Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Pada dasarnya semua makhluk hidup butuh istirahat berupa tidur, baik itu hewan,

tumbuhan, dan manusia.Tidur biasa dilakukan pada malam hari dan siang hari, akan tetapi
pada hewan tertentu ada yang tidur pada pagi hari, pada tumbuhan pun waktu tidur hanya
pada musim musim tertentu atau biasa disebut dengan dorminasi tumbuhan, dan pada
manusia tidur dilakukan pada malam hari dan terkadang ada yang menambah waktu tidur
mereka di siang hari.Biasanya orang jarang tidur pada siang hari karena kesibukan yang
mereka jalani.Padahal tidur sangat bermanfaat bagi seseorang karena tidur siang akan
memulihkan tenaga tubuh setelah digunakan dalam aktivitas dan dapat memulihkan tenaga
tubuh untuk aktivitas yang akan mereka jalani.
Tidur merupakan sebuah proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan periode
yang lebih lama dari keterjagaan dan juga suatu keadaan dibawah sadar dimana seseorang itu
masih dapat untuk dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang
lainnya.Manusia normal pada umumnya melakukan aktivitas ini, meskipun hanya satu jam
tiap hari.Pola tidur yang sehat tentunya kita butuhkan dalam kehidupan sehari hari.Baik itu
dalam hal kualitas tidur yang baik maupun kwantitas tidur yang baik pula.
Dengan kita berpola pada tidur yang sehat maka tidur yang kita lakukan dapat bermanfaat
bagi kesehatan.Aktivitas tidur yang kita lakukan bukan hanya sebagai suatu bentuk istirahat
saja namun juga dapat sebagai bentuk menjaga kesehatan tubuh manusia.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.Mengapa tidur sangat penting bagi kesehatan seseorang?
2.Bagaimana proporsi tidur yang baik bagi kesehatan seseorang?
3.Bagaimana jika seseorang kekurangan tidur ditinjau dalam hal kesehatan?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Tidur Penting Bagi Kesehatan


Tidur, seperti aktivitas gizi dan fisik, merupakan faktor penentu penting dalam
kesehatan. Tidur juga merupakan kebutuhan pokok bagi kesehatan bayi, anak, dan remaja
untuk membantu dalam proses pertumbuhan tubuh. Kurang tidur dan gangguan tidur yang
tidak diobati mempengaruhi pola dasar perilaku yang negatif serta dapat mempengaruhi
kesehatan keluarga dan hubungan interpersonal.
Kelelahan dan kantuk dapat mengurangi produktivitas dan meningkatkan peluang
untuk kecelakaan seperti kesalahan medis, atau kecelakaan kendaraan bermotor atau bahkan
kecelakaan industri.
Tidur yang cukup diperlukan untuk:
Melawan infeksi
Mendukung metabolisme gula untuk mencegah diabetes
2

Mendukung keberhasilan anak-anak di sekolah


Bekerja secara efektif dan aman
Waktu dan durasi tidur yang tepat mempengaruhi sejumlah fungsi endokrin,
metabolik, dan neurologis yang penting untuk pemeliharaan kesehatan individu. Jika tidak
diobati, gangguan tidur dapat berhubungan dengan peningkatan risiko:
Penyakit jantung
Tekanan darah tinggi
Obesitas
Diabetes
Semua penyebab kematian
Tidur yang sehat harus menjadi perhatian khusus untuk individu dengan cacat kronis
dan gangguan seperti arthritis, penyakit ginjal, nyeri, Human Immunodeficiency Virus (HIV),
epilepsi, penyakit parkinson, dan depresi. Di antara orang dewasa yang lebih tua, konsekuensi
kognitif dan medis dari gangguan tidur yang tidak diobati adalah dapat menurunkan
kesehatan yang berhubungan dengan kualitas hidup, berkontribusi terhadap keterbatasan
fungsional dan hilangnya kemandirian, dan berkaitan dengan peningkatan risiko kematian
akibat sebab apapun.
Tidur adalah waktu untuk sel-sel tubuh melakukan regenerasi. Baik hormon maupun
sistem imun bekerja dengan cara yang berbeda saat Anda tidur. Itulah sebabnya sepadat
apapun aktivitas harian, tetaplah berusaha untuk mendapatkan tidur yang cukup. Walaupun
dipengaruhi oleh umur, kondisi kesehatan, dan aktivitas sehari-hari, rata-rata kebutuhan tidur
orang dewasa adalah 7-8 jam setiap malamnya.Data dari The National Sleep Foundation,
Amerika Serikat, menyebutkan bahwa bayi harus tidur sekitar 80 persen dalam sehari.
Sementara bagi orang dewasa sekitar 30 persen dari waktu 24 jam atau sekitar 7-9 jam
sebaiknya dipergunakan untuk tidur.
Alasan mengapa kita harus tidur yang cukup:

1. Tidur yang cukup akan meningkatkan daya konsentrasi


Bila anda cukup tidur, tubuh akan terasa bugar, memori di otak pun akan lebih cepat
diakses. Kemudahan akses data dan informasi dari memori otak akan meningkat kan daya
konsentrasi.
2. Tidur cukup akan meningkatkan Sistem kekebalan tubuh
Ketika tidur sel tubuh diregenerasi. Terjadi peningkatan produksi sistem kekebalan
tubuh dan protein tertentu selama tidur, sebagai agen tertentu yang memerangi penyakit.
Pembunuh kanker yang disebut TNF (tumour necrosis factor) juga dipompa melalui
pembuluh darah saat tidur. Inilah yang menyebabkan tidur yang cukup dapat membantu
melawan infeksi.
3. Tidur yang Cukup akan memulihkan jaringan Otot
Dengan tidur otot akan menjadi rileks dan berisitrahat dari tugasnya. Proses
pemulihan jaringan dapat berlangsung lebih cepat. Tubuh yang tadinya mengalami kelelahan
akan menjadi segar kembali.
4. Tidur yang cukup akan mempercantik kulit
Selama tidur sel tubuh diregenerasi. Metabolisme kulit dipercepat dan banyak sel-sel
tubuh menunjukkan peningkatan produksi dan mengurangi kerusakan protein. Inilah yang
menyebabkan tidur malam yang cukup dapat mempercantik kulit.
5. Tidur yang Cukup akan menurunkan tekanan darah
Ketika tidur aktivitas berkurang dan pikiran terasa lebih tenang sehingga tekanan
darah akan menurun.
Kesehatan tidur, menurut dr. Andreas, merupakan bagian dari triumvirate of health:
segitiga kesehatan yang terdiri dari olahraga teratur, nutrisi seimbang, dan tidur cukup. Secara
keseluruhan, seseorang terbilang belum sehat jika ada salah satu faktor yang tidak dipenuhi.
Memperhatikan nutrisi makanan dan berolahraga teratur akan percuma saja bila
kesehatan tidur tidak dipenuhi. Bahkan, sesungguhnya kesehatan tidurlah yang menentukan
4

kebugaran saat berolahraga. Begitu pula dengan metabolisme tubuh yang juga ditentukan
oleh perilaku tidur. Dalam dunia kedokteran, tidur disebut-sebut sebagai aktivitas paling
holistik. Saat tidur terganggu, maka seluruh sistem tubuh pun akan terganggu. Detak jantung
tak beraturan, stres meningkat, gula darah naik, dan risiko terkena kanker juga meningkat.
Lewat aktivitas tidur cukup, daya tahan tubuh seseorang dapat bekerja optimal. Selain
itu, yang paling utama, tidur berperan penting membantu peningkatan jumlah produksi
pelapis

sel

otak

(myelin)

yang

berfungsi

melindungi

sirkuit

otak.

Di saat seseorang memperoleh tidur yang cukup, maka produksi myelin berlangsung lebih
optimal. Sel otak akan selalu mendapatkan perlindungan dari myelin, sehingga fungsi otak
pun tetap berjalan normal, tegas dr. Andreas.
Sayangnya, tuntutan hidup yang kian dinamis, serba cepat, makin membuat banyak
orang mengabaikan kesehatan tidur. Kalaupun badan terasa kurang fit atau tak kuat menahan
rasa kantuk esok harinya, mayoritas orang akan memilih jalan pintas sebagai solusi.
Konsumsi minuman berkafein atau penambah energi jalan untuk menghilangkan kantuk.
Padahal, fungsi kafein dan minuman penambah energi itu hanya sebagai penunda kantuk.
Tetapi, otak yang memang sudah lelah tetap saja tidak akan berfungsi maksimal. Sehingga,
tingkat konsentrasi pun menurun, papar dr. Andreas. Tidak ada solusi lain yang bisa
mengatasi rasa kantuk atau lelah selain tidur. Tanpa perilaku tidur yang sehat, semua cara
tersebut tak akan banyak membantu.

2.2.Proporsi Tidur Yang Baik bagi Kesehatan


Bagi Anak
Tidur yang cukup adalah salah satu syarat yang penting untuk menjaga kesehatan.
Terutama bagi anak-anak, jam tidur tambahan (tidur siang) sangat dibutuhkan.Selain untuk
pertumbuhan, tidur sejenak (atau nap) juga dapat menghindari anak dari kelelahan dan dari
kesulitan tidur dimalam hari. Selama anak tidur, orang tua juga memiliki waktu untuk
mengerjakan tugas sehari-harinya.Kebutuhan jam tidur memang berbeda untuk setiap orang.
Acuan

kebutuhan

jam

tidur

juga

dapat

Dibawah usia 6 bulan

dibagi

sesuai

umur,

yaitu

Dibutuhkan jam tidur kurang lebih 16 sampai dengan 20 jam sehari. Bayi seumur ini
umumnya hanya bangun 2 sampai 3 jam untuk makan. Saat bayi memasuki usia 4 bulan,ritme
tidurnya akan leih stabil.
6 sampai 12 bulan
Bayi usia ini, biasanya tidur siang selama 3 sampai 4 jam, tidur 11 jam dimalam hari
dan tidak perlu bangun (dimalam hari) untuk makan
Usia 1 sampai 3 tahun
Balita umumnya butuh tidur 10 sampai 13 jam, termasuk tidur siang 1 sampai 3 jam.
Hindari anak tidur sejenak sebelum jam tidur malamnya, karena akan membuatnya sulit tidur.
Usia 3 sampai 5 tahun
Balita seumur ini, butuh tidur 10 sampai 12 jam sehari. Biasanya masih membutuhkan
tidur siang, namun jika tidak memungkinkan, anak Anda butuh tidur malam lebih awal.
Tidur merupakan salah satu hal yang penting dalam hidup kita. Tidak ada manusia di dunia
ini yang bisa hidup tanpa tidur. Menurut usia kebutuhan tidur seseorang akan berbeda
misalnya:
Bayi s/d anak-anak
Jika anda mempunyai momongan yang masih bayi sebaiknya atur tidur si kecil selama
11-12 jam. Kalo nanti sudah lebih besar misalnya udah Sekolah Dasar sebaiknya tidur
minimal 9 jam dan tidur yang sangat baik untuk meningkatkan prestasi anak disekolah adalah
11 jam.
Usia remaja
Rata-rata remaja berusia 12-18 tahun. Bagi anda para remaja yang masih bersekolah
di SMP atau sudah SMA dianjurkan tidur selama 7 jam.
Dewasa
Anda yang mungkin sudah dewasa dan bekerja dianjurkan minimal tidur 8 jam sehari.
Mungkin tidur 8 jam sehari memang hanyalah mitos saja belum ada penelitian terkait ini.

Tapi setelah saya mencari-cari di forum tanya jawab. Memang kebanyakan orang mengaku
akan merasa bugar keesokan harinya jika sudah tidur selama 8 jam.
Menurut pendapat lain, tidur yang baik bagi kesehatan proporsinya adalah :
Bayi
Rata-rata 8-10 jam pada malam hari. 30% REM.
Bangun = pagi hari
Bayi yang minum ASI biasanya tidur selama periode yang lebih pendek, dengan
lebih sering terbangun daripada bayi yang minum susu botol.
Bayi yang lebih besar tidur lebih lama daripada bayi yang lebih kecil karena kapasitas
lambungnya yang lebih besar.
Seorang bayi usia antar 1 bulan-1 tahun tidur rata-rata 14 jam sehari.
Dibandingkan dengan anak-anak yang lebih besar, tidur aktif (REM ) membentuk proporsi
tidur yang lebih besar. Sebaliknya pada bayi yang baru lahir yang tidur dan bangun
bergantian sepanjang periode 24 jam, setelah usia 3 bulan periode tidur terpanjang terlihat
pada malam hari.
Toodler
Usia 2 tahun, anak-anak biasanya tidur sepanjang malam dan tidur siang setiap hari.
Total tidur rata-rata 12 jam sehari.
Tidur siang dapat hilang pada usia 3 tahun.
Terbangun pada malam hari.
Presentase tidur REM berlanjut menurun.

Tidak ingintidur pada malam hari. Ketidakinginan ini dapat berhubungan dengan kebutuhan
untuk mengeksplorasi dan memuaskan keingintahuannya yang dapat menjelaskan mengapa
beberapa dari mereka mencoba untuk menunda waktu tidur.
Pra sekolah
Rata-rata 12 jam semalam (sekitar 20% adalah REM).
Usia 5 tahun, jarang tidur siang kecuali kebiasaan.
Biasanya mengalami kesulitan untuk rileks atau diam setelah hari-hari yang aktif dan
panjang.
Mempunyai masalah dengan ketakutan waktu tidur, terjaga pada malam hari, atau mimpi
buruk.
Orang tua paling berhasil untuk membawa anak usia prasekolah untuk

tidur dengan

membina ritual yang konsisten yang mencakup aktivitas waktu tenang sebelum tidur.
Biasanya, para ahli tidak merekomendasi seorang anak untuk tidur dengan orangtuanya,
tetapi di beberapa kebudayaan, berbagi tempat tidur telah diterima sebagai praktik terapi.
Anak usia sekolah
Jumlah tidur tergantung status kesehatan dan aktivitas individu yang bersangkutan.
Biasanya tidak tidur siang.
Usia 6 tahun tidur malam rata-rata 11-12 jam,
Usia 11 tahun tidur sekitar 9-10 jam.
Anak yang lebih tua seringkali menolak untuk tidur karena ketidaksadaran terhadap kelelahan
atau kebutuhan mandiri.
Dewasa muda
Rata-rata 6-8,5 jam,
8

Jarang sekali tidur siang.


20% waktu tidur adalah REM dan konsisten sepanjang hidup.
Tuntutan gaya hidup pengaruhi pola tidur dan dapat mengarah ke insomnia dan medikasi
untuk tidur.
Penggunaan jangka panjang medikasi dapat mengganggu pola tidur dan memperburuk
insomnia.
Dewasa tengah
Total waktu untuk tidur makin berkurang,
Tahap tidur ke 4 menururn dan sering didiagnosa terkena gangguan tidur.
Insomnia lazim terjadi karena perubahan dan stress usia menengah.
Wanita yang mengalami menopause dapat menderita insomnia dan mudah tergantung pada
obat.
Lansia
Jumlah

tidur

sesuai

usia,

tidak

berkurang.

Hanya

kualitasnya

berubah.

Episode REM memendek, terjadi penurunan progresif tidur NREM tahap 3 dan 4, bahkan
ada yang tidak sampai tahap 4.
Kecenderungan untuk tidur siang meningkat karena seringnya terbangun pada malam hari.
Perubahan pola tidur lansia disebabkan oleh perubahan SSP yang mempengaruhi pengaturan
tidur.
Menurut sumber lain mengatakan proporsi tidur yang baik bagi kesehatan adalah:
0 bulan 1 bulan Masa neonatus 14-18 jam/hari
1 bulan 18 bulan Masa bayi 12-14 jam/hari

18 bulan 3 tahun Masa anak 11-12 jam/hari


3 tahun 6 tahun Masa pra sekolah 11 jam/hari
6 tahun 12 tahun Masa sekolah 10 jam/hari
12 tahun 18 tahun Masa remaja 8,5 jam/hari
18 tahun 40 tahun Masa dewasa muda 7 jam/hari
40 tahun 60 tahun Masa paruh baya 7 jam/ hari
60 tahun ke atas Masa dewasa tua 6 jam/ hari

2.3.Dampak Kekurangan Tidur dalam Kesehatan


Tidur merupakan aktivitas rutin yang dilakukan oleh manusia untuk mengistirahatkan
tubuh dan pikiran. Banyak sekali manfaat yang dapat kita peroleh dari aktivitas tidur tersebut.
Salah satunya yaitu tubuh akan lebih bugar dan segar ketika bangun. Sehingga kita siap
menghadapi hari-hari yang berat dan melelahkan yang harus kita jalani hari ini. Sebaliknya,
kurang tidur akan berdampak negatif bagi kesehatan Tubuh.Dampak negatif itu seperti:
1. Hilang Fokus Saat Berkendara.
Jika anda seorang pekerja yang harus memakai mobil dan motor. Anda harus memiliki
istirahat yang cukup dimalam hari. Ini dikarenakan, jika anda kurang tidur di malam hari,
maka dapat dipastikan fokus anda ketika menyetir akan menurun. Ini bisa berbahaya bagi
anda, karena kita tahu jumlah kendaraan dari tahun ketahun terus meningkat sehingga dapat
dibayangkan. Anda kehilangan fokus di tengah banyaknya kendaraan di samping kiri, kanan,
belakang, depan anda. Ingat nyawa taruhannya, akibat kurang tidur. Dilansir dari
kompas.com, sebuah penelitan di amerika menunjukkan bahwa kualitas tidur yang rendah,
maka hal itu dapat menyebabkan kecelakaan dan cedera saat bekerja.
2. Hilang Konsentrasi Saat Belajar.

10

Kurang tidur dapat menyebabkan konsentrasi menurun. Bagi anda yang berstatus
pelajar atau anda yang harus bekerja menggunakan pikiran anda, kurang tidur dapat
menyebabkan terganggunya konsentrasi ketika anda sedang belajar atau membutuhkan untuk
mengingat tentang sesuatu yang sudah dan belum anda kerjakan sebelumnya.
3. Memperburuk Kondisi Kesehatan Tubuh.
Akibat kurang tidur juga sangat buruk untuk kesehatan tubuh anda. Berbagai penyakit
akan menghampiri anda seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke bahkan
diabetes.
4. Stres Yang Meningkat.
Akibat kurang tidur yang lain yaitu anda akan sering mengalami stress, sering marahmarah tidak jelas dan kelihatan sering murung di sela waktu aktivitas anda sehari-hari.
5. Kulit Terlihat Lebih Tua.
Akibat kurang tidur yang kelima yaitu akan berdampak tidak baik untuk kulit dan
mata anda. Dalam hal ini, kulit anda akan kelihatan pucat dan kusam serta kerutan halus yang
nampak pada kulit anda dan mata anda terlihat bengkak.
6. Daya Ingat Rendah
Anda sering lupa mengingat barang-barang yang anda taruh sendiri, ketika hendak
membutuhkan barang tersebut. Ini di mungkinkan pula akibat anda kurang tidur di malam
hari. Cobalah pikirkan sendiri, sudah cukupkah tidur malam anda selama ini.
7. Munculnya Obesitas.
Akibat tidur yang ke tujuh yaitu obesitas atau kegemukan. Ketika kita selalu terjaga di
malam hari, maka akan terjadi peningkatan rasa lapar dan hasrat atau nafsu makan yang
selalu ingin tersalurkan yang akan memicu obesitas atau kegemukan dengan berat badan yang
berlebih dari ukuran ideal.
Menurut pendapat lain kekurangan tidur dapat berdampak pada kesehatan yaitu:
1. Daya Tahan Tubuh Menurun,
11

Bila kurang tidur, otomatis daya tahan tubuh melemah. Tubuh akan mudah terserang
virus yang ringan sekalipun, flu dan batuk misalnya. Sekalipun mengatur pola makan, tanpa
diimbangi tidur yang berkualitas, daya tahan tubuh tidak akan prima.
2. Penyakit Kardiovaskular,
Tidur yang cukup sangatlah penting untuk kesehatan jantung.Dalam jurnal Sleep yang
diterbitkan tahun 2010, dicantumkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko penyakit
kardiovaskular atau penyakit jantung. Para peneliti di West Virginia University School of
Medicine meninjau ulang data dari 30.397 orang yang berpartisipasi dalam studi yang
dilakukan oleh National Health Interview pada tahun 2005. Berdasarkan tinjauan tersebut,
diketahui bahwa orang yang memiliki jam tidur kurang dari 7 jam setiap malam berisiko
terhadap penyakit jantung. Bahkan wanita di bawah usia 60 tahun yang hanya tidur 5 jam
atau kurang di malam hari, memiliki risiko 2 kali lipat mengembangkan penyakit jantung.
3. Diabetes,
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes pada tahun 2011,
peneliti dari University of Chicago dan Northwestern University menemukan bahwa ketika
penderita diabetes tipe 2 tidak memiliki jam tidur yang mencukupi di malam hari, akan
meningkatkan kadar glukosa dalam darah hingga 9 persen. Selain itu, kurang tidur juga dapat
meningkatkan kadar insulin hingga 30 persen dan meningkatkan resistensi insulin pada
penderita diabetes tipe 2 hingga 43 persen.
3. Kanker Payudara,
Peneliti dari Tohuku University Graduate School of Medicine di Jepang melakukan
penelitian terhadap 24.000 wanita yang berusia 40 sampai 79 tahun dan menemukan bahwa
peserta yang memiliki jam tidur kurang dari 6 jam setiap malamnya memiliki risiko kanker
payudara 62 persen lebih besar dibandingkan peserta yang tidur hingga 9 jam setiap malam.
5. Masalah pada Kandung Kemih,
Dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh American Urological Association tahun
2011, para peneliti dari New England Research Institute menyatakan bahwa kurangnya jam
tidur

di

malam

hari

meningkatkan

risiko

masalah

pada

kesehatan

kandung

kemihnya.Penelitian tersebut dilakukan terhadap 4.145 pria dan wanita dewasa dan peneliti

12

menemukan bahwa orang yang memiliki jam tidur kurang dari 5 jam setiap malamnya dan
yang telah terjadi selama 5 tahun meningkatkan risiko nokturia hingga 80 sampai 90 persen.
Nokturia adalah kondisi kesehtan yang mengharuskan seseorang bangun di malam hari untuk
buang air kecil atau jika tidak Anda dapat mengompol ketika tidur. Para peneliti menyatakan
bahwa kurangnya tidur dapat menyebabkan peradangan, yang pada gilirannya dapat
menyebabkan masalah pada kandung kemih.
6. Kanker,
Dalam sebuah studi terhadap 1.240 orang pada tahun oleh para peneliti dari Case
Western University, menemukan bahwa orang yang tidurnya kurang dari 6 jam di malam hari
berisiko menderita polip kolorektal yang dapat menjadi kanker hingga 47 persen dibanding
orang yang memiliki jam tidur yang cukup.
7. Kematian,
Sebuah studi yang dilakukan selama 10 tahun terhadap 16.000 orang oleh para
peneliti di Copenhagen University menghubungkan antara kurang tidur dengan peningkatan
risiko kematian. Ternyata orang-orang di bawah usia 45 tahun yang tidak memiliki jam tidur
yang cukup setiap malamnya memiliki risiko kematian dua kali lipat dibandingkan orang
yang memiliki jam tidur yang cukup. Hal ini terjadi karena banyaknya efek buruk kurangnya
jam tidur malam terhadap kesehatan seseorang.

13

BAB III
PENUTUP
3.1.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa:


1.Tidur sangat penting bagi kesehatan seseorang,karena tidur dapat meningkatan
meningkatan kekebalan tubuh sehingga dapat menghindarkan seseorang dari berbagai
penyakit.
2.Proporsi tidur seseorang ditentukan oleh umur seseorang.Proporsi tidur yang baik bagi
kesehatan adalah:
0 bulan 1 bulan Masa neonatus 14-18 jam/hari
1 bulan 18 bulan Masa bayi 12-14 jam/hari
18 bulan 3 tahun Masa anak 11-12 jam/hari
3 tahun 6 tahun Masa pra sekolah 11 jam/hari
6 tahun 12 tahun Masa sekolah 10 jam/hari
12 tahun 18 tahun Masa remaja 8,5 jam/hari
18 tahun 40 tahun Masa dewasa muda 7 jam/hari
40 tahun 60 tahun Masa paruh baya 7 jam/ hari
60 tahun ke atas Masa dewasa tua 6 jam/ hari

14

3.Kekurangan tidur dapat berdampak buruk bagi kesehatan seseorang, karena dapat
menurunkan kekebalan tubuh seseorang sehingga menimbulkan berbagai penyakit seperti
diabetes,obesitas,penyakit jantung, dan yang lebih parahnya lagi adalah dapat menyebabkan
kematian.

15

Anda mungkin juga menyukai