Konsentrasi Menurun
Tidur yang baik memainkan peran penting dalam berpikir dan belajar. Kurang tidur
dapat mempengaruhi banyak hal. Pertama, mengganggu kewaspadaan, konsentrasi,
penalaran, dan pemecahan masalah. Hal ini membuat belajar menjadi sulit dan tidak
efisien. Kedua, siklus tidur pada malam hari berperan dalam menguatkan memori
dalam pikiran. Jika Anda tidak cukup tidur, Anda tidak akan mampu mengingat apa
yang Anda pelajari dan alami selama seharian.
Gangguan tidur dan kurang tidur tahap kronis dapat membawa Anda pada risiko :
o Penyakit jantung
o Serangan jantung
o Gagal jantung
o Stroke
o Diabetes
Menyebabkan Depresi
Dalam studi tahun 1997, peneliti dari Universitas Pennsylvania melaporkan orang-
orang yang tidur kurang dari 5 jam per hari selama tujuh hari menyebabkan stres,
marah, sedih, dan kelelahan mental. Selain itu, kurang tidur dan gangguan tidur dapat
menyebabkan gejala depresi. Gangguan tidur yang paling umum, yaitu insomnia yang
memiliki kaitan kuat dengan depresi. Dalam studi tahun 2007 melibatkan 10.000
orang, terungkap bahwa pengidap insomnia 5 kali lebih rentan depresi. Bahkan,
insomnia sering menjadi salah satu gejala pertama depresi. Insomnia dan tidak nafsu
makan akibat depresi saling berhubungan. Kurang tidur memperparah gejala depresi
dan depresi membuat anda lebih sulit tidur. Sisi positifnya, pola tidur yang baik dapat
membantu mengobati depresi.
Pelupa
Tidak ingin lupa dengan kenangan terbaik dalam hidup Anda? Cobalah perbanyak
tidur. Pada tahun 2009, peneliti dari Amerika dan Perancis menemukkan bahwa
peristiwa otak yang disebut sharp wave ripples bertanggung jawab menguatkan
memori pada otak. Peristiwa ini juga mentransfer informasi dari hipokampus ke
neokorteks di otak, dimana kenangan jangka panjang disimpan. Sharp wave ripples
kebanyakan terjadi pada saat tidur.
Membahayakan Ginjal
Amerika Serikat melakukan penelitian mengenai bahaya tersebut terhadap 3256. Mereka
rutin mengkonsumsi minuman bersoda minimal 2 kali sehari. Hasilnya, sebanyak 30%
responden mengalami kerusakan ginjal dan penurunan fungsinya.
Menurut para ahli, hal ini terkait dengan kandungan minuman bersoda, yakni pemanis
buatan, pewarna buatan, kafein, dan asam fosfat.
Para penderita penyakit diabetes sangat dilarang untuk mengkonsumsi gula. Hal ini karena
hormon insulin yang ada di dalam tubuhnya tidak cukup, bahkan tidak sanggup untuk
mengubah zat gula tersebut menjadi gula otot (glikogen). Akibatnya, gula darah (glukosa)
akan meningkat dan membahayakan.
Ingat, diabetes juga merupakan salah satu penyakit yang bisa memicu penyakit yang lain,
misalnya stroke dan kerusakan jantung koroner. Jika Anda banyak mengkonsumsi minuman
bersoda, selain berpotensi menyebabkan diabetes, stroke dan kerusakan jantung korone juga
bisa terjadi. Perlu dicatat bahwa penyakit diabetes timbul tak hanya karena faktor keturunan.
Orang yang asalnya normal pun bisa menderita penyakit diabetes.
Minuman bersoda kaya akan kalori. Kalori yang masuk ke dalam tubuh bisa meningkatkan
risiko obesitas. Tak hanya bagi orang yang sudah dewasa, anak-anak bisa menderita obesitas.
Di Amerika Serikat, tingkat obesitas pada anak-anak sangatlah tinggi. Salah satu
penyebabnya adalah minuman bersoda. Anak-anak di Amerika Serikat mengkonsumsi
minuman bersoda layaknya meminum air putih. Setelah makan, mereka pasti minum
minuman bersoda. Hasilnya, mereka banyak yang menderita obesitas.
Ingat, obesitas merupakan salah satu pemicu dari munculnya penyakit-penyakit lain. Di
antaranya diabetes, stroke, kerusakan jantung koroner, dan berbagai penyakit serius lainnya.
Salah satu kandungan minuman bersoda adalah asam fosfat. Dalam suatu penelititan, asam
fosfat ini bisa menyebabkan penyakit kerapuhan tulang. Hal ini karena asam fosfat bisa
melarutkan kalsium yang ada di dalam tulang. Akibatnya, tulang menjadi rapuh dan keropos.
Universitas Harvard pernah membuat penelitian mengenai hal ini. Mereka mengamati
seorang atlet remaja pengonsumsi minuman bersoda dan yang tidak mengkonsumsi minuman
bersoda. Hasilnya, atlet remaja pengonsumsi minuman bersoda mengalami patah tulang 5
kali lebih banyak daripada atlet remaja yang tidak mengkonsumsi minuma bersoda.
Meningkatkan Risiko Kanker Pankreas
Dalam suatu penelitian di Amerika Serikat, kandungan minuman bersoda dipercaya sebagai
salah satu pemicu timbulnya kanker pankreas. Dalam penelitian tersebut, 87% responden
yang minimal mengkonsumsi minuman bersoda 2 kali sehari mengalami peningkatan risiko
kanker pankreas.
Dalam suatu penelitian, 3200 orang responden mengalami kerusakan gigi akibat
mengkonsumsi minuman bersoda. Hal ini tentu saja akibat kandungan zat gula yang ada di
dalam minuman tersebut. Tak hanya itu, asam fosfat juga turut memperburuk kerusakan gigi
dengan cara melarutkan kalsium gigi.
Minuman bersoda mengandung kafein. Zat ini sejak dulu dikenal sebagai zat yang mampu
membuat orang ketergantungan. Meskipun kafein mempunyai efek positif terhadap tubuh,
efek negatif kafein ternyata lebih banyak. Misalnya, membuat jantung berdebar, insomnia,
tekanan darah rendah, dan lain-lain.
Setelah menyimak bahaya-bahaya minuman bersoda tersebut, ada baiknya Anda segera
mengganti menu minuman bersoda dengan minuman lain yang bermanfaat bagi kesehatan.
Misalnya, susu sapi, susu kedelai, air putih, teh hijau, teh hitam, jus buah-buahan, atau
yoghurt. Dengan begitu, Anda akan terhindar dari risiko penyakit-penyakit serius yang
mengancam tubuh.
Dampak Bahaya Makan Gorengan
Dengan harga yang murah maka tidak salah jika gorengan banyak sekali dikosumsi dari
banyak kalangan. Sebuah kantin atau warung, jarang sekali tidak menjual gorengan. Jadi,
gorengan adalah makanan yang cukup populer.
Tapi, apakah kalian tau Bahaya dari Makan Gorengan? Mungkin sebagian orang sudah tau
dampak tersebut, tapi masih saja ingin menyantapnya.
Namun, dibalik rasa gorengan yang enak tersebut. Gorengan bisa membahayakan kesehatan
anda di waktu mendatang mis, kolestrol tinggi. Dari kolestrol tersebut bisa saja berpengaruh
langsung ke jantung anda.
Bagi penderita maag, sangat disarankan untuk menghindari kosumsi gorengan, karena di
dalam gorengan mengandung lemak trans, maka orang yang mengkosumsi gorengan tersebut
akan merasa kenyang tetapi hanya makan porsi sedikit.
Pembukus Gorengan
Minyak untuk menggoreng biasa pedagang tidak mengguna minyak baru dibeli,
karena mereka sering menggunakan minyak dalam beberapa kali pakai. Perlu anda
ketahui bahwa minyak yang sering di pakai atau bekas terdapat zat radikal bebas yang
dapat beresiko terhadap kesehatan anda. Adapun penyakit-penyakit yang timbul
seperti metabolisme kolestrol.
Mengkosumsi gorengan dengan sesering mungkin dapat merusak dinding usus. Kangker usus
besar adalah suatu keganasan di dalam usus besar samapi dengan dubur dan lebih banyak
menimpa kaum laki-laki. Berikut ini gejalanya:
Selain gangguan pada dinding usus, gorengan juga dapat memicu penyakit yang keras
lainnya, diantarnya:
Penyakit Akibat Makan Gorengan
Nyeri Dada
Nyeri dada atau heartburn merupakan sensasi terbakar pada dada yang sering menjadi
parah pada saat mengambil posisi berbaring atau membungkuk. Heartburn disebabkan
oleh bergeraknya asam lambung ke dalam esofagus (saluran makanan yang
mengalirkan makanan dari mulut ke lambung). Cara terbaik menghindari masalah
tersebut dengan mengurangi asupan gorengan dan ganti dengan masakan yang
dikukus atau direbus.
Tukak lambung merupakan luka yang terjadi di sekitar bagian dalam lambung atau
usus yang menyebabkan rasa nyeri pada sistem pencernaan. Penyakit ini disebabkan
bakteri yang disebut Pylori. Gorengan menyebabkan keasaman dan ulkus di perut
Anda. Jadi, menghindari konsumsi junk food dapat mengurangi masalah perut.
Gangguan pencernaan
Merasa tidak nyaman di perut merupakan gejala dari adanya gangguan di pencernaan.
Walaupun gangguan perut ini bukan masalah kesehatan yang sangat serius, tetapi
sangat umum dialami banyak orang. Gangguan pencernaan terjadi karena makanan
berlemak yang sangat asam dan berat pada perut. Jika Anda mengunyah makanan
dengan baik, maka menjadi mudah dicerna dan dapat mengurangi masalah perut Anda
BAHAYA MIE INSTAN
Mi instan memang bisa meredam rasa lapar, tapi makanan cepat saji ini tidak bisa
menggantikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Ditambah lagi dengan bumbu buatan dan
pengawet kimia, yang semakin membahayakan kesehatan tubuh.
Berikut beberapa bahaya kesehatan yang mengancam bila Anda terlalu sering makan
mi instan :
1. Penyebab kanker
Mie instan yang beredar saat ini, ternyata cukup membahayakan. Telah diketahui
bahwa permukaan mie instan dilapisi oleh lilin, inilah kenapa mie tidak pernah
lengket satu sama lain. Lilin ini sangat membahayakan kesehatan tubuh, karena tubuh
kita butuh waktu lama untuk mencerna lilin ini, yakni sekitar dua hari.
Jika zat ini terus menumpuk dalam tubuh, kemungkinan kita untuk terkena penyakit
kanker sangatlah tinggi. Misalnya, kanker hati, usus, atau leukimia. Tidak hanya lilin
dari mie instan, bumbunya pun yang mengandung banyak zat aditif seperti MSG yang
bisa menjadi pemicu kanker dalam tubuh.
Banyak kasus nyata tentang orang yang sakit dan diduga disebabkan karena terlalu
banyak mengkonsumsi mie instan. Karena itu, sebaiknya Anda pun mulai mengurangi
mengkonsumsi makanan ini
2. Chinese restaurant syndrome
Bahaya makan mie instan yang satu ini lebih mirip keracunan, hal ini disebabkan oleh
MSG yang terdapat pada bumbu mie instan. Ada beberapa orang yang tidak tahan
dengan MSG, lalu kemudian merasa pusing dan sesak nafas. Namun penyakit ini
tidak terlalu fatal, karena akan sembuh setelah 2-3 jam kemudian.
3. Kerusakan jaringan otak
Mengkonsumsi mie instan terus-menerus sama dengan menumpuk zat-zat kimia
berbahaya dalam tubuh dan efeknya bisa merusakkan sel-sel jaringan otak. Akibatnya,
akan terjadi penurunan transmisi sinyal dalam otak. Selain itu, kerusakan jaringan sel
otak ini juga akan memicu penyakit-penyakit lain seperti stroke atau keumpuhan.
4. Keguguran
Sejumlah wanita hamil yang makan mi instan selama kehamilan mengalami
keguguran, hal ini karena kandungan bumbu dan pengawet pada mi instan dapat
mempengaruhi perkembangan janin.
5. Gangguan metabolisme
Konsumsi mi instan jangka panjang dapat mempengaruhi metabolisme tubuh, hal ini
disebabkan akumulasi dari zat-zat kimia beracun seperti pewarna makanan, pengawet
dan aditif dalam mie.
6. Kerusakan organ
Mi instan mengandung propylene glycol, bahan anti-beku yang mencegah mi dari
pengeringan dengan mempertahankan kelembaban. Tubuh menyerap zat tersebut
dengan mudah dan terakumulasi di jantung, hati dan ginjal. Hal ini menyebabkan
kerusakan dan kelainan organ, dan juga melemahkan sistem kekebalan tubuh.
7. Obesitas
Mi instan adalah salah satu penyebab utama obesitas, hindari mi instan karena
mengandung sejumlah besar lemak dan natrium yang menyebabkan retensi air dalam
tubuh.
8. MSG
Monosodium glutamate (MSG) digunakan untuk meningkatkan rasa mi, sekitar 1-2
persen dari populasi alergi terhadap MSG. Ketika orang-orang yang alergi terhadap
MSG mengonsumsinya, maka akan dapat menyebabkan rasa terbakar, panas di dada,
kemerahan pada wajah, atau nyeri dan sakit kepala.
9. Tinggi natrium
Mi instan juga mengandung jumlah natrium yang tinggi, kelebihan konsumsi natrium
bisa menyebabkan hipertensi, penyakit jantung, stroke dan kerusakan ginjal. Jadi,
hindari konsumsi mi instan berlebihan.
Junk food
10. Mi instan hanya dapat dianggap sebagai junk food dan tidak pernah menggantikan
makanan bernutrisi, hal ini karena mengandung sejumlah besar karbohidrat tetapi
tidak ada vitamin, mineral atau serat. Mi instan juga mengandung banyak lemak jenuh
dan lemak trans. Ini padat kalori dan memberikan efek negatif pada kesehatan.