untuk membantu
tersedianya air tawar di atas kapal penumpang, yang banyak membutuhkan air
tawar untuk pengoperasiannya, baik untuk kebutuhan manusianya maupun
untuk kebutuhan kapalnya (mesin-mesin penggerak dan kebersihan kapal).
Oleh sebab itu perlu adanya perhatian khusus pada perawatan fresh water
generator. Perawatan yang tidak baik dan tidak benar akan mempercepat proses
kerusakan pada fresh water generator.
Hal tersebut sering terjadi di atas kapal, para masinis hanya melihat secara
visual saja. Bila pesawat tersebut belum rusak atau belum ada kelainan maka
pesawat tersebut dirawat sekedarnya saya walaupun jam kerjanya (running
hours) pada instruction manual book sudah terlewati, sampai pesawat tersebut
rusak. Bila sudah rusak baru segera diperbaiki atau diganti.
Demikian pula bila suku cadang fresh water generator di atas kapal tidak
lengkap atau adanya kekurangan salah satu suku cadang pada fresh water
generator dapat mempersulit perawatan sehingga dapat mempercepat kerusakan
pada pesawat tersebut.
Hal ini sering terjadi di Kapal MT. Sinar Bontang, banyak kerusakan yang
timbul pada fresh water generator dimana kerusakan itu datang dengan tiba-tiba
seperti : Pompa ejector, pelat-pelat condensor/evaporator, sensor electric
salinity dan lain-lain.
Karena kerusakan salah satu sebab di atas dapat menyebabkan terhambatnya
produksi air tawar dari fresh water generator sehingga hasil produksi air tawar
menurun, apalagi bila tidak ada suku cadang di atas kapal dapat menyebabkan
kerusakan pada fresh water generator.

B. ANALISIS DATA
Berkurangnya airtawar diatas kapal pada waktu kapal dalam keadaan berlayar dapat
mengganggu kelancaran beroperasinya kapal. Fakta yang pernah kami alami pada
bulan October 2012 pada saat kapal berlayar dari Ambon menuju ke Belawan 4jam
setelah full speed, fresh water generator sudah dapat dioperasikan karena suhu air
pendingin yang keluar dari mesin induk ± 80º C sudah cukup digunakan untuk
memanaskan air laut yang ada didalam evaporator fresh water generator. Air laut
ini dipanaskan hingga menjadi uap oleh air pendingin yang keluar dari mesin induk

29
± 85º C, dengan kevacuman fresh water generator ± 90% dapat mendidihkan air
laut atau membentuk uap air lebih cepat, uap ini akan didinginkan oleh air laut yang
mengalir didalam condensor dari fresh water generator, kemudian uap tersebut
akan menjadi air tawar.
Untuk mempertahankan agar fresh water generator mampu berproduksi air tawar
yang optimal maka perlu dilakukan pengawas dan perawatan terhadap semua
peralatan-peralatan yang ada instalasi fresh water generator, tetapi pada kenyataan
produksi air tawar berkurang , yang pada awalnya setiap jam jaga fresh water
generator dapat memproduksi air ± 3,5 ton. Hal ini tidak dapat terulang lagi pada
jam jaga berikutnya karena fresh water generator hanya memproduksi air tawar ± 2
ton setiap jam jaganya. Berkurangnya produksi air tawar dilihat pada vacuum
cauge menunjukkan penurunan kevacuuman dari fresh water generator.
Ini dikarenakan karena tiba-tiba kevacuman dalam pesawat fresh water generator
turun dari 90% menjadi 65%. Pada kondisi ini demikian pesawat fresh water
generator tidak dapat memproduksi air tawar dengan hasil optimal. Kemudian
dilakukan pemeriksaan oleh masinis satu dengan dibantu oleh masinis jaga dan
oiler. Yang mana diperkirakan terjadinya kebocoran pada instalasi, karena
kebocoran instalasi merupakan salah satu penyebab menurunnya kevacuman pada
pesawat fresh water generator, namun dalam usaha pencarian tidak ditemukan
dimana letak kebocoran tersebut. Keesokan harinya masinis satu selaku yang
bertanggungjawab terhadap fresh water generator meminta kepada chief engineer,
kemudian chief engineer menyarankan kepada masinis satu untuk mengisi instalasi
dari fresh water generator sampai penuh dengan air.
Dan menekan kesegala arah, maka nantinya akan terlihat dimana letak kebocoran
kemudian terlihatlah kebocoran yang berasal dari cover flanges antara evaporator
dan ruang penguapan dari fresh water generator yang disebabkan oleh baut atau
mur pengikat packing karet cover flangs tersebut itu kendur, selanjutnya masinis
satu mengosongkan kembali instalasi tersebut dan mengikat kencang seluruh baut
dan murnya.
Kebocoran pada cover flangs tersebut disebabkan karena kondisi laut dengan
ombak besar sehingga terjadi getaran yang keras, sehingga lambat laun baut-baut
menjadi kendur. Selain itu juga karena kurangnya pengecekan pada saat pekerjaan
perbaikan yang dilakukan pada saat kapal mengalami perbaikan atau Docking.
Bila pesawat fresh water generator kapasitas produksinya terlalu rendah atau
menurun mengakibatkan air tawar yang disupply ke tangki penampungan akan

30
berkurang, dengan adanya hal seperti ini maka tidak akan dapat mengimbangi
pemakaian air tawar yang cukup besar dikapal penumpang setiap harinya.
Untuk merawat packing-packing karet diperlukan pengaturan air pendingin main
engine ini dimaksudkan untuk menambah dan mengurangi temperature panas yang
ada didalam fresh water generator. Panas yang terjadi diharapkan tidak terlalu
tinggi dan tidak terlalu rendah. Apabila terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan
pada kerusakan packing-packing evaporator. Dan bila terlalu rendah dapat
menyebabkan timbulnya scale/kerak garam yang mengendap maupun yang melekat
pada dinding plat daripada evaporator. Jika timbunan garam yang melekat pada
plat-plat evaporator menebal dapat mempengaruhi penyerapan panas yang
digunakan untuk menguapkan air laut yang akan diproduksi tidak maksimal.
Ada beberapa hal yang dapat penyebab dari menurunnya kapasitas produksi air
tawar yang dihasilkan oleh fresh water generator, yaitu :
1. Adanya korosi dan endapan kadar garam pada pipa ejector system
sehingga menyebabkan penyempitan pipa.
Ejector pump adalah pompa yang mensupply air laut untuk memvacumi sisi
dalam fresh water generator yang dibantu dengan alat lain yaitu water ejector
untuk menyempurnakan kembali kerja dari ejector pump, maka jika
impellernya mengalami korosi harus kita ganti dengan yang baru karena
tekanan pompa akan berkurang, jika diganti baru kerja dari pompa ejector akan
kembali normal untuk menghailkan kevacuman yang diinginkan.
Selain hal-hal tersebut diatas, langkah-langkah ini yang perlu diambil untuk
meningkatkan produksi air tawar adalah dengan menyediakan spare parts
sebagai sarana pendukung untuk melakukan pekerjaan perbaikan dan perawatan
yang terencana. Salah satu penyebab rendahnya vacuum atau penghampaan
udara dalam ruang pesawat fresh water generator adalah kurangnya tekanan air
laut yang ditekan oleh ejector pump dan adanya kebocoran pada system fresh
water generator jadi kevacuman tidak dapat tercapai.
Kerusakan yang terjadi pada brine ejector vacum menyebabkan tekanan kerja
pompa ejector menurun sehingga vacuum tidak tercapai yang diakibatkan dari
akibat tekanan kerja pompa ejector turun hanya sebesar 200 kpa dari yang
disyaratkan sebesar 300 kpa, maka tekanan vacuum didalam Fresh Water
Generator ikut turun hingga sebesar 70% dari yang di syaratkan sebesar 90%.
a. Keroposnya impeller pompa ejektornya.
a. Penyempitan lubang pipa aliran pompa ejector.
b. Penyempitan pada pelat-pelat condensor dan evaporator.

31
Kerusakan pada brine ejector pada vacuum evaporator yang menyebabkan
kebocoran yang kecil sangat sukar dilihat, kecuali dengan satu media ke media
yang lain. Kedua gejala terakhir ini pada terakhir ini mengakibatkan penurunan
kapasitas alat penukar panas, yang pertama dengan naiknya tahanan pengalih
panas melalui permukaan penukar panas dan yang kedua dengan tertutupnya
bagian permukaan alat tersebut, kedua keadaan diatas ini dapat dideteksisebagai
penurunan kapasitas penukar. Biasanya, pengalaman akan menjelaskan apakah
itu penyebabnya atau hal-hal yang lain.
Selain itu juga rusaknya/bocornya pipa-pipa dan sarana penunjang lainnya ini
disebabkan karena besarnya pemakaian air tawar diatas kapal yaitu banyak
pipa-pipa karena kondisi dan usia bocor pada bagian sambungan/flens dan
keran-keran terutama pada kamar mandi dibiarkan terbuka atau memang tidak
bisa ditutup karena rusak.
Untuk menghindari pemakaian air tawar yang berlebihan dan tidak berguna
karena adanya pipa bocor atau keran rusak maka dilakukan
pemeriksaan/pengawasan yang dilakukan oleh pihak kapal sehingga jika ada
kerusakan bisa cepat ditanggulangi, demikian juga kepada para crew dihimbau
agar ikut membatasi penggunaan air tawar, hal ini bisa dilakukan dengan
memberikan pengumuman melalui Public Adresser bawah air tawar diatas kapal
terbatas, maka dihimbau kepada para crew ikut menjaga pemakaian air tawar
dengan jalan menutup kembali keran-keran sesudah dipakai.
2. Terbentuknya endapan garam pada element plat di sisi evaporator dan
kondensor.
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa satu permasalahan
yang menyebabkan penurunan produksi air tawar dari Fresh Water Generator
adalah terjadi peningkatan kadar garam pada elemen plat di evaporator yang
diakibatkan terdapatnya endapan yang sangat keras di plate evaporator.
Dimana endapan yang sangat keras di plate evaporator terjadi karena
menurunnya tekanan vacuum sehingga proses penguapan tidak berjalan normal.
Dan juga dalam menjalankan Fresh Water Generator harus dijaga pada suhu 35-
45ºC. Pada suhu tersebut resiko penguapan air laut tidak akan mengendap
secara langsung kecuali batas kepekaannya telah melampaui. Kesulitan yang
timbul dari air laut itu adalah mudah menguap dan mendidih dimana timbul
buih/busa yang mengandung butiran garam dan kotoran.
Dari permasalah tersebut dapat dianalisa bahwa penyebabnya adalah :
a. Suhu didalam ruang evaporator terlalu tinggi.

32
a. Pembersihan secara mekanis dan kimia.
b. Plat-plat penukar panas dari condensor dan evaporator kotor dan lapisan
karet lepas/bocor.
Evaporator dan condenser mengambil peranan yang sangat penting dalam
pengoperasian pesawat Fresh Water Generator untuk menghasilkan air tawar
maka harus selalu dijaga kebersihannya, karena jika kotor yang disebabkan
kadar garam atau endapan lumpur yang terbawa dari pompa ejector hal ini
menyebabkan penyerapan panas akan berkurang dan produksi air tawar tentu
tidak akan tercapai dengan yang diharapkan, begitu juga jika ada lapisan
lapisan karet yang memisahkan sisi air laut dengan air tawar bocor atau
terlepas dari dudukannya hal ini jika lebih parah lagi karena vacum tidak akan
tercapai sehingga pesawat tidak akan bisa menghasilkan air tawar, jika vacum
bisa tercapai air tawar yang dihasilkan akan tercampur dengan air tawar yang
dihasilkan akan tercampur dengan air laut yang menyebabkan sensor kadar
garam akan naik dan solenoid yang terpasang pada sisi tekanan pompa air
tawar ke tangki penampungan akan tetap menutup dan air tawar yang yang
dihasilkan disirkulasi kembali kedalam pesawat Fresh Water Generator karena
air tawar belum / masih mengandung kadar garamyang lebih tinggi dari yang
sudah di setting yaitu : (10 ppm) atau 10 part million.
Jadi operator / masinis jika melakukan perawatan terhadap plat-plat evaporator
dan kondensor harus memperhatikan dengan teliti posisi sealing rubber jangan
sampai ada kotoran yang masih menempel apalagi sealing rubber sampai ada
yang terlepas dari dudukannya. Jika hal ini terjadi maka operator harus
membersihkan dan membetulkan kembali letak dudukan sealing rubber dengan
memberi lem atau mengganti sealing rubber jika rusak atau tidak bisa dipakai
lagi karena kerusakan selalu terlalu parah misalnya putus atau gepeng karena
tergencet plat-plat heat exchanger. Juga yang perlu diperhatikan sewaktu
menyusun kembali pelat-pelat pemindah panas dari evaporator atau kondensor
setelah dibersihkan., jangan sampai terbalik atau salah susunannya karena akan
berakibat fatal yaitu bercampurnya air laut dengan media pemanas yang berasal
dari air tawar pendingin silinder Motor Induk pada sisi Evaporator dan
bercampurnya air laut dengan air tawar yang dihasilkan pada sisi Kondensor.
3. Kurang terampilnya sumber daya manusia yang merawat Fresh Water
Generator.

33
Dalam mengoperasikan fresh water generator perlu adanya pemahaman cara
kerja dan pengoperasian fresh water generator dari para masinis. Bila cara kerja
dari fresh water generator tidak paham dan dalam pengoperasiannya ceroboh
tidak mengikuti instruksi buku petunjuk, maka akan mempercepat terjadinya
kerusakan pada pesawat tersebut.
Memahami cara kerja dan pengoperasian dari fresh water generator sangat
penting sekali untuk seorang masinis sebagai operator dari pesawat tersebut.
Karena dengan mengetahui cara kerja dan pengoperasian dari fresh water
generator, para masinis dapat sesegera mungkin mengetahui bila terjadi
kelainan pada fresh water generator dan juga akan mempermudah pekerjaan
untk perawatan, sehingga dapat mengurangi kerusakan yang lebih parah dan
pesawat tersebut.
Dalam usaha membantu pemenuhan kebutuhan air tawar diatas kapal, Fresh
Water Generator sebagai alat yang mampu memproduksi air tawar dalam
jumlah yang cukup tanpa terpengaruh oleh terbatasnya waktu sandar, hal ini
berarti masalah kekurangan air tawar yang diakibatkan/disebabkan oleh
terbatasnya waktu sandar di pelabuhan atau karena tidak tersedianya fasilitas
pengisian air tawar di pelabuhan-pelabuhan tertentu dapat diatasi.
Namun demikian dalam pengoperasian Fresh Water Generator setiap operator
dituntut untuk mengetahui cara pengoperasian yang benar, agar bisa
mendapatkan jumlah air tawar yang maksimal. Kurangnya pemahaman cara
kerja dan pengoperasian dari pesawat Fresh Water Generator akan
mengakibatkan turunnya hasil produksi dari pesawat tersebut.
Sebagai contoh : seorang masinis saat menjalankan Fresh Water Generator
karena tidak mengerti bagaimana cara mengoperasikannya, ternyata salah satu
kran air yang seharusnya terbuka ternyata justru ditutup, maka tentunya dapat
mengakibatkan rusaknya pompa, mechanical seal rusak.
Kejadian semacam itu sepertinya merupakan hal yang kecil atau sepele saja
yaitu salah menutup kran, tetapi akibatnya dapat mengganggu kelancaran
pengoperasian dari Fresh Water Generator.
Kejadian kedua yaitu saat menjalankan Fresh Water Generator, baut pencerat
udara tidak tertutup, ini berakibat Fresh Water Generator tidak dapat vacuum
walaupun ejector pump sudah lama dijalankan.
Sebagai seorang masinis kejadian seperti itu adalah hal yang memalukan,
bagaimana mungkin seorang masinis/tidak mengetahui kran kran mana yang
harus terbuka, atau tertutup. Keadaan semacam itu sebenarnya tidak perlu

34
terjadi andaikan masinis mengetahui dengan benar bagaimana cara kerja dan
pengoperasian dari Fresh Water Generator atau membaca buku petunjuk
terlebih dahulu baru langsung bekerja.
Secara umum prinsip kerja dari Fresh Water Generator sangat sederhana, yaitu
suatu proses pembuat air tawar dengan cara menguapkan air laut dengan
dipanaskan dalam suatu ruangan yang telah di vacuum kan (hampa udara)
terlebih dahulu, dengan vacuum nya ruangan tadi maka proses untuk
menguapkan air laut (mendidihkan air laut) tidak lagi dengan temperatur 100º
C. media pemanas yang dipergunakan adalah dengan menggunakan air
pendingin silinder dari Motor Induk. Setelah itu air laut menjadi uap kemudian
dialirkan lagi ke kondensor dan didinginkan dengan media air laut , sehingga
berubah menjadi air tawar.
Setelah mengetahui prinsip kerja dari Fresh Water Generator tentunya sebagai
seorang masinis akan lebih mudah untuk bekerja, karena sudah mengerti
tentunya langkah-langkah kerja sudah benar, misalnya pertama kali kondisi
vacuum (± 90%) dan seterusnya.
Selain itu perawatan yang tetap dan berencana untuk perbaikan Fresh Water
Generator perlu diadakan penyusunan sedemikian rupa, agar mudah dipahami
dan dilaksanakan oleh para anak buah kapal bagian mesin, khususnya masinis
yang bertanggungjawab diatas kapal. Penyusunan perencanaan kerja
berdasarkan instruction manual book dari pabrik pembuat mesin. Sehingga
penyediaan masing-masing komponen sudah ada jadwal ketentuannya.
Anak buah kapal bagian mesin, khususnya masinis yang bertanggungjawab
perawatan dan perbaikan Fresh Water Generator, yang tidak memiliki rencana
perawatan yang berkala, sehingga kerusakan yang mungkin terjadi lebih awal
akan dapat dihindarkan sehingga Fresh Water Generator dapat berproduksi
dengan normal untuk dapat memenuhi segala kebutuhan diatas kapal.
C. PEMECAHAN MASALAH
1. Kerusakan pipa Ejector pada vacum di Fresh Water Generator
dapat diperbaiki.
Ejector pump adalah pompa yang mensupply air laut untuk memvacumi sisi
dalam fresh water generator yang dibantu dengan alat lain yaitu water ejector
untuk menyempurnakan kembali kerja dari ejector pump, maka jika impellernya
mengalami korosi harus kita ganti dengan yang baru karena tekanan pompa akan
berkurang, jika diganti baru kerja dari pompa ejector akan kembali normal untuk
menghailkan kevacuman yang diinginkan.

35
Selain hal-hal tersebut diatas, langkah-langkah ini yang perlu diambil untuk
meningkatkan produksi air tawar adalah dengan menyediakan spare parts
sebagai sarana pendukung untuk melakukan pekerjaan perbaikan dan perawatan
yang terencana. Salah satu penyebab rendahnya vacum atau penghampaan udara
dalam ruang pesawat fresh water generator adalah kurangnya tekanan air laut
yang ditekan oleh ejector pump dan adanya kebocoran pada system fresh water
generator jadi kevacuman tidak dapat tercapai.
Pompa ini digunakan untuk menghisap air laut yang kemudian dialirkan ke pipa
ejector fresh water generator. Oleh Ejector air laut yang mengalir dimanfaatkan
untuk membuat vacuum ruangan didalam fresh water generator yang diharapkan
dapat membuat vacuum hingga ± 90% atau antara 70-76 Cm Hg.
Salah satu peralatan
Terjadi gangguan yang timbul pada ejector pump seperti adanya penurunan
tekanan dapat diakibatkan oleh kurang baiknya fungsi dari saringan atau
saringan isap air laut dari ejector pump kotor.
Saringan yang digunakandisini terbuat dari bahan tembaga yang mempunyai
lubang-lubang kecil dengan penutupan saringan dan rumah saringan terbuat dari
cash iron (besi cor) dan penutup saringan dilengkapi baut pengikat dan “O” ring
yang terbuat dari rubber (karet) untuk menghindari kebocoran pada saringan
tersebut.
Penumpukan kotoran dan korosi pada impeller pompa ejector lama kelamaan
menjadi tebal dan menumpuk menjadi tebal, lalu dapat menyebabkan tekanan
pompa dapat berkurang mengakibatkan kevakuman ini menjadi kurang
sempurna sehingga tidak dapat mencapai kevakuman yang kita inginkan.
Suatu sistem perencanaan perawatan yang modern meliputi beberapa unsur
seperti perencanaan pengoperasian, system pengendalian, informasi dan
instruksi.
Dengan kesungguhan kerja untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, terutama
mencari penyebab kerusakan pada Brine Ejector vacum di fresh water generator
adalah :
a. Pengecekan pompa ejector
Pengecekan pompa ejector dengan cara dioverhoul yaitu membuka suction
cover, impeller nut, serta memeriksa bearing dan lainnya. Dengan cara
demikian dapat diketahui apa yang terjadi penyebab tekanan air tidak
normal. Keroposnya impeller pompa ejector yang terjadi akibat benturan
atau gesekan air laut yang terus menerus berlangsung. Pengaruh dari
benturan yang terjadi dan sifat dari air laut yang menyebabkan korosi yang

36
dimulai dari munculnya bintik-bintik hitam yang akhirnya membesar
kemudian berlubang. Oleh karena itu, impeller yang keropos harus segera
diganti pada saat dilakukan overhaul.
b. Membersihkan saringan air laut
Saringan dari pompa ejector perlu selalu dibersihkan, karena kotoran yang
ada akan menghambat aliran air laut yang dihisap oleh pompa ejector.
Dengan terhambatnya saringan oleh kotoran air laut akan menyebabkan
tekanan pompa menurun. Oleh karena itu saringan air laut harus selalu
dibersihkan apalagi pada waktu kapal habis melintasi di perairan yang
dangkal ataupun yang kotor air lautnya.
c. Pembersihan dan penggantian pipa
Pemeriksaan pada pipa-pipa yang dialiri air laut sampai keluar lambung
kapal sering terjadi penyumbatan oleh kotoran/karat sehingga terjadi
penyempitan lubang aliran air yang menyebabkan vacuum turun. Pada kapal
yang usianya sangat tua, biasanya bagian dalam dari pipa – pipa air laut
mengalami penyempitan oleh endapan kadar garam sehingga kapasitas air
yang mengalir sangat sedikit. Hal ini dapat menyebabkan tekanan pompa
menurun. Untuk itu, jika ada waktu lama, pipa tersebut dilepas dan
dibersihkan bagian dalamnya. Untuk hasil yang lebih bagus, sebaiknya pipa
tersebut diganti dengan yang baru jika terdapat spare di kapal. Tentu saja hal
ini akan merugikanperusahaan dari segi biaya. Namun untuk hasil yang
maksimal memang penggantian pipa yang keropos sangat perlu
dilaksanakan.
d. Pengecekan brine ejector
Pembersihan dari air ejector dan brain ejector sangat perlu diperhatikan,
karena kerja kedua ejector tersebut sangat tergantung dari saringan yang
baik dan bersih sehingga apabila rusak kotor atau ikut terbawa dan
menyumbat kedua ejector tersebut yang mengakibatkan air laut terhambat
dan tidak dapat membuat vacuum dengan baik. Nozzle dan diffuser harus
selalu diukur seuai dengan jam kerjanya, yaitu 8000 jam atau sesuai dengan
instruction manual book.
2. Peningkatan kadar garam pada element plat evaporator dapat
diatasi.
Setelah dianalisa penyebab dari masalah-masalah yang timbul dari peningkat
kadar garam di element plat evaporator pada Fresh Water Generator, maka
ditemukan alternatif-alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

37
a. Perawatan dapat dilakukan terhadap pelat evaporator dan condenser untuk
mengurangi pembentukan endapan.
b. Pembersihan secara mekanis dan kimia.
c. Pemakaian chemical yang teratur dan terukur, sesuai kondisi perairan di
indonesia yang mempunyai tinggkat kadar yang tinggi.
Pembersihan endapan yang sangat keras dan melekat di plate evaporator dapat
dilakukan secara mekanis, yaitu dengan menggunakan sikat kawat kuningan
maupun pembersih dengan menggunakan bahan kimia/chemical. Adapun
bahan-bahan chemical yang digunakan dalam perawatan/pembersihan terhadap
Fresh Water Generator antara lain :
a. Nalfleet Maxi Vap Plus
Bahan chemical ini berguna mencegah terbentuknya kerak pada evaporator,
condenser yang bertekanan tinggi atau rendah dan menambah efficiensi
peralatan Fresh Water Generator. Penggunaan bahan chemical ini dilakukan
pada saat Fresh Water Generator dioperasikan.
b. Nalfleet disc & filter cleaner
Bahan chemical ini berfungsi untuk menghilangkan dan membersihkan
kerak dan mencegah korosi didalam Fresh Water Generator, dan
penggunaan bahan chemical ini dilakukan pada saat Fresh Water Generator
tidak dioperasikan atau pada saat membersihkan plat evaporator.

Selain itu perawatan menurut instruction manual yang harus dilaksanakan pada
Fresh Water Generator diantaranya :
a. Evaporator
Pembersihan pelat-pelat evaporator, setiap 8000 jam dengan chemical disc
and filter clean. Tetapi kadangkala, jika produksi air tawar sudah menurun
dan dicurigai plat evaporator sudah kotor, tanpa menunggu 8000 jam sudah
dilakukan overhaul. Hal ini untuk mencegah terjadinya banyak kerak dan
endapan garam di plat evaporator.
b. Condenser
Kondensor atau Heat Exchanger berfungsi untuk mengubah uap air dari air
laut menjadi air tawar. Perawaatan yang perlu dilakukan adalah
membersihkan plat-plat dari kondensornya dan check posisi packing apakah
ada yang rusak atau perlu diganti. Setelah itu pasang kembali sesuai dengan
ukuran sebelumnya. Pembersihan pelat – pelat condenser, dilakukan
bersamaan dengan pembersihan plat – plat evaporator.
c. Pemeliharaan terhadap Distillate Pump.

38
Distillate pump adalah pompa yang digunakan untuk menghisap air tawar
yang dihasilkan dari pesavtat fresh water generator dan ditekan masuk ke
dalam pompa tangki air. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pompa
distillate yaitu memeriksa impeller dan mechanical seal. Bila kondisinya tidak
memungkinkan lagi untuk dipergunakan sebaiknya diganti.
d. Pemeriksaan terhadap Salinity Meter.
Untuk perawatannya hanya dibersihkan bagian sensornya atau flame eyenya.
Di atas kapal kami alat untuk mengecek kadar garam dengan menggunakan
salinometer jenis display digital yang dilengkapi dengan alarm.
Bila air tawar yang diproduksi fresh water generator masih mengandung
garam, maka salinometer akan menunjukkan jumlah PPM kadar garam yang
disertai bunyi alarm serta terus-menerus. Di kapal salinometer telah diatur
settingnya sebesar 10 ppm. Sehingga bila kadar garam dibawah 10 ppm,
lampu dan alarm akan menyala. Sehingga proses tersebut akan kembali lagi
ke ruang evaporator sampai hasil atau kadar garam sesuai dengan
penunjukkan dari salinitometer tersebut.

e. Pemeriksaan terhadap Solenoid Valve.


Solenoid valve terdiri dari kumparan kawat dan katup yang mana bila dilalui
arus pada solenoid valve maka kumparan kawat akan menjadi medan magnit
yang cukup untuk mengangkat katup atau valve membuka. Solenoid valve ini
akan membuka bila air tawar yang diproduksi mengandung kadar garam yang
cukup tinggi, sehingga air akan dialirkan kembali ke ruang evaporator agar
supaya air yang mengandung kadar garam yang cukup tinggi ini tidak
mengalir ke fresh water tank.

Sesuai prosedur, bila terjadi kerusakan maka harus dikaji penyebabnya,


perbaikan apa yang harus dilakukan tindakan lanjut dan apa yang dibutuhkan
agar kerusakan itu tidak terulang lagi. Oleh sebab itu perlu diadakan
pemeriksaan ulang dari kerusakan yang terjadi didasarkan pada hal – hal sebagai
berikut :
a. Merancang kembali komponen yang gagal.
b. Mengganti dengan komponen baru yang telah ditingkatkan.
c. Meningkatkan prosedur perawatan pencegahan antara lain melakukan cara
perawatan baik yang dan cara pengoprasian yang benar.
d. Meningkatkan prosedur pengoperasian dengan cara memberikan latihan
kepada operator tentang bagaimana pelaksanaan pengoperasian peswaat Fresh
Water Generator yang baik.

39
3. Para masinis sebagai operator dalam pengoperasian fresh water
generator harus memahami cara kerja dan pengoperasian dari fresh water
generator untuk mencegah kerusakan
Fresh water generator sangat berpengaruh sekali dalam membantu tersedianya
air tawar di atas kapal, untuk itu para masinis sebagai operator dalam
mengoperasikan fresh water generator harus paham cara kerja dan
pengoperasian dari pesawat tersebut. Kurangnya pemahaman cara kerja dan
pengoperasian dari fresh water generator dapat menyebabkan kerusakan pada
fresh water generator, yang berakibat dapat mengurangi hasil produksi air tawar
pada pesawat tersebut. Sebagai salah satu contoh : Seorang masinis pada saat
menjalankan fresh water generator karena tidak mengerti cara
mengoperasikannya, bila salah satu kran air tawar yang harusnya terbuka tetapi
ternyata ditutup maka akan vital akibatnya dan dapat menyebabkan rusaknya
pompa air tawar, entah itu mecanical seal, impeller atau pipanya. Bila terjadi
kerusakan pada fresh water generator maka akan mengakibatkan berkurangnya
hasil produksi air tawar, hal-hal tersebut di atas tentu tidak diinginkan.
Kurangnya pemahaman cara kerja dan pengoperasian dari fresh water generator
adalah tergantung dari sumber daya manusia dan kemauan dari para masinis
untuk memahaminya. Jadi sumber daya manusia dan kemauan kepada para
masinis harus ditingkatkan, untuk itu masinis-masinis senior seperti KKM atau
Masinis I harus berperan aktif dalam meningkatkan sumber daya manusia
kepada para masinis junior, dengan cara memberikan bimbingan atau
pengarahan baik secara lisan maupun tulisan.
Ini dapat dilaksanakan pada saat selesai kerja atau pada saat tidak ada pekerjaan
yang sangat penting. Para masinis dan ABK mesin dapat dikumpulkan di engine
control room oleh KKM atau Masinis I untuk diberikan bimbingan atau
pengarahan secara lisan. Sekalian memberikan dorongan kepada masinis-
masinis junior agar mereka mau untuk membaca instruction manual book agar
lebih memperjelas bimbingan yang telah diberikan, karena dalam buku instruksi
manual tersebut dijelaskan bagaimana cara mengoperasikan, merawat dan
overhoul serta menjelaskan nama-nama suku cadang per bagian.
Agar tidak salah prosedur dalam pengoperasian maka Masinis I memberikan
bimbingan cara mengoperasikan fresh water generator secara benar dipesawat
tersebut, serta menulis instruksi-instruksi cara mengoperasikan fresh water
generator sesuai instruction manual book dan ditempelkan disamping fresh

40
water generator. Sehingga para Masinis dapat mengoperasikan fresh water
generator secara baik dan benar. Bila para Masinis dapat mengerti dan
memahami cara kerja dan pengoperasian dari fresh water generator, maka
kerusakan akibat kesalahan dalam pengoperasian dapat dikurangi sehingga hasil
produksi air tawar dapat membantu kebutuhan air tawar di atas kapal.
Untuk menjaga agar fresh water generator dapat beroperasi dengan baik dan
lancar maka fresh water generator harus dirawat dengan baik dan terencana.
Yang dimaksud dengan perawatan terencana adalah perawatan yang disusun
sesuai dengan jam kerja (running hours) dari pesawat tersebut seperti yang
tercantum di dalam instruction manual book.
Fresh water generator dan bagian-bagiannya mempunyai batas umur
pengoperasian/batas jam kerja. Batas umur pengoperasian/batas jam kerja dari
fresh water generator dan bagian-bagiannya tercantum di dalam instruction
manual book. Di dalam instruction manual book dijelaskan dengan rinci dan
jelas apa yang harus dikerjakan bila fresh water generator dan bagian-bagiannya
telah masuk batas jam kerjanya, apakah harus diperiksa, dibersihkan atau diganti
baru. Hal ini adalah untuk mencegah kerusakan yang lebih serius pada pesawat
tersebut.
Selain itu juga kurang pahamnya masinis memahami prosedur menjalankan
fresh water generator secara benar. Serta tidak menguasai pipe line dari alat atau
pesawat tersebut.
Berikut ini adalah cara pengoperasian pesawat fresh water generator sesuai
manual book yaitu :
a. Buka kran isap dan kran tekan dari pompa ejector.
b. Buka kran air laut yang keluar kapal (over board valve) untuk pompa ejector.
c. Jalankan pompa ejector hingga kevacuman pada fresh water generator
mencapai kurang lebih 90% pada tekanan 3,5 kg/cm2.
d. Bila kevacuman dari fresh water generator sudah mencapai kurang lebih 90%
maka buka kran keluar dan kran masuk untuk fresh water jacket cooling main
engine secara perlahan-lahan jangan sampai tekanan dari main engine turun
atau jatuh.
e. Mengatur temperatur dengan menutup kran perlahan-lahan dari by pass fresh
water jacket cooling dari main engine yang menuju ke fresh water cooler
sehingga temperatur untuk pemanasan air laut di evaporator temperaturnya
naik dan dijaga agar temperatur stabil antara 80°C ~ 85°C sehingga terjadi
penguapan.

41
f. Buka penutup tangki chemical treatment, pastikan tangki dalam keadaan
penuh, sesuai dosis water treatment yang dianjurkan jika kurang ditambah.
g. Switch on salinity alarm untuk mengukur kadar garam dari distillate tersebut.
h. Bila air sudah pada sight glass maka distillate pump dapat dijalankan, yang
sebelumnya terlebih dahulu membuka kran tekan yang ke tangki
penyimpanan air tawar, kemudian mencatat flowmeter sebagai awal start.

Adapun cara menghentikan pengoperasian pesawat fresh water generator adalah:


a. Matikan salinity alarm indicator.
b. Matikan distillate pump kemudian catat flowmeter sebagai akhir.
c. Tutup katup outlet dari Heat Exchanger, setelah membuka katup by pass yang
menuju ke fresh water jacket cooling mesin induk.
d. Matikan ejector pump.
e. Tutup katup air laut pengisian.
f. Tutup katup over board dan inlet valve dari ejector pump.

Menghentikan pengoperasian pesawat fresh water generator harus 1 jam


sebelum kapal masuk pelabuhan, sebab tempat-tempat tersebut banyak terinfeksi
oleh kuman-kuman atau kotoran yang dapat mencemari produksi air tawar yang
dihasilkan pesawat fresh water generator. Sebelum pesawat fresh water
generator dimatikan, katup by pass untuk aliran fresh water jacket cooling ke
mesin induk harus dibuka terlebih dahulu.
Perawatan yang baik dan terencana harus didukung oleh penyediaan suku
cadang/spare parts di atas kapal. Bila suku cadang/spare parts tidak ada atau
kurang mencukupi di atas kapal, para masinis tidak bisa merencanakan
perawatan sesuai dengan batas jam kerja seperti yang tercantum pada instruction
manual book. Persediaan suku cadang/spare parts di atas kapal harus selalu
diperhatikan persediaannya, karena tanpa didukung oleh suku cadang/spare parts
di atas kapal maka perawatan yang baik dan terencana tidak bisa dilaksanakan.
Kurang baiknya Inventory List yang dibuat sehingga jika ada masalah atau
trouble yang membutuhkan penanganan segera, sering spare parts tidak tersedia
ataupun spare parts yang dibutuhkan belum datang atau terima diatas kapal,
sehingga hal ini dapat mengganggu kelancaran pengoperasian kapal. Tetapi jika
Inventory List dibuat sesuai pemakaian ataupun penerimaan barang hal tersebut
bisa dihindari.

42

Anda mungkin juga menyukai