Anda di halaman 1dari 16

AUTROMATIC CARE PADA ANAK

Mata Kuliah : Keperawatan Anak

Dosen Pengampu : Tiurlan M.Doloksaribu S.Kep,Ns.M.Kep

Disusun Oleh:
KELOMPOK 3 (2A)

1. Aifa Riani (P07520122002)


2. Bintang May Enzi (P07520122004)
3. Chetlin P.Simanjuntak (P07520122006)
4. Dea Sri Rahmat Zega (P07520122008)
5. Inka Wiyanda (P07520122014)
6. Isna Lestari (P07520122016)
7. M.Fitra (P07520122020)
8. Naja Ramadhani (P07520122025)
9. Nina Marsaulina (P07520122027)
10. Ledis Monica (P07520122018)
11. Rizka Amanda (P07520122030)
12. Sastry Sibagariang (P07520122035)
13. Vio Nily Eologi (P07520122041)
14. Yesima Br.Silalahi (P07520122043)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN

JURUSAN D-III KEPERAWATAN

TAHUN 2023/2024

1
Kata Pengantar

Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya kepada kita semua , karena berkat rahmat dan karunia-
Nyalah kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “AUTROMATIC
CARE PADA ANAK”. Makalah ini berisikan tentang latar belakang,rumusan
masalah dan juga tujuan yang nantinya diharapkan Makalah ini memberikan
informasi kepada kita semua tentang KEPERAWATAN ANAK.
Penulis juga menyadari bahwa Makalah ini jauh dari kata sempurna . Oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan
untuk kesempurnaan Makalah ini.

Akhir kata,penulis berharap semoga Makalah ini dapat memberikan


manfaat yang sebesar-besarnya bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca
pada umumnya.

Medan, 1 Agustus 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................ i
KATA PENGANTAR.........................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................iii
BAB 1 : PENDAHULUAN ......................................iv
A. Latar Belakang ............................................4
B. Rumusan Masalah........................................5
C. Tujuan..........................................................5
BAB II : LANDASAN TEORI.....................................vi
A. Konsep Autromatic Care
BAB III : PEMBAHASAN..................................................ix
A. Komponen Dalam Autromatic Care......9
B. Prinsip-Prinsip Autromatic Care ..........11
C. Intervensi Autromatic Care ................12
BAB IV : PENUTUP...........................................xv
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB V : DAFTAR PUSTAKA.......................................xvi

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
seorang perawat harus memahami bahwa semua asuhan keperawatan anak
harus berpusat pada keluarga (family center care) untuk mencegah terjadinya
trauma(atraumatik care). Atraumatic care adalah penyediaan asuhan terapeutik
melalui penggunaan intervensi yang memperkecil stres psikologis dan fisik yang
diderita oleh anak dan keluarganya dalam sistem pelayanan kesehatan. Atraumatic
care merupakan suatu tindakan terapeutik. Ketika anak sakit dan dianjurkan untuk
dirawat di rumah sakit, anak tidak pernah terlepas dari dampak negatif
hospitalisasi. Oleh karenanya perawat berusaha menerapkan prinsip atraumatic
care dalam memberikan asuhan keperawatan kepada anak maupun keluarganya,
seperti: melibatkan orang tua dalam setiap tindakan atau implementasi yang akan
dilakukan untuk kesembuhan sang buah hati, membolehkan anak membawa
boneka atau robot kesayangan selama perawatan. Keluarga menyerahkan
segala keputusan untuk keselamatan anaknya kepada petugas kesehatan, oleh
karena itu untuk menghindari terjadinya dampak negatif hospitalisasi pada anak,
maka diharapkan komunikasi antara orang tua dan petugas kesehatan selalu
berkesinambungan. Penerapan atraumatic care dapat meminimalisir terjadinya
stres pada anak maupun keluarga.

4
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah, yang akan dibahas di dalam makalah ini, adalah
antara lain:

1. Apa yang dimaksud dengan Autromatic Care?


2. Bagaimana prinsip-prinsip Autromatic Care?
3. Apa tujuan penerapan Autromatic Care ?
4. Bagaimana Konsep Autromatic Care?
5. Apa saja Komponen Dalam Autromatic Care?
6. Bagaimana Intervensi Dalam Autromatic Care?
C. Tujuan

Berdasarkan Rumusan Masalah diatas,maka tujuan makalah adalahsebagai


berikut:

1. Mahasiswa mampu memahami apa yang dimaksud dengan Autromatic


Care.
2. Mahasisa mampu memahami bagaimana prinsip-prinsip Autromatic Care
3. Mahasiswa mampu memahami apa tujuan penerapan prinsip Autromatic
Care
4. Mahasiswa mampu memahami konsep Autromatic Care
5. Mahasisa mampu memahami komponen dalam Automatic Care
6. Mahasswa mampu memahami Intervensi dalam Autromatic Care

5
BAB II
LANDASAN TEORI

A. KONSEP AUTROMATIC CARE

Sehat dan sakit adalah keadaan dinamis yang dapat dialami oleh semua
manusia , tidak terkecuali anak . Anak memiliki karakteristik yang lebih besar
untuk mengalami sakit karena pembentukan daya tahan tubuh yang belum optimal
. Keadaan ini membuat anak harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan
terapi perawatan hingga proses pemulangan kembali kerumah . Perawatan anak
selama dirawat dirumah sakit atau hospitalisasi menimbulkan dampak krisis dan
kecemasan tersendiri bagi anak dan keluarganya . Salah satu dampak tersebut
disebabkan dari prosedur yang menimbulkan nyeri , kehilangan kemandirian dan
berbagal hal yang tidak diketahui . Anak - anak menjalani berbagai intervensi .
banyak diantaranya yang menyebabkan traumatis , stress dan menyakitkan .
Berbagai tempat di mana anak menerima pengasuhan bisa menakutkan dan
membebani anak serta keluarga . Anak dan keluarga berinteraksi dengan berbagal
petugas kesehatan , yang mengarah untuk meningkatkan potensi kecemasana
( Ricci & Kyle , 2009 ) .

Hal ini menyebabkan timbulnya trauma pada anak selama masa perawatan .
Sehingga perawat anak harus menerapkan teknik . untuk mengurangi atau
menghilangkan dampak dari hospitalisasi yaitu atraumatic care . Atraumatic care
merupakan penyediaan perawatan terapeutik dalam pengaturan , oleh personal dan
melalui penggunaan intervensi yang menghilangkan atau meminimalkan tekanan

6
psikologis dan fisik yang dialami oleh anak - anak dan keluarga mereka dalam
sistem perawatan kesehatan ( Hockenberry & Wilson , 2015 ) .

Perawatan atraumatic adalah penyediaan perawatan dengan cara yang


meminimalkan ancaman emosional dan fisik pada anak terlepas dari pengaturan di
mana perawatan diberikan , menerapkan prinsip prinsip perawatan atraumatik
untuk membantu meminimalkan efek negative yang mungkin timbul dari interaksi
dengan pengaturan perawatan kesehatan ( Hothersall & Walker , 2012 ) . Asuhan
atraumatic care pada anak didefiniskan sebagai perawatan yang meminimalkan
stress psikologis dan fisik yang dapat di timbulkan oleh promosi kesehatan dan
penyakit ( Marilyn J. Hockenberry , 2016 ) . Sehingga dalam praktik di Layanan
Kesehatan , perawatan atraumatik menjadi fokus utama dalam pendekatan .
keperawatan anak dengan menyadari bahwa intervensi yang diberikan bukan saja
meminimlakan stress pada anak , bahkan dapat memberikan ruang bagi pasien
anak untuk fokus pada kesehatannya . Semakin baik penerapan atraumatic care
yang diberikan maka semakin kecil risiko kecemasan yang dialami anak saat
proses hospitalisasi . Atraumatic care atau asuhan atraumatik adalah penyediaan
asuhan terapeutik dalam lingkungan oleh seseorang ( personal ) dengan melalui
penggunaan Intervensi yang menghilangkan atau memperkecil distress psikologis
dan fisik yang dialami oleh anak - anak . dan keluarga mereka dalam sistem
pelayanan kesehatan , yang memperkecil distress psikologis dan fisik yang
dialami oleh anak - anak . dan keluarga mereka dalam sistem pelayanan kesehatan
, yang mencakup pencegahan , diagnosis penanganan atau penyembuhan kondisi
akut atau kronis dengan lingkup pelayanan meliputi lingkungan , personal distress
psikologis dan fisik , dimana fokus yang pertama jangan melukai , dengan tujuan
yaitu mencegah atau meminimalkan pemisahan anak dari keluarganya ,
meningkatkan pengendalian perasaan , mencegah atau meminimalkan nyeri dan
cedera pada tubuh . ( Yuliastati , 2016 ) Jadi , ( Wong , 1989 , dalam Hockenberry
& Wilson , 2015 ) perawat atraumatik berkaitan dengan dimana , siapa .
mengapa , dan bagaimana prosedur yang dilakukan pada seorang anak untuk

7
tujuan mencegah atau meminimalkan stress secara psikologis seperti kecemasan ,
ketakutan , kemarahan , kekecewaan , kesedihan . ketakutan , malu atau rasa
bersalah , dan tekanan fisik berupa sulit tidur dan imobilisasi hingga gangguan
dari rangsangan sensorik tersebut berupa rasa sakit , suhu ekstrim , suara keras ,
cahaya terang atau kegelapan . Berdasarkan beberapa pengertian diatas bahwa .
Atraumatic care merupakan suatu tindakan perawatan terapeutik yang dilakukan
oleh perawat dengan menggunakan intervensi untuk menghilangkan atau
meminimalkan stress secara psikologi dan fisik yang dialami oleh anak dan
keluarganya dalam melewati masa perawatan .

8
BAB III
PEMBAHASAN
A. KOMPONEN DALAM ATRAUMATIC CARE
Tujuan utama dalam memberikan atraumatic care adalah : tidak
membahayakan . Perawatan terapeutik pada atraumatic care meliputi : pencegahan
, diagnosis , pengobatan atau kondisi paliatif baik akut atau kronik . Perawatan
atrauamtic care pada anak tidak terlepas dari peran serta orang tua ( Ilmiasih &
Ningsih , 2022 ) . Dalam memberikan asuhan pada anak terdapat filososfi asuhan
yang perlu diperhatikan perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan yaitu
dengan menitikberatkan pada keluarga ( Family centered care ) dan pencegahan
utama ( atraumatic care ) ( Handayani & Daulima , 2020 ) . Komponen utama
filisofi keperawatan kesehatan anak adalah pentingnya memberikan perawatan
atraumatik ( Ricci & Kyle . 2009 ) . Sehingga komponen dalam atraumatic care
harus mencantum dari tiga prinsip kerangka kerja untuk mencapai tujuan tersebut
yaitu : mencegah atau meminimalkan perpisahan anak dari orang tua ,
meningkatkan control diri , mencegah atau meminimalkan cedera tubuh . Dalam
memberikan atraumatic care termasuk mendorong hubungan antara anak dan
orang tua selama hospitalisasi , mempersiapkan anak sebelum melaksanakan
perawatan dan prosedur yang tidak bisa , mengontrol nyeri . menghargai privasi
anak , memberikan kegiatan bermain untuk mengekspresikan rasa takut dan agresi
, memberikan pilihan pada anak dan menghargai perbedaan budaya ( Hockenberry
& Wilson , 2007 dalam Parulian , 2018 ) .
Perawatan atraumatik melibatkan membimbing anak - anak dan keluarga
melalui pengalaman perawatan kesehatan menggunakan pendekatan yang
berpusat pada keluarga dengan mempromosikan peran keluarga , membina
dukungan keluarga terhadap anak dan memberikan informasi yang tepat ( Kyle &

9
Carman , 2013 ) .. Contoh dari peningkatan tindakan atraumatic care menyangkut
mengorganisisr hubungan orang tua dengan anak selama hospitalisasi , persiapan
sebelum tindakan atau prosedur yang tidak menyenangkan , mengontrol rasa nyeri
, mengijinkan privasi anak . alihkan dengan bermain untuk menghidari rasa takut (
Ilmiasih & Ningsih , 2022 ) . Pengetahuan sebagai faktor internal perawat
pediatric yang menjadi landasan yang harus dimiliki oleh perawat selama anak
mengalami hospitalisasi , pengetahuan ini diperlukan untuk membantu anak dan
keluarga dalam mencapai perawatan yang optimal . Sebagai perawat , merawat
anak - anak dan keluarga , mereka harus menunjukan perhatian , kasih sayang dan
empati yang strategis kepada orang lain Aspek dari caring mewujudkan konsep
perawatan atraumatic dan pengembangan hubungan terapeutik dengan pasien
( Hockenberry & Wilson , 2015 ) .
Orang tua menganggap kepeduliaan sebagai tanda kualitas dalam
keperawatan dalam melakukan perawatan atraumatic , yang difokuskan pada
kebutuhan anak dan keluarga . Orang tua menjelaskan perawatan " berkepribadian
" sebagai tindakan oleh perawat yang mencakup mengakui kehadiran orang tua ,
mendengarkan , membuat orang tua merasa nyaman di lingkungan rumah sakit ,
melibatkan orang tua dan anak dalam asuhan keperawatan , menunjukan minat
dan kepedulian terhadap kesejahteraan mereka , menunjukan kasih sayang dan
kepekaan terhadap orang tua dan anak , berkomunikasi dengan mereka dan
individualisasi asuhan keperawatan ( Marilyn J. Hockenberry . 2016 ) Ini
melibatkan penggunaan intervensi yang meminimalkan fisik dan psikologis
penderitaan bagi anak dan keluarganya ( Ricci & Kyle 2009 ) . Bagaimana
perawat menangani anak akan sangat mempengaruhi proses tersebut dan dengan
memilih intervensi atraumatic care keperawatan yang tepat harus ditentukan untuk
pengoptimalan hospitalisasi tersebut serta perawat harus selalu waspada untuk
setiap situasi yang memiliki potensi penyebab stress ( Mediani et al . , 2019 ) .

10
B. PRINSIP - PRINSIP ATRAUMATIC CARE
Untuk mencapai perawatan atraumatic yang optimal tersebut prinsip
yang dapat dilakukan perawat antara lain ( Kyle & Carman , 2013 ) :
1. Mencegah atau meminimalkan stress fisik , termasuk nyeri ,
ketidaknyamanan, imobilitas , kurang tidur , ketidak mampuan untuk makan
atau minum dan perubahan eliminasi .
a . Hindari atau kurangi prosedur yang mengganggu dan menyakitkan , seperti
suntikan , tusukan berkali - kali dan . kateterisasi uretra .
b. Hindari atau kurangi gangguan fisik lainnya seperti kebisingan , bau ,
menggigil , mual dan muntah , sulit tidur , pengekangan dan trauma kulit .
c . Kendalikan nyeri melalui pengkajian yang sering dan penggunaan intervensi
farmakologis dan non farmakologis .

2. Mencegah atau meminimalkan pemisahan orang tua anak


a . Promosikan perawatan yang berpusat pada keluarga , perlakukan keluarga
sebagai pasien
b . Gunakan keperawatan utama inti
c . Mempertimbangkan temuan penelitian terkait pregferensi orang tua dan anak
dan apakah akan bersama atau tidak .

3. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anak


a . Dapatkan pengetahuan keluarga tentang anak dan kondisi kesehatannya ,
promosikan kemitraan , pemberdayaan , dan keaktifan .
b . Kurangi rasa takut akan hal yang tidak diketahui melalui pendidikan , artikel
yang familiar dan kurangi ancaman lingkungan .
c . Berikan kesempatan untuk control , seperti berpartisipasi dalam perawatan ,
berusaha untuk menormalkan jadwal harian dan memberikan langsung saran .

11
4. Tidak melakukan kekerasan pada anak dan memodifikasi lingkungan
( Firmansyah et al . , 2016 )
Asuhan keperawatan pediatrik terbaik mencakup konsep perawatan atraumatik .
Meminimalkan stress fisik selama prosedur , memberikan perawatan yang
berpusat pada keluarga dan memanfaatkan keterampilan komunikasi yang sangat
baik dari pihak perawat meningkatkan pengalaman perawatan kesehatan untuk
anak dan keluarga . Memiliki keluarga yang terinformasi dan terdidik adalah :
cara terbaik untuk memberikan perawatan kesehatan yang optimal bagi anak -
anak .

C. INTERVENSI ATRAUMATIC CARE


Intervensi dalam meminimalkan stress fisik selama prosedur anak – anak
menjalani berbagai prosedur diagnostic dan terapeutik dalam berbagai pengaturan
selama perkembangan mereka . Prosedur ini dapat dilakukan di masyarakat atau
di poli rawat jalan dan fasilitas perawatan lainnya . Terlepas dari prosedur yang
akan dilakukan . perlunya persiapan yang menyeluruh pada anak - anak sebelum
prosedur dan dukungan selama dan setelah prosedur untuk mempromosikan hasil
terbaik dan untuk memastikan perawatan atraumatik ( Kyle & Carman , 2013 ) .
Penggunaan posisi yang nyaman bagi anak selama prosedur yang menyakitkan
merupakan aspek penting dari perawatan atraumatik . Salah satunya teknik
holding atau pelukan terapeutik ( posisi memegang yang mempromosikan kontak
fisik yang erat antara anak dan orang tua atau pengasuh ) digunakan untuk
prosedur atau perawatan tertentu dimana anak harus tetap diam . Misalnya orang
tua dapat menggendong anak di pangkuannya pas untuk mencegah anak bergerak
selama injeksi atau venipuncture . Saat menggunakan teknik ini , pastikan orang
tua atau caregiver memahami perannya dan mengetahui bagian tubuh mana yang
harus dipegang dengan aman . Atau gangguan atau stimulasi ( seperti dengan
mainan ) dapat membantu kerjasama anak Tujuan lain dilakukan teknik holding
adalah agar anak bisa mengontrol , nyaman , cukup imobilisasinya , mudah diajak
bekerja sama , sehingga tenang saat diberikan perawatan . Terapi dekapan juga
sejalan dengan prinsip penelitian dari ( Tom et al . , 2021 ) pada anak - anak yang

12
menjalani prosedur venipuncture menyatakan partisipasi orang tua selama
tindakan berkontribusi pada manajemen kesusahan dan rasa sakt yang lebih baik
dengan niai p=0,003

1. Persiapan Sebelum Tindakan Prosedur Persiapan yang tepat untuk


prosedur membantu menurunkan tingkat kecemasan anak dan kelaurga ,
meningkatkan kerja sama anak . mendukung keterampilan koping anak dan
keluarga , menignkatkan . pemulihan dan meningkatkan kepercayaan antara anak
dan keluarganya ( Suleman et al . , 2022 ) Persiapan dapat mencakup persiapan
anak secara psikologis termasuk didalamnya penjelasan terkait pendidikan
maupun fisik . Hal itu ! merupakan penting untuk menrapkan konsep dari
perawatan atraumatik dalam persiapan anak untuk tindakan atau prosedur invasive
. Pedoman umum persiapan tindakan pada anak seperti :
a . Berikan penjelasan dan alasan dilakukannya prosedur dengan
menggunakan bahasa sesuai usia ( " Nak , dokter akan memeriksa darah ,
untuk melihat kenapa kamu sakit " )
b . Jelaskan di mana prosedur akan dilakukan ( " bagian analis akan
mengambil darah menggunakan jarum suntik yang tidak akan melukai kamu
; jadi tetap tenang dan ikuti prosedurnya " )
c . Pekenalkan peralatan aneh yang mungkin dilihat anak ( " Nak , di dalam
ruangan nanti berbaring di tempat tidur khusus yang bergerak di dalam
mesin besar , tetapi kamu masih dapat melihat keluar " )

13
d . Jelaskan berapa lama prosedur akan berlangsung ( " Nak , kamu akan
berada di bagian pemeriksaan x - ray sampai jam makan siang " )
e . Identifikasi sensai tidak bisa yang mungkin terjadi selama . prosedur ( "
Nak , mungkin nanti pada saat pemeriksaan , akan mencium sesuatu yang
berbeda " misalnya bau alcohol , mesin . MRI mengeluarkan suara keras " )
f . Beritahu anak jika ada nyeri yang terjadi
g . Beritahu anak bahwa tidak apa - apa menangis atau mersuara tinggi
h . Identifikasi perawatan khusus yang diperlukan setelah prosedur ( " Nak ,
harus berbaring tenang selama 15 menit sesudah .

2. Diskusikan cara - cara yang dapat membantu anak tetap tenang , seperti
menggunakan metode pengalihan atau teknik relaksasi ( " selama prosedur Nak ,
mungkin ingin mengitung dari 1 sampai 100 atau menyanyikan lagu favorit mu " )
( Dolok Saribu et al ... 2021 ) Selama Prosedur Tindakan Berlangsung Selama
proses tindakan berlangsung , gunakan pendekatan tegas . positif , percaya diri
yang memberikan anak rasa aman . Dorong kerjasama dengan melibatkan anak
dalam pengambilan keputusan dan membiarkan anak memilih dari daftar atau
kelompok pilihan yang sesuai . Biarkan anak mengungkapkan perasaanya seperti
rasa marah , cemas , takut , frustasi atau emosi lainnya . Seringkali cara seorang
anak berkomunikasi dan mengatasi situasi tersebut . Mengingat anak yang boleh
berteriak atau menangis , tetapi sangat penting untuk menahan diri , gunakan
metode pengalihan ( distraksi ) sesual pilihan anak seperti nyanyi sebuah lagu ,
menghitung dengan suara keras , atau mintalah anak untuk meniup gelembung
sesuai dengan usia anak . Untuk anak dengan usai sekolah hingga remaja dapat
dilakukan teknik distraksi dengan pengalihan cerita menggunakan teknologi audio
visual ataupun buku .

3. Setelah prosedur Tindakan Setelah prosedur tindakan selesai , orang tua


atau pengasuh pegang dan hibur anak Peluk dan tenangkan bayi . Dorong anak
untuk mengungkapkan perasaannya melalui permainan , seperti drama atau
penggunaan boneka . Aktivitas motorik kasar seperti memukul - mukul atau
melempar juga membantu anak untuk buang air besar perasaan dan energi yang
terpendam . Anak - anak usia sekolah dan remaja mungkin tidak secara lahiriah
menunjukkan perilaku yang menunjukkan kebutuhan menghibur : namun , beri
mereka kesempatan untuk mengungkapkan perasaan mereka dan dihibur .
Ingatlah untuk memuji anak - anak perilaku yang sesuai selama prosedur dan
setelah semua intervensi selesai ( Kyle & Carman , 2013 ) .

14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kolaborasi Orang Tua dan Tenaga Professional Kolaborasi orangtua dan
tenaga profesional dalam membentuk mendukung keluarga terutama dalam aturan
perawatan yang mereka lakukan merupakan filosofi Family Centered Care.
Family Centered Care merupakan hal penting dalam hospitalisasi anak yang
mengharuskan anak untuk tinggal dan dirawat di Rumah Sakit dan harus
menjalani perawatan sampai pemulangannya kembali kerumah.Kemudian, secara
]lebih sfesifik dijelaskan bahwa filosofi Family Center Care yang dimaksudkan
merupakan dasar pemikiran dalam keperawatan anak yang digunakan untuk
memberikan asuhan keperawatan kepada anak dengan melibatkan keluarga
sebagai fokus utama perawatan. penerapan Family Centered Care sebagai suatu
pendekatan holistik dan filosofi dalam keperawatan anak.

B.SARAN
Perawat sebagai tenaga profesional perlu melibatkan orang tua dalam
perawatan anak. Prinsip utama dalam asuhan terapeutik adalah mencegah atau
menurunkan dampak perpisahan antara orang tua dan anak dengan menggunakan
pendekatan family centered. Tingkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol
perawatan anaknya. Mencegah dan menurunkan cedera baik fisik maupun
psikologis. Melakukan Modifikasi Lingkungan Rumah Sakit Atraumatic care
adalah perawatan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ns. Nurlaila& Ns.Wuri Utami, M.Kep (2018). Buku Ajar Keperawatan Anak
Ed. 1. Yogyakarta:LeutikaPrio

Wong, D. L, et al. (2009). Buku AjAR Keperaatan Pediatri (Vol 1).Jakarta: EGC

16

Anda mungkin juga menyukai