PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pada dasarnya semua makhluk hidup butuh istirahat berupa tidur, baik itu hewan,
tumbuhan, dan manusia.Tidur biasa dilakukan pada malam hari dan siang hari, akan tetapi
pada hewan tertentu ada yang tidur pada pagi hari, pada tumbuhan pun waktu tidur hanya
pada musim musim tertentu atau biasa disebut dengan dorminasi tumbuhan, dan pada
manusia tidur dilakukan pada malam hari dan terkadang ada yang menambah waktu tidur
mereka di siang hari.Biasanya orang jarang tidur pada siang hari karena kesibukan yang
mereka jalani.Padahal tidur sangat bermanfaat bagi seseorang karena tidur siang akan
memulihkan tenaga tubuh setelah digunakan dalam aktivitas dan dapat memulihkan tenaga
tubuh untuk aktivitas yang akan mereka jalani.
Tidur merupakan sebuah proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan periode
yang lebih lama dari keterjagaan dan juga suatu keadaan dibawah sadar dimana seseorang itu
masih dapat untuk dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang
lainnya.Manusia normal pada umumnya melakukan aktivitas ini, meskipun hanya satu jam
tiap hari.Pola tidur yang sehat tentunya kita butuhkan dalam kehidupan sehari hari.Baik itu
dalam hal kualitas tidur yang baik maupun kwantitas tidur yang baik pula.
Dengan kita berpola pada tidur yang sehat maka tidur yang kita lakukan dapat bermanfaat
bagi kesehatan.Aktivitas tidur yang kita lakukan bukan hanya sebagai suatu bentuk istirahat
saja namun juga dapat sebagai bentuk menjaga kesehatan tubuh manusia.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.Mengapa tidur sangat penting bagi kesehatan seseorang?
2.Bagaimana proporsi tidur yang baik bagi kesehatan seseorang?
3.Bagaimana jika seseorang kekurangan tidur ditinjau dalam hal kesehatan?
BAB II
PEMBAHASAN
kebugaran saat berolahraga. Begitu pula dengan metabolisme tubuh yang juga ditentukan
oleh perilaku tidur. Dalam dunia kedokteran, tidur disebut-sebut sebagai aktivitas paling
holistik. Saat tidur terganggu, maka seluruh sistem tubuh pun akan terganggu. Detak jantung
tak beraturan, stres meningkat, gula darah naik, dan risiko terkena kanker juga meningkat.
Lewat aktivitas tidur cukup, daya tahan tubuh seseorang dapat bekerja optimal. Selain
itu, yang paling utama, tidur berperan penting membantu peningkatan jumlah produksi
pelapis
sel
otak
(myelin)
yang
berfungsi
melindungi
sirkuit
otak.
Di saat seseorang memperoleh tidur yang cukup, maka produksi myelin berlangsung lebih
optimal. Sel otak akan selalu mendapatkan perlindungan dari myelin, sehingga fungsi otak
pun tetap berjalan normal, tegas dr. Andreas.
Sayangnya, tuntutan hidup yang kian dinamis, serba cepat, makin membuat banyak
orang mengabaikan kesehatan tidur. Kalaupun badan terasa kurang fit atau tak kuat menahan
rasa kantuk esok harinya, mayoritas orang akan memilih jalan pintas sebagai solusi.
Konsumsi minuman berkafein atau penambah energi jalan untuk menghilangkan kantuk.
Padahal, fungsi kafein dan minuman penambah energi itu hanya sebagai penunda kantuk.
Tetapi, otak yang memang sudah lelah tetap saja tidak akan berfungsi maksimal. Sehingga,
tingkat konsentrasi pun menurun, papar dr. Andreas. Tidak ada solusi lain yang bisa
mengatasi rasa kantuk atau lelah selain tidur. Tanpa perilaku tidur yang sehat, semua cara
tersebut tak akan banyak membantu.
kebutuhan
jam
tidur
juga
dapat
dibagi
sesuai
umur,
yaitu
Dibutuhkan jam tidur kurang lebih 16 sampai dengan 20 jam sehari. Bayi seumur ini
umumnya hanya bangun 2 sampai 3 jam untuk makan. Saat bayi memasuki usia 4 bulan,ritme
tidurnya akan leih stabil.
6 sampai 12 bulan
Bayi usia ini, biasanya tidur siang selama 3 sampai 4 jam, tidur 11 jam dimalam hari
dan tidak perlu bangun (dimalam hari) untuk makan
Usia 1 sampai 3 tahun
Balita umumnya butuh tidur 10 sampai 13 jam, termasuk tidur siang 1 sampai 3 jam.
Hindari anak tidur sejenak sebelum jam tidur malamnya, karena akan membuatnya sulit tidur.
Usia 3 sampai 5 tahun
Balita seumur ini, butuh tidur 10 sampai 12 jam sehari. Biasanya masih membutuhkan
tidur siang, namun jika tidak memungkinkan, anak Anda butuh tidur malam lebih awal.
Tidur merupakan salah satu hal yang penting dalam hidup kita. Tidak ada manusia di dunia
ini yang bisa hidup tanpa tidur. Menurut usia kebutuhan tidur seseorang akan berbeda
misalnya:
Bayi s/d anak-anak
Jika anda mempunyai momongan yang masih bayi sebaiknya atur tidur si kecil selama
11-12 jam. Kalo nanti sudah lebih besar misalnya udah Sekolah Dasar sebaiknya tidur
minimal 9 jam dan tidur yang sangat baik untuk meningkatkan prestasi anak disekolah adalah
11 jam.
Usia remaja
Rata-rata remaja berusia 12-18 tahun. Bagi anda para remaja yang masih bersekolah
di SMP atau sudah SMA dianjurkan tidur selama 7 jam.
Dewasa
Anda yang mungkin sudah dewasa dan bekerja dianjurkan minimal tidur 8 jam sehari.
Mungkin tidur 8 jam sehari memang hanyalah mitos saja belum ada penelitian terkait ini.
Tapi setelah saya mencari-cari di forum tanya jawab. Memang kebanyakan orang mengaku
akan merasa bugar keesokan harinya jika sudah tidur selama 8 jam.
Menurut pendapat lain, tidur yang baik bagi kesehatan proporsinya adalah :
Bayi
Rata-rata 8-10 jam pada malam hari. 30% REM.
Bangun = pagi hari
Bayi yang minum ASI biasanya tidur selama periode yang lebih pendek, dengan
lebih sering terbangun daripada bayi yang minum susu botol.
Bayi yang lebih besar tidur lebih lama daripada bayi yang lebih kecil karena kapasitas
lambungnya yang lebih besar.
Seorang bayi usia antar 1 bulan-1 tahun tidur rata-rata 14 jam sehari.
Dibandingkan dengan anak-anak yang lebih besar, tidur aktif (REM ) membentuk proporsi
tidur yang lebih besar. Sebaliknya pada bayi yang baru lahir yang tidur dan bangun
bergantian sepanjang periode 24 jam, setelah usia 3 bulan periode tidur terpanjang terlihat
pada malam hari.
Toodler
Usia 2 tahun, anak-anak biasanya tidur sepanjang malam dan tidur siang setiap hari.
Total tidur rata-rata 12 jam sehari.
Tidur siang dapat hilang pada usia 3 tahun.
Terbangun pada malam hari.
Presentase tidur REM berlanjut menurun.
Tidak ingintidur pada malam hari. Ketidakinginan ini dapat berhubungan dengan kebutuhan
untuk mengeksplorasi dan memuaskan keingintahuannya yang dapat menjelaskan mengapa
beberapa dari mereka mencoba untuk menunda waktu tidur.
Pra sekolah
Rata-rata 12 jam semalam (sekitar 20% adalah REM).
Usia 5 tahun, jarang tidur siang kecuali kebiasaan.
Biasanya mengalami kesulitan untuk rileks atau diam setelah hari-hari yang aktif dan
panjang.
Mempunyai masalah dengan ketakutan waktu tidur, terjaga pada malam hari, atau mimpi
buruk.
Orang tua paling berhasil untuk membawa anak usia prasekolah untuk
tidur dengan
membina ritual yang konsisten yang mencakup aktivitas waktu tenang sebelum tidur.
Biasanya, para ahli tidak merekomendasi seorang anak untuk tidur dengan orangtuanya,
tetapi di beberapa kebudayaan, berbagi tempat tidur telah diterima sebagai praktik terapi.
Anak usia sekolah
Jumlah tidur tergantung status kesehatan dan aktivitas individu yang bersangkutan.
Biasanya tidak tidur siang.
Usia 6 tahun tidur malam rata-rata 11-12 jam,
Usia 11 tahun tidur sekitar 9-10 jam.
Anak yang lebih tua seringkali menolak untuk tidur karena ketidaksadaran terhadap kelelahan
atau kebutuhan mandiri.
Dewasa muda
Rata-rata 6-8,5 jam,
8
tidur
sesuai
usia,
tidak
berkurang.
Hanya
kualitasnya
berubah.
Episode REM memendek, terjadi penurunan progresif tidur NREM tahap 3 dan 4, bahkan
ada yang tidak sampai tahap 4.
Kecenderungan untuk tidur siang meningkat karena seringnya terbangun pada malam hari.
Perubahan pola tidur lansia disebabkan oleh perubahan SSP yang mempengaruhi pengaturan
tidur.
Menurut sumber lain mengatakan proporsi tidur yang baik bagi kesehatan adalah:
0 bulan 1 bulan Masa neonatus 14-18 jam/hari
1 bulan 18 bulan Masa bayi 12-14 jam/hari
10
Kurang tidur dapat menyebabkan konsentrasi menurun. Bagi anda yang berstatus
pelajar atau anda yang harus bekerja menggunakan pikiran anda, kurang tidur dapat
menyebabkan terganggunya konsentrasi ketika anda sedang belajar atau membutuhkan untuk
mengingat tentang sesuatu yang sudah dan belum anda kerjakan sebelumnya.
3. Memperburuk Kondisi Kesehatan Tubuh.
Akibat kurang tidur juga sangat buruk untuk kesehatan tubuh anda. Berbagai penyakit
akan menghampiri anda seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke bahkan
diabetes.
4. Stres Yang Meningkat.
Akibat kurang tidur yang lain yaitu anda akan sering mengalami stress, sering marahmarah tidak jelas dan kelihatan sering murung di sela waktu aktivitas anda sehari-hari.
5. Kulit Terlihat Lebih Tua.
Akibat kurang tidur yang kelima yaitu akan berdampak tidak baik untuk kulit dan
mata anda. Dalam hal ini, kulit anda akan kelihatan pucat dan kusam serta kerutan halus yang
nampak pada kulit anda dan mata anda terlihat bengkak.
6. Daya Ingat Rendah
Anda sering lupa mengingat barang-barang yang anda taruh sendiri, ketika hendak
membutuhkan barang tersebut. Ini di mungkinkan pula akibat anda kurang tidur di malam
hari. Cobalah pikirkan sendiri, sudah cukupkah tidur malam anda selama ini.
7. Munculnya Obesitas.
Akibat tidur yang ke tujuh yaitu obesitas atau kegemukan. Ketika kita selalu terjaga di
malam hari, maka akan terjadi peningkatan rasa lapar dan hasrat atau nafsu makan yang
selalu ingin tersalurkan yang akan memicu obesitas atau kegemukan dengan berat badan yang
berlebih dari ukuran ideal.
Menurut pendapat lain kekurangan tidur dapat berdampak pada kesehatan yaitu:
1. Daya Tahan Tubuh Menurun,
11
Bila kurang tidur, otomatis daya tahan tubuh melemah. Tubuh akan mudah terserang
virus yang ringan sekalipun, flu dan batuk misalnya. Sekalipun mengatur pola makan, tanpa
diimbangi tidur yang berkualitas, daya tahan tubuh tidak akan prima.
2. Penyakit Kardiovaskular,
Tidur yang cukup sangatlah penting untuk kesehatan jantung.Dalam jurnal Sleep yang
diterbitkan tahun 2010, dicantumkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko penyakit
kardiovaskular atau penyakit jantung. Para peneliti di West Virginia University School of
Medicine meninjau ulang data dari 30.397 orang yang berpartisipasi dalam studi yang
dilakukan oleh National Health Interview pada tahun 2005. Berdasarkan tinjauan tersebut,
diketahui bahwa orang yang memiliki jam tidur kurang dari 7 jam setiap malam berisiko
terhadap penyakit jantung. Bahkan wanita di bawah usia 60 tahun yang hanya tidur 5 jam
atau kurang di malam hari, memiliki risiko 2 kali lipat mengembangkan penyakit jantung.
3. Diabetes,
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes pada tahun 2011,
peneliti dari University of Chicago dan Northwestern University menemukan bahwa ketika
penderita diabetes tipe 2 tidak memiliki jam tidur yang mencukupi di malam hari, akan
meningkatkan kadar glukosa dalam darah hingga 9 persen. Selain itu, kurang tidur juga dapat
meningkatkan kadar insulin hingga 30 persen dan meningkatkan resistensi insulin pada
penderita diabetes tipe 2 hingga 43 persen.
3. Kanker Payudara,
Peneliti dari Tohuku University Graduate School of Medicine di Jepang melakukan
penelitian terhadap 24.000 wanita yang berusia 40 sampai 79 tahun dan menemukan bahwa
peserta yang memiliki jam tidur kurang dari 6 jam setiap malamnya memiliki risiko kanker
payudara 62 persen lebih besar dibandingkan peserta yang tidur hingga 9 jam setiap malam.
5. Masalah pada Kandung Kemih,
Dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh American Urological Association tahun
2011, para peneliti dari New England Research Institute menyatakan bahwa kurangnya jam
tidur
di
malam
hari
meningkatkan
risiko
masalah
pada
kesehatan
kandung
kemihnya.Penelitian tersebut dilakukan terhadap 4.145 pria dan wanita dewasa dan peneliti
12
menemukan bahwa orang yang memiliki jam tidur kurang dari 5 jam setiap malamnya dan
yang telah terjadi selama 5 tahun meningkatkan risiko nokturia hingga 80 sampai 90 persen.
Nokturia adalah kondisi kesehtan yang mengharuskan seseorang bangun di malam hari untuk
buang air kecil atau jika tidak Anda dapat mengompol ketika tidur. Para peneliti menyatakan
bahwa kurangnya tidur dapat menyebabkan peradangan, yang pada gilirannya dapat
menyebabkan masalah pada kandung kemih.
6. Kanker,
Dalam sebuah studi terhadap 1.240 orang pada tahun oleh para peneliti dari Case
Western University, menemukan bahwa orang yang tidurnya kurang dari 6 jam di malam hari
berisiko menderita polip kolorektal yang dapat menjadi kanker hingga 47 persen dibanding
orang yang memiliki jam tidur yang cukup.
7. Kematian,
Sebuah studi yang dilakukan selama 10 tahun terhadap 16.000 orang oleh para
peneliti di Copenhagen University menghubungkan antara kurang tidur dengan peningkatan
risiko kematian. Ternyata orang-orang di bawah usia 45 tahun yang tidak memiliki jam tidur
yang cukup setiap malamnya memiliki risiko kematian dua kali lipat dibandingkan orang
yang memiliki jam tidur yang cukup. Hal ini terjadi karena banyaknya efek buruk kurangnya
jam tidur malam terhadap kesehatan seseorang.
13
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
14
3.Kekurangan tidur dapat berdampak buruk bagi kesehatan seseorang, karena dapat
menurunkan kekebalan tubuh seseorang sehingga menimbulkan berbagai penyakit seperti
diabetes,obesitas,penyakit jantung, dan yang lebih parahnya lagi adalah dapat menyebabkan
kematian.
15