Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MUNTABER

Guru Pembimbing : Suci Nurjanah, Amd.Keb.

DISUSUN OLEH:

NAMA : SINDI DEWI OKTAVIANTI

NIS : 0049224054

YAYASAN MADANI TEGALLEGA SUKABUMI


SMK KESEHATAN TUNAS MADANI
KOTA SUKABUMI
2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyusun karya tulis ini yang
berjudul “MUNTABER” dengan baik. Tak lupa salawat serta salam kita
jungjungkan kepada baginda kita nabi “Muhammad SAW”
Adapun maksud dan tujuan saya menyusun karya tulis ini untuk memenuhi
tugas Perbaikan Nilai “Ilmu Penyakit Dan Diagnostik Penunjang (IPDP)”
.Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada ibu Suci Nurjanah,Amd.Keb.
selaku pembimbing materi dalam pembuatan karya tulis ini.
Saya menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang terdapat dalam
karya tulis ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran kepada
berbagai pihak untuk kami jadikan sebagai bahan evaluasi guna meningkatkan
kinerja untuk kedepannya.

Sukabumi, 4 November 2021

Sindi Dewi Oktavianti

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Devinisi Penyakit Muntaber .......................................................... 2
2.2 Penyebab Muntaber ........................................................................ 3
2.3 Patofisiologi Penyakit Muntaber..................................................... 3
2.4 Etiologi Muntaber........................................................................... 4
2.5 Cara penularan dan Faktor Resiko.................................................. 5
2.6 Gejala klinis Muntaber ................................................................... 5
2.7 Komplikai........................................................................................ 5
2.8 Cara mengatasi penyakit Muntaber................................................ 5
2.9 Pencegahan Penyakit Muntaber...................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 8
3.2 Saran................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Muntaber merupakan kondisi ketika saluran pencernaan mengalami
peradangan, khususnya lambung, usus besar, dan usus kecil. Muntaber dapat
membuat pengidapnya mengalami diare, kram perut, mual dan muntah. Dalam
beberapa kondisi, muntaber juga disertai dengan demam, sakit kepala,
kembung, dan kelelahan.Infeksi rotavirus adalah salah satu penyebab
muntaber yang mengakibatkan infeksi parah, dehidrasi dan kematian secara
global pada anak-anak berusia 5 tahun ke bawah (Ahmedet al., 2009).
Setiap tahun infeksi rotavirus menyebabkan sekitar 600.000 kematian
secara global (Mastet al, 2009) dengan lebih dari 85% kematian ini terjadi di
Afrika dan Asia (CDC, 2008). Enam negara, termasuk Nigeria, menyumbang
lebih dari setengah dari semua kematian akibat rotavirus pada anak di bawah
usia 5 tahun (Ahmedet al., 2009).
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO,2012) Angka
kesakitan muntaber di Indonesia mencapai 411 per 1000 penduduk dan angka
ini merupakan yang tertinggi di antara negara-negara di Asia. Muntaber juga
masih merupakan masalah kesehatan yang penting di Indonesia. Walaupun
angka mortalitasnya telah menurun tajam, tetapi angka morbiditas masih
cukup tinggi Penanganan muntaber yang dilakukan secara baik selama ini
membuat angka kematian akibat muntaber dalam 20 tahun terakhir menurun
tajam. Walaupun angka kematian sudah menurun tetapi angka kesakitan masih
cukup tinggi (Riri, 2012).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa penyebab terjadinya muntaber?
2. Bagaimana cara pencegahan muntaber?
3. Apa saja komplikasi yang bisa terjadi jika penyakit muntaber dibiarkan?
4. Bagaimana cara pencegahan penyakit muntaber?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Gastroenteritis atau Muntaber adalah buang air besar dengan frekuensi
yang meningkat dan konsistensi tinja lebih lembek atau cair dan bersifat
mendadak datangnya, dan berlangsung dalam waktu kurang dari 2 minggu
(Suharyono, 2003).
Gastroenteritis akut didefinisikan sebagai diare yang berlangsung
kurang dari 15 hari (Rani AA. dkk 2015)Diare dapat di sebabkan oleh
beberapa factor di antaranya di sebabkan oleh factor infeksi, factor
malabsorbsi, factor makanan, maupun factor psikologis. Sebagian besar factor
diare di sebabkan oleh factor infeksi. Banyak dampak yang dapat terjadi
karena infeksi saluran cerna antara lain, pengeluaran toksin yang dapat
menenimbulkan gangguan sekresi dan reabsorpsi cairan dan elektrolit yang
mengakibatkan dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit dan gangguan
keseimbangan asam basa.
Dengan demikian, dari beberapa factor di atas akan menimbulkan
tanda dan gejala yang berbeda. Manifestasi atau tanda dan gejala diare pada
orang dewasa biasanya di tandai dengan Konsistensi feces cair (diare) dan
frekuensi defekasi semakin sering, muntah (umumnya tidak lama) , demam
(mungkin ada, mungkin tidak), kram abdomen, membrane mukosa kering,
berat badan menurun. Selama proses terjadi diare tanda dan gejalanya juga
lain lagi seperti kulit sekitar anusbiasanya akan mengalami iritasi atau lecet
akibat seringnya defekasi. Maka sangat di butuhkan perhatian dan perawatan
yang maksimal pada pasien dewasa di Rumah Sakit.
Salah satu penyakit yang termasuk masalah kesehatan masyarakat
umumnya adalah gastroenteritis.Gastroentritis banyak ditemukan terutama
dinegara Asia, Afrika, dan Amerika menunjukkan bahwa gastroenteritis
merupakan penyebab utama dan rata – rata pada anak dewasa ( Nur Qolis,
2016).

2
2.2 Penyebab Muntaber

Menurut Dr. Haikin Rachmat, MSc., penyebab diare dapat


diklasifikasikan menjadi enam golongan :
1. Infeksi yang disebabkan bakteri, virus atau parasite
2. Adanya gangguan penyerapan makanan atau disebut malabsorbsi.Alergi
3. Keracunan bahan kimia atau racun yang terkandung dalam makanan.
4. Imunodefisiensi yaitu kekebalan tubuh yang menurun.
5. Penyebab lain.

2.3 Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan gastroentritis (muntaber) adalah
yang pertama gangguan osmotik akibat adanya makanan atau zat yang tidak
dapat diserap oleh tubuh sehingga menyebabkan tekanan tekanan osmotik
dalam rongga usus meningkat, menyebabkan terjadinya pergeseran air dan
elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini
mengakibatkan terjadinya rangsangan usus untuk mengeluarkannya sehingga
timbulnya diare.
Kedua diakibatkan oleh rangsangan tertentu (misalnya, toksin) pada
dinding usus akan terjadi peningkatan air dan elektrolit kedalam rongga usus
dan selanjutnya menimbulkan diare karena adanya peninggakatan cairan
dalam ronga usus.
Ketiga gangguan motalitas usus yang terjadi akibat hiperperistaltik
yang akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap
makanan sehingga menimbulkan diare, sebaliknya juga apabila paristaltik usus
menurun akan menyebabkan peningkatan bakteri pada usus, sehingga
mengakibatkan diare juga.
Salain dari itu diare juga dapat terjadi karena masuknya mikro
organisme hidup kedalam usus, setelah melewati asam lambung,

3
mikroorganisme tersebut akan berkembang biak yang kemudian
mengeluarkan toksin, dan akibat dari toksin tersebut akan terjadinya
hipersekresi  yang akhirnya akan menimbulkan diare.

2.4 Etiologi Muntaber


Etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu:
1. Infeksi : Infeksi dari bakteri (Shigella, Salmonella, E.Coli, Gol. Vibrio,
Bacillus cereus, Clostridium perfringens, Stafilokokus aureus,
Campylobacter aeromonas), virus (rotavirus, Norwalk/ Norwalk like
agent, Adenovirus, Protozoa, Entamoeba histolytica, Giardia lamblia,
Balantidium coli), dan parasit (cacing perut, Ascaris, Trichiuris,
Strongyloides, jamur, Candida)
2. Malabsorpsi : Kandungan nutrient makanan yang berupa karbohidrat,
lemak maupun protein dapat menimbulkan intoleransi, malabsorpsi
maupun alergi sehingga terjadi diare pada anak maupun bayi. Malabsorbsi
teridiri dari karbohidrat yaitu disakarida (laktosa, maltosa, sukrosa) dan
monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa), lemak terutama Long Chain
Triglycerida dan protein berupa asam amino, B lactoglobulin.
3. Makanan yaitu makanan basi, belum waktunya diberikan,
keracunanberupa makanan beracun (bakteri: Clostridium botulinum,
Stafilokokus)dan makanan kecampuran racun (bahan kimia) serta
kwashiorkor, marasmus.
4. Alergi dan Imunodefisiensi : alergi susu, alergi makanan, Cow’s milk
protein sensitive enteropathy dan imunodefisiensi dimana keadaan ini
mungkin hanya berlangsung sementara, misalnya sesudah infeksi virus
(seperti campak) atau mungkin yang berlangsung lama seperti pada
penderita AIDS (Auto Imune Deficiency Syndrome). Pada anak
imunosupresi berat, diare dapat terjadi karena kuman yang tidak patogen
dan mungkin juga berlangsung lama.20

4
5. Penyebab lain (psikis) : Rasa takut, cemas, dan tegang, jika terjadi pada
anak dapat menyebabkan diare kronis. Tetapi jarang terjadi pada anak
balita,umumnya terjadi pada anak yang lebih besar.

2.5 Cara penularan


1. Mengosumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri
2. Kontak langsung dengan penderita
3. Lewat muntah penderita muntaber

2.6 Gejala Klinis


Gejala utama muntaber atau gastroenteritis adalah diare, serta mual
dan muntah. Gejala ini muncul antara 1-3 hari setelah terinfeksi. Gejala
umumnya akan berlangsung selama 1-2 hari, tapi bisa juga hingga 10 hari.
Selain mual, muntah, dan mencret, penderita muntaber juga dapat mengalami
gejala berupa: Sakit kepala dan kram perut, Tidak nafsu makan., Penurunan
berat badan, demam dan pegal linu.

2.7 Komplikasi
Beberapa komplikasi yang diakibatkan muntaber, antara lain:
1. Dehidrasi ringat hingga berat.
2. Sepsis, infeksi berat yang bisa menyebar ke organ lain.
3. Malnutrisi terutama pada anak dengan usia kurang dari 5 tahun, yang
dapat mengakibatkan menurunnya kekebalan tubuh anak.
4. Ketidakseimbangan elektrolit karena elektrolit ikut terbuang bersama air
yang keluar saat diare dan muntah yang dapat ditandai dengan lemas,
lumpuh, hingga kejang.
5. Kulit di sekitar anus mengalami iritasi karena pH tinja yang asam.

2.8 Cara mengatasi penyakit Muntaber


Cara mengobati muntaber pada orang dewasa. Apabila anda mengalam
gejala-gejala yang menandakan muntaber, segera lakukan langkah-langkah
cara mengatasi berikut ini :

5
1. Perbanyak asupan cairan
Anda boleh minum air putih, minuman elektrolit, atau sport
drink untuk mencegah dehidrasi. Lebih baik minum sedikit-sedikit, tapi
sering. Pasalnya, langsung meminum carian dalam jumlah banyak malah
bisa memicu mual dan muntah-muntah.
2. Perhatikan urine Anda
Normalnya, seseorang mesti buang air kecil dalam jeda waktu yang
cukup teratur. Warna urine juga harus kuning terang dan bersih.Jika warna
urine makin gelap, bisa jadi Anda mulai mengalami dehidrasi. Apalagi bila
Anda juga mulai merasa pusing atau kepala terasa ringan.Guna mencegah
kekurangan cairan, Anda bisa minum cairan oralit. Cairan oralit adalah
cara yang baik untuk mengobati gejala dehidrasi akibat muntaber. Oralit
bisa dibeli secara bebas di apotek terdekat.
3. Makan sedikit-sedikit secara bertahap
Kalau Anda masih mual, makanlah sedikit-sedikit dengan
frekuensi lebih sering. Anda sebaiknya menghindari makanan dengan
bumbu kuat.Coba isi perut Anda dengan crackers, pisang, bubur, dan jenis
makanan lain yang mudah dicerna. Jauhi juga susu dan produk susu,
kafein, soda, serta makanan berlemak. 
4. Perbanyak istirahat
Diare dan muntah-muntah pasti membuat Anda merasa lemas dan
lelah. Karena itu, beristirahatlah sebanyak mungkin. 
5. Berobat ke dokter
Cara mengobati muntaber yang paling tepat adalah
dengan periksakan diri Anda ke dokter bila gejala tidak mereda selama
lebih dari dua hari. Terlebih jika mengalami diare berdarah, demam hingga
39º Celcius atau lebih, merasa mau pingsan saat berdiri, mengalami
kebingungan, serta sakit perut yang tidak membaik.

2.9 Pencegahan Penyakit Muntaber

6
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah
terjadinya penularan muntaber:
1. Rajin mencuci tangan.
2. Selalu memakai peralatan makan dan peralatan mandi
Selain upaya di atas, ada beberapa hal yang bisa Anda perhatikan
untuk mencegah muntaber pada saat bepergian, di antaranya:
1. Hindari mengonsumsi makanan setengah matang.
2. Cuci sayuran maupun buah-buahan hingga benar-benar bersih, sebelum
mengonsumsinya.
3. Belilah air minum dalam kemasan.
4. Hindari mengonsumsi es batu yang kebersihannya tidak terjamin, karena
bisa jadi air yang digunakan untuk membuat es sudah terkontaminasi oleh
virus.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah menulis makalah ini penulis dapat menyimpulkan bahwa :
Penyakit Muntaber adalah keadaan di mana seseorang menderita
muntah-muntah disertai buang air besar berkali-kali. Kejadian itu dapat
berulang tiga sampai lebih sepuluh kali dalam sehari. Terjadi perubahan
bentuk dan konsistensi dari tinja, melembek sampai mencair, yang kadang
juga mengandung darah atau lendir.
Penularan penyakit muntaber dikarenakan lingkungan yang kurang
bersih dan gaya hidup yang kurang sehat.penyakit muntaber menyerang siapa
saja tak mengenal usia,jenis kelamin,dan ras. muntaber menyebar melalui air
dan udara.

3.2 Saran
Untuk menanggulangi penyebaran penyakit muntaber hendaknya
masyarakat mencegah faktor penularannya agar tidak meluas lebih banyak lagi
dan apa bila ada yang terkena muntaber segera di bawa ke rumah sakit agar
mendapatkan pelayanan segera mungkin ditakutkan apabila si penderita
mengalami dehidrasi dan juga infeksi yang semakin parah.

8
DAFTAR PUSTAKA

 https://umaralhadid.blogspot.com Diakses pada tanggal 04 desember 2014


 Https://m.liputan6.com diakses pada tanggal 25 September 2021
 Http://eprints.poltekkesjogja.ac.id diakses pada tanggal 26 September
2021
 Http://eprintsums.ac.id diakses pada tanggal 26 September 2021
 Https://www.halodoc.com diakses pada tanggal 26 September 2021
 Http://dokterpost.com diakses pada tanggal 26 September 2021

Anda mungkin juga menyukai