Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

MIDDLE RANGE THEORY: POSTPARTUM DEPRESION


“CHERYL TATANO BECK”

Dosen Pembimbing
Retno Puji Astuti, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun oleh:
1. Aprilia Maylinda (23142010054)
2. Argadini Felliana R (23142010064)
3. Savilla Ramadhani (23142010076)
4. M. Andrew Dani Arianto (23142010079)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN POFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJEKWESI
BOJONEGORO
TAHUN 2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita hanturkan kepada Allah swt. Tuhan semesta alam berkat
rahmat dan nikmatnya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah falsafah dan
teori keperawatan middle range theory postpartum depression “cherrly tatano
beck” ini untuk memenuhi tugas kami. Sholawat dan salam senantiasa kita
sampaikan kepada junjungan nabi besar kita Muhammad saw yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dan
beliau adalah panutan bagi seluruh alam.
Puji syukur, akhirnya makalah falsafah dan teori keperawatan middle
range theory postpartum depression “cherrly tatano beck” ini selesai, segala
bentuk hambatan selama penulisan menjadi pembelajaran bagi penulis meskipun
makalah ini masih dalam kategori sederhana. Dalam kesempatan ini izinkan kami
menyampaikan beberapa kata sebagai bentuk penghargaan kepada semua pihak
yang turut ambil bagian dalam penyelesaian makalah ini. Selanjutnya kami
sampaikan ucapan terima kasih kepada sahabat, teman dan rekan seperjuangan
yang telah memberi dukungan kepada kami dalam penyelesaian makalah ini.
Kami meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila dan tentu saja makalah
ini banyak kekurangan baik dari penyampaian maupun segi penulisan karena kami
tak luput dari kesalahan. Untuk itu pula kami memberi ruang yang selebar-
lebarnya kepada teman-teman saya untuk berdiskusi memberikan arahan saran
dan kritik untuk membangun penulisan laporan ini kearah yang lebih baik dalam
kesempatan yang akan datang. Demikian Kata Pengantar ini kami sampaikan
sekali lagi atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Bojonegoro, 31 Oktober 2023


Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................................. i


Kata Pengantar ............................................................................................................. ii
Daftar Isi ....................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan ....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Pembahasan .................................................................................................. 2
1.4 Manfaat Pembahasan ................................................................................................ 3
Bab II Tinjauan Pustaka .............................................................................................. 4
2.1 Biografi..................................................................................................................... 4
2.2 Latar Belakang Teori................................................................................................. 5
2.3 Konsep Utama Teori ................................................................................................. 5
Bab III Tinjauan Kasus ................................................................................................ 10
3.1 Implementasi Teori Keperawatan .............................................................................. 10
Bab IV Penutup............................................................................................................. 12
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 12
4.2 Saran......................................................................................................................... 12
Daftar Pustaka .............................................................................................................. 14

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa postpartum merupakan masa pulih kembali setelah persalinan, yang
dimulai dari persalinan selesai hingga alat-alat kandungan kembali seperti
sebelum melahirkan. Masa postpartum merupakan fase transisi yang dapat
menyebabkan beberapa ibu mengalami krisis kehidupan sebab ibu akan
mengalami beberapa perubahan fisik dan psikologi (Tolongan et al., 2019:1).
Baby blues adalah perasaan yang terjadi pada ibu pasca melahirkan yang ditandai
dengan kecemasan, serangan panik, kelelahan, perasaan menyalahkan diri dan
merasa tidak mampu mengurusi bayi (Litter, 2017).
Menurut World Health Organitation (WHO) angka kejadian baby blues di
dunia berkisar antara 3-8% dengan 50% kasus terjadi pada usia produktif yaitu
20-50 tahun. Sementara angka kejadian baby blues di negara-negara Asia cukup
tinggi dan bervariasi antara 26-85% dari wanita pasca persalinan (Munawwaroh,
2018). Indonesia menduduki peringkat keempat tertinggi di ASEAN setelah Laos
yaitu sebanyak 26 kelahiran per 1000 populasi dan Kamboja yaitu sebanyak 25
kelahiran per 1000 populasi.
Angka kejadian baby blues di Indonesia menurut United State Agency for
International Development (USAID) (2016) terdapat 31 kelahiran per 1000
populasi. Penelitian yang di lakukan Edward (2017) angka kejadian baby blues di
Indonesia mencapai 23%, sedangkan skrinning dengan menggunakan EPDS
didapatkan bahwa 14-17% wanita postpartum beresiko mengalami baby blues.
Tingginya angka kejadian baby blues pada ibu pasca melahirkan dapat
menimbulkan dampak yang signifikan terhadap keadaan psikologis ibu.
Tanda dan gejala risiko baby blues diantaranya perubahan pola makan,
gangguan pola tidur, reaksi depresi/sedih/disforia, menangis, mudah tersinggung,
cemas, labilitas perasaan, cenderung menyalahkan diri sendiri. Gejala ini muncul
setelah persalinan dan pada umumnya akan menghilang dalam waktu beberapa

1
jam sampai beberapa hari. Namun pada beberapa minggu atau bulan kemudian,
bahkan dapat berkembang menjadi keadaan yang lebih berat (Haque, 2019).
Pencegahan depresi postpartum dapat dilakukan dengan beberapa upaya
sebagai cara untuk meminimalkan dampak perubahan hormonal postpartum dan
mengurangi stres. Upaya tersebut antara lain dengan menjaga kesehatan tubuh dan
selalu berpikiran positif, menganjurkan ibu untuk meminta bantuan dari orang lain
dalam merawat bayi sehingga dapat tidur dengan cukup, makan makanan sehat
dan bergizi, olahraga teratur, dan melakukan terapi (Manurung et al., 2011 dalam
Kusnaningsih et al., 2017: 2).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian adalah “ Apa saja Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Syndrome Baby blues Pada Ibu Postpartum”.

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Tujuan umum
Secara umum pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan pasangan suami istri mengenai bahaya baby blues pada ibu
postpartum.
2. Tujuan khusus
a. Megidentifikasi tingkat pengetahuan pasangan suami istri mengenai
bahaya baby blues Pada Ibu Postpartum.
b. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasangan suami istri mengenai
bahaya baby blues pada ibu postpartum berdasarkan jumlah anak.
c. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasangan suami istri mengenai
bahaya baby blues pada ibu postpartum berdasarkan lama pernikahan.

2
1.4 Manfaat Pembahasan
1.4.1Manfaat Praktis
a. Bagi Pembahasan
Hasil pembahasan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengalaman baru dalam melaksanakan penelitian mengenai gambaran
tingkat pengetahuan pasangan suami istri mengenai bahaya baby blues
pada ibu postpartum.
b. Bagi Masyarakat
Hasil pembahasan ini diharapkan dapat membantu sedikit dalam
menyelesaikan masalah yang ada di Indonesia mengenai postpartum
blues (baby blues), sehingga masyarakat dan tenaga kesehatan dapat
memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini. Memberikan manfaat,
wawasan dalam bidang ilmu pengetahuan kesehatan khususnya berkaitan
dengan ibu postpartum, dan memberikan wawasan bagi ibu hamil usia
muda.

3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biografi
Dr Beck adalah Profesor Terhormat di Universitas Connecticut,
Fakultas Keperawatan. Gelar Bachelor of Science di bidang Keperawatan
berasal dari Western Connecticut State University. Dia menerima gelar
Master di bidang keperawatan ibu-bayi baru lahir dan menjadi perawat-
bidan bersertifikat di Universitas Yale. Gelar Doktor Ilmu
Keperawatannya berasal dari Universitas Boston. Dia adalah rekan di
American Academy of Nursing.
Dia telah menerima berbagai penghargaan seperti Penghargaan
Layanan Profesional Terhormat dari Asosiasi Kesehatan Wanita, Obstetri,
dan Keperawatan Neonatal dan Penghargaan Alumna Terhormat dari
Universitas Yale. Selama 30 tahun terakhir Cheryl telah memfokuskan
upaya penelitiannya pada pengembangan program penelitian tentang
gangguan mood dan kecemasan pascapersalinan. Ia mengembangkan
Skala Penyaringan Depresi Pascapersalinan (PDSS) yang diterbitkan oleh
Western Psychological Services.
Dia adalah seorang penulis produktif yang telah menerbitkan lebih
dari 140 artikel jurnal. Buku teks Cheryl, Penelitian Keperawatan:
Menghasilkan dan Menilai Bukti untuk Praktik Keperawatan, menerima
Penghargaan Buku Terbaik Jurnal Keperawatan Amerika pada tahun 2007
dan 2011. Bukunya yang berjudul Postpartum Mood and Anxiety
Disorders: A Clinician’s Guide menerima Penghargaan American Journal
of Nursing Book of the Year 2006. Dia baru-baru ini menerbitkan buku
lain, Traumatic Childbirth.

4
2.2 Latar Belakang Teori
Depresi Postpartum Beck bersifat kualitatif, berbagai sumber teoretis
yang dikutip oleh Beck mencerminkan akar filosofis dan teoretis dari
metodologi yang penting untuk jenis pengetahuan yang dikembangkan
dalam setiap penelitian. Fenomenologi digunakan dalam studi besar
pertama tentang bagaimana wanita mengalami depresi pascapersalinan,
dengan menggunakan pendekatan Colaizzi (1978). Studi berikutnya, Beck
menggunakan grounded theory yang dipengaruhi oleh gagasan teoretis dan
filosofis Glaser (1978) , Glaser dan Strauss (1967) , dan Hutchinson
(1986). Sepanjang seluruh karya Beck dan konsisten dengan teori feminis,
terdapat penilaian eksplisit terhadap pentingnya memahami kehamilan,
kelahiran, dan peran sebagai ibu melalui “mata perempuan” (Beck, 2002a).

2.3 Konsep Utama Teori


Cheryl Tatano Beck menggunakan ide dari Jean Watson yaitu perawat
sebagai pusat perawatan. Beck juga menggunakan studi phenomenology
dalam penelitiannya terhadap bagaimana wanita mengalami depresi
postpartum (Colaizzi’s 1978). Beck menggunakan teori grounded sebagai
pengaruh dari ide – ide teori dan filosofi glasser (1978), Gkasser dan
Strauss (1967), dan Hutchinson (1986). Sumber teori yang tidak seperti
biasanya juga diambil oleh Beck dari Sichel dan Driscoll (1999).
a. Depresi postpartum
Beck (2002) mengemukakan dalam Records, Rice, Beck (2007),
depresi postpartum adalah episode depresi mayor yang bisa terjadi
selama 12 bulan pertama setelah melahirkan.

5
b. Faktor penyebab depresi postpartum
Beck mengemukakan, faktor-faktor yang menyebabkan depresi
postpartum ada 13, dalam Varney, et al., (2008) sebagai berikut :
a.) Depresi prenatal
Depresi prenatal (selama kehamilan) merupakan salah satu
faktor pemicu terjadinya depresi postpartum yang paling kuat.
Depresi prenatal bisa terjadi pada beberapa atau keseluruhan
dari trimester kehamilan (Beck, 2001).
b.) Stress merawat anak
Hal-hal yang membuat stres yang berhubungan dengan
perawatan anak meliputi faktor-faktor seperti masalah
kesehatan yang dialami bayi, dan kesulitan dalam perawatan
bayi khususnya mengenai masalah makanan dan tidur (Beck,
2001).
c.) Stress dalam kehidupan
Stress dalam kehidupan merupakan penunjuk terjadinya stres
selama kehamilan dan setelah kehamilan. Stres yang terjadi
dalam hidup seseorang, bisa karena hal yang positif maupun
negatif, dan termasuk juga sebuah pengalaman seperti,
perubahan status perkawinan (contohnya, bercerai, menikah
kembali), perubahan pekerjaan, dan krisis yang terjadi
(contohnya, kecelakaan, perampokan, krisis ekonomi, dan
penyakit kronis) (Beck, 2001)
d.) Dukungan sosial
Ibu yang baru saja mengalami proses reproduksi sangat
membutuhkan dukungan psikologis dari orang-orang
terdekatnya. Kurangnya dukungan dari orang-orang terdekat
dapat menyebabkan penurunan psikologis seperti mudah
menangis, merasa bosan, capek, tidak bergairah, dan merasa
gagal yang akan menyebabkan ibu menjadi depresi (Anonim,
2005).

6
e.) Ansietas prenatal
Ansietas pada masa kehamilan bisa terjadi selama beberapa
trimester dan kadang terjadi diseluruh masa kehamilan.
Ansietas ini merupakan suatu perasaan ketakutan pada sesuatu
yang akan terjadi mengenai sesuatu yang tidak jelas, ancaman
yang belum jelas (Beck, 2001).
f.) Derajat kepuasan dengan sebuah hubungan
Perkawinan ditandai dengan seberapa bahagia atau puasnya
seorang wanita pada hal-hal tertentu dari perkawinannya,
seperti komunikasi, keterbukaan, kesamaan dalam saling
menghargai, saling membantu, menghargai terhadap suatu
keputusan, dan halhal yang baik secara global lainnya (Beck,
2001).
g.) Riwayat depresi sebelumnya
Sarafino dalam Ryan (2009), menyatakan bahwa perempuan
yang memiliki sejarah masalah emosional rentan terhadap
gejala depresi ini, kepribadian dan variabel sikap selama masa
kehamilan seperti kecemasan, kekerasan dan kontrol eksternal
berhubungan dengan munculnya gejala depresi (Ryan, 2009).
h.) Temperamen bayi
Temperamen bayi yang sulit digambarkan sebagai seorang
bayi yang lekas marah, rewel, dan susah dihibur (Beck, 2001).
Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Whiffen dan Gotlib (1989) dalam Hagen (1999), yang
menyimpulkan bahwa temperamen sebagai salah satu
penyebab terjadinya depresi postpartum.

7
i.) Maternity blues
Maternity blues adalah sebuah fenomena yang hanya sekilas
dari perubahan suasana hati yang dimulai pada beberapa hari
pertama setelah melahirkan dan paling sedikit 1 sampai 10 hari
atau lebih.Keadaan tersebut ditandai dengan perasaan ingin
menangis, cemas, kesulitas konsentrasi, lekas marah, dan
suasana hati yang labil (Beck, 2001).
j.) Harga diri
Harga diri ditunjukkan kepada perasaan seorang wanita secara
umum dalam hal harga diri dan penerimaan diri sendiri, artinya
adalah kepercayaan diri dan kepuasan terhadap diri
sendiri.Rendahnya harga diri menggambarkan negatifnya
evaluasi terhadap diri sendiri dan perasaan terhadap diri
seseorang atau kemampuan seseorang (Beck, 2001).
k.) Status sosio-ekonomi
Segre, et al. (2010), mengungkapkan bahwa status sosial
ekonomi berhubungan dengan kejadian depresi postpartum.
Semakin rendah pendapatan keluarga, semakin tinggi pula
resiko terjadinya depresi postpartum.
l.) Status perkawinan
Status demografi ini berfokus pada kedudukan seorang wanita
dalam hal pernikahan.Tingkatannya adalah tidak menikah,
menikah/hidup bersama, bercerai, janda, berpisah, memiliki
pasangan (Beck, 2001).
m.) Kehamilan tidak diinginkan atau tidak direncanakan
Kehamilan yang tidak direncanakan, bisa disebabkan oleh
perasaan ragu-ragu terhadap kehamilan yang dialami.Jika
kehamilan itu direncanakan, mungkin saja 40 minggu bukanlah
waktu yang cukup bagi pasangan untuk menyesuaikan diri
terhadap perawatan bayi yang ada kalanya membutuhkan usaha
yang cukup keras ((The American College of Obstetricians and

8
Gynecologist (ACOG), 2009)). Seorang bayi mungkin
dilahirkan lebih awal dari perkiraan lahirnya, hal ini juga dapat
menjadi faktor pemicu terjadinya depresi postpartum, karena
jika bayi lahir lebih awal dapat menyebabkan perubahan secara
tiba-tiba, baik di lingkungan rumah maupun perubahan
terhadap rutinitas kerja yang tidak diharapkan oleh orang tua
(ACOG, 2009).
Cheryl NURSE program ini meliputi 5 aspek perawatan yang diperlukan
untuk menyembuhkan depresi postpartum, yaitu :
1. Nourishment and needs (Nutrisi dan kebutuhan lain)
2. Understanding (Pemahaman)
3. Rest and relaxation (Istirahat dan relaksasi)
4. Spirituality (Spiritualitas)
5. Exercise (Latihan)

9
BAB III TINJAUAN KASUS

3.1 Implementasi

Klien bernama Ny.Y berusia 19 tahun dan berjenis kelamin perempuan.


Klien seorang Ibu rumah tangga. Klien masuk rumah sakit pada tanggal 4 Maret
2015 jam 07.40 WIB dengan riwayat G1P0A0. Penanggung jawab klien adalah
suami klien yang bernama Tn.Y. Beliau berusia 20 tahun, beragama Islam dan
bekerja sebagai karyawan swasta.
Diagnosa keperawatan pada kasus ini yang sesuai dengan teori keperawatan
adalah kurang pengetahuan dimana klien datang ke RSUD Temanggung pada
tanggal 4 Maret 2015, jam 07.40 WIB atas rujukan dari bidan. Klien terdaftar
dengan Nomor Rekam Medis : 186319 dan diagnosa medis post partum spontan
dengan episiotomi (P1A0).
Implementasi yang dilakukan pada tanggal 4 Maret 2015, klien belum
memahami bagaimana cara menyusui yang benar, manfaat ASI eksklusif.
Implementasi yang dilakukan pada tanggal 5 Maret 2015, masih butuh
pendamping saat menyusui bayinya, mengatakan belum mengetahui nutrisi yang
baik untuk ibu menyusui dan tidak mengetahui tentang perawatan bayi dirumah
karena baru anak pertama. Implementasi yang dilakukan pada tanggal 6 Maret
2015, klien mengatakan belum tau cara memandikan bayinya karena ini
merupakan kelahiran anak pertama dan masih ragu dalam memandikan bayinya.
Implementasi saat kunjungan rumah yang dilakukan pada tanggal 7 Maret 2015,
klien mengatakan butuh pendampingan dalam memandikan bayinya, belum
mengetahui tentang macam-macam KB, keuntungan dan kerugian. Implementasi
saat kunjungan rumah yang dilakukan pada tanggal 8 Maret 2015, klien
mengatakan meminta penjelasan ulang mengenai kb, klien mengatakan sudah
berdiskusi dengan suami dan memilih KB suntik 3 bulan.

10
Evaluasi tanggal 4 Maret 2015, berdasarkan data tersebut dapat dianalisa bahwa
masalah kurang pengetahuan tentang menyusui yang benar belum teratasi.
Rencana tindakan selanjutnya : ulangi penyuluhan dan lanjutkan penyuluhan
tentang nutrisi ibu menyusui dan perawatan tali pusat. Evaluasi tanggal 5 Maret
2015, berdasarkan data tersebut dapat dianalisa bahwa masalah kurang
pengetahuan tentang cara perawatan tali pusat belum teratasi. Rencana tindakan
selanjutnya : ulangi penyuluhan dan lanjutkan penyuluhan tentang memandikan
bayi. Evaluasi tanggal 6 Maret 2015, berdasarkan data tersebut dapat dianalisa
bahwa masalah kurang pengetahuan tentang memandikan bayi belum teratasi.
Rencana tindakan selanjutnya : ulangi penyuluhan dan lanjutkan penyuluhan
tentang KB. Evaluasi tanggal 7 Maret 2015, berdasarkan data tersebut dapat
dianalisa bahwa masalah kurang pengetahuan tentang KB belum teratasi.
Rencana tindakan selanjutnya : ulangi penyuluhan tentang KB. Evaluasi tanggal
8 Maret 2015, berdasarkan data tersebut dapat dianalisa bahwa masalah kurang
pengetahuan tentang menyusui yang benar bel3um teratasi. Rencana tindakan
selanjutnya :pertahankan intervensi.

11
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Postpartum depression atau baby blues syndrome merupakan penyakit
psikologis yang dialami oleh 50-80% wanita pasca yang melahirkan. Apabila
tidak segera diatasi, sindrom ini dapat bertambah parah dan menyebabkan hal-hal
negatif. Adapun kesimpulan berdasarkan makalah diatas adalah :
1. Kasus baby blues syndrome memiliki sisi positif dari sindrom ini agar
pembaca merasa bahwa kasus ini normal dialami dan dapat dengan mudah
diatasi.
2. Perancangan media yang menarik dan informatif dilakukan dengan cara:
a. Penggunaan teknik fotografi yang sesuai dengan tema kampanye yang
diterapkan semua media.
b. Penggunaan iklan berseri di beberapa media seperti poster dan iklan koran
untuk menarik perhatian audience juga untuk menghilangkan rasa bosan.
c. Selain itu dalam menyampaikan informasi digunakan bahasa yang
sederhana namun jelas agar pesan dapat dimengerti oleh semua kalangan
masyarakat.

4.2 Saran Penulis

1. Bagi Ibu Post partum


Para ibu post partum hendaknya mengikuti pelatihan dan juga pengarahan serta
konsultasi sebelum melahirkan mengenai post partum dan perawatan bayi.
2. Bagi Keluarga
Diharapkan agar keluarga tidak memberikan informasi yang tidak benar pada
ibu tentang perawatan post partum.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat memperdalam kembali mengenai
Postpartum dan banyak referensi penelitian berkaitan dengan Postpartum dan
banyak askes terutama media sosial.

12
13
DAFTAR PUSTAKA

Frass KA. Perdarahan postpartum berhubungan dengan kadar hemoglobin saat


persalinan : Studi observasional. 2015;(2015):333–7.
Fukami T, Koga H, Goto M, Ando M, Matsuoka S, Tohyama A, et al. Incidence
And Risk Factors For Postpartum Hemorrhage Among Transvaginal
Deliveries At A Tertiary Perinatal Medical Facility In Japan. PLoS One.
2019 Jan 1;14(1).
Rodiani, Sany S. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perdarahan Pasca
Persalinan Related Factors with Postpartum Hemorrhage in Abdul
Moeloek Hospital of Lampung. Jk Unila. 2019;3:135–40.
Satriyandari Y, Hariyati NR. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian
Perdarahan Postpartum. J Heal Stud. 2017;1(2):49–64.retrospective cohort
study. BMC Pregnancy Childbirth. 2021;21(1):1–8.
Surani E, Wahyuni S. Hubungan Antara Umur, Polihidramnion Dengan
Kejadian Perdarahan Postpartum Di Rsi Sultan Agung Semarang. Intan
Husada J Ilmu Keperawatan. 2019;7(1):85–92.
Sulistiyani CN. Hubungan Umur Ibu dengan Kejadian Perdarahan Postpartum
di RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Yakkum Cabang Semarang.
Angew Chemie Int Ed 6(11), 951–952. 2017;8(2):33–42.

14

Anda mungkin juga menyukai