Disusun Oleh:
Kelompok 3(2A)
1. Bintang May Enji (P07520122002)
2. Chetlin P.Simanjuntak (P07520122002)
3. Dea Sri Rahmat Lina Zega (P07520122008)
4. Gabriel M.Saragih (P07520122012)
5. Irma Yanti Br.Tarigan (P07520122015)
6. Isna Lestari (P07520122016)
7. Joice Priscila Lumban Raja (P07520122017)
8. M.Fitra (P07520122020)
9. Najwa Ramadhani Pasaribu (P07520122025)
10. Nina Marsaulina (P07520122027)
11. Rini Santika Br,Purba (P07520122029)
12. Sariana Monika Br.Surbakti (P07520122034)
13. Sastry Sibagariang (P07520122035)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang atas rahmat-
Nya dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tema dari makalah ini adalah "Penyakit Akibat Kerja".Pada kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Kesehatan
dan Keselamatan Kerja yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Kami jauh dari sempurna.Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik
dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat
berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Tertanda,
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................4
1.2 Tujuan Umum........................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah..................................................................................5
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA.................................................................................6
2.1 Penyakit Akibat Kerja.............................................................................7
A. Pengertian Penyakit Akibat
Kerja .....................................................7
b.Lingkugan Kerja................................................................................10
c.Kapasitas Kerja..................................................................................14
BAB III
PENUTUP....................................................................................................15
3.1 Kesimpulan ............................................................................................15
3.2 Saran.......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait dengan kinerja
karyawan dan pada gilirannya pada kinerja perusahaan. Semakin tersedianya fasilitas
keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Penyakit
Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan petugas kesehatan dan non
kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekam dengan baik. Sebagai faktor penyebab,
sering terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan
pekerja yang kurang memadai. Banyak pekerja yang meremehkan risiko kerja, sehingga
tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah tersedia Setiap orang
membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuan hidupnya. Dalam bekerja
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan faktor yang sangat penting untuk
diperhatikan karena seseorang yang mengalami sakit atau kecelakaan dalam bekerja akan
berdampak pada diri, keluarga dan lingkungannya. Salah satu komponen yang dapat
meminimalisir Kecelakaan dalam kerja adalah tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan
mempunyai kemampuan untuk menangani korban dalam kecelakaan kerja dan dapat
memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk menyadari pentingnya keselamatan
dan kesehatan kerja.
4
1.2 Tujuan
Untuk memberikan informasi kepada pembaca agar lebih mengerti tentang
penyakit yang diakibatkan kerja dan dapat mengurangi korban kecelakaan kerja guna
meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Suma’mur (1985) penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Penyakit ini artefisial oleh karena
kerja yaitu penyakit yang timbul karena hubungan kerja, penyakit yang disebabkan
karena pekerjaan atau lingkungan kerja, dan penyakit akibat kerja. Ketiga istilah
yaitu penyakit yang penyebabnya adalah pekerjaan dan atau lingkungan kerja
(Suma’mur, 2009).
oleh ILO dalam Anizar (2009), yaitu : a. Penyakit akibat kerja (occupational disease)
6
Penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi yang kuat
dengan pekerjan, yang pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang sudah
diakui.
Penyakit yang terjadi pada populasi pekerja tanpa adanya agen penyebab di
tempat pekerja. Namun dapat diperberat oleh kondisi pekerjaan yang buruk untuk
kesehatan.
3) Suhu yang terlalu tinggi menyebabkan heat stroke, heat cramps atau
frosbite.
7
5) Penerapan lampu yang kurang baik misalnya menyebabkan kelainan kepada
b. Golongan kimiawi
keracunan.
5) Awan atau kabut, misalnya racun serangga (insecticides), racun jamur dan
c. Golongan Infeksi, misalnya oleh bibit penyakit anthrax atau brucella pada
mesin, sikap badan kurang baik, salah cara melakukan pekerjaan dan lain-lain
yang semuanya menimbulkan kelelahan fisik, bahkan lambat laun perubahan fisik
tubuh pekerja.
e. Golongan mental psikologis, hal ini terlihat semisal pada hubungan kerja yang
penyakit akibat kerja ini dapat bekerja sendiri maupun secara sinergistis.
Pencegahan terhadap penyakit akibat kerja seawal mungkin adalah kebijakan paling
kehidupan. Pencegahan mempunyai 2 (dua) aspek yaitu administratif dan teknis yaitu
8
penerapan secara nyata dilapangan pada tenaga kerja, pekerjaan dan lingkungan
kerja. Secara teknis aktivitas pencegahan adalah pengenalan risiko bahaya pekerjaan
dan lingkungan kerja terhadap kesehatan beserta pengukuran, evaluasi, dan upaya
dan khusus; subsitusi bahan dengan yang kurang pengaruh negatifnya kepada tenaga
kerja; isolasi operasi atau proses produksi yang berbahaya; dan pemakaian alat
Menurut Suma’mur (2009), agar seseorang tenaga kerja berada dalam keserasian
sebaik-baiknya, yang berarti bahwa yang bersangkutan dapat terjamin keadaan kesehatan
dan produktivitas kerjanya secara optimal, maka perlu ada keseimbangan yang positif-
konstruktif antara unsur-unsur beban kerja, lingkungan kerja dan kapasitas kerja.
a. Beban Kerja
beban fisik, mental dan atau sosial. Seorang tenaga kerja yang secara fisik bekerja
banyak beban fisik dari pada beban mental ataupun sosial. Berlainan dari itu, beban
mental yang relatif jauh lebih besar dari beban fisik yang dituntut oleh pekerjanya.
b. Lingkungan kerja
9
Lingkungan kerja merupakan beban kerja tambahan yang secara langsung
dirasakan oleh pekerja baik secara jasmani dan rohani. Menurut Suma’mur (2009)
1) Faktor fisis yaitu meliputi keadaan fisik seperti bangunan gedung atau volume
udara per kapita atau luas lantai kerja maupun hal-hal yang bersifat fisis seperti
2) Faktor kimiawi yaitu semua zat kimia anorganis dan organis yang mungkin
wujud fisiknya merupakan salah satu atau lebih dari bentuk gas, uap, debu,
3) Faktor biologi yaitu semua makhluk hidup baik dari golongan tumbuhan maupun
hewan, dari yang paling sederhana bersel tungggal sampai dengan yang paling
tinggi tingkatnya.
dengan fungsi indera manusia, postur dan cara kerja yang mempertimbangkan
aspek antropometris.
5) Faktor mental dan psikologis yaitu reaksi mental dan kejiwaan terhadap suasana
kerja, hubungan antara pengusaha dan tenaga kerja, struktur dan prosedur
dapat dipetik manfaatnya, akan terwujud suasana kerja yang serasi dan memacu
c. Kapasitas kerja
10
Kapasitas kerja adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk melakukan tugas
kerja dalam periode tertentu. Kemampuan kerja seseorang tenaga kerja sangat
kemampuan kerja fisik. Menurut Kuswana (2016) adapun unsur-unsur penting dari
kapasitas fisik pekerja ditinjau dari pendekatan gerak tubuh mencangkup hal-hal
berikut :
Kekuatan yang terdapat pada tubuh, antara lain kemampuan otot untuk
Kontraksi otot saat melakukan tahanan atau latihan kekuatan terbagi dalam tiga
Kekutan otot kaki, lutut serta pinggul harus kuat untuk memepertahankan
keseimbangan tubuh saat adanya gaya dari luar. Kekuatan otot tersebut
serta beban eksternal lainnya secara terus menerus mempengaruhi posisi tubuh.
Daya tahan otot mengacu pada kemampuan tubuh untuk terus menggunakan
kekuatan otot dan bertahan kontraksi berulang untuk jangka waktu tertentu. Daya
tahan otot sangat penting melalui latihan fisik sehingga memperoleh tugas-tugas
berat memungkinkan otot untuk jangka waktu yang lama tanpa mengalami
11
3) Kelenturan (Flexibility)
Kelenturan atau fleksibilitas merujuk pada berbagai gerakan pada sendi dan
panjang pada otot yang melintasi sendi. Fleksibilitas tubuh bervariasi, terutama
a) Joints
Sendi dalam tubuh manusia dikelilingi oleh membran sinovial dan tulang
b) Aerolar Tissue
Jaringan ini bertindak sebagai pengikat umum untuk semua jaringan lain yang
c) Muscle tissue
Jaringan otot terbuat dari bahan elastis. Hal ini diatur dalam bundel serat
paralel.
d) Stretch Reseptor
Reseptor peregangan memiliki dua bagian, yaitu sel spindle dan tendon
Golgi. Sel spindle, terletak di pusat dari otot. Mengirim pesan ke otot untuk
berkontraksi. Di sisi lain, golgi tendon reseptor yang terletak di dekat ujung
12
e) Stretching
dimulai ketika otot hangat dan suhu tubuh dibangkitkan. Agar efektif saat
detik, jika diadakan terlalu lama, otot akan menjadi terlalu longgar dan melar.
f) Dynamic
g) Static active
dengan kekuatan otot, seperti menahan kaki didepan, samping, atau belakang.
h) Ballistic
Balistik peregangan terpisah dari semua jenis lain dari peregangan. Kinerja
ini harus dilakukan hanya ketika tubuh sangat hangat karena jika tidak, dapat
menyebabkan cedera.
i) Limits of Flexibility
Setiap individu dilahirkan dengan gerak rentang tertentu untuk setiap sendi
dalam tubuh.
13
j) Internal factors of flexibility
seseorang
Faktor eksternal adalah yang datang dari luar, seperti cuaca, usia, perilaku,
l) Sign of Injury
Peregangan terlalu lama atau terlalu banyak dapat memberikan cara untuk
cedera. Setiap gerakan tiba-tiba atau terlalu cepat dapat menyebabkan otot
kencang, hal ini menyebabkan rasa sakit yang hebat. Oleh karena itu, harus
Keseimbangan adalah hasil dari sejumlah sistem tubuh bekerja sama: mata
(sistem visual), telinga (sistem vestibular), dan rasa tubuh dalam hal ruang
suatu kemampuan untuk memelihara dan mempertahankan pusat massa (g), dari
yang disertai sistem interaksi, saling berhubungan dengan sempurna dan secara
otomatis mengoordinasi masukan dan lingkungan (sistem saraf pusat itu untuk
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
sering terjadi di alami pada para pekerja perusahaan/ pabrik terutama pada para wanita
pekerja yang telah berkeluarga. Di mana para wanita pekerja yang telah berkeluarga ini telah
melakukan peran ganda antara kewajiban berkeluarga serta kewajiban pekerjaannya. Masih
banyak para wanita pekerja yang masih belum memahami mengenai permasalahan PAK
(Penyakit Akibat Kerja) yang di sebabkan masih kurangnya kepedulian terhadap penggunaan
3.2 Saran
1.Para wanita pekerja lebih sadar mengenai permasalahan PAK (Penyakit Akibat Kerja)
terutama tentang kesadaran terhadap peralatan keamanan kerja, agar terhindar dari
2.Adanya dukungan dari pemerintah daerah untuk menggencarkan program dari Dinas
15
'
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu,Tristanto 2021 Analisi Faktor Yang Berhubungan dengan Penyakit Akibat Kerja
Pada Karyawan Smelter “X” Industri Tahun 2020 Volume 1.No.2.
Adzim, Hebbie Ilma. 2013. Pengertian dan Elemen Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja). Ahli K3 Umum.
Farihah, Tutik. 2016. Manajemen Resiko dan Analisis Hazard Sebagai Dasar Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di UKM Logam. Integrated Lab Journal ISSN
2339-0905 Vol 04 No. 01 April 2016. UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta.
16
17