“PENYAKIT
MUNTABER”
DISUSUN OLEH :
NAMA : Ramadan Tri Herlambang
KELAS : XI – MM 2
NO : 21
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI
(SMKN) 3 SURABAYA
2
KATA PENGANTAR
Terima Kasih
ii
Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ...........................................................................
i
KATAPENGANTAR ............................................................
..............ii
DAFTAR
ISI ...................................................................................
... iii
BAB I
PENDAHULUAN ...............................................................
..... 1
1.1 Latar
Belakang ............................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah ......................................................... 1
1.3 Batasan
Masalah ........................................................... 2
1.4 Tujuan
Penulisan ............................................................ 2
1.5 Manfaat
Penulisan ........................................................ 2
BAB II TINJAU
PUSTAKA ................................................................. 3
2.1 Definisi
Muntaber ........................................................... 3
2.2 Faktor
Agent ................................................................... 3
iii
2.3 Faktor
Host ..................................................................... 4
2.4 Faktor
Environment ....................................................... 4
2.5 Port of Entry and
Exit ..................................................... 5
2.6
Transmisi ........................................................................
5
BAB III
PEMBAHASAN .................................................................
... 5
3.1 Pengertian
Muntaber .................................................... 5
3.2 Faktor Pencetus
Muntaber ........................................... 6
3.3 Jenis-jenis
Muntaber ..................................................... 6
3.4 Penyebab
Muntaber ...................................................... 7
3.5
Patofisiologi ....................................................................
10
3.6 Gejala
Muntaber ............................................................ 11
3.7 Tanda - tanda Penyakit
Muntaber ................................ 11
3.8 Akibat
Muntaber ............................................................ 12
3.9 Bahaya Muntaber Pada Anak –
Anak .......................... 12
3.10 Masa
Inkubasi ............................................................. 14
3.11 Lama
Sakit ................................................................... 14
iv
3.12
Penularan .....................................................................
15
3.13 Pertolongan
Pertama ................................................... 15
3.14
Perawatan ....................................................................
16
3.15 Cara Mencegah Penyakit
Muntaber ........................... 16
3.16 Pengobatan/ Penatalaksanaan Penyakit
Muntaber
.................................................................................
..............17
3.17 Cara Memberantas Penyakit
Muntaber .................... 19
3.18 Hal - Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada
Penderita
Muntaber ............................................................
......... 20
BAB IV
PENUTUP .........................................................................
.. 21
4.1
Kesimpulan ....................................................................
21
4.2
Saran ..............................................................................
22
DAFTAR
PUSTAKA .........................................................................
. 23
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Rumusan Masalah
1
bagi pembaca khususnya kita sebagai pelajar,
berdasarkan analisis permasalahan yang telah di
pelajari. Oleh karena itu, dapat dirumuskan
permasalahan makalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Muntaber ?
2. Bagaimana cara mencegah Penyakit Muntaber ?
3. Bagaimana cara memberantas Penyakit Muntaber ?
4. Apakah Penyakit Muntaber dapat menular ?
1.3 Batasan Masalah
1.5 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan laporan ini adalah penulis
memahami bagaimana cara mencegah, mengobati,
dan memberantas “Penyakit Muntaber” yang sudah
terjadi pada masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Bakteri E. coli adalah penyebab penyakit muntaber, E.
coli yang merupakan penyingkatan dari Escherichia coli
sebenarnya adalah bakteri yang dari dahulu kala sudah
ada di dalam tubuh manusia khususnya di dalam
sistem pencernaan dan tidak menimbulkan penyakit.
Bakteri ini ditemukan oleh seorang seorang pakar
bakteriologi Jerman bernama Theodor Escherich pada
tahun 1885. Sebagian besar dari ratusan jenis E. coli ini
hidup di dalam saluran pencernaan manusia tanpa
menimbulkan gangguan dan ‘hidup rukun’ ini
dinamakan commensalism.
2.6 Transmisi
Muntaber memang sangat mudah menular, Terutama
melalui air. Sehingga bila ada salah satu anggota
keluarga yang sakit muntaber atau tetangga yang kena
5
muntaber usahakan untuk mencegah faktor penularan
tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN
6
3.3 Jenis-jenis Muntaber
1. Muntaber Akut
Merupakan diare yang disebabkan oleh virus yang
disebut Rotaviru yang ditandai dengan buang air besar
lembek/cair bahkan dapat berupa air saja yang
frekuensinya biasanya (3kali atau lebih dalam sehari)
dan berlangsung kurang dari 14 hari. Diare Rotavirus
ini merupakan virus usus patogen yang menduduki
urutan pertama sebagai penyebab diare akut pada
anak-anak.
2. Muntaber Bermasalah
Merupakan yang disebabkan oleh infeksi virus,
bakteri, parasit, intoleransi laktosa, alergi protein susu
sapi. Penularan secara fecal-oral, kontak dari orang ke
orang atau kontak orang dengan alat rumah tangga.
Diarae ini umumnya diawali oleh diare cair kemudian
pada hari kedua atau ketiga baru muncul darah,
dengan maupun tanpa lendir, sakit perut yang diikuti
munculnya tenesmus panas disertai hilangnya nafsu
makan dan badan terasa lemah.
3. Muntaber Persisten
Merupakan diare akut yang menetap, dimana titik
sentral patogenesis diare persisten adalah keruskan
mukosa usus. Penyebab diare persisten sama dengan
diare akut.
3.4 Penyebab Muntaber
Diare dapat disebabkan dari faktor lingkungan atau
dari menu makanan. Faktor lingkungan dapat
menyebabkan anak terinfeksi bakteri atau virus
penyebab diare. Makanan yang tidak cocok atau belum
dapat dicerna dan diterima dengan baik oleh anak dan
keracunan makanan juga dapat menyebabkan diare.
7
Kadang kala sulit untuk mengetahui penyebab
diare. Diare dapat disebabkan oleh infeksi pada perut
atau usus. Peradangan atau infeksi usus oleh agen
penyebab :
1. Bakteri , virus, parasit ( jamur, cacing , protozoa)
Virus (penyebab diare tersering – dan umumnya
karena Rotavirus) gejala : Berak-berak air (watery),
berbusa, TIDAK ada darah lendir, berbau
asam.Virus penyebab diare Viral gastroenteritis
atau yang dikenal sebagai "stomach virus", virus
perut.
Bakteri - Berak2 dengan darah/lendir , sakit
perut. Memerlukan antibioka sebagai terapi
pengobatan.
Parasite(Giardiasis) - Berak darah+/- dan lendir,
sakit perut. perlu
antiparasite. Parasitcryptosporidium atau microsp
oridium menyebabkan diare yang terjadi pada
banyak Odha. Kejadian infeksi parasit ini sudah
menurun di AS sejak terapi antiretroviral (ART)
dipakai.
10
13. Operasi kandung empedu atau lambung
3.5 Patofisiologi
11
1. Makan dan minuman yang sudah terkontaminasi,
baik yang sudah dicemari oleh serangga atau
terkontaminasi oleh tangan kotor.
2. Bermain dengan mainan terkontaminasi apalagi
pada bayi sering memasukkan tangan/mainan/apapun
kedalam mulut. Karena virus ini dapat bertahan
dipermukaan udara sampai beberapa hari.
3. Penggunaan sumber air yang sudah tercemar dan
tidak memasak air dengan air yang benar.
4. Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai
buang air besar.
12
4. Diare disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang
ditandai dengan suhu tubuh meningkat.
5. Nafsu makan menurun akibat diare harus diimbangi
makan yang cukup supaya kondisi tubuh membaik.
6. Balita biasanya akan muntah sebelum atau sesudah
makan karena merupakan gejala dari beberapa
penyakit antara lain keracunan makanan, infeksi
appendiks, gula darah yang sangat rendah, dan lain-
lain yang merupakan factor penyebab diare.
7. Dehidrasi (kekurangan cairan)
Tingkatan dehidrasi ada tiga, yaitu :
a. Dehidrasi Ringan
Muka memerah, rasa haus yang sangat, kulit
hangat dan kering, tidak buang air atau volume urine
berkurang atau berwarna lebih gelap, pusing dan
lemah, kram pada otot kaki dan tangan, menangis
dengan sedikit atau tidak ada air mata, mengantuk,
mulut dan lidah disertai berkurangnya air liur.
b. Dehidrasi Sedang
Tekanan darah menurun, pingsan, kontraksi yang
kuat pada otot lengan, kaki, perut dan punggung,
kejang, perut kembung, gagal jantung, dan ubun-
ubun cekung, denyut nadi cepat dan lemah.
c. Dehidrasi Berat
Gejala-gejala dehidrasi ringan terlihat semakin
jelas dan mengarah pada keadaan yang lebih berat
dengan tanda dan gejala sebagai berikut :
Berkurangnya kesadaran, tidak buang air kecil,
tangan teraba dingin dan lembab, denyut nadi yang
semakin cepat dan lemah hingga tidak teraba,
tekanan darah yang menurun hingga tidak terukur,
kebiruan pada ujung kuku, mulut, dan lidah. Jika
tidak diatasi keadaan ini dapat mengancam jiwa atau
kematian.
14
Anak menjadi sensitif atau lekas marah.
Penanganan anak-anak
Untuk balita dan anak-anak, pemakaian oralit mungkin
bisa langsung diberikan jika mereka mengalami
muntah dan diare untuk menggantikan cairan yang
hilang. Cobalah hindari pemberian air putih biasa dan
minuman ringan. Air biasa tidak memiliki kandungan
garam dan nutrisi yang cukup untuk menggantikan
cairan yang hilang. Sementara itu, minuman ringan
biasanya kaya akan gula dan kemungkinan dapat
mengiritasi perut anak-anak.
15
akan melakukan pemeriksaan endoskopi untuk
memeriksa kondisi saluran cerna.
17
2. Penderita sebaiknya diberikan makanan yang lunak
dan tidak merangsang lambung, serta makanan
ekstra yang bergizi sesudah muntaber.
3. Penderita muntaber sebaiknya dibawa ke dokter
apabila muntaber tidak berhenti dalam sehari atau
keadaannya parah, rasa haus yang berlebihan, tidak
dapat minum atau makan, demam tinggi, penderita
lemas sekali serta terdapat darah dalam tinja.
3.14 Perawatan
Anak yang mengalami diare berat dan lama yang
disertai dengan demam, muntah, atau nyeri perut atau
yang kotorannya terdapat darah atau lendir harus
segera dibawa ke dokter. Walaupun anak tidak
menunjukkan gejala-gejala di atas tetapi anak tampak
mengalami dehidrasi dengan tanda-tanda mulut dan
lidah kering, kulit yang kering dan pucat, mata cowong,
penurunan aktivitas (tampak mengantuk atau lelah),
dan menurunnya jumlah kencing dari biasanya juga
harus segera dibawa ke dokter.
18
3.15 Cara Mencegah Penyakit Muntaber
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk
mencegah muntaber, antara lain :
19
3. Diare disertai sakit perut atau dubur yang parah
4. Diare dengan tinja berdarah berwarna merah atau
hitam
5. Diare disertai demam di atas 102 F (39 C)
Aturan minumnya :
Untuk metronidazole diminum sehari 3 kali satu tablet.
Sedangkan sanprima diminum sehari 2 kali. Usahakan
diminumnya jangan bersamaan. Bisa diberi rentag
waktu 1-2 jam.
20
Pertolongan pertama untuk penderita muntaber adalah
dengan memberinya sebanyak mungkin cairan,
sebelum dibawa berobat ke dokter atau Rumah Sakit.
Selama penderita masih sadar dan dapat minum,
berikanlah cairan oralit untuk mengganti cairan tubuh
yang hilang.
21
Umur Jumlah Cairan
Di bawah 1 3 jam pertama 1,5 gelas selanjutnya
thn 0.5 gelas setiap kali mencret
Dibawah 5 3 jam pertama 3 gelas, selanjutnya 1
thn(anak gelas setiap kali mencret
balita)
Anak diatas 5 3 jam pertama 6 gelas, selnjutnya
thn 1,5 gelas setiap kali mencret
Anak diatas 12 3 jam pertama 12 gelas, selanjutnya
thn & dewasa 2 gelas setiap kali mencret(1 gelas :
200 cc)
22
9) Memisahkan perangkat anggota keluarga yang
terkena muntaber supaya tidak menular kepada
yang lain.
10) Jika kita mempunyai bayi, maka berikan asi ekslusif
sampai dengan 6 bulan dan melanjutkan pemberian
ASI sampai 2 tahun pertama kehidupan serta sebisa
mungkin menghindari susu botol,karena mungkin
botol bayi kurang bersih saat mencucinya sehingga
banyak bakteri atau kuman yang bersarang di botol
tersebut.
11) kesadaran dari masing -masing orang jika tidak
ingin sakit maka harus hidup bersih dan juga sehat.
23
bergerak kesana kemari sehingga pada usia ini anak
senang sekali memasukkan sesuatu kedalam mulitnya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Penyakit Muntaber atau Vibrio Parahaemolyticus
Enteritis adalah keadaan di mana seseorang menderita
muntah-muntah disertai buang air besar berkali-kali.
Kejadian itu dapat berulang tiga sampai lebih sepuluh
kali dalam sehari. Terjadi perubahan bentuk dan
konsistensi dari tinja, melembek sampai mencair, yang
kadang juga mengandung darah atau lendir.Penularan
penyakit muntaber dikarenakan lingkungan yang
24
kurang bersih dan gaya hidup yang kurang
sehat.penyakit muntaber menyerang siapa saja tak
mengenal usia,jenis kelamin,dan ras. muntaber
menyebar melalui air,udara.untuk mencegah penyakit
ini dapat dilakukan dengan cara:
4.2 Saran
25
1. Sebaiknya, saat anaknya mengalami diare dilarang
menggunakan pempers, agar mencret anak
terkontrol berapa kali mengeluarkan kotoran.
2. Kebiasaan sederhana mencuci tangan dengan sabun
3. Pemberian makanan bersih sehat sangat mendukung
untuk pencegahan penyakit diare.
4. Pada balita sebaiknya pemberian ASI minimal 6
bulan.
5. Gunakan air bersih untuk memasak
6. Rebus air sebelum diminum
DAFTAR PUSAKA
http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?
module=detailberitaminggu&kid=24&id=55211
http://kesehatan.us/2012/06/apa-muntaber-itu-dan-
bagaimana-gejalanya/
http://tips-sehat-bahagia.blogspot.com/2012/11/gejala-
dan-penyebab-penyakit-muntaber.html
Komite Medik RSUP Dr. Sardjito, Standar Pelayanan
Medis, Medika, FK UGM Yogyakarta
dr. Karel, SpA, Menjadi Dokter Anak di Rumah, Penerbit
Puspa Sehat
dr. Avie Andriyani (dimuat di majalah As Sunnah
edisi08/XII/1429H/2008M)
Hidayat, Aziz Alimul. 2008. Pengantar Ilmu
Kesehatan Anak. Surabaya: Salemba Medika.
26
Hikari, Rental. 2009. SAP dan Leaflet
Diare. http://rentalhikari.wordpress.com/2009/11/
06/sap-dan-leaflet-diare/. Diunduh tanggal 5
Desember 2010.
27