Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENYULUHAN

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA):


SEBAGAI SUATU UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

PEMBIMBING
Dr. DJAKA HANDAJA, MPH
Dr. GITA SEKAR PRIHANTI, M.Pd.Ked
Dr. HENRY MULYONO
Dr. ERNANTI WULANDARI

OLEH
ALFARIES RADEA MARCIANTORO (201610401011063)

SMF IKM PUSKESEMAS PONED BALOWERTI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
MARET 2018

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas

berkat dan rahmatnya yang telah dikaruniakan kepada penulis, sehingga penulis

dapat menyelesaikan kegiatan penyuluhan di warga Puskesmas Pembantu

Dandangan Wilayah Balowerti Kota Kediri dan pembuatan laporan kegiatan

dengan judul Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA): Sebagai Suatu Upaya

Kesehatan Masyarakat.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak, rekan sejawat, dan pembimbing dr. Djaka Handaja, MPH., dr. Gita

Sekar Prihanti, M.Pd.Ked., dr. Henry Mulyono, dan dr. Ernanti Wulandari yang

telah meluangkan waktunya untuk membimbing sehingga kegiatan ini dapat

selesai dengan baik.

Penulis menyadari penulisan laporan kegiatan ini memiliki banyak

kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran diharapkan demi memperbaiki

kekurangan atau kekeliruan yang mungkin ada. Semoga dapat bermanfaat bagi

rekan dokter muda khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Kediri, Maret 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................3.
1.2 Tujuan....................................................................................................4.
1.2.1 TujuanUmum.......................................................................4
1.2.2 TujuanKhusus.......................................................................4
BAB 2 PERSIAPAN PENYULUHAN
2.1 Panitia Kegiatan.........................................................................................5
2.2 Koordinasi Promosi Kesehatan..................................................................5
2.3 Persiapan Tempat Penyuluhan......................................................................6
2.4 Persiapan Materi Penyuluhan....................................................................6
BAB 3 SASARAN, METODE DAN MATERI PENYULUHAN
3.1 Sasaran.............................................................................................................7
3.2 Metode.......................................................................................................7
3.3 Materi Penyuluhan...........................................................................8
3.3.1 Definisi................................................................................8
3.3.2 Gejala Klinis ........................................................................8
3.3.3 Pencegahan ..........................................................................8
BAB 4 PELAKSANAAN PENYULUHAN
4.1 Waktu pelaksanaan penyuluhan .................................................................9
4.2 Tempat penyuluhan..................................................................................9
4.3 Sasaran dan jumlah peserta.........................................................................9
4.4 Susunan Acara.....................................................................................9
BAB 5 HASIL KEGIATAN 10
BAB 6 PENUTUP 12
DAFTAR PUSTAKA 13

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Infeksi Saluran Napas (ISPA) adalah penyakit yang sering ditemukan.

Berdasarkan dataWHO, ISPA menduduki urutan ke-6 dari penyebab kematian

Balita di dunia. Penyebab utamanya adalah komplikasi yang ditimbulkan yaitu

berupa Pneumonia. Sebagai contoh di Amerika Serikat dan Britania Raya

didapatkan penderita ISPA 25-30 orang per 100.000 penduduk, sementara di

Spanyol didapatkan penderita 25 per 100 penduduk (Alsagaf, 2010). Sementara

menurut Lindawaty (2010), negara dengan pendapatan perkapita rendah dan

menengah ISPA masih menjadi penyebab utama kematian bayi dengan temuan

kasus kematian sebanyak 4 juta orang pertahunnya di seluruh dunia.

Indonesia merupakan negara berkembang, dengan pendapatan perkapita

menengah kebawah sehingga angka kematian bayi juga cukup tinggi yaitu dalam

sepuluh tahun terakhir sejak 2005 sebanyak 30 per 1000 kelahiran bayi (Depkes,

2010). Salah satu penyebabnya adalah ISPA dimana menyumbang angka

mortalitas balita sebesar 20%-30%. Dari seluruh provinsi di Indonesia, provinsi

Jawa Timur menempati peringkat ke-5 sebagai provinsi dengan angka kejiadian

ISPA terbesar yaitu 28.3% (Kemenkes, 2013). Sementara di Kota Kediri

khususnya di Puskesmas Wilayah Balowerti Kelurahan Dandangan didapatkan

jika penyakit ISPA menduduki peringkat pertama dari 10 besar penyakit

terbanyak (PWS-KIA, 2017).

3
Berdasarkan paparan data diatas, maka sangat perlu dilakukan upaya

kesehatan masyarakat di Wilayah Puskesmas Balowerti Kelurahan Dandangan

dengan tujuan menurunkan angka morbiditas dan mortalitas balita yang menderita

ISPA. Maka salah satu upaya tersebut adalah dengan dilakukannya kegiatan

penyuluhan secara massal, sehingga disusunlah laporan penyuluhan ini.

1.2 Tujuan

1.2.1 TujuanUmum

Memberikan pengetahuan pada masyarakat mengenai penyakit Iinfeksi

Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

1.2.2 TujuanKhusus

1. Memberikan pengetahuan mengenai definisi penyakit ISPA.

2. Memberikan pengetahuan mengenai faktor resiko penyakit ISPA.

3. Memberikan pengetahuan mengenai gejala penyakit ISPA.

4. Memberikan pengetahuan mengenai pencegahan penyakit ISPA.

4
BAB 2

PERSIAPAN PENYULUHAN

2.1 Panitia Kegiatan

a) Pembimbing : (i) dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd.Ked

(ii) dr. Djaka Handaja M.PH

(iii) dr. Ernati Wulandari


b) Ketua : Alfaries Radea Marciantoro, S.Ked

c) Penyaji : Afaries Radea Marciantoro, S.Ked

d) Moderator : Risma Fujiarti, S.Ked

e) Dokumentasi : M. Mustamik Sunayya, S.Ked

f) Perlengkapan : Ilfi Pratita Danastri, S.Ked

2.2 Koordinasi Promosi Kesehatan.

Untuk kelancaran kegiatan penyuluhan dilakukan koordinasi dengan

Pembimbing dan petugas Puskesmas Bagian Promosi Kesehatan. Bentuk

koordinasi yang dilakukan adalah:

a) Menentukan tempat dan waktu penyuluhan yang disesuaikan dengan jadwal

b) Menyiapkan sarana dan prasarana yang akan digunakan untuk kelancaran

proses penyuluhan

5
2.3 Persiapan Tempat Penyuluhan

Atas persetujuan dari Kepala Puskesmas dan pembimbing Puskesmas Kota

Kediri, maka penyuluhan diselenggarakan di Ruang Pertemuan Puskesmas Poned

Balowerti Kota Kediri. Pada hari Senin, 26 Maret 2018 pukul 08.00 WIB dengan

materi penyuluhan berjudul “Infeksi Saluran Pernapasan Akut: Sebagai Suatu

Upaya Kesehatan Masyarakat.”

2.4 Persiapan Materi Penyuluhan

a) Pembuatan materi penyuluhan dan leaflet dikerjakan oleh penyaji.

b) Mempersiapkan kuis dan Door prize oleh tim perlengkapan.

6
BAB 3

SASARAN, METODE DAN MATERI PENYULUHAN

3.1 Sasaran

Sasaran penyuluhan adalah seluruh Ibu yang memiliki Balita di Wilayah

Puskesmas Balowerti Kelurahan Dandangan.

3.2 Metode

Dalam penyuluhan ini digunakan 5 metode:

a) Pembagian Leaflet

Diberikan selembar Leaflet yang berisi tentang penyuluhan ISPA pada

seluruh Ibu yang memiliki Balita di Wilayah Puskesmas Balowerti Kelurahan

Dandangan.

b) Ceramah

Ceramah dilakukan dalam waktu 20 menit, untuk menjelaskan topik

penyuluhan ISPA pada seluruh peserta yang datang ke Ruang Pertemuan

Puskesmas Poned Balowerti.

c) Tanya Jawab

Tanya jawab dilakukan dalam waktu kurang lebih 20 menit tentang materi

tersebut.

d) Pembagian Doorprize

Pembagian doorprize berupa bingkisan dan cinderamata kepada 5 orang

yang bertanya dan/atau yang menjawab soal yang diberikan tentang materi yang

disajikan.

7
3.3 Materi Penyuluhan

a) Definisi
ISPA adalah Infeksi Akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih
dari saluran napas mulai dari hidung sampai sluran napas paling bawah.
ISPA dibagi menjadi Flu (Nasofaring), Radang Tenggorokan, dan radang
pada Tonsil (Amandel). ISPA disebabkan masuknya kuman ke saluran
napas bagian atas melalui udara yang dihirup.
b) Gejala Klinis
Gejalanya berupa batuk dengan atau tanpa dahak, demam tinggi, bersin
dan pilek, sakit tenggorokan. Gejala tersebut bisa semakin membarat
tergantung pada lingkungan yang tidak bersih seperti polusi, pengap;
makanan yang tidak bersih; gizi buruk; kelelahan; dan kedinginan. Bila
semakin berat seperti didapatkan demam yang lebih dari 3 hari; muncul
gejala sesak napas dan dada bagian bawah cekung kebawah; anak tidak
bisa minum atau menetek; dan muntah yang berulang-ulang maka segera
bawa anak ke pusat kesehatan terdekat untuk mendapatkan penganganan.
c) Pencegahan

Cara mengatasinya minum cairan yang cukup; redakan batuk dengan


bahan yang aman yang ada dirumah seperti memakai campuran kecap
dengan air jeruk nipis atau madu dengan air jeruk nipis; istirahat yang
cukup dan jangan terlalu stress; makan-makanan yang sejat, bersih, dan
bergizi. Selain itu untuk mencegah penuluran maka bila ada salah satu
anggta keluarga yang sakit adalah dengan cuci tangan sesering mungkin
terutama sebelum memegang anak kecil; hindari tempat yang ramai dan
padat, banyak polusi udara termasuk area merokok; pastikan makan
makanan bergizi dan memberikan ASI eksklusif minimal 6 bulan untul
membentuk sistem kekebalan bayi; umunya batuk dan pilek hanya
berlangsumg secara singkat sehingga tidak perlu obat; dan tetap berikan
ASI serta makanan dan cairan secukupnya selma sakit.

8
BAB 4

PELAKSANAAN PENYULUHAN

4.1. Waktu Pelaksanaan

a) Hari/ Tanggal : Senin, 26 Maret 2018

b) Waktu : 08.00 – 10.00 WIB

4.2. Tempat Penyuluhan

Ruang Pertemuan Puskesmas Poned Balowerti Kota Kediri.

4.3. Sasaran dan Jumlah Peserta

Seluruh Ibu yang mempunyai Balita di Wilayah Puskesmas Balowerti

Kelurahan Dandangan dengan jumlah peserta sebanyak 44 orang.

4.4. Susunan Acara

No Acara Waktu

1 Pembukaan 08.00 – 08.15

2 Pembagian Leaflet 08.15 – 08.20

3 Penyampaian Materi Penyuluhan 08.20 – 08.40

4 Tanya Jawab 08.40 – 09.30

5 Kuis dan Door Prize 09.20 – 09.40

6 Penutup 09-40 – 10.00

9
BAB 5

HASIL KEGIATAN

Panitia membagikan undangan kepada 50 orang Ibu yang mempunyai

Balita di Wilayah Puskesmas Balowerti Kelurahan Dandangan tiga hari

sebeumnya. Dari seluruh target peserta, hanya 44 orang Ibu yang datang dengan

sebagian membawa anaknya. Panitia penyuluhan kemudian membagikan

konsumsi, leaflet, dan meminta peserta mengisi daftar hadir penyuluhan.

Selanjutnya moderator membuka acara penyuluhan selanjutnya kegiatan inti

penyuluhan yang diisi materi ISPA oleh pemateri.

Selama kegiatan penyuluhan peserta memperhatikan setiap materi yang

disampaikan dan merespon bila pemateri bertanya meskipun dengan jawaban

yang salah. Dipertengahan penyuluhan, ada sekitar 4 orang yang meninggalkan

ruangan dengan alasan anaknya menangis dan takut menganggu acara dan

sebagian yang lain beralasan ada acara yang waktu bersamaan dengan penyluhan.

Setelah itu pengisiian materi dengan metode ceramah selanjutnya adalah

sesi tanya jawab. Didapatkan 4 orang Ibu yang bertanya, dengan inti pertanyaan

sebagai berikut:

1) Apa langkah awal kita sebagai orang tua untuk


mengenali penyakit ISPA?
2) Bolehkan kita melakukan pengobatan sendiri seperti beli
obat panas atau flu diwarung untuk anak kita?
3) Apa perbedaan dengan demam berdarah?
4) Saya mempunyai pengalaman, pernah anak saya sakit panas
namun sembuh sendiri tanpa saya berikan obat, hal seperti
bagaiaman dok penjelasannya?

10
Setelah mendapatkan pertanyaan seperti diatas, pemateri mulai menjawab satu

persatu dengan jawaban yang disesuaikan kembali seperti teori. Jawaban-jawaban

yang dikemukanan oleh pemateri telah mendapatkan persetujuan dari dokter

Supervisor di Puskesmas.

Kemudian diakhir acara, panitia mengadakan kegiatan doorprize dengan

hadiah berupa satu buah makanan dan satu minuman susu bagi peserta yang

mampu menjawab dengan benar. Paserta nampak antusias tiap kali pertanyaan

dibacakan dan para Ibu mencoba menjawab dengan kemampuan mereka.

Pertanyaan panitia tersebut sebagai berikut:

1) Apakah yang harus Ibu-ibu lakukan bila dikeluarga ada yang


menderita sakit?
2) Kapan pasien perlu dibawa ke tempat pelayanan kesehatan?
3) Siapakah yang bisa mempraktekan cara cuci tangah yang
benar?

11
BAB 6

PENUTUP

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat dan rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga kegiatan

penyuluhan yang kami laksanakan dapat dilaksanakan dengan baik.

Besar harapan kami kegiatan ini dapat memberi manfaat dan menambah

pengetahuan kepada para pasien sehingga lebih memahami dan mengerti

mengenai penetahuan dasar mengenai penyakit ISPA mulai dari definisi, faktor

resiko, gejala klinis, dan pencegahan sehingg bisa segera memeriksakan diri ke

tempat pelayanan kesehatan terdekat.

Sebagai pelaksana kegiatan, kami menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dalam kegiatan penyuluhan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran

sangat kami harapkan untuk meningkatkan kegiatan serupa di masa yang akan

datang. Terima kasih kepada semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan

kegiatan penyuluhan ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Alsagaf, Hood, dan Mukty, 2010, Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru, Ed.10,

Surabaya: Airlangga University Press.

Depkes, 2010, Informasi tentang ISPA pada Balita, Jakarta: Pusat Penyuluhan

Kesehatan Masyarakat.

Kemenkes RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar (RISKESDES), Jakarta: Balitbang

Kementerian Kesehatan RI.

Lindawaty, 2010, Partikulat (PM10) Udara Rumah Tinggal yang Mempengaruhi

Kejadian ISPA pada Balita di Kecamatan Mampang, Jakarta Selatan:

Universitas Indonesia.

PWS-KIA, 2017, Laporan PWS KIA (Indikator Kesehatan Anak) Balita dan

APRAS, Kediri: Puskesmas Poned Balowerti.

13

Anda mungkin juga menyukai