DISUSUN OLEH:
NIS : 0049224054
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyusun karya tulis ini yang
berjudul “MUNTABER” dengan baik. Tak lupa salawat serta salam kita
jungjungkan kepada baginda kita nabi “Muhammad SAW”
Adapun maksud dan tujuan saya menyusun karya tulis ini untuk memenuhi
tugas Perbaikan Nilai “Ilmu Penyakit Dan Diagnostik Penunjang (IPDP)”
.Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada ibu Suci Nurjanah,Amd.Keb.
selaku pembimbing materi dalam pembuatan karya tulis ini.
Saya menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang terdapat dalam
karya tulis ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran kepada
berbagai pihak untuk kami jadikan sebagai bahan evaluasi guna meningkatkan
kinerja untuk kedepannya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Devinisi Penyakit Muntaber .......................................................... 2
2.2 Penyebab Muntaber ........................................................................ 3
2.3 Patofisiologi Penyakit Muntaber..................................................... 3
2.4 Etiologi Muntaber........................................................................... 4
2.5 Cara penularan dan Faktor Resiko.................................................. 5
2.6 Gejala klinis Muntaber ................................................................... 5
2.7 Komplikai........................................................................................ 5
2.8 Cara mengatasi penyakit Muntaber................................................ 5
2.9 Pencegahan Penyakit Muntaber...................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 8
3.2 Saran................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Gastroenteritis atau Muntaber adalah buang air besar dengan frekuensi
yang meningkat dan konsistensi tinja lebih lembek atau cair dan bersifat
mendadak datangnya, dan berlangsung dalam waktu kurang dari 2 minggu
(Suharyono, 2003).
Gastroenteritis akut didefinisikan sebagai diare yang berlangsung
kurang dari 15 hari (Rani AA. dkk 2015)Diare dapat di sebabkan oleh
beberapa factor di antaranya di sebabkan oleh factor infeksi, factor
malabsorbsi, factor makanan, maupun factor psikologis. Sebagian besar factor
diare di sebabkan oleh factor infeksi. Banyak dampak yang dapat terjadi
karena infeksi saluran cerna antara lain, pengeluaran toksin yang dapat
menenimbulkan gangguan sekresi dan reabsorpsi cairan dan elektrolit yang
mengakibatkan dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit dan gangguan
keseimbangan asam basa.
Dengan demikian, dari beberapa factor di atas akan menimbulkan
tanda dan gejala yang berbeda. Manifestasi atau tanda dan gejala diare pada
orang dewasa biasanya di tandai dengan Konsistensi feces cair (diare) dan
frekuensi defekasi semakin sering, muntah (umumnya tidak lama) , demam
(mungkin ada, mungkin tidak), kram abdomen, membrane mukosa kering,
berat badan menurun. Selama proses terjadi diare tanda dan gejalanya juga
lain lagi seperti kulit sekitar anusbiasanya akan mengalami iritasi atau lecet
akibat seringnya defekasi. Maka sangat di butuhkan perhatian dan perawatan
yang maksimal pada pasien dewasa di Rumah Sakit.
Salah satu penyakit yang termasuk masalah kesehatan masyarakat
umumnya adalah gastroenteritis.Gastroentritis banyak ditemukan terutama
dinegara Asia, Afrika, dan Amerika menunjukkan bahwa gastroenteritis
merupakan penyebab utama dan rata – rata pada anak dewasa ( Nur Qolis,
2016).
2
2.2 Penyebab Muntaber
2.3 Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan gastroentritis (muntaber) adalah
yang pertama gangguan osmotik akibat adanya makanan atau zat yang tidak
dapat diserap oleh tubuh sehingga menyebabkan tekanan tekanan osmotik
dalam rongga usus meningkat, menyebabkan terjadinya pergeseran air dan
elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini
mengakibatkan terjadinya rangsangan usus untuk mengeluarkannya sehingga
timbulnya diare.
Kedua diakibatkan oleh rangsangan tertentu (misalnya, toksin) pada
dinding usus akan terjadi peningkatan air dan elektrolit kedalam rongga usus
dan selanjutnya menimbulkan diare karena adanya peninggakatan cairan
dalam ronga usus.
Ketiga gangguan motalitas usus yang terjadi akibat hiperperistaltik
yang akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap
makanan sehingga menimbulkan diare, sebaliknya juga apabila paristaltik usus
menurun akan menyebabkan peningkatan bakteri pada usus, sehingga
mengakibatkan diare juga.
Salain dari itu diare juga dapat terjadi karena masuknya mikro
organisme hidup kedalam usus, setelah melewati asam lambung,
3
mikroorganisme tersebut akan berkembang biak yang kemudian
mengeluarkan toksin, dan akibat dari toksin tersebut akan terjadinya
hipersekresi yang akhirnya akan menimbulkan diare.
4
5. Penyebab lain (psikis) : Rasa takut, cemas, dan tegang, jika terjadi pada
anak dapat menyebabkan diare kronis. Tetapi jarang terjadi pada anak
balita,umumnya terjadi pada anak yang lebih besar.
2.7 Komplikasi
Beberapa komplikasi yang diakibatkan muntaber, antara lain:
1. Dehidrasi ringat hingga berat.
2. Sepsis, infeksi berat yang bisa menyebar ke organ lain.
3. Malnutrisi terutama pada anak dengan usia kurang dari 5 tahun, yang
dapat mengakibatkan menurunnya kekebalan tubuh anak.
4. Ketidakseimbangan elektrolit karena elektrolit ikut terbuang bersama air
yang keluar saat diare dan muntah yang dapat ditandai dengan lemas,
lumpuh, hingga kejang.
5. Kulit di sekitar anus mengalami iritasi karena pH tinja yang asam.
5
1. Perbanyak asupan cairan
Anda boleh minum air putih, minuman elektrolit, atau sport
drink untuk mencegah dehidrasi. Lebih baik minum sedikit-sedikit, tapi
sering. Pasalnya, langsung meminum carian dalam jumlah banyak malah
bisa memicu mual dan muntah-muntah.
2. Perhatikan urine Anda
Normalnya, seseorang mesti buang air kecil dalam jeda waktu yang
cukup teratur. Warna urine juga harus kuning terang dan bersih.Jika warna
urine makin gelap, bisa jadi Anda mulai mengalami dehidrasi. Apalagi bila
Anda juga mulai merasa pusing atau kepala terasa ringan.Guna mencegah
kekurangan cairan, Anda bisa minum cairan oralit. Cairan oralit adalah
cara yang baik untuk mengobati gejala dehidrasi akibat muntaber. Oralit
bisa dibeli secara bebas di apotek terdekat.
3. Makan sedikit-sedikit secara bertahap
Kalau Anda masih mual, makanlah sedikit-sedikit dengan
frekuensi lebih sering. Anda sebaiknya menghindari makanan dengan
bumbu kuat.Coba isi perut Anda dengan crackers, pisang, bubur, dan jenis
makanan lain yang mudah dicerna. Jauhi juga susu dan produk susu,
kafein, soda, serta makanan berlemak.
4. Perbanyak istirahat
Diare dan muntah-muntah pasti membuat Anda merasa lemas dan
lelah. Karena itu, beristirahatlah sebanyak mungkin.
5. Berobat ke dokter
Cara mengobati muntaber yang paling tepat adalah
dengan periksakan diri Anda ke dokter bila gejala tidak mereda selama
lebih dari dua hari. Terlebih jika mengalami diare berdarah, demam hingga
39º Celcius atau lebih, merasa mau pingsan saat berdiri, mengalami
kebingungan, serta sakit perut yang tidak membaik.
6
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah
terjadinya penularan muntaber:
1. Rajin mencuci tangan.
2. Selalu memakai peralatan makan dan peralatan mandi
Selain upaya di atas, ada beberapa hal yang bisa Anda perhatikan
untuk mencegah muntaber pada saat bepergian, di antaranya:
1. Hindari mengonsumsi makanan setengah matang.
2. Cuci sayuran maupun buah-buahan hingga benar-benar bersih, sebelum
mengonsumsinya.
3. Belilah air minum dalam kemasan.
4. Hindari mengonsumsi es batu yang kebersihannya tidak terjamin, karena
bisa jadi air yang digunakan untuk membuat es sudah terkontaminasi oleh
virus.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah menulis makalah ini penulis dapat menyimpulkan bahwa :
Penyakit Muntaber adalah keadaan di mana seseorang menderita
muntah-muntah disertai buang air besar berkali-kali. Kejadian itu dapat
berulang tiga sampai lebih sepuluh kali dalam sehari. Terjadi perubahan
bentuk dan konsistensi dari tinja, melembek sampai mencair, yang kadang
juga mengandung darah atau lendir.
Penularan penyakit muntaber dikarenakan lingkungan yang kurang
bersih dan gaya hidup yang kurang sehat.penyakit muntaber menyerang siapa
saja tak mengenal usia,jenis kelamin,dan ras. muntaber menyebar melalui air
dan udara.
3.2 Saran
Untuk menanggulangi penyebaran penyakit muntaber hendaknya
masyarakat mencegah faktor penularannya agar tidak meluas lebih banyak lagi
dan apa bila ada yang terkena muntaber segera di bawa ke rumah sakit agar
mendapatkan pelayanan segera mungkin ditakutkan apabila si penderita
mengalami dehidrasi dan juga infeksi yang semakin parah.
8
DAFTAR PUSTAKA