Anda di halaman 1dari 25

MINGGU 11 DAN 12

POWER STATION DAN POWER PLANT


SYARAT-SYARAT
URAIAN Satuan Air
Air Ketel
Umpan
 pH - 7,5 – 9,5 10,3-
 Alkalinitas PI ppm - 11,5
 Alkalinitas PR ppm - Max.
 Alkalinitas ppm 20 300
Total ppm Max. 10 Max.
 Kesodaan - - 300
Total ppm Max. 100 Max.
 DM Valus ppm Max. 120 700
 TDS -
 Silika (SiO2) 12 – 16
Max.
2500
-
KETEL UAP (STEAM BOILER)
Untuk kebutuhan uap pengolahan TBS dan pembangkit tenaga
listrik, dibutuhkan ketel uap sebagai sumber energi. Ketel uap yg
dipergunakan adalah jenis ketel pipa air (Water Tube Boiler).
Ketahanan ketel uap tergantung pada mutu air umpan dan mutu
air ketel.
Agar tidak terjadi pengapuran (Scalling) dan korosi air umpan
dan air ketel harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Pada garis besarnya Ketel Uap terdiri dari :

 Ruang pembakar
 Drum atas
 Pipa uap pemanas lanjut (Superheater)
 Drum Bawah
 Pipa-pipa air (Header)
 Pembuangan abu (Ash Hopper)
 Pembuangan gas bekas
 Alat-alat pengaman
 dll
RUANG PEMBAKAR (DAPUR)
Ruang bakar terbagi 2 (dua) bagian, yaitu :
 Ruang pertama berfungsi sebagai ruang pembakaran, se-bagai
pemanas yg dihasilkan diterima langsung oleh pipa-pipa air yg
berada di dlm ruangan dapur tsb (pipa-pipa air) dari drum ke
header samping kanan/kiri
 Ruang kedua merupakan ruang gas panas yg diterima dari
hasil pembakaran dlm ruang pertama. Dlm ruang ke dua ini
sebagian besar panas dari gas diterima oleh pipa-pipa air drum
atas ke drum bawah. Dlm ruang pembakaran pertama udara
pembakaran ditiupkan oleh blower Forced Draft Fan (FDF)
melalui lubang-lubang kecil sekeliling dinding ruang
pembakaran dan melalui kisi-kisi bagian bawah dapur (Fire
Grates)
 Jumlah udara yg diperlukan diatur melalui klep (Air Draft
Controller) yg dikendalikan dari panel saklar ketel. Sedangkan
dlm ruang kedua , gas panas dihisap Blower (Induced Draft
Fan) sehingga terjadi aliran panas dari ruangan pertama ke
Di dlm ruang kedua dipasang sekat-sekat sedemikian
rupa yg dapat memperpanjang permukaan yg dilalui
gas panas, supaya gas panas tersebut dapat
memanasi seluruh pipa air, sebagian permukaan luar
drum atas dan seluruh bagian luar drum bawah.
DRUM ATAS
Drum atas berfungsi sebagai tempat pem-bentukan
uap yang dilengkapi dengan sekat-sekat penahan
butir-butir air untuk mem-perkecil kemungkinan air
terbawa uap
DRUM BAWAH
Drum bawah berfungsi sebagai tempat pemanasan air ketel
yang di dalamnya di pasang plat-plat pengumpul endapan
lumpur untuk memudahkan pembuangan keluar (Blow Down)
PIPA UAP PEMANAS LANJUT
Uap asal penguapan di dalam drum atas belum dapat dipergunakan
untuk Turbin Uap, oleh karenanya harus dilakukan pemanasan uap
lanjut melalui pipa uap pema-nas lanjut (Superheater Pipe), hingga
uap benar-benar kering dengan temperatur 260 – 280 [oC]
Pipa-pipa pemanas uap lanjut dipasang di dlm ruang pembakaran
kedua, hal ini mengakibatkan uap basah yang dialirkan melalui pipa
tersebut akan mengalami panas lebih lanjut.
PIPA AIR (HEADER)
Pipa-pipa air berfungsi sebagai tempat pemanasan air ketel yg
dibuat sebanyak mungkin hingga penyerapan panas lebih merata
dengan efisiensi tinggi, pipa-pipa ini terbagi dalam :
 Pipa air yg menghubungkan drum atas dgn header muka atau
belakang
 Pipa air yg menghubungkan drum dengan header samping
kanan atau samping kiri
PEMBUANGAN ABU (Ash Hopper)
Abu yg terbawa gas panas dari ruang pembakaran pertama
terbuang/jatuh di dlm pembuangan abu yg berbentuk kerucut
PEMBUANGAN GAS BEKAS
Gas bekas setelah ruang pembakaran kedua dihisap oleh blower
isap (Induce Draft Fan) melalui saringan abu (Dast Colector)
kemudian dibuang ke udara bebas melalui cerobong asap
(Chimney)
Pengaturan tekanan di dlm dapur dilakukan pada corong keluar
blower (Exhaust) dengan katup yg diatur secara otomatis oleh
alat hidrolis (Furnace Draft Control)

ALAT PENGAMAN
Mengingat bahwa tekanan kerja dan temperatur ketel yg tinggi,
maka ketel harus dilengkapi dengan alat-alat pengaman sebagai
berikut :
 Katup Pengaman (Safety Valve)
Alat ini bekerja membuang uap apabila tekanan melebihi dari
tekanan yg telah ditentukan sesuai dengan penyetelan katup alat ini.
Umumnya pada katup pengaman tekanan uap basah (Saturated
Steam) diatur pada tekanan 21 [kg/cm2], sedang pada katup
pengaman uap kering tekanannya 20,5 [kg/cm2]
Penyetelan hanya dilakukan bersama dengan petugas IPNKK
setelah adanya pemeriksaan berkala.
 Gelas Penduga (Sight Glass)

Gelas penduga adalah alat untuk melihat tinggi air di dlm drum atas,
untuk memudahkan pengontrolan air dalam ketel selama operasi.
Agar tidak terjadi penyumbatan-penyumbatan pada kran-kran uap
dan air pada alat ini, maka perlu diadakan penyepuan air dan uap
secara periodik pada semua kran minimal setiap 3 (tiga) [jam]
Gelas penduga ini dilengkapi dengan alat pengontrolan air otomatis
yg akan berbunyi Bellnya dan lampu merah akan menyala pada
waktu kekurangan air. Pada waktu kelebihan air juga akan berbunyi
dan lampu hijau yg akan menyala.
 Kran Spei air (Blow Down Valve)
Kran spei air ini dipasang 2 (dua) tingkat, satu buah kran buka
cepat (Quick Action Valve) dan satu buah lagi kran ulir. Bahan
dari kedua kran ini dibuat dari bahan yg tahan tekanan dan
temperatur tinggi
 Pengukur Tekanan (Manometer)
Manometer adalah alat pengukur tekanan uap di dlm ketel yg
dipasang satu buah untuk tekanan uap panas lanjut dan satu
untuk tekanan uap basah.
Untuk menguji kebenaran penunjukan alat ini, pada setiap
manometer dipasang kran cabang tiga yg digunakan untuk
memasang manometer penara (Manometer Tera)
 Kran Uap Induk

Kran uap induk berfungsi sebagai alat untuk membuka dan


menutup aliran uap ketel yg terpasang pada pipa uap induk.
Alat ini dibuat dari alat tahan panas dan tekanan tinggi
 Kran Pemasukan Air
Kran pemasukan air 2 (dua) buah yaitu satu kran ulir dan
lainnya kran satu arah (Non Return Valve). Kedua alat ini
terbuat dari bahan yg tahan panas dan tekanan tinggi

 Lain-lain
Perlengkapan lain yg diperlukan untuk ketel
uap adalah :
 Alat penghembus debu pada pipa air ketel (Mechanical
Soot Blower)
 Pemasukan air ketel otomatis (Automatic Feed Regulator)
 Panel-panel listrik komplit dengan alat-alat ukur
 Meter pencatat tekanan dan temperatur (manometer &
Temperatur Recorder)
 Kran-kran buangan udara, air kondensat, Header
Hal-hal yg perlu diperhatikan pd saat operasi :
 Untuk memperoleh pembakaran yg baik, pemasukan bahan
bakar harus diatur dengan merata.
 Bahan bakar harus cukup kering dan perbandingan bahan
bakar cangkang dan ampas diatur 1 : 3
 Tinggi air dlm ketel uap diatur agar berada pada perte-ngahan
gelas penduga dan diusahakan tetap stabil
 Hindarkan udara dingin masuk dlm ruang pembakaran
melalui pintu depan
 Pintu-pintu dapur ketel tertutup
 Panas air umpan dijaga agar minimal 80 [oC]
 Pemakaian bahan kimia dlm ketel (Internal Water Treatment)
secara terus menerus selama ketel beroperasi dilakukan
dengan dosis yg telah ditentukan
 Lalukan peniupan abu setiap 3 [jam] sekali
Lakukan spei air ketel (Blow Down) sesuai dengan analisa TDS air
ketel dengan ketentuan sebagai berikut :
 TDS 2500 ppm, spei setiap 3 [jam]
 TDS 2000 ppm, spei setiap 4 [jam]
 TDS 1500 ppm, spei setiap 6 [jam]
 TDS 1000 ppm, spei setiap 8 [jam]
 Jika pada pengoperasian ketel dijumpai uap basah karena
kelebihan air, maka :
 Kran-kran air kondensat pada pipa uap dibuka
 Kurangi air dalam ketel dengan cara spei
 Uap basah karena membusa (Foaming), Maka :
 Buka kran air kondensat pada pipa induk
 Tutup kran uap ke Turbin
 Adakan spei air (Blow Down) tetapi sebanding dgn
penambahan air dalam ketel
Jika air yg membusa ini berkelanjutan dlm waktu lama, maka ketel
harus dihentikan, diadakan penggantian air dan dicari penyebab
pembusaannya, atau besar kemungkinan air bercampur minyak.
 Dalam hal ketel kekurangan air, sedangkan pompa air ketel
tidak dapat beroperasi, lakukan tindakan pengaman-an
sebagai berikut :

 Tarik api (bahan bakar yang ada di ruang bakar)


 Tutup kran induk
 Hentikan Induced Draft Fan dan Forced Draft Fan
 Tutup semua pintu setelah selesai tarik api agar udara
dingin tidak masuk ke dalam dapur
 Periksa penyebab pompa tidak beroperasi dengan baik

Jangan memakai air untuk mematikan api dlm dapur.


Pembersihan dan pemeriksaan rutin pada bagian luar dan dalam
ketel dilakukan setiap minggu, dan pemerik-saan berkala oleh
PNKK, 2 tahun sekali.
6.2. Turbin Uap
Turbin merupakan alat penggerak mula untuk mengkonversi energi
potensial uap menjadi energi kinetik yang selanjutnya akan
digunakan untuk membangkitkan energi listrik melalui generator.

Menurut jumlah tekanan:


Turbin satu tingkat
Turbin nekatingkat
Menurut arah aliran uap:
Turbin aksial
Turbin radial
Menurut prinsip aksi uap
Turbin impuls
Desain turbin impuls, uap dialirkan melalui nozzle diarahkan ke
sudu-sudu bergerak, dimana sudu akan memutar poros dan energi
yang dikandung uap akan turun. Turbin di PKS umumnya
menggunakan rotor tunggal, 2 tingkat dan jenis sudu impuls.

Turbin reaksi
Desain turbin reaksi setiap sudunya berfungsi sebagai nosel. Sudu
bergerak di desain sedemikian rupa sehingga pada saat uap mengalir
akan mengalami penurunan kecepatan uap saat menggerakkan
rotor, sehingga rotor berputar dengan kecepatan tinggi. Turbin jenis
ini jarang dijumpai di PKS.
Turbin uap merupakan energi utama
pada PKS, putaran turbin uap digunakan
untuk memutar genset sebagai
pembangkit listrik. Rangkaian
pembangkit listrik tenaga uap ini terdiri
dari :
1 (satu) unit turbin uap
1 (satu) unit roda gigi (gear box)
1 (satu) unit generator (alternator 3-
Gambar Turbin Uap phase)
Sumber uap dari ketel bahasan
terdahulu
Back Pressure Vessel (BPV)
Bejana uap bertekanan ini digunakan untuk pengumpulan
uap bekas dari turbin dan membaginya kepada peralatan yang
memerlukan uap. Alat ini dilengkapi dengan katup pengaman
tekanan uap (safety valve) dan keran uap pembagi. Pada
beberapa PKS alat ini dilengkapi dengan pompa yang dapat
mengenjeksikan air ke dalam bejana untuk memperbesar
produksi uap. Tinggi air dapat diketahui dari gelas penduga
(sight glass) yang terpasang pada bejana ini. Ada alat lain yang
gunanya untuk penambah uap yaitu reducer ventil yang dapat
mengatur pemasukan uap secara otomatis dari tekanan tinggi
ke tekanan rendah dan dipasang pada pipa uap yang
tersambung langsung pada pipa induk (main pipe line). Pada
bagian bawah bejana dipasang keran spei yang dapat
digunakan bila perlu.
Hal-hal yang perlu diperha-tikan saat pengoperasian antara lain :
•Tekanan uap pada bejana 3 - 3,2 kg/cm2
•Safety valve membuka pada tekanan 3 - 3,2 kg/cm2
•Bila safety valve tidak mampu mengatasi dan tekanan berlanjut
naik, maka keran darurat dibuka perlahan-lahan secara manual.
•Pemeriksaan menyeluruh setiap 6 (enam) bulan
•Pemeriksaan PNKK setiap 3 - 4 tahun

Back Pressure Vessel


Diesel Engine (Genset)
Diesel engine diperlukan pada saat start awal proses dan juga pada
saat tenaga yang dihasilkan turbin tidak mencukupi untuk proses
pengolahan. Pada saat tenaga yang dihasilkan turbin berkurang,
maka genset diparalel dengan turbin. Genset juga diperlukan untuk
menggantikan peran turbin pada saat pabrik tidak mengolah. Pada
mesin diesel berlangsung empat siklus, yaitu :
Proses Induksi
Yaitu proses pemasukan/penghisapan udara ke dalam silinder,
melalui inlet valve.
Proses Kompresi
Yaitu proses pemampatan udara (kedua inlet valve dan outlet valve
tertutup) sehingga temperatur dalam silinder naik.
Proses Pembakaran
Yaitu proses peledakan akibat bahan bakar diinjeksikan ke ruangan
yang bertekanan dan bertemperatur tinggi, sehingga mendorong
piston ke bawah.
Proses Exhaust
Yaitu proses pembuangan sisa pembakaran dengan cara
mendorong ke atas dan gas keluar melalui outlet valve.
Mesin diesel di PKS umumnya menggunakan turbocharge, yang
berfungsi untuk mengkompresikan udara panas ke ruang bakar
sehingga dapat meningkatkan efisiensi mesin.

Gambar Diesel Genset


Lemari Pembagi Listrik
Switch board alat untuk mendistribusikan tenaga listrik ke
bagian-bagian yang ada dalam pabrik serta peralatan lain yang
menggunakan tenaga listrik. Lemari ini dilengkapi dengan saklar-
saklar otomatis (automatic circuit breaker), kapasitor, syncronizer
dan alat ukur listrik.

Lemari pembagi beban dan turbin di kamar mesin


Ancilerries
Bengkel Umum
Kegiatan di bagian bengkel umum ini meliputi perbaikan
alat-alat pabrik yang sifatnya perbaikan secara fisik, dan
pembuatan spare part alat-alat pabrik.
Adapun peralatan yang digunakan antara lain :
•mesin bubut (digunakan untuk membentuk logam)
•mesin scrub (digunakan untuk pembuatan spi)
•mesin bor
•gergaji mesin dan lainnya yang perlu

Peralatan bagian teknik


Bengkel Las
Kegiatan di bengkel las meliputi pengelasan terhadap alat-alat
pabrik yang patah dan penimbunan logam jika terdapat bagian
alat yang berlubang (ripple).
Bengkel Listrik
Kegiatan bengkel listrik yaitu
memperbaiki alat-alat wire/mail drap,
mengganti over load yang tidak sesuai
pemakaian di seluruh MCC/panel control,
dan melaukan pemeriksaan setiap hari
terhadap keadaan mesin-mesin
Peralatan Las pembangkit serta peralatan-peralatan
instrumen – instrumen panel di kamar
mesin. listrik dan memperbaiki amateur

Anda mungkin juga menyukai