Anda di halaman 1dari 21

I

Konstruksi
Batu Bata
KELOMPOK 4 DASAR TEKNIK | 1D4 KESEHATAN LINGKUNGAN
KELOMPOK 4 DASAR TEKNIK | 1D4 KESEHATAN LINGKUNGAN
II

Kelompok 4
Ainundita Paramananda (P21335119005)
Cindy Shafira Az Zahra (P21335120008)
Ega Arfanza (P21335120012)
Elviyanti Hamonangan (P21335120013)
Muhammad Ivan Erlangga (P23133117025)
III

Batu bata merupakan salah satu bahan material

Pengertian
sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata
terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai
KELOMPOK 4 DASAR TEKNIK | 1D4 KESEHATAN LINGKUNGAN

berwarna kemerah-merahan.

Definisi batu bata menurut SNI 15-2094-2000


dan SII-0021-78 merupakan suatu unsur
Batu Bata
bangunan yang diperuntukkan pembuatan
konstruksi bangunan dan yang dibuat dari
tanah dengan atau tanpa campuran bahan-
bahan lain, dibakar cukup tinggi, hingga tidak
dapat hancur lagi bila direndam dalam air.
IV

Jenis & Ukuran


pada Batu Bata
Ada beberapa jenis dan ukuran batu bata:
• Bata press – biasa: 19 x 10 x 4 cm
• Bata press – halus: 20 x 10 x 5 cm
• Bata ekspose – halus: 22 x 10 x 5 cm // 23 x 11 x 5 cm // 24 x 12 x 5.5 cm
• Bata ekspose – super: 23 x 11 x 5 cm // 24 x 12 x 5.5 cm // 25 x 12 x 6 cm
• Bata belanda – jadoel: 26 x 12 x 6 cm // 30 x 14 x 8 cm
• Bata tempel & bata potong – expose: 23 x 6 x 1,5 cm // 20 x 5 x 2 cm // dls3
• Tegel lantai kuno (antik) dan repro
• Tegel lantai bata – hias: 29 x 29 x 3 cm // 20 x 20 x 2 cm
V

Ukuran
Batu Bata
Untuk bangunan, ukuran standar yang biasa dipergunakan
adalah:
• Panjang 240 mm, Lebar 115 mm dan Tebal 52 mm
• Panjang 230 mm, Lebar 110 mm dan Tebal 50 mm
Penyimpangan yang diizinkan untuk ukuran tersebut adalah:
Panjang maksimum 3%, Lebar maksimum 4% dan Tebal
maksimum 5%.
VI
Persyaratan
Ikatan Batu Bata
• Semua bidang sisi harus datar
• Mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan menyiku
• Tidak menunjukkan gejala retak-retak dan perubahan bentuk yg
berlebihan
• Warna pada penampang patahan merata
• Bila diketok suaranya nyaring
• Panjang bata = 2 lebar + siar (1 cm)
• Penyimpangan ukuran untuk panjang max 3%, lebar max 4%,
tebal max 5%

Kuat desak bata yang banyak terdapat dalam perdagangan di


indonesia dibagi 3 golongan, yaitu: Mutu tingkat 1, 2, dan 3.
Macam-Macam VII

Ikatan Batu Bata

LINGKUNGAN
KELOMPOK 4 DASAR TEKNIK | 1D4 KESEHATAN
1 Ikatan ½ Bata
Ikatan ½ bata adalah ikatan yang berfungsi untuk tembok tebal lapisan
setengah bata. Penggunaan Ikatan ½ bata pada sudut siku pertemuan 2
dinding ½ x ½ bata.
• Penyusunan bata pada dinding rumah, pagar halaman dapat
berbentuk sudut siku, sudut lancip dan sudut tumpul.
• Sifat ikatannya : lapis-lapisnya berganti-ganti berjalan terus supaya
seolah-olah bagai dianyam untuk menambah kekuatan sudut
dinding.
VIII

IKATAN
½ BATA

KELOMPOK 4 DASAR TEKNIK | 1D4 KESEHATAN LINGKUNGAN


2 Ikatan Tegak Sifat Hubungan pada Ikatan Dinding 1 Bata

• Tembok terdiri dari 2 macam lapisan


yaitu lapisan strek dan lapisan kop
Pengertian • Dalam 2 lapis berturut-turut siar lintang
saling berselisihan ¼ panjang bata
Ikatan tegak adalah ikatan yang berfungsi untuk • Gigi tegak panjang ¼ bata, gigi tangga

KELOMPOK 4 DASAR TEKNIK | 1D4 KESEHATAN


tembok tebal lapisan 1 bata/lebih dan panjang berseling-seling ¼ bata dan ¾
kombinasinya. bata, pada pengakiran tegak yang selalu
ada disamping kop, lapis strek berakhir
dengan ¾ bata
• Panjang dinding jika dibagi dengan
lebar bata akan terdapat jumlah “k”
(kepala) genap dan ganjil

LINGKUNGAN
IX
X Ikatan Tegak

Cara 1 Cara 2
3 Ikatan Mempunyai 4 Lapisan

Silang
Pengertian
• Tembok terdiri dari 2 macam lapisan
yaitu lapisan strek dan lapisan kop
• Dalam 2 lapis berturut-turut siar lintang
saling berselisihan ¼ panjang bata
Ikatan yang berfungsi untuk tembok tebal • Gigi tegak panjang ¼ bata, gigi tangga

KELOMPOK 4 DASAR TEKNIK | 1D4 KESEHATAN


lapisan 1 bata atau lebih dan kombinasinya. panjang berseling-seling ¼ bata dan ¾
Dinamakan ikatan silang karena : pada tiap bata, pada pengakiran tegak yang selalu
tiga lapis berturut-turut disembarang tempat ada disamping kop, lapis strek berakhir
selalu Dapat dibuat silang atau palang- dengan ¾ bata
palang. • Panjang dinding jika dibagi dengan
lebar bata akan terdapat jumlah “k”
(kepala) genap dan ganjil

LINGKUNGAN
XI
Ikatan Silang
XII

KELOMPOK 4 DASAR TEKNIK | 1D4 KESEHATAN LINGKUNGAN


4 Ikatan Plam Pengertian
XIII

Ikatan yang berfungsi untuk tembok tebal


Penggunaan pada Dinding 1 Bata lapisan 1 bata atau lebih dan kombinasinya.

KELOMPOK 4 DASAR TEKNIK | 1D4 KESEHATAN


• Cara lain untuk menyusun bata pada dinding
adalah dengan ikatan plam.
• Cara ini jarang digunakan oleh karena dalam
tiap lapis ada strek yang berjejer, akibatnya
akan selalu ada siar tegak yang bergeser
sejauh ¼ panjang bata.
• Ikatan plam terdiri dari dua macam lapisan

LINGKUNGAN
dengan tebal minimum 1 bata.
• Tiap lapis terdiri dari strek dan kop yang
berseling-seling, dimana lapisan kop dalam
lapis yang satu menumpang ditengah strek
pada lapis yang lain.
5 Ikatan Rantai XIV

Pengertian

CARA
1

KELOMPOK 4 DASAR TEKNIK | 1D4 KESEHATAN


Ikatan yang berfungsi untuk tembok tebal
lapisan setengah bata / lebih.

Penggunaan pada Dinding 1 Bata

• Ikatan Rantai serupa dengan ikatan plam, akan

LINGKUNGAN
tetapi pada ikatan rantai lebih sederhana karena
susunannya tidak lagi menggunakan bata ukuran

CARA 2
kecil seperti ¼ bata
• Ikatan rantai juga untuk dinding tebal lapis1 bata
dengan 2 macam lapisan
XV

6 Ikatan Kop
Pengertian

KELOMPOK 4 DASAR TEKNIK | 1D4 KESEHATAN


Ikatan yang berfungsi untuk tembok tebal
lapisan 1 bata atau lebih. Dinamakan ikatan
kop karena semua lapisannya dibuat dari kop
melintang. Ikatan ini dibuat minimum untuk
tebal 1 bata, yang terdiri dari susunan bata
utuh atau bata pecah (bata sisa). Dinding

LINGKUNGAN
yang terbuat dari ikatan kop kurang kokoh,
oleh karena itu dipakai untuk dinding yang
tidak menerima beban
KELOMPOK 4 DASAR TEKNIK | 1D4 KESEHATAN LINGKUNGAN
XV
I

Perbandingan Spesi
Spesi merupakan bahan perekat pada dinding bata dan plesteran. Spesi merupakan campuran antara pasir
dengan semen dengan perbandingan tertentu. Kebutuhan pasir untuk campuran spesi tergantung
perbandingan yang akan digunakan.

Campuran spesi pada pasangan tembok harus cukup kedap air agar tembok tidak mudah basah jika terkena
air hujan. Dinding bata yang memerlukan campuran kedap air misalnya tembok pada kamar mandi, WC,
tempat cuci, dan dapur, spesi nya 1 PC : 2 PS, artinya 1 takaran semen dan 2 takaran pasir. Dinding bata
yang tdk memerlukan campuran kedap air, perbandingan spesi umumnya 1 PC(semen) : 3 PS (pasir) : 10
KP( kapur pasir).
XVI

Pasangan
I
Ada 2 perbandingan spesi yang digunakan untuk
dinding trasram:

Dinding
• Perbandingan 1 Pc : 3 Ps koefisien
pasir untuk campuran spesi tersebut adalah
0,043 m3 setiap m2.

Batu Bata
Jadi misalnya luasan dinding trasram 10 m2,
KELOMPOK 4 DASAR TEKNIK | 1D4 KESEHATAN

maka kebutuhan pasirnya = 10 x 0,043 = 0,43


m3 pasir.

Trasram
• Perbandingan 1 Pc : 2 Ps
Koefisien pasir untuk perbandingan 1 pc:2 ps
Dinding bata yang berada di atas sloof. adalah 0,038 m3 setiap m2 dinding.
Ketinggian dinding ini sekitar 50 – 100 cm Maka jika luasan
dari sloof. Dinding ini bersentuhan dinding 10 m2 kebutuhan pasir = 0,038 x 10 =
0,38 m3.
LINGKUNGAN

langsung dengan air, sehingga campuran


spesi trasram dibuat kedap.
Pasangan Dinding Batu Bata Biasa
XVII
I

Perbandingan 1 Pc : 3 kp : 10 ps Perbandingan 1 Pc : 8 ps

KELOMPOK 4 DASAR TEKNIK | 1D4 KESEHATAN


Pasir pada perbandingan ini mempunyai nilai Koefisien pasir untuk perbandingan 1 pc : 8 ps ini
koefisien 0,05 m3 setiap m2 dinding batu bata. Maka adalah 0,05 m3. Jika luasan dinding bata adalah 10
untuk kebutuhan dinding 10 m2 di butuhkan pasir = m2, maka kebutuhan pasir untuk luasan dinding 10
0,05 x 10 = 0,5 m3 pasir. m2 adalah = 0,05 x 10 = 0,5 m3 pasir

a)Perbandingan 1 Pc : 5 Ps Perbandingan 1 Pc : 4 Ps

LINGKUNGAN
Koefisien pasir untuk perbandingan ini adalah 0,045 Nilai koefisien 0,043 m3 setiap m2 dinding batu bata.
m3. Jika luasan dinding bata adalah 10 m2, maka Maka untuk kebutuhan dinding 10 m2 di butuhkan
kebutuhan pasir untuk luasan dinding 10 m2 adalah = pasir = 0,043 x 10 = 0,43 m3 pasir.
0,045 x 10 = 0,45 m3 pasir
XVI
Kesimpula 1 X

n 2
Batu bara merupakan salah satu komponen
yang penting pada suatu bangunan. Batu bata
biasa digunakan sebagai bahan utama dalam

KELOMPOK 4 DASAR TEKNIK | 1D4 KESEHATAN


pembuatan dinding rumah, atau gedung.
Batu bata merupakan salah satu bahan material
sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata
terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai
berwarna kemerah merahan. Seiring
perkembangan teknologi, penggunaan batu bata 3
semakin menurun. Munculnya material-material

LINGKUNGAN
baru seperti gipsum, bambu yang telah diolah,
cenderung lebih dipilih karena memiliki harga Batu bata ada beberapa jenis, yaitu batu bata
lebih murah dan secara arsitektur lebih indah. merah, batako, batato, batu bata ringan.
Daftar Pustaka XX

https://grabatex.com/ https://id.scribd.com/

https://khedanta.wordpress.com/ https://id.wikipedia.org/

https://guru.smkn1pacitan.sch.id/ https://www.asdar.id/pengertian-batu-bata/

https://arsitekturseru.blogspot.com/ https://www.ilmusipil.com/pasangan-batu-bata
Pertanyaan
1.

Anda mungkin juga menyukai