Anda di halaman 1dari 9

SAIN TEKNOLOGI MASYARAKAT

A. Pengertian STM
Menurut Rusmansyah dan Irhasyuarna, (2003) STM adalah terjemahan dari Sains
Technology Society (STS) yaitu usaha menyajikan IPA dengan menggunakan masalah-
masalah dari dunia nyata. STM adalah suatu pendekatan yang mencakup seluruh aspek
pendidikan yaitu tujuan, topik/masalah yang akan dieksplorasi, strategi pembelajaran,
evaluasi dan persiapan kinerja guru.
Menurut La Maronta Galib (2003) Model STM adalah belajar mengajarkan sains
dan teknologi dalam konteks pengalaman dan kehidupan sehari-hari, dengan fokus isu-
isu/masalah-masalah yang sedang dihadapi masyarakat, baik bersifat lokal,
regional,nasional, maupun global yang memiliki komponen sains dan teknologi.
Hadiat (1996) menyatakan bahwa istilah STM yang dibuat John Ziman dalam
bukunya berjudul Teaching and Learning about Science and Society (1980) adalah
suatu bentuk pengajaran yang tidak hanya menekankan pada pengusaan konsep-konsep
sains saja tetapi juga menekankan pada peran sains dan teknologi di dalam berbagai
kehidupan masyarakat dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial siswa terhadap
dampak-dampak sains dan teknologi yang terjadi dimasyarakat.
NTSA (National Science Teachers Association dalam Yager 1993:637)
mendefinisikan bahwa pendekatan STM merupakan belajar dan mengajar mengenai
sains dan teknologi dalam konteks pengalaman manusia.
STM dengan demikian adalah sebuah pendekatan yang dimaksudkan untuk
mengetahui bagaimana sains dan teknologi masuk dan merubah proses-proses sosial di
masyarakat, dan bagaimana situasi sosial mempengaruhi perkembangan sains dan
teknologi.

B. Tujuan Pendekatan STM


Berdasarkan pengertian STM sebagaimana diungkapkan di bagian sebelumnya,
maka dapat diungkapkan bahwa yang menjadi tujuan pendekatan STM ini secara
umum sebagaimana diungkapkan oleh Rusymansyah (2006: 3) adalah agar para peserta
didik mempunyai bekal pengetahuan yang cukup sehingga ia mampu mengambil
keputusan penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat dan sekaligus dapat
mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang diambilnya.
Menurut Penn state (2006) dan NC State University (2006) bahwa tujuan dari
pada STM secara garis besar adalah:
a. Peserta didik mampu menghubungkan realitas social dengan topic pembelajaran di
dalam kelas.
b. Peserta didik mampu menggunakan berbagai jalan/ perspektif untuk mensikapi
berbagai isu/ situasi yang berkembang di masyarakat berdasarkan pandangan
ilmiah.
c. Peserta didik mampu menjadikan dirinya sebagai warga masyarakat yang memiliki
tanggung jawab sosial.

C. Penerapan Pendekatan STM


Pendekatan STM, sesuai dengan pengertian dan tujuan yang diungkapkan
sebelumnya, dalam penerapannya di dalam kelas sesungguhnya tidak membutuhkan
konsep ataupun proses yang terlalu unik. Sebagaimana menurut pandangan National
Science Teachers Association (1990:1), there are no concepts and/or processes uniqe to
STS. Hanya saja, ada beberapa prinsip yang harus dimunculkan dalam pendekatan
STM menurut National Science Teachers Association (1990:2) yaitu sebagai berikut:
1) Peserta didik melakukan identifikasi terhadap persoalan dan dampak yang
ditimbulkan dari persoalan tersebut yang muncul di sekitar lingkungannya
2) Menggunakan sumberdaya lokal untuk mencari informasi yang dapat digunakan
dalam penyelesaian persoalan yang telah berhasil diidentifikasi
3) Menfokuskan pembelajaran pada akibat yang ditimbulkan oleh sains dan
teknologi bagi peserta didik
4) Pandangan bahwa pemahaman terhadap konten sains lebih berharga daripada
sekedar mampu mengerjakan soal
5) Adanya penekanan kepada keterampilan proses yang dapat digunakan peserta
didik untuk menyelesaikan persoalannya sendiri
6) Adanya penekanan pada kesadaran berkarir, terutama karir yang berhubungan
dengan sains dan teknologi
7) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh pengalaman
tentang aturan hidup bermasyarakat yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
persoalan yang telah diidentifikasi

Mengenai hubungan antara sains dan teknologi serta keterkaitannya dengan


tujuan-tujuan pendidikan, Trowbridge dan Bybee (1990) dan Yager (1992) (dalam La
Maronta Galib, 2002) menyatakan bahwa dalam suatu paradigma seperti terlihat pada
gambar 1. nampak bahwa sains (saintis) diawali dengan bertanya kepada alam atau
mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang dunia kealaman (natural world), sedangkan
kegiatan teknologi (teknolog) diawali dari masalah-masalah yang sedang dihadapi
manusia dalam beradaptasi dengan lingkungan/alam.

Hubungan antara sains dan teknologi serta tujuan-tujuan pendidikan


(Trowbriedge & bybee, 1990; Yager, 1992)
Secara operasional, pembelajaran dengan model STM memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1. Diawali dengan isu-isu/masalah-masalah yang sedang beredar serta relevan dengan
ruang lingkup isi/materi pelajaran dan perhatian, minat, atau kepentingan siswa
2. Mengikutsertakan siswa dalam pengembangan sikap dan keterampilan dalam
pengambilan keputusan serta mendorong mereka untuk mempertimbangkan
informasi tentang isu-isu sains dan teknologi.
3. Mengintegrasikan belajar dan pembelajaran dari banyak ruang lingkup kurikulum.
4. Mengembangkan literasi sains, teknologi, dan sosial. (La Maronta Galib, 2002)
Tiga landasan penting dari model STM (Iskandar, 1991; Susilo, 1994; Poedjiadi,
1994; Hidayat, 1996 dalam Rusmansyah) yaitu:
a. Adanya keterkaitan yang erat antara sains, teknologi dan masyarakat.
b. Proses belajar mengajar menganut pandangan konstruktivisme (siswa membentuk
atau membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan).
c. Dalam pengajarannya terkandung lima ranah kreativitas, ranah hubungan dan
aplikasi.
Adapun tahap-tahap dari pendekatan STM (Poedjiadi, A, 2005) yaitu sebagai
berikut:
1. Tahap apersepsi yaitu mula-mula dikemukakan isu-isu atau masalah aktual yang
ada dimasyarakat dan dapat diamati peserta didik.
2. Tahap pembentukan konsep yaitu peserta didik membangun atau mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri melalui observasi, eksperimen, diskusi, dan lain-lain
3. Tahap aplikasi konsep atau penyelesaian masalah yaitu menganalisa isu-isu atau
masalah yang telah dikemukakan diawal pembelajaran berdasarkan konsep yang
telah dipahami sebelumnya.
4. Tahap pemantapan konsep, yaitu guru memberikan pemantapan konsep-konsep
agar tidak terjadi kesalahan pada diri pendidik.
5. Tahap evaluasi, pada tahap ini penggunaan portofolio atau data pribadi peserta
didik sangat disarankan.
Tujuan dari STS bagi guru/dosen adalah agar memahami kaitan antara sains
teknologi masyarakat secara positif, serta dampaknya bagi kehidupan manusia. Sains
teknologi masyarakat sangat berguna bagi siapa saja dalam menemukan sesuatu yang
baru dalam kehidupan masyarakat. Dengan memperkenalkan STS kepada peserta
didik, mereka akan memiliki kepekaan dan kesadaran yang sangat tinggi trehadap
kehidupan mereka sendiri.
Dengan cara melatih ketrampilan sains teknologi, mereka diharapkan bisa
merancang produk-produk yang bisa bermanfaat bagi masyarakat. Mereka dapat
memecahkan segala persoalan dengan tepat untuk selalu mencari alternatif baru secara
progesif.
Dengan demikian, pembelajaran menggunakan sains teknologi masyarakat
diharapkan lebih menyadari manfaat yang telah dipelajarinya bagi lingkungannya. Oleh
karenanya, apabila terjadi kesulitan atau masalah di sekitarnya ia akan berperanserta
secara aktif menyelesaikan masalah. Sikap ini terbina oleh kegiatan yang telah ia
laksanakan selama pembelajaran dengan model sains teknologi masyarakat. Pada
akhirnya siswa akan menggemari untuk ikut aktif berkiprah dalam lingkungannya.

D. Penerapan STM
Mengapa Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) ini Perlu
Diterapkan ?
Salah satu tujuan penting pembelajaran sains adalah lahirnya individu-individu
yang selalu responsif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
sekaligus peka terhadap isu-isu sosial yang timbul sebagai dampak dari perkembangan
tersebut. Pendekatan STM dalam pembelajaran tentu dapat mengakomodir tujuan
penting ini, karena dalam pendekatan STM (science technology and society approach)
ini, siswa juga diajarkan untuk memperhatikan masalah-masalah yang kemudian
muncul sebagai dampak lain dari penggunaan teknologi-teknologi baru dalam
kehidupan bermasyarakat. Dampak dari perkembangan sains dan teknologi di sini
bukan hanya artian dampak negatif, tetapi juga dampak positifnya. Perlu dicatat bahwa
sains dan teknologi serta masyarakat (society) mempunyai hubungan timbal balik dan
saling mempengaruhi. Dengan memahami hakikat sains, teknologi dan
perkembangannya serta dampaknya bagi masyarakat, maka siswa akan menjadi
individu yang pada saatnya nanti terjun ke masyarakat dapat mengambil keputusan-
keputusan / kebijakan-kebijakan yang tepat dalam kehidupannya sehari-hari. Selain itu,
sudah barang tentu konsep-konsep dan proses-proses sains yang dipelajarinya di
bangku sekolah bersesuaian dengan konsep-konsep dan proses-proses sains yang
ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari.
Ciri-Ciri Pendekatan Sains-Teknologi dan Masyarakat (STM) yang Dapat Dilihat
dalam Pembelajaran
Adapun ciri-ciri pendekatan sains teknologi dan masyarakat apabila diterapkan ke
dalam sebuah pembelajaran, maka kita akan dapat melihat hal-hal berikut:

Masalah yang diangkat sebagai bahan pembelajaran bersifat setempat, nyata


(real life situation), penting (bermakna) dan berdampak pada siswa
Saat kegiatan pembelajaran dipergunakan sumber daya setempat (dapat berupa
narasumber (orang), benda-benda, lingkungan fisik (biotik dan abiotik) atau lingkungan
sosial (masyarakat / society) dalam upaya untuk memperoleh informasi-informasi agar
bisa dimanfaatkan untuk memecahkan masalah yang telah diangkat sebagai bahan
pembelajaran
Pendekatan sains teknologi dan masyarakat (STM) menuntuk semua siswa
untuk ikut serta terlibat secara aktif untuk memperoleh informasi-informasi untuk
memecahkan masalah yang diangkat dalam kegiatan pembelajaran yang bersumber dari
situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Pada umumnya penerapan science technology and society approah (pendekatan
sains teknologi dan masyarakat) ini membutuhkan alokasi yang lebih banyak dibanding
pendekatan tradisional. Untuk itu seringkali dibutuhkan perpanjangan waktu belajar
siswa saat di sekolah maupun di luar jam belajar sekolah (di rumah)
Agar ,masalah yang diangkat dalam pembelajaran mempunyai makna yang
mendalam bagi siswa maka masalah difokuskan pada dampak-dampak sains dan
teknologi bagi siswa itu sendiri
Materi pembelajaran yang dibelajarkan kepada siswa saat menerapkan
pendekatan STM (sains teknologi dan masyarakat) ini meliputi produk-produk
(fenomena alam, gejala alam, konsep, prinsip, fakta, teori dan hukum-hukum dalam
sains) dan proses-proses sains (metode ilmiah pemecahan masalah sains)
Pembelajaran yang juga menekankan materi pembelajaran berupa proses sains
(tidak sekedar produk) akhirnya akan memberikan siswa keterampilan sains yang
mantap yang nantinya dapat mereka gunakan untuk memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan sains dan teknologi dalam hubungannya
dengan masyarakat
Penerapan pendekatan STM memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mulai memiliki kesadaran diri akan kemungkinan karier yang akan mereka miliki di
masa mendatang yang tentu saja berkaitan dengan sains dan teknologi serta masyarakat
Saat guru menggunakan penerapan sains teknologi dan masyarakat dalam
sebuah pembelajaran dan mengangkat isu-isu atau masalah dalam kehidupan nyata
mereka sehari-hari, maka siswa mendapatkan sebuah kesempatan untuk berperan
sebagai seorang warga masyarakat (warga negara) di mana mereka akan belajar
memecahkan maslah-masalah tersebut
Pada sebuah pembelajaran dengan penerapan sains teknologi dan masyarakat,
siswa-siswa saat kegiatan belajar mengajar dilangsungkan belajar mencermati apa dan
bagaimana dampak sains dan teknologi di masa depan.
Adalah ciri khas lain pembelajaran STM, yaitu adanya kebebasan atau otonomi
dalam proses belajar, sehingga mereka benar-benar membangun sendiri pengetahuan
dan pemahamannya tentang sains, teknologi, dan masyarakat

Kelebihan Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat)


Beberapa kelebihan pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) antara lain:

Siswa dapat melihat hubungan (nilai) tentang apa-apa yang mereka pelajari di
bangku sekolah dengan kehidupan nyata sehari-hari (real life situation)
Siswa dapat melihat relevansi teknologi yang digunakan saat ini dengan
konsep-konsep dan prinsip sains yang sedang mereka pelajari
Siswa menjadi lebih kreatif, hal ini akan terlihat dari banyaknya pertanyaan-
pertanyaan yang mereka ajukan karena besarnya rasa ingin tahu mereka. Mereka juga
menjadi lebih mudah dan terampil mengidentifikasi penyebab atau dampak penggunaan
suatu teknologi
Siswa dapat melihat bahwa sains adalah alat yang dapat digunakan / mampu
memecahkan masalah-masalah
Siswa akan menyadari bahwa proses-proses sains penting untuk dipelajari
karena mereka merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai dalam
tujuan memecahkan suatu masalah
Siswa akan mempunyai retensi yang kuat terhadap pembelajaran yang
dilangsungkan karena berlandaskan konstruktivisme dan kontekstual

Langkah-Langkah / Sintaks Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat)


Bila anda tertarik untuk melaksanakan pendekatan sains teknologi dan
masyarakat (STM) di kelas anda, maka langkah-langkah pembelajaran pendekatan
STM ini perlu diperhatikan. Menurut Robert E. Yager (1992) sintak model
pembelajaran STM adalah sebagai berikut:

Langkah-Langkah / Sintak :
Fase 1 (Invitasi)
Pada fase pertama ini (invitasi) guru mengundang siswa untuk aktif dalam
pembelajaran. Guru mulai menggali isu atau masalah dari siswa. Untuk melakukan ini
guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong siswa untuk
memunculkan permaslahan. Jika penggalian isu atau masalah dari siswa ini sukses,
maka siswa akan lebih mudah termotivasi dalam mengikuti tahapan pembelajaran
berikutnya. Selanjutnya guru mencoba membantu siswa untuk menghubungkan
pembelajaran baru yang akan mereka jalani dengan pembelajaran sebelumnya, yang
kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang materi pokok pembelajaran dan
manfaat praktis yang akan didapat bila mempelajarinya dengan baik.
Fase 2 (Eksplorasi)
Pada fase kedua (eksplorasi), siswa di bawah arahan dan fasilitasi guru
membentuk kelompok-kelompok yang selanjutnya setiap kelompok akan mencoba
merancang dan melakukan kegiatan eksperimen atau percobaan untuk mengumpulkan
data. Pada tahapan ini mereka akan berlatih menggunakan keterampilan proses sains.
Selain itu siswa juga akan diajak untuk lebih mempertajam bagaimana melakukan kerja
ilmiah dan efeknya, mereka akan memiliki sikap ilmiah. Fase kedua ini kemudian
dilanjutkan dengan kegiatan diskusi kelompok untuk menarik kesimpulan berdasarkan
hasil yang telah mereka peroleh melalui kegiatan percobaan atau eksperimen.
Fase 3 (Pengajuan Eksplanasi dan solusi)
Pada fase ketiga (pengajuan eksplanasi dan solusi) siswa akan berusaha
membangun sendiri pengetahuannya (sesuai dengan teori konstruktivisme). Mereka
akan berdiskusi dan mencoba menjelaskan apa yang sedang terjadi, atau mengapa
sesuatu bisa terjadi, selanjutnya mereka akan mencoba menemukan solusi atau
pemecahan masalah. Dalam hal ini, tentu saja solusi atau pemecahan masalah yang
diberikan sesuai dengan informasi-informasi yang mereka peroleh dari kegiatan
eksplorasi (fase 2). Pada kegiatan belajar di fase 3 ini, guru dapat membantu kelompok-
kelompok dengan mengarahkan mereka apabila tengah menuju kepada kesimpulan
yang bias atau bahkan keliru. Guru dapat membantu mengarahkan mereka agar
penjelasan (ekplanasi) dan penentuan solusi (pemecahan masalah) didasarkan pada
informasi yang telah mereka dapatkan.
Fase 4 (Tindak Lanjut)
Pada fase keempat (tindak lanjut) yang merupakan fase terakhir dari penerapan
pendekatan STM (sains teknologi dan masyarakat) ini, guru membantu siswa untuk
menjelaskan fenomena alam berdasarkan konsep-konsep yang baru saja mereka
bangun. Selain itu juga membantu siswa menjelaskan berbagai aplikasi untuk
memberikan makna terhadap informasi yang baru saja mereka peroleh, dan melakukan
refleksi terhadap pemahaman konsep.
Referensi :
Galib, L. 2002. Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat dalam pembelajaran Sains di
sekolah Jurnal Pendidikan dan kebudayaan.No 034. Tahun ke 8 bulan januari: hal 38.

National Science Teachers Association (1990). STS : A New Effort for Providing Appropriate
Science for All. http://www.nsta.org/ (diakses tanggal )

NC State University. 2006. Scince, Technology & Society (STS) Programme.


http://www.chass.ncsu.edu /ids/sts/ (diakses tanggal )

Penn State (2006). Abaut STS.http://www.engr.psu.edu/sts/abaut.htm (diakses tanggal )

Poedjiadi, A. 2005. Sains Teknologi Masyarakat (Model Pembelajaran Konstektual


Bermuatan Nilai). Bandung : PT Remaja Rosdakarya bekerjasama dengan program pasca
sarjana UPI Bandung.

Rusmansyah dan Irhasyuarna. 2001. Implementasi Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat


(STM) dalam Pembelajaran Kimia di SMU Negeri 1 Kota Banjarmasin.
Http://www.depdiknas.go.id/ jurnal/40/Implementasi%20Pendekatan %20Sains-Teknologi-
Masyarakat.html (diakses tanggal )

Anda mungkin juga menyukai